“NASIKH MANSUKH”
Dosen pengampu :
M. Fuad Badruddin SS. M.Pd
Disusun oleh :
Sholihin Rohil Fillah
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Nasikh Mansukh?
2. Apa macam-macam Nasikh Mansukh?
3. Bagaimana cara mengetahui Nasikh Mansukh?
C. TUJUAN
1. Untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah ulumul quran.
2. Untuk menambah wawasan tentang aspek pendukung kajian al-Qur’an.
3. Untuk menambah wawasan tentang Nasikh Mansukh.
4. Untuk mengetahui konsep dan teori Nasikh Mansukh.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN NASIKH MANSUKH
Nasikh secara bahasa adalah isim yang mengikuti wazan isim fa’il dari mashdar
naskh. Terdapat beberapa arti yang terkandumg dalam lafadz naskh, diantaranya adalah al-
izalah yang artinya menghilangkan. Ada juga yang memiliki arti at-tabdil yang artinya
mengganti. Selain itu, naskh memiliki arti at-tahwil artinya mengubah. Secara istilah,
naskh adalah mengangkat (menghapuskan) dalil hukum syar’i dengan dalil syar’i yang
lain. Nasikh adalah dalil yang mengangkat (menghapus) sedangkan Mansukh adalah dalil
yang diangkat (dihapus). Sebagaimana hadits nabi :
كنت نهيتكم عن زيارة القبور اال فزورها
Dulu aku pernah melarang kalian untuk ziarah kubur, sekarang berziarahlah (HR.at-
Tirmidzi)
Berdasarkan hadits di atas, hukum larangan ziarah kubur telah diganti menjadi kebolehan.
B. MACAM-MACAM NASKH
Suatu hukum yang dasarnya hadits kemudian di-Naskh dengan dalil syara’ dari hadits
juga. Contohnya: larangan ziarah kubur yang di-Naskh menjadi boleh, seperti pada hadis
di atas
Suatu hukum yang telah ditetapkan dengan dalil hadits kemudian di-Naskh atau
dihapus dengan dalil al-Qur`an, seperti ayat tentang ṣalat yang semula menghadap Baitul
Maqdis diganti dengan menghadap ke Kiblat setelah turun QS. al-Baqarah ayat 144:
َقْد َنَر ٰى َتَقُّلَب َو ْج ِهَك ِفي الَّس َم اِء ۖ َفَلُنَو ِّلَيَّنَك ِقْبَلًة َتْر َض اَهاۚ َفَو ِّل َو ْج َهَك َش ْطَر اْلَم ْس ِج ِد اْلَحَر اِم
Suatu hukum yang telah ditetapkan oleh al-Qur’an kemudian diganti ketetapan
hukumnya oleh ayat al-Quran yang lain seperti pada kasus khamr. Awalnya al-Qur’an
tidak menunjukkan adanya larangan dalam mengonsumsi khamr, bahkan menyatakan
baiknya khamr seperti dalam ayat :
َو ِم ْن َث َم َر ا ِت ال َّن ِخ ي ِل َو ا َأْل ْع َنا ِب َت َّت ِخ ُذ وَن ِم ْن ُه َس َك ًر ا َو ِر ْز ًق ا َح َس ًن اۗ ِإ َّن ِف ي َٰذ ِل َك آَل َي ًة ِل َق ْو ٍم َي ْع ِق ُل وَن
Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan rezeki
yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran
Allah) bagi orang yang memikirkan. (Q.S An-Nahl 67)
Namun setelah melewati beberapa fase, pada puncaknya hukum mengkonsumsi khamr
menjadi haram seperti disebutkan dalam ayat :
َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنٓو ۟ا ِإَّنَم ا ٱْلَخ ْم ُر َو ٱْلَم ْيِس ُر َو ٱَأْلنَص اُب َو ٱَأْلْز َٰل ُم ِر ْج ٌس ِّم ْن َع َمِل ٱلَّشْيَٰط ِن َفٱْج َتِنُبوُه َلَع َّلُك ْم ُتْفِلُحوَن
Seperti yang kita ketahui dari awal bahwa Nasikh adalah dalil atas suatu hukum
yang menggugurkan dalil sebelumnya (Mansukh), maka hal pertama yang harus
kita ketahui terlebih dahulu adalah dalil mana yang lebih dulu turun sebagai
landasan syariat dan dalil mana yang datang terakhir untuk di jadikan
penggugur dalil sebelumnya ketika secara lahiriyah terlihat kontradiktif (tak
searah). Mengapa demikian? Karena sebenarnya teori Nasikh-Mansukh adalah
opsi lanjutan setelah tidak ditemukan cara untuk “al-jam’u wat-
taufiq”(penggabungan dalil dalil), dan “tarjih”(mengunggulkan satu dalil).
BAB 3
PENUTUP
Adapun kesimpulan makalah tentang Nasikh Mansukh ini adalah sebuah cara yang
digunakan sebagai interpretasi alquran yang berupa kajian historis untuk menemukan dalil
yang relevan setelah melalui beberapa tahapan yang telah dipaparkan dengan singkat dan
jelas.
Nasikh adalah dalil yang menggugurkan sedangkan Mansukh adalah dalil yang digugurkan.
Nasikh Mansukh dapat diaplikasikan jika terdapat dua dalil atau lebih yang terlihat
bertentangan namun tidak dapat dicari jalan tengahnya, diunggulkan salah satunya, dan masih
ada harapan untuk dipakai sebagai landasan.
Daftar Pustaka