Di susun Oleh :
Kelompok 4
Noviana Sahdya Putri - 181820005
Dila Isma Oktantriyonika - 1818210008
Putri Melania - 1818210023
1.3. Tujuan
1. Menjelaskan apa itu landasan filosofis pendidikan secara
umum
2. Untuk mengetahui landasan filosofis pendidikan yang
diterpakan di Indonesia
3. Untuk membedakan landasan filosofis pendidikan
idealisme dan realisme.
BAB II
PEMBAHASAN
Idealisme
- Definisi
Idealisme termasuk aliran filsafat pada abad modern.
Idealisme berasal dari bahasa Inggris yaitu Idealism.
Istilah ini pertama kali digunakan secara filosofis oleh
Leibnez pada abad mulai awal abad ke-18. Idealisme
diambil dari kata ide yakni sesuatu yang hadir dalam
jiwa. Idealisme dapat diartikan sebagai suatu paham atau
aliran yang mengajarkan bahwa hakihat dunia fisik
hanya dapat dipahami dalam kaitannya dengan jiwa dan
roh.
Beberapa pengertian Idealisme :
a. Adanya suatu teori bahwa alam semesta beserta
isinya adalah suatu penjelmaan pikiran.
b. Realitas dijelaskan berkenaan dengan gejala-
gejala psikis seperti pikiran diri, ide-ide,
pemikiran mutlak dan lain sebagainya dan bukan
berkenaan dengan materi.
c. Hanya ada aktivitas berjenis pikiran dan isi pikiran
yang ada. Dunia eksternal tidak beserta fisik.
Inti dari Idealisme adalah suatu penekanan pada realitas
ide gagasan, pemikiran, akal-pikir atau kedirian dari
pada sebagai suatu penekanan pada objek-objek dan
daya-daya material. Idealisme menekankan akal pikir
sebagai hal dasar atau lebih dulu ada bagi materi dan
bahkan menganggap bahwa akal pikir adalah sesuatu
yang nyata. Sedangakan materi adalah akibat yang
ditimbulkan oleh akal-akal pikir atau jiwa (mind).
Filsafat idealisme memandang bahwa realitas akhir
adalah roh, bukan fisik. Pengetahuan yang diperoleh
melalui panca indera adalah tidak pasti dan tidak
lengkap.
- Tokoh-tokoh aliran Filsafat Idealisme
Tokoh-tokoh dalam aliran ini adalah Plato (477-347
SM), Immanuel Kant (1724-1804), Pascal (1623-
1662 M.), J.G Fichte (1762-1914 M), F.W.S.
Schelling (1775-1854 M.), G.W.F. Hegel (1770-1031
M.)
a. Menurut Plato tentang teori pengetahuan,
idealisme, mengemukakan pandangan bahwa
pengetahan yang diperoleh melalui indera
tidak pasti dan tidak lengkap, karena dunia
hanyalah merupakan hasil akal belaka, karena
akal dapat membedakan bentuk spiritual murni
dan benda-benda diluar penjelaan material.
b. Immanuel Kant (1724-1804)
Ia menyebut filsafatnya idealis transcendental
atau idealis kritis dimana paham ini
menyatakan bahwa isi pengalaman langsung
yang kita peroleh tidak dianggap sebagai
miliknya sendiri melainkan ruang dan waktu
adalah forum institusi kita.
c. Pascal (1623-1662)
Kesimpulan dari pemikiran filsafat Pascal
antara lain :
1) Pengetahuan diperoleh melalui dua
jalan, pertama menggunakan akal dan
kedua menggunakan hati.
2) Manusia besar karena pikirannya,
namun ada hal yang tidak mampu
dijangkau oleh pikiran manusia yaitu
pikiran manusia itu sendiri. Menurut
Pascal manusia adalah makhluk yang
rumit dan kaya akan variasi serta mudah
berubah. Karena ketidak mampuan
filsafat dan ilmu-ilmu lain untuk
memahami manusia, maka satu-satunya
jalan memahami manusia adalah dengan
agama. Karena dengan agama manusia
akan mampu menjangkau pikirannya
sendiri, yaitu dengan berusaha mencari
kebenaran walaupun bersifat abstrak
3) Filsafat bisa melakukan apa saja, namun
hasilnya tidak akan pernah sempurna.
Kesempurnaan itu terletak pada iman.
Filsafat bisa menjangkau segala hal,
tetapi tidak bisa secara sempurna.
Karena setia ilmu itu pasti ada
kekurangannya, tidak terkecuali filsafat.
- Konsep filsafat menurut Aliran Idealisme
a. Ontologi-idealisme
b. Epistimologi-idealisme
Pengetahuan yang benar diperoleh melalui intuisi
dan pengingatan kembali melalui berpikir.
Kebenaran hanya mungkin dapat dicapai oleh
beberapa orang yang mempunyai akal pikir yang
cemerlang.
c. Aksiologi-idealisme
d. Metafisika-idealisme
Secara absolut kenyataan yang sebenarnya adalah
spiritual dan rohaniah, sedangkan secara kritis
yaitu adanya kenyataan yang bersifat fisik dan
rohaniah, tetapi kenyataan rohaniah lebih
berperan.
e. Humaniologi-idealisme
Jiwa dikaruniai kemampuan berpikir yang dapat
menyebabkan adanya kemampuan memilih.
- Jenis-jenis Aliran Idealisme
a. Idealisme Subyektif (immaterialisme)
idealisme subjektif adalah filsafat yang
berpandangan idealis dan bertitik tolak pada ide
manusia atau ide sendiri. Alam dan masyarakat
adalah hasil atau ciptaan ide manusia itu sendiri,
atau dengan kata lain alam dan masyarakat
hanyalah sebuah ide/fikiran dari dirinya sendiri
atau ide manusia.
Tokoh dari aliran ini adalah George Berkeley
(1684-1753 M), ia adalah seorang filosof dari
Inggris. Menurutnya, hanya akal dan ide-
idenyalah yang ada. Ia mengatakan bahwa ide itu
ada dan ia dipersepsikan oleh suatu akal. Baginya,
ide adalah 'esse est perpizi' (ada berarti
dipersepsikan).
Realisme
- Definisi
Istilah realisme berasal dari kata latin realis yang
berarti "sungguh-sungguh, nyata benar". Sepanjang
sejarah realisme, telah memiliki tema umum yang
disebut prinsip atau tesis kemerdekaan. Tema ini
menyatakan bahwa realitas, pengetahuan dan nilai
yang ada secara independen dari pikiran manusia.
Dalam arti filsafat yang sempit, realisme berarti
anggapan bahwa objek indera kita adalah real, benda-
benda ada, adanya itu terlepas dari kenyataan bahwa
benda itu kita ketahui, atau kita persepsikan atau ada
hubungannya dengan pikiran kita. Kelompok realis
berusaha untuk melakukan yang belum dicoba
kebenarannya.