Nim: 2120203861206036
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”
(QS. Adz Dzariyaat [51] : 56).
Manusia harus menyadari bahwa dirinya ada karena diciptakan oleh Allah SWT. Karena itu,
manusia harus sadar bahwa dia membutuhkan Allah SWT, dan kebutuhan terhadap Allah
WT. Hal itu diwujudkan dengan bentuk beribadah kepada-Nya.
Ibadah dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah.
Ibadah mahdhah artinya ibadah khusus yang tata caranya sudah ditentukan, seperti: shalat,
puasa, zakat dan haji.
Sedangkan ibadah ghairu mahdhah artinya ibadah yang bersifat umum, tata caranya tidak
ditentukan secara khusus, yang bertujuan untuk mencari ridha Allah SWT, misalnya:
silaturrahim, bekerja mencari rizki yang halal diniati ibadah, belajar untuk menuntut ilmu,
dan sebagainya.
3. Akhlak
Isi kandungan Al Quran berikutnya memuat tentang akhlak. Ditinjau dari segi etimologi,
Akhlak merupakan bentuk jamak dari
Kata khuluq (yang berarti perangai, tingkah laku, tabiat, atau budi pekerti. Dalam pengertian
terminologis, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang muncul spontan
dalam tingkah laku hidup sehari-hari.
Dalam konsep bahasa Indonesia, akhlak semakna dengan istilah etika atau moral. Akhlak
merupakan satu fundamen penting dalam ajaran Islam, sehingga Rasulullah SAW
menegaskan dalam sebuah hadis bahwa tujuan diutusnya Nabi SAW adalah untuk
memperbaiki dan menyempurnakan akhlak mulia.
ار َم األَ ْخالَق ُ ُ إِنَّ َما ب ُِع ْث
ِ ت ألتَ ِّم َم َم َك
Rasulullah saw. Bersabda: “Bahwasanya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang
baik. (HR. Ahmad).
Nabi Muhammad SAW adalah model dan suri tauladan bagi umat dalam bertingkah laku
dengan akhlak mulia (karimah). Al Quran merupakan sumber ajaran tentang akhlak mulia itu.
Dan beliau merupakan manusia yang dapat menerapkan ajaran akhlak dari al-Qur’an tersebut
menjadi kepribadian Nabi SAW. Sehingga wajarlah ketika Aisyah Ra. Ditanya oleh seorang
sahabat tentang akhlak Nabi SAW, lalu Aisyah ra menjawab dengan menyatakan akhlan Nabi
yakni Al Quran.
ََكانَ ُخلُقُهُ ْالقُرْ آن
Akhlak Nabi SAW adalah Al Quran. Yakni sebagaimana yang terdapat di dalam Al Quran.
Ayat-ayat al-Qur’an yang menyatakan tentang ajaran akhlak Nabi Muhammad SAW antara
lain adalah :
لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِ ْي َرسُوْ ِل هّٰللا ِ اُ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َم ْن َكانَ يَرْ جُوا هّٰللا َ َو ْاليَوْ َم ااْل ٰ ِخ َر َو َذ َك َر هّٰللا َ َكثِ ْير ًۗا
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak
mengingat Allah Swt.” (QS. Al-Ahzab [33]: 21).
َظي ٍْم ٍ َُواِنَّكَ لَ َع ٰلى ُخل
ِ قع
“Dan sesungguhnya engkau benar-benar, berbudi pekerti yang luhur.” (QS. Al-Qalam [68]:
4).
4. Hukum
Isi kandungan Al Quran lainnya yakni tentang Hukum. Dalam Islam, hukum sebagai salah
satu isi pokok ajaran Al Quran berisi kaidah-kaidah dan ketentuan-ketentuan dasar dan
menyeluruh bagi umat manusia.
Tujuannya adalah untuk memberikan pedoman kepada umat manusia agar kehidupannya
menjadi adil, aman, tenteram, teratur, sejahtera, bahagia, dan selamat di dunia maupun di
akhirat kelak.
Sebagai sumber hukum ajaran Islam, Al Quran banyak memberikan ketentuan-ketentuan
hukum yang harus dijadikan pedoman dalam menetapkan hukum baik secara global (mujmal)
maupun terperinci (tafsil). Beberapa ayat-ayat Al Qur an yang berisi ketentuan hukum antara
lain adalah :
َصابُ َوااْل َ ْزاَل ُم ِرجْ سٌ ِّم ْن َع َم ِل ال َّشي ْٰط ِن فَاجْ تَنِبُوْ هُ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُوْ ن
َ ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اِنَّ َما ْالخَ ْم ُر َو ْال َم ْي ِس ُر َوااْل َ ْن
“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban
untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk
perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.” (QS. Al-
Maidah [5]: 90)
Ketentuan-ketentuan hukum lain yang dijelaskan dalam ayat-ayat Al Quran adalah meliputi :
a. Hukum perkawinan, antara lain dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah [2]: 221; QS. Al-
Maidah [5]: 5; QS.an-Nisa’ [4]: 22-24; QS.an-Nur [24]: 2; QS. alMumtahanah
[60]:10-11.
b. Hukum waris, antara lain dijelaskan dalam QS. An-Nisa’ [4]: 7-12 dan 176, QS. Al-
Baqarah [2]:180; QS. Al-Maidah [5]:106
c. Hukum perjanjian, antara lain dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah [2]: 279, 280 dan
282; QS. Al-Anfal [8]: 56 dan 58; QS. At-Taubah [4]: 4
d. Hukum pidana, antara lain dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah [2]: 178; QS. anNisa’
[4]: 92 dan 93; QS. Al-Maidah [5]: 38; QS. Yanus [10]: 27; QS. Al-Isra’ [17]: 33; QS.
Asy-Syu’ara [26]: 40
e. Hukum perang, antara lain dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah [2]: 190-193; QS. Al-
Anfal [8]: 39 dan 41; QS. At-Taubah [9]: 5,29 dan 123, QS. Al-Hajj [22]: 39 dan 40
f. Hukum antarbangsa, antara lain dijelaskan dalam QS. Al-Hujurat [49]: 13
Ayat yang pertama kali diturunkan tersebut diawali dengan perintah untuk membaca.
Membaca adalah satu faktor terpenting dalam proses belajar untuk menguasai suatu ilmu
pengetahuan. Ini mengindikasikan bahwa Al Quran menekankan betapa pentingnya membaca
dalam upaya mencari dan meng uasai ilmu pengetahuan.
Isyarat pengemban ilmu pengetahuan dan teknologi
Al-Qur’an banyak mengimbau manusia untuk mengali dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, seperti dalam surat ar-rad ayat 19 dan al zumar ayat 9.
Artinya: Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan dari Tuhanmu itu
benar sama dengan orang yang buta? Hanya orang-orang yang berakal saja yang dapat
mengambil pelajaran.(QS. Ar-radd ayat 19).
Artinya: (apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang
beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab)
akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran.(QS. Az-zumar ayat 9). [6]
Selain kedua surat tersebut masih banyak lagi dasar-dasar ilmu pengetahuan dan
teknologi seperti dalam kedokteran,farmasi,pertanian,dan astronomi yang bermanfaat bagi
kemjuan dan kesejahteraan umat manusia
C. Garis besar kandungan Al-quran
Secara garis besar, kandungan ayat-ayat al Quran dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: [7]
1. Ayat-ayat yang berhubungan dengan kebaikan, baik iman kepada Allah, para malaikat,
kitab kitab Allah, rosul-rosul Allah dan hari akhir. Atau dapat dikatakan kandungan yang
pertama adalah pembahasan ilmu kalam (tauhid) dan ushul.
Ayat tentang ilmu kalam
Artinya: Dia menurunkan Al kitab (Al Quran) dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang
telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil. (QS. Ali imran ayat 3).