Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH AGAMA

AL QUR’AN SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM


Dosen pembimbing : Sukawati S.PdI, M.PdI

Disusun oleh:

Agus Suwarno : 1812030

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK)

SURYA INTAN KOTABUMI

2018

Page 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat  menyelesaikan makalah
bertema ”Al Qur’an Sebagai Sumber Ajaran Islam” sebagai salah satu tugas kelompok mata
kuliah Agama Islam

Dalam menyelesaikan makalah ini, kami mendapatkan begitu banyak bimbingan dari
berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan banyak terimakasih kepada siapa saja yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat dalam segala bentuk belajar


mengajar, Sehingga dapat mempermudah pencapaian tujuan pendidikan nasional. Namun
makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu saya mengharap kritik dan sarannya yang
akan menjadikan makalah ini lebih baik.

Kotabumi,  2018

Penyusun

Page 2
DAFTAR ISI

 Halaman Judul.........................................................................................................1

 Kata Pengantar.........................................................................................................2

 Daftar Isi..................................................................................................................3

 Pembahasan.............................................................................................................4-10

o Pengenalan Al-Qur’an.................................................................................4

o Sejarah Turun dan Penyusunan Al-Qur’an.................................................6

o Fungsi Al-Quran Pada Kehidupan di Dunia...............................................8

o Kandungan dan Pokok-Pokok Isi Al-Qur’an...............................................11

o Keistimewaan Al-Qur’an.............................................................................13

 Daftar Pustaka..........................................................................................................16

Page 3
1. PENGERTIAN AL QUR’AN

Al-Qur’an adalah kitab suci bagi umat Islam yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi
Muhammad melalui perantara malaikat Jibril. Al-Qur’an merupakan sumber hukum utama
Islam dan pedoman hidup kaum muslim.Al-Qur’an bukan hanya mengajarkan tentang
hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga mengajarkan tentang hubungan manusia
terhadap sesama manusia dan juga alam. Pengertian Al-Qur’an sangat luas, antara lain :

a) Secara Etimologi

Ada beberapa pendapat tentang pengertian Al-Qur’an secara etimologi, antara lain yaitu :

 Kata “Al-Qur’an” merupakan bentuk masdar dari kata“Qara’a” yang artinya


“bacaan”.
 Kata “Al-Qur’an” merupakankata sifat dari “Al-Qar’u” yang bermakna “Al- jam’u”
yang artinya “kumpulan”.
 Kata Al-Qur’an merupakan Isim Alam bukan kata bentukan dan sejak awal digunakan
sebagai nama kitab suci umat Islam.
b) Secara Terminologi

Menurut Muhammad bin Muhammad Abu Syahbah dalam bukunya Al-Madkhal li dirasah al-
Qur’an al karim mengatakan bahwa :

“ Al-Qur’an adalah firman Allah swt yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw, yang
memiliki kemukjizatan lafal, membacanya bernilaiibadah, diriwayatkan secara mutawatir,
yang tertulis dalam mushaf,dimulai dengan suratal-fatihah dan diakhiri dengan surat an-
Nas.”

Nama-Nama Al-Qur’an

1. Al Kitab ( Kitabullah )
Yang merupakan sinonim dari kata Al-Qur’an artinya, kitab suci sebagai petunjuk bagi orang
yang bertaqwa.

2. Az-Zikr ( Peringatan )
Allah SWT menyebutkan Al-Qur’an sebagai Az-zikr (Peringatan) karena sebetulnya Al-
Qur’an itu senantiasa memberikan peringatan kepada manusia karena sifat lupa yang tidak
pernah lepas darimanusia.

Page 4
3. Al-Furqan ( Pembeda )
Allah SWT memberi namalain bagi Al-Qur’an dengan Al-Furqan berarti Al-Qur’an sebagai
pembeda antara yang haq dan yang batil.

4. Al-Mauidhah ( Nasihat)
Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah adalah untuk kegunaan dan keperluan manusia, karena
manusia senantiasa memerlukan peringatan dan pelajaran yang akan membawa mereka
kembali kepadatujuan penciptaan yang sebenarnya.

5. Asy-Syifa’ ( Penawar )
Allah SWT telah mensifatkan bahwa Al-Qur’an yang diturunkan kepada umat manusia
melalui perantara Nabi Muhammad SAW sebagaipenawar dan penyembuh.

6. Al-Haq (Benar)
Al-Qur’an dinamakan dengan Al-Haq karena dari awal hingga akhirnya, kandungan Al-
Qur’an adalah semuanya benar.Kebenaran ini adalah datang daripada Allah yang mencipta
manusia dan mangatur sistem hidup manusia dan Dia Maha mengetahui segala-galanya.

7. Ar-Ruh ( Roh )
Allah SWT telah menamakan wahyu yang diturunkan kepada Rasulnya sebagai roh.Sifat roh
adalah menghidupkan sesuatu.Seperti jasad manusia tanpa roh akan mati, busuk dan tidak
berguna.

8. Al-Busyraa ( Berita Gembira )


Al-Quran sering menceritakan khabar gembira bagi merekayang beriman kepada Allah dan
menjalani hidup menurut kehendak dan jalan yang telah diatur oleh Al-Qur’an.

9. Al-Bayaan (Keterangan)
Al-Quran adalah kitab yang menyatakan keterangan danpenjelasan kepada manusia tentang
apa yang baik dan buruk untuk mereka. Menjelaskan antara yang haq dan yang batil, yang
benar danyang palsu,jalan yang lurus dan jalan yang sesat.

10. Ar-Rahmah (Rahmat)

Page 5
Allah menamakan Al-Qur’an dengan rahmat karena dengan Al-Qur’an ini akan melahirkan
iman dan hikmah. Bagi manusia yang beriman dan berpegang kepada Al-Qur’an ini mereka
akan mencari kebaikan dan cenderung kepada kebaikan tersebut.

2. SEJARAH SINGKAT TURUNNYA AL QUR’AN

Wahyu pertama turun pada saat Nabi SAW berusia 40 tahun di saat beliau sedang
bermeditasi di Gua Hira (17 Ramadhan). Wahyu berikutnya turun 3 tahun kemudian. Urut-
urutan Surat yang terdapat dalam Al-Quran bukan berdasarkan urutan turunnya ayat-ayat
tersebut.Surat pertama yang diwahyukan adalah Al-‘Alaq (QS: 96) dan yang turun terakhir
adalah An-Nasr(QS: 110), sedangkan ayat terakhir yang diturunkan adalah ayat 3 dari surat
Al-Maaidah. Sedangkan surat pertama yang terdapat dalam Al-Quran adalah Al-Fatihah (QS:
1) dan yang terakhir An-Nas (QS: 114).Urutan-urutan dalam Al-Quran tersebut semata-mata
berdasarkan petunjuk dari Allah SWT kepada Nabi SAW. Al-Quran diturunkan tidak secara
sekaligus tapi secara berangsur-angsur. Di Mekah selama 13 tahun dan di Madinah 10 tahun.
Terbagi menjadiayat-ayat Makkiyyah (19/30 = 86 surat) dan Madaniyyah (11/30 = 28
surat).Sebenarnya, malaikat Jibril telah menyampaikan firman-firman Allah atau Al Qur’an
kepada Nabi Muhammad dengan beberapa cara. Berikut iniadalah beberapa cara turunnya Al
Qur’an kepada Nabi Muhammad saw.
 Malaikat Jibril memasukkan wahyu itu ke dalam hati Nabi Muhammad saw.tanpa
memperlihatkan wujud aslinya. Rasulullah tiba-tiba saja merasakan wahyu itu telah berada di
dalam hatinya.
 Suatu ketika, malaikat Jibril juga pernah menampakkan dirinya sebagai
seorang laki-laki dan mengucapkan kata-kata di hadapan Nabi saw. Itulah salah satu metode
lain yang digunakan malaikat Jibril untuk menyampaikan Al-Qur’an kepada Nabi
Muhammad saw.
 Yang selanjutnya, wahyu juga turun kepada Nabi Muhammad saw. seperti
bunyi gemerincing lonceng. Menurut Rasulullah, cara inilah yang paling berat
dirasakan, sampai-sampai beliau mencucurkan keringat meskipun wahyu ituturun di musim
yang sangat dingin.
 Cara yang lain adalah malaikat Jibril turun membawa wahyu kepada Nabi
Muhammad saw. dengan menampakkan wujudnya yang asli. Rasulullah saw.senantiasa
menghafalkan setiap wahyu yang diterimanya. Beliau mampu mengulangi wahyu tersebut
dengan tepat, sesuai dengan apa yang telah disampai kan oleh malaikat Jibril. Dalam hal ini,

Page 6
malaikat Jibril juga berperan untuk mengontrol hafalan Al Qur’an Rasulullah saw. Al Qur’an
diturunkan dalam dua periode. Periode pertama dinamakan Periode Mekah. Turunnya Al-
Qur’an pada periode pertama ini terjadi ketika Nabi saw. bermukim di Mekah (610–622 M)
sampai Nabi Muhammad saw. melakukan hijrah. Ayat-ayat yang diturunkan pada masa itu,
kemudian disebut dengan ayat-ayat Makiyah,yang berjumlah 4.726 ayat dan terdiri atas 89
surat. Periode yang kedua adalah Periode Madinah. Sebuah periode yang terjadi pada masa
setelah Nabi Muhammad saw. hijrah ke Madinah (622–632 M). Ayat-ayat yang turun dalam
periode ini kemudian dinamakan ayat-ayat Madaniyah, meliputi 1.510ayat dan mencakup 25
surat. Ayat-ayat Makiyah maupun Madaniyah yang terdapat dalam Al Qur’an memiliki
beberapa perbedaan yang menjadi cirikhas. Berikut ini adalah ciri-ciri yang terdapat pada
kedua kategori ayat tersebut.

Penulisan Al-Qur'an dan perkembangannya


Penulisan (pencatatan dalam bentuk teks) Al-Qur'an sudah dimulai sejak zaman Nabi
Muhammad SAW. Kemudian transformasinya menjadi teks yang dijumpai saat ini selesai
dilakukan pada zaman khalifah Utsman bin Affan.

a. Pengumpulan Al-Qur'an pada masa Rasullulah SAW


Pada masa ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup, terdapat beberapa orang yang
ditunjuk untuk menuliskan Al-Qur'an yakni Zaid bin Tsabit,Ali bin Abi
Talib,Muawiyah bin Abu Sufyan dan Ubay bin Kaab.Sahabat yang lain juga kerap
menuliskan wahyu tersebut walau tidak diperintahkan. Media penulisan yang digunakan saat
itu berupa pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana,
potongan tulang belulang binatang. Di samping itu banyak juga sahabat-sahabat langsung
menghafalkan ayat-ayat Al-Qur'an setelah wahyu diturunkan.

b. Pengumpulan Al-Qur'an pada masa Khulafaur Rasyidin
 Pada masa pemerintahan Abu Bakar
Pada masa kekhalifahan Abu Bakar, terjadi beberapa pertempuran (dalam perang yang
dikenal dengan nama perang Ridda) yangmengakibatkan tewasnya beberapa penghafal Al-
Qur'an dalam jumlah yang signifikan.Umar bin Khattab yang saat itu merasa sangat khawatir
akan keadaan tersebut lantas meminta kepada Abu Bakar untuk mengumpulkan seluruh
tulisan Al-Qur'an yang saat itu tersebar di antara parasahabat. Abu Bakar lantas
memerintahkan Zaid bin Tsabit sebagai koordinator pelaksaan tugas tersebut. Setelah

Page 7
pekerjaan tersebut selesai dan Al-Qur'an tersusun secara rapi dalam satu mushaf, hasilnya
diserahkan kepada Abu Bakar. Abu Bakar menyimpan mushaf tersebut hingga wafatnya
kemudian mushaf tersebut berpindah kepada Umar sebagai khalifah penerusnya, selanjutnya
mushaf dipegang oleh anaknya yakni Hafsah yang juga istri Nabi Muhammad SAW.
 Pada masa pemerintahan Utsman bin Affan
Pada masa pemerintahan khalifah ke-3 yakni Utsman bin Affan,terdapat keragaman dalam
cara pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang disebabkan oleh adanya perbedaan dialek (lahjah)
antar suku yang berasal dari daerah berbeda-beda. Hal ini menimbulkan kekhawatiran
Utsman sehingga ia mengambil kebijakan untuk membuat sebuah mushaf standar(menyalin
mushaf yang dipegang Hafsah) yang ditulis dengan sebuah jenis penulisan yang baku.
Standar tersebut, yang kemudian dikenal dengan istilah cara penulisan (rasam) Utsmani yang
digunakan hingga saat ini.Bersamaan dengan standardisasi ini, seluruh mushaf yang berbeda
dengan standar yang dihasilkan diperintahkan untuk dimusnahkan (dibakar). Dengan proses
ini Utsman berhasil mencegah bahaya laten terjadinya perselisihan di antara umat Islam pada
masa depan dalam penulisan dan pembacaan Al-Qur'an.Menurut Syaikh Manna' Al-Qaththan
dalam Mahabits fi 'Ulum AlQur'an, keterangan ini menunjukkan bahwa apa yang dilakukan
Utsman telah disepakati oleh para sahabat. Demikianlah selanjutnya Utsman mengirim
utusan kepada Hafsah untuk meminjam mushaf Abu Bakar yang ada padanya. Lalu Utsman
memanggil Zaid bin Tsabit Al-Anshari dan tigaorang Quraish, yaitu Abdullah bin Az-Zubair,
Said bin Al-Ash dan Abdurrahman bin Al-Harits bin Hisyam. Ia memerintahkan mereka agar
menyalin dan memperbanyak mushaf, dan jika ada perbedaan antara Zaiddengan ketiga orang
Quraish tersebut, hendaklah ditulis dalam bahasa Quraish karena Al Qur'an turun dalam
dialek bahasa mereka. Setelah mengembalikan lembaran-lembaran asli kepada Hafsah, ia
mengirimkan tujuh buah mushaf, yaitu ke Mekkah, Syam, Yaman, Bahrain, Bashrah,Kufah,
dan sebuah ditahan di Madinah (mushaf al-Imam).

3. FUNGSI AL-QUR’AN DALAM KEHIDUPAN DI DUNIA

Bila dilihat dari awal diturunkannya Al-Quran kepada manusia adalah untuk membawa


manusia keluar dari masa kebodohan (jahiliyah) menuju masa yang lebih terang tentang
mengapa manusia diciptakan dan untuk apa manusia hidup.Al-Quran memiliki beberapa
nama sebagaimana fungsinya.

1.Al-Furqon

Page 8
 Al-Furqan artinya yang membedakan, Al-Quran membedakan antara yangbenar dan yang
salah, antara yang baik dengan yang buruk, yang haq dengan yangbatil. Al-Quran menuntun
manusia untuk melakukan segala sesuatu yang baik dan menjauhi segala sesuatu yang buruk.
Salah satu isi pokok dalam Al-Quran adalah menceritakan kisah-kisah lampau. Kisah-kisah
yang harus kita ambil pelajaran di dalamnya. Salah satu kisah yang sering di ceritakan oleh
Al-Quran adalah kisah nabi Musa dan kesesatan fir’awn. Secara Implisit Allah menerangkan
kepada manusia perbuatan apa saja yang tidak boleh dilakukan manusia dari sifat firawn yang
diceritakannya.Pada zaman sekarang terkadang sesuatu yang dianggap salah bisa
dianggapbenar, sesuatu yang dianggap buruk bisa dianggap baik, bahkan sesuatu
yang jelek bisa bisa menjadi biak jika mayoritas orang berkata demikian. Berbohong adalah
salah satu budaya baru yang terdapat di lingkungan karena kebanyakan orang melakukan hal
tersebut dan kita sering melakukan hal itu maka berbohong tidaklah lagi menjadi
perbuatan yang buruk.Al Quran sebagai  Al-Furqan menjelaskan batasan tentang yang
sebenarnya benar itu adalah benar dan yang sebenarnya salah itu adalah adalah salat. Orang-
orang yang mengikuti Al Quran tidak akan terjebak dengan opini publik atau budaya
masyarakat yang menjungkir balikan aturan yang sudah teratur sebelumnya. Umat manusia
akan tetap berada di jalan yang benar ketika kita mengikuti aturan yang di terangkan oleh Al-
Quran.

2. Al-Huda
Al Huda yang berarti petunjuk hidup.Sebagai hudá, Al-Qur’an merupakan aturan yang harus
diikuti tanpa tawar menawar sebagaimana papan petunjuk arah jalan yang dipasang di jalan-
jalan. Kalau seseorang tidak mengetahui arah jalan tetapi sikapnya justeru mengabaikan
petunjuk yang ada pada papan itu, maka sudah pasti ia akan tersesat. Sesuai dengan surah Ar-
Rad
ayat 37.
Yang artinya,“Dan Demikianlah, kami Telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan
(yang benar) dalam bahasa Arab. dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah
datang pengetahuan kepadamu, Maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu
terhadap (siksa) Allah” (Q.S. 13:37)
Petunjuk yang ada pada Al-Qur’an benar-benar sebagai ciptaan Allah bukan cerita yang
dibuat-buat, semua ayatnya harus menjadi rujukan termasuk dalam mengelola bumi.
Dengan menggunakan kedua macam hukum secara beriringan yakni hukum alam dan
hukum Al-Qur’an, ditujukan antara lain untuk menampakkan kejayaan Islam dan

Page 9
mengalahkan segenap tata aturan ciptaan manusia (liyudlhirah‘aláddini kullih) sebagaimana
ditunjukkan oleh kemenangan negeri Madinah atas negeri Mekah yang Jahiliyah
(futuhMekah). Supaya tujuan itu bisa dicapai maka hukum Allah (Al-Qur’an) harus benar-
benar dijadikan undang-undang oleh parakhalifah fil ardl dalam mengelola bumi.

3.As-Syifa
Al Quran juga merupakan As-syifa yang berarti Al–Quran merupakan penyembuh. Al Quran
bisa menjadi penyembuh langsung dan bisa juga sebagai penyembuh tidak langsung. Sebagai
penyembuh langsung, Al Quran dapat menyembuhkan penyakit hati yang sedang dilanda
oleh manusia. Penyakit hati yang sering di alami oleh manusia zaman sekarang adalah
kesukaan kita untuk mengeluh. Menyalahkan segala sesuatu selain kita karena kegagalan
yang kita alami. Padahal pada dasarnya, semua keberhasilan dan kegagalan itu berasal dari
diri kita sendiri.Contoh yang sering kita alami adalah ketika kita mendapatkan hasil
buruk dalam ujian. Hal pertama yang kita pikirkan adalah melemparkan semua masalah
keluar, misalnya karena soalnya terlalu sulit, waktu pengerjaan yang terlalu sedikit atau apa
yang diujikan tersebut tidak pernah diajarkan sebelumnya. Kita sibuk menyalahkan hal
lain yang sebenarnya bukan masalah utama dari kegagalan kita.Sebenarnya Al-Quran telah
menerangkan bahwa manusia adalah tempatnya salah. Maka manusia yang baik adalah
manusia yang terus memperbaiki dirinya.Dari nilai tersebut kita dapat belajar bahwa yang
sebenarnya salah itu adalah diri kita sendiri. Misalkan karena kita tidak belajar dengan
sungguh-sungguh. Bila memang apa yang kita lakukan sudah sangat keras menurut kita,
coba tengok teman kita yang lebih baik nilainya, mereka telah bekerja lebih keras lagi
dibandingkan kita.Al-Quran juga bisa disebut sebagai penyembuh tidak langsung. Saat Al-
Quran menerangkan tentang ilmu dunia ini. Manusia mencoba mencari tahu lebih lanjut
tentang ilmu dunia yang telah di terangkan oleh Al-Quran tersebut. Hingga akhirnya manusia
bisa menghasilkan sesuatu hasil penelitian mereka tentang dunia ini.Contoh yang bisa kita
ambil adalah tentang proses pembentukan manusia.Dari situ manusia dapat meneliti lebih
lanjut ilmu Allah yang lebih dalam dari itu.Akhirnya manusia dapat mengetahui kapan
sebenarnya bayi di kandung. Darimana bayi mendapatkan makanan ketika dalam kandungan.
Hingga saat ada sesuatu yang sebenarnya tidak harus terjadi seperti pertumbuhan bayi dalam
kandungan tidak meningkat ataupun usia kandungan yang masih terlalu
dini untuk melahirkan. Itu semua dapat di antisipasi oleh manusia karena telah mempelajari
itu dan mencari tahu bagaimana mengatasinya. Tapi pada intinya, ilmu yang kini dimiliki
manusia untuk mengobati itu adalah ilmu yang diberikan oleh Allah salah satunya melalui

Page
10
Al-Quran.Tapi pada umumnya Al-Quran Ibarat resep dokter, pasien sering sulit membaca
resep dokter apa lagi memahaminya, akan tetapi walaupun begitu,pasien tetap percaya bahwa
resep itu benar mustahil salah karena dokter diyakini tidak mungkin bohong.
Inilah kebenaran otoritas. Demikian pula dengan Al-Qur’an, ia adalah resep dari Allah yang
sudah pasti benar dan mustahil salah karena Allah adalah Maha Benar. Dengan demikian
walaupun ada beberapa ayat Al-Qur’an yang untuk sementara waktu belum dapat difahami
oleh ratio, tak apa tetapi tetap harus dilaksanakan, sebab kalau menunggu dapat
memahaminya secara penuh bisa keburu mati.Juga obat dari dokter kadang rasanya manis
kadang pahit, tetapi dokter berpesan agar obat tersebut dimakan sesuai aturan dan sampai
habis, sebab kalau tidak tepat aturan dan tidak sampai habis, penyakitnya tidak akan
sembuh.Demikian pula dengan Al-Quran sebagai obat, tidak selalu harus sejalan dengan
perasaan ( feeling) kemauan (willing) dan pikiran (thinking). Allah menghendaki agar seorang
mukmin mengamalkan seluruhayat Al-Qur’an tanpa terkecuali. Pemilahan dan pemilihan
ayat-ayat tertentu untuk diamalkan sedangkan ayat yang lainnya dibiarkan adalah sikap kufur
(Nu’minubiba’dlinwanakfurubiba’dlin).
4. KANDUNGAN DAN POKOK-POKOK ISI AL-QUR’AN

1. Kandungan Isi Al-qur’an
Al-qur’an sebagai sumber pertama dalam ajaran islam tentunya memiliki banyak sekali
ajaran dan tuntunan maupun kisah-kisah yang dapat menjadi contoh dan pelajaran maupun
peringatan bagi kaum-kaum setelahnya yang membaca dan mempelajari al-qur’an, secara
garis besar, kandungan isi al-qur’an terbagi menjadi beberapa bagian yaitu: ‘Aqidah,
Syari’ah, Akhlaq, kisah-kisah lampau, berita-berita yang akan datang, dan pengetahuan-
pengetahuan ilahi lainnya (Makhmud, 2001).

a. ‘Aqidah
Aqidah dalam bahasa arab berarti iman, sehingga secara umum semua system kepercayaan
dapat dikatakan sebagai aqidah. ‘Aqidah (‫ )العقدة‬menurut bahasa Arab (etimologi) berasal dari
kata al-‘aqdu (‫)العقد‬yang berarti ikatan, at-tautsiiqu (‫ثيق‬TT‫ )التوت‬yang berarti kepercayaan
ataukeyakinan yang kuat, al-ihkaamu (‫ )االحكام‬yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan
ar-rabthu biquw-wah (‫ )الربط بقوة‬yang berarti mengikat dengan kuat. ‘Aqidah jika dilihat dari
sudut pandang sebagai ilmu-sesuai konsep Ahlus Sunnah wal Jama’ah -meliputi topik-topik:
Tauhid, Iman,Islam, masalah ghaibiyyaat (hal-hal ghaib), kenabian, takdir, berita-berita
(tentang hal-hal yang telah lalu dan yang akan datang), dasar-dasar hukum yang qath’i

Page
11
(pasti), seluruh dasar-dasar agama dan keyakinan, termasuk pula sanggahan terhadap ahlul
ahwa’ wal bida’ (pengikut hawa nafsu danahli bid’ah), semua aliran dan sekte yang
menyempal lagi menyesatkan serta sikap terhadap mereka.

b.Syari’ah
Syariah [‫ ]الشريعة‬secara bahasa artinya jalan yang dilewati untuk menuju sumber air. Secara
bahasa, kata syariat juga digunakan untuk menyebut madzhab atau ajaran agama.
Atau dengan kata lebih ringkas, syariat berarti aturan dan undang-undang.Aturan disebut
syariat, karena sangat jelas, dan mengumpulkan banyak hal. Ada juga yang mengatakan,
aturan ini disebut syariah, karena diamenjadi sumber yang didatangi banyak orang
untuk mengambilnya.Namun, dalam perkembangannya, istilah syariat lebih akrab untuk
menyebut aturan islam.Secara istilah, syariat islam adalah semua aturan yang Allah turunkan
untuk para hamba-Nya, baik terkait masalah aqidah, ibadah, muamalah, adab, maupun
akhlak. Baik terkait hubungan makhluk dengan Allah, maupun hubungan antar-sesama
makhluk. (Tarikh Tasyri’ Al-Islami, Manna’ Qathan, hlm. 13). Allah berfirman,
“Kemudian  Aku jadikan kamu berada diatas suatus yariat (peraturan) dari urusan
(agamaitu), Maka ikuti lah syariat itu…”(QS. Al-Jatsiyah:18) Rincian syariat yang Allah
turunkan, berbeda-beda antara satu umat dengan umat lainnya, disesuaikan dengan perbedaan
waktu dan keadaan masing-masing umat. Dan semua syariat ini adalah adil ketika dia
diturunkan. Meskipun demikian, bagian prinsip dalam syariat, tidak berbeda antara satu umat
satu nabi dengan umat nabi lainnya.

d.Akhlak
Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan
secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan
yang baik. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk ,berasal dari bahasa Arab
yang berarti perangai, tingkah laku,atau tabiat. Tiga pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu
Miskawaih,Al Gazali,dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang
melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa
mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. Akhlak yang di dalam bahasa Indonesia disebut
tingkah laku merupakan sikap yang diambil seseorang secara langsung dan tanpa berpikir
dengan pertimbangan-pertimbangan yang ada dan sikap ini bukan hanya disatu waktu saja
melainkan secara berulang-ulang. Sikap dan tingkah lakuini juga didorong oleh motivasi
dalam diri unutk melakukan suatu hal bak secara sadar maupun tidak sadar.Akhlak atau sikap

Page
12
juga memiliki beberapa kriteria agar dapat dikatakan bahwa hal tersebut adalah benar
bagi seseorang, yaitu perbuatan yang dilakukan adalah baik atau buruk, memiliki kemampuan
untuk melakukan perbuatan, sadar akan apa yang ia perbuat pada saat melakukan hal
tersebut, dan memiliki kondisi jiwa yang cenderung memiliki arah untuk condong kesatu arah
antara baik atau buruk. Hal ini disyaratkan karena terkadng manussia dapat tidak terkontrol
jika kehilangan akalnya dan melakukan banyak hal yang diluar dari sikap dan akhlak yang
biasa dilakukan oleh manusia tersebut.

e.Kisah-Kisah Lampau dan yang akan Datang
Alqur’an tidak hanya berisi perintah-perintah tentang bagaimanacara beribadah juga tentang
hokum-hukum dalam islam, tetapi mirip dengan kitab-kitab pada agama ibrahimiah, Al-
qur’an juga berisi tentang kisah-kisah yang bertempat di masa lampau dengan tujuan agar
dapat menjelaskan asas dan dasar-dasar dakwah dalam agama islam dan menjelaskan pokok-
pokok syari’at islam, juga untuk meneguhkan hati para kaum muslim yang membacanya agar
selalu ingat bahwa Allah senantiasa bersama mereka dan untuk menyibak kebohongan-
kebohongan ahli kitab terhadap apa yang mereka sembunyikan.Secara garis besar ksah-kisah
yang terdapat dalam al-Qur’an dibedakan menjadi tiga bagian, dengan pembagian sebagai
berikut;
o Kisah para nabi, kisah ini bercerita mengenai dakwah mereka kepada umatnya,
mu’jizat-mu’jizat yang diberikan Allah kepadanya, sikap dan reaksi orang yang
menentag dakwahnya, tahapan dakwah serta akibat-akibat yang diterima mereka dari
orang-orang yang mempercayai dan menentangnya. Kisah-kisah ini bayak
diceritakan al-Qur’an seperti kisah tentang Nabi Adam pada surah Al-Baqarah 30-39
o Kisah-kisah yang berhubungan dengan peristiwa yang terjadi pada masa lalu, dan
orang-orang yang tidak dipastikan kenabiannya.Diantara kisah ini adalah kisah
tentang Luqman (QS. Luqman: 12-13)
o Kisah-kisah yang terjadi pada masa Rosulullah Muhammad SAW,seperti kisah
tentang Ababil (QS. Al-Fil: 1-5)

f.Pengetahuan-pengeahuan Ilahi
Selain berbagai ayat-ayat tentang aturan, kisah dan keesaan Allah,banyak juga ayat-ayat yang
merupakan ilmu pengetahuan bagi manusia,dalam hal ini pengetahuan yang diberikan
tidaklah mendetail tetapi awaldan akhir dari pengetahuan tersebut dan merupakantugas

Page
13
manusia untuk menguak kebenaran dan ilmu tentang hal ini. Diantara ayat-ayat inicontohnya
adalah tentang penciptaan alam semesta pada surah Al-An’aam:101,

5. KEISTIMEWAAN AL QUR’AN
PEMBUKTIAN KEBENARAN AYAT AL-QURAN DALAM PERSPEKTIF SAINS DAN
TEKNOLOGI

1.Fakta tentang besi


Besi adalah salah satu logam berat yang sangat bermanfaat bagi kehidupan. Dalam Alquran
surat Al Hadiid ayat 25 menjelaskan bahwa Allah menurunkan besi yang memiliki kekuatan
hebat dan memiliki banyak manfaat bagimanusia.

2.Fakta penciptaan berpasang-pasangan


Surat Yaasin ayat 36 menjelaskan, Allah menciptakan segala sesuatu secara berpasang-
pasang.
Menurut ayat ini, Allah menciptakan yang berpasangan tidak hanya manusia,melainkan
segala sesuatu yang tumbuh dari bumi dan berbagai partikel yang tidak terlihat mata.Seorang
ilmuwan asal Inggris, Paul Dirac, berhasil melakukan penelitian yang membuktikan bahwa
materi diciptakan secara berpasangan. Penemuannya dinamakan ‘Parite. Dia memperoleh
Nobel di bidang fisika pada tahun 1933 karena penemuannya itu.

3.Fakta tentang garis edar tata surya
Matahari, planet, satelit dan benda langit lainnya bergerak dalam garis edarnya masing-
masing. Alquran surat Al Anbiya ayat 33 dan surat Yaasin ayat 38 menjelaskan mengenai
fakta ilmiah itu dan terbukti kebenaranya. Banyak ayat dalam Alquran yang menjelaskan
tentang alam semesta dan tata surya.

4.Fakta tentang penciptaan manusia dalam 3tahap
Dalam Alquran surat Az Zumar ayat 6 dijelaskan, manusia diciptakan dalam tubuh ibunya
dalam tiga tahapan.

5. Fakta tentang jenis kelamin bayi


Hasil penemuan ilmu genetika abad 20 menjelaskan bahwa jenis kelamin seorang bayi
ditentukan oleh air mani dari pria.

Page
14
6. Fakta tentang sidik jari manusia
Setiap manusia memiliki ciri sidik jari yang unik dan berbeda antara satu orang dengan
lainnya. Keunikan sidik jari baru ditemukan pada abad 19. Sebelum penemuan itu, sidik jari
hanya dianggap sebagai lengkungan biasa yang tidak memiliki arti. Alquran surat Al
Qiyaamah ayat 3-4 menjelaskan tentang kekuasaan Allah untuk menyatukan kembali tulang
belulang orang yang telah meninggal,bahkan Allah juga mampu menyusun kembali ujung-
ujung jarinya dengan sempurna.

7. Fakta tentang menyusui bayi selama 2 tahun


Air susu ibu atau ASI sangat bermanfaat bagi bayi. ASI adalah sumber makanan terbaik
bagi bayi dan mengandung zat yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Tidak ada susu
buatan manusia yang mampu menandingi kualitas ASI.Alquran menganjurkan manusia untuk
berbuat baik kepada ibu bapaknya,ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Surat ini menjelaskan bahwa waktu
yang terbaik untuk memberikan ASI bagi seorang bayi adalah 2 tahun karena memberikan
banyak manfaat.

8. Fakta tentang relativitas waktu


Albert Einstein pada awal abad 20 berhasil menemukan teori relativitas waktu. Teori ini
menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan.Waktu dapat berubah sesuai
dengan keadaannya. Beberapa ayat dalam Al-
quran juga telah mengisyaratkan adanya relativitas waktu ini, di antaranya dalam Al-quran
surat Al Hajj ayat 47, surat As Sajdah ayat 5 dan Al quran surat Al Ma’aarij ayat 4.
9. Fakta tentang gunung
Gunung tidak hanya memperindah pemandangan. Dikaji dari ilmu geologi,gunung berfungsi
sebagai penyeimbang bumi dari goncangan. Gunung muncul karena tumbukan lempengan-
lempengan raksasa yang membentuk kerak bumi.Ketika dua lempengan bertumbukan,
lempengan yang lebih kuat menyelip kebawah sedangkan lempengan yang lemah melipat
ke atas membentuk dataran tinggi dan gunung. Alquran menjelaskan fungsi gunung dalam
beberapa ayat di antaranya dalam surat Al Anbiyaa ayat 21 dan surat An Naba’ ayat 6-7.
Gunung diibaratkan sebuah paku yang menjadikan lembaran kayu tetap saling menyatu.

10. Fakta tentang dasar lautan yang gelap

Page
15
Manusia tidak mampu menyelam di laut dengan kedalaman di bawah 40 meter tanpa
peralatan khusus. Dalam sebuah buku berjudul Oceans juga dijelaskan,pada kedalaman 200
meter hamper tidak dijumpai cahaya, sedangkan pada kedalaman 1000 meter
tidak terdapat cahaya sama sekali. Kondisi dasar laut yang gelap baru bisa diketahui setelah
penemuan teknologi canggih. Namun Alquran telah menjelaskan keadaan dasar lautan
semenjak ribuan tahun lalu sebelum teknologi itu ditemukan.Alquran surat An Nur ayat40
menjelaskan mengenai fakta ilmiah ini.

Page
16
DAFTAR PUSTAKA

 Ahmad A.K. Muda. 2006.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Reality


Publisher . Hal 45-50
 Mubarak, Zakky, dkk. 2008. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi,
Buku Ajar II, Manusia, Akhlak, Budi Pekerti dan Masyarakat . Depok: Lembaga
Penerbit FE UI.Hlm.20-39
 Anton Bakker. 1984. Metode-Metode Filsafat.Jakarta: GhaliaIndonesia.Hlm. 48
 Http://file.upi.edu/direktori/fpips/m_k_d_u/195504281988031-makhmud_syafe'i/al-
qur%92an_sebagai_sumber_nilai_islam_(4_halaman).pdfdiaksestanggal 1 oktober
2014 pukul 01.40

Page
17

Anda mungkin juga menyukai