Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber ajaran islam ialah segala sesuatu yang dijadikan dasar, acuan, atau
pedoman syariat islam. Agama Islam bersumber dari Al-Quran yang memuat wahyu
Allah dan al-Hadits yang memuat Sunnah Rasulullah. Komponen utama agama islam
atau unsure ajaran agama islam (akidah, syari’ah dan akhlak) dikembangkan dengan
rakyu atau akal pikiranmanusia yang memenuhi syarat untuk mengembangkannya.
Mempelajari agama islam merupakan fardhu’ain, yakni kewajiban pribadi setiap muslim
dan muslimah, sedangkan mengkaji ajaran islam terutama yang dikembangkan oleh akal
pikiran manusia, diwajibkan kepada masyarakat atau kelompok masyarakat.

Berijtihad adalah berusaha sungguh-sungguh dengan mempergunakan seluruh


kemampuan akal pikiran, pengetahuan dan pengamalan manusia yang memenuhi syarat
untuk mengkaji dan memahamiwahyu dan Sunnah serta mengalirkan ajaran, termasuk
ajaran mengenai hukum (fikih) islamari keduanya.

Dalam upaya memahami ajaran islam, berbagai aspek yang berkenaan dengan
islam perlu dikaji secara seksama, sehingga dapat menghasilkan pemahaman islam yang
komprehensif. Hal ini penting dilakukan, karena kualitas pemahaman keislaman
seseorang akan mempengaruhi pola pikiran, sikap, dan tindakan keislaman yang
bersangkutan. Untuk itu dibawah ini diarahkan untuk mendapatkan pemahaman tentang
islam.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1. Apa saja sumber – sumber ajaran Agama Islam?


1.2.2. Apa ciri – cirri dan kelebihan dari Al-Quran ?
1.2.3. Apa fungi Al-Quran?
1.2.4. Apa isi kandungan dalam Al-Quran?
1.2.5. Pengertian Al-Sunnah / Hadits?
1.2.6. Apa hubungan Al-Quran dan Al-Sunnah/ Hadits?
1.2.7. Macam – Macam Al-Sunnah / Hadits?
1.2.8. Pengertian Ijtihad?
1.2.9. Macam – macam Ijtihad dikenal dalam syariat Islam?
1.3 Tujuan

1.3.1. Memaparkan dan menjelaskan sumber – sumber ajaran islam


1.3.2. Sebagai penambah pengetahuan dan wawasan akan sumber – sumber ajaran
Agama Islam

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Islam Menurut Al-Qur’an

Islam adalah agama yang diturunkan kepadaNabi Muhammad SAW sebagai


nabi dan rasul terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia hingga akhir
zaman.

2.1.1. Al-Qur’an

Secara etimologi Al-Qur’an berasaldari kata qara’a, yakra’u, qiraa’atan, atau


qur'anan yang berarti mengumpulkan(al-jam’u) danmenghimpun (al-dlammu).
Sedangkan secara terminology (syariat), Al-Quran adalah kalam Allah ta’alaataumu’jizat
yang diturunkan kepada Rasul dan penutup para Nabi-Nya, Muhammad Shallallahu
‘alaihiwasallam, yang dituliskan dalam mushaf diri wayarkan secara mutawatir dan
membacanya ibadah ,dan diawali dengan surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan surah An-
Naas. Dan menurut para ulama klasik, Al-Quran sumber agama (juga ajaran) islam
pertama dan utama yang memuat firman-firman (wahyu) Allah, sama benar dengan yang
disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul Allah
sedikit demi sedikitselama 22 tahun 2 bulan 22 hari, mula – mula di Mekahkemudian di
Madinah.

Ayat – ayat Al-Quran yang diturunkan selama lebihkurang 23 tahun, 13 tahun


sebelum hijrah hingga 10 tahun setelah hijrah, dapat dibedakan antara ayat-ayat yang
diturunkan ketika Nabi Muhammad masiht inggal di Mekah (sebelum hijrah) dengan ayat
yang turun setelah Nabi Muhammad hijrah (pindah) keMadinah, sedangkan ayat-ayat
yang turun sesudah Nabi Muhammad pindak ke Madinah dinamakan ayat-ayat
Madaniyah. Al-Quran pertama kali diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan (Nuzulul
Qur’an). Wahyu yang pertama kali turun tersebut adalah Surah Al-Alaqayat 1-5.
Al-Quran memiliki beberapa nama lain, antara lain adalah :
1. Al-Kitab (Buku)
2. Al-Furqan (Pembeda benar salah)
3. Adz-Dzikr (Pemberi peringatan)
4. Al-Mau’idhah (Pelajaran / nasihat)
5. Al- Hukm (Peratura / hukum)
6. Al-Hikmah (Kebijaksanaan)
7. Asy-Syifa’ (Obat / Penyembuh)

2.2.2. Ciri –Ciridari Al-Quran

1.) Ayat- ayat Makkiyah pada umunya pendek – pendek, merupakan


19/30 dari seluruhisi AL-Quran, terdiridar 86 surat, 4.780 ayat.
Sedangkan ayat – ayat Madaniyah pada umunya panjang – panjang,
merupakan 11/30 dari seluruh isi Al-Quran, terdiri dari 28 surah,
1.456 ayat.

2.) Ayat – ayat Makkiyah dimulai dengan kata-kata yaayyuhannaas


(haimanusia) sedangkan ayat – ayat Madaniyah dimulai dengan kata-
kata yaaayyuhallaziinaaamanu (hai orang – orang yang beriman).

3.) Pada umunya ayat – ayat makkiyah berisi tentang tauhid yakni
keyakinan pada Maha Esa, hari kiamat, akhlak dan kisah – kisah
umat manusia di masa lalu, sedang ayat – ayat Madaniya memuat
soal – soal hukum, keadilan, masyarakat, dan sebagainya.

1.2.3. Fungsi Al Quran

Segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT pasti ada manfaatnya. Al Quran
mengandung banyak pokok ajaran sehingga seluruh hidup dan kehidupan ini menjadi
teratur. Oleh karena itu di dalam Al Quran terdapat ayat-ayat yang menjelaskan tentang
fungsi Al Quran, seperti dikutip dari buku Al Quran dan Hadist karya Muhaemin:

1. Petunjuk bagi Manusia

Al Quran adalah kitab suci yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi
Muhammad Saw sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia yang beriman dan bertakwa
daam hidup dan kehidupannya.
Hal ini sesuai firman Allah dalam Surat Al A'raf ayat 52:

٥٢ - َ‫ب فَص َّْل ٰنهُ ع َٰلى ِع ْل ٍم هُدًى َّو َرحْ َمةً لِّقَوْ ٍم ي ُّْؤ ِمنُوْ ن‬
ٍ ‫َولَقَ ْد ِج ْئ ٰنهُ ْم بِ ِك ٰت‬

"Sungguh, Kami telah mendatangkan Kitab (Al-Qur'an) kepada mereka, yang Kami
jelaskan atas dasar pengetahuan, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman."

Hal ini dapat terlihat bagi siapa saja (manusia) yang mengikuti petunjuk Al Quran akan
mendapatkan kemuliaan, kejayaan, keselamatan, dan kebahagiaan baik di dunia maupun
di akhirat.

2. Sumber Pokok Ajaran Islam

Sumber pokok ajaran Islam adalah Al Quran.

Sebab dari Al Quranlah diambil segala pokok syariat dan dalil-dalil syar'i yang mencakup
seluruh aspek hukum bagi manusia dalam menjalani hidup di dunia atau di akhirat.

Hal ini sesuai dengan firman Allah Surat An Nisa ayat 105:

‫ق لتَحْ ُكم ب ْينَ النَّاس بمآ اَ ٰرى َ هّٰللا‬


ِ َ‫ك ُ َۗواَل تَ ُك ْن لِّ ْل َخ ۤا ٕىِنِ ْينَ خ‬
١٠٥ - ۙ ‫ص ْي ًما‬ َِ ِ َ َ ِ ِّ ‫ب بِ ْال َح‬
َ ‫ك ْال ِك ٰت‬
َ ‫اِنَّآ اَ ْن َز ْلنَآ اِلَ ْي‬

Sungguh, Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) membawa


kebenaran, agar engkau mengadili antara manusia dengan apa yang telah diajarkan Allah
kepadamu, dan janganlah engkau menjadi penentang (orang yang tidak bersalah), karena
(membela) orang yang berkhianat,

3. Pengajaran bagi Manusia

Al Quran adalah pengajaran bagi manusia. Karena itu manusia mengetahui jalan
yang hak dan batil, antara yang benar dan yang sesat dan lainnya.

Hal ini tercantum dalam Surat Yunus ayat 57:

٥٧ - َ‫ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ قَ ْد َج ۤا َء ْت ُك ْم َّموْ ِعظَةٌ ِّم ْن َّربِّ ُك ْم َو ِشفَ ۤا ٌء لِّ َما فِى الصُّ ُدوْ ۙ ِر َوهُدًى و ََّرحْ َمةٌ لِّ ْل ُم ْؤ ِمنِ ْين‬

Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu,
penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang
yang beriman.

Dengan fungsi Al Quran itulah Al Quran memiliki peran yang sangat penting dalam


menjalani hidup. Tujuannya agar hidup berjalan kebenaran dan keselamatan di dunia dan
akhirat.
2.2.3. Fungi Al – Quran antara lain adalah :

 Sebagai Furqon (pembeda antara haqdan yang bathil, baik dan buruk)
 Sebagai obat penyakit (jiwa) (Q.S. 10:57; 17:82; 41:44)
 Sebagai pemberi kabar gembira
 Sebagai hidayah atau petunjuk (Q.S. 2:1, 97, 18; 3:138; 7:52, 203, dll)
 Sebagai Peringatan
 Sebagai cahaya petujuk (Q.S. 42: 52)
 Sebagai pedoman hidup (Q.S. 45: 20)

2.2.4. Isi Kandungan dalam Al – Quran


 Petujuk mengenai akhidah yang haus diyakini oleh manusia. Petunjuk
akidah ini berintikan keimanana kan keesaan Tuhan dan kepercayaan
kepastian adanya hari kebangkitan, perhitungan, serta pembalasan
kelak.
 Petunjuk mengenai syari’ah yaitu jalan yang harus diikuti manusia
dalam berhubungan dengan Allah dan dengan sesame insan demi
kebahagiaan hidup manusia di dunia inidan di akhirat kelak.
 Petunjuk tentang akhlak, mengenai yang baik dan buruk yang harus
diindahkan ole hmanusia dalam kehidupan, baik kehidupan individu
maupun kehidupans osial.
 Kisah – kisah umat manusia di zaman lampau. Sebagai contoh kisah
kaum Allah menghukum mereka dengan mendatangkan banjir besar
serta mengganti kebun yang rusak itu dengan kebun lain yang
ditumbuhi pohon – pohon yang berbuah pahit rasanya.
 Berita tentang zaman yang akand atang. Yakni zaman kehidupan akhir
manusia yang disebut kehidupan akhirat. Kehidupan akhirat di mulai
dengan peniupan sangkakala (terompet) oleh malaikat Israil.

“Apabila sangkakala pertama di tiupkan, di ang kalah bumi dan


gunung – gunung, lalu keduanya dibenturkan sekali bentur. Pada hari
itulah terjadinya kiamat dan terbelahlah langit…”. (Q.S. Al-Haqqah
(69) : 13-16).

2.2 Pengertian Al-Sunnah / Hadits

2.2.1. Hadits

Hadirs disebut juga As-Suunah. Sunnah secara Bahasa berarti “adat-


istiadat” atau “kebiasaan” (traditions). Sunnah adalah segala perkataan, perbuatan,
dan penetapan / persetujuan serta kebiasaan Nabi Muhammad SAW. Penetapan
(taqrir) adalah persetujuan atau diamnya Nabi SAW terhadap perkataan dan
perilakuan sahabat.
Menurut Etimologi hadits adalah jalan / tradisi, kebiasaan, ada tistiadat,
dapat juga berarti undang-undang yang berlaku. Sedangkan Terminologi hadits
ialah berita / kabar, segala perbuatan, perkataan dan takrir (keizinan / pernyataan)
Nabi Muhammad SAW. Kedudukan As-Sunnah sebagai sumber hokum islam
dijelaskan Al-Quran dan sabda Nabi Muhammad SAW.

“Demi Tuhanmu, mereka pada hakikatnya tidak beriman sehingga mereka


menjadikanmu (Muhammad) sebagai hakim terhadap perkara yang mereka
perselisihkan, lalu mereka tidak merasa berat hati terhadap putusan yang kamu
berikan dan mereka menerima sepenuh hati” (Q.S. 4:65). “Telah kutinggalkan
untuk kalian dua perkara yang (selama kalian berpegang teguh dengan keduanya)
kalian tidakakan tersesat, yaitu Kitabullah (Al-Quran) danSunnah-ku.” (HR.
Hakim danDaruquthni). “Berpegang teguhlah kalian kepada Sunnahku dan
kepada Sunnah Khulafaur Rasyidin setelahku” (HR. Abu Daud).

Sunnah merupakan “penafsir” sekaligus “juklak” (petunjuk pelaksanaan) Al-


Quran. Sebagai contoh, Al-Quran menegaskan tentang kewajiban shalat dan
berbicara tentang ruku’ dan sujud. Sunnah atau Hadits Rasulullah-lah yang
memberikan contoh langsung bagaimana shalat itu dijalankan, mulai tak biratul
ihram (bacaan “Allahu Akbar” sebagai pembukaan shalat), doa iftitah, bacaan Al-
Fatihah, gerakan ruku, sujud, sehingga baca tahiyat dan salam.

2.2.2. Hubungan As- Sunnah dengan Al-Quran

1. Sebagai Bayan (Menerangkan ayat – ayat yang sangat umum).


2. SebagaiTaqrir (memperkokoh dan memperkuat pernyataan Al-
Quran).
3. Sebagai Bayan Tawdih (menerangkan maksud dan tujuan sesuatu).

2.2.3. Macam – macam Al-Sunnah atau Hadits


1. Hadits Mutawatir
1.1. Hadits Mutawatir Lafzhi
1.2. Hadits Mutawatir Ma’nawi
1.3. Hadits Mutawatri ‘Amali
2. Hadits Ahad
3. Hadits Masyhur
4. Hadits Shahih
5. Hadits Hasan
6. Hadits Dhaif (Lemah)
7. Hadits Maudu’

2.3 Pengertian Ijtihad

2.3.1. Ijtihad
Ijtihad berasal dari kata ijtihada yang berarti mencurahkan tenaga dan
pikiran atau bekerja semaksimal mungkin. Sedangkan ijtihad sendiri berarti
mencurahkan segala kemampuan berfikir untuk mengeluarkan hokum syar’I dari dalil –
dalil syara, yaitu Al-Quran dan Hadits. Hasil dari ijtihad merupakan sumber hukumnya
tidak terdapat di dalam AL-Quran maupun hadits, maka dapat dilakukan ijtihad dengan
menggunakan akal pikiran dengan tetap mengacu pada Al-Quran dan Hadits. Orang
yang melakukan ijtihad disebut mujtahid.

2.3.2. Macam – macam ijtihad yang dikenal dalam syariat islam, yaitu

1. Ijma
Pengertian Ijma adalah Suatu Kesepakatan para Ulama dalam
menetapkan hukum agama islam berdasarkan Al quran dan hadits
dalam suatu perkara.

2. Qiyas
Pengertian Qiyas adalah suatu penetapan hukum terhadap maslah
baru yang belum pernah ada sebelumnya, namun mempunyai
kesamaan (manfaat, sebab, bahaya) dengan masalah lain sehingga
ditetapkan hukum yang sama

3. Istihsan
Adalah suatu tindakan meninggalkan satu hukum kepada hukum
lainnya karena adanya dalil syara’ yang mengharuskannya.

4. Mushalat Murshalah
Adalah suatu cara penetapan hukum berdasarkan pada
pertimbangan manfaat dan kegunaanya’

5. Sududz Dzariah
adalah menetapkan larangan atas suatu perbuatan tertentu yang
pada dasarnya diperbolehkan untuk mencegah terjadinya perbuatan
lain yang dilarang.

6. Istishab
Adalah suatu penetepan suatu hukum atau aturan sehingga ada
alasan tepat untuk mengubah ketetapan tersebut.

7. Urf
Adalah penepatan bolehnya suatu ada istiadat dan kebebasan suatu
masyarakat selama tidak bertentangan dengan Al-quran dan hadits.
Klasifikasi Al Sunnah / Al Hadis

Berdasarkan aspek bentuk : Sunnah qauliyah : ucapan Nabi yang didengar oleh
para sahabat dan disampaikan kepada orang lain. Sunnah fi‟liyah : perbuatan Nabi yang
dilihat para sahabat dan disampaikan kepada orang lain dengan ucapan mereka. Sunnah
taqririyah : perbuatan sahabat atau ucapannya yang dilakukan di depan Nabi yang
dibiarkan begitu saja oleh Nabi tanpa dilarang atau disuruh.

Berdasarkan jumlah sanad atau perawi yang terlibat dalam periwayatannya

1. Sunnah mutawatir : sunnah yang disampaikan secara berkesinambungan yang


diriwayatkan oleh sejumlah besar perawi yang menurut kebiasaan mustahil
mereka bersepakat untuk berdusta
2. Sunnah masyhur : sunnah yang diriwayatkan oleh sejumlah sahabat yang tidak
mencapai batasan mutawatir dan menjadi mutawatir pada generasi setelah
sahabat.
3. Sunnah ahad : sunnah yang diriwayatkan oleh seorang perawi, dua orang perawi
atau lebih yang tidak memenuhi persyaratan sunnah mutawatir.

Berdasarkan aspek kualitasnya (diterima/ditolak)

Sunnah shahih Syaratnya :

 Sanadnya bersambung
 Diriwayatkan oleh perawi yang adil
 Perawinya kuat hafalannya
 Hadisnya tidak janggal
 Hadisnya terhindar dari cacat.

Sunnah hasan Yaitu sunnah yang memiliki semua persyaratan sunnah shahih kecuali
para perawinya, seluruhnya atau sebagiannya kurang hafalannya.

Sunnah dla‟if Yaitu sunnah yang tidak memiliki sifat-sifat untuk dapat diterima atau
sunnah yang tidak memiliki sifat sunnah shahih dan hasan

BAB III

UNSUR-UNSUR POKOK

Adalah yang menjelaskan hakikat Al Qur‟an Merupakan kalam Allah yang


berbentuk lafazh (sekaligus makna) Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
Menggunakan bahasa Arab. Mengandung mu‟jizat pada setiap ayat dan suratnya.
Tertulis dalam mushhaf. Membaca Al Qur‟an bernilai ibadah. Ayat-ayat Al Qur‟an
dinukil secara mutawatir (tidak diragukan keautentikannya).
Cara-cara Al Qur’an Diwahyukan Allah

Berkomunikasi dengan manusia, termasuk para nabi dan rasul dengan tiga cara,
yaitu bisikan ke dalam hati (wahyu), dari balik tabir, dan utusan yang diberi wewenang
oleh Allah untuk penyampaikan pesan ketuhanan kepada orang yang dikehendaki-Nya.

Cara Nabi Muhammad dalam menerima wahyu

Malaikat memasukkan wahyu dalam hati Nabi. Malaikat menampakkan dirinya


kepada Nabi berupa seorang laki-laki yang mengucapkan kata-kata kepada Nabi sehingga
Nabi mengetahui dan hafal benar kata-kata itu. Wahyu datang kepada Nabi seperti
gemerincing lonceng. Cara ini paling berat dirasakan oleh Nabi. Malaikat menampakkan
dirinya dalam wujud aslinya.

Pembagian Ayat-ayat Al Qur’an

1. Periode ketika Nabi masih berada di Makah.

Ayat Al Qur‟an yang turun disebut ayat Makiyyah.

Ciri : surahnya pendek-pendek, didahului dengan kata ya ayyuhannas,


berisi masalah keimanan, ancaman dan pahala, kisah-kisah umat
terdahulu, dan budi pekerti.

2. Periode ketika Nabi sudah hujrah ke Madinnah.

Ayat Al Qur‟an yang turun disebut ayat Madaniyah.

Ciri : surahnya panjang-panjang, didahului dengan ya ayyuhalladzina


amanu, berisi tentang hokum-hukum syariat.

Isi Al Qur’an

Prinsip-prinsip aqidah, syariah, dan akhlak. Janji-janji dan ancaman Allah. Kisah-
kisah para nabi dan umat-umat terdahulu. Hal-hal yang akan terjadi di masa
datang. Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan. Sunatullah atau hukum Allah yang
mengikat pada keseluruhan ciptaan-Nya

Fungsi Al Qur’an

1. Hudan yaitu petunjuk bagi umat manusia.


2. Rahmat artinya kasih sayang Allah kepada umat manusia.
3. Bayyinah yaitu bukti penjelasan tentang suatu kebenaran.
4. Furqan yaitu sebagai pembeda antara yang hak dan batil, benar dan salah, halal
dan haram, indah dan jelek, serta yang dilarang dan yang diperintahkan.
5. Mau‟izhah atau pelajaran bagi manusia.
6. Syifa‟ artinya obat untuk penyakit hati.
7. Tibyan yaitu sebagai penjelasan terhadap segala sesuatu yang disampaikan
Allah.
8. Busyra yaitu sebagai kabar gembira bagi orangorang yang berbuat baik.
9. Tafshil yaitu memberikan penjelasan secara rinci sehingga dapat dilaksanakan
sesuai dengan yang dikehendaki oleh Allah.
10. Hakim yaitu sumber kebijaksanaan.
11. Mushaddiq yaitu membenarkan isi kitab-kitab yang datang sebelumnya.
12. Muhaimin yaitu batu ujian (penguji) bagi kitab-kitab sebelumnya.

AI-Qur'an sebagai Sumber Ajaran Islam

1. Pengertian Al-Qur'an Mengenai pengertian Al-Qur'an ini cukup banyak dan berbedabeda
dalam pengungkapannya. Ada yang menambahnya dengan keterangan membacanya
menjadi ibadah, dan ada pula yang menambahnya dengan keterangan yang diriwayatkan
dari Nabi Saw secara mutawatir. Sebagian ulama ada yang menambahnya dengan kata-
kata yang mengandung mu 'jizat. Tetapi, pada prinsipnya terdapat persamaan mengenai
pengertian AJ-Qur'an, yaitu KalamuJlah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Pengertian tersebut, sejalan. dengan apa yang dikemukakan oleh Fazlur Rahman.

Menurutnya, AIQur'an adalah firman Tuhan (AJJah SWT) ( 1994:32).


a. Kata AI-Qur'an secara lughawi, merupakan bentuk kata yang muradif dengan kata
Al-Qira'ah, yaitu bentuk mashdar darifi 'if madhi 'qara 'a·, yang berarti bacaan.
Arti qara 'a lainnya ialah mcngumpulkan atau menghimpun, menghimpun huruf
dan kata-kata dalam suatu ucapan yang tersusun rapih. Sedangkan arti qara 'a
dalam arti mashdar. (infinitif) seperti di atas, disebut dalam firman AIJah SWT
surat AI-Qiyamah, ayat 17-18 yang artinya:
b. Sesungguhnya alas tanggungan kami/ah mengumpulkannya (dalam dadamu) dan
(membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami telah se!esai membacanya
maka ikutilah bacaannya.
c. pada beberapa ayat yang lain, AI-Qur'an disebut pula dengan _,- nama yang lain,
di antaranya: Al-Furqan; AI-Haqq; AI-Hikmah; Alhuda; AI-Syija; A/-D:;ikru.
Kemudian, istilah AI-Qur'an disebut dalam QS AI-Baqarah ayat 185 dan ayat 77
dari QS AI-Waqi'ah; disebut AIKitab pada QS AI-Baqarah ayat 2, dan QS AI-
An'am ayat 38; AI-D::ikr pada QS AI-Anbiya ayat 50; AI-Furqan pada QS AI-
Furqan ayat I 1. Sebagian ulama ada yang berpendapat bahwa AI-Qur'an
mempunyai lebih dari 90 nama.
d. Kata Al-Qur'an yang secara harfiah berarti 'bacaan sempuma', menurut Quraish
Shihab ( 1996:3 ), merupakan suatu nama pilihan Allah SWT yang sungguh tepat,
karena tidak satu bacaan pun sejak manusia mengenal tulis baca lima ribu tahun
yang dapat menandingi AI-Qur'an, bacaan sempuma lagi mulia itu. Al-Qur'an
merupakan bacaan yang paling banyak dibaca oleh manusia hingga ratusan juta
orang
2. Turunnya Al-Qur'an

Kitab suci Al-Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi


Muhammad Saw, lebih kurang selama 23 tahun. Terbagi dalam surat-surat yang
semuanya berjumlah 114, dengan panjang yang sangat bcragam. Ayat-ayat dari surat-
surat yang terdahulu mengandung momen psikologis --meminjam istilah Fazlur
Rahman- yang dalam dan kuat luar biasa, serta memiliki sifat-sifat seperti ledakan
vulkanis yang disingkat tapi kuat. Surat-surat Makiyyah adalah yang paling awal, dan
termasuk surat-surat pendek. Baru pada surat-surat Madaniyyah, makin lama surat-surat
tersebut makin panJang. Mengenai tingkatan signifikansi dan pemungsian apa yang
biasanya dan secara amat umum kita sebut Al-Qur'an, Arkoun (1996:59),
menjelaskannya sebagaimana sebagai berikut:
Firman Tuhan
(Umm al-Kitab)

wacana Qur'ani Sejarah Dunia


(Wahyu)

Kumunis Interpretatif

CRT = Corpus Resmi yang tertutup

CJ = Corpus lnterpretatif

Melalui gambar di atas, Arkoun memotret gerakan yang oleh Tuhan dijadikan
sarana untuk mewahyukan sebagian dari Kitab Langit kepada umat manusia pada
simbolik dan jalur vertikal "turunnya" wahyu dan kembali naik menuju transendensi.
Pada jalur horizontal, jalur sejarah duniawi, operasi-operasi manusiawi berangkat dari
wacana Al-Qur'an (pengucapan-pengucapannya lisan oleh Nabi pada saat-saat wahyu
diturunkan, asbab al-nu:::ul, yang tidak semuanya diriwayatkan secara benar) menuju
corpus resmi yang tertutup, kemudian menuju corpus penafsiran, yaitu sejumlah ulasan
yang ditulis oleh berbagai komentator. Para komentator ini berusaha untuk mencerahi
perilaku umat manusia melalui jalur sejarah duniawi di dunia ini (al-dunya). Jadi, sejarah
duniawi sepenuhnya dihidupi sebagai suatu jalur menuju dunia lain (al-akhirat), setelah
mengalami kebangkitan dari kematian dan hari pengadilan. Umat manusia kembali
kepada Tuhan dalam bentuk ini sejalan dengan rencana yang diwahyukan dalam Al-
Qur'an.

Tujuan Al-Qur'an diturunkan adalah untuk menegakkan tata masyarakat yang adil
berdasarkan etika. Tujuan ini sejalan dengan semangat dasar Al-Qur'an itu sendiri,
sebagaimana dikemukakan Fazlur Rahman (1994:34), yaitu semangat moral, yang
menekankan monotheisme serta keadilan sosial.

Quraish Shihab mengemukakan tujuan dari Al-Qur'an diturunkan yakni sebagai


berikut:
 Untuk membersihkan akal dan menyucikan jiwa dari bentuk syirik serta
memantapkan keyakinan tentang keesaan yang sempuma bagi Tuhan seru
sekalian alam, keyakinan yang tidak semata-mata sebagai suatu konsep
teologis, tetapi falsafah hidup dan kehidupan umat manusia.
 Untuk mengajarkan kemanusiaan yang adil dan beradab, yakni bahwa
umat manusia merupakan umat yang seharusnya dapat bekerja sama
dalam pengabdian kepada Allah SWT dan pelaksanaan tugas
kekhalifahan.
 Untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bukan saja antar suku atau
bangsa, tetapi kesatuan alam semesta, kesatuan kehidupan dan akhirat,
natural dan supranatural, kesatuan ilmu, iman, dan rasio, kesatuan
kebenaran, kesatuan kepribadian, manusia, kesatuan kernerdekaan dan
determinasi, kesatuan sosial, politik dan ekonomi, dan kesemuanya berada
di bawah satu keesaan, yaitu keesaan Allah SWT.
 Untuk mengajak manusia berfikir dan bekerjasama dalam bidang
kehidupan bermasyarakat dan bemegara melalui musyawarah dan mufakat
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
 Untuk membasmi kemiskinan material dan spiritual, kebodohan, penyakit
dan penderitaan hidup, serta pemerasan manusia atas manusia, dalam
bidang sosial ekonomi, politik, dan juga agama.
 Untuk memadukan kebenaran dan keadilan dengan rahmat dan kasih
sayang, dengan menjadikan keadilan sosial sebagai landasan pokok
kehidupan masyarakat manusia.
 Untuk memberi jalan tengah antar falsafah monopoli kapitalisme dengan
falsafah kolektif komunisme, menciptakan ummat wassathan yang
menyeru kepada kebaikan dan mencegah kepada kemungkaran.
 Untuk menekankan peranan ilmu dan teknologi. Guna menciptakan satu
peradaban yang sejalan dengan jati diri manusia, dengan panduan dan
paduan Nur Ilahi ( 1996: 12-13)

Kandungan Al-Qur'an

AI-Qur'an memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat. Salah satu
diantaranya adalah bahwa AI-Qur'an merupakan kitab yang otentisitasnya dijamin dan
dipelihara oleh Allah. AI-Qur'an menjelaskan dalam salah satu ayatnya, "Kami yang
menurunkan AlQur'an dan Kamilah yang memeliharanya" (QS J 5:] 9).

AI-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam mempunyai yaitu sendi utama yang
esensial. Ia berfungsi memberi petunjuk ke jalan sebaik - baiknya. Allah berfirman,
"Sesungguhnya AI-Qur'an ini memberi petunjuk menuju ja/an yang sebaiknya" (QS 17;
19). Selanjutnya, sebelum Iebih rinci lagi menguraikan isi kandungan Al-Qur'an, di sini
dikemukakan mengenai pengaruh dan pembaharuan yang diciptakan oleh AI-Qur'an
dalam sejarah kehidupan umat manusia, yang dikemukakan oleh Mohammad Abdul
Adhim Zarqoni. Beliau merinci perubahan-perubahan itu dalam sepuluh macam bi dang,
yaitu sebagai berikut:

(1) Perbaikan aqidah;


(2) Perbaikan ibadah;
(3) Pembaharuan akhlak;
(4) Perbaikan masyarakat;
(5) Perbaikan politik ketatanegaraan;
(6) Perbaikan lapangan ekonomi;
(7) Perbaikan kedudukan kaum wanita;
(8) Perbaikan peperangan;
(9) Memberantas perbudakan; dan
(10) Memerdekaan aka] dan fikiran (TaufiquJlah, I 991 :39).

Kemudian, mengenai isi kandungan Al-Qur'an, pada garis besamya memuat antara
Iain: aqidah; syariah ('ibadah dan muamalah); akhlak; kisah-kisah masa lampau; berita-
berita yang akan datang; dan pengetahuan-pengetahuan illahi penting lainnya. Sisi
kandungan tersebut, juga dipertegas oleh pendapat Taufiqullah (1991:42), yang
menurutnya di antara bahwa isi dan kandungan AIQur'an itu ialah menangani soal-soal
aqidah; ibadah; hukum; akhlak; kisah-kisah; janji-janji; dan rasio.

Ayat-ayat tentang AI-Qur'an

Maulana Muhammad Ali, menyebutkan bahwa kata AI-Qur'an berulang-ulang


disebutkan dalam kita suci itu sendiri (2: 185; 10:37, 61: 17: 106, dan sebagainya), yang
menguraikan pula kepada siapa, bilamana, dalam bahasa apa, bagaimana, dan mengapa
Al-Qur'an itu diturunkan (1997:13).

Kemudian dalam hal penulisan perlu dikemukakan di sini, bila kita temukan
petikan ayat dari surah AlQur'an dengan tanda (umpamanya sebagai berikut) "44:3", itu
artinya: petikan itu dari Al-Qur'an surah 44 (yakni surah ad-Dukhan) ayat ke 3.
Selanjutnya dapat dilihat ayat-ayat tentang Al-Qur'an secara lebih rinci 91:l; 2:23-24;
10:37-40; 11:13; 17:88; 2:185; 25:33; 16:64; 4:82; 29:56; 10:57; 17:82; 41:44; 2:41;
89:101; 6:93; 35:31; 17:105; 28:52; 46:12; 5:48; 10:37; 15:9; 56:77-78; 85:21-22;
17:106; 25:32; dan 75: 17.

Selain teknik penulisan di atas, ada pula yang menggunakan angka Romawi.
Model penulisan di atas , yaitu menggunakan tanda "titik dua" di antara angka-angka arab
di atas sudah biasa digunakan. Mengenai penulisan dengan angka Romawi, seperti
dicontohkan Taufiq Adnan Amal dan S.R Panggabean, dalam bukunya Ta/sir
Kontekstual AI-Qur'an. Berikut ini contoh penggunaannya dalam kalimat, ketika
menjelaskan tentang Al-Qur'an, menurutnya AI-Qur'an adalah dokumen untuk manusia.
Ia juga (Al-Qur'an) menyebut dirinya sebagai petunjuk bagi manusia--hudan Ii al-nas (II:
l 85)1I:3-4, 138)- serta berbagai julukan lainnya yang senada dalam ayat-ayat lain
( 1992:34)

Sistem Syariah Al-Qur'an

Berdasarkan doktrin Islam, syariah bersumber dari Allah SWT yang disampaikan
Allah SWT kepada manusia dengan perantaraan Rasul-Nya (Taufiqullah, J 991 :47).
Mengenai arti syariah dapat ditemukan Iangsung dalam firman Allah SWT, yang artinya
sebagai berikut: "Kemudian Kami jadikan engkau (Muhammad) menjalani .\yariah
(hukum) dalam seliap urusan, maka turutilah ketentuan itu, dan 1angankah engkau turuti
keinginan orang-orang yang tidak tahu "(QS AI-Jatsiyah: 18).

Oleh karena hukum Allah dan perundang-undangan yang datang dari Allah SWT,
Tuhan Yang Maha sempuma, maka pasti pula hukum dan perundang-undangan-Nya
sempuma pula. Pencipta perundang-undangan itu berkehendak agar manusia teratur dan
tertib dalam kehidupannya. Jni dimaksudkan semata-mata untuk kebahagiaan lahir batin
manusia. Tanpa meremehkan rasio manusia, tetapi pada kenyataannya karya-karya
manusia terlalu nisbi.

Berikut ini dikemukakan ciri-ciri syariah AI-Qur'an yang dikemukakan


Taufiqullah ( 1991 :48) yaitu sebagai berikut:

a. AI-Qur'an memberikan prinsip-prinsip umum tanpa mendetail dalam hal-hal


yang mengatur ketergantungan manusia sesamanya dan antar manusia dengan alam,
sehingga menjadikan fleksibelnya ajaran Islam untuk menuntun manusia yang hidup
dalam berbagai ras dan bangsa serta sepanjang masa. Prinsip yang merupakan keharusan
bagi suatu ajaran yang bersifat universal dan eternal (abadi).

b. AI-Qur'an mengadakan peraturan-peraturan terperinci dalam hal-hal yang tidak


terpengaruh oleh perkembangan masyarakat manusia. Misalnya ayat-ayat yang
berhubungan dengan hukum waris, wudlu dan tayamum.

Selanjutnya, mengenai prinsip syariah Al-Qur'an, Taufiqullah ( 1991 :49),


mengemukakan sebagai berikut:

a. Tidak memberatkan. Dasamya ialah finnan Allah SWT sebagai berikut: Allah
tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kemampuannya (QS AI-
Baqarah:286). Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini agar kamu menjadikan susah (QS
Thoha:2). Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tiada menghendaki kesukaran (QS
AI-Baqarah: 185).

b. Sangat sedikit mengadakan kewajiban secara terperinci, yaitu memerintah dan


melarang.

c. Syariah datang dengan prinsip graduasi (berangsur-angsur), bukan secara


sekaligus
Adapun mengenai macam-macam hukum dalam AI-Qur'an, di sini dikemukakan
bahwa hukum-hukum yang terkandung di dalam AIQur'an itu ada 3 macam, yaitµ:

Pertama, hukum-hukum i'tiqodah. Yakni hukum-hukum yang berkaitan dengan


kewajiban para mukallaf untuk mempercayai Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-
Nya, dan hari akhir.

Kedua, hukum-hukum akhlak. Yakni tingkah laku yang berhubungan dengan


kewajiban orang mukallaf untuk menghiasi dirinya dengan sifat-sifat keutamaan dan
menjauhkan dirinya dari sifat-sifat yang tercela.

Keliga, hukurn-hukurn arnaliah. Yakni yang bersangkutan dengan perkataan-


perkataan, perbuatan-perbuatan, perjanjianperjanjian dan muamalah (kerjasama) sesama
manusia.

Adapun tentang hukum-hukum amaliah di dalam AI-Qur'an terbagi menjadi dua


macam, yakni:

a. Hukum ibadah, seperti shalat, zakat, puasa, haji, dan lain sebagainya. Hukum-
hukum ini diadakan dengan tujuan untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhan.

b. Hukum-hukum muamalat, seperti segala macam perikatan, transaksi-transaksi


kebendaan, hukum pidana dan sanksi-sanksi (jinayat dan uqubat). Hukum-hukum ini
diadakan untuk mengatur hubungan manusia dengan manusia, baik sebagai perorangan
maupun sebagai anggota masyarakat.

Selanjutnya, ditinjau dari segi penunjukkannya (dalalah-nya) terhadap hukum-


hukum, nash-nash dalam Al-Qur'an terbagi kepada dua macam, yaitu:

a. Qath 'iy al-dalalah, yakni nash yang menunjukkan kepada arti yang jelas sekali,
hingga nash itu tidak dapat dita'wilkan dan dipahami dengan arti yang lain.

b. Dzhanniy al-dalalah, yakni nash yang menunjukkan kepada arti yang masih
dapat dita'wilkan atau dialihkan kepada arti yang lain.

Fungsi AI-Qur'an

Adapun fungsi AI-Qur'an meliputi haJ-haJ sebagai berikut:

(a) Petunjuk untuk manusia;

(b) Keterangan-Keterangan; (QS 2:185);

(c) Pemisah (QS Yunus:57);

(d) Rahmat dan hidayah bagi aJam semesta;

(e) Mu'jizat bagi Nabi Muhammad Saw.;

(f) Pengajaran dari Allah SWT;

(g) Obat penyakit hati; dan

(h) Penguat dan penutup adanya kitab-kitab suci sebelumnya


DAFTAR PUSTAKA

1) http://staffnew.uny.ac.id/upload/131862252/pendidikan/PAI+Sunber+Ajaran+Islam+-
+Diskusi+Mahasiswa.pdf
2) http://eprints.walisongo.ac.id/6992/2/BAB%20I.pdf
3) http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/355/1/SUMBER%20AJARAN%20ISLAM.pdf
4) file:///C:/Users/Acer/Downloads/633-313-1561-1-10-20180419.pdf.
5) https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/5085/1_AL-QURAN%20DAN
%20AL-SUNNAH%20SEBAGAI%20SUMBER%20AJARAN%20ISLAM.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
6) http://digilib.uinsgd.ac.id/19439/4/4_bab%201.pdf
7) http://digilib.uin-suka.ac.id/35024/1/15550045_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
8) file:///C:/Users/Acer/Downloads/1500-4947-1-SM.pdf
9) https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/tsaqafah/article/viewFile/113/102
10) http://etheses.uin-malang.ac.id/2733/1/09110091.pdf

Anda mungkin juga menyukai