Anda di halaman 1dari 11

REKAYASA IDE

MK. PEMBELAJARAN IPA DI SD


PGSD-FIP-UNIMED

UPAYA MENGATAS KESULITAN BELAJAR IPA

SISWA SDN 066053MEDAN

Nama Mahasiswa : Diandra Nazwa Aulia Ruswandi (1213311146)


Rahma Aulia (1213311121)
Romaito B. Pardede (1213311167)
Widya Pratiwi (1213311147)
Kelas : M PGSD 2021
Mata Kuliah : Pembelajaran IPA SD
Dosen Pengampu : Suyit Ratno, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEI 2023
KATA
PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
anugerah-Nya dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan Rekayasa Ide mata kuliah
Pembelajaran IPA SD oleh Dosen Bapak Suyit Ratno, M.Pd, dengan judul yang dibahas
“Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar IPA Siswa SD di SDN 066053 Medan Denai”.

Kelompok kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mendapatkan dorongan serta bimbingan dari
berbagai pihak. Kami juga menyadari bahwa kelancaran penyusunan tugas kelompok ini tidak
lain berkat dukungan semua teman-teman sehingga kendala dan hambatan dapat kami hadapi.
Oleh karena itu pada kesempatam ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada
dosen pengampu. Dan kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran
penyusunanmakalah ini baik secara materi maupun pemikirannya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami bahas, kami mohon maaf. Penulis dengan segala
kerendahan hati meminta maaf. Kami juga mengharapkan kritik serta saran dalam penulisan
makalah ini guna memperbaiki dan menyempurnakan pembuatan makalah selanjutnya yang
lebih baik lagi.

Medan, Mei 2023

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Permasalahan ............................................................................................... 4
B. Tujuan Rekayasa Ide .......................................................................................................... 5
C. Manfaat Rekayasa Ide ........................................................................................................ 5
BAB II IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
A. Permasalahan Umum ......................................................................................................... 6
B. Identitas Permasalahan....................................................................................................... 8
BAB III PEMBAHASAN DAN SOLUSI
A. Solusi Atas Permasalahan .................................................................................................. 10
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 12
B. Saran .................................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 13

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Kesulitan Siswa dalam Belajar Ipa

IPA merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui


serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah. IPA didefinisikan sebagai suatu
kumpulan pengetahuan yang tersusun secara alam. Beberapa pengertian tentang IPA antara
lain dikemukakan oleh para ahli. IPA adalah pengetahuan khusus yaitu dengan melakukan
observasi, eksperimentasi penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait
mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain ( Abdullah, 1998:18). Selanjutnya
Ahmad Susanto (2013:167) dalam bukunya yang berjudul Teori Belajar dan Pembelajaran
di Sekolah Dasar IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui
pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan
penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. IPA berhubungan dengan cara mencari
tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
sistematis dan IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-
fakta, konsep-konsep ( Sri Sulistyorini, 2007:39).
Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk
mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis,
sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di
bawah semestinya. Kesulitan belajar atau learning disability adalah kondisi yang dialami
oleh siswa yang ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu dalam menerima dan
menyerap pelajaran yang disebabkan oleh banyak faktor, bukan hanya masalah instruksional
atau pedagogis saja, tetapi bisa juga merujuk pada masalah psikologis sehingga siswa
mengalami kesulitan dalam aktivitas mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, menalar
atau menghitung.

i
B. Tujuan Penelitian

 Mengetahui kesulitan siswa dalam belajar IPA.


 Mengetahui solusi alternative untuk menyelesaiakan permasalahan mengenai
kesulitan siswa dan guru.
 Mengetahui tindak lanjut guru dan sekolah dalam mengatasi permasalahan mengenai
kesulitan siswa dan guru.

C. Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat bagi pembaca yaitu dapat mengetahui solusi yang tepat
agar tidak kesulitan lagi dalam belajar matematika, dengan mengikuti langkah-
langkah yang telah ditemukan oleh kelompok kami.

i
BAB II
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

Permasalahan Umum Kesulitan siswa belajar Matematika


Tidak jarang ketika guru memberikan materi pelajaran, banyak siswa yang
tidak semangat, konsentrasi rendah, kantuk atau sibuk dengan pikirannya sendiri yang
membuat mereka tidak mengerti tentang pelajaran yang diberikan oleh guru di kelas. Saat
ujian tiba, anak mendapatkan nilai yang jelek yang secara tidak langsung membuat nama baik
guru di sekolah turun karena dianggap tidak bisa menyampaikan materi pelajaran dengan
baik dan mudah dipahami oleh siswa. Apalagi ketika pelajaran matematika sangat rawan
rasanya jika melewati setiap penjelasan yang diajarkan guru. Hal ini disebabakan bukan
karena siswa tidak memiliki kemampuan dalam menyerap materi pelajaran yang guru berikan
di kelas. Hanya saja, metode belajar yang diberikan kepada siswa yang kurang tepat dan
kemauan dari siswa tersebut dalam belajar. Metode belajar yang tidak bisa menarik minat dan
perhatian siswa untuk mau fokus dan memahami pelajaran yang anda berikan. Banyak kasus,
siswa tidak fokus pada pelajaran yang seharusnya mereka pahami namun ketika mereka
belajar matematika seakan-akan matematika itu seperti hewan buas yang membuat mereka
ketakutan.
Masalah seperti ini banyak dialami oleh para guru dan siswa. Bila guru bisa
memberikan metode belajar yang tidak monoton, yang menuntut siswa untuk menggunakan
kemampuan otak dan gaya belajarnya akan sangat memudahkan siswa dalam memahami
pelajaran matematika. Apalagi, dengan metode belajar yang tepat, siswa bisa menyerap
materi pelajaran dengan baik yang nantinya akan mereka tunjukkan dengan menjawab
pertanyaan yang diberikan saat ujian dengan baik. Dengan metode belajar yang bisa
memanfaatkan kemampuan, kreativitas dan memudahkan siswa dalam menyerap satu
pelajaran, jelas sangat menguntungkan kedua belah pihak. Siswa mengerti dan paham dengan
apa yang anda sampaikan dan guru sukses dengan target yang telah ditetapkan oleh
kurikulum sekolah. Selain itu guru matematika hendaknya memberikan metode pembelajaran
yang kreatif agar siswa mengerti dengan materi yang disampaikan.

i
BAB III
SOLUSI DAN PEMBAHASAN

Dalam pembelajaran di kelas siswa merupakan subjek yang diharuskan untuk


menemukan konsep dan pemahaman mengenai suatu materi matematika sehingga dapat
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan matematika. Namun kenyataannya siswa
masih banyak mengalami kesulitan untuk memahami ipa. Askury (1999:136) menyatakan
bahwa kesulitan belajar merupakan suatu gejala atau kondisi proses belajar mengajar yang
ditandai oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai tujuan belajar. Kadang
kala hambatan-hambatan ini disadari oleh siswa sendiri. Kesulitan belajar IPA siswa
diantaranya:
1. Siswa Kurang Memahami Konsep Dasar IPA
Siswa yang kurang memahami konsep dasar ipa memiliki beberapa macam
kondisi seperti lupa, belum memahami penjelasan guru, atau tidak memahami istilah
sehingga kurang memahami soal. Dalam hal ini, kurangnya memahami konsep dasar
Ipa diasumsikan bahwa kondisi siswa adalah telah menerima penjelasan materi dari
guru namun belum memahami dengan baik materi karena berbagai alasan. Kesulit
belajar siswa dapat disebabkan karena beberapa hal diantaranya:
a. siswa kurang mampu mengingat kondisi/situasi tertentu;
b. siswa kurang mampu memahami arti istilah matematika;
c. siswa kurang mampu mengingat kondisi tertentu untuk menyelesaikan masalah;
d. siswa kurang mampu membuat generalisasi masalah;

2. Siswa Kurang Mampu Mengingat Nama Singkat Suatu Situasi


Kesulitan siswa dalam belajar ipa dapat disebabkan kerena siswa kurang
memahami dan mengingat nama kondisi atau situasi yang berkaitan dengan ipa.
contoh permasalahan ini adalah tentang panca indra mereka sendiri.

i
Alternatif Solusi

Solusi Mengatasi Kesulitan Siswa dalam Belajar Matematika

1. Guru memberikan Apersepsi Materi


Pada kegiatan pembelajaran guru hendaknya mengawali dengan apersepsi,
yaitu mengingatkan siswa mengenai materi dasar yang terkait dengan materi yang
menyenangkan.
akan dipelajari. Dalam hal ini guru juga dapat memberikan suatu permasalahan untuk
memancing siswa berfikir kreatif.

2. Guru memvisualkan konsep ipa


Terkait dengan permasalahan matematika yang perlu dipahami siswa, banyak
symbol dan istilah yang tidak dimengerti oleh siswa. Dalam permasalahan ini guru
perlu membantu siswa memvisualkan makna istilah istilah tersebut. Sebagai contoh,
dalam materi panca indra, guru dapat menggunakan media gambar untuk
menunjukkan suatu panca indra.

3. Pembelajaran berbasis masalah


Untuk menanamkan konsep ipa kepada siswa, perlu adanya pembelajaran
berbasis masalah, yaitu pembelajaran yang menyajikan masalah sehari hari yang
berkaitan erat dengan konsep yang akan diajarkan. Dalam penyajian permasalahan ini
siswa diharapkan dapat menemukan konsep ipa dengan usaha berfikir kritis. Peneluan
siswa akan memberikan kesan pembelajaran sehingga siswa tidak mudah lupa
terhadap konsep yang telah ditemukan.

4. Menyelesaikan soal cerita


Dalam mengatasi kesulitan belajar siswa untuk menyelesaikan soal cerita
perlu dilakukan dengan berbagai langkah. Soal cerita mengaitkan berbagai
keterampilan siswa dalam menyelesaikan permasalahan seperti, pemahaman masalah,
membuat kalimat dan manyimpulkani hasil dan menyelesaikan soal cerita adalah
pemahaman konsep kepada siswa. Pemahaman konsep yang baik oleh siswa akan
membantunya memahami permasalahan yang diberikan.
Tindak Lanjut yang Perlu Dilakukan oleh Guru dan Sekolah

1. Tindak Lanjut oleh Guru


Sebagai upaya pencapaian nilai ketuntasan minimal yang perlu dicapai siswa
dalam proses pembelajaran, guru dapat memberikan program remedial. Program
remedial ini bertujuan untuk memberikan kesempayan siswa untuk belajar kembali
sehingga mencapai nilai ketuntasan yang telah ditetapkan. Selain memberikan
remedial pada siswa yang belum tuntas mncapai nilai minimal, guru dapat meberikan
soal pengayaan pada siswa lainnya yang telah tuntas mencapai nilai minimal.
Pemberian remedial dan soal pengayaan merupakan tindak lanjut guru untuk
mengetahui perkembangan siswa dalam mengatasi kesulitan belajarnya. Hal lain yang
perlu dilakukan guru adalah melakukan pendekatan personal kepada siswa yang
masih belum memahami materi atau sangat lambat memahami materi. Dengan
pendekatan personal siswa dapat merasa aman dan tidak malu untuk bertanya atau
mengutarakan pendapatnya.

2. Tindak lanjut oleh sekolah


Beberapa hal yang dapat dilakukan sekolah adalah sebagai berikut:
a. Memberikan Pelatihan untuk guru: dalam upaya untuk meningkatkan kualitas guru
dalam mengajar, sekolah perlu memberikan pelatihan, workshop, atau agendasharing
sehingga guru dapat menambah wawasannya.
b. Membuka kelas khusus: kelas ini ditujukan bagi siswa yang belum mencapai nilai
ketuntasan minimal. Dengan adanya kelas ini siswa diberikan kesempatan untuk
belajar dan meningkatkan kemampuan diri.
c. Menyediakan fasilitas penunjang pembelajaran di kelas seperti LCD proyektor.

d. Mengadakan komunikasi dengan orang tua siswa sehingga guru, sekolah, dan orang
tua dapat bekerja sama meningkatkan kemampuan siswa.
e. Menyediakan fasilitas konseling untuk siswa bermasalah dalam kesulitan belajar.

i
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari solusi dan pembahasan yang telah dipaparkan, dapat kami simpulkan
bahwa untuk mengatasi kesulitan siswa dalam belajar perlu adanya dorongan dari
siswa itu sendiri dan dukungan dari guru bidang studi, dengan memebrikan
pengarahan dan metode belajar yang kreatif agar tidak membuat siswa bosan,dan
kurang untuk memahami pelajaran matematika.

B. Saran

Saran yang dapat kami sampaikan kepada para siswa agar mengikuti setiap
arahan dari guru,dan menciptakan posisi yang nyaman cara belajarnya seperti yang
mereka inginkan agar terhindar dari kesulitan belajar ipaa.

i
DAFTAR PUSTAKA

T. Aritonang, Keke. 2008. Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
Jurnal Pendidikan Penabur.10(1).11-17
Khoir, A. (2008). Kesulitan belajar sains: Studi Pada Pelaksanaan Pembelajaran Mata
Pelajaran Sains Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 10 Jatimulya Kabupaten Bekas. [versi
elektronik].
Turats. 4. 1-21. Sumaji, dkk. (1998). Pendidikan sains yang humanistis. Yogyakarta:
Kanisius.
Bungin, B. (2007). Penelitian kualitatif komunikasi, ekonomi, kebijakan public, dan ilmu
social lainnya. (edisi kedua). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Depdiknas. (2003) UndangUndang RI Nomor 20, Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan
Nasional.

Anda mungkin juga menyukai