PENDAHULUAN
1
Nasional Pendidikan, pada Bab VI pasal 3 telah menegaskan tentang
kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan. Kompetensi tersebut meliputi:
(1) kompetensi pedagogik. (2) kompetensi kepribadian. (3) kompetensi
profesional, dan (4) kompetensi sosial. Oleh karena itu, para guru harus
mendapatkan bekal yang memadai agar dapat menguasai sejumlah kompetensi
yang diharapkan tersebut, baik melalui preservice training maupun inservice
training, salah satu bentuk preservice training calon guru tersebut adalah
melalui pembentukan kemampuan dasar mengajar (teaching skill) baik secara
teoretis maupun praktis. Secara praktis, bekal kemampuan mengajar dapat
dilatihkan melalui kegiatan micro teaching atau pengajaran mikro (Tim
Penyusun Buku Panduan Pengajaran mikro UNY, 2011: 1).
Mata kuliah PPL mempunyai sasaran masyarakat sekolah, baik dalam
kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran maupun kegiatan yang
mendukung pembelajaran. PPL diharapkan dapat memberikan pengalaman
belajar bagi mahasiswa, terutama dalam pengalaman mengajar, memperluas
wawasan, melatih dan mengembangkan kompetisi yang diperlukan dalam
bidangnya, meningkatkan keterampilan, kemandirian, tanggung jawab, dan
kemampuan dalam memecahkan masalah.
Di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) , kegiatan PPL
(Praktik Pengalaman Lapangan) merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh
oleh mahasiwa calon guru. Mata kuliah PPL, terbagi menjadi dua yaitu mata
kuliah pengajaran mikro yang disebut dengan micro teaching dan PPL (Praktik
Pengalaman Lapangan) .
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) adalah serangkaian kegiatan yang diprogramkan bagi mahasiswa LPTK,
yang meliputi baik latihan mengajar di dalam kelas (yang bersifat akademik)
maupun latihan mengajar di luar kelas (yang bersifat non akademik) yang
dilaksanakan secara nyata di lapangan. Kegiatan ini merupakan ajang untuk
membentuk dan membina kompetensi-kompetensi profesional yang
disyaratkan untuk guru atau tenaga kependidikan yang lain. Persepsi
mahasiswa terhadap PPL adalah dengan PPL dapat memberikan pengalaman
2
bagi mereka baik dalam bidang pembelajaran dan manajerial di sekolah
maupun lembaga dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi
menjadi guru salah satunya dibentuk melalui program PPL.
Kegiatan PPL bagi mahasiswa Program Studi S1 PGSD merupakan latihan
mengaplikasikan pembelajaran yang inovatif yang sesuai dengan kaidah
keilmuan yang dilaksanakan di SD. Sebelum masuk dalam mata kuliah PPL
keguruan, mahasiswa PGSD Universitas Muria Kudus dituntut untuk lulus
dalam mata kuliah Microteaching yang ditempuh mahasiswa pada saat
semester 6. Pelaksanaan PPL untuk program S1 PGSD Universitas Muria
Kudus tahun 2017 dilaksanakan pada semester ganjil 2017/2018 oleh
mahasiswa semester 7. Dalam pelaksanaan PPL di SD mahasiswa tergabung
dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 5 mahasiswa, dan khusus di SD
Muhammadiyah 1 Kudus terdiri dari 15 mahasiswa. Penerjunan mahasiswa
PPL di SD Muhammadiyah 1 Kudus dilaksanakan pada hari Senin tanggal 31
Juli 2017 yang diikuti oleh seluruh siswa dan guru SD Muhammadiyah 1
Kudus, Dosen Pembimbing Lapangan, dan mahasiswa PPL.
3
2) Membimbing dan membekali mahasiswa agar mampu melakukan proses
pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar sesuai dengan persiapan yang
telah mereka susun sebelumnya.
3) Menguatkan penguasaan materi pendidikan dan pengajaran di sekolah
dasar.
4) Melatih kesiapan mental mahasiswa dalam proses pendidikan dan
pengajaran di sekolah dasar
5) Memberikan pengalaman awal bagi mahasiswa terutama bagaimana
menjadi pendidik dan pengajar yang baik di sekolah dasar.
6) Melatih mahasiswa selaku calon guru yang baik, setia pada profesi dan
menguasai serta mau menyumbang ilmu sesuai dengan bidang yang
dikuasai, serta cakap dalam melaksanakan tugas di sekolah maupun diluar
sekolah.
7) Melatih mahasiswa menerapkan proses interakasi sosial.
8) Membentuk tenaga kependidikan agar memiliki tingkat profesionalisme
yang tinggi dipadu dengan kompetensi dan kemasyarakatan yang mantap
9) Memberi kesempatan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman nyata
dalam bidang keguruan.
Sasaran kegiatan pada Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yaitu
masyarakat sekolah, baik yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran secara
langsung maupun yang tidak secara langsung. Masyarakat sekolah disini yaitu
seluruh masyarakat SD Muhammadiyah 1 Kudus, baik siswa, guru, kepala
sekolah maupun keluarga besar SD Muhammadiyah 1 kudus.
4
Pemuda yang berjiwa bersih tersebut berkunjung ke rumah Bapak
K.H.R ASNAWI, mereka memohon fatwa dari Bapak K.H.R ASNAWI
untuk dapat belajar agama yang benar. Lantas Bapak K.H.R ASNAWI
memberikan saran supaya belajar agama yang lurus di kota Yogyakarta.
Dengan izin Allah, mereka bertemu dengan seorang alim yang bernama
K.H. AHMAD DAHLAN.
Selesainya mereka belajar bersama K.H. AHMAD DAHLAN mereka
pulang dan mencoba mengamalkan Islam dengan benar melalui wadah yang
bernama Muhammadiyah, sehingga saat itu, mereka yang beramal dengan
baik harus mendapat julukan-julukan yang aneh, misalnya adalah wahabi.
Menurut informasi yang didapat, pemuda saat itu tidaklah banyak dan
bisa dihitung dengan jari. Para pemuda tersebut antara lain H. Abdul Qodir
(pemberi wakaf tanah), H. M Mashadi (pengurus bagian pendidikan),
Meneer Sajid (kepala sekolah I), Meneer Kailan (kepala sekolah II), dan
lain-lain.
Dalam pembangunan suasana budaya pendidikan dan mental serta
membentengi aqidah umat, tokoh-tokoh Muhammadiyah Kabupaten Kudus
saat ini bertekat untuk meningkatkan taraf berfikir masyarakat Kudus
khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya, ingin mewujudkan
masyarakat yang Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur serta
meningkatkan keimanan untuk melawan imprelialisme dan pengusung
permutadan. Oleh karena itu dengan izin Allah yang disertai tekad bulat
serta dibekali dengan hati yang Ikhlas, muncullah ide cemerlang untuk
mendirikan sebuah sekolah dasar. Sehingga bersamaan dengan pembawa
dakwahnya, maka sekolah yang tarafnya dasar tersebut disebut sekolah
dasar Muhammadiyah. Karena sekolah tersebut mencoba menerapkan
amalan-amalan yang sesuai dengan Al-Quran, maka sekolah
Muhammadiyah saat itu keren dengan sebutan sekolah rakyat (masa
penjajahan Belanda) dengan bahasa Belanda Hollan Island Scholl (H.I.S)
Muchammadijah Meet den Quran.
5
Pada tahun 1920-an proses pendidikan di sekolah ini sudah berjalan
dengan baik walaupun kurang begiu memadahi. Sebagai tempat tempaan
angkatan pertama dilaksanakan proses belajar mengajar di daerah Jalan
Kyai Telingsing (dulu Jalan Sunggingan) yang tepatnya sekarang di apotek
Menara. Hal ini dilakukan karena saat itu belum mempunyai gedung yang
memadahi. Dan saat iru di Jalan Kyai Telingsing sekaligus di jadikan
sebagai pusat kegiatan Muhammadiyah Kabupaten Kudus.
Pendiri H.I.S Muchammadijah Meet dan Quran saat itu cukup
mengerutkan kepala, karena disamping mendapat tekanan dari pemerintah
penjajah Belanda juga mendapat tekanan dari saudara kaum muslimin
sendiri. Dengan berbekal keikhlasan dan tekad yang kuat, maka Allah dapat
memampukan dan merealisasikan bangunan SD Muhammadiyah yang
pertama kali di Kudus dengan cukup megah.
Adapun bentuk pembangunan sekolah ini dengan bentuk infak bersama
. infak mereka bentuknya beraneka ragam, yaitu dengan barang-barang yang
dimampui dan dimiliki. Diantaranya adalah salah ada yang berinfak tanah
dalam bentuk wakaf, kayu, batu bata, keramik, genteng, bambu, dan lain-
lain. Dari sejarah dibangunnya SD Muhammadiyah tersebut, maka
bangunan ini merupakan salah satu bangunan di kabupaten Kudus yang
mendapatkan lisensi dari pemerintah sebagai bangunan tua dan bersejarah
yang perlu di abadikan. Sehingga bangunan SD Muhammadiyah yang
pertama, di jadikan sebagai bangunan cagar budaya. Walaupun dalam
proses perawatannya belum mendapat usapan (bantuan) dari pemerintah.
Bangsa Indonesia yang dulunya jajahan Belanda dan kemudian
digantikan oleh penjajah Jepang. Maka sebagai sekolah yang saat ini
mengikuti suhu politik setempat, sehingga pada masa penjajahan Jepang
tersebut sekolah yang tercinta ini harus meminta izin kembali pada
pemerintahan Jepang sebagai ganti nama dari H.I.S. Muchammadijah Meet
den Quran berubah menjadi sekolah rakyat (Kokumin Gakko). Hal ini
dapat kita perhatikan surat izin resmi dan pemerintahan penjajah Jepang
6
tertanggal 9 November 2602 (tahun Jepang) yang bersesuaian tahun 1941
M.
Pertama kali sekolah ini didirikan adalah bermaksud sebagai saranan
dakwah Muhammadiyah, sehingga tegak Islam dengan cahaya terang.
Sebagai sarana dakwah Muhammadiyah, sekolah ini azaz dakwahnya
adalah Amar Maruf Nahi Munkar. Maka segala bentuk aspek yang
diajarkan adalah merupakan bentuk pengajaran yang mengajak masyarakat
kepada pengalaman Islam yang sempurna. Dengan izin Allah sekolah yang
dipelopori oleh para pemuda masih dapat kita rasakan dan dapat kita nikmati
sampai sekarang ini.
2) Profil Sekolah
a. Nama Sekolah
Nama Sekolah : SD Muhammadiyah 1 Kudus
7
d. Misi
1) Mendidik anak didik menjadi muslim yang beraqidah islam yang kuat
2) Menyelenggarakan pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif dan
Efisiensi
3) Mengembangkan minat dan bakat anak didik sesuai dengan
ketrampilan yang dimiliki
4) Menciptakan budaya yang kompetitif yang sehat dan santun
5) Menumbuhkan kepedulian warga sekolah dalam hidup bersih, sehat,
indah dan nyaman
e. Tujuan
1) Terwujudnya kehidupan yang islamidilingkungan sekolah
2) Terciptanya pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan
3) Terwujudnya lulusan yang berkualitas dalam IMTAQ dan IPTEK
serta santun dalam berperilaku
4) Terbentuknya budaya kbersamaan serta memiliki kepudulian dalam
lingkungan.
f. Logo
g. Slogan
1) Sekolah Unggulan Berbasis IMTAQ dan IPTEK
2) Islami, Modern, Berbudaya
3) Saya Hebat, Saya Hebat, Saya Juara
h. Kurikulum
1) Pendidikan umum : Kurikulum Pemerintah
2) Pendidikan agama : Kurikulum Muhammadiyah
8
3) Pelajaran Pendukung : Kurikulum Sekolah
Dengan menggunakan KTSP dan Kurikulum 2013 sebagai acuan.
i. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran yang diajarkan di SD Muhammadiyah 1 Kudus
meliputi:
1) Agama
2) Bahasa Indonesia
3) PKN
4) Matematika
5) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
6) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
7) Bahasa Daerah
8) ORKES (Olahraga Kesehatan)
9) SBK (Seni Budaya Ketrampilan)
10) Tematik (Khusus kelas I dan IV dengan Kurikulum 2013)
j. Ekstrakurikuler
1) Vokal
2) HW (Hizbul Wathan)
3) Drum Band
4) Tapak Suci
5) Seni Tari
6) Qiroah
7) Renang
8) Teknis Lapangan
k. Fasilitas-fasilitas
Untuk mendukung kegiatan pembelajaran maupun kegiatan di luar
pembelajaran SD Muhammadiyah 1 Kudus, terdapat fasilitas-fasilitas
yang representative, di antaranya:
1) Gedung Bertingkat
2) Kelas Audio Visual
3) Perpustakaan
9
4) Laboratorium Bahasa
5) Laboratorium Komputer
6) Ruang UKS
7) Musholla
8) Toko dan Kantin
9) Lapangan Bola
10) Wi-fi
l. Proses Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran SD Muhammadiyah 1 Kudus menerapkan
pendekatan dalam pembelajaran, yaitu:
1) Quantum Teaching and Learning (Pendekatan CTL/ Contextual
Teaching Learning).
2) PAIKEM (Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan).
3) Saintifik
m. Kegiatan Sekolah
SD Muhammadiyah 1 Kudus di samping melaksanakan kegiatan
pembelajaran dan ekstrakurikuler juga melakukan kegiatan-kegiatan
lainnya baik harian maupun tahunan, meliputi:
1) Kegiatan pembelajaran kelas regular dari pukul 06.30-12.50 WIB,
sedangkan kelas unggulan pukul 06.30-14.00 WIB.
2) Tambahan pelajaran pukul 13.30-15.00 WIB.
3) Sholat dzuhur berjamaah (kelas 4-6).
4) Sholat dhuha.
5) Pesantren kilat Ramadhan (Darul Arqam).
6) Pembagian zakat fitrah.
7) Penyembelihan hewan qurban.
8) Study tour.
9) Out bound.
10) Kemah HW (Hizbul Wathan).
11) Panggung seni budaya.
10
n. Pengelolaan Sekolah
Pengelolaan sekolah menggunakan teori MBS (Manajemen Berbasis
Sekolah). Yang intinya terdapat tiga pokok persoalan utama yang harus
diprioritaskan yaitu:
1) Memaksimalkan peran serta Stake Holder.
2) Akuntabilitas (Manajemen Terbuka).
3) Pembelajaran PAIKEM, CTL, dan Saintifik.
o. Daftar Guru dan Karyawan (Terlampir)
11
BAB II
12
siswa, dan melakukan apersepsi dengan cara bernyanyi, mengucapkan
slogan SD Muhammadiyah 1 Kudus, dengan sapaan atau menanyakan
kabar dan Tanya jawab. Guru juga tidak lupa mengingatkan
pembelajaran sebelumnya. Kegiatan absensi siswa dan apersepsi dapat
dilakukan selama 10 menit. Waktu tersebut sangat cukup untuk
memberikan gambaran terhadap materi yang akan diajarkan, dan situasi
kelas dapat dikendalikan dan dikuasai oleh guru.
b. Inti Pelajaran
Cara guru menyajikan materi pokok pembelajaran yaitu dengan
menjelaskan materi pelajaran. Beberapa guru membuat lirik lagu yang
isinya sesuai dengan materi yang dipelajari yang dinyanyikannya nada
lagu anak/lagu daerah/lagu nasional. Atau menyampaikannya dalam
bentuk cerita, kemudian mengkaitkan dengan kehidupan nyata sehari-
hari siswa. Dalam proses pembelajaran guru melakukan Tanya jawab dan
memberikan kesempatan menjawab kepada seluruh siswa. Dan
sebaliknya, guru juga menfasilitasi siswa untuk bertanya jika belum
mengerti penjelasan yang disampaikan oleh guru. Sehingga terdapat
aksi dan reaksi antara guru dengan siswa.
Apabila terdapat sisw3a ysang belum mengerti tentang materi yang
dijelaskan, guru memberikan bimbingan dan menjelaskan ulang bagian
materi yang belum dipahami dan memberikan contoh-contoh yang akan
memudahkan siswa untuk memahami materi tersebut. Dalam
pelaksanaan pembelajaran guru juga melakukan anda tawa atau
melontarkan yel-yel untuk mengkondisikan siswa ataupun hanya sekedar
intermezo. Apabila ada siswa yang tidak memperhatikan, guru akan
menegur siswa tersebut dengan halus serta memberikan nasihat.
c. Menutup Pelajaran
Saat mengakhiri pembelajaran guru bersama dengan siswa
menyimpulkan maateri yang telah dipelajari, kemudian guru
mengadakan evaluasi. Sebelum mengakhiri pembelajaran, guru juga
memberikan tindak lanjut berupa tugas di rumah atau PR.
13
2. Hasil Pengamatan Terhadap Ruang Kelas
a. Jumlah ruang kelas di SD Muhammadiyah 1 Kudus ada 15, uang terdiri:
1) 3 ruangan untuk kelas 1 (2 Kelas unggulan yaitu kelas 1UA, 1UB,
dan 2UB).
2) 2 ruangan untuk kelas II (Kelas unggulan yaitu, 2UA da n 2UB).
3) 3 ruangan untuk kelas III (Kelas unggulan 3U, dan kelas regular 3A
dan 3B).
4) 3 ruangan untuk kelas IV (kelas unggulan 4U, 4A dan 4B).
5) 3 ruangan untuk kelas V (Kelas unggulan 5U, kelas regular 5A dan
5B).
6) 3 ruangan untuk kelas VI (Kelas unggulan 6U, kelas regular 6A dan
6B).
b. Kelengkapan Fasilitas ruang kelas yang ada:
1) Meja dan kursi guru
2) Meja dan kursi siswa
3) Papan tulis, pemghapus dan spidol
4) LCD
5) Gambar burung Garuda bPanasila
6) Gambar Presiden dan Wakil Presiden
7) Gambar alat peraga bahasa, gambar alat peraga IPA, gambar alat
peraga IPS, gambar alat peraga Matematika
8) Papan absensi siswa
9) Taplak meja
10) Semboyan/slogan-slogan
11) Alat kebersihan kelas yaitu, sapu, kemoeng, lap
12) Almari
13) Papan tempel
14) Jam dinding
15) Banner regu piket
16) Banner kelompok belajar
14
3. Keadaan guru dan petugas administrasi di SD Muhammadiyah 1
Kudus
SD Muhammadiyah 1 Kudus memiliki 1 Kepala Sekolah, 1 wakil
kurikulum, 1 wakil kesiswaan, 20 guru, 2 petugas TU, dan 2 tenaga
kebersihan, 2 penjaga, 3 juru masak, 2 penjaga kantin dan 2 orang pegawai
koperasi. Dapun daftar guru dapat dilihat pada lampiran 1.
4. Keadaan siswa di SD Muhammadiyah 1 Kudus
Jumlah siswa keseluruhan:
Tabel 2.1 Jumlah Keseluruhan Siswa SD Muhammadiyah I Kudus
Kelas I II III IV V VI Jumlah
Total
Jenis L P L P L P L P L P L P L P
Kelamin
Jumlah 36 25 29 24 39 32 22 20 37 42 37 39 200 182
Jumlah 61 53 71 42 79 76 382
Total
15
2 Ruang kepala sekolah 1
3 Ruang guru 1
4 Ruang TU 1
5 Ruang tamu 1
6 Laboratorium 1
7 Perpustakaan 1
8 Kelas audio visual 1
9 Mushola 1
10 Ruang UKS 1
11 Parkir 1
12 WC guru 2
13 WC siswa 5
14 Kantin 1
15 Koperasi 1
16 Dapur 1
17 Tempat makan 1
18 Gudang 1
16
guru dapat dilihat saat mengadakan diskusi, rapat, dan saat berbincang
bincang sebelum mengajar atau pada saat istirahat.
d. Hubungan Antar Kepala Sekolah Dengan Guru
Hubungan ini dapat dilihat pada saat mengadakan rapat sekolah. Di
sana terjalin hubungan saling hormat menghormati antar lepala sekolah
dengan guru, ketika mengemukakan pendapat.
17
Tabel 2.3 Jadwal dan Materi Pembelajaran Praktik Mengajar
Pertemuan Hari/ Mata Materi/
Kelas
Ke Tanggal Pelajaran/Tema Subetema
1 Sabtu, 5 IU Diriku Tubuhku
Agustus
2017
2 Selasa, 8 VB Bahasa Unsur-unsur
Agustus Indonesia
Cerita Rakyat
2017
3 Kamis, 10 IIIUA Matematika Pengurangan
Agustus
Bilangan
2017
4 Senin, 14 VIB Ilmu Faktor-faktor
Agustus Pengetahuan
yang
2017 Alam (IPA)
Mempengaru
hi
Keseimbanga
n
Ekosistem
5 Senin, 21 VA Matematika Faktor Prima
Agustus
untuk
2017
Menentukan
KPK dan
FPB
6 Senin, 21 IIU Bahasa Menceritaka
Agustus Indonesia
n Kegiatan
2017
Sehari-hari
7 Rabu, 23 IIIA Ilmu Perubahan
Agustus Pengetahuan
Lingkungan
2017 Sosial (IPS)
8 Jumat, 25 IVU Hemat Energi Manfaat
Agustus A
Energi
2017
9 Rabu, 30 IIIUB Matematika Perkalian
Agustus
Bilangan
2017
18
10 Selasa, 5 VB Bahasa Surat
September Indonesia
Undangan
2017
Ujian 1 Jumat, 8 V IB Bahasa Menanggapi
September Indonesia (Mengkritik/
2017 Memuji)
Sesuatu
Ujian 2 Senin, 11 VI A Ilmu Pertumbuhan
September Pengetahuan Hewan dan
2017 Alam (IPA) Tumbuhan
19
1) Kesesuaian perencanaan dengaan pelaksanaan pengajaran udah
sesuai.
2) Penyampaian materi bahan ajar praktikan menggunakan beberapa
metode yang ceramah, Tanya jawab, diskusi, demonstrasi, dan
permainan.
3) Pengelolaan kelas dalam pembelajran dengan cara membentuk
kelompok dan individu dalam memberikan pertanyaan.
4) Usaha dan cara mengaktifkan siswa dalam pembelajaran dengan
memberikan pertanyaan, mencari contoh, dan berdiskusi.
5) Cara/strategi menangani siswa yang mengalami kesulitan belajar
yaitu dengan cara praktikan memberikan dorongan atau motivasi
kepada siswa tersebut secara individu.
6) Cara memberikan umpan balik dan menangggapi pertanyaan siswa
yaitu praktikan memberikan kesempatan pada siswa yang lain untuk
mengomentari dan praktikan meluruskan komentar-komentar yang
ada.
7) Kiat-kiat khusu guru dalam membuat suasana belajaryang kondusif
yaitu praktikan selalu menanamkan sikap disiplin kepada siswa
dalam mengikuti KBM.
8) Pengembangan bahan ajar dan pemanfaatan alat bantu mmengajar
praktikan mengambil baha contoh dari bahan yang ada dilingkungan
sekitar siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Pemanfaatan aktu dapat efisien, karena telah diatur dalam pengalokasian
waktu sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran.
c. Menutup Pelajaran
1) Cara Guru dalam Menutup Pelajaran
Strategi yang dilakukan praktikan dalam menutup pelajaran yaitu
dengan menyimpulkan materi pelajaran yang telah diajarkan.
Sedangkan alat evaluasi diberikan tes yang langsung diperiksa oleh
praktikan. Pengefisian waktu sudah sangat baik dan keberhasilan tes
20
yang diperoleh mencerminkan penguasaan siswa terhadap materi
cukup baik.
Setiap praktikan/mahasiswa PPL melakukan pelaksanaan
pembelajaran di dalam kelas, guru pamong selalu mengikuti proses
pembelajaran tersebut. Guru pamong mmberikan penilaian kepada
praktikan/mahasiswa PPL serta memberikan kritik dan saran agar
pelaksanaan kegiatan pembelajran berikutnya menjadi lebih baik.
Aspek penilaian yang dilakukan guru pamong meliputi:
a. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b. Pengelolaan kelas yang baik
c. Penguasaan materi yang diajarakan
d. Penggunaan strategi dan model pemelajaran yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran
e. Penggunaan media pembelajaran secara efektif dan efisien
f. Penilaian proses dan hasil belajar
g. Ketepatan kegiatan pembelajaran sesuai alokasi waktu
4. Keterlibatan Kegiatan Luar Pengajaran di Sekolah
Tugas mahasiswa PPL tidak hanya melaksanakan kegiatan pembelajaran
di dalam kelas, tetapi juga harus melaksnakan tugas diluar pembelajaran.
Hal ini bertujuan untuk mendukung profesi keguruan kelak. Tugas-tugas
diluar kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan antara lain:
a. Ekstrakulikuler Hizbul Wathan (HW)
Ekstrakulikuer HW dilakukan setiap hari jumat sore setelah selesai
pembelajaran pukul 15.30 WIB s/d 16.00 WIB. Pembimbing HW
anatara lain Ibu Nafiah, Ibu Eva Ul Khusna, Bapak Arief Rahman, dan
Ibu Rizki Nigraini M. Materi yag diberikan selama kami mengikuti HW
adalah Pelatihan Baris Berbaris (PBB), mars HW, yel-yel, sandi, tali
temali, sambung tongkat, membuat dragbar, permainan dan tepuk
filiphine 1-21.
21
b. Ekstrakulikuler Tapak Suci
Ekstrakulikuler Tapak Suci dilakukan setiap hari sabtu pukul 11.00
WIB s/d 12.00 WIB. Pembimbing Tapak Suci adalah bapak Santoso,
Bapak Faris Ardiyanto, Mbak Nina, dan Mas Kino. Dalam kegiatan
Tapak suci gerakan yang diajarkan adalah gerakan dasar yang meliputi
kuda-kuda, pukulan, tendangan, dan cara menagkis pukulan lawan.
c. Ekstrakulikuler Marching Band
Ekstrakulikuler Marching Band dilakukan setaip hari sabtu pukul
12.00 WIB s/d 01.00 WIB. Pembimbing ekstrakulikuler ini adalah.
Lagu yang dimainkan antara lain lagu nasional, sang surya dan lagu
daerah.
d. Hiking Gugus Imam Bonjol
Dalam rangka memperingati hari pramuka, SD Muhammadiyah 1
Kudus turut serta dalam kegiatan hiking Gugus Imam Bonjol yang
dilaksanakan pada tangga. Kegiatan ini diikuti oleh Sekoh Dasar yang
tergabung dalam Gugus Imam Bonjol, diantaranya yaitu SD 1
Singocandi, SD 2 Singocandi, SD Krandon, SD IT Luqman Al Hakim,
SD IT Umar Bin Khatab, SD NU Hawa Kartika, dan SD
Muhammadiyah 1 Kudus. Adapun materi yang diujikan dalam hiking
meliputi, yel-yel, Sandi Kotak, Tali temali, sambung tongkat.
e. Kemah Hizbul Wathan (HW)
Kemah Hw dilaksanakan di lapangan utara SMP 1 Muhammadiyah
hari jumat tanggal 15 September 2017 sampai hari sabtu 16 september
2017. Kemah HW diikuti oleh siswa kelas 5A,5B,5U. Kegiatan kemah
HW meliputi PBB, Pentas Seni, latihan Semaphore, Sholat tahajud,
renungan malam, LCC dan hiking. Kegiatan hiking meliputi lomba-
lomba yel-yel, sandi, tali temali, menuliskan UU dan janji HW, dan
membuat dragbar.
f. Hari Raya Qurban
Dalam rangka merayakan hari Idul Adha, SD Muhammadiyah 1
Kudus turut serta melaksanakan qurban. Kegiatan qurban ini dilakukan
22
pada hari Jumat tanggal 1 September 2017. Adapun hewan yang
diqurbankan meliputi 2 ekor sapi, 1 ekor kerbau, dan 5 ekor kambing.
Daging qurban yang telah dikemas dalam plastik kemudian
didistribusikan kepada seluruh keluarga SD Muhammadiyah 1 Kudus.
g. Penajian dan Arisan Keluarga Besar SD Muhammadiyah 1 Kudus
Tradisi di SD Muhammadiyah 1 Kudus adalah melakukan pengajian
dan arisan bulanan. Acara tersebut dilakukan untuk menjalin
silaturahim yang baik antara semua pihak yang ada di SD
Muhammdiyah 1 Kudus.
h. Kegiatan Perlombaan 17 Agustus Kemerdekaan Indonesia.
Pada hari kamis yang bertepatan dengan tanggal 17 Agustus 2017
diadakan upacara bendera memperingati Hari Kemerdekaan Republik
Indonesia yang ke 72 tahun. Upacara bendera dimulai dari pukul 07.00
WIB sampai pukul 09.00 WIB karena ada pembagian hadiah hasil
perlombaan.
Pada hari sebelumnya pada hari selasa tanggal 15 Agustus 2017 dan
hari rabu tanggal 16 Agustus 2017 Mahasiswa PPL mengadakan
perlombaan untuk siswa-siswi SD Muhammadiyah 1 Kudus dalam
rangka menyemarakkan Hari Kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perlombaan tersebut antara lain: Makan Kerupuk (diikuti oleh siswa-
siswi dari kelas 1 sampai kelas 6), memasukkan pensil dalam botol
(diikuti oleh siswa-siswi dari kelas 1 sampai kelas 6), estafek bola
pimpong (diikuti oleh siswa-siswi dari kelas 1 sampai kelas 6), estafet
kelereng (diikuti oleh siswa-siswi dari kelas 1 sampai kelas 6), estafet
sarung (diikuti oleh siswa-siswi dari kelas 1 sampai kelas 3) dan lomba
yel-yel per kelas.
23
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) emrupakan salah satu mata kuliah
yang wajib ditempuh oleh mahasiswa semester 7. Kegiatan PPL bertujuan agar
mahasiswa mampu mengaplikasikan teori-teori maupun ilmu lainnya yang
diperoleh di bangku perkuliahan untuk dapat diterapkan di lapangan yaitu SD
Muhammadiyah 1 Kudus. Kegiatan PPL di SD Muhammadiyah 1 Kudus.
Kegiatan PPL di SD Muhammadiyah 1 Kudus dilaksanakan selama 2 bulan,
mulai tanggal 31 Juli sampai 2 Oktober 2017.
Selama kegiatan PPL, mahasiswa melakukan observasi, penerimaan tugas
dari guru pamong, penyususnan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
kegiatan pembelajaran serta mengikuti kegiatan di luar proses pembelajaran.
Di samping itu, mahasiswa juga berinteraksi dengan guru, siswa, dan karyawan
di SD Muhammadiyah 1 Kudus.
Dilihat dari kondisi maupun keadaan sekolah, sudah cukup mendukung
kegiatan pembelajaran di SD Muhammadiyah 1 Kudus. Sehingga mampu
memberikan pengaruh positif pada peningkatan prestasi siswa SD
Muhammadiyah 1 Kudus.
B. Saran
Terlaksananya program-program yang telah dilaksanakan di SD 4
Kandangmas, serta melihat situasi dan kondisi yang berkembang, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut.
Rasa kebersamaan mahasiswa PPL dengan kelompoknya hendaknya
lebih ditingkatkan agar kelompok tersebut terkesan kompak. Kekompakan
yang terjalin sangat penting untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang ada.
Toleransi antar mahasiswa juga perlu ditingkatkan dalam berbagai pekerjaan
yang dihadapi, tidak hanya membebankan pada satu atau dua pihak saja.
24
DAFTAR PUSTAKA
Komarudin. 2006. Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Unit PPL FKIP. 2017. Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Kudus:
Universitas Muria Kudus.
25