b. Objek formal
Objek formal merubah objek khusus filsafat yang sedalam-dalamnya (Poedjawijatna,
1994: 8). Objek formal adalah sudut pandang dari mana sang subjek menelaah objek
materialnya. Suatu obyek material dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang
sehingga menghasilkan ilmu yang berbeda-beda. Objek formal ini dapat dipahami
melalui dua kegiatan:
1.) Aktivitas berfikir murni (reflective thinking) artinya kegiatan akal manusia dengan
usaha untuk mengerti dengan usaha untuk mengerti secara mendalam segala
sesuatunya sampai ke akar-akarnya.
2.) Produk kegiatan berfikir murni, artinya hasil dari pemikiran atau penyelidikan
dalam wujud ilmu atau ideologi. Mengenai objek forma ini ada juga yang
mengindentikan dengan metafisika, yaitu hal-hal diluar jangkauan panca indra,
seperti persoalan esensi dan substansi alam, yaitu sebab utama terjadinya alam.
Metafisika berasal dari bahasa yunani, yaitu metha artinya di belakang,
sedangkan fisika artinya fisik atau nyata. Untuk itu dapat dipahami
pengertianmethafisika adalah pemikiran yang jauh dan mendalam dibalik apa
yang bisa dijangkau oleh panca indra seperti Tuhan, asal alam, hakikat manusia,
dan sebagainya.
1. Apa sajakah cabang filsafat? Terangkan menurut pendapat saudara secara singkat dan
jelas.
Jawab :
Pokok permasalahan yang dikaji filsafat mencakup tiga dimensi yaitu :
a) Logika ; apa yang dimaksud benar dan apa yang dimaksud salah.
b) Etika ; mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk.
c) Estetika ; apa yang termasuk jelek dan apa yang termasuk indah.
2. Jelaskan secara sederhana menurut pendapat saudara tentang teori empirisme dalam
filsafat ilmu?
Jawab :
Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan
berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan bahwa manusia telah
membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan. Empirisme lahir di Inggris
dengan tiga eksponennya adalah David Hume, George Berkeley dan John Locke.
2. Apa sajakah sarana dalam berfikir ilmiah? Jelaskan menurut pendapat saudara?
Sarana berfikir ilmiah merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam
berbagai langkah yang harus ditempuh tanpa penguasaan sarana berpikir ilmiah
kita tidak akan dapat melaksanakan kegiatan berpikir ilmiah yang
baik. Mempunyai metode tersendiri yang berbeda dengan metode ilmiah dalam
mendapatkan pengetahuannya sebab fungsi sarana berpikir ilmiah adalah
membantu proses metode ilmiah.
1. Dalam filsafat ilmu apa yang dimaksud dengan keragaman ilmu pengetahuan dan
bagaimanakah pengelompokan ilmu pengetahuan?
Keragaman dan pengelompokan ilmu pengetahuan
1) Ilmu formal dan ilmu non formal atau Ilmu formal/ilmu non empiris
Ilmu formal : tidak bermaksud menyelidiki secara sistematis data-data indrawi
yang kongkrit. Mis. : matematikan dan filsafat.
Ilmu non formal : berusaha menyelidiki secara sistematis data-data endrawi yang
konkrit. Mis. : ilmu hayat, ilmu alam, ilmu manusia.
2) Ilmu murni dan ilmu terapan
Ilmu murni/teoritis : ilmu yang bertujuan meraih kebenaran demi kebenaran. Contoh
matematika dan metafisika
Ilmu terapan/praktis: ilmu yang bertujuan untuk diaplikasikan/diambil
manfaatnya.Contoh : ilmu kedokteran, teknik, hukum, ekonomi, psikologi,
sosiologi, administrasi, ekologi.
3) Ilmu nomotetis dan idiografis
Ilmu nomotetis, (ilmu-ilmu alam). Obyek pembahasannya adalah gejala-gejala
pengalaman yang dapat diulangi terus menerus dan hanya merupakan kasus-kasus
yang mempunyai hubungan dengan suatu hukum alam
Ilmu idiografis, (ilmu-ilmu budaya). Obyek pembahasannya adalah obyek yang
bersifat individual, unik yang hanya terjadi satu kali dan mencoba
mengerti/memahami obyeknya menurut keunikannya itu.
4) Ilmu deduktif dan induktif
Deduksi ialah proses pemikiran dimana akal budi manusia dari pengetahuan tentang
hal-hal yang umum dan abstrak menyimpulkan tentang hal-hal yang bersifat khusus
dan individual. Contoh ilmu deduktif: matematika.
Induksi ialah proses pemikiran dimana akal budi manusia dari pengetahuan tentang
hal-hal yang bersifat khusus dan individual menarik kesimpulan tentang hal-hal
yang bersifat umum dan abstrak
5) Naturwissenschaften dan geisteswissenschaften
Natur, adalah ilmu pengetahuan alam dan obyek pembahasannya adalah benda-
benda alam/gejala-gejala alam. Geist adalah ilmu budaya dengan obyek
pembahasannya adalah produk-produk manusiawi. Ciri khas ilmu budaya adalah
bahwa ia mempunyai metode tersendiri yang tidak bisa diambil dari metode ilmu
alam. Ilmu budaya mendekati obyeknya dengan cara 'verstehen'
(mengerti/memahami). Ilmu alam mendekati obyeknya dengan cara 'erklaren'
(menerangkan).