Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Ridha Sandi Perdana 2113053109
2. Rizki Ana Saputri 2113053194
3. Shita El Qolby 2113053165
4. Uning Hafifah 2113053006
Pertama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan penyusunan makalah
ini. Atas berkat rahmat, taufik, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Pendidikan IPS, Hakikat dan Tujuan Pendidikan IPS” ini
dengan tepat waktu.
Makalah Pendidikan IPS, Hakikat dan Tujuan Pendidikan IPS ini disusun untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Pembelajaran IPS SD yang diampu oleh Ibu Dra. Erni,
M.Pd. dan Ibu Vivien Datania, M.Pd. Selain itu penulis juga berharap supaya
makalah ini dapat menambah wawasan terkait bidang yang ada dalam makalah ini,
khususnya tentang Pendidikan IPS, Hakikat dan Tujuan Pendidikan IPS.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen
pengampu mata kuliah Pembelajaran IPS SD yang telah diberikan ini menambah
pengetahuan dan wawasan tentang Pendidikan IPS, Hakikat dan Tujuan Pendidikan
IPS bagi penulis maupun pembaca.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, akan tetapi
penulis telah berusaha sebaik mungkin untuk Menyusun makalah ini. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk memperbaiki
makalah ini dengan tujuan untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Penulis, Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 4
BAB II ..................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 7
PENUTUP ............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 17
BAB I
PENDAHULUAN
4
dan negara dalam berbagai karakteristik. Pendidikan IPS di sekolah dasar
merupakan bidang studi yang mempelajari manusia dalam semua aspek
kehidupan dan interaksinya dalam masyarakat. Tujuan pengajaran IPS tentang
kehidupan masyarakat manusia dilakukan secara sistematik. Dengan demikian,
peranan IPS sangatlah penting untuk mendidik siswa mengembangkan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan agar dapat mengambil bagian secara
aktif dalam kehidupannya kelas sebagai anggota masyarakat dan warga negara
yang baik.
Kreativitas siswa di dalam proses pembelajaran memiliki peranan
penting. Dalam keadaan ini siswa tidak hanya sekedar aktif mendengar,
mengamati, dan mengikuti, akan tetapi siswa turut terlibat langsung dalam
melakukan suatu percobaan, peragaan, dan mendemonstrasikan sesuatu. UU
RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 10 menyebutkan bahwa
kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan
profesional. Salah satu indikator kemampuan pedagogik guru adalah
kemampuan mengelola kelas untuk menciptakan kondisi kelas yang optimal
sehingga proses pembelajaran menjadi aktif, efektif dan produktif, dapat
meningkatkan kreativitas belajar siswa yang pada gilirannya akan berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa. Sedangkan indikator kemampuan profesional
guru adalah penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Disinilah
kehadiran guru dan strategi pembelajaran yang dipakai dalam proses
pembelajaran menempati posisi penting dalam peningkatan kreativitas belajar
siswa.
Upaya memahami tentang belajar adalah suatu usaha bantuan yang
dapat diberikan kepada anak yang hasil belajarnya rendah terutama pada mata
pelajaran IPS, sehingga dapat membantu siswa dalam upaya meningkatkan
hasil belajar siswa. Hal ini dapat melalui penyembuhan dalam aspek
kepribadian atau dalam proses belajar mengajar. Dalam usaha meningkatkan
hasil belajar siswa dibantu untuk memahami kejemuannya dan banyak diberi
latihan dan bimbingan di dalam menghadapi materi pelajaran di sekolah. Di
samping itu perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, sehingga
dapat merangsang kreativitas anak dalam belajar dan anak dapat semakin
5
berkembang serta hambatan yang dialami anak berkurang. Akhirnya anak
dapat mencapai tujuan yang optimal.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari pendidikan IPS.
2. Mengetahui hakikat dari pendidikan IPS.
3. Mengetahui tujuan dari pendidikan IPS.
4. Mengetahui kelebihan dan kelemahan pendidikan IPS.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
untuk perguruan tinggi atau Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK), Prof. Dr. Nu'man Somantri, pakar IPS Indonesia,
menggunakan kata seleksi. Adanya kedua definisi tersebut, berimplikasi bahwa
Pendidikan IPS dapat dibedakan menjadi "Pendidikan IPS sebagai mata
pelajaran" dan "Pendidikan IPS sebagai kajian akademik".
8
dalam lingkungan belajar yang dibuat sebagaimana realitas yang sesungguhnya.
Tujuan pendidikan IPS menurut Gross dalam Al Muchtar (2001) adalah
mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang baik dalam masyarakat
yang demokratis.
9
dengan tetangganya dari lingkungan dekat sampai yang jauh. Bagaimana
keserasian hidup dengan lingkungannya baik dengan sesama manusia maupun
lingkungan alamnya. Bagaimana mereka melakukan aktivitas untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Dengan kata lain bahan kajian atau bahan belajar IPS
adalah manusia dan lingkungannya sebagai hakikat pendidikan IPS.
10
Menurut Mutakin (1998) memberikan rumusan tujuan pendidikan IPS
secara lebih rinci diantaranya sebagai berikut :
1. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau
lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan
kebudayaan masyarakat.
2. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan
metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.
3. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat
keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di
masyarakat.
4. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah sosial, serta mampu
membuat analisis yang kritis, selanjutnya mempu mengambil tindakan
yang tepat.
5. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun
diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun
masyarakat.
11
2.4 Kelebihan dan Kelemahan Pendidikan IPS
1. Kelebihan pendidikan IPS
Salah satu keunggulan terpenting adalah bahwa pembelajaran IPS
secara integratif dipandang sebagai pembelajaran yang berorientasi
pada kebutuhan siswa bukan hanya pembelajaran yang berorientasi
pada penguasaan materi pembelajaran. Pembelajaran ini jelas bukan
ditujukan agar siswa semata-mata beroleh materi tetapi agar siswa
beroleh kecakapan hidup, keterampilan, dan berkarakter. Nursid
Sumaatmadja (Supriatna, 2008:1) mengemukakan bahwa "Secara mendasar
pengajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan
segala tingkah laku dan kebutuhannya”. IPS berkenaan dengan cara manusia
menggunakan usaha memenuhi kebutuhan materinya, memenuhi kebutuhan
budayanya, kebutuhan kejiwaannya, pemanfaatan sumber yang ada
dipermukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya, dan lain
sebagainya yang mengatur serta mempertahankan kehidupan masyarakat
manusia.
2. Kelemahan Pendidikan IPS
Banyak penyebab yang melatarbelakangi mengapa pendidikan IPS
SD belum dapat memberikan hasil seperti yang diharapkan. Faktor
penyebabnya dapat berpangkal pada kurikulum, rancangan, pelaksana,
pelaksanaan ataupun faktor-faktor pendukung pembelajaran. Ini semua
tidak bisa pula dilepaskan dengan bahan pendidikan IPS yang kurang
memadai. Dalam implementasi materi,
Kelemahan pembelajaran IPS bermuatan keterampilan sosial ini, lebih
banyak tergantung kepada guru sebagai manajerial kelas. Guru harus betul-
betul memahami muatan kurikulum, menjabarkan kurikulum ke alam proses
pembelajaran yang lebih operasional dan terukur, menguasai berbagai
sumber pembelajaran, media, pendekatan dan metode serta penilaian. Dalam
hal ini guru profesional yang menguasai materi dan pedagogik sangat
diperlukan. Komponen pendidikan khususnya kelapa sekolah, guru- guru,
tenaga kependidikan harus sinergis dalam komitmen pencapaian mutu
pendidikan khususnya dalam pengembangan keterampilan sosial. Semua
12
unsur pendidikan menjadi insan tauladan yang menjadi sumber
pembelajaran dalam mengekspresikan keterampilan sosial. Manajerial
waktu oleh guru seringkali menjadi kendala terutama dalam diskusi di dalam
kelas sehingga tidak semua siswa secara merata dapat mengekspresikan
temuan-temuannya. Guru seringkali tidak sabar dalam membimbing siswa
untuk memecahkan masalah secara mandiri berkelompok maupun individu.
Ketakutan terhadap target-target materi khususnya buku, sering menjadi
faktor utama sehingga guru kembali menjadi subjek matter oriented. Guru
sangat terbiasa dengan cara berfikir dan mengajar yang parsial berdasarkan
disiplin ilmu sosial. Pada saat guru IPS mendapat tawaran untuk mencoba
melaksanakan pembelajaran secara terpadu berorientasi pada masalah,
tampak ada keenganan, ketidak mampuan untuk berubah atau mencoba
sesuatu yang baru. Kendala ini disebabkan latar belakang pendidikan guru
IPS adalah pendidikan salah satu bidang ilmu sosial, sehingga diperlukan
motivasi belajar dari guru IPS itu sendiri untuk mempelajari ilmu sosial yang
lain agar mampu meramu menjadi ilmu pengetahuan sosial.
13
tujuantujuan spesifik pembelajaran, terutama bagi siswa berkemampuan
rendah. Model pembelajaran IPS saat ini juga lebih menekankan pada
aspek kebutuhan formal dibanding kebutuhan riil siswa sehingga proses
pembelajaran terkesan sebagai pekerjaan administratif dan belum
mengembangkan potensi anak secara optimal.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai mata pelajaran di tingkat sekolah
dasar maupun di sekolah menengah pada hakikatnya merupakan suatu integrasi
utuh dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan disiplin ilmu lain yang relevan untuk
tujuan pendidikan. Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari
disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogik/psikologis untuk
tujuan pendidikan. Definisi tersebut berlaku untuk pendidikan dasar dan
menengah. Sedangkan untuk perguruan tinggi atau Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK), Prof. Dr. Nu'man Somantri, pakar IPS Indonesia,
menggunakan kata seleksi. Adanya kedua definisi tersebut, berimplikasi bahwa
Pendidikan IPS dapat dibedakan menjadi "Pendidikan IPS sebagai mata
pelajaran" dan "Pendidikan IPS sebagai kajian akademik".
Tujuan pendidikan IPS tidak terlepas dari tujuan pendidikan nasional yang
dirumuskan berdasarkan pada falsafah negara Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan IPS bertujuan membina peserta didik menjadi warga negara yang
15
baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan kepedulian sosial, yang
berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan negara. Untuk
merealisasikan tujuan ini maka proses pembelajaran IPS tidak hanya
menekankan pada aspek pengetahuan (kognitif), dan keterampilan
(psikomotor) saja, melainkan meliputi juga aspek akhlak (afektif) dalam
menghayati serta menyadari kehidupan yang penuh dengan masalah,
tantangan, hambatan, dan persaingan.
3.2 Saran
Makalah ini merupakan resume dari beberapa sumber, baik buku maupun
jurnal lainnya. Untuk lebih mwndalami isi makalah dapat dibaca dalam
website, jurnal, maupun buku rujukan yang tercantum di daftar Pustaka.
Selanjutnya, penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya
kepada pembaca apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun
kekeliruan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritikan dari
pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.Sehingga
makalah ini bisa menambahkan wawasan dan pengetahuan bagi kita semua.
16
DAFTAR PUSTAKA
Ridwan. Eri. Asep. 2014. Pendidikan IPS dalam Membentuk SDM Beradab.
https://ejournal.upi.edu/index.php/jpis/article/view/2060. Diakses pada
tanggal 31 Agustus 2022.
17