Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MATA KULIAH

PENGETAHUAN AGAMA ISLAM

“Isi Al-Qur’an dan Pengertiannya”

Dosen Pengampu:
Azmil Fauzi Fariska, S.H, M.H

Disusun Oleh:
Muhammad Yusrin (231055201034)

Afta Adha Dharmawan (231055201130)

FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS IBNU SINA
BATAM
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum wr. wb. Berkat rahmat Allah SWT, penyusun selaku penulis telah
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Isi Al-Qur’an dan Pengertiannya”.

Kita sebagai muslim yang bertaqwa sudah seharusnya mempelajari ajaran islam
secara keseluruhan. Mengenal dan mempelajari Al-Qur’an adalah salah satu bentuk usaha
kita untuk menjadi muslim yang beriman dan bertaqwa. Dengan tersusunnya makalah ini
dapat menjadi bentuk usaha penyusun untuk belajar dan berbagi ilmu kepada kita semua.

Dalam menyusun makalah ini, penyusun mengalami kesulitan dalam mengerjakan


dan mencari sumber terpercaya agar makalah ini dapat dipastikan kebenaran dan
kevalidannya. Namun berkat rahmat dan ridho Allah SWT, penyusun dapat mengatasi
kesulitan tersebut. Dan tidak lupa pula bantuan dari orang tua, dosen, dan teman – teman juga
yang meringankan pengerjaan makalah ini.

Oleh karena itu, kami para penyusun berharap tugas yang diberikan kepada penyusun,
dalam hal ini tugas pembuatan makalah, dapat memberikan manfaat dan menambah ilmu
bagi kita semua, terutama bagi penyusun sendiri.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
1.3 Tujuan Makalah ................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2

2.1 Sejarah Al-Qur’an ............................................................................................. 2

2.2 Isi Kandungan Al-Qur’an ............................................................................... 2

A. Akidah .......................................................................................................... 2

B. Ibadah dan Muamalah.......................................................................................

C. Hukum..............................................................................................................

D. Sejarah..............................................................................................................

E. Akhlak...............................................................................................................

F. Ilmu Pengetahuan..............................................................................................

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 5

3. Kesimpulan ........................…………………………………………………….. 5

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Al-Qur’an adalah kitab suci terakhir yang diturunkan oleh Allah kepada umat
manusia melalui Nabi Muhammad saw untuk dijadikan sebagai pedoman hidup. Petunjuk-
petunjuk yang dibawanya pun dapat menyinari seluruh isi alam ini. Sebagai kitab bidayah
sepanjang zaman, al-Qur’an memuat informasi-informasi dasar tentang berbagai masalah,
baik informasi tentang hukum, etika, kedokteran dan sebagainya.

Kita sebagai muslim yang bertaqwa sudah seharusnya mempelajari ajaran islam
secara keseluruhan. Mengenal dan mempelajari Al-Qur’an adalah salah satu bentuk usaha
kita untuk menjadi muslim yang beriman dan bertaqwa. Maka dari itu perlu adanya
penjelasan tentang kitab kita, yaitu Al-Qur’an.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Pada teks latar belakang, kita bisa mendapat permasalahan yang akan dibahas antara
lain :
1. Apa sejarah dan pengertian Al-Qur’an?
2. Apa isi kandungan Al-Qur’an?

1.3 TUJUAN MAKALAH


Tujuan dari penyusunan makalah antara lain:
1. Menjelaskan sejarah dan pengertian Al-Qur’an
2. Memaparkan isi kandungan Al-Qur’an
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. SEJARAH AL-QUR’AN

Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam. Kehadirannya adalah sebagai petunjuk bagi
manusia dan merupakan prinsip-prinsip dasar untuk semua masalah kehidupan. Al-Qur’an
juga berfungsi sebagai panduan hidup di dunia dan akhirat. Perjalanan Al-Qur’an, mulai
pertama kali diturunkan hingga sekarang mengalami perjalanan sejarah yang amat panjang,
melewati periode lebih dari 1400 tahun lampau.

Kendati berusia panjang, tidak seperti kitab-kitab suci lainnya yang terdistorsi, Allah
SWT menjamin keutuhan dan keaslian Al-Qur’an, sebagaimana firman-Nya:

"Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Qur’an dan Kamilah yang


memeliharanya," (QS Al Hijr [15]: 9).

Di masa kenabian, Al-Qur’an diturunkan dalam dua cara. Pertama, Al-Quran


diturunkan secara lengkap di malam Lailatulqadar dari Lauh Al-Mahfudz ke Baitul Izzah atau
langit dunia pada bulan suci Ramadan. Hal ini dijelaskan Allah SWT dalam surah Al-Qadr
ayat pertama:

"Sesungguhnya kami telah menurunkannya [Al-quran] pada malam kemuliaan


[Lailatulqadar]," (QS Al-Qadr [97]: 1).

Kedua, usai diturunkan di langit dunia, lalu wahyu Al-Qur’an ini diturunkan secara
bertahap kepada Nabi Muhammad SAW sesuai dengan konteks dan kebutuhan, selama kira-
kira 23 atau 25 tahun. Ayat pertama yang turun kepada Nabi Muhammad, sekaligus juga tanda
pengangkatannya sebagai Rasululullah SAW adalah surah Al-Alaq ayat 1-5 yang berisi
perintah membaca Iqra! (Bacalah!).
Sepanjang perjalanan turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad SAW, para ulama
membagi sejarah Al-Qur’an dalam dua periode, yaitu periode sebelum hijrah dan periode
selepas hijrah. Ayat-ayat Al-Qur’an yang turun sebelum hijrah dikenal dengan sebutan ayat-
ayat makiyah, sementara ayat-ayat Al-Qur’an yang turun usai hijrah dikenal dengan ayat-ayat
madaniyah.

Di masa Rasulullah SAW, Al-Qur’an belum terkumpul rapi seperti sekarang. Ketika
wahyu diturunkan, Nabi Muhammad SAW membacakannya pada para sahabat, baik untuk
langsung ditulis atau dihafalkan. Usai Rasulullah SAW meninggal, terdapat kebutuhan untuk
membukukan dan menstandardisasi Al-Qur’an agar tetap utuh dan terjaga keotentikannya.

2.2. ISI KANDUNGAN AL-QUR’AN

Al-Qur’an berisi pesan-pesan ilahi (risalah illahiyah) untuk umat manusia yang
disampaikan melalui Nabi Muhammad Saw. Pesan-pesan tersebut tidak berbeda dengan
risalah yang dibawa oleh Nabi Adam, Nuh, Ibrahim dan rasul-rasul lainnya sampai kepada
Nabi Isa, rialah itu adalah mentauhidkan Allah. Konsep ketuhanan yang diajarkan oleh Al-
Qur’an tidak berbeda dengan konsep ketuhanan ang diajarkan oleh rasul yang pernah Allah
utus didunia ini.hanya persoalan huum atau syariat sajalah yang selalu berubah sesuai dengan
perubahan situasi dan kondisi dimana nabi itu diutus.

Sumber pokok ajaran Islam adalah Al-Qur’an. Segala pokok syariat dan dalil-dalil
syar’i yang mencakup seluruh aspek hukum bagi manusia dalam menjalankan hidup di dunia
dan akhirat terkandung dalam Al-Qur’an.

Isi kandungan Al Quran antara lain tentang pokok-pokok atau dasar-dasar ajaran Islam
yang berkenaan dengan masalah ketauhidan dan akidah, ibadah, akhlak, hukum, dan sains atau
ilmu pengetahuan yang dibutuhkan manusia dalam kehidupannya.

Adapun pokok-pokok ajaran yang ada dalam Al-Qur’an adalah sebagai berikut:

A. AKIDAH
“Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari
kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan
(jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunah), meskipun
sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata,” (QS Al-Jumu’ah [62]: 2).

Sesungguhnya aqidah merupakan masalah yang paling pokok dan paling mendasar
bagi setiap mukmin. Aqidah menjadi pintu awal masuknya seseorang ke dalam Islam dan
aqidah pula yang harus dia pertahankan hingga akhir hidupnya. Seorang mukmin dituntut
untuk membawa serta kalimah tauhid, kalimat ikhlas ‘laa ilaaha illallah’ hingga
menghembuskan napas yang terakhir agar dia dikategorikan ke dalam hamba-hamba Allah
yang husnul khatimah.

Semua mukmin meyakini bahwa barang siapa yang demikian adanya pasti meraih
ridha Allah Swt, rahmat-Nya dan surga-Nya. Oleh karena itu bahasan tentang aqidah menjadi
masalah paling urgen dan krusial bagi setiap mukmin.

Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil
keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama sendiri adalah berkaitan dengan
keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul

B. IBADAH DAN MUAMALAH

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
(QS Adz-Dzariyat [51]: 56).

Eksistensi manusia di muka bumi ini tentu karena kuasa Allah SWT. Kuasa Allah
sebagai pencipta menjadikan-Nya satu-satunya zat yang pantas untuk disembah.
Untuk itu setiap manusia diperintahkan untuk menyembah Allah dengan melakukan
ibadah. Artinya, manusia diperintahkan untuk menyembah atau mengabdi sepenuhnya
kepada Allah SWT dengan tunduk, taat, dan patuh kepada-Nya.

Selain beribadah, manusia juga memiliki kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan


hidupnya dengan manusia lain. Untuk itu, Allah mengatur hubungan antarmanusia dalam
Alquran yang disebut muamalah.

C. HUKUM

“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban


untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan
termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu
beruntung.” (QS Al-Ma’idah [5]: 90).

Hukum dalam Alquran berisikan kaidah-kaidah dan ketentuan-ketentuan dasar serta


menyeluruh bagi umat manusia. Hukum ini dapat menjadikan hidup manusia menjadi lebih
tentram, adil, dan sejahtera.

Sebagai sumber hukum ajaran Islam, Al Quran banyak memberikan ketentuan-


ketentuan hukum yang harus dijadikan pedoman dalam menetapkan hukum baik secara
global (mujmal) maupun terperinci (tafsil).

D. SEJARAH
“Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai
akal. (Alquran) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab)
yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman.” (QS Yusuf [12]: 111).

Alquran mengungkapkan sejarah dan cerita masa lalu untuk dijadikan pelajaran
('ibrah) bagi umat Islam. Pelajaran ini bisa menjadi pedoman untuk menjalani kehidupan agar
senantiasa diridhoi Allah SWT.

Banyak diceritakan kisah para sahabat yang memiliki akhlak baik, senantiasa
mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dan begitu pula sebaliknya, supaya
manusia bisa mengambil pelajaran dari kisah tersebut.

E. AKHLAK

“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, "Janganlah kamu
menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-
anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia,
laksanakan salat dan tunaikanlah zakat." Tetapi kemudian kamu berpaling
(mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi)
pembangkang.” (QS Al-Baqarah [2]: 83).

Isi kandungan yang tak kalah penting untuk dijadikan pedoman manusia adalah
akhlak. Secara istilah, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia dan muncul
secara spontan dalam tingkah laku sehari-hari.

Figur yang bisa dijadikan suri tauladan bagi umat Islam adalah Rasulullah SAW.
Sebab, kepribadian beliau bersumber langsung pada Alquran. Dengan mengikuti akhlak
Rasulullah, seorang Muslim akan menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan jauh dari akhlak
tercela.

F. ILMU PENGETAHUAN

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,(1) Dia telah


menciptakan manusia dari segumpal darah.(2) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha
mulia.(3) Yang mengajar (manusia) dengan pena.(4) Dia mengajarkan manusia apa yang
tidak diketahuinya.(5)” (QS Al-‘Alaq [1-5]: 96).

Al-Quran banyak mengandung ayat yang mengisyaratkan ilmu pengetahuan sains dan
teknologi. Ilmu ini sangat potensial untuk kemudian dikembangkan guna kemaslahatan dan
kesejahteraan umat manusia.

Ayat yang pertama kali diturunkan Allah adalah Al-Alaq, yang memerintahkan umat
Islam untuk membaca sebagai jembatan utama untuk mendalami ilmu pengetahuan. Ini
mengisyaratkan Alquran ada sebagai sumber ilmu pengetahuan bagi manusia.
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Alquran merupakan kitab suci umat Islam dan manusia seluruh alam yang tidak dapat
diragukan kebenarannya dan berlaku sepanjang zaman, baik masa lalu, masa sekarang maupun
masa yang akan datang.

Al-Qur’an berisi pesan-pesan ilahi (risalah illahiyah) untuk umat manusia yang
disampaikan melalui Nabi Muhammad Saw. Pesan-pesan tersebut tidak berbeda dengan
risalah yang dibawa olae Nabi Adam, Nuh, Ibrahim dan rasul-rasul lainnya sampai kepada
Nabi Isa, rialah itu adalah mentauhidkan Allah. Konsep ketuhanan yang diajarkan oleh Al-
Qur’an tidak berbeda dengan konsep ketuhanan ang diajarkan oleh rasul yang pernah Allah
utus didunia ini.hanya persoalan huum atau syariat sajalah yang selalu berubah sesuai dengan
perubahan situasi dan kondisi dimana nabi itu diutus.

Sebagian isi kandungan dalam Alquran kebanyakan memuat tentang qashas (sejarah)
umat-umat terdahulu sebagai bahan pelajaran bagi umat sekarang (umat Islam).
DAFTAR PUSTAKA

KULSUM, Frida U (Ambon, 2016). Pokok-Pokok Isi Kandungan Al-Qur’an. hlm 5-18

Karman, Materi Al-Qur’an, (Cetakan Pertama, Hilliana Press, Jakarta, 2014)

Ghofur Abdul, Al-Qur’an Hadis Kelas VII, (Penerbit dan Percetakan Mediatama, Surakarta,
April 2010)

HADI, Abdul (Jakarta, 2021). Sejarah Turunnya Al-Qur'an dan Keistimewaannya (tirto.id).
hlm 1.

MARZUKI, Kastolani (Jakarta, 2021). 6 Isi Kandungan Al Quran yang Wajib Diketahui
Muslim, Dari Akidah hingga Sains (inews.id). hlm 1.

Ayat-Ayat Al-Qur’an dan Terjemahannya. Al-Quran yang mulia - Quran.com

Anda mungkin juga menyukai