Anda di halaman 1dari 11

Tugas

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR


Nama : ASFINA FARIDA, A.Md

NIM : 20612011673
1. Apa saja yang menjadi kajian ISBD?
• a. Pengantar ISBD
• b. Manusia sebagai makhluk budaya
• c. Manusia dan peradaban
• d. Manusia sebagai makhluk individu dan
• sosial
• e. Manusia, keragaman dan kesetaraan
• f. Moralitas dan hukum
• g. Manusia, sains, dan teknologi
• h. Manusia dan lingkungan
2. Kompetensi apa saja yang diharapkan dari
adanya matakuliah ISBD?
Kompetensi dasar untuk matakuliah ISBD adalah menjadi
ilmuwan dan professional yang berpikir kritis, kreatif, sistemik
dan ilmiah,berwawasan luas, etis, memiliki kepekaan dan empat
terhadap solusi pemecahan masalah sosial budaya secara arif.
Kompetensi dasar untuk matakuliah IAD adalah menjadi ilmuan
dan professional yang berpikir kritis, kreatif, sistemik dan ilmiah,
berwawasan luas, etis, estetis, memiliki kepedulian terhadap
pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup,
mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta dapat ikut berperan mencari solusi
pemecahan masalah lingkungan hidup secara arif.
3. Mengapa ISBD juga diberikan pada mahasiswa
dengan keilmuan eksakta?
Karena mahasiswa yang menekuni ilmu eksakta akan mengkaji gejala alam
melalui sudut pandadang ilmu mereka. Misalnya seorang arsitek dalam
membuat rancangan bangunan maka harus mempertimbangkan aspek sosial
danb budaya masyarakat di sekitarnya. Tidak hanya mempertimbangkan
aspek teknis namun juga aspek sosial dan budaya yang dapat diterima oleh
lingkungan sekitarnya. Berdasarkan pada hal tersebut, beberapa perguruan
tinggi memasukkan materi ISBD ini sebagai matakuliah wajib bagi mahasiswa
dari
program ilmu eksakta atau ilmu alam. Hal ini bertujuan agar pendekatan
sosial dan budaya senantiasa melandasi setia pemikiran dan menjadi hal yang
selalu dipertimbangkan dalam bertindak. Dengan demikian mahasiswa dapat
tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara akademis namun
juga cerdas secara sosial serta arif dan bijaksana dalam bertindak.
4. Jelaskan apa yang dapat saudara pahami arti dari
suatu keluarga!
Keluarga” merupakan sebuah kata yang memiliki makna yang berbeda.
Banyak orang yang memiliki pemikiran sendiri untuk mendefinisakan
mengenai arti keluarga. Bahkan, di dalam aspek ekonomi, budaya, dan sosial,
“keluarga” tentu saja memiliki arti yang berbeda-beda. Namun, perlu kita
ketahui bahwa pengertian keluarga secara umum adalah kelompok sosial
yang mendasar dalam masyarakat yang umumnya terdiri dari satu atau dua
orang tua dan anak-anak mereka. Orang-orang yang tergabung dalam satu
keluarga ini umumnya memiliki komitmen jangka panjang satu sama lain dan
sebagian besar tinggal dalam satu atap bersama-sama.
5. Menurut anda apa makna dari Ilmu sosial yang harus ada
dan melekat pada setiap individu !
6. Bagaimana menurut anda sebagai mahluk sosial yang
berbudaya, makna dari berbudaya !

 Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit,
termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
seni.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda
yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi,
seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
Manusia sebagai makhluk berbudaya sudah pasti mempunyai kelebihan sebagai makhluk hidup
yang diciptakan oleh Allah di muka bumi ini, karena manusia mempunyai ide dan gagasan yang
dapat memajukan dunia dan tetap dengan menjadikan norma etika dan moral agar ide dan
gagasan tersebut bukanlah suatu yang merugikan melainkan menguntungkan untuk sesama
makhluk hidup, bagik manusia, hewan bahkan tumbuhan.
7. Jelaskan norma-norma yang ada dalam sebuah keluarga !
1. Nilai dan Norma Agama
Agama merupakan pondasi dari kepribadian seseorang. Keyakinan pada sang pencipta menjadikan seseorang
takut untuk bertindak sesuatu yang buruk.
Agama juga menjadi batasan tentang pemikiran atau logika manusia dalam menentukan mana yang baik dan
buruk maupun yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Penerapan nilai dan norma agama ditunjukkan dengan melakukan ibadah bersama, makan sahur dan buka
puasa bersama atau diskusi mendalam tentang kitab suci secara bersama.
2. Nilai Moral dan Nilai Kesusilaan
Nilai moral merupakan nilai yang berasal dari hati nurani setiap manusia yang kemudian diterapkan dan diatur
oleh norma kesusilaan. Pelanggaran dari norma ini tidak terlalu berat, hukuman yang didapatkan biasanya
berupa rasa bersalah dan malu.
Keluarga menanamkan nilai moral sebelum anak-anak berinteraksi dengan dunia luar. Contoh pembelajaran
moral dalam keluarga adalah membuang sampah pada tempatnya, bertutur kata yang baik dan tidak
mengucapkan kata-kata kasar.
3. Nilai Dominan
Nilai dominan merupakan nilai yang lebih dipentingkan dibanding nilai yang lainnya. Nilai inilah yang akan
dijunjung tinggi oleh keluarga untuk diajarkan kepada anak-anaknya dan bisa menjadi kebanggaan saat
menerapkannya.
Contoh dari penerapan nilai ini seperti ayah mendidik untuk selalu mengedepankan Tuhan diatas segalanya,
sedangkan ibu mengajarkan untuk selalu berusaha yang terbaik.
4. Nilai Etika dan Norma Kesopanan
Sebagai warga negara Indonesia yang memiliki kebudayaan sebagai orang timur selalu mengedepankan etika
dan kesopanan dalam setiap bertingkah laku, baik dengan orang yang lebih tua, dengan teman sebaya, maupun
dengan orang yang lebih muda.
Dalam keluarga, anak belajar sopan santun terlebih kepada orang yang lebih tua maupun kepada adik. Seperti
jalan dengan sedikit membungkuk saat lewat dengan ayah atau ibu, tidak bersuara saat makan, tidak naik ke
atas meja.
5. Nilai Estetika atau Keindahan
Nilai estetika atau keindahan bersumber pada rasa manusia yang bersifat universal. Nilai keindahan memang
ditanamkan dan diajarkan ke anak sejak dini, akan tetapi nilai ini bersifat subjektif.
Maka, orangtua hanya perlu memberitahukan apa yang benar dan yang salah tanpa harus mendikte apa yang
harus dilakukan.
Sebagai contoh interaksi sosial, orangtua meminta anak merapikan kamar dan mengembalikan barang ke
tempat yang seharusnya agar kamar terlihat rapi dan bersih.
6. Norma Adat Istiadat
Adat istiadat yang berlaku dalam sebuah keluarga bergantung pada tempat tinggal keluarga tersebut atau
dimana orang tua dibesarkan. Adat istiadat biasanya turun temurun.
Jika dua orang dengan latar belakang adat yang berbeda, maka harus saling menghargai adat pasangannya agar
terjalin hubungan yang harmonis serta dapat memberikan contoh yang baik kepada anak-anak mereka.
Misalnya, Keluarga X terdiri dari Ayah yang berasal dari Maluku dan Ibu berasal dari Jawa Timur. Adat istiadat
keduanya sungguh berbeda, namun mereka berhasil mendidik anak mereka dengan kedua adat istiadat.
8. Jelaskan norma-norma yang ada dalam masyarakat
1. Norma Agama
Norma agama adalah aturan terhadap perilaku seseorang yang berasal dari ajaran agama dan kepercayaan-
kepercayaan lainnya (religi). Norma jenis ini tidak dapat diubah atau ditawar ukurannya karena berasal dari
Tuhan.
Hukuman bagi pelanggar norma agama disebut dengan dosa yang akan diberikan langsung oleh Tuhan.
Pelaksanaan norma agama diwujudkan dalam bentuk sembahyang kepada Tuhan, tidak berbohong, tidak
mencuri, dan lain sebagainya.
Dalam norma agama atau norma manapun nilai dan norma sosial tentunya sangat melekat sekali dalam interaksi
sosial di kehidupan terutama dalam norma agama.
2. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan yang dibuat berdasarkan hati nurani seseorang untuk menghasilkan perilaku
atau akhlak sehingga dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk. Hukuman dari jenis norma jenis ini
tergantung pada jenis pelanggaran yang dilakukan seseorang.
Hukuman berupa pengucilan secara batin (dijauhi) bila pelanggaran yang dilakukan tergolong ringan, misalnya
mengatakan suatu hal yang tanpa disadari melukai perasaan orang lain atau secara sengaja melecehkan
seseorang.
Atau bisa juga pelanggaran berupa pengucilan secara fisik (dipenjara atau diusir) bila melakukan pelanggaran
yang berat, sebagai contoh melakukan pelecehan seksual kepada wanita atau melakukan kekerasan kepada anak
dibawah umur.
Norma kesusilaan tersebut terdapat di dalam bentuk interaksi sosial yang bersifat disosiatif. Dimana, bentuk
disosiatif ini merupakan permasalahan yang bersifat negatif yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk
contoh bisa kita baca di atas.
3. Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah peraturan yang diterapkan kepada seseorang untuk mengontrol dirinya berperilaku yang wajar dalam
kehidupan bermasyarakat.
Hukuman pada pelanggar norma ini diberikan bergantung pada tingkat pelanggaran yang diperbuat, bisa berupa celaan, kritik
ataupun hukuman lainnya.
Contoh dari norma jenis ini adalah tidak meludah di sembarang tempat, tidak memanggil dengan sebutan nama saja kepada orang
yang lebih tua, memberi dan menerima barang dengan tangan kanan, dan lain sebagainya.
4. Norma Hukum
Norma hukum merupakan jenis norma yang tertulis dalam sebuah buku yang dihasilkan berdasarkan kesepakatan bersama,
kemudian dijadikan aturan baku untuk mengatur tata tertib dalam pergaulan bermasyarakat.
Dalam norma ini, terdapat penegak hukum sebagai pihak yang berwenang memberikan hukuman bagi pelanggarnya. Hukuman
diatur dalam sebuah undang-undang yang berlaku sesuai masing-masing negara.
Contohnya hukuman yang diberikan kepada pelaku pembunuhan berencana adalah KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana)
Pasal 340 yang berbunyi,
“Barang siapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam dengan pidana mati atau pidana
penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun”.
5. Norma Kebiasaan
Norma kebiasaan adalah norma yang dibentuk oleh sekumpulan individu, baik secara sadar maupun tidak, berdasarkan perilaku
yang diulang-ulang sehingga menjadi sebuah kebiasaan.
Kebiasaan tersebut bisa berbeda di suatu daerah dengan daerah yang lain. Sebagai contoh kebiasaan bersalaman jika bertemu orang,
membawa oleh-oleh saat pulang dari suatu tempat atau kebiasaan mudik di hari raya.
Pelanggaran dari norma ini tidaklah mengikat, hanya saja biasanya mendapatkan hukuman seperti celaan atau pertanyaan yang
menyindir bagi para pelanggar.
Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa fungsi dari norma itu sendiri adalah selain digunakan sebagai dasar seseorang
untuk bertingkah laku.
• Norma juga berfungsi sebagai pedoman pengaturan perilaku sosial, alat pemersatu masyarakat, perlindungan bagi orang-
orang lemah, serta menegakkan nilai-nilai bersama.

Anda mungkin juga menyukai