Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keterampilan dasar dalam ilmu-ilmu sosial terdiri dari beberapa keterampilan
diantaranya adalah keterampilan bertanya, keterampilan memperoleh, menganalisis,
menyajikan, dan memanfaatkan informasi, serta keterampilan menyusun dan menguji
generalisasi. Keterampilan bertanya adalah suatu kecakapan, kemampuan, atau
kecekatan seseorang dalam meminta penjelasan kepada orang yang menjadi lawan
bicaranya. Dalam berbagai kegiatan di kehidupan sehari-hari orang biasa bertanya.
Kegiatan tanya jawab ini terjadi di rumah, di pasar, perjalanan, di kantor, di sekolah,
dan dimanapun selalu terjadi kegiatan tanya jawab yang dilakukan banyak orang
begitu pun halnya seorang guru. Informasi merupakan hal yang sangat penting untuk
diketahui oleh semua orang. Dengan informasi yang diperoleh orang dengan mudah
dan lebih cepat dalam memecahkan suatu masalah. Dalam kegiatan penelitian sosial
seorang peneliti sebelum menarik kesimpulan atas data atau informasi yang diperoleh,
langkah yang tidak kalah pentingnya adalah menganalisa atau menafsirkan data-data
yang telah terkumpul. Dalam pembelajaran guru hendaknya dapat menjadi guru
penyaji yang baik dan menarik agar siswa memiliki minat dan perhatian yang tinggi
serta antusias dalam proses pembelajaran. Salah satu cara yang digunakan guru dalam
menyajikan materi pembelajaran adalah dengan menggunakan media dan alat peraga
pembelajaran. Apabila materi pembelajaran berupa angka-angka maka guru akan
lebih baik menggunakan bagan grafik dan gambar-gambar. Setiap informasi yang
dimiliki oleh seseorang baru dianggap bermanfaat bila ia dapat memanfaatkan dan
menggunakan informasi-informasi dalam pekerjaannya sehari-hari. Generalisasi
adalah hubungan dua konsep atau lebih dalam bentuk yang lengkap dan merupakan
pernyataan deklaratif serta dapat dijadikan suatu prinsip atau ketentuan. Setiap
generalisasi yang telah disusun dan dikembangkan masih perlu diuji kebeneran dan
keabsahannya. Sebelum kita menguji suatu generalisasi maka perlu dipahami dulu
beberapa karakteristiknya.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian keterampilan bertanya?
2. Bagaimana keterampilan memperoleh, menganalisis, menyajikan dan
memanfaatkan informasi?
3. Bagaimana keterampilan menyusun dan menguji generalisasi?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian keterampilan bertanya.
2. Untuk mengetahui bagaimana keterampilan memperoleh, menganalisis,
menyajikan dan memanfaatkan informasi.
3. Untuk mengetahui bagaimana keterampilan menyusun dan menguji generalisasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

KETERAMPILAN DASAR DALAM ILMU-ILMU SOSIAL

A. KETERAMPILAN BERTANYA

Secara etimologi keterampilan bertanya berasal dari dua suku kata yaitu
“terampil” dan “tanya”. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia “Bertanya” berasal dari
kata “tanya” yang berarti permintaan keterangan. Sedangkan kata “terampil yang berarti
cakap, mampu, atau cekatan dalam melaksanakan tugas (Sukirman & Kasmad, 2006,
hlm. 177). Dari pengertian ini maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan bertanya
adalah suatu kecakapan, kemampuan, atau kecekatan seseorang dalam meminta
penjelasan kepada orang yang menjadi lawan bicaranya.1

Dalam berbagai kegiatan di kehidupan sehari-hari orang biasa bertanya. Kegiatan


tanya jawab ini terjadi di rumah, di pasar, perjalanan, di kantor, di sekolah, dan
dimanapun selalu terjadi kegiatan tanya jawab.

Begitu pun halnya seorang guru sudah sepatutnya memiliki keterampilan


bertanya yang optimal karena di antara beberapa provesi sebagaimana dikemukakan di
atas, gurulah yang paling sering menggunakan pertanyaan dalam tugas mengajarnya
setiap hari. Meskipun tujuan berbagai pendidikan yang ada memiliki perbedaan
mendasar, guru pada umumnya selalu bertanya kepada muridnya. Bentuk pertanyaan
dapat dilakukan kepada siswa secara individu maupun kelompok atau ke seluruh kelas.
Dari beberapa hasil penelitian terbukti bahwa penggunaan pertanyaan memiliki pengaruh
yang sangat berarti, tidak hanya terhadap hasil belajar siswa tetapi juga terhadap situasi
sosial di lingkungan kelas maupun antara murid dengan murid.

Guru yang menggunakan strategi bertanya yang baik terhadap siswa secara
individual ternyata membantu siswa memiliki harga diri, menciptakan rasa aman dan
memahami identitasnya. Melalui penggunaan pertanyaan oleh guru dalam kegiatan
belajar mengajar, juga meningkatkan cara berfikir siswa, mempengaruhi secara positif,
dalam pencapaian hasil belajar siswa, menjamin rasa percaya dan kemampuan dirinya
dalam belajar (Cuningham, 1994).
1
Cucun Sunaengsih, M.Pd. dan Dede Tatang Sunarya, M.Pd., “Pembelajaran Mikro”, (Sumedang: UPI
Sumedang Press, 2018), hlm. 71.

3
Dengan ini guru tidak hanya berlatih bagaimana bertanya yang baik dan benar,
tetapi juga harus memahami bagaimana pengarahan setiap bentuk dan jenis pertanyaan
terhadap proses belajar siswa di dalam kelas. Tujuan pengajuan pertanyaan kepada siswa
dalam proses pembelajaran adalah untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan
kemampuan berfikir dan melatih kebenaran siswa untuk mengemukakan pendapatnya
dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Dalam proses pembelajaran,
pertanyaan baik berupa kalimat tanya maupun perintah, menuntut siswa untuk
mengemukakan pendapatnya maupun untuk mengingat kembali apa yang telah
dipelajarinya.2

Ada empat alasan mengapa seorang guru perlu menguasai keterampilan bertanya,
yaitu:

1) Guru cenderung mendominasi kelas dengan ceramah.


2) Siswa belum terbiasa mengajukan pertanyaan.
3) Siswa harus dilibatkan secara mental-intelektual dengan maksimal.
4) Adanya anggapan bahwa pertanyaan hanya berfungsi untuk menguji pemahaman
siswa.

Pertanyaan yang baik mempunyai berbagai fungsi, antara lain:

1) Mendorong siswa untuk berfikir.


2) Meningkatkan keterlibatan siswa.
3) Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan.
4) Mendiagnosis kelemahan siswa.
5) Memusatkan perhatian siswa pada satu masalah.
6) Membantu siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang baik.

Manfaat dari keterampilan bertanya adalah:

1) Meningkatkan partisipasi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.


2) Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu peserta didik terhadap masalah yang
sedang dibicarakan.
3) Mengembangkan pola berpikir dan cara belajar aktif pada diri peserta didik.

2
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), “Keterampilan Dasar Dalam Ilmu-Ilmu Sosial”, diakses dari
pgsdday.blogspot.com, pada 7 Desember 2017.

4
4) Menuntun proses berpikir peserta didik, sebab pertanyaan yang baik akan
membantunya menemukan jawaban atas pertanyaan yang diajukan.
5) Memusatkan perhatian peserta didik terhadap masalah yang sedang dibicarakan.
6) Mengembangkan refleksi dan komentar siswa terhadap respon siswa lain maupun
guru.

Jika siswa gagal menjawab atau jawabannya kurang sempurna atas pertanyaan
yang diajukan guru, maka guru perlu melakukan beberapa hal sebagai berikut:

1) Menyusun kembali redaksi pertanyaan dengan makna yang sama,


2) Mengajukan pertanyaan yang sama dan relevan dengan pertanyaan yang
sebelumnya,
3) Mereview informasi yang diberikan sebelumnya, ada kalanya dapat membantu
siswa dalam menjawab pertanyaan.

Keterampilan bertanya diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu, keterampilan


bertanya dasar dan bertanya lanjutan. Sukirman dan Kasmad (2006, hlm. 178)
mengungkapkan, “keterampilan bertanya dasar adalah pertanyaan pokok atau dasar yang
berfungsi sebagai stimulus untuk merangsang munculnya respon atau jawaban dari
siswa. Sedangkan pertanyaan lanjut merupakan lanjutan dari tingkat dasar yang
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berfikir, memperbesar partisipasi, dan
mendorong peserta didik untuk dapat mengambil inisiatif sendiri dalam pelajaran.

Keterampilan bertanya dasar terdiri atas komponen-komponen :

1) Pengajuan pertanyaan secara jelas dan singkat


2) Pemberian acuan
3) Pemusatan
4) Pemindahan giliran
5) Penyebaran
6) Pemberian waktu berfikir
7) Pemberian tuntutan

Sedangkan keterampilan bertanya lanjut terdiri dari komponen :

1) Pengubah tuntutan kognitif dalam menjawab pertanyaan

5
2) Pengatur urutan pertanyaan
3) Penggunaan pertanyaan pelacak
4) Peningkatan terjadinya interaksi

Dalam menerapkan keterampilan bertanya dasar dan lanjutan, seorang guru perlu
memperhatikan prinsip-prinsip berikut :

1) Kehangatan dan keantusiasan, yaitu berusaha menunjukkan sikap, gaya (termasuk


suara, ekspresi wajah, gerakan badan dan posisi badan) yang dapat meyakinkan
peserta didik bahwa gurunya sunguh-sungguh mau membelajarkannya.
Kehangatan dan keantusiasan meningkatkan minat dan partisipasi peserta didik
dalam proses belajar mengajar dengan mau menanggapi pertanyaan yang
diajukan guru secara sukarela.
2) Menghindari kebiasaan mengulang pertanyaan sendiri, menjawab pertanyaan
sendiri, mengajukan pertanyaan yang mengundang jawaban serempak,
mengulangi jawaban siswa, mengajukan pertanyaan ganda, dan menunjuk siswa
sebelum mengajukan pertanyaan.
3) Waktu berfikir yang diberikan untuk pertanyaan tingkat lanjut lebih banyak dari
yang diberikan untuk pertanyaan tingkat dasar.
4) Pertanyaan pokok harus disusun terlebih dahulu, kemudian dinilai sesudah selesai
mengajar.

Bentuk lain dari keterampilan bertanya adalah pedoman wawancara dan


penyebaran angket:

1. Wawancara
Wawancara (interview) adalah mengumpulkan data dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responder, yang
jawabannya dicatat dan direkam dengan alat perekam.
2. Penyebaran angket
Angket merupakan alat atau teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau
mengirimkan daftar pertanyaan untuk diidi sendiri oleh responder. Baik pedoman
wawancara maupun daftar angket, masing-masing memiliki keunggulan dan
kelemahannya, namun cukup objektif dijadikan salah satu instrument dalam
mengumpulkan data atau informasi.

6
B. KETERAMPILAN MEMPEROLEH, MENGANALISIS, MENYAJIKAN DAN
MEMANFAATKAN INFORMASI
1. Keterampilan Memperoleh Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh semua orang.
Dengan informasi yang diperoleh orang dengan mudah dan lebih cepat dalam
memecahkan suatu masalah. Oleh sebab itu setiap manusia termasuk guru IPS harus
memiliki suatu keterampilan khusus dalam memperoleh informasi.3

Ada tiga macam sumber informasi yang dapat digunakan oleh seorang peneliti
atau oleh seorang guru, yaitu:

1) Sumber berupa buku teks,


2) Media massa,
3) Alam serta masyarakat sekitar.

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh seorang pembaca yang baik adalah

1) Pemahaman tema atau judul bacaan,


2) Baca dengan teliti dan pahami makna setiap alinea atau paragraf,
3) Catat kata-kata yang penting atau sulit,
4) Tarik kesimpulan sementara dari setiap bagan atau bab yang telah dibaca.

Terdapat beberapa keuntungan memperoleh informasi melalui media massa,


yaitu:

1) Informasi dapat dengan cepat sampai kepada si penerima informasi,


2) Informasi yang diterima lebih aktual dan terkini,
3) Informasi yang diperoleh akan lebih dipercaya karena dilengkapi dengan
tayangan gambar-gambar atau foto-foto,
4) Lebih menarik dan mudah dicerna oleh penerima informasi.

Adapun kelemahannya adalah:

3
Catatan Kuliah Sonia, “Keterampilan Dasar dalam Ilmu-Ilmu Sosial”, diakses dari kuliahsonia.blogspot.com,
pada 13 Oktober 2016.

7
1) Tidak semua orang memiliki atau atau sarana media komunikasi yang
dibutuhkan,
2) Memerlukan waktu khusus untuk menyimak informasi, terutama media
elektronika, orang yang terlalu sibuk tidak sempat menonton televisi,
mendengarkan radio, dan membaca majalah serta surat kabar,
3) Belum seluruh pelosok tanah air dimasuki aliran listrik, jadi cukup menyulitkan
menggunakan media elektronika,
4) Tidak semua masyarakat mampu membeli televisi, berlangganan surat kabar dan
majalah.

2. Keterampilan Menganalisis Informasi

Dalam kegiatan penelitian sosial seorang peneliti sebelum menarik kesimpulan


atas data atau informasi yang diperoleh, langkah yang tidak kalah pentingnya adalah
menganalisa atau menafsirkan data-data yang telah terkumpul. Adapun tujuan dari
penganalisisan informasi adalah:

1) Mengidentifikasi motif atau sebab dari kejadian,


2) Mempertimbangkan semua informasi yang diperoleh untuk menarik suatu
kesimpulan,
3) Menganalisis suatu kesimpulan atau generalisasi untuk menemukan kejadian-
kejadian yang mendukung atau menolah suatu kesimpulan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila seseorang ingin menganalisa
sejumlah informasi, yaitu:

1) Memiliki ilmu yang memadai sebagai seorang peneliti,


2) Instrument yang digunakan sesuai dengan tujuan dari teori penelitian,
3) Data yang dianalisa harus objektif dan faktual,
4) Perlu diadakan pemilihan data informasi berdasarkan permasalahan penelitian yang
sedang dilakukan

3. Keterampilan Menyajikan Informasi

8
Dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar guru hendaknya dapat menjadi guru
penyaji yang baik dan menarik agar siswa memiliki minat dan perhatian yang tinggi sera
antusias dalam proses pembelajaran. Salah satu cara yang digunakan guru dalam
menyajikan materi pembelajaran adalah dengan menggunakan media dan alat peraga
pembelajaran. Apabila materi pembelajaran berupa angka-angka maka guru akan lebih
baik menggunakan bagan grafik dan gambar-gambar. Dengan cara seperti ini akan
membantu siswa untuk mempermudah memahami materi pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran harus ada tiga unsur penting, yaitu: guru, materi, dan
siswa. Materi yang disampaikan kepada siswa harus disampaikan berdasarkan kurikulum
yang ada dan disampaikan dengan menggunakan metode dan media yang memadai.
Penggunaan grafik, bagan, dan gambar dalam pengajaran IPS, agar dapat menghindari
sifat verbalisme bagi siswa dan tujuan pembelajaran akan tercapai secara efektif.

Seorang guru atau peneliti apabila akan menyajikan informasi secara efektif
hendaknya memenuhi ketentuan-ketentuan berikut ini:

1) Penyaji informasi hendaknya berpribadi menarik dan pandai berbicara di depan


murid dan khalayak.
2) Informasi yang akan disajikan hendaknya dikemas secara apik dan menarik sehingga
informasi yang disampaikan dipercaya oleh penerima informasi.
3) Materi informasi yang akan disampaikan memiliki keterkaitan dengan kepentingan
penerima informasi.
4) Informasi yang disampaikan dapat dijadikan dasar penyusunan rencana
pembangunan di masa yang akan datang.

4. Keterampilan Memanfaatkan Informasi

Dalam suatu kegiatan penelitian sosial terdapat beberapa langkah kegiatan yang
ditempuh mulai dari mengumpulkan data atau memperoleh informasi, mengolah data,
menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Setiap informasi yang dimiliki oleh
seseorang baru dianggap bermanfaat bila ia dapat memanfaatkan dan menggunakan
informasi-informasi dalam pekerjaannya sehari-hari. Apabila informasi dimanfaatkan
untuk merencanakan proses pembangunan di masa yang akan datang, maka perlu
diperhatikan hal-hal berikut:

9
1) Informasi hendaknya benar-benar diperoleh dari sumber terpercaya,
2) Pengolahan dan analisa data menggunakan teori-teori yang akurat agar dapat
menarik kesimpulan yang lebih objektif,
3) Informasi yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian sehingga hasil
peneltiannya lebih akurat dan dapat dipercaya.4

C. KETERAMPILAN MENYUSUN DAN MENGUJI GENERALISASI


1. Keterampilan Menyusun Generalisasi

Generalisasi adalah hubungan dua konsep atau lebih dalam bentuk yang lengkap
dan merupakan pernyataan deklaratif serta dapat dijadikan suatu prinsip atau ketentuan
bagi IPS.Fakih Salawi (1998) mengemukakan beberapa ketentuan tentang generalisasi
yaitu:

1) Generalisasi merupakan sejumalah konsep yang memiliki keterkaitan makna,


2) Generalisasi adalah pernyataan tentang hubungan di antara konsep,
3) Generalisasi mengemukakan sejumlah besar informasi,
4) Kebenaran suatu generalisasi ditentukan oleh rujukan pembuktian,
5) Generalisasi yang kita jumpai hari ini mungkin pada masa yang akan datang harus
diperbaiki, sehingga diperlukan bukti-bukti baru pula.

Untuk menyusun generalisasi diperlukan logika berfikir yang bersifat universal


dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Oleh karena itu guru IPS maupun anak didiknya
harus memiliki kemampuan untuk berfikir logis. Hal itu menuntut keterampilan, baik
keterampilan fisik biologis maupun keterampilan mental psikologis.

Bagi seorang guru, untuk menyusun suatu generalisasi perlu memperhatikan hal-
hal berikut ini:

1) Diperlukan sikap kehati-hatian yang tinggi dalam menyusun dan menetapkan sebuah
generalisasi.
2) Generalisasi yang disusun hendaklah didukung oleh data-data yang akurat dan
representatif (mewakili seluruh populasi yang digeneralisasikan).
3) Penyusun atau pembuat generalisasi adalah orang-orang yang bersifat objektif dan
meninggalkan sifat-sifat yang subjektif.
4
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), “Keterampilan Dasar Dalam Ilmu-Ilmu Sosial”, diakses dari
pgsdday.blogspot.com, pada 7 Desember 2017.

10
4) Jangan tergesa-gesa dalam menyusun generalisasi agar tidak keliru dalam
mengambil suatu keputusan dan merugikan pihak lain.
5) Bila mungkin, pengumpulan data, penganalisaan data perlu ditinjau kembali agar
tidak terjadi kekeliruan dalam mengambil suatu kesimpulan.

2. Keterampilan Menguji Generalisasi

Setiap generalisasi yang telah disusun dan dikembangkan masih perlu diuji
kebeneran dan keabsahannya. Sebelum kita menguji suatu generalisasi maka perlu
dipahami dulu beberapa karakteristik berikut ini:5

1) Generalisasi harus merupakan kalimat yang lengkap.


2) Generalisasi merupakan kalimat pernyataan yang deklaratif yang berlaku sebagai
suatu prinsip atau ketentuan pada konteks IPS.
3) Generalisasi merupakan hubungan dari beberapa konsep yang membentuknya.
4) Konsep yang membentuk generalisasi itu memiliki fakta yang cukup representatif di
lapangan,
5) Kalimat yang membentuk generalisasi memiliki makna yang universal.

Dalam menyusun, mengembangkan dan menguji kebenaran generalisasi harud


dilatih melalui kemampuan menggunakan bahasa dan kemampuan membina konsep.
Ketekunan melatih diri, ketekunan memberikan latihan mengembangkan generalisasi
kepada anak didik merupakan dasar yang akan membina kemampuan mengembangkan
generalisasi. Generalisasi mengandung logika yang bersifat universal yang tidak dibatasi
oleh ruang dan waktu. Karena itu, untuk mampu mengembangkan generalisasi baik bagi
guru IPS maupun anak didiknya harus memiliki kemampuan untuk berfikir logis. Hal itu
semua menuntut keterampilan baik keterampilan fisik-biologis maupun keterampilan
mental psikologis.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
5
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), “Keterampilan Dasar Dalam Ilmu-Ilmu Sosial”, diakses dari
pgsdday.blogspot.com, pada 7 Desember 2017.

11
Keterampilan dasar dalam ilmu-ilmu sosial terdiri dari beberapa keterampilan
diantaranya adalah keterampilan bertanya, keterampilan memperoleh, menganalisis,
menyajikan, dan memanfaatkan informasi, serta keterampilan menyusun dan menguji
generalisasi. Keterampilan bertanya adalah suatu kecakapan, kemampuan, atau kecekatan
seseorang dalam meminta penjelasan kepada orang yang menjadi lawan bicaranya. Informasi
merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh semua orang. Dalam kegiatan
penelitian sosial seorang peneliti sebelum menarik kesimpulan atas data atau informasi yang
diperoleh. Dalam pembelajaran guru hendaknya dapat menjadi guru penyaji yang baik dan
menarik agar siswa memiliki minat dan perhatian yang tinggi serta antusias dalam proses
pembelajaran. Setiap informasi yang dimiliki oleh seseorang baru dianggap bermanfaat bila
ia dapat memanfaatkan dan menggunakan informasi-informasi dalam pekerjaannya sehari-
hari. Generalisasi adalah hubungan dua konsep atau lebih dalam bentuk yang lengkap dan
merupakan pernyataan deklaratif serta dapat dijadikan suatu prinsip atau ketentuan. Setiap
generalisasi yang telah disusun dan dikembangkan masih perlu diuji kebeneran dan
keabsahannya.

SARAN

Dari pembahasan yang telah diuraikan, kami mempunyai saran untuk para pembaca
bahwasannya seorang guru harus memiliki keterampilan bertanya. Hal ini sangat bermanfaat
untuk melatih siswa dalam berpikir, mengetahui kelemahan siswa, memusatkan siswa pada
suatu masalah, mendorong keterlibatan siswa dalam suatu kegiatan, serta melatih siswa untuk
mengeluarkan pendapat dengan bahasa yang baik. Dan dalam menyampaikan informasi,
hendakya kita memilih sumber yang terpercaya agar informasi yang kita sampaikan lebih
akurat dan terpercaya.

DAFTAR PUSTAKA

M.Pd, Cucun Sunaengsih dan Dede Tatang Sunarya, M.Pd. 2018. Pembelajaran
Mikro. Sumedang: UPI Sumedang Press.

12
Sonia, Catatan Kuliah. 2016. Keterampilan Dasar dalam Ilmu-Ilmu Sosial. diakses
Dari kuliahsonia.blogspot.com.

Dasar, Pendidikan Guru Sekolah. 2017. Keterampilan Dasar Dalam Ilmu-Ilmu Sosial.
Diakses dari pgsdday.blogspot.com.

13

Anda mungkin juga menyukai