Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN MINI RISET (MR)

MK. PROFESI KEPENDIDIKAN


S1 PENDIDIKAN BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA

SKOR NILAI:

Peranan Guru Sejarah dalam Memberhasilkan Manajemen Pendidikan di Sekolah

Disusun Oleh : Kelompok 1


Nama :
Putri Ayu Lestari 2192411012
Agung Satrio Putro 2192411015
Vivin Juliandra Waruwu 2192411013
Zuhriah Umi Kalsum 2192411018
Alvira Widari 2192111004

Dosen Pengampu: Dody Feliks Pandimun Ambarita,S.Pd., M.Pd


Mata Kuliah : Profesi Kependidikan

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
EXCECUTIVE SUMMARY

Pendidikan merupakan sarana terpenting dalam mewujudkan cita-cita bangsa. Guru


sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan,
perencana, supervior, motivator dan konselor merupakan peranan dan kompetensi guru
dalam proses pembelajaran. Guru harus mampu menerapkan manajemen kelas yang baik.
Manajemen kelas merupakan ketrampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran
kondusif sehingga PMB terlaksana dengan optimal dan dapat tercapai tujuan pembelajaran
efektif dan efesien.

Sebagai pengajar guna harus bisa menyampaikan pelajaran dengan baik untuk
mencapai tujuan belajar sehingga peserta didik memahami materi yang disampaikan oleh
gurunya. Kinerja manajemen kelas yang efektif, antara lain tercermin dalam bentuk
keberhasilan guru dalam mengkreasi lingkungan belajar secara positif dan memberdayakan
siswa untuk memahami dan menjadikan efektif dalam melibatkan diri pada proses
pengolahan kelas dan proses pembelajaran.

Demikian juga dengan guru sejarah, dimana telah ikut berperan dalam menjalin
kerja sama yang baik dan hubungan terhadap peserta didik yang sesuai dengan penerapan
kurikulum mata pelajaran sejarah di sekolah. Jika pelaksanaan peranan guru sejarah ini
telah dilakukan dengan baik maka akan menghasilkan manajemen sekolah yang baik pula
dan memberikan dampak positif kepada peserta didik. Karena pada umumnya pendidikan
sejarah merupakan proses pembelajaran yang dapat menghasilkan orang-orang untuk
berfikir secara arif dan lebih bijaksana.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas Mini Riset yang berjudul “Peranan Guru Sejarah dalam Memberhasilkan Manajemen
Pendidikan di Sekolah ". Tugas ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan tugas ini. Untuk itu
kami mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dody Feliks Pandimun Ambarita,S.Pd., M.Pd selaku dosen pengampu


yang telah memberi arahan dan membimbing saya dalam pengerjaan tugas ini.
2. Orang tua kami yang telah mendukung kegiatan pembelajaran baik secara
material maupun non material. Dan,
3. Teman-teman yang telah memberikan saran, dukungan, serta motivasi dalam
pengerjaan tugas ini.

Terlepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dalam
makalah ini baik dari segi susunan kalimat, pembahasan, maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala kritik dan saran yang membangun
dari pembaca untuk perbaikan dalam pembuatan tugas Mini Riset berikutnya. Akhir kata,
kami berharap semoga tugas Mini Riset ini dapat memberikan manfaat maupun menambah
pengetahuan dan wawasan pembaca.

Medan, Mei 2020

Tim Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Excecutive Summary.........................................................................................................i

Kata Pengantar..................................................................................................................ii

Daftar Isi.............................................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah................................................................................................1

1.3 Batasan Masalah.....................................................................................................2

1.4 Rumusan Masalah...................................................................................................2

1.5 Tujuan Survey.........................................................................................................2

1.6 Manfaat Survey.......................................................................................................2

Bab II Landasan Teori......................................................................................................3

2.1 Teori Manajemen Pendidikan.................................................................................3

2.2 Implementasi Peranan Guru Sejarah pada Manajemen Pendidikan......................5

2.3 Kerangka Berpikir..................................................................................................6

Bab III Metode Survey......................................................................................................7

3.1 Tempat dan Waktu Survey.....................................................................................7

3.2 Subject Survey .......................................................................................................7

3.3 Teknik Pengambilan Data......................................................................................7

3.4 Instrumen Survey....................................................................................................7

3.5 Kerangka Berpikir..................................................................................................8

Bab IV Hasil dan Pembahasan........................................................................................9

4.1 Gambaran Hasil Survey..........................................................................................9

iv
4.2 Pembahasan............................................................................................................9

4.3 Temuan Lapangan..................................................................................................12

Bab V Penutup...................................................................................................................13

5.1 Kesimpulan.............................................................................................................13

5.2 Saran.......................................................................................................................13

Daftar Pustaka...................................................................................................................14

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen pendidikan adalah keseluruhan (proses) yang membuat sumber-sumber


personil dan material sesuai yang tersedia dan efektif bagi tercapainya tujuan-tujuan
bersama. Ia mengerjakan fungsi-fungsinya dengan jalan mempengaruhi perbuatan orang-
orang. Proses ini meliputi, perencanaan, organisasi, koodinasi, pengawasan,
penyelenggaraan dan pelayan dari segala sesuatu mengenai urusan sekolah yang
berhubungan dengan pendidikan sekolah seperti kurikulum, guru, murid, metode-metode,
alat-alat pelajaran dan bimbingan. Metode soal-soal tentang tanah dan bangunan sekolah,
perlengkapan, pembekalan dan pembiayaan yang diperlukan penyelenggaraan pendidikan
termasuk didalmnya.

Menurut Djam’an Satori (1980:4) manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai


keseluruhan proses kerjasma dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil
yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara
efektif dan efesien. Menurut Made pidarta (1988:4) manajemen pendidikan diartikan
sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.

Guru sejarah berperan untuk mengajarkan dan memperlihatkan kepada peserta


didik tentang konsep waktu, ruang, dan masyarakat serta kaitan antara masa sekarang
dengan masa lampau. Dalam hal ini tujuan dan manajemen dapat tercapai dengan peserta
didik mampu mengimplementasikan hal-hal positif di lingkungan sekolah. Melalui guru
sejarah, peserta didik dapat meningkatkan kedisiplinan dan sikap kepedulian terhadap
lingkungannya.

1.2 Indetifikasi Masalah

Permasalahan penelitian yang kelompok kami ajukan dapat diidentifikasi


permasalahannya adalah langkah-langkah yang dapat diterapkan guru sejarah dalam
memberhasilkan manajemen pendidikan di sekolah.

vi
1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus dan mendalam maka kelompok
penulis memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi variabelnya.
Oleh sebab itu penulis membatasi hanya berkaitan dengan peran dan fungsi yang dapat
guru sejarah lalukan untuk memberhasilkan atau meningkatkan manajemen pendidikan
sekolah.

1.4 Rumusan Masalah

a. Apa pengertian manajemen pendidikan?


b. Apa saja fungsi guru sejarah dalam manajemen pendidikan?
c. Bagaimana peranan guru sejarah dalam memberhasilkan manajemen pendidikan di
sekolah?
d. Apa langkah-langkah yang dilakukan guru sejarah untuk meningkatkan manajemen
pendidikan?

1.5 Tujuan Survey

a. Untuk mengetahui pengertian manajemen pendidikan.


b. Untuk mengetahui fungsi guru sejarah dalam manajemen pendidikan.
c. Untuk mengetahui peranan guru sejarah dalam memberhasilkan manajemen
pendidikan di sekolah.
d. Untuk mengetahui langkah-langkah yang dilakukan guru sejarah untuk
meningkatkan manajemen pendidikan.

1.6 Manfaat Survey

Mini riset yang dilakukan kelompok penulis diharapkan dapat memberikan manfaat
secara teoritis dan praktis bagi pembaca. Dimana kita dapat mengetahui hasil penelitian ini
secara teori dan mampu mempraktekkannya dalam kehidupan perkuliahan atau kelak
ketika menjadi seorang pendidik.

vii
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Teori Manajamen Pendidikan

2.1.1 Konsep dasar manajemen pendidikan

a) Manajemen sebagai ilmu, manajemen telah lama dan telah dikaji, diorganisasikan
menjadi satu rangkaian teori. Manajemen memerlukan disiplin-disiplin ilmu
pengetahuan lain dalam penerapannya untuk mencapai tujuan. Manajemen dalam
upaya mencapai tujuannya berdasarkan kaidah ilmiah dan sistematis.
b) Manajemen sebagai seni, diartikan bahwa manajer dalam mencapai suatu tujuan
banyak dipengaruhi oleh keterampilan-keterampilan pribadi, bakat dan
karakternnya.
c) Manajemen sebagai proses, manajemn sebagai proses karena dalam mencapai
tujuan menggunakan serangkaian kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lainnya. Manajemen sebagai proses lebih diarahkan pada proses mengelola
dan mengatur pelaksanaan suatu pekerjaan tertentu.
d) Manajemen sebagai proses, manajemen sebagai proses karena dalam mencapai
tujuan menggunakan serangkaian kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lainnya.
e) Manajemen sebagai profesi, manajemen sebagai profesi penekankan pada kegiatan
yang dilakukan sekolompok orang dengan menggunakan keahlian-keahlian
tertentu.

2.1.2 Fungsi manajemen pendidikan

a) Perencaaan (Planning), merupakan suatu proses terpenting dari semua fungsi


manajemen karena tanpa perencaan maka fungsi-fungsi lain tidak dapat berjalan
dengan lancar.
b) Pengorganisasian (Organizing), merupakan suatu proses yang menyangkut
bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencaan dalam
sebuah stuktur organisasi yang tepat dan tangguh.
c) Pengarahan (Actuating/Directing), merupakan sebuah proses implementasi program
agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi

viii
agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tangguh jawabnya dengan penuh
kesadaran dan prouktifitas yang tinggi.
d) Pengawasan (Controlling), merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk
memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan
dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan
sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.

2.1.3 Bidang tugas manajemen pendidikan

Untuk memahami lebih lanjut tentang ruang lingup atau subtansi manajemen sekolah,
dibawah akan penulis paparkan ruang lingkup atau subtansi/komponen-komponen
manajemen sekolah yang merujuk pada pendapat Mulyasa (2007:39) yang meliputi
kurikulum dan program pengajaran, tenaga kependidikan, kesiswaan, keuangan, sarana dan
prasana, hubungan sekolah dan masyarakat, layanan khusus.

a) Manajemen kurikulum dan program pengajaran

Manajemen kerikulum dan program pengajaran mencakup kegiatan perencanaan dan


pengembangan, pelaksanaan dan penilaian kurikulum. Adapaun prinsip-prinsip dalam
manajemen kurikulum sebagai berikut :

 Tujuan yang dikehendaki harus jelas


 Program itu harus sederhana dan fleksibel
 Tujuan yang telah ditetapkan
 Program yang dikembangkan harus menyeluruh
 Harus ada koordinasi antar komponen pelaksana

b) Manajemen tenaga kependidikan

Manajemen tenaga kependidikan atau personalia bertujuan untuk mendayagunakan


tenaga kependidikan secara efektif dan efesien untuk mencapai hasil yang optimal, namun
tetap dalam kondisi yang menyenangkan. Manajemen tenaga kependidikan guru dan
personal mencakup; perencaan pegawai, pengadaan pegawai, pembinaan dan
pengembangan pegawai, promosi dan mutasi, pemberian pegawai, kompensasi dan
penilaian pegawai.

ix
c) Manajemen kesiswaan (peserta didik)

Manajemen kesiswaan atau peserta diidik adalah penataan dan pengaturan terhadap
kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai dari masuk ampai dengan keluarnya
peserta didik tersebut dari suatu sekolah.

d) Perananan guru bidang studi pada manajemen pendidikan

 Guru sebagai pendidik


 Guru sebagai pengajar
 Guru sebagai pembimbing
 Guru sebagai pelatih
 Guru sebagai penasehat
 Guru sebagai pembeharu
 Guru sebagai model dan teladan

2.2 Implementasi Perananan Guru Sejarah pada Manajemen Pendidikan

Dimyati dan Mudjiono (2006:7) menyatakan bahwa; mengajar adalah upaya dalam
memberikan stimulus, bimbingan, pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi
proses belajar. Belajar sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya
interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya, sehingga
mereka mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Guru merupakan bagian penting dalam
proses belajar mengajar di sekolah. Melalui seorang guru peserta didik akan mendapatkan
ilmu, mengetahui hal-hal baru, dan mendapatkan pengetahuan yang terjamin mutunya.
Guru berada di posisi garda terdepan dan sentral dalam pelaksanaan proses pengajaran
yang dibutuhkan keprofesionalan dalam menjalankannya. Guru memiliki ontonomi khusus,
dapat mengatur diri sendiri, memiliki sikap mandiri dalam melaksanakan tugas. Guru
membuat keputusan dan dapat mempertanggungjawabkan keputusan tersebut.

Menurut Hugiono dan Poerwantana (Isnaeni dan Apid, 2008:1); Sejarah adalah
gambaran tentang peristiwa masa lampau yang dialami manusia, disusun secara ilmiah,
meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisis kritis, sehingga mudah dimengerti dan
dipahami. Oleh karena itu, profesi guru sejarah diperoleh melalui pembelajaran khusus.
Guru sejarah hendaknya mempunyai kemampuan untuk mengatur segala sesuatu dalam

x
kegiatan mengajar sejarah yang telah menjadi tangguung jawabnya. Mereka juga harus
mampu memanajemen kelas supaya peserta didik dapat belajar dengan nyaman dan tidak
mudah bosan. Guru sejarah harus mampu mengerti keadaan psikologis dan kognitif tiap
orang anak didiknya, sehingga tidak terjadi ketidakmerataan pelajaran yang diterima akibat
perbedaan kemampuan yang dimiliki siswa-siswanya. Seorang guru sejarah harus
profesionalisme, dimana ia mampu dan terampil dalam merencanakan, melaksanakan
pengajaran sejarah dan mengevaluasi hasil belajar siswa sesuai tuntutan kurikulum.
(Isnaeni dan Apid, 2008:1);

2.3 Kerangka Berfikir

Pembelajaran sejarah sering kali dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab,
dan penugasan baik secara individu maupun kelompok. Sehingga banyak menyimpulkan
bahwa pembelajaran sejarah tersebut bersifat membosankan, tidak menarik, menyebabkan
peserta didik mengantuk, dan tidak berminat untuk aktif dalam proses pembelajaran.
Namun sesungguhnya, para guru sejarah telah berupaya untuk meningkatkan keberhasilan
peserta didik ketika belajar sejarah sesuai tujuan dan manajemen pendidikan. Maka fokus
penelitian ini adalah pada upaya dan peran yang dapat dilakukan guru yang mengajar
bidang studi sejarah untuk meningkatkan atau memberhasilkan manajemen pendidikan di
sekolah. Keberhasilan guru sejarah dalam manajemen pendidikan dipengaruhi oleh input
dan proses yang berlangsung. Maka kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:

Proses:
Guru Sejarah
input - Metode Belajar
- Pengembangan Kurikulum
Pembelajaran
Sejarah - Tujuan Pendidikan
- Manajemen Pendidikan

output

- Peserta Didik yang Bermutu

-Manajemen Pendidikan Berhasil

- Pengetahuan Karakter Berkembang

xi
BAB III

METODE SURVEY

3.1 Tempat dan Waktu Survey

Di tengah pandemi Covid 19, pemerintah menyarankan semua masyarakat Indonesia


tetap di rumah saja (diliburkan/ beraktivitas dari rumah) termasuk mahasiswa ataupun
kaum pelajar. Berhubung lokasi rumah kelompok tim penulis sangat berjauhan dan
sekolah-sekolah yang akan di kunjungi untuk mini riset juga di tutup. Maka penulis dalam
penelitian ini melalukan studi pustaka dengan membaca buku maupun literatur dari
internet. Kami melakukannya di rumah anggota kelompok masing-masing dengan waktu
hampir dua minggu, dimulai dari tanggal 13 April – 27 April 2020.

3. 2 Subject Survey

Subjek penelitian atau yang di survei adalah sorotan utama semua nilai yang
mungkin, hasil menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai
karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan lengakp dan jelan yang ingin di
pelajari sifat-sifatnya. (Asep. A. H, 2012: 40). Subjek dalam penelitian ini adalah guru
sejarah dan peserta didik.

3.3 Teknik Pengambilan Data

Teknik pengumpulan datanya yaitu dengan studi pustaka, melalui membaca buku-
buku, jurnal, dan literatur-literatur lainnya dari internet.

3.4 Instrument Survey

Instrumen yang digunakan dalam survei ini disusun dalam bentuk catatan-catatan
kecil yang berisikan informasi yang telah dibaca sesuai judul dan pokok masalah
penelitian. Adapun kisi-kisi dari instrumen penelitian yang digunakan adalah:

a) Merumuskan tujuan yang akan dicapai.


b) Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran survey.
c) Menentukan jenis data yang dikumpulkan, sekaligus menentukan jenis analisisnya.
d) Menyusun data sesuai urutan pokok permasalahan.
e) Membuat format penulisan sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk survey

xii
3.5 Teknis Analisis Data

Seluruh data yang telah terkumpul diperiksa untuk kemudian divalidasikan sebagai
data bersih. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptik.
Pemilihan ini didasarkan pada tujuan penelitain, rumusan masalah, dan batasan masalah
yang ingin dicapai kelompok penulis.

xiii
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Hasil Survey

Metode pengumpulan data dari berbagai buku dan literatur lainnya dengan cara
menganalisis data sesuai pokok-pokok permasalahan. Dalam hal ini adalah bagaimana
sesungguhnya guru sejarah ikut andil dalam berperan untuk memberhasilkan manajemen
pendidikan di sekolah. Peneliti berusaha menggali informasi mulai dari pengertian
manajemen pendidikan, peran guru, pengertian guru profesional, dan tujuan belajar
sejarah. Kelompok penulis juga menggali informasi bahwa belajar sejarah sangatlah
penting dan juga setiap guru sejarah berupaya untuk meningkatkan karekter dan mutu
peserta didik.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Fungsi Guru Sejarah dalam Manajemen Pendidikan

Dalam peranan guru sejarah sudah melaksanakan dari fungsi Manajemen tersebut, yaitu:

a)Dalam perencanaan Rpt yang salah satu dari perencanaan pembelajaran, yang mana
didalam RPPT ini sudah merangkum perencanaan yang dilaksanakan dan materi
apa yang akan disampaikan.
b)Pelaksanaan perorganisasian ini membuat kelompok belajar, dan adanya
ekstrakulikuler yang berhubungan dengan Budaya dan kearifan lokal.
c) Kemudian dalam pengawasan, lebih mengawasi pada sikap siswa-siswa yang masih
labil dan kita sebagai guru lebih memperhatikan siswa-siswa tersebut.
d)Memberikan ilustrasi dan menceritakan tokoh-tokoh nasional untuk dapat dicontoh
dalam keteladanan atau kedisiplinan.
e)Memberikan motivasi dan dorongan untuk semakin menghargai sesama dan bangsa
Indonesia.

4.2.2 Peran Guru Sejarah dalam Memberhasilkan Manjemen Pendidikan di Sekolah

Manajemen Pendidikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang

xiv
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Keberhasilan dalam penyelenggaraan
pendidikan akan sangat bergantung dengan perkembangan potensi fisik, kecerdasan
intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik. Adapun peran guru sejarah dalam
manajemen pendidikan adalah:

a. Peran Guru Sejarah dalam Manajemen Kelas

Guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan,


partisipan, perencana, supervisor dan motivator. Guru sejarah harus mampu menerapkan
manajemen kelas yang baik. Manajemen kelas merupakan ketrampilan guru untuk
menciptakan iklim pembelajaran kondusif sehingga PMB terlaksana dengan optimal dan
dapat tercapai tujuan pembelajaran efektif dan efesien.Sebagai pengajar guna harus bisa
menyampaikan pelajaran dengan baik untuk mencapai tujuan belajar sehingga peserta
didik memahami materi yang disampaikan oleh gurunya. Kinerja manajemen kelas yang
efektif, antara lain tercermin dalam bentuk keberhasilan guru dalam mengkreasi
lingkungan belajar secara positif dan memberdayakan siswa untuk memahami dan
menjadikan efektif dalam melibatkan diri pada proses pengolahan kelas dan proses
pembelajaran.

b. Guru Sejarah sebagai Manajer Kelas

Keberhasilan proses pembelajaran yang diukur dari efektifitas proses belajar siswa
atau peringkat yang dicapai siswa ditentukan oleh ketrampilan manajemen kelas yang
dimiliki guru. Guru sejarah sebagai manajer kelas bertugas merencanakan, mengorganisasi
dan memimpin serta mengevaluasi siswa-siswa dikelasnya sesuai tuntutan kurikulum
pelajaran sejarah. Manajer kelas melakukan perencanaan peningkatan kapasitas,bukan
hanya menyampaikan materi pelajaran. Tujuan manajemen kelas ialah mengubah atau
mentranformasi sumber daya manusia menjadi sumber daya manusia yang mampu
mencapai tujuan kelas secara sinergi, kompetitif dan berkesinambungan.

c. Guru Sejarah sebagai Penasehat

Guru sejarah dapat menjadi penasehat bagi peserta didiknya, bahkan bagi orang tua,
meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat khusus sebagai
penasehat dan dalam hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang. Peserta didik

xv
senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat keputusan, dan dalam prosesnya
akan lari kepada gurunya.

d. Tugas Guru Sejarah dalam Pengelolaan Proses Pembelajaran di Sekolah

Tugas dan peranan guru sebagai pendidik profesional sesungguhnya sangat kompleks,
tidak terbatas pada saar berlangsungnya interaksi edukatif didalam kelas, yang lazim
disebut proses belajar mengajar. Guru juga bertugas sebagai administrastor, evalator,
konselor. Sesuai dengan sepuluh kompetensi yang dimilikinya. Guru sejarah harus mampu
mengelolah pembelajaran dengan baik supaya peserta didik semakin berkarakter.

4.2.3 Langkah yang Dilakukan Guru Sejarah untuk Meningkatkan Manajemen


Pendidikan

Seorang guru sejarah dihadapkan untuk mengatasi berbagai kesulitan proses


manajemen di sekolah seperti tidak lengkapnya prasarana dan sarana di sekolah penunjang
pembelajaran sejarah. dan kurangnya biaya untuk membawa peserta didik mengunjungi
situs-situs sejarah dan museum. Kekurangan yang lainnya yaitu fasilitas buku dan
ketersediaan lingkungan untuk melakukan paraktek.

Langkah yang dapat dilakukan seorang guru sejarah dalam meningkatkan


manajemen pendidikan di sekolah itu mengajak anak-anak itu belajar lebih keras lagi. Dan
salah satu yang utama yaitu mensupport atau mendorong memberi semangat pada anak
didik bagaimana belajar yang bagus. Dan memberikan tugas rumah agar anak-anak
tersebut belajar kembali dan mengulang kembali materi yang diajarkan disekolah dan
menjadikan anak-anak tersebut terampil.

Guru sejarah sebagai seorang pendidik juga memiliki cara untuk mengatasi berbagai
macam problematika disekolah. Misalnya ada siswa yang nakal, yang pertama kita sebagai
guru menasehati, ketika anak didik tidak mau dinasehati maka akan memanggil orang
tuanya. Dan jika anak tersebut tidak bisa lagi diatur olehnya mengatakan anak tersebut
dikeluarkan dari sekolah atau dipecat. Tetapi tidak semata-mata anak tersebut langsung
dipecat, ada beberapa tindakan misalnya menasehati antara wali kelas dan murid, jika tidak
mampu lagi masuk keruang BK (Bimbingan Konseling), dan kesalahan ke-3 akan
dipanggil orang tua, jika tidak berubah maka pihak sekolah akan mengeluarkan siswa
tersebut.

xvi
4.3 Temuan Lapangan

Guru sejarah memiliki peranan penting dalam keseluruhan proses pembelajaran


sejarah. setiap guru sejarah harus memperluas pengetahuan historisnya dengan wajib untuk
mengetahui beberapa pengetahuan dasar dari berbagai ilmu yang berkaitan. Seperti bahasa
modern, sejarah filsafat, sejarah sastra, geografi, dan ilmu lainnya. Oleh karena itu,
ditemukan bahwa setiap guru sejarah selalu berupaya untuk menggunakan media
pembelajaran yang bervariasi untuk menciptakan kembali masa lampau dan orang-orang
yang berada di dalamnya , sebagai bantuan bagi peserta didik agar dapat merasakan
semangat dari setiap masa. Ditemukan juga bahwa guru sejarah harus mampu menguasai
bentuk-bentuk tes objektif, tes dengan jawaban singkat, dan skala rating yang objektif
dalam memberi nilai kepada peserta didik.

xvii
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan adalah segala
sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan yang memiliki berbagai macam fungsi dan juga berbagai
macam ruang lingkup manajemen. Manajemen pendidikan menurut Made Pidarta
(19988:4) bahwa manajemen pendidikan diartikan sebagai aktivitas mamadukan sumber-
sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditentukan sebelumnya.

Sejarah adalah gambaran tentang peristiwa masa lampau yang dialami manusia,
disusun secara ilmiah, meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisis kritis, sehingga
mudah dimengerti dan dipahami. Oleh karena itu, profesi guru sejarah diperoleh melalui
pembelajaran khusus. Guru sejarah hendaknya mempunyai kemampuan untuk mengatur
segala sesuatu dalam kegiatan mengajar sejarah yang telah menjadi tangguung jawabnya.
Mereka juga harus mampu memanajemen kelas supaya peserta didik dapat belajar dengan
nyaman dan tidak mudah bosan.

5.2 Saran

Sebagai calon guru sejarah, sebaiknya mampu menjadi profesional dan


bertanggungjawab sesuai amanah yang diembannya. Kemuadian melaksanakan peran atau
fungsi dengan baik untuk mewujudkan tujuan pendidikan dan memberhasilkan manajemen
pendidikan di sekolah.

xviii
DAFTAR PUSTAKA

Irwansyah, dkk. 2013. Manajemen Kelas dalam Proses Pembelajaran Sejarah di SMAN 8
Kota Banda Aceh. Jurnal Serambi Ilmu, 14(2): 86-91.

Mursalin, dkk. 2017. Peran Guru dalam Pelaksanaan Manajemen Kelas di Gugus
Bungong Seulang. Jurnal Ilmiah Pendidikan, 2(1): 105-114.

Saefullah, U. 2012. Manajemen Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Susilo, Agus dan Sarkowi. 2018. Peran Guru Sejarah Abad 21 dalam Menghadapi
Tantangan Arus Globalisasi. Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah, 2(1): 43-50.

Tim Dosen Adminitrasi Pendidikan UPI. 2014. Manajemen Pendidikan. Bandung:


Alfabeta

http://blog.student.uny.ac.id/dhesetia/2012/11/26/pengertian-dan-konsep-manajemen

xix

Anda mungkin juga menyukai