Anda di halaman 1dari 13

MINI RISET

“Kendala dalam Pembelajaran IPA SD di Kelas Tinggi”

DEBORA MANALU DINDA LESTARI LAILA RAHMAH

(1203111092) (1201111058) (1203111070)

SATRIO HALAWA SUCI SRI HANDAYANI

(1203111101) (1203111064)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia
serta taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Mini Riset ini dengan tepat
waktu. Dan juga penulis berterima kasih kepada Bapak dosen mata kuliah Pembelajaran
IPA SD yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.

Penulis sangat berharap Mini Riset ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk
itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang. Mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga Mini Riset ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
Mini Riset yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kata-kata yag kurang
berkenan dan penulis mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan. Sekian dan Terima kasih.

Medan, 24 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI .....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 1

C. Batasan Masalah .................................................................................. 1

D. Rumusan Masalah................................................................................ 2

E. Tujuan .................................................................................................. 2

F. Manfaat ................................................................................................ 2

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 3

BAB III METODE ............................................................................................ 5

A. Teampat dan Waktu ............................................................................. 5

B. Subject Penelitian ................................................................................. 5

C. Teknik Pengambilan Data .................................................................... 5

D. Instrumen Penelitian ............................................................................. 5

E. Teknik Analisis Data ............................................................................. 5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 6

A. Gambaran Hasil ................................................................................... 6

B. Pembahasan ........................................................................................ 6

C. Temuan Lapangan ............................................................................... 6

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 8

ii
A. Simpulan .............................................................................................. 8

B. Saran.................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran di dalam
struktur kurikulum pendidikan di tingkat SD/MI yang dimaksud agar siswa dapat mengenal,
menyikapi, dan mengapresiasikan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dapat
menanamkan kebiasaan berpikir dan berprilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.

Pada hakekatnya, IPA dapat dipandang dari segi produk, proses dan dari segi
pengembangan sikap. Artinya belajar IPA memiliki dimensi proses, dimensi hasil (produk),
dan dimensi pengembangan sikap ilmiah. Ketiga dimensi tersebut bersifat saling terkait. Ini
berarti bahwa proses belajar dimensi IPA seharusnya mengandung ketiga dimensi IPA
tersebut (Sulistyorini, 2007)

Pembelajaran IPA selama ini masih belum sesuai dengan yang diharapkan, masih
ditemukan berbagai kendala dan hambatan, yaitu guru terkadang tidak tepat dalam
memberikan strategi pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran, strategi yang
dipakai guru sangat minim sehingga kurang dapat mengembangkan potensi yang dimiliki
siswa. Guru sering menggunakan metode ceramah sehingga kurang menarik perhatian
siswa.

Akan tetapi proses pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah selalu


digunakan guru untuk menyampaikan semua materi pelajaran IPA. Sehingga dapat
diindikasikan bahwa rendahnya hasil belajar IPA siswa selama ini disebabkan karena
menggunaan metode ceramah dan proses pembelajaran yang berpusat pada guru ketika
menyajikan semua materi pelajaran IPA tanpa menggunakan media.

B. Identifikasi Masalah

1. Minimnya strategi pembelajaran yang digunakan guru


2. Pembelajaran IPA terlihat kurang menarik bagi siswa
3. Rendahnya motivasi belajar siswa terhadap materi pelajaran IPA

C. Batasan Masalah

1
1. Motivasi belajar siswa SD
2. Strategi pembelajaran IPA SD

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka


rumusan permasalahan yang diajukan adalah “Kendala dalam Pembelajaran IPA SD di
Kelas Tinggi”

E. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa saja permasalahan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar


2. Untuk mengetahui pemecahan permasalahan pembelajaran IPA di Sekolah
Dasar

F. Manfaat

Memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran IPA SD dan Mengetahui permasalahan


Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

IPA merupakan mata pelajaran yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di


alam. Pelajaran IPA di SD memuat materi tentang pengetahuan-pengetahuan alam yang
dekat dengan kehidupan siswa SD. Siswa diharapkan dapat mengenal dan mengetahui
pengetahuan-pengetahuan alam tersebut dalam kehidupan sehari-harinya.

Pendidikan IPA seharusnya dilaksanakan dengan baik dalam proses pembelajaran


di sekolah mengingat pentingnya pelajaran tersebut seperti yang telah diungkapkan di
atas. Pembelajaran IPA dikatakan berhasil apabila semua tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan dapat tercapai, yang terungkap dalam hasil belajar IPA. Namun dalam
kenyataannya, masih ada sekolah-sekolah yang memiliki hasil belajar IPA yang rendah
karena belum mencapai standar ketuntasan yang telah ditentukan.

Meski begitu dalam realisasi pembelajaran masih saja banyak ditemukan


kekurangan dan kesulitan yang dialami siswa sehingga tujuan pembelajaran yang
ditentukan sebelumnya tidak tercapai. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pembelajaran IPA diantaranya adalah metode pembelajaran yang digunakan guru kurang
bervariasi, antusias siswa dalam belajar IPA rendah, kondisi lingkungan yang kurang
mendukung siswa dalam belajar, dan kurangnya penggunaan media pembelajaran.

Beberapa faktor di atas menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang terjadi di


dalam kelas masih berjalan secara konvensional. Faktor guru, siswa, dan sumber belajar di
atas yang menunjukkan bahwa pembelajaran masih dilakukan secara konvensional. Materi
pelajaran IPA disampaikan dengan metode ceramah. Peran siswa dalam pembelajaran
hanyalah mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru. Sumber belajar yang
digunakan oleh guru hanyala buku pelajaran IPA.

Kesulitan yang dialami oleh siswa dalam mempelajari IPA menimbulkan dampak
rendahnya motivasi belajar selama pembelajaran berlangsung. Siswa menjadi bosan dan
kurang tertarik dalam belajar IPA. Sebagian besar siswa tidak memperhatikan penjelasan
dari guru. Mereka ada yang bermain sendiri dan bercanda dengan teman sebangkunya. Hal
tersebut menyebabkan proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas tidak dapat
berjalan dengan baik.

3
Dari uraian masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA yang telah
berlangsung kurang berjalan dengan baik. Masalah-masalah yang timbul dalam
pembelajaran di atas merupakan suatu kendala yang menyebabkan tujuan pembelajaran
tidak tercapai dengan baik. Masalah- masalah tersebut yang menyebabkan hasil belajar IPA
yang dicapai rendah atau masih dibawah KKM.

Permasalahan tersebut perlu segera diatasi. Salah satu caranya adalah


memperbaiki rencana pembelajaran yaitu dengan memberikan tindakan berupa
permainan sains. Permainan sains adalah permainan yang bermedia sains (Tina Dahlan,
2010: 6). Siswa dapat belajar dengan bermain menggunakan permainan sains. Siswa dapat
merencanakan, merancang, mengkonstruksi, melakukan eksperimen, dan merevisi
gagasan mereka melalui permainan sains.

Melihat esensi bermain yang sangat sesuai dengan karakteristik siswa kelas
rendah, maka pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan menyenangkan apabila
dikemas dalam bentuk kegiatan bermain. Siswa diberikan media yang berbentuk permainan
sains untuk mempelajari materi IPA. Dengan belajar menggunakan permainan sains
diharapkan siswa dapat mempelajari IPA dengan mudah dan memiliki hasil belajar IPA yang
baik, yaitu yang mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

4
BAB III

METODE

A. Teampat dan Waktu

Penelitian dilakukan secara langsung melalui kegiatan wawancara yang


dilaksanakan di SDN 101775 SAMPALI pada hari Senin, 22 Mei 2022. Kegiatan ini dilakukan
lebih kurang 2 jam.

B. Subject Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah tenaga pendidik pada kelas 5 yang dimana
tujuannya untuk mengetahui permasalahan pembelajaran tematik pada kelas tinggi.

C. Teknik Pengambilan Data

Melihat keadaan sekarang yang sudah memungkinkan untuk dapat melakukan


penelitian dengan turun kelapangan secara langsung dengan syarat tetap mematuhi
protokol kesehatan maka penulis melakukan pengumpulan data dengan cara mengirimkan
sebagian kecil dari pihak penulis ke lokasi sebagai perwakilan penulis untuk melakukan
wawancara secara langsung dengan informan mengenai topik yang sudah ditentukan
terdahulu. Adapun topik dari Mini Riset yang kami laksanakan yaitu “Kendala atau masalah
dalam Pembelajaran Ipa dikelas tinggi”.

D. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang digunakan yaitu berupa sepuluh pertanyaan yang telah
disiapkan oleh penulis yang dimana pertanyaan tersebut akan diajukan kepada informan
dengan tujuan untuk memperoleh suatu informasi.

E. Teknik Analisis Data

Data yang penulis analisis berdasarkan jawaban dari informan yang disampaikan
pada saat melakukan wawancara. Jawaban-jawaban dari informan, penulis diskusikan dan
simpulkan sehingga menjadi suatu informasi yang tersistematis.

5
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Hasil

No Pernyataan Sl Sr Jr Tp
1 Guru tidak siap mengajar 2 6 1 -
2 Kesulitan memahami pembelajaran dimana guru kesulitan untuk 1 7 1 -
memunculkan minat belajar anak
3 Keoptimal dalam penerapan metode pembelajaran yang ada 3 6 1 -
4 Kesulitan memilih dan menentukan alat peraga yang sesuai 2 6 1 -
dengan materi yang diajarkan
5 Kesulitan menanamkan konsep yang benar pada siswa yang 5 4 1 -
bersifat verbalistik

B. Pembahasan

Dari hasil angket yang sudah diberikan kepada guru kelas tingkat rendah dapat
disimpulkan bahwa :

1. Guru tidak siap mengajar, Dalam arti terkadang guru belum memahami konsep
materi yang diajarkan .
2. Kurangnya interaksi guru kepada siswa sehingga dapat menurunkan motivasi
belajar siswa .
3. Guru kesulitan memahami penerapan metode pembelajaran yang akan
diajarkan
4. Metode yang digunakan tidak tepat/ tidak sesuai dengan materi yang diajarkan
oleh guru .
5. Guru kurang mampu dalam membuat pembelajaran yang bervariasi .

C. Temuan Lapangan

Dari hasil pengamatan yang dilakukan di SD negeri 101775 Sampali Dapat


disimpulkan bahwa kendala atau masalah dalam pembelajaran IPA dikelas Tinggi metode
pembelajaran guru kurang bervariasi, antusias siswa dalam belajar IPA rendah, kondisi

6
lingkungan yang kurang mendukung siswa dalam belajar, dan kurangnya penggunaan
media pembelajaran. Faktor tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang terjadi
didalam kelas masih berjalan secara konvensional .

7
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Pencapaian kompetensi pada suatu satuan pendidikan dilaksanakan melalui


kegiatan pembelajaran. Salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai kompetensinya
pada tingkat SD adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Pembelajaran IPA di
SD hendaknya membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu peserta didik secara
ilmiah. Hal ini akan membantu mereka mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari
jawaban atas fenomena alam. Tetapi pada kenyataanya tidak semua peserta didik
menguasai kompetensi seperti yang diharapkan. Penguasaan konsep IPA yang kurang ini
disebabkan oleh kesulitan peserta didik dalam merespon pembelajaran yang diberikan oleh
guru mereka. Temuan penelitian ini memberikan informasi penyebab kesulitan belajar IPA
peserta didik SD pada 1) factor internal yakni aspek minat, motivasi, rasa percaya diri,
kebiasaan belajar, dan cita-cita; dan 2) faktor eksternal yakni banyak istilah asing, materi
yang terlalu padat, siswa terkesan mau tidak mau harus menghafal materi, terbatasnya
media pembelajaran, peserta didik terkesan susah memahami materi tanpa tersedianya
media, guru yang cenderung mendominasi pembelajaran, penguasaan guru akan materi
lemah, dan terlalu monoton.

B. Saran

Laporan ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi dalam mempelajari apa saja
kesulitan yang dialami guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran IPA di kelas.
Namun, alangkah lebih baik jika memperbanyak sumber lain untuk memperluas wawasan
dan penngetahuan akan solusi yang ditawarkan untuk setiap masalah pembelajaran yang
dialami guru dan peserta didik.

8
DAFTAR PUSTAKA

Awang, I. S. (2015). Kesulitan Belajar IPA Peserta Didik Sekolah Dasar. VOX EDUKASI:
Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(2), 108-122.

Anda mungkin juga menyukai