Anda di halaman 1dari 17

PENDIDIKAN IPS, HAKIKAT DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS

Mata Kuliah : Pembelajaran IPS SD


Kode Mata Kuliah : KPD620205
Jumlah SKS : 3 SKS
Semester :3
Dosen Pengampu : 1. Dra. Erni, M.Pd.
2. Vivien Datania, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Ridha Sandi Perdana 2113053109
2. Rizki Ana Saputri 2113053194
3. Shita El Qolby 2113053165
4. Uning Hafifah 2113053006

PROGRAM STUDI PENDIIDKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR

Pertama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan penyusunan makalah
ini. Atas berkat rahmat, taufik, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Pendidikan IPS, Hakikat dan Tujuan Pendidikan IPS” ini
dengan tepat waktu.
Makalah Pendidikan IPS, Hakikat dan Tujuan Pendidikan IPS ini disusun untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Pembelajaran IPS SD yang diampu oleh Ibu Dra. Erni,
M.Pd. dan Ibu Vivien Datania, M.Pd. Selain itu penulis juga berharap supaya
makalah ini dapat menambah wawasan terkait bidang yang ada dalam makalah ini,
khususnya tentang Pendidikan IPS, Hakikat dan Tujuan Pendidikan IPS.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen
pengampu mata kuliah Pembelajaran IPS SD yang telah diberikan ini menambah
pengetahuan dan wawasan tentang Pendidikan IPS, Hakikat dan Tujuan Pendidikan
IPS bagi penulis maupun pembaca.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, akan tetapi
penulis telah berusaha sebaik mungkin untuk Menyusun makalah ini. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk memperbaiki
makalah ini dengan tujuan untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Metro, 02 September 2022

Penulis, Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. .i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 4

1.2 RumusanMasalah ........................................................................................... 6

1.3 Tujuan ............................................................................................................ 6

BAB II ..................................................................................................................... 7

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 7

2.1 Pengertian Pendidikan IPS ............................................................................ 7

2.2 Hakikat Pendidikan IPS ................................................................................ 9

2.3 Tujuan Pendidikan IPS ................................................................................ 10

2.4 Kelebihan dan Kelemahan Pendidikan IPS...................................................12

BAB III .................................................................................................................. 15

PENUTUP ............................................................................................................. 15

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 15

3.2 Saran ............................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 17
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembelajaran IPS yang ideal adalah pembelajaran yang membiasakan
peserta didik untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman dan
pengetahuan yang dikembangkan sesuai perkembangan berpikirnya, karena
peserta didik memiliki potensi yang berbeda-beda dalam memberdayakan dan
memfungsikan kemampuan berpikirnya. Berpikir, memecahkan masalah dan
menghasilkan sesuatu yang baru merupakan kegiatan yang kompleks dan
berhubungan erat satu dengan yang lainnya. Suatu masalah tidak dapat
dipecahkan tanpa berpikir, dan banyak masalah memerlukan pemecahan baru
melalui berpikir kreatif.Ketrampilan berpikir kreatif penting bagi pendidikan
IPS karena dengan menguasai kemampuan berpikir, peserta didik mampu
mengolah apa yang dibaca, dibahas, ataupun dilihat sehingga dapat
menemukan sesuatu yang memiliki makna bagi dirinya.
Hal ini sejalan dengan peranan pembelajaran IPS yang dikemukakan
oleh Efendi dkk (2009, hlm. 4-5) Pengajaran IPS memegang peranan yang
penting karena harus mempersiapkan anak didik untuk mengerti tentang
peranannya, memahami hak dan kewajibannya, serta bertanggung jawab
sebagai warga negara Indonesia. . Anak didik perlu ambil bagian secara aktif
dalam kehidupannya, dia bukanlah warga negara yang pasif yang tidak
memahami masalahmasalah di lingkungannya, dan bukan pula warga negara
yang tidak mau tahu persoalan bangsanya, serta tidak mau terlibat dalam usaha
memecahkan persoalan-persoalan tersebut.
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran
yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang
berkaitan dengan isu sosial. Pendidikan IPS sebagai bidang studi yang
diberikan pada jenjang pendidikan di lingkungan persekolahan, bukan hanya
memberikan bekal pengetahuan saja, tetapi juga memberikan bekal nilai dan
sikap serta keterampilan dalam kehidupan peserta didik di masyarakat, bangsa,

4
dan negara dalam berbagai karakteristik. Pendidikan IPS di sekolah dasar
merupakan bidang studi yang mempelajari manusia dalam semua aspek
kehidupan dan interaksinya dalam masyarakat. Tujuan pengajaran IPS tentang
kehidupan masyarakat manusia dilakukan secara sistematik. Dengan demikian,
peranan IPS sangatlah penting untuk mendidik siswa mengembangkan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan agar dapat mengambil bagian secara
aktif dalam kehidupannya kelas sebagai anggota masyarakat dan warga negara
yang baik.
Kreativitas siswa di dalam proses pembelajaran memiliki peranan
penting. Dalam keadaan ini siswa tidak hanya sekedar aktif mendengar,
mengamati, dan mengikuti, akan tetapi siswa turut terlibat langsung dalam
melakukan suatu percobaan, peragaan, dan mendemonstrasikan sesuatu. UU
RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 10 menyebutkan bahwa
kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan
profesional. Salah satu indikator kemampuan pedagogik guru adalah
kemampuan mengelola kelas untuk menciptakan kondisi kelas yang optimal
sehingga proses pembelajaran menjadi aktif, efektif dan produktif, dapat
meningkatkan kreativitas belajar siswa yang pada gilirannya akan berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa. Sedangkan indikator kemampuan profesional
guru adalah penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Disinilah
kehadiran guru dan strategi pembelajaran yang dipakai dalam proses
pembelajaran menempati posisi penting dalam peningkatan kreativitas belajar
siswa.
Upaya memahami tentang belajar adalah suatu usaha bantuan yang
dapat diberikan kepada anak yang hasil belajarnya rendah terutama pada mata
pelajaran IPS, sehingga dapat membantu siswa dalam upaya meningkatkan
hasil belajar siswa. Hal ini dapat melalui penyembuhan dalam aspek
kepribadian atau dalam proses belajar mengajar. Dalam usaha meningkatkan
hasil belajar siswa dibantu untuk memahami kejemuannya dan banyak diberi
latihan dan bimbingan di dalam menghadapi materi pelajaran di sekolah. Di
samping itu perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, sehingga
dapat merangsang kreativitas anak dalam belajar dan anak dapat semakin

5
berkembang serta hambatan yang dialami anak berkurang. Akhirnya anak
dapat mencapai tujuan yang optimal.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari pendidikan IPS?
2. Apa hakikat dari pendidikan IPS?
3. Apa saja tujuan dari pendidikan IPS?

4. Apa saja kelebihan dan kelemahan pendidikan IPS?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari pendidikan IPS.
2. Mengetahui hakikat dari pendidikan IPS.
3. Mengetahui tujuan dari pendidikan IPS.
4. Mengetahui kelebihan dan kelemahan pendidikan IPS.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan IPS


Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai mata pelajaran di tingkat sekolah
dasar maupun di sekolah menengah pada hakikatnya merupakan suatu integrasi
utuh dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan disiplin ilmu lain yang relevan untuk
tujuan pendidikan. Terdapat beberapa definisi lain tentang IPS, diantaranya
sebagai berikut :

1. Richard E. Gross dalam Masruri (2008)


IPS adalah dasar pendidikan sosial, dalam mempersiapkan fungsi warga
negara dengan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
memungkinkan masing-masing warga negara tersebut dapat tumbuh secara
personal antara yang satu dengan yang lainnya secara baik, dan dalam
berkontribusi pada kebudayaan yang akan datang.
2. Muriel Crosby dalam Soemantri (2001)
Menyatakan bahwa IPS diidentifikasi sebagai studi yang memperhatikan
pada bagaimana orang membangun kehidupan yang lebih baik bagi dirinya
dan anggota keluarganya, bagaimana orang memecahkan masalahmasalah,
bagaimana orang hidup bersama, bagaimana orang mengubah dan diubah
oleh lingkungannya.

Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan pertama bahwa IPS


merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan kehidupan individu baik
sebagai warga negara maupun masyarakat. Individu yang diharapkan dalam IPS
adalah individu yang saling berinteraksi antara yang satu dengan yang lainnya.
Interaksi yang diharapkan adalah interaksi yang bisa membangun kehidupan
yang lebih baik.

Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu


sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan
disajikan secara ilmiah dan pedagogik/psikologis untuk tujuan pendidikan.
Definisi tersebut berlaku untuk pendidikan dasar dan menengah. Sedangkan

7
untuk perguruan tinggi atau Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK), Prof. Dr. Nu'man Somantri, pakar IPS Indonesia,
menggunakan kata seleksi. Adanya kedua definisi tersebut, berimplikasi bahwa
Pendidikan IPS dapat dibedakan menjadi "Pendidikan IPS sebagai mata
pelajaran" dan "Pendidikan IPS sebagai kajian akademik".

IPS di sekolah pada dasarnya bertujuan mempersiapkan peserta didik


sebagai warga negara yang baik (good citizenship). Sebagai warga negara yang
baik, peserta didik harus menguasai pengetahuan (knowledge), keterampilan
(skills), sikap dan nilai (attitude dan values) yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah pribadi maupun sosial serta dapat mengambil keputusan
untuk berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat di tingkat lokal, regional,
maupun global. Sejak tahun 1970-an, Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial mulai
dikenal di Indonesia sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik. Pengertian
IPS dalam istilah asing lebih dikenal dengan nama Social Studies.
Pengertian social studies yang paling berpengaruh hingga akhir abad ke-20
adalah definisi yang dikemukakan Edgar Wesley pada tahun 1937. Wesley
mengatakan bahwa "Pendidikan IPS adalah ilmu sosial yang disederhanakan
untuk tujuan-tujuan pedagogi. Di Indonesia, perkembangan social studies atau
IPS tidak lepas dari peranan Profesor Muhamad Nu'man Somantri yang
merumuskan definisi Pendidikan IPS yang disampaikan dalam forum
Komunikasi II Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia
(HISPISI).

Pendidikan IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu dengan bidang kajian


eklektik. Gagasan IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu banyak disuarakan oleh
Numan Somantri dalam berbagai forum akademik. IPS memiliki kekhasan
sebagai pendidikan disiplin ilmu, yakni kajiannya bersifat terpadu (integrated),
interdisipliner, dan multidimensional. Pendidikan IPS yang baru dikenalkan dan
dikembangkan dalam kurikulum Indonesia di awal tahun 1970-an, kini semakin
berkembang, sejalan dengan perkembangan pemikiran di negara maju. Program
pembelajaran IPS harus mampu memberikan pengalaman-pengalaman belajar
yang berorientasi pada aktivitas belajar peserta didik, Pelibatan peserta didik
dalam aktivitas belajar agar mereka memiliki kemampuan memecahkan masalah

8
dalam lingkungan belajar yang dibuat sebagaimana realitas yang sesungguhnya.
Tujuan pendidikan IPS menurut Gross dalam Al Muchtar (2001) adalah
mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang baik dalam masyarakat
yang demokratis.

2.2 Hakikat Pendidikan IPS


Hakikat pendidikan IPS merupakan bagian integral dari sistem pendidikan
nasional. Pada dasarnya pendidikan IPS merupakan studi integratif dari
ilmuilmu sosial (sosiologi, ekonomi, sejarah, geografi, antropologi, dan lainlain)
dan humaniora (agama, bahasa, dan lain-lain) yang disederhanakan dan
ditujukan untuk kepentingan pendidikan. Hal ini sejalan dengan apa yang
dinyatakan oleh Soemantri (2001:74), bahwa pendidikan IPS adalah suatu
penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi negara, dan disiplin ilmu
lainnya serta masalah-masalah sosial terkait, yang diorganisasikan dan disajikan
secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan
dasar dan menengah.

Mempelajari IPS pada hakekatnya adalah menelaah interaksi antara


individu dan masyarakat dengan lingkungan (fisik dan social-budaya). Materi
IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Oleh
karena itu, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat sebagai sumber dan
objeknya merupakan suatu bidang ilmu yang tidak berpijak pada
kenyataan. Hakikat Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) adalah kajian
tentang manusia dan lingkungannya dimana kehidupan manusia merupakan
suatu dinamika yang tidak pernah berhenti dan selalu aktif. Dinamika yang
menggabungkan manusia dengan sesamanya dan dengan lingkungannya
sebagai ungkapan jiwa bahwa manusia sebagai makhluk yang berakal budi dan
juga sebagai makhluk sosial.

Sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan sesamanya.


Dalam kehidupannya manusia harus menghadapi tantangan-tantangan yang
berasal dari lingkungannya maupun sebagai hidup bersama. Ilmu Pendidikan
Sosial (IPS) melihat bagaimana manusia hidup bersama dengan sesamanya,

9
dengan tetangganya dari lingkungan dekat sampai yang jauh. Bagaimana
keserasian hidup dengan lingkungannya baik dengan sesama manusia maupun
lingkungan alamnya. Bagaimana mereka melakukan aktivitas untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Dengan kata lain bahan kajian atau bahan belajar IPS
adalah manusia dan lingkungannya sebagai hakikat pendidikan IPS.

2.3 Tujuan Pendidikan IPS


Tujuan pendidikan IPS tidak terlepas dari tujuan pendidikan nasional yang
dirumuskan berdasarkan pada falsafah negara Pancasila dan UUD 1945, yaitu:
“Berdasarkan pada falsafah negara tersebut, maka telah dirumuskan tujuan
pendidikan nasional, yaitu: membentuk manusia pembangunan yang ber-
Pancasila dan untuk membentuk manusia yang sehat jasmani dan rokhaninya,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kreativitas
dan tanggung jawab, dapat menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang
rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti
yang luhur, mencintai bangsanya, dan mencintai sesama manusia sesuai
ketentuan yang termaksud dalam UUD 1945”.

Berdasarkan tujuan pendidikan nasional di atas, maka tujuan pendidikan


di atas harus dikaitkan dengan kebutuhan dan disesuaikan dengan tantangan-
tantangan kehidupan yang akan dihadapi siswa. Beberapa pendapat yang
berkaitan dengan tujuan pendidikan IPS, yaitu: Kurikulum 2004 (tingkat SD)
menyatakan bahwa, Pengetahuan Sosial bertujuan untuk:

a) Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi,


sejarah, dan kewarganegaraan, pedagogis, dan psikologis.
b) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan sosial
c) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan
d) Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global.

10
Menurut Mutakin (1998) memberikan rumusan tujuan pendidikan IPS
secara lebih rinci diantaranya sebagai berikut :
1. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau
lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan
kebudayaan masyarakat.
2. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan
metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.
3. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat
keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di
masyarakat.
4. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah sosial, serta mampu
membuat analisis yang kritis, selanjutnya mempu mengambil tindakan
yang tepat.
5. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun
diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun
masyarakat.

Pendidikan IPS bertujuan membina peserta didik menjadi warga negara


yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan kepedulian sosial, yang
berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan negara. Untuk
merealisasikan tujuan ini maka proses pembelajaran IPS tidak hanya
menekankan pada aspek pengetahuan (kognitif), dan keterampilan
(psikomotor) saja, melainkan meliputi juga aspek akhlak (afektif) dalam
menghayati serta menyadari kehidupan yang penuh dengan masalah,
tantangan, hambatan, dan persaingan.

11
2.4 Kelebihan dan Kelemahan Pendidikan IPS
1. Kelebihan pendidikan IPS
Salah satu keunggulan terpenting adalah bahwa pembelajaran IPS
secara integratif dipandang sebagai pembelajaran yang berorientasi
pada kebutuhan siswa bukan hanya pembelajaran yang berorientasi
pada penguasaan materi pembelajaran. Pembelajaran ini jelas bukan
ditujukan agar siswa semata-mata beroleh materi tetapi agar siswa
beroleh kecakapan hidup, keterampilan, dan berkarakter. Nursid
Sumaatmadja (Supriatna, 2008:1) mengemukakan bahwa "Secara mendasar
pengajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan
segala tingkah laku dan kebutuhannya”. IPS berkenaan dengan cara manusia
menggunakan usaha memenuhi kebutuhan materinya, memenuhi kebutuhan
budayanya, kebutuhan kejiwaannya, pemanfaatan sumber yang ada
dipermukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya, dan lain
sebagainya yang mengatur serta mempertahankan kehidupan masyarakat
manusia.
2. Kelemahan Pendidikan IPS
Banyak penyebab yang melatarbelakangi mengapa pendidikan IPS
SD belum dapat memberikan hasil seperti yang diharapkan. Faktor
penyebabnya dapat berpangkal pada kurikulum, rancangan, pelaksana,
pelaksanaan ataupun faktor-faktor pendukung pembelajaran. Ini semua
tidak bisa pula dilepaskan dengan bahan pendidikan IPS yang kurang
memadai. Dalam implementasi materi,
Kelemahan pembelajaran IPS bermuatan keterampilan sosial ini, lebih
banyak tergantung kepada guru sebagai manajerial kelas. Guru harus betul-
betul memahami muatan kurikulum, menjabarkan kurikulum ke alam proses
pembelajaran yang lebih operasional dan terukur, menguasai berbagai
sumber pembelajaran, media, pendekatan dan metode serta penilaian. Dalam
hal ini guru profesional yang menguasai materi dan pedagogik sangat
diperlukan. Komponen pendidikan khususnya kelapa sekolah, guru- guru,
tenaga kependidikan harus sinergis dalam komitmen pencapaian mutu
pendidikan khususnya dalam pengembangan keterampilan sosial. Semua

12
unsur pendidikan menjadi insan tauladan yang menjadi sumber
pembelajaran dalam mengekspresikan keterampilan sosial. Manajerial
waktu oleh guru seringkali menjadi kendala terutama dalam diskusi di dalam
kelas sehingga tidak semua siswa secara merata dapat mengekspresikan
temuan-temuannya. Guru seringkali tidak sabar dalam membimbing siswa
untuk memecahkan masalah secara mandiri berkelompok maupun individu.
Ketakutan terhadap target-target materi khususnya buku, sering menjadi
faktor utama sehingga guru kembali menjadi subjek matter oriented. Guru
sangat terbiasa dengan cara berfikir dan mengajar yang parsial berdasarkan
disiplin ilmu sosial. Pada saat guru IPS mendapat tawaran untuk mencoba
melaksanakan pembelajaran secara terpadu berorientasi pada masalah,
tampak ada keenganan, ketidak mampuan untuk berubah atau mencoba
sesuatu yang baru. Kendala ini disebabkan latar belakang pendidikan guru
IPS adalah pendidikan salah satu bidang ilmu sosial, sehingga diperlukan
motivasi belajar dari guru IPS itu sendiri untuk mempelajari ilmu sosial yang
lain agar mampu meramu menjadi ilmu pengetahuan sosial.

Diperlukan keterampilan yang cukup tinggi bagi guru untuk merancang


model pembelajaran tematikterpaduproblem solving untuk 15
mengembangkan keterampilan sosial, tahapan pemetaan kompetensi,
penentuan temamasalah, mencari konsep-konsep yang saling berhubungan
dan saling melengkapi agar pemahaman peserta didik pada tema yang dikaji
memerlukan kejelian, ketekunan dan komitmen seorang guru untuk
memperbaiki proses pembelajaran. Kurangnya penyediaan sumber referensi
berupa buku-buku yang relevan dengan kajian IPS di sekolah turut
menghambat proses pembelajaran yang bertujuan meningkatkan
keterampilan sosial terutama dalam meningkatkan kemandirian peserta
didik menggali informasi dalam mengatasi suatu masalah.. Hambatan yang
lain adalah, ketika tuntutan dalam kurikulum dalam hal ini pembelajaran IPS
harus melakukan kunjungan ke suatu tempat yang jaraknya jauh dari
sekolah, ini berkonsekuensi terhadap biaya yang dibebankan pada siswa.

Dengan pembelajaran seperti itu maka perbedaan individual


siswa di kelas tidak dapat terakomodasi sehingga sulit tercapai

13
tujuantujuan spesifik pembelajaran, terutama bagi siswa berkemampuan
rendah. Model pembelajaran IPS saat ini juga lebih menekankan pada
aspek kebutuhan formal dibanding kebutuhan riil siswa sehingga proses
pembelajaran terkesan sebagai pekerjaan administratif dan belum
mengembangkan potensi anak secara optimal.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai mata pelajaran di tingkat sekolah
dasar maupun di sekolah menengah pada hakikatnya merupakan suatu integrasi
utuh dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan disiplin ilmu lain yang relevan untuk
tujuan pendidikan. Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari
disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogik/psikologis untuk
tujuan pendidikan. Definisi tersebut berlaku untuk pendidikan dasar dan
menengah. Sedangkan untuk perguruan tinggi atau Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK), Prof. Dr. Nu'man Somantri, pakar IPS Indonesia,
menggunakan kata seleksi. Adanya kedua definisi tersebut, berimplikasi bahwa
Pendidikan IPS dapat dibedakan menjadi "Pendidikan IPS sebagai mata
pelajaran" dan "Pendidikan IPS sebagai kajian akademik".

Hakikat pendidikan IPS merupakan bagian integral dari sistem pendidikan


nasional. Pada dasarnya pendidikan IPS merupakan studi integratif dari ilmu-
ilmu sosial (sosiologi, ekonomi, sejarah, geografi, antropologi, dan lain-lain)
dan humaniora (agama, bahasa, dan lainlain) yang disederhanakan dan
ditujukan untuk kepentingan pendidikan. Mempelajari IPS pada hakekatnya
adalah menelaah interaksi antara individu dan masyarakat dengan lingkungan
(fisik dan social-budaya). Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis
sehari-hari di masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS yang melupakan
masyarakat sebagai sumber dan objeknya merupakan suatu bidang ilmu yang
tidak berpijak pada kenyataan. Hakikat Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial
(IPS) adalah kajian tentang manusia dan lingkungannya dimana kehidupan
manusia merupakan suatu dinamika yang tidak pernah berhenti dan selalu aktif.

Tujuan pendidikan IPS tidak terlepas dari tujuan pendidikan nasional yang
dirumuskan berdasarkan pada falsafah negara Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan IPS bertujuan membina peserta didik menjadi warga negara yang

15
baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan kepedulian sosial, yang
berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan negara. Untuk
merealisasikan tujuan ini maka proses pembelajaran IPS tidak hanya
menekankan pada aspek pengetahuan (kognitif), dan keterampilan
(psikomotor) saja, melainkan meliputi juga aspek akhlak (afektif) dalam
menghayati serta menyadari kehidupan yang penuh dengan masalah,
tantangan, hambatan, dan persaingan.

Keunggulan terpenting adalah bahwa pembelajaran IPS secara


integratif dipandang sebagai pembelajaran yang berorientasi pada
kebutuhan siswa bukan hanya pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan
materi pembelajaran banyak penyebab yang melatarbelakangi mengapa
pendidikan IPS SD belum dapat memberikan hasil seperti yang
diharapkan. Faktor penyebabnya dapat berpangkal pada kurikulum,
rancangan, pelaksana, pelaksanaan ataupun faktor-faktor pendukung
pembelajaran

3.2 Saran
Makalah ini merupakan resume dari beberapa sumber, baik buku maupun
jurnal lainnya. Untuk lebih mwndalami isi makalah dapat dibaca dalam
website, jurnal, maupun buku rujukan yang tercantum di daftar Pustaka.
Selanjutnya, penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya
kepada pembaca apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun
kekeliruan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritikan dari
pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.Sehingga
makalah ini bisa menambahkan wawasan dan pengetahuan bagi kita semua.

16
DAFTAR PUSTAKA

Muniroh. 2020. Rangkuman Pendidikan IPS di SD.


https://osf.io/preprints/inarxiv/cmwhz/. Diakses pada tanggal 30 Agustus
2022.

Padamu. 2018. Hakikat dan Tujuan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.


https://www.padamu.net/hakikat-dan-tujuan-pendidikan-ilmu-pendidikan-
sosial-ips. Diakses pada tanggal 11 September 2022.

Ridwan. Eri. Asep. 2014. Pendidikan IPS dalam Membentuk SDM Beradab.
https://ejournal.upi.edu/index.php/jpis/article/view/2060. Diakses pada
tanggal 31 Agustus 2022.

Wiarsih. Wiwi. 2019. Landasan Pendidikan IPS di SD.


https://osf.io/preprints/inarxiv/mzfpe/. Diakses pada tanggal 30 Agustus 2022.

Wikipedia. 2022. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.


https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_ilmu_pengetahuan_sosial. Diakses
pada tanggal 10 September 2022.

17

Anda mungkin juga menyukai