Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH AL-QUR’AN

ISI KANDUNGAN AL-QUR’AN

Makalah ini Disusun Guna Untuk Melengkapi Mata Kuliah Al-Qur’an

Dosen Pengampu: M. Ghofar Ismail, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Dwi Ayu Saputri (223151077)


Naufal Andrian ’Alauddin (223151084)

Dina Rahmawati(223151091)

Alifiyah Miftakhul Jannah(223151094)

Az-Zahra Zulfa Alfiana(223151097)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ULMU TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat allah swt, shalawat dan salam juga
disampaikan kepada junjungan nabi besar muhammad SAW. Serta sahabat dan keluarganya,
selangkah dan seiring bahu dalam menegakkan agama allah. Dengan kebaikan beliau telah
membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Al-Qur’an pada program studi
Manajemen Pendidikan Islam yang berjudul Isi Kandungan Al-Qur’an
Dalam penulisan makalah ini, penulis meyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

A. Latar belakang.............................................................................................................
B. Rumusan masalah.......................................................................................................
C. Tujuan..........................................................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN..................................................................................................
A. Isi Kandungan Al-Quran............................................................................................
B. Tauhid...........................................................................................................................
C. Janji dan Ancaman.....................................................................................................
D. Ibadah...........................................................................................................................
E. Jalan dan Cara Mencapai Kebahagiaan...................................................................
F. Kisah Nabi Terdahu....................................................................................................

BAB III. PENUTUP..........................................................................................................

A. Kesimpulan..................................................................................................................
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Quran adalah kitab suci terakhir yang diturunkan oleh allah kepada umat manusia
melalui Nabi Muhammad saw untuk dijadikan sebagai pedoman hidup.Sebagai kitab
bidayah sepanjang zaman,Al-Quran memuat informasi-infirmasi dasar tentang berbagai
masalah,baik informasi tentang hukum,etika,kedokteran dan sebagainya.
Hal ini merupakan salah satu bukti tentang keluasan dan keluwesan isi kandungan al-
quran tersebut.Informasi yang diberikan itu merupakan dasar-dasarnya saja,dan manusia
yang akan menganalisis dan merincinya,membuat keautentikan Al-Quran menjadi lebih
tampak bila dihadapi dengan konteks persoalan-persoalan kemanusiaan dan kehidupan
modern.
Alquran turun tidak sekaligus,namun sedikit demi sedikit baik beberapa ayat,langsung
satu surat,potongan surat dan sebagainya.Turunnyya ayat dan surat diseuaikan dengan
kejadian yang ada atau sesuai dengan keperluan.Di dalam surat-surat dan ayat-ayat Al-
Quran yang mengandung konten yang secara garis besar dapat kita bagi menjadi
beberapa hal pokok atau hal utama beserta pengertian atau arti dari masing-masing inti
sarinya.
Untuk itu pada kesempatan kali ini kami akan memaparkan tentang apa saja Pokok-
pokok isi kandungan Al-Quran.
B. Rumusan Masalah
Ada beberapa masalah yang akan kami bahas dalam penyusunan makalah
ini,diantaranya:
A. Apa saja pokok-pokok isi kandungan Al-Qur’an?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin kami capai dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Dapat memahami pokok-pokok isi kandungan Al-Qur’an
BAB II
PEMBAHASAN
A. Isi Kandungan Al-Qur’an
Setiap muslim yang baik paling sedikit ada 17 kali membaca surah al-Fatihah
dalam waktu sehari semlam. Yaitu ketika melaksanakan shalat 5 waktu. Muslim berdiri
tegak menghadap Tuhannya, dengan kata-kata yang fasih ia mengunkapkan kesadaran
nuraninya. Ia menyatakan dirinya sedang berbica dengan Allah, Pencipta, pemilik,
Pengatur alam semesta yang bersifat maha pemurah dan maha penyayang terhada
makhluk-Nya,termasuk seluruh umat manusia dan diri si muslim itu sendiri. Selanjutnya
ia meyakini bahwa pada suatu waktu kelak, ia akan berada pada suatu posisi tempat ia
harus bertanggung jawab atas segala perbuatanya dalam kehidupan di dunia ini. Pada
waktu itu ia akan mendapat penilaian, mendapat pembalasan atas setiap perbuatan yang
telah dilakukannya. Pembalasan yang semata-mata wewenang Allah saja, tidak ada
sesuatupun yang lain yang dapat mempengaruhinya. Kaena itulah si muslim mengatakan
keredahan dirinya hanya kepada Allah, hanya Allah di sembah. Dan ia memohon belas
kasihan Allah agar senantiasa menolongnya. Pertolongan yang amat diharapkan adalah
berupa petunjuk. Petunjuk dari Allah yang akan membimbingnya di jalan kebenaran
dalam kehidupannya sehari-hari. Jalan kebenaran adalah jalan yang lurus, dan pada jalan
itu ia merasakan kehidupan yang bahagia, selalu mendapat curahan nikmat dari Allah,
bebas dari kemurkaan dan terlepas dari godaan yang meyesatkan.1

B. Tauhid
Kata tauhid merupakan mashdar dari fi’il wahhada yuwahhidu tauhidan,Tauhid
merupakan akar kata yang menunjukkan pengesaan.beragkat daari hal itu menauhidkan
allah berarti mengesakan Allah dan menafikan keberadaan sekutu pada hak dan
kekhususan Allah,tak ada sesuatu apapun yang berserikat dalam mekhususannya.Tauhid
adalah mengesakan Allah ta’ala dalam hak dan kekhususannya.Berkebalikan dengan
syirik yang berarti menyamakan selain Allah denga Allah ta’ala dalam salah satu hak atau
kekhususannya.sudah seharusnya kia mengesakan Allah ta’ala dan tidak mengadakan
sekutu baginya seperti yang difirmankan Allah ta’ala:
‫َوا ْعبُدُوا هّٰللا َ َواَل تُ ْش ِر ُكوْ ا بِ ٖه َش ْيـًٔا‬

Artinya:

1
Ir.K.H. Jan Ahmad Wassil,Memahami isi Kandungan Al-Qur’an,(Jakarta:Penerbit Universitas Indonesia)
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukannya dengan sesuatupun”(An-
Nisa:36)

َ ‫ضى َربُّ َك اَاَّل ت َۡعبُد ُۡۤوا اِاَّل ۤ اِيَّاهُ َوبِ ۡال َوالِد َۡي ِن اِ ۡح‬
‫سانًا‬ ٰ َ‫‌ َوق‬

Artinya:

“Dan Rabb-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia”.(Al-Issra:23)

‫ص ٰلوةَ َويُْؤ تُوا ال َّز ٰكوةَ َو ٰذلِكَ ِديْنُ ا ْلقَيِّ َم ۗ ِة‬ ‫هّٰللا‬
َّ ‫صيْنَ لَهُ ال ِّديْنَ ەۙ ُحنَفَ ۤا َء َويُقِ ْي ُموا ال‬
ِ ِ‫َو َمٓا اُ ِم ُر ْٓوا اِاَّل لِيَ ْعبُدُوا َ ُم ْخل‬

Artinya:

“Padahal meraeka tidak disuruh kecuali Supaya Menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan)agama yang lurus”.(Al-Bayyinah:5) 2

C. Janji Dan Ancaman

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia janji artinya ucapan yang menyatakan
kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat (seperti hendak memeberi, menolong, datang,
bertemu). Ancaman artinya memberi pertanda atau peringatan mengenai kemungkinan
malapetaka yang akan terjadi.Janji dan ancaman yang dimaksudkan dalam tulisan ini
adalah Firman Allah yang sudah menjadi ketentuan-Nya akan dilakukan terhadap
manusia sebagai balasan amalnya yang baik dan yang buruk. Allah berjanji akan
memberi kebahagiaan kepada orang yang beriman dan beramal salih dan memberi
penderitaan kepada orang yang berbuat maksiat. Janji dan ancaman Allah adalah sesuatu
yang pastti terjadi baik di dunia maupun di akhirat.Sebagaimana Firman Allah SWT
dalam (Q.S An-Nur : 25)

ُّ ‫ق َويَ ْعلَ ُمونَ َأنَّ ٱهَّلل َ ه َُو ٱ ْل َح‬


َ‫ق ٱ ْل ُمبِين‬ َّ ‫ْو َمِئ ٍذ يُ َوفِّي ِه ُم ٱهَّلل ُ ِدينَ ُه ُم ٱ ْل َح‬

Artinya:

“Pada hari itu Allah menyempurnakan balasan yang sebenarnya bagi mereka, dan
mereka tahu bahwa Allah Maha Benar, Maha Menjelaskan.”

 Ayat tentang janji :

2
Prof.Dr. Abdurrazzaq al-Badi,Tahukah Engkau Apa Itu Tauhid?,(Belajar Tauhid)
a) Q.S An-Nahl (16) : 97

َ ‫صلِ ًحا ِّمن َذ َك ٍر َأ ْو ُأنثَ ٰى َو ُه َو ُمْؤ ِمنٌ فَلَنُ ْحيِيَنَّهۥُ َحيَ ٰوةً طَيِّبَةً ۖ َولَنَ ْج ِزيَنَّ ُه ْم َأ ْج َرهُم بَِأ ْح‬
‫ا‬ss‫س ِن َم‬ َ ٰ ‫َمنْ َع ِم َل‬
۟ ُ‫َكان‬
َ‫وا يَ ْع َملُون‬
Artinya:

“Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan


dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan
yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan”

a) Q.S An-Nisa (4) : 124


‫ت ِمن َذ َك ٍر َأ ْو ُأنثَ ٰى َو ُه َو ُمْؤ ِمنٌ فَُأ ۟و ٰلَِٓئكَ يَد ُْخلُونَ ٱ ْل َجنَّةَ َواَل يُ ْظلَ ُمونَ نَقِي ًر‬ َّ ٰ ‫َو َمن يَ ْع َم ْل ِمنَ ٱل‬
ِ ‫صلِ ٰ َح‬

Artinya:

“Dan barang siapa mengerjakan amal kebajikan, baik laki-laki maupun


perempuan sedang dia beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga
dan mereka tidak dizalimi sedikit pun.

b) Q.S At-Tin (95) : 5-6

(٦) َ‫سفَ َل ٰسفِلِي ْۙن‬


ْ َ‫) ثُ َّم َر َدد ْٰنهُ ا‬٥( ‫ت فَلَ ُه ْم اَ ْج ٌر َغ ْي ُر َم ْمنُ ْو ۗ ٍن‬ ّ ٰ ‫اِاَّل الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا َو َع ِملُوا ال‬
ِ ‫صلِ ٰح‬

Artinya:

“kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahya, 6.


kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka
akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya.”

 Ayat tentang ancaman :


a) Q.S Ibrahim (14) : 2
‫ش ِدي ٍد‬ ٍ ‫ض ۗ َو َو ْي ٌل لِّ ْل ٰ َكفِ ِرينَ ِمنْ َع َذا‬
َ ‫ب‬ ِ ‫ت َو َما فِى ٱَأْل ْر‬
ِ ‫س ٰ َم ٰ َو‬
َّ ‫ٱهَّلل ِ ٱلَّ ِذى لَهۥُ َما فِى ٱل‬
Artinya:
“Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang ada di bumi. Celakalah
bagi orang yang ingkar kepada Tuhan karena siksaan yang sangat berat”.
b) Q.S Sad (38) : 27
‫وا ِمنَ ٱلنَّا ِر‬ ۟ ‫ض َو َما بَ ْينَ ُه َما ٰبَ ِطاًل ۚ ٰ َذلِ َك ظَنُّ ٱلَّ ِذينَ َكفَ ُر‬
۟ ‫وا ۚ فَ َو ْي ٌل لِّلَّ ِذينَ َكفَ ُر‬ َ ‫س َمٓا َء َوٱَأْل ْر‬
َّ ‫َو َما َخلَ ْقنَا ٱل‬
Artinya: Dan Kami tidak meciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di
antara keduanya dengan sia-sia. Itu anggapan orang-orang kafir, maka
celakalah orang-orang yang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.
c) Q.S Az-Zariyat (51) : 60
ْ ‫فَ َو ْي ٌل لِّلَّ ِذيْنَ َكفَ ُر ْوا ِمنْ يَّ ْو ِم ِه ُم الَّ ِذ‬
َ‫ي يُ ْو َعد ُْون‬
Artinya: Maka celakalah orang-orang yang kafir pada hari yang telah
dijanikan kepada mereka (hari kiamat)3

D. Ibadah

Beribadah adalah salah satu di antara sekianA tema yang sering diintroduksi dan
didakwahkan AL-Qur’an.Dalam banyak ayatnya Al-Qur’an mendakwahkan ibada itu
dengan dua pendekatan. Pertama, dengan menyuruh setiap orang agar beribadah hanya
kepada Allah Swt. Tuhan yang menciptakan manusia, langit dan bumi, serta segla isinya.
Kedua, dengan melarang setiap orang beribadah kepada tuhan-tuhan lain,baik patung-
patung atau berhala yang mereka ciptakan sendiri, maupun kepada matahari dan bulan
serta beda-benda lainnya.Ayat berikut ini memperlihatkan dua pendekatan tersebut yaitu:

‫ا‬s ‫اش‬ً ‫ض فِ َر‬ ْ ‫ َل لَ ُك ُم‬s ‫) الَّ ِذي َج َع‬21( َ‫ون‬ssُ‫دُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي َخلَقَ ُك ْم َوالَّ ِذينَ ِمنْ قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّق‬s ُ‫اس ا ْعب‬
َ ‫األر‬ ُ َّ‫ا الن‬ss‫ا َأيُّ َه‬ssَ‫ي‬
)22( َ‫ت ِر ْزقًا لَ ُك ْم فَال ت َْج َعلُوا هَّلِل ِ َأ ْندَادًا َوَأ ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُمون‬
ِ ‫س َما ِء َما ًء فََأ ْخ َر َج بِ ِه ِمنَ الثَّ َم َرا‬
َّ ‫س َما َء بِنَا ًء َوَأنز َل ِمنَ ال‬
َّ ‫َوال‬

Artinya:

"Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang


sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah yang menjdikan bumi sebagai hamparan bagimu
dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air(hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan
dendan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu, karena itu janganlah kamu
mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”(Q.S.Al-Baqarah,2:21-
22).

Allah menyuruh manusia beribadah kepadanya bukan karena allah swt. Butuh pada
penghormatan manusia, tetapi adalah semata-mata untuk kepentingan manusia itu sendiri,
3
Mira Fauziah,Janji dan Ancaman Sebagai Metode Dakwah Al-Quran
Allah swt Maha Kaya dan Maha Terpuji. Karena itu seandainya tidak ada seorangpun
yang mau beribadah kepadanya, atau katakanlah semua manusia dan apapun yang ada di
bumi dan langit ini,seluruhnya kafir kepada allah swt.maka hal tersebut sekali-kali
tidaklah mengurangi atau menodai keagungan dan kesuciannya.

Allah swt sendiri menyatakan hal tersebut ketika berfirman:

‫ض َج ِم ْيعًا ۙ َفاِنَّ هّٰللا َ َل َغنِيٌّ َح ِم ْي ٌد‬


ِ ْ‫ِانْ َت ْكفُر ُْٓوا اَ ْن ُت ْم َو َمنْ فِى ااْل َر‬
Artinya:

“jika kamu dan orang-orang di muka bumi semuanya mengingkari (ni’mat Allah),maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” ( QS. Ibrahim,14:8)

Allah swt Maha Kaya,tidak membutuhkan sesuatu dari hambanya.Allah swt Maha
Terpuji dan tidak ternodai Keagungannya karena keingkaran manusia, demikian ayat
tersebut dan ayat-ayat lainnya tentang ibadah,perintah beribadah kepada allah swt adalah
sebagai ungkapan rasa syukur kepada allah swt bukan karena allah membutuhkan
manusia.Ayat 21-22 surat Al-Baqarah yang telah dikutip pada awal bab ini,menunjukkan
hal ini dengan jelas. Perhatikan misalnya,ayat tersebut mengaitkan perintah beribadah
dengan dua hal,yang semuanya kembali kepada manusia,yaitu firman allah swt “la
allakum tattaqun” (agar kalian menjadi orang-orag yang bertaqwa, dan firmannya”
faakhraja bihi mina-tsamarati rizqan lakum” (dan dia menghasilkan hujan itu segala buah-
buahan sebagai rezeki untukmu).

Jadi ibadah yang dilakukan manusia kepada allah swt itu hanya sebagai ungkapan
rasa syukur belaka,dan dalam konteks inilah dapat kita pahami mengapa rasulullah
saw .tanpa mengenal lelah melakukan serangkaian ibadh,baik siang maupun malam.
Diriwayatkan dari mughirah bin Syu’ban,katanya: “Sesungguhnya rasulullah saw
mengerjakan salat hingga bengkak kedua tumitnya,maka orang bertanya kepada
beliau,mengapa tuan sampai begitu,padahal allah swt telah mengampuni dosa-dosa
tuan,yang lalu maupun yang akan datang?maka jawaban beliau:”apakah aku tak layak
menjadi seorang hamba allah yang bersyukur kepadanya?”. Dari jawaban rasulullah saw
tersebut dapat diketahui bahwa ibadah itu adalah semata-mata ungkapan rasa syukur
seorang hamba kepada tuhannya.
Ibadah kepada allah yang secara khusus diformulasikan untuk mendekatkan diri
kepada-Nya,untuk mengingan keagungan-Nya, dan sebagai bukti kebenaran keimanan
dan kepatuhan kepada-Nya mempunyai beberapa bentuk dan format.

Menuurut Mahmud Syaltout dalam bukunya al-islam Aqidah wa Syari’ah,bentuk-


bentuk ibadah tersebut ialah:

1) Sholat
Secara Lughawy “sholat” bermakna “doa memohon kebajikan” dan
“ujian”.Sedangkan Menurut istilah ialah suatu bentuk penghambaan diri kepada allah
swt yang terdiri dari perkataan-perkataan(aqwal) dan perbuaan-perbuatan (af’al) yang
diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat-syarat yang telah
ditentukan.Sholat diwajibkan kepada setiap muslim yang telah aqil-baligh pada
waktu-waktu yng telah ditentukan.
Kewajiban sholat antara lain ditentukan allah swt ketika berfirman:
َّ ‫َواَ ِق ْيمُوا الص َّٰلو َة َو ٰا ُتوا‬
ٰ ‫الز ٰكو َة َوارْ َكع ُْوا َم َع‬
‫الرّ ِك ِعي َْن‬
Artinya:
“Dan dirikanlah sholat,tunaikanlah zakat,dan ruku’lah beserta orang-orang yang
ruku’.”(QS.Al-Baqarah,2:43)
Kewajban sholat tidak ditentukan ditailnya oleh a-quran.Detail-detailnya
ditentukan oleh rasulullah saw melaui sunah fi’liyah dan qauliyah.
Menurut sunah Rasulullah Saw. Sholat dapat dikategorikan menjadi 2 kategori,yaitu:
a) Sholat Fardlu
Sholat yang harus dikerjakan oleh setiap Muslim yang telah aqil-
baligh,Sholat fardlu meliputi diantaranya sholat subuh,sholat zuhur,sholat
ashar,sholat maghrib,dan sholat isya. Selain itu difardukan pula bagi laki-laki
untuk melakukan sholat jum’at yang dilakukan secara berjama’ah di masjid
pada waktu yang sama dengan sholat zuhur,dan sholat ini menggugurkan
kewajiban sholat zuhur. Kewajiban sholat jum’at ditetapkan berdasarkan ayat
Allah yang menyatakan:

‫ر هّٰللا ِ َو َذرُوا‬/ ٰ ٰ
ِ /‫ِي لِلصَّلو ِة ِمنْ ي َّْو ِم ْال ُجم َُع ِة َفاسْ َع ْوا اِلى ِذ ْك‬ َ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْٓوا ا َِذا ُن ْود‬
‫ْال َبي ۗ َْع ٰذلِ ُك ْم َخ ْي ٌر لَّ ُك ْم ِانْ ُك ْن ُت ْم َتعْ َلم ُْو َن‬
Artinya:
“Hai orang-orang yag beriman,apabila diseru untuk menunaikan sembahyang
pada hari jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat allah dan
tinggalkankah jual beli.Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui.”
b) Sholat Sunah
Sholat yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw. Untuk dilaksanakan,oleh
sebab tertentu atau tanpa sebab yang siatur waktunya atau tidak.Sholat sunah
sengaja disyariatkan untuk menambah kekurangan yang mungkin terdapat
pada sholat-sholat fardu juga karena sholat itu mengandung keutamaan yang
tidak terdapat pada ibadah-ibadah lain.Sholat sunah meliputi antara lain:
sunnah fajar,rawatib,witir,tahajjud,dhuha dan lain-lain.
(2) Puasa
Sebagaimana halnya sholat, puasa juga tidak hanya diwajibkan kepada umat nabi
muhammad saw tetapi juga diwajiban kepada umat-umat sebelumnya. Kepada umat
nabi muhammad saw.puasa diwajibkan pada tahun kedua hijriah,keetika turun ayat
183 sampai 185 surat Al-Baqarah.pada ayat 183 allah berfirman:

‫ِب َع َلى الَّ ِذي َْن ِمنْ َقب ِْل ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َّتقُ ْو ۙ َن‬
َ ‫ص َيا ُم َك َما ُكت‬ َ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا ُكت‬
ِّ ‫ِب َع َل ْي ُك ُم ال‬
Artinya:
“hai orang-orang yang beriman,diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”(QS.Al-
Baqarah,2:183)
Puasa adalah menahan diri dari hawa nafsu,makan,minum,dan segala hal yang
dapat membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenammya matahari.
(3) Zakat
Jika Sholat dan puasa adalah ibadah badaniyah diniyah,maka zakat adalah ibadah
maliyah diniyah.Zakat diwajbkan baik oleh alquran maupun hadist.Dalam al-quran
kewajiban zakat sering diinginkan dengan kewajban sholat.Misalnya dalam firman
Allah:

Artinya: “Dan dirikanlah sembahyang,tunaikanlah zakat,dan taatlah kepada


rasul,supaya kamu diberi rahmat.” (QS.An-Nur,24:56)
(4) Haji
Haji merupakan berasal dari bahasa Arab ‘hajj’ yang dalam bahasa Indonesia
mengunjungi atau menuju. Namun banyak juga yang mengartikan kata haji sebagai
ziarah islam tahunan. Ziarah tersebut dilakukan di kota Mekah, Arab, kota paling suci
bagi umat Islam..Tanggal dalam melaksanakan ibadah haji ditentukan oleh kalender
islam yang berdasarkan pada tahun lunar. Setiap tahun, ibadah haji berlangsung pada
1-10 Dzulhijjah, bulan kedua belas dari kalender Islam. Diantara sepuluh hari terakhir
tersebut, pada tanggal 9 Dzulhijjah dikenal sebagai hari arafah. Hukum haji dituliskan
dalam Al-QuranBerikut adalah surat yang menerangkan kewajiban haji, yaitu surat
Ali-imran ayat 97 yang berbunyi,

‫هّٰلِل‬ ۢ
‫ر‬s َ ‫ ِه‬s‫تَطَا َع اِلَ ْي‬s‫اس‬
َ sَ‫بِ ْياًل ۗ َو َمنْ َكف‬s‫س‬ ِ ‫ِف ْي ِه ٰا ٰيتٌ بَيِّ ٰنتٌ َّمقَا ُم اِ ْب ٰر ِه ْي َم ەۚ َو َمنْ د ََخلَ ٗه َكانَ ٰا ِمنًا ۗ َو ِ َعلَى النَّا‬
ِ ‫س ِح ُّج ا ْلبَ ْي‬
ْ ‫ت َم ِن‬
‫هّٰللا‬
ِ ‫فَاِنَّ َ َغنِ ٌّي ع‬
َ‫َن ا ْل ٰعلَ ِميْن‬
“Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barang siapa
memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap
Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang
mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji,
maka ketahuilah bahwa Allah Maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh
alam.”4
E. Jalan dan Cara Mencapai Kebahagiaan

Al-Quran menyatakan bahwa orang-orang beriman diberi perintah dan larangan


Allah,karena mereka telah mengakui dan meyakini Allah menjadi satu-satunya
pelindng,tujuan terakhir,sumber segala kenikmatan,serta tempat mengadu dan
menyerahkan segala persoalan dan keadaan. Itulah yang menjadi kunci dari kebahagiaan,
keselamatan, dan kemenangan orang-orang beriman. Contoh pola ini,antara lain pada
(QS.Ali-Imran,3:173)

‫اخ َش ْو ُه ْم َف َزادَ ُه ْم ِا ْي َما ًن ۖا َّو َقالُ ْوا َحسْ ُب َنا هّٰللا ُ َو ِنعْ َم ْال َو ِك ْي ُل‬
ْ ‫َف‬

“Maka bertambahlah keimanan mereka dan mereka menjawab:”Cukuplah Allah yang


menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung”.

Demikian juga ayat yang berbnnyi:

4
Drs.H.Su’aib H.Muhammad, 5 Pesan Al-Qur’an,(UIN MALIKI PRESS Malang)
‫و ِانْ َت َولَّ ْوا َفاعْ َلم ُْٓوا اَنَّ هّٰللا َ َم ْو ٰلى ُك ْم ۗ ِنعْ َم ْال َم ْو ٰلى َو ِنعْ َم ال َّنصِ ْي ُر‬ َ

Artinya:

“Maka ketahuilah bahwa Allah pelindung kamu,Dia Sebaik-baik pelindung dan sebaik-
baik penolong.(QS Al-Anfal (8):40)

Sebaliknya,jika seseorang tidak menempatkan dirinya dibawah perlindungan Allah


semata,ia pasti akan terperangkap dalam kekuasaan musuh-musuh Allah. Sementara
itu, musuh-musuh Allah bertujuan mencelakakan, merugikan, menipu, dan
memperdayakan orang terssebut. Akibatnya ia akan kehiangan kesempatan meraih
kebaikan dan kemanfaatan,serta akan terjerumus dalam kebinasaan.5

F. Kisah Nabi terdahulu


Kisah-kisah Alquran tentang kehidupan para nabi khususnya pada masa Arab
kuno, tidak terlepas dari deskripsi tentang dakwah-dakwah yang mereka lakukan pada
umumnya, mukjizat-mukjizat yang memperkuat dakwah mereka, sikap-sikap orang yang
memusuhi mereka, tahapan-tahapan dakwah dan perkembangannya, serta efek yang
diterima oleh golongan yang percaya dan golongan yang mengingkari risalah yang
mereka bawa. Misalnya kisah nabi Nuh as, nabi Ibrahim as, nabi Isa as, dan lain-lain.
Masing-masing kisah juga erat kaitannya dengan kisah kaum atau suku bangsa di mana
para nabi diutus seperti kisah kaum 'Ad (kaum nabi Hud as), kaum tsamud (kaum nabi
Saleh), kaum madyan (kaum nabi Musa as) dan kaum Saba (kaum nabi Sulaiman as).
Hal yang juga cukup menarik adalah kisah Al-Qur'an tentang nabi Ibrahim as, peranannya
sebagai bapak tauhid, dan pengklaiman yang dilakukan oleh suku bangsa Yahudi dan
Nasrani atas dirinya. Masing-masing bangsa tersebut mengklaim Ibrahim as sebagai
nenek moyang mereka Al-Qur'an dalam konteks ini membantah hal tersebut firman Allah
dalam surat Ali Imron ayat 67 :

‫ان م َِن ْال ُم ْش ِر ِكي َْن‬ َ ‫ان ِاب ْٰر ِه ْي ُم َيه ُْو ِد ًّيا وَّ اَل َنصْ َرا ِن ًّيا وَّ ٰل ِكنْ َك‬
َ ‫ان َح ِن ْي ًفا مُّسْ لِم ًۗا َو َما َك‬ َ ‫َما َك‬
Artinya:
“ Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan pula seorang nasrani, tetapi dia adalah
seorang yang lurus, muslim, dan dia tidaklah termasuk orang-orang musyrik.”

5
Dr.H.Abd.Rahman Dahlan,M.A.,Kaidah-Kaidah Tafsir,(Jakarta:Amzah)Hlm.143-144
Klarifikasi yang dilakukan Allah tersebut dipertegas lagi dengan sinyalir yang dapat
dipertemukan dalam surat al-hajj ayat 78:
ٰ /‫ َر ۗ ٍج ِملَّ َة اَ ِب ْي ُك ْم ِا ْب‬/‫ْن مِنْ َح‬ ‫هّٰللا‬
‫و‬/َ /‫ر ِه ْي ۗ َم ُه‬/ ِ ‫ ِّدي‬/‫َو َجا ِه ُد ْوا فِى ِ َح َّق ِج َهاد ِٖۗه ه َُو اجْ َت ٰبى ُك ْم َو َما َج َع َل َعلَ ْي ُك ْم فِى ال‬
‫اس‬ِ ۖ ‫ َه ۤدَا َء َعلَى ال َّن‬/ ‫ش‬ ُ ‫وا‬/ْ /‫ ِهي ًْدا َعلَ ْي ُك ْم َو َت ُك ْو ُن‬/ ‫ِي ٰه َذا لِ َي ُك ْو َن الرَّ س ُْو ُل َش‬/ْ ‫َس ٰ ّمى ُك ُم ْالمُسْ لِ ِمي َْن ۙە مِنْ َق ْب ُل َوف‬
‫ر ࣖ ۔‬/ُ ‫الز ٰكو َة َواعْ َتصِ م ُْوا ِباهّٰلل ِ ۗه َُو َم ْو ٰلى ُك ۚ ْم َفنِعْ َم ْال َم ْو ٰلى َونِعْ َم ال َّنصِ ْي‬ َّ ‫ الص َّٰلو َة َو ٰا ُتوا‬/‫َفاَقِ ْيمُوا‬
Artinya:
“ dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah
memilih kamu dan dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama. (Ikutilah)
agama nenek moyangmu Ibrahim. Dia (Allah telah menamakan kamu orang-orang
muslim sejak dulu, dan (begitu pula dalam Alquran ini agar Rasul (Muhammad) itu
menjadi saksi atas dirimu dan agar kamu semua menjadi seksi atas segenap manusia.
Maka laksanakanlah salat dan tunaikan zakat, dan berpegang teguhlah kepada Allah.
Dialah terlindungmu dia sebaik-baik perlindung dan sebaik-baik penolong.”
Menurut Mazerudddin Siddiqi bantahan dan klarifikasi Al-Qur’an melalui dua ayat
diatas,dimaksudkan untuk menghilangkan gagasan bahwa suatu kebajikan melekat pada
suatu bangsa atau keluarga.6

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam Alquran berisi beberapa kandungan diantaranya:

6
Dr.H.Nurdin,M.Ag,ULUMUL QUR’AN,(Banda Aceh:CV Bravo)Hlm.36
1. Tauhid
Kata tauhid merupakan mashdar dari fi'il wahhada yuwahhidu tauhidan, yang
merupakan akar kata yang menunjukkan pengesaan. Tauhid adalah mengesakan Allah
ta'ala dalam hak dan kekhususannya.

2. Janji dan ancaman adalah firman Allah yang sudah menjadi ketentuan-Nya akan
dilakukan terhadap manusia sebagai balasan amalnya yang baik dan yang buruk.

3. Ibadah adalah suatu kewajiban atau suatu bentuk ketaatan seorang hamba kepada
penciptanya.
Bentuk ibadah menurut Mahmud syaltout dalam bukunya al-islam aqidah wa syari'ah
adalah salat, puasa, zakat, dan haji.

4. Jalan dan cara mencapai kebahagiaan yaitu dengan mengakui dan meyakini Allah
menjadi satu-satunya pelindung, tujuan terakhir, sumber segala kenikmatan serta
tempat mengadu dan menyerahkan segala persoalan dan keadaan.

5. Kisah-kisah Alquran tentang kisah nabi terdahulu khususnya pada masa Arab kuno
tidak terlepas dari deskripsi tentang dakwah-dakwah yang mereka lakukan pada
umumnya, mukjizat-mukjizat yang memperkuat dakwah mereka, sikap-sikap orang
yang memusuhi mereka, tahapan-tahapan dakwah dan perkembangannya, serta efek
yang diterima oleh golongan yang percaya dan golongan yang mengingkari risalah
yang mereka bawa.
B. Saran
Demikianlah pembahasan dari kelompok kami mengenai Isi Kandungan Al-Qur'an.
Kami sebagai penyusun makalah sangat menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dan kekeliruan baik dari segi kata-kata bahasa maupun kalimat, oleh karena
itu kami sangat berharap sekali masukan, kritik maupun saran yang sifatnya membangun
guna menyempurnakan makalah kami kedepannya. Demikian makalah yang kami susun,
atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai