Anda di halaman 1dari 11

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PECAHAN DI SD

LAPORAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengembangan Pembelajaran Matematika di SD
Yang diampu oleh Ibu Yovita Puspasari, M.Pd.

Oleh Kelompok 1B:

1. Angga Piki Suganda (1786206003)


2. Nur Basyirotul Aliyah (1786206022)
3. Putri Devi H.O (1786206025)
4. Riyani Sartika Sari (1786206027)
5. Muhammad Fajar (1786206042)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP PGRI TRENGGALEK
NOVEMBER 2019
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan
judul “Problematika Pembelajaran Pecahan di SD”. Adapun tujuan dari
penyusunan laporan ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pengembangan
Pembelajaran Matematika di SD”. Dalam penyusunan laporan ini penulis
menyadari bahwa makalah tidak akan selesai dengan lancar tanpa adanya
dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini,
penulis mengucapkan terimakasih atas kontribusi berbagi pihak yaitu:

1. Ibu Yovita Puspasari, M.Pd selaku dosen Pengembangan Pembelajaran


Matematika di SD
2. Bapak Suprapto, S.Pd. selaku kepala SDN 1 Parakan, yang telah memberi ijin
untuk melakukan wawancara dan mendukung untuk menyelesaikan laporan.
3. Ibu Pur selaku guru kelas IV SDN 1 Parakan yang mendukung penyelesaian
laporan.
4. Rekan-rekan yang turut bekerja sama dalam penyelesaian laporan ini.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam pembuatan laporan ini masih jauh


dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca agar tugas ini menjadi lebih sempurna. Akhir
kata penulis ucapkan terima kasih.

Trenggalek, 4 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i


DAFTAR ISI............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................ 3
1.4 Metode........................................................................................
1.5 Waktu dan Lokasi Pelaksanaan .................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kesulitan dalam pembelajaran pecehan SD
2.2 Pemecahan Solusi Kesulitan pembelajaran pecehan SD
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................ 23
3.2 Saran .......................................................................................... 24
Lampiran 25
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matematika merupakan pembelajaran yang kurang diminati dan ditakuti
siswa karena kesulitanya. Karena matematika sudah dirasa sulit oleh siswa maka
siswa enggan untuk mempelajari matematika secara mendalam. Dalam
pembelajaran matematika salah satunya adalah materi pecahan yang dipelajari di
SD sejak kelas 3. Namun masih banyak siswa yang belum mengalami pemahaman
pecahan atau dapat dikatakan siswa kesulitan dalam pembelajaran materi pecahan.
Mengingat pentingnya pecahan dalam kehidupan sehari-hari, kesulitan
belajar pecahan tersebut harus segera diatasi agar anak dapat memahami pecahan
dengan mudah. Untuk mengetahui kesulitan secara pasti yang dialami oleh siswa
maka perlu melihat langsung dilapangan sebagai bentuk pengkajian tentang
kesulitan belajar pecahan siswa SD. Dalam kajian ini bertujuan memberikan
gambaran kepada guru maupun orang tua serta calon pendidik tentang kesulitan
belajar pecahan dan cara menanganinya
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, dapat penulis rumuskan beberapa
permasalahan, yaitu:
1. Apa saja kesulitan pembelajaran pecahan di SD khusunya kelas IV?
2. Bagaimana mengatasi kesulitan pembelajaran pecahan di SD khusunya kelas
IV?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, penulis


memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai, yaitu:
1. Untuk mengetahui kesulitan pembelajaran pecahan di SD khusunya kelas IV.
2. Untuk mengetahui cara mengatasi kesulitan pembelajaran pecahan di SD
khusunya kelas IV.

1.4 Metode
Metode yang digunakan adalah wawancar yaitu percakapan antara dua
orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara.
Wawancara dilaksanakan untuk mendapatkan informasi tentang pemahaman guru
di lapangan tentang permasalahan dalam pembelajaran pecahan dan solusinya.
Bentuk wawancara kami lakukan juga berupa angket yang kemudian kami
gunakan sebagai data pembahasan.

1.5 Waktu dan Lokasi Pelaksanaan


Hari, tanggal : Selasa, 5 November 2019
Pukul : 08.00-09.00 WIB
Tempat : SDN 1 Parakan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kesulitan dalam pembelajaran pecehan SD


Observasi yang kami lakukan di SDN 1 Parakan Kec.Trenggalek. Hasil
observasi dan wawancara diatas, dapat diketahui bahwa kesulitan dalam
pembelajaran pecahan dikelas IV SDN 1 Parakan ialah tidak memiliki kesulitan
yang signifikan dalam penyampaian pembelajaran pecahan karena pada dasarnya
siswa kelas IV telah memiliki pengetahuan pecahan dikelas sebelumnya meskipun
hanya dasar selain itu jumlah siswa dalam kelas hanya berjumlah 9 siswa
sehingga memudahkan guru dalam pengorganisasian serta pemantuan.
Keselulitan yang dialami guru dalam pembelajaran ialah kemampuan siswa
dalam berfikir (IQ) yang rendah. Dimana siswa pada proses pemecahan masalah
pecahan mengalami hambatan yaitu proses pengoprasian pecahan. Misalnya aspek
penyamaan penyebut pada penjumlahan dan pengurangan dalam pecahan yaitu
siswa hanya mengetahui konsep perkalian penyebutnya saja padahal dalam
penyamaan penyebut tidak harus mengalikan 2 bilangan penyebutnya tetapi
dengan mencari kelipatan dari penyebut dua bilangan yang terkecil. Yang kedua
juga dipengaruhi kendala siswa tidak menghafal perkalian. Konsep pecahan dalam
langkah pengerjaannya memerlukan ketrampilan membagikan dan mengkalikan
meskipun dalam operasi penjumlahan dan pengurangan dalam pecahan.

2.2 Pemecahan Solusi Kesulitan pembelajaran pecehan SD


Pembelajaran matematika menekankan pada konsep yang konkret dari pada
abstrak. Pada siswa sekolah dasar pada dasarnya berada di tahap operasional
konkret, yang mana siswa lebih mudah memahami hal-hal yang nyata dari pada
yang abstrak. Secara umum kesulitan mendasar matematika dalam pecahan adalah
bentuk pecahan sendiri. Dari kesulitan mendasar tersebut untuk mempermudah
pembelajaran pecahan seorang guru dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari siswa dengan bantuan media-media nyata seperti permen yang dibagi
sebanyak siswa yang ada dalam kelas atau media gambar.
Berdasarkan kesulitan secara umum yang dialami siswa diatas sudah tidak
dialami siswa di SDN 1 Parakan khusunya kelas IV. Sesuai dengan paparan
kesulitan diatas maka solusinya ialah :
1) Siswa diminta untuk menghafalkan perkalian setiap pagi sebelumya
pembelajaran dimulai
2) Siswa diminta untuk mengerjakan latihan soal agar terbiasa
memecahkan persoalan.Sehingga mampu memahami secara bertahap.
3) Guru memberikan kuis saat akan pulang sekolah agar siswa termotivasi
4) Guru melakukan pendampingan di luar jam pelajaran.
5) Guru dapat menggunakan media yang dapat membantu siswa dengan
mudah memahami pecahan yaitu dengan benda yang nyata
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Permasalahan materi pecahan pada kelas IV ialah kurangnya memahami
konsep awal operasi pecahan yaitu penyamaan penyebut (KPK), kurang hafalnya
perkalian sehingga siswa sulit dalam mengerjakan pemecahan permasalahan soal
pecahan terutama soal cerita. Adapun solusinya yaitu :
1) Siswa diminta untuk menghafalkan perkalian setiap pagi sebelumya
pembelajaran dimulai
2) Siswa diminta untuk mengerjakan latihan soal agar terbiasa memecahkan
persoalan.Sehingga mampu memahami secara bertahap.
3) Guru memberikan kuis saat akan pulang sekolah agar siswa termotivasi
4) Guru melakukan pendampingan di luar jam pelajaran.
5) Guru dapat menggunakan media yang dapat membantu siswa dengan mudah
memahami pecahan yaitu dengan benda yang nyata.

1.2 Saran
Sebagai pendidik dan calon pendidik harus memahami kesulitan yang
dialami siswa agar tidak timbul salah persepsi bahwa siswa tidak pandai.
Sehingga dengan mempelajari hal tersebut kita akan cepat tanggap dalam
menyikapi dan mencari tau penyebab kurang pahamnya siswa dan mencari
solusinya.
.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai