Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

TUGAS KELOMPOK : 4

Disusun Oleh :
Rizki Ridwan
Juanda
Pandawa Anugrah Alma Putra
Deri Alghifari
M Padli Husaini

UNIVERSITAS MUARA BUNGO


2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB 1

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Segala puji bagi Allah SWT , Rabb semesta alam. Shalawat dan salam
Mudah-mudahan senantiasa Allah SWT karuniakan atas penutup dan nabi
Paling mulia, Muhammad, juga atas segenap keluarga, para sahabat, para
Tabi’in dan tabi’ut-tabi’in serta para pengikut setia beliau hingga akhir
zaman.
Sejak diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul, sejak
Itulah kenabian dan kerasulan berakhir. Kenabian dan kerasulan memang
telah
Berakhir.
Sepanjang zaman hingga datangnya Hari Kiamat nanti.
Allah telah mengutus rasul-Nya SAW setelah manusia berpaling dari
Ajaran risalah samawiyah sebelumya. Dan menghilang, atau hampir
menghilang
Pengaruhnya dalam meluruskan kehidupan manusia,Maka datanglah
Dakwahnya yang abadi sebagai pembaharuan dakwah tauhid yang
didakwahkan
Oleh semua rasul. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa risalahnya adalah
Penyempurna bagi risalah-risalah langit sebelumnya. Berikut dalam
makalah ini
Akan membahas tentang risalah.
Rumusan Masalah :
A. Apa itu Rasul,nabi,aulia dan ulamaa
B. Apa tujuan diutusnya rasul kedunia?
C. Apa penjelasan Kitabullah,macam dan kedudukannya?
D. Apa itu sunah rasul (hadits),kedudukan dan macamnya?
A. Pengertian Rasul, Nabi, Aulia dan Ulama

Rasul adalah utusan yang dipilih Allah SWT untuk mendapatkan wahyu-
Nya dan wajib menyampaikan wahyu itu kepada umat-Nya.

Nabi adalah manusia yang dipilih Allah SWT untuk mendapatkan wahyu-
Nya tetapi tidak wajib menyampaikan ajaran tersebut.

Aulia menurut pegertian Al-Qur,an diartikan sebagai pemimpin,


pelindung, dan penolong.

Firman Allah SWT dalam surat:

• Al Maidah(5):57,51,55

• Al-Anfal(8): 73

• An-Nisa,(4):139

Dalam pengertian lain

Aulia adalah orang-orang yang dianggap mempunyai kelebihan-kelebihan


khusus di bidang agama dan perjuangan agama.

Firman Allah SWT dalam surat Yunus (10) : 62

Ulama berasal dari kata alim yaitu orang mengetahui.

Seperti para sarjana, para cendekiawan muslim dan non muslim, ahli-ahli
agama.

Dalam pengertian lain.

Ulama adalah orang yang ahli dalamilmu islam.


B. Tujuan Diutusnya Rasulullah ke dunia

NABI Muhammad SAW adalah Rasul Allah paling mulia, sebab memiliki
keutamaan yang tidak bisa dicapai seluruh makhluk, terutama beliau diutus
ke dunia ini untuk memperkenalkan tauhid kepada umat manusia.

Hal ini Allah SWT sampaikan dalam Al-Qur’an Surah At-Taubah ayat 128,
yang artinya “Sungguh telah datang pada kalian seorang Rasul dari kaum
kalian, berat terasa olehnya penderitaan kalian, sangat menginginkan
(kebaikan) bagi kalian, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-
orang mukmin”.

Lalu disebutkan dalam Al-Qur’an, salah satu tujuan Nabi Muhammad SAW
diutus ke muka bumi adalah sebagai pembawa rahmat bagi seluruh alam.
Imam Ibnu Katsir menjelaskan dalam kitab tafsirnya, ayat tersebut
memberitahukan bahwa Allah SWT menjadikan Nabi Muhammad SAW
sebagai rahmat untuk semesta alam

Misi utama Rasulullah diutus kealam dunia ini adalah untuk


menyempurnakan akhlak yang mulia dan sejarah mencatat bahwa faktor
pendukung keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karena beliau juga
memiliki “akhlaqul kariimah”.
C. Macam-macam kitabullah dan kandungannya

●Kitab Taurat
Kitab Allah yang tertua adalah kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi
Musa ‘alaihissalam di Bukit Sinai.
Kitab ini diturunkan untuk pedoman bagi bangsa Bani Israil pada abad ke
12 SM. Kitab Taurat dikenal dengan isinya yaitu The Ten Commandements
atau 10 perintah Tuhan.
Taurat sendiri memiliki arti yaitu hukum atau syariat. Bahasa yang
digunakan dalam kitab ini adalah bahasa Ibrani. Kitab Taurat juga
disebutkan dalam Al-Quran tepatnya di surat Al-Isra Ayat 2.

●Kitab Zabur
Kitab selanjutnya yang turun sebagai pedoman manusia setelah kitab Taurat
adalah kitab Zabur. Nabi yang menerima kitab ini adalah Nabi Daud
‘alaihissalam pada abad ke 10 SM di daerah Yerusalem.
Kitab Zabur diturunkan sebagai pedoman untuk bangsa Bani Israil atau
umat Yahudi. Kitab ini ditulis dengan bahasa Qibti.
Kitab Zabur atau Mazmur berisikan nyanyian pujian kepada Allah SWT
atas semua nikmat yang Allah berikan. Sama seperti kita Taurat, kitab
Zabur juga disebutkan dalam Al-Quran yaitu surat Al-Isra Ayat 55.

●Kitab Injil
Kitab Injil adalah kitab ketiga yang diturunkan oleh Allah SWT sebagai
pedoman untuk umat manusia. Nabi Isa ‘alaihissalam adalah Nabi yang
menerima kitab ini. Kitab Injil berisikan pokok ajaran hidup dengan zuhud,
menjauhi ketamakan dan kerusakan dunia. Allah SWT mewahyukan kitab
ini pada awal abad 1 M di daerah Yerusalem dan ditulis dengan bahasa
Suryani. Kitab Injil menjadi pedoman kaum Nabi Isa ‘alaihissalam yaitu
kaum Nasrani. Di dalam
Al-Quran, keterangan tentang kitab Injil ditegaskan pada surat Maryam
Ayat 30.

●Al-Quran
Kitab terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT dan menjadi pedoman
manusia hingga hari kiamat adalah Al-Quran. Al-Quran diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang merupakan Nabi dan Rasul terakhir. Kitab suci
Al Quran diturunkan secara bertahap dan membacanya bernilai ibadah.
Kitab ini merupakan penyempurna dan membenarkan kitab-kitab Allah
sebelumnya. Al-Quran diturunkan pada abad ke 7 Masehi dan dalam kurun
waktu 611-632 M. Wahyu Allah SWT pertama kali turun dan diterima
Rasullullah Muhammad SAW di Gua Hira. Selanjutnya wahyu-wahyu turun
secara bertahap hingga seluruhnya diturunkan oleh Allah SWT.

D. Macam -Macam Hadist ( Sunah Rasul ) Dan Kedudukannya


Hadist terdiri dari shahih, hasan, dla’if dan maudlu’.
Secara umum, fungsi hadits adalah sebagai sumber ajaran atau hukum Islam
yang kedua setelah Al Quran. Hadits mempunyai peranan yang sangat
penting terhadap keberadaan Al Quran, karena sebagian ayat Al Quran
memang merupakan ayat-ayat yang membutuhkan penjelasan dan
perincian.

Hadist dan sunah memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan Alquran.
Sebab, keduanya sama-sama sebagai sumber utama ajaran Islam.

Selain sebagai sumber ajaran Islam kedua, Hadis berfungsi sebagai penjelas
ayat-ayat Alquran yang masih bersifat umum (mujmal).

Beberapa hadist sebagai berikut :


1. Hadits tentang niat
‫ وإنما لكل امرئ ما نو‬،‫إنما األ عمال بالنيات‬
Artinya: “Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya dan seseorang akan
mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan,” (HR. Bukhari dan
Muslim).

2. Hadits tentang dakwah


‫بَلِّغُوا عَنِّي َولَو آيَة‬
Artinya: “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat.” (HR. Bukhari)

3. Hadis tentang silaturahmi


َ‫ ذَره‬،‫الرح َم‬
َ ‫ َوتَص ُل‬،َ‫ َوت ُؤتي الزَ كَاة‬،َ‫صالَة‬
َ ‫ َوت ُقي ُم ال‬،‫ّللا لَ ت ُشركُ به شَيئا‬
َ َ ‫تَعبُ ُد‬
Artinya: “Beribadahlah pada Allah SWT dengan sempurna jangan syirik,
dirikanlah sholat, tunaikan zakat, dan jalinlah silaturahmi dengan orangtua
dan saudara.” (HR Bukhari).

4. Hadits tentang kehidupan


‫ َوأَنَ َم َع العُسر يُسرا‬،‫ج َم َع الكَرب‬
َ ‫ َوأَنَ الفَ َر‬،‫َواعلَم أَنَ النَص َر َم َع الصَبر‬
“Ketahuilah bahwasannya kemenangan itu bersama kesabaran, dan jalan
keluar itu bersama kesulitan, dan bahwasanya bersama kesulitan ada
kemudahan”. (Hr. Tirmidzi).

5. Hadits tentang sabar


‫طاء َخيرا‬ َ ‫ َو َما أُعط َي أَحَد‬،‫ّللا‬
َ ‫ع‬ َ َ‫ َو َمن يَت‬،‫ّللا‬
ُ َ ‫صبَر ُيصَبِّر ُه‬ ُ َ ُ‫َو َمن يَستَعفف ُيعفَه‬
ُ َ ‫ َو َمن يَستَغن ُيغنه‬،‫ّللا‬
َ ‫َوأَو‬
‫س َع من الصَبر‬
Artinya: “Barangsiapa yang berusaha menjaga diri, maka Allah
menjaganya, barangsiapa yang berusaha merasa cukup, maka Allah
mencukupinya. Barangsiapa yang berusaha bersabar, maka Allah
akan menjadikannya bisa bersabar dan tidak ada seorang pun yang
dianugerahi sesuatu yang melebihi kesabaran.” (HR Bukhari)

Anda mungkin juga menyukai