ILMU FIQIH
DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK ll
JURUSAN AKUNTANSI
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Al-
Quran Sebagai Sumber Hukum Islam”.
Terima kasih kami ucapkan kepada Dosen Pengampu mata kuliah Bahasa Ilmu
Fiqih (Nur Ahsan Syakur, S. Ag., M. Ag) yang telah membantu kami baik secara
moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman
seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan
tugas ini tepat waktu.
Kami menyadari,bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sumber ajaran Islam ialah segala sesuatu yang dijadikan dasar,
acuan, atau pedoman syariat Islam. Ajaran Islam adalah pengembangan
agama Islam. Agama Islam bersumber dari Alquran yang memuat wahyu
Allah dan al-Hadis yang memuat Sunah Rasulullah. Menuntut ilmu agama
Islam merupakan fardu ’ain , yakni kewajiban pribadi setiap muslim dan
muslimah, sedang mengkaji ajaran Islam terutama yang dikembangkan
oleh akal pikiran manusia, diwajibkan kepada masyarakat atau kelompok
masyarakat.
Pada umumnya para ulama fikih sependapat bahwa sumber hukum
Islam yang utama adalah Alquran dan hadist. Dalam sabdanya Rasulullah
SAW bersabda, “ Aku tinggalkan bagi kalian dua hal yang karenanya
kalian tidak akan tersesat selamanya, selama kalian berpegang pada
keduanya, yaitu Kitab Allah dan sunahku.” Dan di samping itu pula para
ulama fikih menjadikan ijtihad sebagai salah satu dasar hukum Islam,
setelah Alquran dan hadist.
Berijtihad adalah berusaha sungguh-sungguh dengan memperguna
kan seluruh kemampuan akal pikiran, pengetahuan dan pengalaman
manusia yang memenuhi syarat untuk mengkaji dan memahami wahyu
dan sunah serta mengalirkan ajaran, termasuk ajaran mengenai hukum
(fikih) Islam dari keduanya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Al-Quran
2. Apa saja keutamaan Al-Quran
3. Apa fungsi Al-Quran
4. Bagaimana keududukan Al-Quran
5. Apa tujuan diturunkannya Al-Quran
6. Bagaimana sejarah turunnya Al-Quran
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AL-QURAN
Secara etimologi Alquran berasal dari kata qara’a, yaqra’u,
qiraa’atan, atau qur’anan yang berarti mengumpulkan (al-jam’u) dan
menghimpun (ad-dlammu). Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al-
Qiyamah : 17-18:
“Sesungguhnya kami yang akan mengumpulkannya (didadamu) dan
membacakannya”. “Apabila kami telah selesai membacakannya maka
ikutilah bacaannya itu”.
Sedangkan secara terminologi (syariat), Alquran adalah mukjizat
terbesar Nabi Muhammad SAW, bahkan terbesar pula dibandingkan
mukjizat para nabi sebelumnya. Alquran membenarkan kitab-kitab
sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkan
sebelumnya. Seperti dalam ayat yang artinya:
“Tidak mungkin Alquran ini dibuat oleh selain Allah. Akan tetapi ia
membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-
hukum yang ditetapkannya. Tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan)
dari Tuhan semesta alam” (Q.S. Yunus: 37).
“Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Alquran itulah yang
benar, membenarkan kitab-kitab sebelumnya Sesungguhnya Allah benar-
benar Mengetahui lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hambanya.” (Q.S.
Fatir: 31)
Ayat-ayat Alquran yang diturunkan selama lebih kurang 23 tahun
itu dapat dibedakan antara ayat-ayat yang diturunkan ketika Nabi
Muhammad masih tinggal di Mekah (sebelum hijrah) dengan ayat yang
turun setelah Nabi Muhammad hijrah (pindah) ke Madinah. Ayat-ayat
yang turun ketika Nabi Muhammad masih berdiam di Mekkah di sebut
ayat-ayat Makkiyah, sedangkan ayat-ayat yang turun sesudah Nabi
Muhammad pindah ke Madinah dinamakan ayat-ayat Madaniyah. Ciri-
cirinya adalah:
1. Ayat-ayat Makiyah pada umumnya pendek-pendek, merupakan
19/30 dari seluruh isi Alquran, terdiri dari 86 surat, 4.780 ayat.
Sedangkan ayat-ayat Madaniyah pada umumnya panjang-panjang,
merupakan 11/30 dari seluruh isi Alquran, terdiri dari 28 surat,
1456 ayat.
2. Ayat-ayat Makkiyah dimulai dengan kata-kata yaa ayyuhannaas
(hai manusia) sedang ayat–ayat Madaniyah dimulai dengan kata-
kata yaa ayyuhallaziina aamanu (hai orang-orang yang beriman).
3. Pada umumnya ayat-ayat Makkiyah berisi tentang tauhid yakni
keyakinan pada Kemaha Esaan Allah, hari kiamat, akhlak, dan
kisah-kisah umat manusia di masa lalu, sedang ayat-ayat
Madaniyah memuat soal-soal hukum, keadilan, masyarakat, dan
sebagainya.
B. KEUTAMAAN AL-QURAN
Keutamaan Alquran ditegaskan dalam sabda Rasulullah, antara lain:
1. Sebaik-baik orang di antara kamu, ialah orang yang mempelajari
Alquran dan mengajarkannya.
2. Umatku yang paling mulia adalah Huffaz (penghafal) Alquran
(HR. Turmuzi).
3. Orang-orang yang mahir dengan Alquran adalah beserta malaikat-
malaikat yang suci dan mulia, sedangkan orang membaca Alquran
dan kurang fasih lidahnya berat dan sulit membetulkannya maka
baginya dapat dua pahala (HR. Muslim).
4. Sesungguhnya Alquran ini adalah hidangan Allah, maka pelajarilah
hidangan Allah tersebut dengan kemampuanmu (HR. Bukhari-
Muslim).
5. Bacalah Alquran sebab di hari Kiamat nanti akan datang Alquran
sebagai penolong bagai pembacanya (HR. Turmuzi).
C. FUNGSI AL-QURAN
Fungsi Alquran antara lain adalah:
1. Menerangkan dan menjelaskan (QS. An-Nahl: 89; Ad-Dukhaan: 4-
5).
2. Alquran kebenaran mutlak (Al-Haq) (QS. Al-Baqarah: 91, 76).
3. Pembenar (membenarkan kitab-kitab sebelumnya) (QS. Al-
Baqarah: 41, 91, 97; Ali Imran: 3; Al-Maa’idah: 48; Al-An’aam:
92; Yunus: 37; Faathir: 31; Al-Ahqaaf: 1; Yusuf: 30).
4. Sebagai Furqon (pembeda antara hak dan yang batil, baik dan
buruk).
5. Sebagai obat penyakit (jiwa) (QS. Yunus: 57; Al-Israa’: 82;
Fushshilat: 44).
6. Sebagai pemberi kabar gembira.
7. Sebagai hidayah atau petunjuk (QS. Al-Baqarah: 1, 97, 185; Ali
Imran: 138; Al-A’raaf: 52, 203).
8. Sebagai peringatan.
9. Sebagai cahaya petunjuk (QS. Asy Syuura: 52).
10. Sebagai pedoman hidup (QS. Al Jaatsiyah: 20).
11. Sebagai pelajaran.
Al-quranul karim tidaklah diturunkan sekaligus kepada Rasulullah
SAW, namun diturunkan secara berangsung-angsur. Alquran yang
memuat 30 juz ayat itu disampaikan kepada Nabi Muhammad dengan
memakan waktu antara 20, 23, dan 25 tahun. Perbedaan waktu ini terjadi
disebabkan perbedaan mengenai penetapan masa tinggal Rasulullah di
Makkah dan Madinah. Dan berdasarkan hitungan para peneliti sejarah,
didapati bahwa lamanya turun Alquran lebih dekat kepada pendapat yang
menyatakan selama 23 tahun.
Turunnya Alquran dengan berangsur-angsur memiliki makna dan
tujuan tersendiri. Persoalan keberangsuran ini pernah menjadi pertanyaan
orang kafir. Hal ini dapat dilihat dalam firman Allah,
Lalu Allah menjawab dalam ayat sama …كذالك ليثبت به فؤادك ورتلناه ترتيال
D. KEDUDUKAN AL-QURAN
Kedudukan Al-Quran adalah sebagai pedoman utama bagi umat
Islam. Sebagaimana firman-Nya dalam surah An Nisa ayat 105:
ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اَ ِط ْيعُوا هّٰللا َ َواَ ِط ْيعُوا ال َّرسُوْ َل َواُولِى ااْل َ ْم ِر ِم ْن ُك ۚ ْم فَا ِ ْن تَنَا َز ْعتُ ْم فِ ْي َش ْي ٍء فَ ُر ُّدوْ هُ اِلَى
٥٩ ࣖ ك خَ ْي ٌر َّواَحْ َسنُ تَْأ ِو ْياًل َ ِهّٰللا ِ َوال َّرسُوْ ِل اِ ْن ُك ْنتُ ْم تُْؤ ِمنُوْ نَ بِاهّٰلل ِ َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ۗ ِر ٰذل
ْ َما فَر
ِ َّطنَا فِى ْال ِك ٰت
ب ِم ْن َش ْي ٍء
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Alquran adalah mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW, bahkan terbesar
pula dibandingkan mukjizat para nabi sebelumnya. Alquran membenarkan
kitab-kitab sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Kedudukan al-quran adalah sebagai pedoman utama bagi umat islam umat
islam. Sebagaimana firman-Nya dalam surah An Nisa ayat 105 dan ayat
59.
DAFTAR PUSTAKA
https://doc.lalacomputer.com/makalah-alquran-sebagai-sumber-
hukum-islam/
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6145477/kedudukan-dan-
fungsi-al-quran-dalam-sumber-hukum-islam
https://m.merdeka.com/jateng/sejarah-nuzulul-quran-turunnya-
wahyu-pertama-rasulullah-kln.html?page=4