Anda di halaman 1dari 14

KESULITAN BELAJAR SAINS KELAS I

SEKOLAH DASAR

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Diagnosis Kesulitan Belajar
Dosen Pengampu : Sekar Dwi Ardianti, S.Pd, M.Pd

Oleh Kelompok 3:

1. Irfan Wilianto (201433143)


2. Nur Malikhatus Salifah (201433159)
3. Aliya Rahmawati (201433162)
4. Kholif Nur Fianti (201433178)
5. Aina Lutfiana Muris (201433268)

1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2017

2
Kata Pengantar

Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmatnya yang telah memberikan jalan dan pemikiran sehingga
makalah yang berjudul Kesulitan Belajar Sains Kelas I Sekolah Dasar.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Diagnosis Kesulitan
Belajar.
Pada kesempatan ini saya tidak lupa mengucapkan terima kasih pada pihak
yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu:
1) Dosen saya, yang telah banyak memberikan pengetahuan sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini. Dan saya mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan
pengarahan kepada saya, karena makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.
2) Orang tua saya, yang telah membantu dalam penyelesaian makalah
ini.
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih kurang sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Kudus, 23 Oktober 2017

Kelompok 3

3
4
DAFTAR ISI

Halaman Judul..........................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................2
C. TUJUAN.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Definisi Kesulitan Belajar.............................................................................3
B. Kesulitan Belajar Sains Di Kelas 1...............................................................3
C. Solusi Kesulitan Belajar Siswa pada Pembelajaran Sains............................4
D. Faktor Kesulitan Belajar Sains Siswa Kelas I...............................................4
E. Metode Pembelajaran untuk Kelas 1 SD/MI................................................6
BAB III PENUTUP.................................................................................................8
A. Simpulan.......................................................................................................8
B. Saran..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................9

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keberhasilan proses pembelajaran merupakan muara dari seluruh aktifitas
yang dilakukan guru dan siswa. Artinya, apapun bentuk kegiatan-kegiatan guru,
mulai dari merancang atau mendesain pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
dan mengevaluasi pembelajaran semua diarahkan untuk mecapai keberhasilan
belajar siswa atau mencapai tujuan yang telah ditentukan. Meskipun guru secara
sugguh-sungguh telah berupaya merancang dan melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan baik, namun masalah-masalah belajar tetap akan dijumpai
guru. Hal ini merupakan pertanda bahwa belajar merupakan kegiatan yang
dinamis sehingga guru perlu secara terus menerus mencermati perubahan-
perubahan yang terjadi pada siswa dikelas.
Agar aktivitas pembelajaran yang dilakukan guru lebih terarah, dan guru
dapat memahami persoalan-persoalan belajar yang sering kali atau pada umumnya
terjadi pada kebanyakan siswa dalam bentuk aktivitas pembelajaran, maka akan
lebih baik bilamana guru memiliki bekal pemahaman tentang masalah-masalah
belajar. Pemahaman tentang masalah belajar memungkinkan guru dapat
mengatisipasi berbagai kemungkinan munculnya masalah yang dapat
menghambat tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan pemahaman itu pula guru
dapat menemukan solusi tindakan yang dianggap tepat jika menemukan masalah-
masalah di dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Di sekolah dasar terdapat lima pembelajaran utama, yaitu pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS),
pembelajaran Bahasa Indonesia, pembelajaran Matematika, dan pembelajaran
Kewarganegaraan. Di dalam paper ini akan membahas mengenai kesulitan belajar
Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada siswa kelas I Sekolah Dasar.

1
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa saja kesulitan belajar sains yang dapat terjadi pada siswa kelas
I Sekolah Dasar?
b. Hal-hal apa saja yang dapat menjadi solusi dalam mengatasi
kesulitan belajar sains pada siswa kelas I Sekolah Dasar?
c. Faktor apakah yang menyebabkan kesulitan yang dialami siswa
kelas 1 SD/MI?
d. Metode pembelajaran apakah yang sesuai digunakan untuk siswa
kelas 1 SD/MI?

C. TUJUAN
e. Untuk mengetahui apa saja kesulitan belajar yang dapat terjadi
pada siswa kelas I Sekolah Dasar.
f. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dapat menjadi solusi
dalam mengatasi kesulitan belajar sains kelas I Sekolah Dasar.
g. Menambah wawasan pembaca tentang faktor yang menyebabkan
kesulitan yang dialami siswa kelas 1 SD/MI.
h. Menambah wawasan pembaca tentang metode yang sesuai untuk
diterapkan pada siswa kelas 1 SD/MI

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kesulitan Belajar


Di setiap sekolah dalam berbagai jenis dan tingkatan pasti memiliki anak
didik yang berkesulitan belajar. Masalah tersebut tidak hanya dirasakan oleh
sekolah modern di perkotaan, tapi juga dimiliki oleh sekolah tradisional dengan
segala macam-macam kesulitan belajar yang ditemukan di sekolah.
Djamarah (2011:235) Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana anak
didik tidak dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan
ataupun gangguan dalam belajar. Sedangkan menurut Jamaris (2014:10) kesulitan
belajar adalah suatu kondisi yang bersifat heterogen yang mewujudkan dirinya
dalam bentuk kesulitan belajar di satu atau lebih fungsi-fungsi psikologi secara
mendasar. Kesulitan fungsi-fungsi psikologi secara mendasar dapat berbentuk
kesulitan dalam perkembangan dan kemampuan mendegar, berbicara, menulis,
membaca, berpikir, matematika, dan berpikir kritis.
Kesulitan belajar adalah suatu keadaan dimana anak didik atau siswa tidak
dapat belajar sebagaimana mestinya dikarenakan setiap individu itu tidak sama
atau berbeda, baik dari faktor intern siswa maupun dari faktor ekstern siswa
(Basiran dalam Susiaty, Firdaus, dan Hodiyanto, 2017). Dengan demikian dapat
simpulkan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang berbeda pada setiap
siswa yang membuat tidak bisa belajar karena terdapat faktor dari dalam maupu
dari luar.

B. Kesulitan Belajar Sains Di Kelas 1


Penelitian yang dilakukan oleh Masdiana, Budiarsa, dan Lamba (2014)
yang berjudul Penerapan Pembelajaran Tematik untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Materi Pada Lingkungan Siswa Kelas I SDN 018 Letawa Kecamatan
Sarjo Kabupaten Mamuju Utara telah ditemukan kesulitan belajar siswa kelas I
pada pembelajaran sains, yaitu:

3
1. Beberapa siswa yang kurang aktif dan hanya mengandalkan
temannya.
2. Kesulitan memberikan tanggapan dan saran terhadap hasil
pekerjaan temannya.
3. Siswa kurang kreatif dalam mengemukakan ide-idenya.
4. Siswa yang kurang serius dalam belajar.
5. Kemampuan pemahaman siswa masih perlu ditingkatkan.
Penelitian yang dilakukan oleh Jumhati (2016) yang berjudul Penggunaan
Demonstrasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Dalam Pembelajaran IPA
Tentang Benda-Benda Yang Bergerak Menggunakan Batu Baterai Di Kelas I SDN
Kulur I telah ditemukan kesullitan belajar siswa I pada pembejaran sains, yaitu:
siswa yang masih belum memahami materi pembelajaran karena dalam
pelaksanaan diskusi dengan teman kelompok dan juga dalam LKS masih main-
main, tidak serius melakukan kegiatan materi yang dibahas.

C. Solusi Kesulitan Belajar Sains Siswa Kelas 1


Solusi untuk mengatasi permasalahan kesulitan belajar pembelajaran sains
pada siswa kelas 1 SD adalah:
1. Menggunakan model pembelajaran dan media pembelajaran yang
aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan di kelas pada
pembelajaran IPA.
2. Penggunaan alat dan bahan yang efektif, kreatif, dan inovatif untuk
mendukung media pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran IPA.
3. Menerapkan strategi pembelajaran, metode pembelajaran dan
teknik pembelajaran yang inovatif, sehingga siswa tidak bosan dalam
melaksanakan pembelajaran IPA.
4. Pemberian reward berupa penghargaan dan sanksi pada siswa
dalam pembelajaran IPA.

D. Faktor Kesulitan Belajar Sains Siswa Kelas I


Dari masalah-masalah atau kesulitan yang dialami siswa ketika menerima
materi pasti ada faktor-faktor yang menyebabkan hal tersebut. Berikut faktor-
faktor yang menyebabkan kesulitan pada siswa kelas 1:

1. Kesehatan

4
Kesehatan merupakan salah faktor utama dalam menentukan
kesulitan yang dialami siswa karena apabila siswa tidak sehat atau sedang
sakit maka siswa tidak dapat menerima dan memahami secara maksimal
materi yang diberikan oleh guru.

Selain itu kelainan pada siswa juga dapat berpengaruh pada


pembelajaran siswa, seperti cacat tubuh, baik ringan seperti kurang
penglihatan maupun cacat tetap seperti buta.

2. Kecerdasan

Kecerdasan menjadi faktor utama yang sangat menentukan akan


keberhasilan siswa dalam menerima dan memahami materi yang
disampaikan oleh guru. Siswa yang memiliki kecerdasan yang di atas rata-
rata akan dapat lebih mudah atau lebih cepat menerima materi
dibandingkan dengan siswa yang memiliki kecerdasan yang biasa-biasa
saja.

3. Belajar

Belajar juga sangat menentukan siswa dapat memahami atau tidak,


karena secara umum kebanyakan siswa yang memiliki kecerdasan di atas
rata-rata minat belajarnya kurang dibanding dengan yang lain. Hal ini tentu
berdampak pada prestasi siswa yang kurang maksimal.

4. Keluarga

Keluarga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kesulitan


siswa. Cara mendidik anak oleh orang tua mereka di rumah akan
berpengaruh pada siswa di sekolah. Siswa yang tidak mendapatkan
perhatian yang cukup tentunya akan berbeda dengan anak-anak yang cukup
mendapatkan perhatian, atau siswa yang terlalu diberikan perhatian.

5. Guru

5
Guru juga menjadi faktor penyebab kesulitan belajar. Apabila guru
yang mengajar tidak ramah maka siswa juga akan kurang bersemangat
mengikuti pelajaran, karena siswa kelas 1 masih sangat membutuhkan kasih
sayang.

6. Motivasi dan Cara Penyampaian

Motivasi juga menjadi hal yang penting dalam pembelajaran siswa.


Terkadang siswa dapat merasa bosan karena materi yang disampaikan
seperti itu-itu saja. Peran orang tua dan guru dalam memberikan motivasi
kepada siswa sangat penting di sini agar siswa tetap termotivasi dan
bersemangat dalam mengikuti setiap pembelajaran di sekolah.

E. Metode Pembelajaran untuk Kelas 1 SD/MI


Dari masalah-masalah dan faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan pada
siswa, ada beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan, di antaranya:

1. Menggunakan Peraga dalam Menerangkan Materi

Menggunakan peraga ketika menyampaikan materi kepada siswa


menjadi salah satu metode yang baik dan dapat lebih cepat dipahami oleh
siswa. Hal ini dikarenakan siswa dapat mengetahui materi yang
disampaikan secara nyata. Sebagai contoh menggunakan wayang ketika
pembelajaran bahasa Jawa.

2. Menggunakan Media untuk Menghitung

Menggunakan media untuk menghitung di sini bukan alat


menghitung seperti kalkulator atau handphone, melainkan menggunakan
alat atau bahan sederhana untuk menghitung. Hal ini bertujuan agar siswa
dapat memahami bagaimana konsep dalam perhitungan. Sebagai contoh
dapat menggunakan jari atau lidi dalam menghitung.

3. Pembelajaran di Luar Kelas

6
Pembelajaran di luar kelas atau di lingkungan sekitar juga menjadi
metode yang baik dalam menyampaikan materi karena siswa langsung
berinteraksi dengan objek, baik berupa organisme maupun anorganisme.
Sebagai contoh mengamati bagaimana ciri tumbuhan, baik monokotil
maupun dikotil.

7
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Siswa Sekolah Dasar merupakan masa rentan dalam perkembangan. Pada
masa ini anak diajarkan tanggung jawab dan kewajiban. Tak jarang masih ada
anak yang mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran yang diberikan.
Anak yang sulit dalam memahami pelajaran terutama murid yang sulit dalam
membaca dan berhitung, dia sangat membutuhkan perhatian lebih dari guru dan
orang-orang disekitarnya.
Apabila seorang murid mempunyai kesulitan dalam belajar maka dia akan
sulit untuk melanjutkan ke tahap-tahap tugas perkembangannya. Peran guru
sebagai pemberi informasi dan pembelajaran sangat diperlukan.
Namun tak hanya peran guru saja, dukungan teman sebaya juga sangat
diperlukan. Adanya kerjasama dan sikap saling memahami dan menghargai, akan
mempermudah penyelesaian berbagai masalah yang ada dalam belajar siswa.
Terciptanya suasana saling membutuhkan, terutama siswa yang merasa
membutuhkan guru; adanya usaha guru agar fasilitas yang ada dimanfaatkan
semaksimal mungkin oleh siswa, dengan dorongan dan pengarahan pihak-pihak
yang ada di sekolah. Kerjasama, saling membutuhkan dan saling menghargai,
sikap terbuka dan komuniasi yang baik, semua itu sangat diperlukan untuk
terealisasinya upaya guru SD dalam mengatasi masalah belajar siswa

B. Saran
Orang tua harus ikut andil dalam proses belajar siswa, karena guru hanya
dapat memantau siswa pada saat disekolah saja selebihnya diharapkan orangtua
mampu meneruskan apa yang trelah diajarkan oleh guru. Orang tua harus peduli
dengan anaknya dan tidak bersikap acuh. Memberikan pengertian bahwa belajar
merupakan kegiatan yang menyenangkan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011.

Jamaris, M. (2014). Kesulitan Belajar bagi Anak Usia Dini dan Usia Sekolah.
Bogor: Ghalia Indonesia.

Jumhati, J. (2016). PENGGUNAAN DEMONSTRASI UNTUK


MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM
PEMBELAJARAN IPA TENTANG BENDA-BENDA YANG
BERGERAK MENGGUNAKAN BATU BATERAI DI KELAS I SDN
KULUR I. Jurnal Cakrawala Pendas, 2(1).

Masdiana, M., Budiarsa, I. M., & Lamba, H. A. (2014). Penerapan Pembelajaran


Tematik untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Pada Lingkungan
Siswa Kelas I SDN 018 Letawa Kecamatan Sarjo Kabupaten Mamuju
Utara. Jurnal Kreatif Tadulako Online, 3(2).

Susiaty, U. D., Firdaus, M., & Hodiyanto, H. (2017). ANALISIS KESULITAN


BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
MATEMATIKA DALAM MEMPELAJARI MATEMATIKA EKONOMI.
SAP (Susunan Artikel Pendidikan), 1(3).

Wisudawati, A. W., & Sulistyowati, E. (2014). Metodologi Pembelajaran IPA


(Disesuaikan dengan Pembelajaran Kurikulum 2013). Jakarta: PT Bumi
Aksara.

Anda mungkin juga menyukai