Anda di halaman 1dari 6

RESUME

BAB I

PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN FILSAFAT

DALAM ILMU PENGETAHUAN DAN KEHISUPAN MANUSIA

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

FILSAFAT PENDIDIKAN

OLEH : KELOMPOK I

1. A. S HAKIM SIAHAAN (2301090)


2. Maya Meilinda (2301152)
3. Dea Amanda (2301118)
4. Nia Rahmadani (2301116)
5. Intan Nur Azkiah (2301145)

DOSEN PENGAMPU :

JAID, S.Pd.I.M.Pd

PROGRAM STUDI : PGSD

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP MAJENANG

2022-2023
Resume BAB I

Filsafat Pendidikan : Pengertian dan Kedudukan Fisafat dalam iImu Pengetahuan dan
Kehidupan Manusia

Oleh : Muhammad Anwar

A. PENDAHULUAN

Buku Filsafat pendidikan karya Muhammad Anwar diterbitkan pada tahun 2015 dan
2018 pada edisi satu sampai 3 oleh Prenadamedia Group, Jakarta. Buku ini terdiri dari
176 halaman dengan tinggi buku 21 cm. menggunakan bahasa Indonesia dengan
target pembaca untuk umum. Buku ini banyak membahas tentang filsafat pendidikan
dari beragam pandangan ilmu dan pendidikan sebagai salah satu budaya untuk
menyampaikan nilai kehidupan, filosofi dan kebijakan. Mata kuliah utama ilmu
filsafat pendidikkan menyajikan secara luas tema-tema pendidikan antara lain
1. BAB I : Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan
kehidupan manusia
2. Pengertian pendidikan dan filsafat pendidikan serta perannya
3. BAB III : Isu-isi utama filsafat dan pendidikan
4. BAB IV : Proses kehidupan sebagai landasan filsafat pendidikan
5. BAB V : Tujuan hidup dan Tujuan pendidikan
6. BAB VI : Peranan pendidikan dalam kehidupan manusia sebagai entitas
biologis
7. BAB VII : Demokrasi Pendidikan
8. BAB VIII : Sekolah Filsafat Pendidikan

Berikut ini adalah resume dari BAB I yang membahas Pengertian dan kedudukan
filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia.

B. HASIL RESUME
Untuk memahami Filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia. Kita
harus menetahui terlebih dahulu apa pengertian filsafat.

1. Pengertian Filsafat

Defenisi filsafat saat ini masih sangat sukar untuk di tetapkan. Kata filsafat berkaitan
erat dengan segala sesuatu yang dapat di fikirkan oleh manusia, bahkan tak akan perna ada
habisnya karena mengandung dua kemungkinan yaitu proses berfikir dan hasil berfikir.

Pertama filsafat dikatakan sebagai jalan yang di tempuh untuh memecahkan masalah.
Pada panfangan kedua filsafat merupakan kesimpulan dari hasil yang di peroleh dalam
memecah masalah. Dalam kehidupan manusia tidak pernah lepas dari masalah.

Perkembangan pemikiran manusia senantiasa mengalami pertumbuhan,


perkembangan dan perubahan, hal inilah yang membuat pengertian filsafat juga mengalami
perkembangandan perubahan dalam konotasi kehidupan manusia. Dari segi bahasa filsafat
adalah menggunakan rasio (berfikir), tetapi tidak semua proses berfikir di sebut filsafat.
Manusia yang fikirannya dapat di pelajari di golongkan ke dakam 4 pemikiran yaitu :

 Pemikiran pseudo-ilmiah
Bertumpu pada aspek kepercayaan dan mitos contoh yang seing kita jumpai
adalah ramalan primbon
 Pemikiran awam
Dikatakan disini pemikiran awam adalah pemikiran orang-orang dewasa
dengan akal sehat, karena bagi orang awam memecahkan kesulitan hidup
cukup dengan akal sehat
 Pemikiran ilmiah
Dikaitkan dengan metode-metode, tata berfikirdalam paradigama atau
pandangan ilmu pengetahuan, biasanya pemikir ilmiah selalu mengandalkan
teori
 Pemikiran filosofis
Kegiatan berfikir yang meliputi analisis, pemahamam, deskripsi, penafsiran
dan pekeaan dengan tujuan memperoleh kejelasan.

Filsafat adalah ilmu tertua di bumi dan merupakan induknya ilmu pengetahuan. Ini
dikemukakan oleh Joha S. Brubacher yang maksud statement atau pandangannya adalah
filsafat berasal dari bahasa yunani (philiplos dan sopia) yang artinya cinta kebijaksanaan.
Dengan alasan inilah filsafat juga di katakan ratunya ilmu pengetahuan

Filsafat merupakan induknya ilmu pengetahuan. Filsafat memiliki cita-cita mulia.


Orang yang belajar filsafat berusaha memiliki mutiara-mutiara kebijaksanaan Sebagai
pedoman dan pegangan hidup sehingga filsafat mempunyai makna yang dalam bagi
manusia.

a) Plato adalah seorang filsuf yunani terkenal mengatakan kebijaksanaan itu ada dalam
dua bidang yaitu berfikir dan berbuat. Kebijaksanaan dalam berfikirlah yang di
namakna filsafat. Dalam ungkapan paling sederhana adalah menurut Hasan
Langgulung yang mengatakan filsafat berarti cinta hikmah (kebijaksanaan). Bijaksana
bukan berarti orang yang paling tinggi ilmu pengetahuannya tetapi juga memiliki
pandangan dan tinjauan yang jauh kedepan, dimana pengetahuan itu sendiri tak
mampu mencapainya.

b) Al-Kindi (9796-474) merupakan ahli filsafat islam pertama yang mengawali


pengertian skolastif di Irak. Filsafat menurut Al-Kindi dalam kalangan umat islam
adalah ada tiga uji lapangan yaitu :
 Ilmu Fisika (tingkatan alam nyata yang dapat di tangkap panca indra)
 Ilmu Matematika ( berhubungan dengan benda dan dapat di pastikan dengan
anka)
 Ilmu Ketuhanan (tidak berhubungan dengan benda sama sekali).

c) Ibnu Sina (980-1037) Bapak kedokteran dunia, ahli filsuf, kimia dalam dua bagian
yaitu teori dan praktiknya. Kediuanya di jadikan berhubungan dengan agama.
Dasarnya terdapat dalam syari’at, penjelasan dan kelengkapannya menggunakan akal
manusia.
d) Immamanuel Kant (1724-1804) mengatakan filsafat adalah ilmu pokok dan pangkal
segala pengetahuan.

Dari beberapa pandangan ahli filsafat tersebut dapatlah di rumuskan bahwa filsafat adalah
upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami, mendalami, dan menyelami secara
radikal, integral, dan sistematik mengenai ketuhanan.
Untuk kita bia memiliki kerangka berfikir filsafat kita dapat mencontoh para filsuf
masalalu. Mula-mula mereka memperhatikan alam semesta dan manusia, dengan segala
problematika kehidupannya. Adanya manusia tentu adanya keberadaan demikian juga
jika kita memperhatikan alam. Dapat di simpulkan bahwa cara kerja pikir filsuf adalah
mengandung pengertian berfikir secara sistematis dan menyeluruh dan radikal. Maksud
berfikir secara radikal berarti oemikiran yang berusaha untuk menyingkap tabir rahasia
penyebab utama masalah yang akan di selesaikan.

2. Kedudukan Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan dan Kehidupan Manusia

1. Kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan

Kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan adalah sebagai nilai yang memberikan
alternatif yang baik dan ilmu pengetahuan yang filosifis atau berfikir secara alamiah. Seorang
yang berfilsafat adalah orang yang berfikir secara sadar dan tanggung jawab.

Dalam ilmu pengetahuan ilmu filsafat memiliki kedudukan sentral dan asal pokok.
Karena filsafat pada awalnya merupakan satu-satunya usaha manusiadi bidang kerohanian
untuk mencapai kebenaran pengetahuan, tetapi manusia tidak pernah puas dengan satu
pandangan umum.

Ilmu pengetahuan menerima dasarnya dari filsafat yaitu :

 Setiap ilmu pengetahuan mempunyai objek dan problem


 Filsafat memberikan dasar-dasar umum bagi semua ilmu pengetahuan
 Filsafat memberikan dasar-dasar khusus yang di gunakan dalam dasa-dasar
ilmu
 Filsafat mengenai sifat-sifat ilmu
 Filsafat memberi meteode kepada setiap ilmu

2. Kedudukan ilmu filsafat dalam kehidupan manusia

Kedudukan filsafat dalam kehidupan manusia berusaha mencari ketetapan dan kajian
yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu yang ada dunia. Filsafat sebagai ikhtiar dalam
berfikir bukan berarti untuk merumuskan orang kepada doktrin final, konklusif dan tidak
dapat di ganggu gugat.

Filsafat yang religius bukan berarti disamakan apalagi di gantikan dengan agama.
Karena dalam agama masih ada pengetahuan yang belum bisa di capai. Walaupun filsafat
dapat menjawab segala pertanyaan agama.

Kedudukan filsafat dalam kehidupan manusia adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pengertian dan kesadaran kepada manusia akan arti


pengetahuan tentang kenyataan yang di berikan filsafat.
2. Memberikan pedoman hidup kepada manusia, pedoman itu mengenai
sesuatu yang terdapat di sekitar manusia sendiri, seperti kedudukan dalam
hubungannya dengan yang lain. Alat-alat kewajiban filsafat adalah akal,
rasa dan kehendak. Dengan itu akan memberikan pedoman hidup berfikir
dan memperoleh pengetahuan dengan rasa dan kehendak yang baik dan
buruk.

Anda mungkin juga menyukai