MK
KELOMPOK 4
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmatnya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada kami sehingga
tugas “Mini Riset” dari kelompok kami ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
waktu.
Pada kesempatan ini kami juga menyampaikan terimakasih kepada Ibu Lala
Jelita Ananda, S.Pd., M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran
Tematik yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran kepada kami dalam
mendukung pengerjaan tugas ini, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik.
Kami telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam hal menyelesaikan
tugas ini. Namun kami juga menyadari masih banyak kelemahan yang terdapat
dalam tugas ini baik dari segi isi maupun tata bahasa, ataupun hal lain. Untuk itu
kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca demi sempurnanya tugas ini.
Kiranya tugas ini bermanfaat dalam melengkapi tugas perkuliahan dan dapat
menambah ilmu pengetahuan kita.
Penulis
Kelompok 4
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan diatas maka dapat diambil suatu perumusan masalah yakni
sebagai berikut:
Apa saja yang permasalahan yang terjadi pada pembelajaran tematik di
kelas rendah SDN 101775 SAMPALI?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian yang dilakukan oleh penulis ialah :
Dilakukan hanya pada kelas rendah yaitu kelas 1,2 dan 3
Permasalahan yang dibahas seputar pembelajaran tematik saja, tidak
termasuk pelajaran PJOK dan Agama.
D. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan mini riset ini ialah untuk menyelesaikan
salah satu tugas KKNI pada Mata Kuliah Pembelajaran tematik, menambah ilmu
para pembaca mengenai permasalahan pembelajaran tematik sekarang ini serta
mencari solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
E. Manfaat
Manfaat dari mini riset ini ialah untuk:
Menambah wawasan para peneliti/penulis dalam mengetahui masalah yang
terjadi pada pembelajaran tematik
Meningkatkan mutu atau pengetahuan para mahasiswa mengenai penelitian.
Meningkatkan kualitas mahasiswa dalam pembuatan laporan mini riset serta
mengetahui cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan
dalam pembelajaran tematik
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh
Departemen Pendidikan Nasional mulai tahun 2013 sebagai bentuk
pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mencangkup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Hal ini senada dengan apa yag
ditegaskan dalam pasal 1 ayat 29 Undang-Undang no. 20 tahun 2003 bahwa
kurikulum merupakan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2. Manusia terdidik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri.
C. Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema sebagai fokus utama. Pembelajaran tersebut memberikan
pengalaman bermakna kepada siswa secara utuh. Dalam pelaksanaannya
pelajaran yang diajarkan oleh guru di SD diintegrasikan melalui tema-tema
yang telah ditetapkan (Kemendikbud, 2013). Majid (2014:85) mengatakan
bahwa konsep pembelajaran tematik merupakan pengembangan dari pemikiran
dua orang tokoh pendidikan yakni Jacob (1989) dengan konsep pembelajaran
interdisipliner dan Fogarty (1991) dengan konsep pembelajaran terpadu.
Selanjutnya, Majid (2014:85) juga menjelaskan bahwa pembelajaran tematik
merupakan suatu pendekatan yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek
baik dalam intramata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya
pemaduan itu, siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara
utuh sehingga pembelajaran akan menjadi bermakna bagi siswa.
Dalam kurikulum 2013, Pembelajaran tematik merupakan suatu
pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan atau
memadukan beberapa kompetensi dasar (KD) dan indicator dari kurikulum atau
standard isi (SI) dari beberapa mapel menjadi satu kesatuan untuk dikemas
dalam satu tema, Disini pembelajaran disatukan dalam sebuah tema sehingga
memudahkan peserta didik dalam mengaitkan informasi baru yang ia dapat,
dan tidak hanya berupa pengetahuan konsep atau fakta saja,akan tetapi dapat
berupa kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan
pemahaman yang utuh sehingga konsep-konsep akan benar-benar dipahami
secara baik dn tak mudah terlupakan.
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep
belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing), maka guru perlu
mengemas atau merancang pengalaman belajar yang mempengaruhi
kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan
unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan
konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema,
sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan.
Penerapan pembelajaran tematik di sekolah juga sangat membantu siswa,
karena sesuai dengan tahap perkembangan siswa yang masih melihat segala
sesuatu sebagai satu keutuhan (holistic).26 Pembelajaran tematik adalah
pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa
mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada
peserta didik. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi
pokok pembicaraan.
Pada Pembelajaran tematik dikembangkan pendekatan pembelajaran
yang Aktif, Kreatif Efektif dan menyenangkan (PAIKEM) yang melibatkan
peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran dengan melihat bakat,
minat, dan kemampuan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi
untuk belajar terus menerus. Dengan demikian, pembelajaran tematik lebih
menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif,
sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk
dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajari. Melalui
pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka
pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya.
Baik buku guru maupun buku siswa diterbitkan berdasarkan tema agar
lebih mudah dalam mempelajarinya. Berdasarkan tema yang terdapat pada
setiap kelas, dapat dibuat jadwal oleh guru sesuai waktu dan tema yang
dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Model jadwal pembelajaran tematik
dapat dibuat dengan ketentuan sebagai berikut.
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan secara langsung melalui kegiatan wawancara yang
dilaksanakan di SDN 101775 pada hari Senin, 11 April 2022. Kegiatan ini dilakukan
lebih kurang 2 jam.
B. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah tenaga pendidik pada kelas rendah (kelas
1,2 dan 3), yang dimana tujuannya untuk mengetahui permasalahan pembelajaran
tematik pada kelas rendah
C. Teknik Pengumpulan Data
Melihat keadaan sekarang yang sudah memungkinkan untuk dapat
melakukan penelitian dengan turun kelapangan secara langsung dengan syarat
tetap mematuhi protokol kesehatan maka penulis melakukan pengumpulan data
dengan cara mengirimkan sebagian kecil dari pihak penulis ke lokasi sebagai
perwakilan penulis untuk melakukan wawancara secara langsung dengan informan
mengenai topik yang sudah ditentukan terdahulu. Adapun topik dari Mini Riset yang
kami laksanakan yaitu “Permasalahan Pembelajaran Tematik Pada Kelas Rendah”.
D. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen yang digunakan yaitu berupa sepuluh pertanyaan yang
telah disiapkan oleh penulis yang dimana pertanyaan tersebut akan diajukan
kepada informan dengan tujuan untuk memperoleh suatu informasi.
E. Teknik Analisis Data
Data yang penulis analisis berdasarkan jawaban dari informan yang
disampaikan pada saat melakukan wawancara. Jawaban – jawaban dari informan,
penulis diskusikan dan simpulkan sehingga menjadi suatu informasi yang
tersistematis.
BAB IV
B. Pembahasan
Berdasarkan pada hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru wali
kelas I, II dan III di SDN 101775 SAMPALI, kendala yang menjadi hambatan dalam
menerapkan pembelajaran tematik di kelas rendah ialah kemampuan membaca
para siswa yang masih rendah terlebih pada kelas I masih terdapat beberapa siswa
yang belum mengenal huruf sehingga dalam mengajarkan materi ataupun suatu
tema guru mengalami kesulitan karena harus mengajarkan siswa membaca terlebih
dahulu agar siswa dapat memahami materi yang hendak diajarkan. Solusi yang
dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut ialah guru sebaiknya
mengubah cara ataupun menggunakan metode ataupun model pembelajaran dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar, tidak dengan cara mengajarkan siswa
membaca secara bergiliran di meja guru dikarenakan hal tersebut juga akan
memakan waktu yang sangat lambat sehingga tujuan pembelajaran tidak dapat
tercapai. Murid juga menjadi tidak terorganisasi dengan baik dikarenakan guru
mengorganisasi siswa secara individu dan tidak secara keseluruhan. Oleh sebab itu,
cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengatasi siswa yang masih kurang
lancar membaca, warsiah gunakan lima metode mengajar:
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil miniriset yang telah dibuat ini maka dapat diambil
simpulan bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Tema adalah pokok
pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Berdasarkan pada
hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru wali kelas I, II dan III di SDN
101775 SAMPALI masih terdapat Permasalahan- permasalahan terkait penerapan
pembelajaran tematik pada kelas rendah, solusi yang bisa ditawarkan adalah
bahwa guru dan siswa harus memiliki kreativitas yang tinggi dalam suatu
pembelajaran agar penerapan tematik dapat berjalan dengan baik.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis seperti dengan adanya
berbagai macam permasalahan tersebut perlu adanya kerjasama dari semua pihak,
yaitu orangtua siswa, siswa itu sendiri dan masyarakat, dan sekolah begitu pula
dengan pemerintah. Tidak hanya kerjasama saja tetapi juga perlu adanya
kesadaran yang tinggi seperti pada guru sendiri harus mengerjakan profesinya
dengan sebaik mungkin demi terciptanya bangsa Indonesia yang maju.
Sebagaimana dengan berbagai solusi yang penulis paparkan pada bab pembahasan.
DAFTAR PUSTAKA
Faisal & Lova.S.M (2018).Pembelajaran Tematik Di Sekolah Dasar. Medan : CV
Harapan Cerdas.