Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP DASAR IPS

"Keterampilan dasar dalam ilmu sosial "

Dosen pengampu:

Aprilnaldo,s.pd.I,M.pd.

DISUSUN OLEH:

ARYA PUTRA RAMADHANI

AMELIA SANTI

ANGLE AGUSTIN

DEAMI IQLIMA

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang "keterampilan dasar dalam
ilmu sosial ".Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebagai penyusun, kami
menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa
penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Kami berharap semoga karya
ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................1

1.3 Tujuan .....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 KETERAMPILAN BERTANYA .....................................................................................2

2.2 2.2 KERAMPILAN MEMPEROLEH, MENGANALISIS, MENYAJIKAN,

DAN MEMANFAATKAN INFORMASI..................................................................................7

2.3 3 KETERAMPILAN MENYUSUN DAN MENGUJI GENERALISASI..............................10

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan ......................................................................................................................12

3.2 Saran ............................................................................................................................12

Daftar Pustaka .................................................................................................................13


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Abad Informasi seperti sekaran ini menghendaki manusia, lembaga bahkan Negara dapat
memiliki informasi sebagai alat untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari. Untuk memperoleh informasi tersebut diperlukan upaya tertentu sesuai dengan
tingkat dan derajad manfaat dari informasi yang ingin diperoleh. Salah satu upaya untuk
memperoleh informasi itu adalah dengan mencarinya pada sumber-sumber informasi, baik
melalui media elektronika seperti televise, radio, internet, maupun media cetak seperti buku,
bulletin, majalah, surat kabar, dll. Disamping itu diperlukan upaya menggali informasi itu dari
individu atau masyarakat sekitar. Untuk memperoleh informasi yang lengkap dan akurat dari
individu dan masyarakat diperlukan suatu keterampilan tertentu yang berhubungan dengan cara
memilih, menyusun, menggunakan pertaanyaan, memperoleh, menganalisis menyajikan dan
memanfaatkan informasi. Bagi seorang guru, termasuk guru IPS, selain harus menguasai
materi/bahan yang akan diajarkan baik berupa konsep, prinsip teori maupun fakta, juga harus
mampu mentransfer/mengajarkannya kepada siswa-siswanya. Agar tujuan
instruksional/pembelajaran dapat dicapai dengan baik/optimal, diperlukan
kemampuan/keterampilan guru untuk menciptakan suasana belajar yang dapat
merangsang/mendorong keterlibatan siswa, oleh karena itu guru harus mampu dan terampil
memilih metode pembelajaran, memanfaatkan sumber belajar, menggunakan media/alat bantu
pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

1.Apakah yang dimaksud keterampilan bertanya itu?

2.Bagaimana memperoleh, menganalisis, menyajikan, dan memanfaat-kan Informasi?

3. Apakah yang dimaksud keterampilan menyusun dan menguji generalisasi?

1.3 Tujuan Penulisan

1.Mengetahui yang dimaksud keterampilan bertanya

2.Memahami cara memperoleh, menganalisis, menyajikan, dan memanfaatkan Informasi

3.Memahami keterampilan menyusun dan menguji generalisasi


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KETERAMPILAN BERTANYA

Dalam berbagai kegiatan kehidupan sehari-hari orang biasa bertanya. Kegiatan Tanya jawab ini
terjadi di rumah, di pasar, perjalanan, di kantor, di sekolah, dan dimanapun selalu terjadi
kegiatan tanya jawab. Begitu pun halnya seorang guru sudah sepatutnya memiliki keterampilan
bertanya yang optimal karena diantara beberapa provesi sebagaimana dikemukakan di atas,
gurulah yang paling sering menggunakan pertanyaan dalam tugas mengajarnya setiap hari.
Meskipun tujuan berbagai pendidikan yang ada memiliki perbedaan mendasar, guru pada
umumnya selalu bertanya kepada muridnya. Bentuk pertanyaan bisa dilakukan kepada siswa
secara individu maupun secara kelompok atau ke seluruh kelas. Dari beberapa hasil penelitian
terbukti bahwa penggunaan pertanyaan memiliki pengaruh yang sangat berarti, tidak hanya
terhadap hasil belajar siswa tetapi juga terhadap situasi sosial di lingkungan kelas maupun
antara murid dengan murid. Guru yang menggunakan strategi bertanya yang baik terhadap
siswa secara individual ternyata membantu siswa memiliki harga diri, menciptakan rasa aman
dan memahami identitasnya. Melalui penggunaan pertanyaan oleh guru dalam kegiatan belajar-
mengajar, juga meningkatka cara berfikir siswa, mempengaruhi secara positif, dalam
pencapaian hasil belajar siswa, menjamin rasa percaya dan kemampuan dirinya dalam belajar
(Cuningham, 1994). Dengan memperhatikan kutipan di atas ternyata bahwa guru tidak hanya
berlatih bagaimana bertanya yang baik dan benar, tetapi juga hurus memahami bagaimana
pengarahan setiap bentuk dan jenis pertanyaan terhadap proses belajar siswa di dalam kelas.
Tujuan pengajuan pertanyaan kepada siswa dalam proses pembelajaran adalah untuk
memperoleh pengetahuan, meningkatkan kemampuan berfikir dan melatih kebenaran siswa
untuk mengemukakan pendapatnya dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Dalam proses pembelajaran, pertanyaan baik berupa kalimat Tanya maupun suruhan menuntut
siswa untuk mengemukakan pendapatnya maupun untuk mengingat kembali apa yang telah
dipelajarinya.

Contoh kalimat Tanya” Siapakah proklamator Republik Indonesia?” Pertanyaan ini adalah
kalimat Tanya yang menuntut siswa untuk mwngingat kembali apa yang dipelajarinya.

Contoh kalimat suruhan” Jelaskan pendapatmu tentang hutan di Kalimantan dan di Sumatera
pada tahun 2000, jika kebakaran hutan terus terjadi dan tidak bias dipadamkan dengan
sempurna?”

Cara mengajukan pertanyaan yang baik dan efektif dalam proses pembelajaran, agar
memperoleh hasil positif bagi kegiatan belajar siswa, bukanlah sesuatu hal yang mudah bagi
guru IPS. Oleh karena itu seorang guru dalam pembelajaran IPS harus berusaha agar
memahami dan menguasai keterampilan bertanya sebagai salah satu keterampilan dasar
mengajar.

Berbicara tentang keterampilan bertanya terdiri dari keterampilan bertanya dasar dan
keterampilan bertanya lanjut. (Bolla dan Pah, 1984). Keterampilan bertanya dasar memiliki
beberapa komponen yang perlu diterapkan dalam menyajikan pertanyaan, sementara
keterampilan bertanya lanjut merupakan lanjutan dari keterampilan bertanya dasar, yang lebih
mengutamakan upaya mengembangkan kemampian berfikir siswa agar terbiasa melakukan
inisiatif sendiri. Terdapat beberapa pertanyaan yang baik, bila guru akan mengajukan
pertanyaan kepada siswa saat proses pembelajaran berlangsung, yaitu:

1)Pertanyaan diungkapkan dengan kata-kata atau bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa.

2)Pertanyaan diungkapkan secara singkat dan jelas.

3)Pertanyaan tidak terlalu luas cakupannya, bersifat spesifik atau khusus.

4)Pertanyaan yang diajukan tidak mengandung makna yang ganda.

Selain bentuk pertanyaan yang harus memenuhi syarat, cara mengajukan pertanyaan pun harus
memiliki ketentuan sebagai berikut:

1)Pertanyaan hendaklah diajukan ke seluruh kelas, kemudian menunjuk seseorang siswa untuk
nenjawabnya. Hal ini untuk memberi waktu kepada semua anak untuk befikir tentang jawaban
pertanyaan yang diajukan oleh guru.

2)Tidak memancing jawaban serentak.

3)Adakan penyebaran dan pemindahan giliran bagi siswa untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru.

4)Hindari pengulangan pertanyaan yang berkali-kali untuk melatih anak agar lebih memusatkan
perhatiannya pada guru pada saat guru mengajukan pertanyaan.

Beberapa alasan mengapa sseorang guru sangat penting memiliki keterampilan bertanya,
antara lain:

1)Kebiasaan guru terlalu sering menggunakan metode ceramah, kebiasaan siswa dalam
bertanya dapat melatih siswa untuk mengemukakan gagasan dan memperbaiki salah persepsi
tentang bertanya.

2)Kebiasaan guru menggunakan metode ceramah tidak menguntungkan bagi tercapainya


tujuan pembelajaran karena cenderung menempatkan guru sebagai sumber informasi,
sedangkan siswa hanya sebagai penerima informasi yang pasif.

3)Latar belakang kehidupan anak di lingkungan keluarga dan masyarakat kurang melatih anak
untuk mengeluarkan pendapat atau mengajukan pertanyaan.
4)Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) menuntut siswa lebih banyak terlibat secara mental dalam
proses pembelajaran, seperti bertanya dan berusah mengemukakan jawaban-jawaban dari
suatu masalah yang dihadapi siswa.

5)Adanya anggapan yang keliru tentang tujuan penggunaan pertanyaan yang hanya dianggap
suatu instrument untuk menilai hasil belajar siswa.

Pembelajaran pada diri guru diantaranya ialah, dari banyak memberi informasi menjadi lebih
banyak mengundang interaksi. Begitupun dari pihak siswa, dari lebih banyak mendengarkan
informasi dari guru menjadi lebih banyak berpartisipasi dalam bentuk menjawab pertanyaan dan
mengajukan pendapat. Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai agar seorang guru dapat
mengajukan pernyataan dengan menggunakan keterampilannya bertanya dasar yang tepat,
sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan yang ingin dicapai dengan
mengajukan pertanyaan antara lain ialah:

1)Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pokok bahasan.

2)Memusatkan perhatian siswa terhadap mutu pokok bahasan atau konsep.

3)Mendiagnosa kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat siswa belajar.

4)Mengembangkan Cara Belajar Siswa Aktif CBSA).

5)Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasikan informasi.

6)Memperbaiki salah pengertian dan salah pemahan konsep oleh siswa.

7) Mendorong siswa mengemukakan pendapatnya dalam diskusi.

8) Menguji dan mengukur hasil belajar siswa. (Bolla dan Pah; 1984).

Agar tujuan pengguna keterampilan bertanya dapat tercapai dengan baik, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan, yaitu:

1) Guru harus dapat memperhatikan ketepatan dalam pemakaian bahasa, sehingga anak dapat
memahami suatu konsep secara logis jika pertanyaan ringkas dan jelas, serta frekuensi
pertanyaan tidak terlalu tinggi untuk jarak waktu yang tidak lama.

2)Pertanyaan yang dikemukakan guru perlu diarahkan pada pelajaran atau informasi yang
dikaitkan selaras dengan materi pelajaran sehingga dapat membantu siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran.

3)Pertanyaan harus disusun dengan kata-kata yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
yang ada dalam suatu kelas agar maksud pertanyaan dapat tercerna oleh fikiran mereka.

4)Pilihan dan penggunaan kata-kata sebaiknya seefesien mungkin.


5)Dalam menyusun pertanyaan dapat diberikan kata-kata kunci untuk mengarahkan jawaban
siswa.

Pertanyaan yang diajukan oleh guru sebaiknya dipusatkan kepada dua permasalahan yaitu:

1) Memfokuskan kepada ruang lingkup pertanyaan yang bersifat luas atau terbuka dan
pertanyaan yang menyempit. Contoh pertanyaan yang terbuka atau luas” Apa akibat kepadatan
penduduk bagi Negara Indonesia?” “Bagaimana cuaca berpengaruh bagi kehidupan manusia?”
akan lain dengan pertanyan “Apa akibat kepadatan penduduk terhadap kesempatan kerja di
Indonesia?” atau “Bagaimana pengaruh cuaca terhadap kehidupaan petani di Indonesia?”
pertanyaan terakhir lebih terfokus kepada suatu permasalahan yang khusus. Sehingga
memungkinkan siswa untuk bisa menjawabnya secara lebih terarah kepada jawaban yang
dikehendaki.

2)Memfokuskan terhadap jumlah tugas yang harus dilakukan siswa sebagai akibat pertanyaan
guru. Pertanyaan yang baik adalah pertanyaan yang meminta dilakukannya suatu tugas
sehingga lebih jelas apa yang harus dilakukan siswa secara khusus.

Contoh pertanyaan ialah :”Apa pengaruh kepadatan penduduk terhadap kesempatan kerja,
pendidikan dan kesejahteraan rakyat Indonesia?” dengan pertanyaan tersebut bermanfaat bagi
siswa berfikir untuk memikirkan beberapa fokus permasalahan sebagai jawaban pertanyaan
yang diajukan oleh guru.

Jika siswa gagal menjawab atau jawabannya kurang sempurna atas pertanyaan yang diajukan
guru, maka guru perlu melakukan antara lain hal-hal sebagai berikut:

1) Menyusun kembali redaksi pertanyaan dengan makna yang sama. Kegagalan siswa dalam
menjawab pertanyaan umumnya karena kegagalan dalam memahami kata-kata atau konsep
dalam pertanyaan. Guru dapat menghindari kata-kata dalam pertanyaan yang sulit dimengerti
siswa.

2) Mengajuka pertanyaan yang sederhana dan relevan dengan pertanyaan sebelumnya,


misalnya dengan menunjuk dan menggunakan pengalaman siswa atau pengetahuan yang ada
untuk membantu siswa menafsirkan pertanyaan.

3) Mereview informasi yang diberikan sebelumnya ada kalanya dapat membantu siswa dalam
menjawab pertanyaan. Kegagalan dalam menjawab pertanyaan sebagai tanda bahwa reaksi
pembelajaran memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.

Ada beberapa kebiasaan yang perlu dihindari dalam mengajukan pertanyaan antara lain:

1) Mengulangi pertanyaan sendiri.

2) Mengulangi jawaban siswa.

3) Menjawab pertanyaan sendiri.


4) Pertanyaan yang memancing jawaban serentak.

5) pertanyaan ganda.

6) Menunjuk salah seorang siswa sebelum pertanyaan diajukan.

Komponen-komponen bertanya lanjut adalah sebagai berikut:

1)Pengubahan tingkat konitif dalam menjawab pertanyaan.

2) Pengaturan urutan pertanyaan.

3) Penggunaan pertanyaan melacak.

4) Peningkatan terjadinya interaksi

Disamping keeterampilan bertanya yang digunakan guru dalam proses pembelajaran IPS, ada
pula keterampilan bertanya yang digunakan untuk mengumpulkan data, antara lain:

1) Wawancara (Interview)

Adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara
kepada responden. Jawaban-jawaban dari responden dicatat dan direkam dengan alat perekam
(recorder).

2) Penyebaran Angket

Angket merupakan alat atau teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan
daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden.
2.2 KERAMPILAN MEMPEROLEH, MENGANALISIS, MENYAJIKAN, DAN MEMANFAATKAN
INFORMASI.

1. Keterampilan Memperoleh Informasi

Banyak cara yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi, diantaranya dengan
membaca buku teks atau buku sumber, melalui media massa seperti radio, televisi, internet,
surat kabar, dan majalah dan melalui lingkungan sekitar manusia. Memperoleh informasi
dengan melalui membaca buku teks atau buku sumber diperlukan keterampilan membaca yang
cukup tinggi. Tidak jarang seseorang membaca suatu buku teks atau suatu sumber merasa
cukup sulit menangkap apa makna atau inti permasalahan yang sedang dibaca, sehingga sulit
pula menarik suatu kesimpulan tentang apa yang telah dibacanya. Untuk dapat membaca yang
baik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.:

1) Pahamilah terlebih dahulu tema atau judul yang akan dibaca,

2) Bacalah dengan teliti dan pahami makna alineaatau paragraph yang telah dibaca,

3) Catat kata-kata kunci dalam bacaan yang sedang dibaca,

4) Catat kata-kata sulit yang tidak dimengerti maknanya dan cari dalam kamus atau
ensiklopedia,

5) Tarik kesimpulan sementara tiap bab atau bagian yang telah dibaca.

Sumber lain untuk memperoleh informasi adalah media massa, baik media cetak seperti surat
kabar dan majalah, maupun media elektronik seperti radio, televisi dan internet. Melalui media
massa kita dapat memperoleh informasi actual dan terkini, sehingga informasinya dapat
dengan mudah dan cepat menyebar keseluruh masyarakat, baik di tingkat lokal, nasional, dan
internasional. Informasi seperti ini sangat diperlukan oleh setiap orang tentang sesuatu yang
terjadi di lokasi lain di luar jangkauannya. Ada beberapa keuntungan perolehan informasi
melalui media massa, yaitu:

1) Informasi dapat dengan cepat sampai si penerima informasi,

2) Informasi yang diterima lebih actual dan terkini,

3) Informasi yang diperoleh akan lebih dipercaya karena dilengkapi dengan tayangan dan
gambar-gambar atau foto-foto,

4) Lebih menarik dan mudah dicerna oleh penerima informasi.,

Adapun kelemahannya adalah:

1) Tidak semua orang memiliki alat atau sarana media komunikasi yang dibutuhkan,

2) Memerlukan waktu khusus untuk menyimak informasi, terutama media elektronika, orang
yang selalu sibuk tidak sempat menonton televise, mendengarkan radio, dan membaca majalah
serta surat kabar.

3) Belum seluruh pelosok tanah air telah dimasuki aliran listrik, jadi cukup menyulitkan
menggunakan media elektronik,

4) Tidak semua masyarakat mampu membeli televise, berlangganan surat kabar dan majalah.

Media massa apapun yang kita manfaatkan untuk memperoleh informasi diperlukan
kecermatan dan ketelitian menerima informasi tersebut. Terkadang informasi yang diterima
melalui media massa tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya, karena sering terjadi intervensi
dari peliput berita, yang memiliki kepentingan tertentu, walaupun demikian media massa
merupakan sarana yang patut kita manfaatkan sebagai sumber untuk memperoleh informasi.
Dalam kaitannya dengan pembelajaran IPS, materi yang disampaikan kepada siswa tidak
semata-mata bersumber dari buku teks, melaikan tidak jarang berasal dari lingkungan
masyarakat sekitar siswa. Oleh karena itu, sumber belajar IPS tidak hanya berasal dari hasil
interaksi guru dan siswa di dalam kelas, tetapi berasal dari luar kelas.

2.Keterampilan Menganalisis Informasi

Dalam kegiatan penelitian social seorang peneliti sebelum menarik kesimpulan atas data
atau informasi yang diperoleh langkah yang tidak kalah pentingnya adalah menganalisa atau
menafsirkan data-data yang telah terkumpul. Adapun tujuan yang dicapai dengan menganalisis
data atau informasi dalam suatu penelitian adalah:

1) Untuk mengidentifikasikan motif, alasan atau sebab dari suatu kejadian,

2) Mempertimbangkan atau menganalisis informasi-informasi agar diperoleh kesimpulan dan


generalisasi berdasarkan informasi tersebut,

3) Menganalisis suatu kesimpulan atau generalisasi untuk menemukan kejadia-kejadian yang


dapat mendukung atau menolak kesimpulan atau alasan itu.

Untuk menganalisis data atau informasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang
peneliti social yaitu:

1) Penganalisis data atau informasi hendaklah memiliki ilmu yang memadai sebagai peneliti ,
terutama dalam kaitannya dengan analisis data hasil penelitian,

2) Alat (instrument) untuk menganalisa data harus sesuai dengan tujuan dan teori penelitian,
dalam hal ini metode penelitian,

3) Analisa data dilakukan berdasarkan informasi yang dikumpulkan secara objektif dan factual,

4) Sebelum analisa data dilakukan perlu adanya pemilahan data-informasi berdasarkan


permasalahan penelitian yang sedang dilakukan.
3.Keterampilan Menyajikan Informasi

Dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar guru hendaknya dapat menjadi guru menjadi penyaji
yang baik dan menarik agar siswa memiliki minat dan perhatian yang tinggi serta antusias
dalam proses pembelajaran. Salah satu cara yang digunakan guru dalam menyajikan materi
pembelajaran adalah dengan menggunakan media dan alat peraga pembelajaran. Apabila
materi pembelajaran berupa angka-angka maka guru akan lebih baik menggunakan bagan
grafik dan gambar-gambar. Dengan cara seperti ini akan membantu siswa untuk mempermudah
memahami materi pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran harus ada tiga unsur penting, yaitu: guru, materi dan siswa. Materi
yang disampaikan kepada siswa harus disampaikan berdasarkan kurikulum yang ada dan
disampaikan dengan menggunakan metode dan media yang memadai. Penggunaan grafik,
bagan, dan gambar dalam pengajaran IPS, agar dapat menghindari sifat verbalisme bagi siswa
dan tujuan pembelajaran akan tercapai secara efektif. Seorang guru atau peneliti apabila akan
menyajikan informasi secara efektif hendaknya memenuhi ketentuan-ketentuan berikut ini:

1) Penyaji informasi hendaknya berpribadi menarik dan pandai berbicara di depan murid dan
khalayak,

2) Informasi yang akan disajikan hendaknya dikemas secara apik dan menarik sehingga
informasi yang disampaikan dipercaya oleh penerima informasi,

3) Materi informasi yang akan disampaikan memiliki keterkaitan dengan kepentingan penerima
informasi,

4) Informasi yang disampaikan dapat dijadikan dasar penyusunan rencana pembangunan di


masa yang akan datang.

4.Keterampilan Memanfaatkan Informasi

Dalam suatu kegiatan penelitian social terdapat beberapa langkah kegiatan yang ditempuh
mulai dari mengumpulkan data atau memperoleh informasi, mengolah data, menganalisis data,
dan menarik kesimpulan. Setiap informasi yang dimiliki oleh seseorang baru dianggap
bermanfaat bila ia dapat memanfaatkan dan menggunakan informasi-informasi dalam
pekerjaannya sehari-hari. Dalam memanfaatkan informasi untuk merencanakan pembangunan
dimasa yang akan dating ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang data atau informasi
yang diperoleh antara lain adalah:

1)Informasi hendaknya benar-benar diperoleh dari sumber yang dipercaya,

2) Pengolahan dan analisa data menggunakan teori-teori yang akurat supaya dapat menarik
kesimpulan yang lebih objektif,

3)Informasi yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian sehingga hasil penelitiannya lebih
akurat dan dapat dipercaya.

2.3 KETERAMPILAN MENYUSUN DAN MENGUJI GENERALISASI.

1.Keterampilan Menyusun Generalisasi

Generalisasi adalah hubungan dua konsep atau lebih dalam bentuk yang lengkap yang
merupakan pernyataan deklaratif dan dapat dijadikan suatu prinsip atau ketentuan bagi IPS.

Fakih Salawi (1998) mengemukakan pula beberapa ketentuan tentang generalisasi yaitu:

a)Generalisasi merupakan sejumlah konsep yang memiliki keterkaitan makna,

b)Generalisasi adalah pernyataan tentang hubungan diantara konsep,

c) Generalisasi mengemukakan sejumlah besar informasi,

d) Kebenaran suatu generalisasi ditentukan oleh rujukan pembuktian,

e) Generalisasi yang kita jumpai hari ini mungkin pada masa yang akan datang harus diperbaiki,
sehingga diperlukan bukti-bukti baru pula.

Untuk menyusun suatu generalisasi diperlukan logika berfikir yang bersifat universal dan tidak
dibatasi oleh ruang dan waktu. Oleh karena itu guru IPS maupun anak didiknya harus memiliki
kemampuan untuk berfikir logis. Hal itu menuntut keterampilan, baik keterampilan fisik biologis
maupun keterampilan mental psikologis.

Bagi seorang guru untuk menyusun suatu generalisasi perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:

1) Diperlukan sikap kehati-hatian yang tinggi dalam menyusun dan menetapkan sebuah
generalisasi.

2) Generalisasi yang disusun hendaklah didukung oleh data-data yang akurat dan
representatif(mewakili seluruh populasi yang digeneralisasikan).

3) Penyusun atau pembuat generalisasi adalah orang-orang yang bersifat objektif dan
meninggalkan sifat-sifat yang subjektif.

4) jangan terlalu tergesa-gesa dalam membuat generalisasi agar tidak keliru dalam mengambil
suatu keputusan dan merugikan pihak lain.

5) Bila mungkin, pengumpulan data, penganalisan data perlu ditinjau kembali agar tidak terjadi
kekeliruan dalam mengambil suatu kesimpulan.
2.Keterampilan Menguji Generalisasi

Setiap generalisasi yang telah disusun dan dikembangkan masih perlu diuji kebenaran dan
keabsahannya. Sebelum kita menguji suatu generalisasi maka perlu dipahami dulu beberapa
karakteristik berikut ini:

1) Generalisasi harus merupakan kalimat yang lengkap.

2) Generalisasi merupakan kalimat pernyataan yang deklaratif yang berlaku sebagai suatu
prinsip atau ketentuan pada konteks IPS.

3) Generalisasi merupakan hubungan dari beberapa konsep yang membentuknya.

4) Konsep yang membentuk generalisasi itu memiliki fakta yang cukup representatif di
lapangan.

5) Kalimat yang membentuk generalisasi memiliki makna yang universal.

Dalam menyusun, Mengembangkan dan menguji kebenaran generalisasi harus dilatih melalui
kemampuan menggunakan bahasa dan kemampuan membina konsep. Ketekunan melatih diri,
ketekunan memberikan latihan mengembangkan generalisasi kepada anak didik merupakan
dasar yang akan membina kemampuan mengembangkan generalisasi. Generalisasi
mengandung logika yang bersifat universal yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.oleh
karena itu untuk mampu mengembangkan generalisasi baik bagi guru IPS maupun anak
didiknya harus memiliki kemampuan untuk berfikir logis. Hal itu semua menuntut keterampilan
baik keterampilan fisik-biologis maupun keterampilan mental psikologis. Langkah terakhir
dalam menetapkan generalisasi ialah menguji kebenaran generalisasi itu, agar terhindar dari
penyusunan generalisasi yang keliru atau salah. Secara umum dapat disimpulkan bahwa ada
3(tiga) langkah utama yang harus ditempuh dalam menguji generalisasi yaitu:

1) Memiliki konsep-konsep yang membentuk generalisasi itu.

2) Membuktikan konsep-konsep itu apakah didukung oleh fakta-fakta.

3) Memeriksa fakta-fakta pendukung konsep apakah ada bukti nyata dilapangan.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Seorang guru sudah sepatutnya memiliki keterampilan bertanya, karena dalam tugas mengajar
sehari-hari seoraang guru sangat sering mengajukan pertanyaan kepada siswanya di dalam
kelas. Terdapat beberapa pertanyaan yang baik, bila guru akan mengajukan pertanyaan kepada
siswa saat proses pembelajaran berlangsung, yaitu:

1.Pertanyaan diungkapkan dengan kata-kata atau bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa.

2.Pertanyaan diungkapkan secara singkat dan jelas.

3.Pertanyaan tidak terlalu luas cakupannya, bersifat spesifik atau khusus.

4. Pertanyaan yang diajukan tidak mengandung makna yang ganda.

Suatu generalisasi yang baik harus didukung oleh banyak fakta sehinggakebenarannya dapat
diakui semua orang. Terdapat beberapa factor yang harus diperhatikan bila seseorang ingin
menyusun generalisasi, yaitu:

1.Sikap kehati-hatian yang tinggi.

2.Didukung oleh fakta atau data yang akurat dan representative.

3.Orang yang bersifat objektif dan meninggalkan sifat subyektif.

4. Tidak tergesa-gesa melakukannya.

3.2 Saran

Sebagai calon guru sebaiknya memahami materi-materi keterampilan dasar dalam ilmu sosial
secara teoritis, agar dapat menerapkannya dalam proses pembelajaran didalam kelas terhadap
siswa di sekolah dasar. Karena guru adalah sebagai salah satu sumber belajar yang utama,
tentunya harus memiliki banyak informasi, terutama informasi yang berhubungan dengan ilmu
pengetahuan sosial yang akan ditransfer kepada siswa di dalam kelas.
DAFTAR PUSTAKA

Ali Mohamad R., Strategi Penelitian Pendidikan, PT Angkasa Offset, Bandung.

Massofa. 2008. Rangkuman buku konsep dasar IPS.

Sapriya, dkk. Konsep Dasar IPS. Bandung: UPI PRESS.

Ujang. Keterampilan dasar dalam ilmu ilmu Sosial.

Anda mungkin juga menyukai