Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“PENGERTIAN METODE DAN MENENTUKAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pem.IPS SD

Dosen pengampu :Dr. Ahmad Agung Yuwono Putro, M.Pd

Disusun Oleh :

Nur Anjlina Muktar (19144600022)

Puteri Lestari (19144600032)

Arini Sriyuni Nur’aini(19144600040)

Kelas : A1-19

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengertian
metode dan menentukan metode pembelajaran IPS SD” yang diampu oleh Bapak Setyo
Heru Atmojo,M.Pd. Penulis menuliskannya dengan mengambil dari beberapa sumber
baik dari buku maupun dari internet dan membuat gagasan dari beberapa sumber yang
ada tersebut. Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu
penulis dalam penyelesaian makalah ini.

Hingga tersusun makalahyang sampai di hadapan pembaca pada saat ini. Penulis
juga menyadari bahwa makalah yang di tulis ini masih banyak kekurangan. Karena itu
sangat di harapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran atau keritik yang
membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Hubungan Antara Ciri Makhluk Hidup Dan Lingkunganya................................3


B. Cara Perkembangbiakan Makhluk Hidup ............................................................3
C. Pengelompokkan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya...........................5
D. Pengaruh Kegiatan Manusia Terhadap Keseimbangan Lingkungan....................6
E. Pentingnya pelestarian Jenis Makhluk Hidup
Untuk Mencegah Kepunahan.................................................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................................10
B. Saran..................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu tugas guru adalah mengajar. Hal ini menyebabkanadanya tuntutan
kepada setiap guru untuk dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana seharusnya
mengajar. Dengan kata lain, setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi mengajar.
Guru akan memiliki kompetensi mengajar jika, guru paling tidak memiliki pemahaman
dan penerapan secara taktis berbagai metode belajar mengajar serta hubungannya dengan
belajar disamping kemampuan kemampuan lain yang menunjang.Banyak sekali teori-
teori yang menjelaskan tentang metode untuk pembelajaran, namun kita belum
mengetahui metode apa yang baik dan efektif untuk digunakan dalam pembelajaran
Pendidikan IPS khususnya di SD.
Bertolak dan bermuara pada kebutuhan sebagai guru, maka makalah ini di sajikan
tentang berbagai metode belajar mengajar agar mampu melaksanakan tugas utama guru
yaitu mengajar. Apabila telah memiliki kemampuan dalam penguasaan penggunaan
metode pembelajaran IPS secara mendalam. Pengajaran IPS pada pendidikan dasar
menengah dengan cara mengenalkan masalah – masalah social melalui pengetahuan,
ketrampilan, sikap, dan kepekaan untuk menghadapi dan memecahkan masalah social
tersebut. Sesuai dengan karakteristik anak SD dan seusianya, metode ceramah akan
menyebabkan siswa bersikap pasif dan tentunya menjadi pelajaran hafalan yang
membosankan. Oleh karena itu, guru di harapkan mampu menguasai metode-metode
yang cocok untuk pembelajaran IPS agar siswa lebih tertarik pada peljaran tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari metode pembelajaran ips SD
2. Apa saja macam-macam metode pembelajaran ips SD
3. Apa tujuan metode pembelajaran ips SD
4. Bagaimana metode pembelajaran ips yang digunakan kelas atas
5. Bagaimana karakteristik dan peran metode pembelajaran ips SD
C. TUJUAN
Sesuai dengan rumusan masalah yang diangkat, maka tujuan dari penulisan makalah ini
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari metode pembelajara ips SD
2. Untuk mengetahui macam-macam metode pembelajaran ips SD
3. Untuk mengetahui tujuan dari metode pembelajaran ips SD
4. Untuk mengetahui apa saja metode pembelajaran ips SD
5. Untuk mengetahui apa saja karakteristik dan peran metode pembelajaran ips SD
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran IPS SD


Kata metode berasal dari bahasa latin yaitu “methodo” yang berarti “jalan”.
Dengan demikian metode bersangkut paut dengan pemilihan jalan, arah atau pola dalam
berbuat sesuatu untuk mencapai sesuatu tujuan. Sedangkan mengajar dapat diartikan
sebagai suatu proses membawa anak didik dari suatu tingkat kecakapan tertentu ke
tingkakecakapan yang menjadi tujuan pendidikan.
Metode mengajar memegang peranan penting dalam mencapai tujuan atau keberhasilan
pembelajaran. Seorang guru akan berhasil dalam tugas mengajar, bila dengan metode dan
teknik yang digunakannya ia mampu memotivasi serta memancing daya dan gairah
belajar siswa-siswanya.
Sehubungan dengan hal tersebut Winarno Surachmad (1976:76), menyatakan bahwa
metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu
tujuan. Sedangkan mengajar diartikan sebaga penciptaan suatu sistem lingkungan yang
memungkinkan terjadinya proses belajar (T. Raka Joni. 1980:1)
S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau
paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian
kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang
terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan
psikologi sosial.
Metode pembelajaran IPS membahas tentang hubungan antara manusia dengan
lingkungannya. Lingkungan masyarakat dimana anak didik tumbuh dan berkembang
sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan
terjadi dilingkungan sekitarnya. Pendidikan IPS berusaha membantu siswa dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi sehingga akan menjadikannya semakin
mengerti dan memahami
lingkungan sosial masyarakatnya.
B. Macam-Macam Metode Pembelajaran IPS SD
1. Metode Ceramah

Metode ceramah merupakan cara  penyampaian bahan ajar dengan komunikasi lisan.
Metode ini efektif untuk penyampaian informasi dan pengertian. Metode ini seringkali
digunakan guru dalam menyampaikan pelajaran apabila menghadapi sejumlah siswa
yang cukup banyak, namun perlu diperhatikan juga bahwa metode ini akan berhasil baik
apabila didukung oleh metode-metode yang lain, misalnya metode tanya jawab, latihan
dan lain-lain. Guru harus benar-benar siap dalam hal ini, karena jika disampaikan hanya
ceramah saja dari awal pelajaran sampai selesai, siswa akan bosan dan kurang berminat
dalam mengikuti pelajaran, bahkan bisa-bisa siswa tidak mengerti apa yang dibicarakan
oleh gurunya.

Tujuan metode ceramah :

a. Menciptakan landasan pemikiran yang mendorong dan mengarahkan sisiwa untuk


lebih banyak mempelajari isi pelajaran melalui bahan tertulis secara mandiri.
b. Menyajikan garis-garis besar isi pelajaran dan permasalahan penting yang terdapat
dalam isi pelajaran.
c. Menyajikan motivasi kepada para siswa, untuk belajar secara mandiri dan
menemukan fakta, konsep, serta kaidah yang lebih luas dari pada yang sudah
disajikan guru.
d. Memperkenalkan hal-hal baru, memberi gambaran yang lebih dari pada buku teks
atau bahan pembelajaran tertulis lainnya, mengaitkan teori dan praktek, dan
menjelaskan hubungan informasi tertentu.
2. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah cara penyampaian bahan ajar dimana siswa dihadapkan pada suatu
masalah untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Melalui metode model diskusi murid
memperoleh pengalaman melalui partisipasi dan interaksi. Dengan menggunakan metode
diskusi dapat dilaksanakan pertukaran gagasan, fakta dan pendapat diantara murid,
sehingga menjadikan suasana belajar lebih dinamis.
Tujuan metode diskusi :

a. Mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan dan


menyimpulkan pada diri siswa.
b.   Mengembangkan sikap positif terhadap sekolah, para guru dan bidang studi yang
dipelajarinya.
c. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan konsep diri yang lebih
positif.
d. Mengembangkan sikap terhadap isu-isu kontroversial.
3. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah cara penyampaian bahan ajar dalam bentuk pertanyaan
yang harus dijawab.
Tujuan metode Tanya jawab :
a. Mengecek pemahaman para siswa sebagai dasar perbaikan proses belajar-mengajar.
b. Membimbing usaha para siswa untuk memperoleh suatu keterampilan kognitif
maupun social
c.   Mendorong siswa untuk melakukan penemuan dalam rangka menemukan suatu
masalah, dan
d.   Membimbing dan mengarahkan jalannya diskusi.
4. Metode Simulasi
Metode simulasi memberikan tugas kepada murid agar dapat dikerjakan
dengan mempelajari dan menggunakan sekumpulan fakta, konsep atau strategi
tertentu. Simulasi diberikan kesempatan pada murid untuk mengalami situasi dalam
kehidupan sehari – hari yang cenderung tidak dijumpai dan untuk berinteraksi serta
belajar dari situasi tersebut tanpa merasa takut akan akibat yang akan
menimbulkannya.
          Ada 3 macam metode simulasi yaitu: permainan, simulasi, dan permainan
peran. Permainan mempunyai tujuan tersebut.
Dalam permainan murid biasanya bekerja dalam kelompok secara aktif terlibat
didalam kelompok dan secara aktif terlibat didalam proses belajar mengajar.
          Simulasi adalah model dinamis dari gejala fisik atau social. Murid memainkan
peran tertentu sebagai operator peralatan dan membuat keputusan seakan - akan
mereka terlibat benar – benar dalam situasi yang nyata.
          Dalam permainan peran murid memainkan suatu peran tertentu dan dengan
memainkan peran tersebut, dia memperoleh suatu pengertian yang lebih baik tentang
diri orang yang memainkannya itu serta motif yang mempengaruhi tingkah lakunya.
Bermain peran biasanya diharapkan kepada tujuan efektif.
5. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas merupakan suatu metode mengajar yang diterapkan
dalam proses belajar mengajar, yang biasa disebut dengan metode pemberian tugas.
Biasanya guru memberikan tugas itu sebagai pekerjaan rumah. Akan tetapi
sebenarnya ada perbedaan antara pekerjaan rumah dan pemberian tugas.
Dengan pengertian lain tugas ini jauh lebih luas dari pekerjaan rumah karena
metode pemberian tugas diberikan dari guru kepada siswa untuk diselesaikan dan
dipertanggung jawabkan. Siswa dapat menyelesaikan di sekolah, atau dirumah atau di
tempat lain yang kiranya dapat menunjang penyelesaian tugas tersebut, baik secara
individu atau kelompok. Tujuannya untuk melatih atau menunjang terhadap materi
yang diberikan dalam kegiatan intra kurikuler, juga melatih tanggung jawab akan
tugas yang diberikan. Lingkup kegiatannya adalah tugas guru bidang studi di luar jam
pelajaran tatap muka. Tugas ditetapkan batas waktunya, dikumpulkan, diperiksa,
dinilai, dan dibahas tentang hasilnya.
Tugas yang dilakukan oleh muridnya hendaknya diikuti dengan petunjuk-
petunjuk yang jelas. Ini berarti bahwa guru dalam pemberian tugas harus menjelaskan
aspek-aspek yang perlu dipelajari oleh murid, guna menjaga mereka tidak merasa
bingung mengenai apa yang harus mereka pelajari dan segi-segi mana yang harus
diprioritaskan.
6. Metode Sosiodrama
Sosiodrama terdiri dari dua suku kata “Sosio” yang artinya masyarakat, dan
“drama” yang artinya keadaan seseorang atau peristiwa yang dialami orang, sifat dan 
tingkah lakunya, hubungan seseorang, hubungan seseorang dengan orang lain dan
sebagainya.Metode sodiodrama adalah suatu metode mengajar dimana guru
memberikan kesempatan kepada murid untuk melakukan kegiatan memainkan peran
tertentu seperti terdapat dalam kehidupan masyarakat (sosial).
Beberapa kebaikan dari metode sosiodrama antara lain: Melatih anak untuk
mendramatisasikan sesuatu serta melatih keberanian; Metode ini akan menarik
perhatian anak sehingga suasana kelas menjadi hidup; Anak-anak dapat menghayati
suatu peristiwa sehingga mudah mengambil kesimpulan berdasarkan penghayatan
sendiri; Anak dilatih untuk menyusun pikirannya dengan teratur.

C. Tujuan Metode Pembelajaran IPS SD


Tujuan utama dari metode pembelajaran yaitu membantu mengembangkan
kemampuan secarai ndividu para siswa agar mereka mampu menyelesaikan masalahnya.
Lebih jelasnya, berikut beberapa tujuan metode dalam pembelajaran:
1. Membantu siswa mengembangkan kemampuan individual para siswa supaya mereka
bisa mengatasi permasalahannya menggunakan terobosan solusi alternatif.
2. Membantu kegiatan belajar mengajar agar pelaksanannya bisa dilakukan
menggunakan cara terbaik.
3. Memudahkan dalam menemukan, menguji serta menyusun data yang diperlukan
sebagai upaya mengembangkan disiplin sebuah ilmu.
4. Mempermudah proses pembelajaran dengan hasil terbaik agar tujuan pengajaran bisa
tercapai.
5. Menghantarkan suatu pembelajaran ke arah ideal secara cepat, tepat dan sesuai
harapan.
6. Proses pembelajaran bisa berjalan dengan suasana yang lebih menyenangkan serta
penuh motivasi sehingga siswa mudah memahami materi.
Dunia pendidikan memang tidak bisa terlepas dari model pembelajaran yang
berbeda di masing-masing tingkat pendidikan. Dalam sebuah proses belajar memang
tidak hanya sekedar proses memberikan pelajaran saja. Melainkan juga melibatkan
metode pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk mentransfer ilmu kepada
siswa-siswanya.
Metode pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam pengajaran IPS antara lain:
1. Contectual Teaching and Learning (CTL) Pendekatan Contectual Teaching and
Learning CTL, merupakan konsep belajar yang mengkaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Jadi CTL adalah suatu pendekatan
pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa memahami makna dalam materi
pelajaran yang mereka pelajari, kemudian menghubungkan dengan kontek kehidupan
sehari-hari, yaitu kontek lingkungan pribadi, sosial, dan budayanya.
2. Cooperative Learning
Falsafah yang mendasari model pembelajaran Cooperative Learning bahwa manusia
adalah makhluk social. Cooperative Learning, atau sering disebut dengan kooperasi,
adalah suatu pendekatan pembelajaran yang berisi serangkaian aktivitas yang
diorganisasikan, pembelajaran tersebut difokuskan pada pertukaran informasi
terstruktur antar siswa dalam kelompok yang bersifat sosial dan pembelajar
bertanggungjawab atas tugasnya masingmasing.
3. Metode Karyawisata
Suryobroto(1986:51) memberi batasan karyawisata sebagai kegiatan belajar mengajar
dengan mengunjungi obyek yang sebenarnya yang ada hubungannya dengan
pelajaran tertentu. Sedangkan menurut Nursid Sumaatmadja (1980:113), menyatakan
bahwa karyawisata adalah suatu kunjungan ke obyek tertentu di luar lingkungan
sekolah, di bawah bimbingan guru IPS, yang bertujuan untuk mencapai tujuan
instruksional tertentu
4. Metode Role Playing ( Bermain Peran)
Berbicara masalah metode role playing tidak bisa lepas dari metode
sosiodrama, sebab keduanya sama-sama dapat diterapkan dalam pengajaran IPS yang
sukar dipisahkan satu sama lainnya. Role playing adalah salah satu bentuk permainan
pendidikan yang dipakai untuk menjelaskan peranan, sikap, tingkah laku, nilai,
dengan tujuan menghayati perasaan, sudut pandang dan cara berpikir orang lain
(Husein Achmad. 1981:80). Dengan demikian role playing adalah merupakan suatu
teknik atau cara agar para guru dan siswa memperoleh penghayatan nilai-nilai dan
perasaan. Sosiodrama berarti mandramatisasikan cara tingkah laku di dalam
hubungan social.
5. Metode Simulasi. Istilah simulasi berasal dari kata simulate yang berarti pura-pura,
dan simulation yang berarti tiruan atau perbuatan yang hanya pura-pura. Menurut Soli
Abimanyu (1980), bahwa simulasi adalah tiruan atau perbuatan yang hanya pura-pura
saja. Dengan demikian simulasi itu dapat digunakan untuk melakukan proses-proses
tingkah laku secara imitasi. Sebagai contohnya simulasi tentang seorang pemimpin
yang otoriter, simulasi mengajar dan sebagainya. Sebagai metode mengajar, simulasi
dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memperoleh pemahaman akan hakikat dari
suatu konsep, prinsip atau sesuatu keterampilan tertentu melalui proses kegiatan atau
latihan dalam situasi tiruan. (B. Suryobroto,1986:63).

D. Metode Pembelajaran IPS Kelas Atas


1. Metode Talking Stick
Menurut Hamalik (2007:65), berbagai pendekatan dalam pembelajaran yang
harus diketahui guru, yaitu: a) Pembelajaran penerimaan (reception learning),
b) pembelajaran penemuan (discovery learning),
c) pembelajaran penguasaan (mastery learning), dan
d) Pembelajaran terpadu (unit learning)".
Keempat pendekatan pembelajaran ini dapat I digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Sedangkan untuk melaksanakan I pembelajaran dibutuhkan suatu
metode sebagai alat pencapaian tujuan pembelajaran.
2. Tindakan (Action)
Menurut Arikunto (1994:20) action (tindakan) dalam penelitian tindakan kelas
adalah upaya yang dilakukan secara sadar dengan perencanaan yang matang. Tidakan
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah aplikasi dari perencanaan yang telah
direncanakan dalam perancanaan.
3. Pemantauan (Observation)
Menurut Arikunto (1994:22) observasi dilakukan untuk mendokumentasikan
pengaruh tindakan yang berkaitan. Pemantauan dilakukan oleh peneliti dengan
mencatat segala sesuatu yang terjadi pada lembar observasi yang telah disediakan
sebelurnnya, pemantauan dilakukan ketika jam pembelajaran sedang berlangsung I
(dilakukan dari awal sampai akhir). Hal-hal yang diamati oleh peneliti meliputi 2
aspek yaitu: a Aktifitas siswa selama kegiatan belajar mengajar di kelas
Hasil belajar siswa yang didapatkan dari tes tertulis.
4. Refleksi (Reflection) Refleksi menurut Arikunto (2000: 29) adalah mendapatkan data
hasil pengamatan yang telah dilakukan dan kemudian dijadikan dasar dalam
menentukan tindakan selanjutnya. Sedangkan menurut Madya (1994:23) refleksi
adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan persis seperti yang telah
dicatat dalam observasi. Refleksi berusaha memahami proses, masalah dan persoalan
serta tindakan dalarn tindakan strategi

E. Karakteristik dan Peran Metode Pembelajaran IPS SD


Pengajaran IPS (social studies), sangat penting bagi jenjang pendidikan dasar dan
menengah karena siswa yang datang ke sekolah berasal dari lingkungan yang berbeda-
beda. Pengenalan mereka tentang masyarakat tempat mereka menjadi anggota diwarnai
oleh lingkungan mereka tersebut.Pengenalan siswa melalui wahana luar sekolah mungkin
masih bersifat umum terpisah-pisah dan samar-samar. Oleh karena itu agar pengenalan
tersebut dapat lebih bermakna, maka bahan atau informasi yang masih umum dan samar-
samar tersebut perlu disistematisasikan. Dengan demikian sekolah mempunyai peran dan
kedudukan yang penting karena apa yang telah diperoleh di luar sekolah, dikembangkan
dan diintegrasikan menjadi sesuatu yang lebih bermakna di sekolah, sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kematangan siswa.

1. Karakteristik Metode Pembelajaran IPS SD

Pendidikan IPS merupakan gabungan ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi atau terpadu.
Pengajaran IPS (social studies), sangat penting bagi jenjang pendidikan dasar dan
menengah karena siswa yang datang ke sekolah berasal dari lingkungan yang berbeda-
beda. Pengenalan mereka tentang masyarakat tempat mereka menjadi anggota diwarnai
oleh lingkungan mereka tersebut. Sekolah bukanlah satu-satunya wahana atau sarana
untuk mengenal masyarakat. Para siswa dapat belajar mengenal dan mempelajari
masyarakat baik melalui media massa, media cetak maupun media elektronika, misalnya
melalui acara televisi, siaran radio, membaca koran.
Pengenalan siswa melalui wahana luar sekolah mungkin masih bersifat umum
terpisah-pisah dan samar-samar. Oleh karena itu agar pengenalan tersebut dapat lebih
bermakna, maka bahan atau informasi yang masih umum dan samar-samar tersebut perlu
disistematisasikan. Dengan demikian sekolah mempunyai peran dan kedudukan yang
penting karena apa yang telah diperoleh di luar sekolah, dikembangkan dan
diintegrasikan menjadi sesuatu yang lebih bermakna di sekolah, sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kematangan siswa.

Sesuai dengan tingkat perkembangannya, siswa SD belum mampu memahami


keluasan dan kedalaman masalah-masalah sosial secara utuh, tetapi mereka dapat
diperkenalkan kepada masalah-masalah tersebut. Melalui pengajaran IPS siswa dapat
memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kepekaan untuk menghadapi hidup
dengan tantangan-tantangannya. Selanjutnya diharapkan mereka kelak mampu bertindak
secara rasional dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.

2. Peran metode pembelajaran IPS SD


Dalam hal ini metode pembelajaran IPS berperan sebagai :
1) Pendorong untuk saling pengertian dan persaudaraan antar umat manusia
2) Pusat perhatian pada hubungan antar manusia dan pemahaman sosial.
3) Membangkitkan kesadaran bahwa kita akan berhadapan dengan kehidupan yang
penuh tantangan, atau dengan kata lain IPS mendorong kepekaan siswa terhadap
hidup dan kehidupan sosial.
4) Mensistematisasikan bahan, informasi, dan atau kemampuan yang telah dimiliki
tentang manusia dan lingkungannya menjadi lebih bermakna.
5) Lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah sosial secara rasional dan
bertanggung jawab.
6) Mempertinggi rasa toleransi dan persaudaraan di lingkungan sendiri dan antar
manusia.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kata metode berasal dari bahasa latin yaitu “methodo” yang berarti “jalan”.
Dengan demikian metode bersangkut paut dengan pemilihan jalan, arah atau pola
dalam berbuat sesuatu untuk mencapai sesuatu tujuan. Sedangkan mengajar dapat
diartikan sebagai suatu proses membawa anak didik dari suatu tingkat kecakapan
tertentu ke tingkat kecakapan yang menjadi tujuan pendidikan.
Metode adalah cara yang dianggap efisien yang digunakan oleh guru dalam
menyampaikan suatu mata pelajaran tertentu kepada siswa, agar tujuan yang telah
dirumuskan sebelumnya dalam proses kegiatan pembelajaran dapat tercapai dengan
efektif. Sehubungan dengan hal tersebut seorang guru dituntut untuk menguasai
macam macam metode mengajar sehingga dapat menentukan metode apa yang paling
tepat digunakan dalam proses pembelajarannya, sehingga kecakapan dan pengetahuan
yang diberikan oleh guru betul-betul menjadi milik siswa.
Macam-macam Metode Pembelajaran :
1. Metode Ceramah.
2. Metode diskusi
3. Metode Tanya jawab
4. Metode simulasi
5. Metode pemberian tugas
6. Metode sosiodrama

B. Saran
Sebagai guru Sekolah Dasar yang baik, hendaklah kita mengetahui bagaimana
strategi mengajar yang baik untuk siswa. Diharapkan setelah membaca makalah ini
pembaca dapat menegerti dan paham tentang bagaimana menggunakan strategi
pembelajaran yang cocok sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
dan juga sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.iainpurwokerto.ac.id/2150/2/COVER_BAB%20I_BAB%20V_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf

https://www.google.com/url?q=http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article
%3D1277636%26val%3D16971%26title%3DMETODE%2520PENGAJARAN%2520IPS%2520YANG
%2520EFEKTIF%2520DI%2520SD&usg=AOvVaw04iFwxYPyCJkI-INX58YSb

https://idcloudhost.com/metode-pembelajaran-pengertian-macam-macam-fungsi-dan-tujuannya/

http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=1277636&val=16971&title=METODE%20PENGAJARAN%20IPS%20YANG
%20EFEKTIF%20DI%20SD.

http://repository.unp.ac.id/848/1/HAMIMAH_31_12.pdf

https://pgsd.binus.ac.id/2018/01/08/karakteristik-ips-di-sekolah-dasar/

https://rekajulianti.blogspot.com/2016/01/metode-pembelajaran-ips-kelas-rendah.html

Anda mungkin juga menyukai