Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ILMU FIQIH

“AL-QURAN SEBAGAI SUMBER HUKUM”

DOSEN PENGAMPU:

Nur Ahsan Syakur, S. Ag., M. Ag

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK ll

1. ANDI FAUZIA RAMADANI (90400122101)


2. SABILLAH PUJA ASMARANI (90400122107)
3. SUCIANTI (90400122112)
4. RISMAYANTI (90400122118)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

‫هللا الرَّ حْ َم ِن الرَّ ِحي ِْم‬


ِ ‫ــــــــــــــــــم‬
ِ ْ‫ِبس‬

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Al-
Quran Sebagai Sumber Hukum Islam”.

Terima kasih kami ucapkan kepada Dosen Pengampu mata kuliah Bahasa Ilmu
Fiqih (Nur Ahsan Syakur, S. Ag., M. Ag) yang telah membantu kami baik secara
moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman
seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan
tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari,bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh

Samata, 7 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sumber ajaran Islam ialah segala sesuatu yang dijadikan dasar,
acuan, atau pedoman syariat Islam. Ajaran Islam adalah pengembangan
agama Islam. Agama Islam bersumber dari Alquran yang memuat wahyu
Allah dan al-Hadis yang memuat Sunah Rasulullah. Menuntut ilmu agama
Islam merupakan fardu ’ain , yakni kewajiban pribadi setiap muslim dan
muslimah, sedang mengkaji ajaran Islam terutama yang dikembangkan
oleh akal pikiran manusia, diwajibkan kepada masyarakat atau kelompok
masyarakat.
Pada umumnya para ulama fikih sependapat bahwa sumber hukum
Islam yang utama adalah Alquran dan hadist. Dalam sabdanya Rasulullah
SAW bersabda, “ Aku tinggalkan bagi kalian dua hal yang karenanya
kalian tidak akan tersesat selamanya, selama kalian berpegang pada
keduanya, yaitu Kitab Allah dan sunahku.” Dan di samping itu pula para
ulama fikih menjadikan ijtihad sebagai salah satu dasar hukum Islam,
setelah Alquran dan hadist.
Berijtihad adalah berusaha sungguh-sungguh dengan memperguna
kan seluruh kemampuan akal pikiran, pengetahuan dan pengalaman
manusia yang memenuhi syarat untuk mengkaji dan memahami wahyu
dan sunah serta mengalirkan ajaran, termasuk ajaran mengenai hukum
(fikih) Islam dari keduanya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Al-Quran
2. Apa saja keutamaan Al-Quran
3. Apa fungsi Al-Quran
4. Bagaimana keududukan Al-Quran
5. Apa tujuan diturunkannya Al-Quran
6. Bagaimana sejarah turunnya Al-Quran
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AL-QURAN
Secara etimologi Alquran berasal dari kata qara’a, yaqra’u,
qiraa’atan, atau qur’anan yang berarti mengumpulkan (al-jam’u) dan
menghimpun (ad-dlammu). Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al-
Qiyamah : 17-18:
“Sesungguhnya kami yang akan mengumpulkannya (didadamu) dan
membacakannya”. “Apabila kami telah selesai membacakannya maka
ikutilah bacaannya itu”.
Sedangkan secara terminologi (syariat), Alquran adalah mukjizat
terbesar Nabi Muhammad SAW, bahkan terbesar pula dibandingkan
mukjizat para nabi sebelumnya. Alquran membenarkan kitab-kitab
sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkan
sebelumnya. Seperti dalam ayat yang artinya:
“Tidak mungkin Alquran ini dibuat oleh selain Allah. Akan tetapi ia
membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-
hukum yang ditetapkannya. Tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan)
dari Tuhan semesta alam” (Q.S. Yunus: 37).
“Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Alquran itulah yang
benar, membenarkan kitab-kitab sebelumnya Sesungguhnya Allah benar-
benar Mengetahui lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hambanya.” (Q.S.
Fatir: 31)
Ayat-ayat Alquran yang diturunkan selama lebih kurang 23 tahun
itu dapat dibedakan antara ayat-ayat yang diturunkan ketika Nabi
Muhammad masih tinggal di Mekah (sebelum hijrah) dengan ayat yang
turun setelah Nabi Muhammad hijrah (pindah) ke Madinah. Ayat-ayat
yang turun ketika Nabi Muhammad masih berdiam di Mekkah di sebut
ayat-ayat Makkiyah, sedangkan ayat-ayat yang turun sesudah Nabi
Muhammad pindah ke Madinah dinamakan ayat-ayat Madaniyah. Ciri-
cirinya adalah:
1. Ayat-ayat Makiyah pada umumnya pendek-pendek, merupakan
19/30 dari seluruh isi Alquran, terdiri dari 86 surat, 4.780 ayat.
Sedangkan ayat-ayat Madaniyah pada umumnya panjang-panjang,
merupakan 11/30 dari seluruh isi Alquran, terdiri dari 28 surat,
1456 ayat.
2. Ayat-ayat Makkiyah dimulai dengan kata-kata yaa ayyuhannaas
(hai manusia) sedang ayat–ayat Madaniyah dimulai dengan kata-
kata yaa ayyuhallaziina aamanu (hai orang-orang yang beriman).
3. Pada umumnya ayat-ayat Makkiyah berisi tentang tauhid yakni
keyakinan pada Kemaha Esaan Allah, hari kiamat, akhlak, dan
kisah-kisah umat manusia di masa lalu, sedang ayat-ayat
Madaniyah memuat soal-soal hukum, keadilan, masyarakat, dan
sebagainya.
B. KEUTAMAAN AL-QURAN
Keutamaan Alquran ditegaskan dalam sabda Rasulullah, antara lain:
1. Sebaik-baik orang di antara kamu, ialah orang yang mempelajari
Alquran dan mengajarkannya.
2. Umatku yang paling mulia adalah Huffaz (penghafal) Alquran
(HR. Turmuzi).
3. Orang-orang yang mahir dengan Alquran adalah beserta malaikat-
malaikat yang suci dan mulia, sedangkan orang membaca Alquran
dan kurang fasih lidahnya berat dan sulit membetulkannya maka
baginya dapat dua pahala (HR. Muslim).
4. Sesungguhnya Alquran ini adalah hidangan Allah, maka pelajarilah
hidangan Allah tersebut dengan kemampuanmu (HR. Bukhari-
Muslim).
5. Bacalah Alquran sebab di hari Kiamat nanti akan datang Alquran
sebagai penolong bagai pembacanya (HR. Turmuzi).

C. FUNGSI AL-QURAN
Fungsi Alquran antara lain adalah:
1. Menerangkan dan menjelaskan (QS. An-Nahl: 89; Ad-Dukhaan: 4-
5).
2. Alquran kebenaran mutlak (Al-Haq) (QS. Al-Baqarah: 91, 76).
3. Pembenar (membenarkan kitab-kitab sebelumnya) (QS. Al-
Baqarah: 41, 91, 97; Ali Imran: 3; Al-Maa’idah: 48; Al-An’aam:
92; Yunus: 37; Faathir: 31; Al-Ahqaaf: 1; Yusuf: 30).
4. Sebagai Furqon (pembeda antara hak dan yang batil, baik dan
buruk).
5. Sebagai obat penyakit (jiwa) (QS. Yunus: 57; Al-Israa’: 82;
Fushshilat: 44).
6. Sebagai pemberi kabar gembira.
7. Sebagai hidayah atau petunjuk (QS. Al-Baqarah: 1, 97, 185; Ali
Imran: 138; Al-A’raaf: 52, 203).
8. Sebagai peringatan.
9. Sebagai cahaya petunjuk (QS. Asy Syuura: 52).
10. Sebagai pedoman hidup (QS. Al Jaatsiyah: 20).
11. Sebagai pelajaran.
Al-quranul karim tidaklah diturunkan sekaligus kepada Rasulullah
SAW, namun diturunkan secara berangsung-angsur. Alquran yang
memuat 30 juz ayat itu disampaikan kepada Nabi Muhammad dengan
memakan waktu antara 20, 23, dan 25 tahun. Perbedaan waktu ini terjadi
disebabkan perbedaan mengenai penetapan masa tinggal Rasulullah di
Makkah dan Madinah. Dan berdasarkan hitungan para peneliti sejarah,
didapati bahwa lamanya turun Alquran lebih dekat kepada pendapat yang
menyatakan selama 23 tahun.
Turunnya Alquran dengan berangsur-angsur memiliki makna dan
tujuan tersendiri. Persoalan keberangsuran ini pernah menjadi pertanyaan
orang kafir. Hal ini dapat dilihat dalam firman Allah,

‫وقال اللذين كفروا لو ال أنزل عليه القرأن جملة واحدة‬

Berkatalah orang-orang yang kafir: “Mengapa Alquran itu tidak


diturunkan kepadanya sekali turun saja?“

Lalu Allah menjawab dalam ayat sama …‫كذالك ليثبت به فؤادك ورتلناه ترتيال‬

“…demikian itu supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami


membacanya secara tartil (teratur dan benar)”.

D. KEDUDUKAN AL-QURAN
Kedudukan Al-Quran adalah sebagai pedoman utama bagi umat
Islam. Sebagaimana firman-Nya dalam surah An Nisa ayat 105:

‫ق لتَحْ ُكم ب ْينَ النَّاس بمٓا اَ ٰرى َ هّٰللا‬


ِ َ‫ك ُ ۗ َواَل تَ ُك ْن لِّ ْلخَ ۤا ِٕىنِ ْينَ خ‬
١٠٥ ۙ ‫ص ْي ًما‬ َِ ِ َ َ ِ ِّ ‫ب بِ ْال َح‬
َ ‫ك ْال ِك ٰت‬
َ ‫اِنَّٓا اَ ْن َز ْلنَٓا اِلَ ْي‬

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an)


kepadamu (Nabi Muhammad) dengan hak agar kamu memutuskan
(perkara) di antara manusia dengan apa yang telah Allah ajarkan
kepadamu. Janganlah engkau menjadi penentang (orang yang tidak
bersalah) karena (membela) para pengkhianat."
Kedudukan Al-Qur'an sebagai pedoman atau sumber hukum Islam
yang pertama ini juga dijelaskan dalam surah An Nisa ayat 59. Dia
berfirman:

‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اَ ِط ْيعُوا هّٰللا َ َواَ ِط ْيعُوا ال َّرسُوْ َل َواُولِى ااْل َ ْم ِر ِم ْن ُك ۚ ْم فَا ِ ْن تَنَا َز ْعتُ ْم فِ ْي َش ْي ٍء فَ ُر ُّدوْ هُ اِلَى‬
٥٩ ࣖ ‫ك خَ ْي ٌر َّواَحْ َسنُ تَْأ ِو ْياًل‬ َ ِ‫هّٰللا ِ َوال َّرسُوْ ِل اِ ْن ُك ْنتُ ْم تُْؤ ِمنُوْ نَ بِاهّٰلل ِ َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ۗ ِر ٰذل‬

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah


Rasul (Nabi Muhammad) serta Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara
kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada
Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah
dan hari Akhir. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus
akibatnya."
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim
dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Aku tinggalkan
kepadamu sekalian dua perkara. Apabila kamu berpegang teguh kepada
dua perkara tersebut niscaya kamu tidak akan tersesat selamanya. Kedua
perkara tersebut, yaitu Kitabullah (Al-Qur'an) dan Sunnah Rasul (hadits)."
E. TUJUAN DITURUNKANNYA AL-QURAN
Selain sebagai sumber hukum utama, Al-Qur'an diturunkan juga
sebagai petunjuk bagi umat manusia dan peringatan sekaligus pelajaran
bagi mereka. Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Petunjuk bagi manusia
Al-Qur'an memberikan petunjuk dalam berbagai persoalan, mulai
dari akidah, syariah, hingga akhlak dengan jalan meletakkan dasar-
dasar prinsipil mengenai persoalan tersebut. Allah SWT juga
mengutus Rasul-Nya untuk memberikan keterangan-keterangan
lengkap mengenai dasar tersebut. Sebagaimana firman-Nya dalam
surah An Nahl ayat 44:

ِ َّ‫الزب ۗ ُِر َواَ ْن َز ْلنَٓا اِلَ ْيكَ ال ِّذ ْك َر لِتُبَيِّنَ لِلن‬


٤٤‫اس َما نُ ِّز َل اِلَ ْي ِه ْم َولَ َعلَّهُ ْم يَتَفَ َّكرُوْ ن‬ ِ ‫بِ ْالبَيِّ ٰن‬
ُّ ‫ت َو‬

Artinya: "(Kami mengutus mereka) dengan (membawa) bukti-


bukti yang jelas (mukjizat) dan kitab-kitab. Kami turunkan aż-
Żikr (Al-Qur'an) kepadamu agar engkau menerangkan kepada
manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar
mereka memikirkan."
2. Sumber pokok ajaran Islam
Al-Qur'an diturunkan sebagai sumber pokok ajaran Islam telah
dijelaskan melalui firman-Nya, antara lain:

َ ‫َونَ َّز ْلنَا َعلَ ْيكَ ْال ِك ٰت‬


‫ب تِ ْبيَانًا لِّ ُك ِّل َش ْي ٍء‬

Artinya: "...Dan Kami turunkan Kitab (Al-Qu'ran) kepadamu


untuk menjelaskan segala sesuatu..." (QS. An Nahl: 89),

ْ ‫َما فَر‬
ِ ‫َّطنَا فِى ْال ِك ٰت‬
‫ب ِم ْن َش ْي ٍء‬

Artinya: "...Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam


Kitab..." (QS. Al-An-am: 38).
Sebagai sumber pokok ajaran Islam, Al-Qur'an menerangkan
tentang kaidah-kaidah syariat serta hukumnya yang cocok
diterapkan di segala zaman dan tempat. Dalam hal ini, tidak ada
pembatasan untuk satu golongan atau bangsa saja.
3. Peringatan dan pelajaran bagi umat manusia
Al-Qur'an juga berfungsi sebagai peringatan dan pelajaran bagi
umat manusia. Al-Qu'ran memuat berbagai kisah para nabi atau
rasul beserta umat terdahulu yang dapat dijadikan pelajaran.
"Kisah-kisah dalam Al-Qur'an tidak hanya dimaksudkan untuk
menguraikan sejarah, melainkan yang terpenting ialah
menggambarkan bagaimana cara yang ditempuh oleh para nabi
atau rasul terdahulu dalam mengembangkan dan menyeru kepada
kebenaran,

F. SEJARAH TURUNNYA AL-QURAN


Seperti telah disebutkan sebelumnya, malam Nuzulul Quran
merupakan malam di mana pertama kali kitab suci Alquran diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Sejarah Nuzulul Quran ini jatuh pada
malam 17 Ramadan. Di mana, malaikat jibril mengirimkan wahyu kitab
suci Alquran kepada Nabi Muhammad di Gua Hira, ayitu sekitar 5 km dari
kota Makkah.
Dikatakan bahwa Nabi Muhammad menerima wahyu pertama
tersebut saat berusia 40 tahun. Ketika itu, tiba-tiba malaikat Jibril datang,
memeluk dan melepaskan Rasulullah SAW, sambil membawa wahyu yang
dititipkan oleh Allah. Pelukan tersebut dilakukan malaikat Jibril sebanyak
tiga kali, sambil berkata “Iqra!” yang artinya “Bacalah!”
Kemudian Rasulullah menjawab, “Aku tidak mengenal bacaan.”
Lalu malaikat Jibril melanjutkan dengan membaca surat Al Alaq ayat 1-5
yang berbunyi, “Iqra’ bismi rabbikal ladzi khalaq, khalaqal insana min
alaq. Iqra wa rabbukal akram. Alldzi allama bil qalam. Allamal insana ma
lam ya’lam,”
 Mendapatkan Tanda Sebelum Turunnya Wahyu
Dalam sejarah Nuzulul Quran, juga diceritakan bahwa
sebelum menerima wahyu berupa Alquran, Nabi Muhammad SAW
telah mendapatkan beberapa tanda atau petunjuk dari Allah. Di
antara tanda tersebut adalah berupa mimpi. Rasulullah bermimpi
kemudian terjadi suatu peristiwa di kehidupan nyata yang sama
persis dengan mimpi yang dialami Rasulullah.
Tanda lain sebelum datangnya wahyu Alquran, Rasulullah
merasakan kesenangan uzlah atau kesenangan menyepi. Tanda ini
dirasakan menjelang turunnya wahyu Alquran yang dibawa oleh
malaikat Jibril. Penyataan ini didukung oleh riwayat Imam Bukhari
dari sayyidah Aisyah RA. Disebutkan bahwa bulan Ramadan
merupakan waktu turunnya Alquran. Hal ini juga tercantum dalam
Surat Al Baqarah ayat 185. Sementara itu, malaikat yang turun
membawa wahyu, adalah Ruh Amin atau Ruh Kudus, yang tidak
lain adalah malaikat Jibril.
 Turunnya Surat Al Alaq dan Al Muddatstsir
Dalam penjelasan singkat sejarah Nuzulul Quran tersebut,
tentu muncul pertanyaan surat mana yang pertama kali diturunkan
oleh Allah kepada Nabi Muhammad. Terdapat beberapa perbedaan
pendapat ulama dalam menafsirkan sejarah turunnya Alquran ini.
Sebagian ulama berpendapat bahwa surat Alquran yang
pertama kali turun secara lengkap adalah Surat Al Muddatstir.
Sedangkan ayat yang pertama kali turun secara lengkap adalah
Surat Al Alaq ayat 1 – 5 seperti yang diucapkan malaikat Jibril
kepada Nabi Muhammad SAW. Meski begitu, terdapat beberapa
ulama yang berpendapat lain. Di mana sebagian ulama meyakini
wahyu yang pertama kali turun adalah Surat Al Fatihah yang
didukung dengan riwayat munqathi. Sementara sebagian ulama
lainnya berpendapat bahwa wahyu Allah yang pertama kali
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, adalah bacaan
basmalah (bismillahir rahmanir rahim) karena basmalah
merupakan awal setiap surat Alquran.
Dalam hal ini, adanya perbedaan pendapat ulama memang
tak dapat dipungkiri. Sebab, setiap orang dapat menafsirkan hal
yang berbeda sesuai dengan hadist riwayat dan sumber lain yang
dipakai. Sehingga tidak dapat dikatakan, pendapat mana yang lebih
benar dan mana yang salah.
Di balik perbedaan pendapat tersebut, tersirat pesan
kebaikan yang didapatkan oleh seluruh umat muslim. Bahwa Allah
telah memerintahkan hamba-Nya untuk membaca ayat-ayat dalam
kitab suci Alquran. Dalam kitab ini terdapat berbagai nilai-nilai
kehidupan yang bisa menjadi pedoman dan teladan untuk
mendapatkan kehidupan dunia dan akhirat yang baik.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Alquran adalah mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW, bahkan terbesar
pula dibandingkan mukjizat para nabi sebelumnya. Alquran membenarkan
kitab-kitab sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah
ditetapkan sebelumnya.

Kedudukan al-quran adalah sebagai pedoman utama bagi umat islam umat
islam. Sebagaimana firman-Nya dalam surah An Nisa ayat 105 dan ayat
59.

Adapun tujuan diturunkannya Al-Quran yaitu: (1) petunjuk bagi manusia,


(2) sumber pokok ajaran, (3) peringatan dan pelajaran bagi umat manusia.
B. SARAN
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan
yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya
pengetahuan penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk
kedepannya. Sehingga bisa terus menghasilkan makalah dan karya tulis
yang bermanfaat bagi banyak orang.

DAFTAR PUSTAKA

https://doc.lalacomputer.com/makalah-alquran-sebagai-sumber-
hukum-islam/

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6145477/kedudukan-dan-
fungsi-al-quran-dalam-sumber-hukum-islam
https://m.merdeka.com/jateng/sejarah-nuzulul-quran-turunnya-
wahyu-pertama-rasulullah-kln.html?page=4

Anda mungkin juga menyukai