Anda di halaman 1dari 22

PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERHADAP KEMAMPUAN

PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA KELAS VI DI SDN 102010


LIBERIA, KEC. TELUK MENGKUDU, KAB. SERDANG
BEDAGAI T.P 2019/2020 Proposal Mini
Riset

NAMA MAHASISWA:

1. DINDA ROSANTY (1183311046)


2. EFRINA SARI (1183311056)
3. UMMU SITTA ANJANI LUBIS (1183311051)
4. PAULUS RYAN HABEAHAN (1183311047)

KELAS. : PGSD EKSTENSI H

DOSEN PENGAMPU: LIDIA SIMANIHURUK,S,Si,M.Pd

MATA KULIAH:IPA KELAS TINGGI

PRODI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

T.A 2019

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah IPA
SD Kelas Tinggi mengenai Proposal Mini Riset. Selama penyusunan makalah
ini,penulis banyak mengalami hambatan dan kesulitan. Namun berkat bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak, makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa baik isi maupun teknik penyajian tulisan masih
jauh dari sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kepada para pembaca
untuk memberi tanggapan berupa kritik dan saran yang sifatnya membangun
untuk meningkatkan mutu penulisan selanjutnya. Akhir kata semoga tugas
makalah ini bermanfaat untuk kalangan umum maupun pendidikan.

Medan,Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1

1.1......................................................................................................... Latar Belakang


...................................................................................................................1
1.2.................................................................................................... Identifikasi Masalah
...................................................................................................................2
1.3....................................................................................................... Batasan Masalah
...................................................................................................................2
1.4...................................................................................................... Rumusan Masalah
...................................................................................................................2
1.5....................................................................................................... Tujuan Penelitian
...................................................................................................................2
1.6.............................................................................................................. Manfaat
...................................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI........................................................................3


2.1 Pengaruh Pembelajaran............................................................................3
2.2 Pembelajaran IPA di SD...........................................................................4
2.3 Konsep IPA ..............................................................................................6
2.4 Kerangka Berpikir....................................................................................6

BAB III METODE SURVEY.......................................................................7


3.1 Tempat dan Waktu Survey.......................................................................7
3.2 Subjek Survey...........................................................................................7

ii
3.3 Teknik Pengumpulan Data.......................................................................7
3.4 Instrumen Penilaian..................................................................................8
3.5 Teknik Analisis Data...............................................................................10

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya IPA merupakan ilmu yang berkaitan dengan alam. Manusia
tidak bisa lepas dari semua proses yang terjadi di alam. Maka, pembelajaran IPA
di sekolah dasar hendaknya menekankan pada kemampuan siswa dalam
mengembangkan pemikiran secara ilmiah. IPA melatih siswa berfikir kritis dan
objektif. Maka tidak jarang siswa merasa kesulitan dalam menguasai sub-sub
materi dalam IPA. Hal tersebut menjadi penyebab sehingga siswa enggan untuk
menguasai materi IPA.
Siswa SD umumnya belajar dengan teori menghafal penjelasan dari guru atau
dari buku. Siswa tidak mengetahui bahwa apa yang dipelajari sebenarnya
berkaitan dengan kehidupan mereka sehari-hari. Sehingga siswa lebih sulit dalam
menyerap pelajaran dan lebih mudah lupa akan materi yang diajarkan. Hal ini
tentu saja akan menyulitkan siswa terlebih di saat menjelang ulangan harian atau
semester, siswa akan dipusingkan dengan banyak materi yang perlu dihafalkan ini
dapat menunjukkan bahwa siswa tidak memahami materi yang telah diajarkan
sebelumnya. Pentingnya pemahaman Konsep IPA dikarenakan siswa dituntut
untuk dapat mengerti defenisi, pengertian, dan cara pemecahan masalah terhadap
peristiwa yang terjadi di alam secara benar.
Menurut (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008: 998), pemahaman berasal
dari kata paham, artinya “pengertian; pendapat; pikiran; aliran; haluan;
pandangan; mengerti benar (akan); tahu benar (akan); pandai dan mengerti benar”.
Jika ditambah imbuhan pe-an menjadi pemahaman artinya adalah proses,
perbuatan memahami atau memahamkan”.
Menurut Bloom, dkk. dalam (Dimyati dan Mudjiono, 2013: 27) pemahaman
termasuk dalam enam jenis perilaku yang termasuk dalam ranah kognitif yang
berarti bahwa pemahaman, mencakup kemamapuan menangkap arti dan makna
tentang hal yang dipelajari”. Maka, dapat disimpulkan bahwa pemahaman adalah
kemampuan menerjemahkan, menafsirkan, memperkirakan, memahami isi pokok,
mengartikan tabel dan sebagainya.Pemahaman yang dimaksud disini adalah
pemahaman mengenai konsep-konsep dalam IPA.

1
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah yang akan dijadikan
bahan penelitian sebagai berikut:
1. Siswa belum sepenuhnya memahami konsep IPA dalam pembelajaran
IPA.
2. Guru mengalami masalah dalam menerapkan konsep IPA kepada siswa.
1.3 Batasan Masalah
Dari latar belakang dan permasalahan diatas kelompok kami membatasi
masalah hanya berfokus pada Pengaruh Pembelajaran IPA Terhadap Kemampuan
Pemahaman Konsep IPA SiswaKelas VI di SDN 102010 Liberia, Kec. Teluk
Mengkudu, Kab. Serdang Bedagai T.P 2019/2020. Pembatasan tersebut dibatasi
agar pembahasan lebih terfous pada masalah yang ada dalam penelitian ini.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah
penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh Pembelajaran IPA Terhadap
Kemampuan Pemahaman Konsep IPA SiswaKelas VI di SDN 102010 Liberia,
Kec. Teluk Mengkudu, Kab. Serdang Bedagai T.P 2019/2020?.
1.5 Tujuan Manfaat
Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui Pengaruh Pembelajaran IPA
Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep IPA SiswaKelas VI di SDN 102010
Liberia, Kec. Teluk Mengkudu, Kab. Serdang Bedagai T.P 2019/2020.
1.6 Manfaat
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pemahaman siswa pada konsep
dalam pembelajaran di sekolah, khususnya pada mata pelajaran IPA.
2. Bagi Siswa
Sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep IPA dalam
pembelajaran IPA di sekolah.
3. Bagi Peneliti

2
Sebagai bahan masukan agar peneliti dapat melihat gambaran dan masukan
bagaimana pengaruh pembelajaran IPA terhadap pemahaman siswa mengenai
konsep IPA.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengaruh Pembelajaran
Pengaruh adalah kekuatan yang ada atau yang timbul dari sesuatu, seperti
orang, benda yang turut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan
seseorang. Dalam hal ini pengaruh lebih condong kedalam sesuatu yang dapat
membawa perubahan pada diri seseorang atau lebih tepatnya pada karyawan,
untuk menuju arah yang lebih positif. Bila pengaruh ini adalah pengaruh yang
positif maka, seseorang akan berubah menjadi lebih baik, yang memiliki visi misi
jauh kedepan. Istilah pembelajaran pada dasarnya mencangkup dua konsep yang
saling terkait, yaitu  belajar dan mengajar. Menurut teori belajar kognitif, belajar
adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Kleden berpendapat bahwa belajar
pada dasarnya berarti mempraktekkan sesuatu, sedangkan belajar sesuatu berarti
mengetahui sesuatu. Cronbach memberikan arti belajar: “learning is shown by a
change behavior as a result of experience” Harold Spears memberikan batasan
tentang belajar yaitu: “Learning is to observe, to read, to imitate, to try something
themselves, to listen, to follow direction” sedangkan Geoch, mengatakan:
“Learning is a change in performace as a result of practice” (Sadirman, 2011:48).
Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat membawa informasi dan
pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta
didik. (Asyar, 2011). Belajar menurut pengertian psikologis merupakan suatu
proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya
dalam menentukan kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan
nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Menurut psikologi klasik, hakikat belajar
adalah all learning is a prosses of developing or training of mind. Belajar adalah
melihat objek dengan menggunakan substansi dan sensasi. Menurut teori mental
State, Belajar adalah memperoleh pengetahuan malalui alat indra yang
disampaikan dalam bentuk perangsang-perangsang dari luar. Pengalaman-

3
pengalaman berasosiasi dan bereproduksi. Oleh karena itu latihan memegang
peranan penting.
Pembelajaran merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks dan
sistematis. Dalam peristiwa tersebut terjadi interaksi pendidik dan peserta didik
dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang menjadi kebiasaan bagi peserta
didik yang bersangkutan. Pendidik berperan sebagai pengajar dan peserta didik
sebagai pelajar. Belajar dan mengajar adalah dua kegiatan yang terjadi bersamaan,
tetapi memiliki makna yang berbeda, sebagaimana yang diungkapkan Suherman
(2003) bahwa “Peristiwa mengajar selalu disertai dengan peristiwa belajar, ada
guru yang mengajar maka ada pula siswa yang belajar. Namun, ada siswa yang
belajar belum tentu ada guru yang mengajar, sebab belajar bisa dilakukan sendiri.”
Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi
sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan,
pendidik mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran
hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat
memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek
psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan
hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan
pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pendidik dengan peserta didik.
Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan, yang
dilaksanakan dengan menuangkan pengetahuan kepada siswa (Oemar Hamalik,
2008: 25). Bila pembelajaran dipandang sebagai suatu proses, maka pembelajaran
merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa
belajar.
Proses tersebut dimulai dari merencanakan progam pengajaran tahunan,
semester dan penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) berikut persiapan
perangkat kelengkapannya antara lain berupa alat peraga dan alat-alat evaluasinya
(Hisyam Zaini, 2004: 4).
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka disimpulkan pembelajaran
adalah suatu proses dan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka
membuat siswa belajar, pembelajaran juga merupakan persiapan di masa depan

4
dan sekolah mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat yang akan
datang.
2.2 Pembelajaran IPA di SD
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang
dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang
terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui
serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian
gagasan-gagasan.
IPA adalah pengetahuan khusus yaitu dengan melakukan observasi,
eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait
mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain (Abdullah, 1998: 18). IPA
berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga
IPA bukan hanya penguasaan kumpulan sistematis dan IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau
prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Sri
Sulistyorini, 2007: 39).
Menurut Iskandar IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa
yang terjadi alam (Iskandar, 2001: 2). Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata
pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan
dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari
pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan,
penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Pada prinsipnya, mempelajari IPA
sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau melakukan dan membantu
siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam (Depdiknas dalam
Suyitno, 2002: 7).
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan pembelajaran IPA
adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam dengan
melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori agar siswa
mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam
sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara
lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.

5
Pembelajaran IPA pada sekolah terutama pada sekolah dasar (SD)
diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan pengertian
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis. Sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja,
melainkan juga merupakan suatu proses penemuan. Pembelajaran sains pada
tingkat sekolah dasar (SD) dikenal dengan pembelajaran ilmu pengetahuan alam
(IPA).
2.3 Konsep IPA
Menurut pendapat (Muslichach, 2006: 10) “Konsep dalam sains dinyatakan
sebagai abstraksi tentang benda atau peristiwa alam. Dalam beberapa hal konsep
diartikan sebagai suatu definisi atau penjelasan”. Konsep juga merupakan suatu
ide yang mempersatukan fakta fakta IPA yang saling berhubungan.
Menurut (Leo Sutrisno, dkk., 2008: 1-12) “Konsep adalah representasi yang
abstrak dan umum tentang sesuatu. Karena bersifat abstrak dan umum maka
konsep bersifat mental”. Maka dapat disimpulkan bahwa konsep adalah abstraksi
dari peristiwa yang konkret yang bersifat mental. Dalam hal ini konsep tentang
IPA atau sains berarti mengenai benda atau peristiwa alam.Konsep IPA di sekolah
dasar merupakan konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara
tersendiri, seperti mata pelajaran kimia, biologi dan fisika.
2.4 Kerangka Berpikir
Rendahnya pengaruh pembelajarn IPA pada siswa, menjadi indikasi bahwa
pembelajaran yang dilakukan selama ini belum efektif. sehingga perlu diciptakan
kondisi pembelajaran IPA di SD yang dapat mendorong siswa untuk aktif dan
ingin tahu. Penerapan metode observasi dan wawancara sangat cocok digunakan
untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh pembelajaran IPA di SDN 102010
Liberia, Kec.Teluk Mengkudu, Kab. Serdang Bedagai. Dalam mata pelajaran IPA
memberi pengaruh pada lingkungan siswa, baik dirumah maupun disekolah.

Proses Belajar
Pengaruh
6 Pembelajaran
Metode Observasi dan
wawancara

Aktivitas Belajar

BAB III
METODE SURVEY

3.1 Tempat Dan Waktu Survey


1. Tempat Survey
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 102010 Liberia, Kec Teluk
Mengkudu, Kab. Serdang Bedagai.
2. Waktu Survey
Adapun observasi dilaksanakan pada bulan Oktober 2019 semester
ganjil tahun ajaran 2019/2020.
3.2 Subjek Survey
Subjek penelitiannya yaitu siswa/siswi di kelas VI SDN 102010 Liberia,
Kec Teluk Mengkudu, Kab. Serdang Bedagai T.P 2019/2020.
3.3 Teknik Pengambilan Data
1. Observasi
Observassi merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dengan
mengamati dan mencatat hal-hal penting yang terjadi di lapangan dalam
hal ini hal yang diamati yaitu : Pengaruh Pembelajaran IPA Terhadap
Kemampuan Pemahaman Konsep IPA pada kelas VI di SDN 102010
Liberia, Kec. Teluk Mengkudu, Kab. Serdang Bedagai T.P 2019/2020.
2. Wawancara
Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan
sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula.
Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang melibatkan
seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu (Deddy,
2004:180). Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan guru kelas

7
siswa kelas VISDN 102010 Liberia, Kec. Teluk Mengkudu, Kab. Serdang
Bedagai T.P 2019/2020
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak
langsung ditujukan kepada subjek penelitian, melainkan sebagai data
pendukung yang sangat dibutuhkan oleh peneliti (Deddy, 2004: 195).
Dokumentasi dapat berupa dokumen yang dipublikasikan atau dokumen
pribadi seperti foto, video, catatan harian dan catatan lainnya.
Dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti ialah segala bentuk
dokumentasi tertulis maupun tidak tertulis yang dapat digunakan untuk
melengkapi data-data lainnya.
4. Angket
Angket adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan
mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti (cholid narbuko,
2007: 76). Angket yang digunakan pada penelitian ini ditujukan hanya
untuk siswa , untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran ipa
pada pembelajaran tematik yang dilakukan oleh guru.
3.4 Instrumen Penelitian
1. Angket
Angket yang digunakan pada penelitian ini ditujukan hanya untuk siswa ,
untuk mengetahui respon siswa terhadap pemahaman dalam pembelajaran ipa.

ANGKET SISWA

TERHADAP PEMBELAJARAN IPA

Nama :

Kelas :

Berikan tanda check list (√) sesuai dengan pilihan sikapmu terhadap
pertanyaan dibawah ini!
Ket : Ya (setuju) dan Tidak (tidak setuju)

8
No Pernyataan Ya Tidak
1 Pembelajaran IPA yang digunakan oleh guru
sangat menarik bagi saya.
2 Isi pembelajaran ini akan bermanfaat bagi saya
3 Saya dapat menghubungkan isi pembelajaran
dengan hal yang telah saya lihat, saya lakukan
atau saya pikirkan di dalam kehidupan sehari-
hari.
4 Pembelajaran ini tidak berhubungan dengan
kebutuhan saya sebab sebagian besar isinya
tidak saya ketahui.
5 Setelah mempelajari pembelajaran ini beberapa
saat, saya percaya bahwa saya akan berhasil
dalam tes.
6 Tugas dan soal IPA yang di berikan guru,
mudah untuk saya selesaikan.
7 Materi pembelajaran ini lebih sulit dipahami
dari pada yang saya harapkan.
8 Saya mudah memahami materi yang baru
diajarkan
9 Saya merasa puas dengan apa yang saya
peroleh dari pembelajaran ini.
10 Saat memulai pembelajaran ini saya percaya
bahwa pembelajaran ini mudah bagi saya.

2. Lembar wawancara

Dalam penelitian ini, lembar wawancara yang berisi pertanyaan –


pertanyaan yang ditujukan kepada guru kelas.

ISTRUMEN WAWANCARA DENGAN GURU

No Pertanyaan Jawaban
1 Berapa lama Ibu mengajar di SDN ?
2 Berapa lama ibu mengejar di kelas VI?
3 Berapa peserta didik yang belajar di kelas VI
saat ini?
4 Bagaimanakah cara ibu mengajar ipa dalam
pemebelajaran ipa?

9
5 Bagaimana respon siswa pada pembelajaran
ipa?
6 Dalam kegiatan pembelajaran, apakah ibu
menggunakan media pembelajaran untuk
meningkatkan pemahaman siswa?
7 Apakah siswa dapat memahami bahwa
materi pelajaran ipa itu berhubungan dengan
lingkungan alam yang ada di sekitarnya?
8 Apakah siswa dapat memahami materi
pelajaran ipa?
9 Hambatan apa saja yang ibu temui pada saat
menjelaskan materi pembelajaran ipa?
10 Bagaimana solusi ibu dalam menyelesaikan
hambatan pada pembelajaran ipa?

3. Teknik Analisis Data


Adapun teknik analisis data ini dilakukan melalui reduksi data,penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan salah satu teknik analisis data kualitatif.
Reduksi data adalah bentuk analis yang menajamkan,
mengarahkan,membuang yang tidak perlu dan mengoraganisasikan data
sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil.
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu teknik analisis data kualitatif.
Penyajian data adalah kegiatan etika sekumpulan informasi disusun
,sehingga kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan. Bentuk
penyajian data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan).
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan salah satu teknik analisis data
kualitatif.penarikan kesimpulan adalah hasil yang dapat digunakan untuk
mengambil tindakan.

10
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
1. Hasil Angket
Hasil penelitian yang diperoleh dari observasi dan penyebaran angket
maupun hasil dokumentasi yang kemudian diolah dan dianalisis sedemikian rupa
sehingga menghasilkan uraian analisis guna menjawab pertanyaan penelitian
didalam rumusan masalah. Adapun hasil angketnya diuraikan dibawah ini :
No Pernyataan Ya Tidak
1 Pembelajaran IPA yang digunakan oleh guru 26 -
sangat menarik bagi saya.
2 Isi pembelajaran ini akan bermanfaat bagi saya 26 -
3 Saya dapat menghubungkan isi pembelajaran 26 -
dengan hal yang telah saya lihat, saya lakukan
atau saya pikirkan di dalam kehidupan sehari-
hari.
4 Pembelajaran ini tidak berhubungan dengan - 26
kebutuhan saya sebab sebagian besar isinya
tidak saya ketahui.
5 Setelah mempelajari pembelajaran ini beberapa 26 -
saat, saya percaya bahwa saya akan berhasil
dalam tes.
6 Tugas dan soal IPA yang di berikan guru, 26 -
mudah untuk saya selesaikan.
7 Materi pembelajaran ini lebih sulit dipahami 6 20
dari pada yang saya harapkan.
8 Saya mudah memahami materi yang baru 26 -
diajarkan
9 Saya merasa puas dengan apa yang saya 25 1
peroleh dari pembelajaran ini.
10 Saat memulai pembelajaran ini saya percaya 25 1
bahwa pembelajaran ini mudah bagi saya.

Note: 30 jumlah siswa


26 siswa hadir

11
4 siswa tidak hadir

2. Hasil Wawancara
Hasil penelitian diperoleh dari wawancara dengan guru kelas sehingga
menghasilkan uraian analisis guna menjawab pertanyaan penelitian didalam
rumusan masalah . adapun hasil wawancara diuraikan dibawah ini :
1. Berapa lama Ibu mengajar di SDN ?
Narasumber: saya sudah mengajar kurang lebih 14 tahun
2. Berapa lama ibu mengejar di kelas VI?
Narasumber : sejak saya ditugaskan di SD ini saya langsung mengajar di
kelas ini jadi kurang lebih 14 tahun
3. Berapa peserta didik yang belajar di kelas VI saat ini?
Narasumber : ada 30 orang , 17 laki-laki dan 13 perempuan
4. Bagaimanakah cara ibu mengajar ipa dalam pemebelajaran ipa?
Narasumber : dibuat semenarik mungkin dengan melibatkan siswa
5. Bagaimana respon siswa pada pembelajaran ipa?
Narasumber : respon siswa cukup bagus, antusias dan rasa ingin tahunya
besar
6. Dalam kegiatan pembelajaran, apakah ibu menggunakan media pembelajaran
untuk meningkatkan pemahaman siswa?
Narasumber : tentu, menggunakan media pembelajaran sepeerti buku, poster-
poster, sesekali menggunakan proyektor
7. Apakah siswa dapat memahami bahwa materi pelajaran ipa itu berhubungan
dengan lingkungan alam yang ada di sekitarnya?
Narasumber : siswa sangat memahami dan dapat diaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-harinya.
8. Apakah siswa dapat memahami materi pelajaran ipa?
Narasumber : ada siswa yang memahami cepat dan ada siswa yang lambat.
Namun, raa-rata siswa dapat memahaminya.
9. Hambatan apa saja yang ibu temui pada saat menjelaskan materi
pembelajaran ipa?
Narasumber : hambatannya di waktu dikarenakan waktunya singkat dan siswa
terkadang ada yang absen sehingga siswa tersebut kurang mengerti.

12
10. Bagaimana solusi ibu dalam menyelesaikan hambatan pada pembelajaran
ipa?
Narasumber : untuk yang tidak masuk dibuat pengulangan dan dijelaskan
kembali lagi materi tersebut
4.2 Pembahasan
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensidirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan
demikian, guru berperan untuk mewujudkan suasana pembelajaran itu agar lebih
hidup baik dengan menggunakan model pembelajaran dan di kombinasikan
dengan media pembelajaran.
Menurut hasil penilitian angket yang disebarkan pada siswa, dapat
disimpulkan bahwa : siswa kelas VI sudah cukup memahami konsep IPA namun
ada beberapa siswa yang belum memahami konsep IPA. Dari 26 siswa sekitar 2
orang siswa masih merasa bahwa pembelajaran IPA itu kurang menyenangkan
atau menarik.
Menurut hasil wawancara dengan Guru wali kelas VI dapat disimpulkan
bahwa siswa sudah mampu memahami dan mengaplikasikannya pada kehidupan
sehari-hari. Namun karena waktu yang sangat singkat dan adanya siswa yang
terkadang absen, hal tersebut membuat siswa kurang memahami
materipembelajaran
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pemahaman adalah kemampuan menerjemahkan,
menafsirkan, memperkirakan, memahami isi pokok, mengartikan tabel dan
sebagainya. Dari hasil penelitian kami mengenai pengaruh pembelajaran IPA di
kelas VI SDN 102010 Liberia, Kec Teluk Mengkudu, Kab. Serdang Bedagai T.P
2019/2020 menyatakan bahwa pembelajaran IPA sangat berpengaruh terhadap

13
kemampuan pemahaman siswa terhadap konsep IPA serta daya tangkap siswa jadi
lebih cepat mengerti akan materi yang diajarkan oleh guru. Tapi ada beberapa dari
sekian banyak siswa yang juga terdapat yang kurang peduli terhadap
pembelajaran IPA dikarenakan kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran
IPA, sehingga siswa merasa bahwa konsep IPA itu sulit.

5.2 Saran
Dari hasil penelitian tersebut siswa sudah memahami materi IPA, namun ada
beberapa yang kurang memahaminya, seharusnya guru dapat mengatasi masalah
tersebut tidak hanya dengan mengulang materi pelajaran kepada anak tersebut,
namun seperti lebih memperhatikan anak tersebut apa yang membuatnya merasa
pembelajaran IPA itu sulit.

DAFTAR PUSTAKA

Pensword.2013.wajahpengetahuan.blogspot.com.

Latifah,rida.2014.ridalatifah.blogs.uny.ac.id.

Anggi St. Anggraini, dkk. 2018.Tokoh Dan Penemuan.Jakarta: Pusat Kurikulum


dan Perbukuan

14
Tim dosen ipa pgsd unimed.2019.Bahan Ajar Pendidikan IPA SD Kelas
Tinggi.Medan: Unimed.

LAMPIRAN

15
FOTO MURID YANG SEDANG MENGERJAKAN ANGKET

FOTO MURID SETELAH MENGERJAKAN ANGKET

16
FOTO GURU SETELAH DIWAWANCARA MENGENAI ANGKET

17

Anda mungkin juga menyukai