Disusunoleh :
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT., yang telah memberikan kemudahan bagi saya
sebagai penyusun untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Makalah ini
merupakan tugas dari mata kuliah Pengantar Agama Islam, yang mana dengan tugas ini saya
sebagai siswa dapat mengetahui lebih jauh dari materi yang diberikan dosen pengampu.
Makalah yang berjudul tentang “MEMAHAMI RUKUN IMAN”.
Penulis
Kelompok
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rukun artinya tiang atau bagian yang pokok. Sesuatu tidak akan menjadi atau
berdiri tegak, bila bagian-bagian yang pokok atau rukun ya tidak terpenuhi. Iman
menurut bahasa adalah membenarkan, adapun menurut syari’at yaitu, menyakini
dengan hati. Mengucapkan dengan lisan dan membuktikanya dengan amal
perbuatan.
Islam adalah agama yang di wahyukan Alla Swt kepada manusia melalui nabi
Muhammad Saw.Sebagai rosul dan nabi terakhir.Beragama berarti menyakini
secara bulat terhadap pokok-pokok ajaran dan keyakinan sebuah agama tersebut.
Dalam agama islam terdapat pilar-pilar keimanan yang di kenal dengan rukun iman,
terdiri dari enam pilar. Ke-enam pila tersebut adalah keykinan islam terhadap hal-
hal yang ghoib yang di yakini secara transedental, sebuah kepercayaan terhadap
hal-hal di luar nalar manusia. Rukun iman terdiri dari iman kepada Allah Swt, iman
kepada malaikat Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada rosul- Allah,
iman kepada hari kiamat, iman kepada Qoda dan Qodar.
Keenam rukun iman tersebut mutlak harus diyakini dan di Imani oleh seorang
muslim, memahami rukun iman sangat penting bagi umat islam karena iman
merupakan inti agama, terutama agama islam.
B. Rumusan masalah
1) Apa yang di maksud dengan Rukun iman ?
2) Apakah kedudukan rukun iman dalam agama islam ?
3) Apakah makna rukun iman terhadap kehidupan seorang muslim ?
C. Tujuan penulisan
1) Memahami maksud rukun iman
2) Mengetahui kedudukan rukun iman dalam agama islam
3) Memahami makna rukun iman terhadap kehidupan seorang muslim
BAB II
PEMBAHASAN
A. Rukuniman
1. Pengertian Rukun Iman
Rukun berasal dari kata amana – yuminu- fahua – mu’minun berati ( kepercayaan)
sedangkan menurut istilah berate kepercayaan kepada Allah Swt, para malaikat-Nya,
kitab-kitab Nya, para rosul-rosul Nya, hari kiamat dan qodo- qodar ( ketentuan ) baik
serta buruk semua datang dari Allah.1 Dalam hal ini Rosulullah Saw, bersabda :
“ Iman adalah pengakuan dengan lisan, pembenaran dengan hati, dan pembuktian
dengan amal perbuatan”.2 Selaras dengan pendapat Syaik hul Islam Ibnu Taimiah,
Beliau berkata bahwa :
“ Iman adalah ucapan dan perbuatan, maka termasuk kedalam ucapan adalah
ucapan hati dan lisan sekaligus ini lah yang di pahami dari lafazh Al- Qoul ( ucapan)
dan al- Kalam ( pembicaraan ). Tidak berbeda dengan yang jika di sebutkan secara
mutlak, karena ucapan yang mutlak dan perbuatan yang mutlak adalah mengucap
ucapan hati dan lisan serta perbuatan hati dan anggota badan.3
Iman adalah jaminan yang paling kuat, dan kokoh dalam menghadapi kekuatan
dan kekecewaan dalam pasang surut nya kehidupan. Orang- orang yang beriman tidak
akan putus asa atau kehilangan kepercayaan diri dalam situasi dan kondisi apapun.
Mereka selalu ingat kepada Allah dan merasa selalu dilindungi oleh -Nya dalam
semua keadaan hati mereka senang tiasa jernih dan kuat.4
1
M. Abdul Mujiebdkk, EnsklopediaTasawuf Imam Al- Ghazali…, hal. 192
2
Abdul Aziz bin Muhammad Al- Abdul Latif, Keyakinan, ucapan, dan perbuatanpembatalkeislaman,
Penj. Izzudin Karimi, ( Jakarta: Darul Haq,2011), hal.25.
3
Ibid…, hal.25.
4
Allamah sayyid Muhammad Husain Thabathaba’I, Inilahislam, penj. Ahsim Muhammad, ( Jakarta : Sadrah
Press,2011), hal.16.
2. Unsur- Unsurrukuniman
5
Syaikh Abu Bakar Jabir al- Jaza’iri, Minhajul Muslim…..,hal.3
6
Ibid…. hal. 2-4
g) GudrahArtinya, Allah
itukuasa,sedangkansifatmustahilnyaadalahajzum yang berartilemah
(Al-Baqoroh : 20)
h) IradahArtinya Allah
ituberkehendaksedangkansifatmustahilnyaadalahkaranah yang
berartiterpaksaatautidakbebasberkehendak( Q.S. Hud : 107)
i) .IlmuArtinyamengetahui, sedangkansifatmustahilnyajahlun yang
berartibodohatautidakmengetahui (Q.S.An-Nisa : 176 )
j) Hayat Artinya Allah ituhidupsifatmustahilnyaadalahmautun yang
artinyamati( Q.S.Al-Baqoroh :255)
k) Sama Artinyamendengarsedangkansifatmustahilnyaadalahshamamun
yang artinyatuli ( Q.S.Al-Baqoroh ;256)
l) Bashar Artinyamelihat, sedangkansifatmustahilnyaadalahumyun
yang artinyabuta( Q.S. Al- Hujarat 18)
m) Kalam Artinya Allah
ituberfirman .sedangkansifatmustahilnyaadalahbukmun yang
berartibisu( Q,S.An-Nisa : 164)
n) QodironArtinya Allah ituDzat yang mahakuasa,
sedangkansifatmustahilnyaadalahajizan yang berartiDzat yang
lemah( Q.S.Al-Baqoroh :20)
o) MuridanArtinya Allah ituDzat yang mahaberkehendak,
sedangkansifatmustahilnyaadalahdzat yang terpaksa( Q.S.Hud : 107)
p) Aliman Allah ituDzat yang mahamengetahui,
sedangkansifatmustahilnyaadalahkaunuhujahilan yang berartidzat
yang bodohatautidakmengetahuiapa-apa ( Q.S.An- Nisa 176)
q) HayyahArtinya Allah ituDzat yang mahahidup,
sedangkansifatmustahilnyaadalahmaiyatan yang artinyadzat yang
mati( Q.S.Al-Furqon:58)
r) Sami’anArtinya Allah ituDzat yang mahamendengar,
sedangkansifatmustahilnyaadalahkaunuhuashammayang berartidzat
yang tuli( Q.S.Al-Baqoroh: 256)
s) BashironArtinya Allah ituDzat yang mahamelihat,
sedangkansifatmustahilnyaadalahkaumuhua’ma yang artinyadzat
yang buta( Q.S.Al-Hujarat :18)
t) MuttakalimanArttinya Allah itudzat yang mahaberfirman,
sedangkansifatmustahilnyaadalahkaunuhuabkama yang berartidzat
yang bisu( Q.S.An-Nisa : 164)
1) Asmaul Husna
Asmaulhusnahberartinama- nama yang bai kia
adalahjulikanuntuksekumpulannama yang di sandang oleh Allah Swt,
tentangnama – namaallahini di terangkandalam Al-Qura’an Allah
berfirman :
ّٰل
َو ِل ِهاَاْلْس َم ۤا ُء اْلُحْس ٰن ىَفاْدُع ْو ُهِبَهۖا َو َذ ُروااَّلِذ ْيَنُيْلِح ُد ْو نِفْٓي َاْس َم
ۤا ِٕىٖۗه َس ُيْج َز ْو َنَم اَك اُنْو اَيْع َم ُلْو َن
Artinya :Dan Allah memilikiAsma'ul-husna (nama-nama yang
terbaik), makabermohonlahkepada-Nya denganmenyebutnyaAsma'ul-
husnaitu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikannama-
nama-Nya. Merekakelakakanmendapatbalasanterhadapapa yang
7
telahmerekakerjakan (Q.S. Al- A’raf : 180)
b. Iman KepadaMalaikat
Malaikatmakhlukgaib yang di ciptakan Allah
Swtdaricahayadengansifatsifattertentu. Al-
juranimedefisikandenganjasadalusyang di cipta oleh Allah
daricahayadenganberbagaimacambentuk8.
Seorangmuslimberimankepadamalaikat-malaikat Allah.
Denganmeyakinibahwamerekamerupakanmahkluk Allah yang paling mulia,
hamba-hamba Allah yang dimuliakan. Merekadiciptakandarinur (cahaya).
Berimanbahwasanya Allah S.W.T. telahmemberikantugastugas, dan
merekamelaksanakanya. Di antaramalaikatituada yang
bertugasmenjagamanusia dan ada juga yang mencatatamalperbuatannya. Ada
juga yang mengurussurga dan macam-macamkenikmatan yang ada di
dalamnya, ada pula yang mengurusnerakadengansegalaazab yang adapadanya,
7
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahan..., hal. 184
8
Tim Kajian Keislaman Nurul Ilmi, BukuIndukTerlengkap…, hal. 7
ada pula yang tugasnyahanyabertasbih, menyucikan dan memuji Allah
sepanjangsiang dan malam, tidakpernahjemu.
1) Nama -Nama Malaikat dan tugasnya
ٰۤل
ِاْذ َت ْس َت ِغ ْي ُثْو َن َر َّب ُك ْم َف اْس َت َج اَب َلُك ْم َاِّن ْي ُمِم ُّد ُك ْم ِبَاْل ٍفِّم َن اْلَم ِٕىَك ِة ُمْر ِد ِفْي َن
Artinya :”(ingatlah),
ketikakamumemohonpertolongankepadaTuhanmu, laludiperkenankan-
Nya bagimu:"Sesungguhnya Aku
akanmendatangkanbalabantuankepadakamudenganseribumalaikat yang
datangberturutturut" (Q.S. Al-Anfal :9).
9
Tim Kajian Keislaman Nurul Ilmi, BukuIndukTerlengkap…, hal. 13
10
Ibid…, hal. 49.
11
Tim Kajian Keislaman Nurul Ilmi, BukuIndukTerlengkap…, hal. 21
Seorang Muslim berimanbahwasanya Allah S.W.T.
telahmemilihdaribangsamanusiasebagairasul-rasul-Nya, dan
Diamenurunkanwahyutentangajaran-Nya kepadamereka,
lalumewajibkankepadamereka agar menyampaikanya (kepadaumatmanusia)
agar tidakadahujjah (alasan) di hadapan Allah di harikiamatkela. Allah
mengutusmerekakepadakaumnyadiperkuatdenganbukti dan berbagaimukjizat,
Allah mulaidaripengangkatan Nuh A.S. sebagairasul dan
kemudianditutupdengankenabian Muhammad Saw.
Seorangmuslimmenyakini, sekalipun para rasulituadalahmanusiabiasa yang
berlakubagimerekaapa yang berlakubagimanusialainnya. Pada
dasarnyatidakakansempurnaimanseseorangkecualidenganberimankepadarasul.12
12
Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza’iri, Minhajul Muslim..., hal. 63