Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

SUMBER HUKUM AGAMA ISLAM


“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Agama II”
Dosen Pengampu :

Disusun Oleh:

Gilang Arbiansyah : 2206074


Satryo Bimo Nugroho : 2206079
alma choerunisa : 2206083

TEKNIK INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI GARUT
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa
atas segala limpahan rahmat dan karunian-Nya sehingga penyusunan makalah
“Sumber Hukum Islam” dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung
dalam penyusunan makalah ini.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yakni untuk mengenalkan


dan membahas sumber-sumber hukum yang dijadikan pedoman dan landasan
oleh umat Islam. Dengan makalah ini diharapkan baik penulis dan penyusun
sendiri maupun pembaca dapat memilki pengetahuan yang lebih luas mengenai
sumber hukum Islam.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca umumnya dan kami sendiri khususnya.

Garut, 13 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Islam berkembang sangat pesat ke seluruh penjuru dunia dengan
kecepatan yang menakjubkan, yang sangat menarik dan perlu diketahui
bahwa Dinul Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW adalah suatu
agama yang sekaligus menjadi pandangan atau pedoman hidup. Banyak
sumber-sumber ajaran Islam yang digunakan mulai zaman muncul
pertama kalinya Islam pada masa rasulullah sampai pada zaman modern
sekarang ini. Sumber-sumber yang berasal dari agama Islam merupakan
sumber ajaran yang sudah dibuktikan kebenarannya yaitu bertujuan untuk
kemaslahatan umat manusia, sumber-sumber ajaran Islam merupakan
sumber ajaran yang sangat luas dalam mengatasi berbagai permasalahan
seperti bidang akhidah, sosial, ekonomi, sains, teknologi dan sebagainya.
Islam sangat mendukung umatnya untuk mempelajari ilmu
pengetahuan, terutama yang bersumber dari sumber ajaran Islam yaitu Al-
Qur’an, Sunah,Qiyas, dan Ijma‘. Begitu sempurna dan lengkapnya
sumber-sumber ajaran Islam. Namun permasalahan disini adalah banyak
umat Islam yang belum mengetahui betapa luas dan lengkapnya sumber-
sumber ajaran Islam guna mendukung umat Islam untuk maju dalam
bidang pengetahuan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja sumber Hukum Agama Islam?
2. Bagaimana Al-Qur’an menjadi hukum dalam Agama Islam?
3. Bagaimana Hadis menjadi hukum dalam Agama Islam?
4. Bagaimana pula Qiyas dan Ijma’ menjadi hukum dalam Agama islam?
1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas makalah pada Mata Kuliah Agama II

3
2. Membahas mengenai sumber hukum dalam Agama Islam, sehingga
penulis dan pembaca dapat memahami tentang sumber hukum dalam
Agama Islam yang menjadi pedoman dalam kehidupan sehari hari.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Macam Macam Sumber Hukum Agama Islam

Sumber hukum tidak hanya dimiliki oleh suatu negara. Tetapi dalam
kehidupan beragama, khususnya dalam Islam, juga memiliki sumber hukum
yang selama ini digunakan oleh seluruh umat Muslim. Keberadaan sumber
hukum Islam dipergunakan sebagai pedoman ataupun rujukan bagi Muslim
ketika menjalani kehidupannya di dunia ini.
Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam kehidupan di dunia, ada saja masalah
yang muncul, baik itu masalah dalam beragama maupun dalam kehidupan
sosial. Oleh karena itu, ketika masalah tersebut muncul, dibutuhkan sumber
hukum Islam yang bisa dijadikan sebagai landasan atau pun pedoman bagi
umat Islam.
Dalam Agama Islam, terdapat beberapa sumber hukum yang dapat
dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan ini, di antaranya yaitu:
a. Al-Qur’an
b. Hadis
c. Qiyas
d. Ijma’

2.2 Al-Qur’an
Secara etimologi Al-Qur’an berasal dari kata “qara’a, yaqra’u, qira’atan,
qur’anan” yang berarti mengumpulkan dan menghimpun huruf-huruf serta
kata-kata dari satu bagian ke bagian lain secara teratur. Ada juga sumber lain
mengatakan bahwa Al-Qur’an secara harfiah berarti “bacaan sempurna”
merupakan suatu nama pilihan Allah yng sungguh tepat, karena tiada satu
bacaanpun sejak anusia mengenl baca tulis yang dapat menandingi Al-Qur’an
al-Karim, secara terminologi Al-Qur’an adalah kitab suci yang diwahyukan
Tuhan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang diampaikan lewat malaikat jibril,

5
yang dikomunikasikan dengn bahasa arab, harus dipercayai tanpa syarat dan
menjadi pedoman bagi para pengikutnya yaitu umat Islam diseluruh dunia.

Berikut pengertian AlQur’an menurut para ulama dan para ahli:


a. Syaikh Muhammad Abduh
Al-Qur’an adalah kalam mulia yang diturunkan oleh allah kepada Nabi
yang paling sempurna (Muhammad) ajarannya mencakup keseluruha ilmu
pengetahuan. Ia merupakan sumber yang mulai yang essensinya tidak
dimengerti kecuali bagi orang yang berfjiwa suci dan berakal cerdas.
b. Salim Muhsin
Al-Qur-an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW. yang ditulis dengan Mushaf -Mushaf dan diriwayatkan kepada kita
dengan jalan mutawatir dan membacanya dipandang ibadah serta sebagai
penentang ( bagi yang tidak percaya).
c. Menurut M. Quraish Shihab
Alquran secara harfiyah berarti bacaan yang sempurna. Ia merupakan
suatu nama pilihan Allah yang tepat, karena tiada suatu bacaanpun sejak
manusia mengenal tulis baca lima ribu tahun yang lalu yang dapat
menandingi Alquran, bacaan sempurna lagi mulia.

2.2.1. Nama Nama lain Dari Al-Qur’an


a. Al Kitab
Al Quran memiliki nama lain adalah Al-Kitab yang artinya
kitab. Hal ini tertuang dalam Quran surat Al Baqarah ayat 2 yang
berbunyi

َ ‫ٰذلِكَ ْال ِك ٰتبُ اَل َري‬


َ‫ْب ۛ فِ ْي ِه ۛ هُدًى لِّ ْل ُمتَّقِ ْي ۙن‬
Artinya: Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk
bagi mereka yang bertakwa.
b. Al Huda
Al-Huda yang artinya petunjuk. Hal ini tertulis dalam
Quran surat Al Baqarah ayat 185 yang berbunyi

6
َّ ‫ ِه َد ِم ْن ُك ُم‬c‫ان فَ َم ْن َش‬c
‫ ْه َر‬c‫الش‬ ِ ۚ cَ‫دى َو ْالفُرْ ق‬cٰ cُ‫ت ِّمنَ ْاله‬ ٍ ‫اس َوبَيِّ ٰن‬ِ َّ‫دًى لِّلن‬cُ‫ضانَ الَّ ِذيْٓ اُ ْن ِز َل فِ ْي ِه ْالقُرْ ٰانُ ه‬
َ ‫َش ْه ُر َر َم‬
ۖ ‫ َر‬c ‫ُس‬ْ ‫ ُد بِ ُك ُم ْالع‬c ‫ص ْمهُ ۗ َو َم ْن َكانَ َم ِر ْيضًا اَوْ ع َٰلى َسفَ ٍر فَ ِع َّدةٌ ِّم ْن اَي ٍَّام اُ َخ َر ۗ ي ُِر ْي ُد هّٰللا ُ بِ ُك ُم ْاليُس َْر َواَل ي ُِر ْي‬ُ َ‫فَ ْلي‬
َ‫َولِتُ ْك ِملُوا ْال ِع َّدةَ َولِتُ َكبِّرُوا هّٰللا َ ع َٰلى َما ه َٰدى ُك ْم َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُوْ ن‬

Artinya: Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan


Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).
Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka
berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak
berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang
ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.
Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah
atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur
c. Al Furqon
Al-Fuqan memiliki arti pembeda. Nama lain Alquran ini tertuang
dalam Quran surat Al-Furqan ayat 1

‫ك الَّ ِذيْ نَ َّز َل ْالفُرْ قَانَ ع َٰلى َع ْب ِد ٖه لِيَ ُكوْ نَ لِ ْل ٰعلَ ِم ْينَ نَ ِذ ْيرًا‬
َ ‫ۙ تَ ٰب َر‬

Artinya: Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al-Qur'an)


kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan
kepada seluruh alam (jin dan manusia).
d. Ar-Rahmah
Nama lain Alquran yang perlu diketahui lainnya adalah Ar-
Rahmah. Nama ini memiliki arti rahmat yang seperti terdapat dalam
Quran surat Al-Isra ayat 82

ٰ ‫ونُنَ ِّز ُل منَ ْالقُرْ ٰان ما هُو شفَ ۤا ٌء َّورحْ مةٌ لِّ ْلمْؤ من ْي ۙنَ واَل يز ْي ُد‬
‫الظّلِ ِم ْينَ اِاَّل خَ َسارًا‬ ِ َ َ ِِ ُ َ َ ِ َ َ ِ ِ َ
Artinya: Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi
penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang
yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian.

7
e. Ar-Ruh
Ar-Ruh memiliki arti ruh. Nama lain ini terdapat dalam Quran
surat Asy Syuraa ayat 52 yang berbunyi

ْ‫ك رُوْ حًا ِّم ْن اَ ْم ِرنَا ۗ َما ُك ْنتَ تَ ْد ِريْ َما ْال ِك ٰتبُ َواَل ااْل ِ ْي َمانُ َو ٰل ِك ْن َج َع ْل ٰنهُ نُوْ رًا نَّ ْه ِدي‬
َ ‫َو َك ٰذلِكَ اَوْ َح ْينَٓا اِلَ ْي‬
ِ ‫ي اِ ٰلى‬
‫ص َرا ٍط ُّم ْستَقِي ۙ ٍْم‬ ْٓ ‫بِ ٖه َم ْن نَّ َش ۤا ُء ِم ْن ِعبَا ِدنَا ۗ َواِنَّكَ لَتَ ْه ِد‬

Artinya: Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad)


ruh (Al-Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah
mengetahui apakah Kitab (Al-Qur'an) dan apakah iman itu, tetapi Kami
jadikan Al-Qur'an itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa
yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh,
engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus.
f. As-Syifa
Nama lain Alquran adalah Asy-Syifa yang berarti obat. Nama lain
ini Allah SWT firmankan dalam Quran surat Yunus ayat 57 yang
berbunyi

َ‫ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ قَ ْد َج ۤا َء ْت ُك ْم َّموْ ِعظَةٌ ِّم ْن َّربِّ ُك ْم َو ِشفَ ۤا ٌء لِّ َما فِى الصُّ ُدوْ ۙ ِر َوهُدًى و ََّرحْ َمةٌ لِّ ْل ُمْؤ ِمنِ ْين‬

Artinya: Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran


(Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam
dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.
g. Al-Haq
Al-Haq artinya kebenaran. Nama lain Al Quran ini tertuang di
dalam Quran surat Al Baqarah ayat 147 yang berbunyi

َ‫ك فَاَل تَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ ْال ُم ْمت َِر ْين‬ ُّ ‫اَ ْل َح‬
َ ِّ‫ق ِم ْن َّرب‬

Artinya: Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali


engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu.
h. Al-Mauizhah dan Al-Bayan

8
Al-Mauizhah dan Al-Bayan memiliki arti nasehat dan penerangan.
Nama lain Alquran ini tertulis di dalam surat Al-Imran ayat 138 yang
berbunyi

َ‫اس َوهُدًى َّو َموْ ِعظَةٌ لِّ ْل ُمتَّقِ ْين‬


ِ َّ‫ان لِّلن‬
ٌ َ‫ٰه َذا بَي‬

Artinya: Inilah (Al-Qur'an) suatu keterangan yang jelas untuk semua


manusia, dan menjadi petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang
bertakwa.
i. Adz-Dzikru
Nama lain Al-Quran yang berarti pemberi peringatan adalah Adz-
Dzikru. Nama ini tertulis di dalam Al Quran surat Al Hijr ayat 9 yang
berbunyi

َ‫اِنَّا نَحْ نُ نَ َّز ْلنَا ال ِّذ ْك َر َواِنَّا لَهٗ لَ ٰحفِظُوْ ن‬

Artinya: Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan


pasti Kami (pula) yang memeliharanya.
j. An-Nuur
An-Nuur artinya adalah cahaya. Nama lain Alquran ini tertuang
dalam Quran surat Al-Maidah ayat 15 yang berbunyi

‫ ْد‬cَ‫رەۗ ق‬c ٍ c‫وْ ا ع َْن َكثِ ْي‬ccُ‫ب َويَ ْعف‬ ِ ‫وْ نَ ِمنَ ْال ِك ٰت‬ccُ‫رًا ِّم َّما ُك ْنتُ ْم تُ ْخف‬c‫ب قَ ْد َج ۤا َء ُك ْم َرسُوْ لُنَا يُبَيِّنُ لَ ُك ْم َكثِ ْي‬
ِ ‫ٰيٓا َ ْه َل ْال ِك ٰت‬
‫َج ۤا َء ُك ْم ِّمنَ هّٰللا ِ نُوْ ٌر َّو ِك ٰتبٌ ُّمبِي ۙ ٌْن‬

Artinya: Wahai Ahli Kitab! Sungguh, Rasul Kami telah datang


kepadamu, menjelaskan kepadamu banyak hal dari (isi) kitab yang
kamu sembunyikan, dan banyak (pula) yang dibiarkannya. Sungguh,
telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menjelaskan.
k. Al-Burhan
Al-Burhan adalah nama lain Alquran yang berarti bukti kebenaran.
Nama ini tertulis di dalam Quran surat An-Nisa ayat 174

9
ٌ ‫ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ قَ ْد َج ۤا َء ُك ْم بُرْ ه‬
‫َان ِّم ْن َّربِّ ُك ْم َواَ ْن َز ْلنَٓا اِلَ ْي ُك ْم نُوْ رًا ُّمبِ ْينًا‬

Artinya: Wahai manusia! Sesungguhnya telah sampai kepadamu bukti


kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah
Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Qur'an).
l. Al-Busyra
Al-Busyra memiliki arti berita gembira. Nama lain tersebut
menjadi keistimewaan Al-Quran dan tertulis dalam Quran surat An-
Nahl ayat 89 yang berbunyi

َ ‫ك ْال ِك ٰت‬
‫ب‬ َ c‫ك َش ِه ْيدًا ع َٰلى ٰهُٓؤاَل ۤ ۗ ِء َونَ َّز ْلنَا َعلَ ْي‬
َ ِ‫ث فِ ْي ُكلِّ اُ َّم ٍة َش ِه ْيدًا َعلَ ْي ِه ْم ِّم ْن اَ ْنفُ ِس ِه ْم َو ِجْئنَا ب‬
ُ ‫َويَوْ َم نَ ْب َع‬
َ‫تِ ْبيَانًا لِّ ُك ِّل َش ْي ٍء َّوهُدًى َّو َرحْ َمةً َّوبُ ْش ٰرى لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْين‬
Artinya: Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan pada setiap
umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami
datangkan engkau (Muhammad) menjadi saksi atas mereka. Dan Kami
turunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu untuk menjelaskan segala
sesuatu, sebagai petunjuk, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang
yang berserah diri (Muslim).

2.2.2. Asbabun Nuzul


Pedoman dasar para ulama dalam mengetahui Asbabun Nuzul ialah
riwayat shahih yang berasal dari rasulullah atau dari sahabat. Itu
disebabkan karena pemberitahuan seorang sahabat mengenai hal seperti
ini, bila jelas maka hal itu bukanlah sekedar pendapat (ra'y), tetapi ia
mempunyai hukum marfu' (disandarkan kepada rasulullah). 
Al Wahidi mengatakan : "Tidak halal berpendapat mengenai
asbabun nuzul kitab kecuali berdasarkan riwayat atau mendengarlangsung
dari orang - orang yang menyaksikan turunya, mengetahui sebab sebabnya
dan membahas tentang pengertianya serta bersungguh - sungguh dalam
mencarinya".
Sebab turunya suatu ayat itu berkisar ada 2 hal, yaitu :

10
1. Bila dulu terjadi suatu peristiwa yang baru atau belum ada peristiwa
yang muncul sebelumnya, maka turunlah ayat Al-Quran yang
mengenai peristiwa baru tersebut.
2. Bila rasulullah ditanya tentang suatu hal, maka turunlah ayat Qur'an
menerangkan hukumnya.

Asbabun Nuzul adalah peristiwa yang terjadi pada zaman Rasulullah


saw. Oleh karena itu, tidak ada jalan lain untuk mengetahuinya selain
berdasarkan periwayatan (pentransmisian) yang benar dari orang-orang
yang melihat dan mendengar langsung turunnya ayat Al Quran, serta tidak
mungkin dapat diketahui dengan jalur ra'yi atau pikiran manusia.

2.2.3. Fungsi Al-Qur’an Dalam Kehidupan


a. Sebagai petunjuk jalan yang lurus
Al Quran memberikan petunjuk agar umat manusia dapat terus
berjalan di jalan yang lurus. Hal yang di maksud adalah manusia harus
hidup dengan baik dan benar atau dalam istilahnya adalah di jalan yang
luru. Di dalam Al Quran sudah dijelaskan mana yang salah dan mana
yang benar, serta peringatan-peringatan agar terus bertakwa kepada
Allah. dkd
b. Merupakan mukjizat bagi Nabi Muhammad SAW
Al Quran adalah mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad
SAW. Berbeda dengan nabi-nabi lainnya yang diberikan mukjizat
seperti berbicara dengan binatang, menyembuhkan penyakit, dan lain
sebagainya. Al Quran merupakan sumber dari segala sumber hukum
dan penyempurna dari kitab-kitab yang terdahulu.
c. Menjelaskan kepribadian manusia
Fungsi Al Quran selanjutnya adalah menjelaskan kepribadian
manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya yang ada di bumi.
Manusia adalah makhluk yang diberikan akal, bisa membedakan baik
dan buruk dan membuatnya berbeda dengan binatang yang sama-sama
ciptaan Allah.
d. Merupakan penyempurna bagi kitab-kitab sebelumnya

11
Sebelum Al Quran ada beberapa kitab Allah yang juga diturunkan
kepada para nabi seperti Injil, Taurat dan Zabur. Kitab-kitab Allah
sebelumnya ditujukan hanya pada umat pada zaman tersebut saja,
berbeda dengan Al Quran yang digunakan sampai akhir zaman.
e. Menjelaskan masalah yang pernah diperselisihkan umat sebelumnya.
Di dalam Al Quran terdapat cerita-cerita dari masa lalu yang
kemudian berdasarkan kisah umat terdahulu kita bisa belajar agar tidak
mengulangi kesalahan yang pernah mereka buat sebelumnya.
f. Al Quran memantapkan iman Islam.
Dengan membaca Al Quran, mempelajarinya dan
mengamalkannya, kita bisa memantapkan iman kita. Isi Al Quran akan
membuat kita semakin yakin bahwa agama Islam adalah agama yang
memang harus dianut.
g. Tuntunan dan hukum untuk menjalani kehidupan
Al Quran berisi tentang hukum dan juga tuntunan manusia dalam
menjalani kehidupan di dunia. Di dalam Al Quran mengatur bagaimana
tentang berhubungan dengan orang lain, berdagang, warisan, zakat, dan
masih banyak lagi.

2.2.4. Fungsi Al-Qur’an Sebagai Ilmu


1. Ilmu tauhid
Ilmu tauhid merupakan ilmu kalam dalam Islam yang
membahas pengokohan keyakinan dalam agama Islam sehingga dapat
memperkuat dan menghilangkan keraguan.
2. Ilmu hukum
Di dalam Al Quran juga terdapat ilmu hukum yang dibahas.
Contohnya saja terdapat hukum pernikahan, warisan, zakat, dan lain
sebagainya.
3. Ilmu tasawuf
Ilmu tasawuf adalah ilmu cara untuk mensucikan jiwa,
menjernihkan akhlak dan batin.
4. Ilmu filsafat Islam

12
Filsafat Islam adalah hubungan ilmu kalam dengan filsafat yang
dikembangkan oleh cendekiawan muslim. Jika dalam ilmu filsafat lain
kadang masih mencari-cari tentang kehadiran tuhan namun di filsafat
Islam sudah meyakini tentang keesaan Tuhan yaitu Allah SWT.
5. Ilmu sejarah Islam
Al Quran juga mengandung banyak ilmu sejarah dari masa
terbentuknya manusia hingga perjuangan Nabi Muhammad SAW.
6. Ilmu pendidikan Islam
Al Quran menjadi salah satu sumber utama untuk mempelajari
Islam. Di dalam Al Quran juga sering disebutkan ilmu pengetahuan
lainnya seperti ilmu biologi atau astronomi.
2.3 Hadis
2.3.1. Pengertian Hadis
Secara etimologi Hadis berasal dari kata (– ‫دث‬cc‫ح‬
‫دث‬c‫ )يح‬artinyaAl-Jadid “sesuatu yang baru” atau khabar “kabar”.
Maksudnya Al-jadid adalah lawan dari al-qadim (lama), seakan-
akan dimaksudkan untuk membedakan al-Qur’an yang bersifat
qadim. Sedangkan khabar maksudnya berita, atau ungkapan,
pemberitahuan yang diungkapkan oleh perawi hadis dan sanadnya
bersambung selalu menggunakan kalimat haddatsana
(memberitakan kepada kami).
Secara terminology, definisi hadis mengalami perbedaan
redaksi dari para ahli hadis, namun makna yang dimaksud adalah
sama. Al-Ghouri memberi definisi sebagai berikut;
‫ أو صفة‬،‫ أو تقرير‬،‫ أو فعل‬،‫ما أضيف إلي النبي من قول‬.
“Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi saw. dari
perkataan, perbuatan, taqrir, atau sifat.”Maksud dari qaul
(perkataan) adalah ucapan, dan fi’il (perbuatan) ialah perilaku nabi
yang bersifat praktis, dan taqrir (keputusan) sesuatu yang tidak
dilakukan nabi tetapi nabi tidak menginkarinya, dan sifat
maksudnya adalah ciri khas dari kepribadian nabi.

13
2.3.2. Unsur Unsur Dalam Hadis
Ada beberapa istilah pokok yang perlu diketahui dalam memahami
ilmu tentang hadits, yaitu lafadz-lafadz khusus yang disepakati
maknanya oleh para ahli hadis. Di antaranya sanad, matan,rawi, dan
rijalul hadis.
a. Sanad
Sanad adalah rangkaian para periwayat yang menukilkan isi
hadits secara berkesinambungan dari yang satu kepada yang
lain sehingga sampai kepada periwayat (rawi) terakhir. Dalam
contoh di atas yang disebut sanad adalah rangkaian nama-nama
dari Alhamidi sampai Umar bin Khathab ( sebanyak 6 orang ).
b. Rawi
Rawi adalah orang yang menerima suatu hadits dan
menyampaikanya kepada yang lain. Dalam satu hadits biasanya
terdapat beberapa orang rawi (disebut ruwat jamak dari rawi).
Dalam contoh di atas rawi-rawinya ada 6 orang yaitu al-Hamidi
Abdullah bin Zubair, Sufyan, Yahya bin Said, Muhammad bin
Ibrahim, Alqamah bin Waqash, dan Umar bin Khathab
c. Matan
Matan adalah isi yang terdapat dalam hadits itu sendiri,
baik berupa perkataan, perbuatan, sifat Nabi, atau tindakan dan
perbuatan para sahabat yang dibiarkan oleh Nabi saw
d. Rijalul Hadis

Rijalul Hadis adalah orang-orang yang terlibat dalam


periwayatan suatu hadits, yaitu para perawi hadis itu sendiri.
Sahih tidaknya suatu hadis banyak ditentukan oleh rijalulhadits-
nya dari segi kecermatan dan ketelitianya (dhabit) dan
keterpercayaanya. Untuk menentukan apakah para perawi itu
berkwalitas atau tidak, ada ilmu yang khusus untuk ini, disebut
Ilmu Rijalul Hadits, yaitu ilmu yang mengkaji biografi setiap
orang yang terlibat dalam periwayatan hadis, disebut juga Ilmu
Tarikhur Ruwat (Ilmu Sejarah Hidup Para Perawi).

14
2.3.3. Macam Macam Hadis
a. Hadis Sahih

Hadits shahih yaitu hadis yang (1) para perawinya


berkesinambungan; diterima dari dan oleh perawi yang „adil
dan dlabith. Adil artinya memiliki sifat adalah yaitu muslim,
dewasa, sehat akal, dan tak pernah berbuat dosa. Dlabith yaitu
kuat hafalan, cermat, tepat tanggapan, dan tidak pelupa. (2)
tidak cacat dan (3) tidak bertentangan dengan riwayat lain yang
lebih kuat.

Berdasarkan jumlah perawi, hadis sahih ada tiga jenis,


yaitu:

15
1) Hadits Mutawatir
Hadits mutawatir yaitu hadis yang diriwayatkan oleh
banyak perawi dan dari banyak perawi
sampai waktu dituilskannya sehingga, karena banyaknya,
tidak memungkinkan mereka untuk
melakukan kebohongan.
2) Hadits Masyhur
Hadits masyhur yaitu hadis yang pada awalnya
diriwayatkan secara seorang-perseorang tetapi
pada tingkat akhirnya diriwayatkan oleh banyak perawi.
3) Hadits Ahad
Hadits ahad yaitu hadis yang diriwayatkan oleh seorang ke
seseorang hingga ditulisnya.

b. Hadis Hasan
Yaitu hadis yang sanadnya berkesinambungan,
disampaikan oleh perawi yang „adil tetapi kurang
kedhabitannya (kekuatan hafalannya), terbebas dari cacat dan
tidak bertentangan dengan riwayat yang lebih kuat.

c. Hadis Dha’if

Yaitu hadis yang tidak memenuhi kriteria hadis sahih dan


hadis hasan, baik dalam sanad, rawi, atau mengandung catat
dan bertentangan dengan riwayat yang lebih kuat. Ada
beberapa jenis hadis dha‟if di antaranya:

1). Hadits Mursal: hadis yang tidak menyebut sahabat dalam


rangkaian perawinya.

2). Hadits Munqathi‘ : hadis yang sanadnya terputus di tengah,


karena ada rawi yang hilang, atau rawi yang identitasnya tidak
dikenal.

16
3). Hadits Maqlub : hadis yang susunan rawinya terbalik dalam
sanadnya, misalnya seharusnya disebut belakangan disebutkan
lebih dahulu, atau terbalik antara sanad dan matannya.

4). Hadits Munkar: hadis yang matannya tidak dikenal, kecuali


dari seorang rawi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
kekuatan hafalannya.

5). Hadits Matruk : hadits yang riwayatkan oleh perawi yang


diketahui suka berbohong, atau sering salah, atau fasik (berbuat
dosa), atau teledor, sedangkan haditsnya hanya didapat dari
perawi ini saja.

2.3.4. Fungsi Hadis


1. Menguatkan dan mengaskan hukum-hukum yang tersebut
dalam Al-Qur’an atau disebut fungsi ta’kid dan taqrir.
Dalam bentuk ini Hadits hanya seperti mengulangi apa-apa
yang tersebut dalam Al-Qur’an. Umpanya Firman Allah dalam
surat Al-Baqarah :110 yang artinya :
“ Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat “ ayat itu
dikuatkan oleh sabda Nabi yang artinya :
“ Islam itu didirikan dengan lima pondasi : kesaksian bahwa
tidak ada tuhan selain Allah dan muhammad adalah Rasulullah,
mendirikan shalat, menunaikan zakat..
2. Memberikan penjelasan terhadap apa yang dimaksud dalam Al-
Qur’an.
3. Menjelaskan arti yang masih samar dalam Al-Qur’an.
4. Merinci apa-apa yang dalam Al-Qur’an disebutkan secari garis
besar.
5. Membatasi apa-apa yang dalam Al-Qur’an disebutkan secara
umum.
6. Memperluas maksud dari sesuatu yang tersebut dalam Al-
Qur’an.

17
2.4 Ijtihad
2.4.1. Pengertian Ijtihad

Secara Bahasa, ijtihad adalah bersungguh-sungguh. Jika menganut arti


yang semacam ini, maka siapapun yang melakukan satu usaha dengan
tujuan apapun disebut ijtihad. Orang yang berusaha mencari pekerjaan
untuk mengumpulkan uang juga disebut dengan ijtihad. Orang yang
mencari pinjaman uang pun bisa disebut tengah ijtihad.

Tetapi akan lain hal jika melihat arti ijtihad secara definisi. Ijtihad
secara definisi makna adalah mengerahkan pikiran dan kemampuan
untuk menghasilkan hukum syariat dengan cara tertentu.

Ijtihad sendiri adalah salah satu dasar yang dijadikan pengambilan


hukum. Secara umum pengambilan hukum suatu perkara langsung dari
Quran. Jika di dalam Quran tidak ada, maka pencarian dilakukan lewat
hadits-hadits yang shohih dengan sanad yang jelas. Jika hukum
tersebut tetap tidak ditemukan, maka pilihannya adalah ijtihad.

syarat-syarat tertentu yang harus dimiliki seorang mujtahid atau orang


yang berijtihad.

1. Dia menguasai benar-benar bahasa Arab. Penguasaan ini bukan


tentang apakah dia bisa berbahasa Arab atau tidak, melainkan
paham dengan ilmu gramatikal bahasa arab, nahwu dan shorof,
serta ilmu bahasa atau balaghoh. Alasannya, karena Quran
berbahasa Arab, demikian juga dengan hadits. Itu sebabnya,
penguasaan bahasa Arab ini menjadi syarat wajib bagi seorang
mujtahid.
2. Memahami Quran secara keseluruhan. Sebagai catatan, satu
ayat dengan ayat yang lain di dalam Quran saling melengkapi
dan saling berhubungan. Itu sebabnya, satu ayat tidak boleh
dipahami hanya dalam kontek ayat itu sendiri, melainkan harus
membandingkan dengan ayat-ayat lain yang membahas tema

18
sama. Tujuannya, untuk mendapat gambaran hukum yang
menyeluruh.
3. Harus memahami benar-benar ayat umum, khusus, nasakh,
mansyukh, serta asbabun nuzul
4. Menguasai hadits serta paham ilmu hadits. Ini berkaitan dengan
adanya hadits shohih, dloif, dan juga hadits-hadits palsu.
5. Paham dengan hukum-hukum yang sudah menjadi ijmak atau
kesepakatan para sahabat Nabi. Alasannya, mereka lebih tahu
syariat Islam karena belajar dan bertanya langsung kepada
Nabi. Dengan begitu, apa yang sudah menjadi kesepakatan para
sahabat, adalah sesuatu yang harus benar-benar diperhatikan.
6. Paham dengan adat serta kebiasaan manusia. Sebab, sesuatu
yang menjadi adat bisa menjadi hukum jika tidak bertentangan
dengan Quran-Hadits.

2.4.2. Macam Macam Ijtihad

Jenis atau macam ijtihad tidak hanya satu, melainkan ada beberapa.
Berikut ini adalah macam-macam ijtihad yang dilakukan untuk
menemukan satu hukum untuk masalah tertentu:

1. Ijma’ merupakan kesepakatan yang diambil oleh ulama dalam


mengambil suatu hukum. Tentu saja, pengambilan hukum
tersebut sudah melalui proses panjang dan mengambil referensi
Quran-hadits. Ijma’ ini sering juga disebut dengan fatwa.
2. Qiyas. Qiyas adalah menyamakan. Artinya, satu masalah baru
dikaitkan dan disamakan dengan masalah lama yang memiliki
kemiripan sebab serta efeknya. Hukum masalah lama itu lantas
dijadikan hukum untuk masalah baru tersebut
3. Istihsan. Ihtisan bisa juga disebut dengan mengambil yang
baik. Artinya, ihtisan ini semacam fatwa yang dikeluarkan oleh
seorang ahli fiqih yang cenderung menganggap hukum tertentu
lebih baik untuk masalah tertentu. Karena itu sifat hukum yang
diambil dengan ihtisan ini bersifat argumentatif.

19
4. Maslahah Murshalah. Ijtihad ini adalah mengambil satu hukum
dengan pertimbangan efek negatif-positif suatu masalah.
Prinsip dasarnya adalah bagaimana agar suatu masalah
memberi manfaat dan terhindar dari bahaya atau mudlorot.
5. Sududz Dzariah. Ini adalah jenis ijtihad yang mengambil
hukum lebih keras untuk berhati-hati. Misalnya, hal yang
dihukumi mubah dimakruhkan atau malah diharamkan. Dan
berkaitan untuk agar masyarakat berhati-hati.
6. Urf. Ijtihad ini merupakan pengambilan hukum berdasar
kebiasaan atau adat. Selama suatu masalah tidak bertentangan
dengan Quran-hadits, masalah tersebut tetap dibolehkan.

(Q.S An nisa:105)

ِ ‫ك هَّللا ُ َواَل تَ ُك ْن لِ ْلخَاِئنِينَ خ‬


‫َصيم‬ َ ‫اس بِ َما َأ َرا‬ ِّ ‫َاب بِ ْال َح‬
ِ َّ‫ق لِتَحْ ُك َم بَ ْينَ الن‬ َ ‫ك ْال ِكت‬
َ ‫ِإنَّا َأ ْن َز ْلنَا ِإلَ ْي‬

(Q.S Al-Ankabut: 69)

َ‫َوالَّ ِذينَ َجاهَدُوا فِينَا لَنَ ْه ِديَنَّهُ ْم ُسبُلَنَا َوِإ َّن هَّللا َ لَ َم َع ْال ُمحْ ِسنِين‬

Ayat dalam Surat an Nisa’ tersebut mengabarkan bahwa kitab yang


diturunkan Allah adalah benar. Kitab itu juga yang digunakan
untuk menjadi dasar memberi keadilan di antara manusia. Sedang
ayat pada Surat al ‘Ankabut di atas mengabarkan bahwa Allah
akan menunjukkan jalan orang-orang yang mau berijtihad.

َ‫يز بْنُ ُم َح َّم ٍد ع َْن يَ ِزي َد ْب ِن َع ْب ِد هَّللا ِ ب ِْن ُأ َسا َمة‬


ِ ‫َح َّدثَنَا يَحْ يَى بْنُ يَحْ يَى التَّ ِمي ِم ُّى َأ ْخبَ َرنَا َع ْب ُد ْال َع ِز‬
ِ c‫رو ْب ِن ْال َع‬c
‫اص‬c ِ c‫وْ لَى َع ْم‬cc‫س َم‬ ٍ ‫ ِعي ٍد ع َْن َأبِى قَ ْي‬c‫ْر ب ِْن َس‬ ِ ‫ْب ِن ْالهَا ِد ع َْن ُم َح َّم ِد ْب ِن ِإ ْب َرا ِهي َم ع َْن بُس‬
‫ ا ِك ُم‬c‫ا َل « ِإ َذا َح َك َم ْال َح‬ccَ‫ ق‬-‫لم‬cc‫ه وس‬cc‫صلى هللا علي‬- ِ ‫اص َأنَّهُ َس ِم َع َرسُو َل هَّللا‬ ِ ‫ع َْن َع ْم ِرو ْب ِن ْال َع‬
‫طَأ فَلَهُ َأجْ ٌر‬ َ ‫د ثُ َّم َأ ْخ‬cَ َ‫ َوِإ َذا َح َك َم فَاجْ تَه‬.‫اب فَلَهُ َأجْ َرا ِن‬
َ ‫ص‬َ ‫د ثُ َّم َأ‬cَ َ‫فَاجْ تَه‬

Maksud hadits tersebut adalah jika seseorang berijtihad dan hasil


ijtihadnya benar, dia mendapat dua pahala. Dua pahala yang dimaksud
adalah pahala ijtihad dan pahala atas hasil ijtihadnya. Dan jika hasil
ijtihadnya keliru, maka dia mendapat satu pahala, yaitu pahala ijtihad

20
saja.
2.4.3. Fungsi Ijtihad
Sebagai tambahan, ijtihad mulai dilakukan ulama sejak Nabi
meninggal. Ketika Nabi masih hidup, ijtihad sama sekali tidak
diperlukan. Alasannya, ketika ada satu masalah mengemuka, para
sahabat bisa langsung bertanya kepada Nabi dan Nabi pun menjawab.
Sekarang, persoalan demi persoalan terus berkembang. Banyak
masalah yang tidak diketahui hukumnya dalam Quran-Hadist. Di
sinilah kemudian mengapa diperlukan ijtihad. Oleh sebab itu,
menjawab pertanyaan apa fungsi ijtihad, bisa dikatakan, ijtihad
berfungsi untuk menentukan hukum yang belum dijelaskan oleh Quran
maupun hadits.

Kompasiana.com. (2017, December 20). Sebab turunnya alquran (Asbabun


Nuzul). KOMPASIANA. Retrieved March 13, 2023, from
https://www.kompasiana.com/muhammadtiar/5a39ce2bcf01b45d83128883/
sebab-turunya-al-quran-asbabun-nuzul?
page=all&page_images=1#:~:text=Sebab%20turunya%20suatu%20ayat
%20itu,ayat%20Qur'an%20menerangkan%20hukumnya

Nursobah, A. (2012, January 11). Pengertian al-Qur'an. Pengertian Al-Qur'an.


Retrieved March 13, 2023, from
http://cobah-ajah.blogspot.com/2012/01/pengertian-al-quran.html?m=1

Pesantren, A. (2020, February 22). √ pengertian ijtihad, Macam, Fungsi, Dan


Contohnya. DuniaPesantren.Com | Mengenalkan Khazanah Pesantren.
Retrieved March 13, 2023, from https://duniapesantren.com/pengertian-
ijtihad/

Yasmin, P. (n.d.). Nama Lain Alquran Yang Perlu Diketahui, Ada Apa Saja?
detiknews. Retrieved March 13, 2023, from https://news.detik.com/berita/d-
5311894/nama-lain-alquran-yang-perlu-diketahui-ada-apa-saja?single=1

21
22

Anda mungkin juga menyukai