Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
A. Arti Ilmu Tauhid
Secara Bahasa
Menurut KBBI, kata tauhid merupakan kata benda yang berarti
keesaan Allah, kuat kepercayaan bahwa Allah hanya satu.
Tauhid berasal dari bahasa Arab, masdar dari kata wahhada (
)yuwahhidu ( ).
Secara etimologis, tauhid berarti keesaan. Maksudnya,
keyakinan bahwa Allah SWT adalah Esa; Tunggal; satu. Pengertian ini
sejalan dengan pengertian tauhid yang digunakan dalam bahasa
Indonesia, yaitu keesaan Allah swt. Mentauhidkan berarti
mengakui akan keesaan Allah atau mengesakan Allah swt.
Jubaran Masud menulis bahwa tauhid bermakna beriman
kepada Allah, Tuhan yang Esa, juga sering disamakan dengan laa
ilaa ha illallaah tiada Tuhan Selain Allah swt.
Fuad Iframi Al-Bustani juga menulis hal yang sama.
Menurutnya tauhid adalah Keyakinan bahwa Allah itu bersifat Esa.
Jadi tauhid berasal dari kata wahhada ( )yuwahhidu ()
tauhidan (), yang berarti mengesakan Allah SWT.

Secara Istilah
Menurut istilah agama islam, tauhid adalah keyakinan
tentang dalil-dalilnya yang menjurus pada kesimpulan bahwa
Tuhan itu satu. Disebut ilmu tauhid di dalamnya
mengandung persoalan-persoalan kepercayaan dalam
agama islam.
Menurut definisi, ilmu tauhid adalah ilmu yang
membicarakan tentang wujudnya Allah swt. sifat-sifat yang
tidak ada pada-Nya, dan membicarakan tentang Rasul-Rasul
Allah swt., untuk menetapkan kerasulannya dan mengetahui
sifat-sifat yang mesti ada pada-Nya.
Firman Allah swt. dalam QS. Al-ikhlas ayat 1-4 yang
artinya Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah
adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak
ada seorangpun yang setara dengan Dia. Dengan demikian
membuktikan bahwa Allah swt. yang menguasai alam
semesta ini, Dialah yang Maha Esa.
Menurut Syeikh Muhammad Abduh, Tauhid adalah
ilmu yang membahas tentang wujud Allah swt., sifat-sifat
yang wajib tetap pada-Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan
kepada-Nya, dan tentang sifat-sifat yang sama sekali wajib
dilenyapkan padaNya. Juga membahas tentang rasul rasul
Allah, meyakinkan kerasulan mereka.
Menurut Husain Affandi al-Jars,Tauhid adalah ilmu
yang membahas hal-hal yang menetapkan akidah agama
dengan dalil-dalil yang meyakinkan.
Menurut Prof. M. Thahir A. Muin, Tauhid adalah ilmu
yang meyelidiki dan membahas soal yang wajib, mustahi,
dan jaiz bagi Allah dan bagi sekalian utusan-utusanNya, juga
mengupas dalil-dalil yang mungkin cocok dengan akal pikiran
sebagai alat untuk membuktikan adaNya zat yang
mewujudkan.

2.2 Nama-Nama Ilmu Tauhid


Ilmu tauhid memiliki beberapa nama sesuai dengan aspek pembahasan
yang ditonjolkan. Adapun nama lain dari ilmu tauhid adalah:

a. Ilmu Tauhid
Dinamakan ilmu tauhid karena pokok bahasannya dititik beratkan kepada
keesaan Allah swt. (Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Agama Islam Edisi
Senior, Jakarta: Penebar Salam, 1994) cet, I-XIII, hlm. 44.

b. Ilmu Kalam (filsafat islam)


Ilmu yang mengungkapkan bagaimana cara menetapkan kepercayaan-
kepercayaan keagamaan (Islam) dengan bukti-bukti yang menyakinkan, ia lebih
menyerupai filsafat dan bahasannya menggunakan argumentasi filosofis itu
sendiri serta logika. (Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Agama Islam Edisi Senior,
Jakarta: Penebar Salam, 1994) cet, I-XIII, hlm. 44.

b. ilmu Ushuluddin
Ushuluddin adalah serangkai kata yang terdiri dari ushul dan ad-din. Ushul
jama dari ashl yaitu yang berarti pokok, ataupun dasar. Sedangkan ad-din artinya
agama. Jadi perkataan ushuluddin menurut bahasa berarti pokok atau dasar-dasar
agama yang merupakan masalah esensial dalam islam. Mereka memberikan nama
ilmu ushuluddin karena ilmu ini menguraikan pokok-pokok kepercayaan dalam
agama dan juga karena ilmu ushuluddin ini membahas prinsip-prinsip agama
islam. (Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Agama Islam Edisi Senior, Jakarta:
Penebar Salam, 1994) cet, I-XIII, hlm. 44.

c. Ilmu aqaid ( ilmu akidah )


Aqidah menurut bahasa berasal dari kata al-aqd yaitu ikatan, menguatkan,
meneguhkan dan menegakkan.
Aqidah adalah hukum yang tidak menerima keraguan di dalamnya bagi orang
yang menyakininya. Aqidah dalam agama maksudnya keyakinan tanpa perbuatan,
seperti keyakinan tentang keberadaan Allah bukan di Arasy dan diutusnya para
rasul. Dan bentuk jamanya adalah aqaa-id .
Aqidah menurut istilah adalah hal-hal yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa
merasa tentram kepada-Nya.( http://www.mahlil.com/2016/03/pengertian-ilmu-
tauhid-nama-nama-lain.html).

d. Ilmu marifah
Arti marifah yaitu pengenalan atau mengenal. Mengapa dikatakan ilmu
marifah, karena di ilmu ini kebanyakan yang diperbincangkan ialah hal mengenal
Allah dan dengan keyakinan yang teguh dan tetap dalam satu prinsip. Di dalamnya
juga membahas hal-hal yang berkenaan dengan sifat-sifat wajib, mustahil, dan jaiz
bagi Allah swt. (http://twitter.com/anisha8588)/Kamis, 22 April 2010)

e. Teologi islam
Teologi berasal dari kata teo yang berarti Tuhan dan logi yang berarti ilmu.
Sedangkan dalam arti umum teologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang
hubungan manusia dengan Tuhannya. Dalam pengertian lain teologi islam
merupakan istilah lain dari ilmu kalam, yaitu pembahasannya mencakup dengan
persoalan-persoalan dasar dan soal pokok seperti ketuhanan, iman, kufur dan
hal lainnya sebagaimana tercakup dalam rukun iman. (DR. H. Abuddin
Nata, MA, Metodelogi Studi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), cet.
IV, hlm. 221.

f. Fiqh Al-akbar
Menurut persepsi Abu Hanifah, hukum islam yang dikenal dengan istilah Fiqh
terbagi atas dua bagian. Pertama: Fiqh Al-Akbar yakni membahas keyakinan atau
pokok-pokok agama atau ilmu tauhid. Kedua: Fiqh Al-Ashghar membahas hal-hal
yang berkaitan dengan masalah muamalah, bukan pokok-pokok agama tetapi
hanya furunya saja.( http://www.mahlil.com/2016/03/pengertian-ilmu-tauhid-
nama-nama-lain.html).

g. Ilmu hakikat
Ilmu hakikat adalah ilmu sejati, Karena ilmu ini menjelaskan hakikat segala
sesuatu, sehingga dapat menyakini akan kepercayaan yang benar (hakiki).
Dinamakan ilmu hakikat karena bidang kajiannya ialah tentang sifat-sifat nafsu.
Sifat-sifat nafsu tersebut terdiri dari nafsu ammarah, nafsu lawwamah, nafsu
mulhamah, nafsu mutmainnah, nafsu radhiah, nafsu mardhiah, dan nafsu kamilah.
(http://kawansejati.ee.itb.ac.id/book/export/html/1823/(BAB 9 Amalan Syariat
dan Hakikat Mesti Serentak)

h. Ilmu sifat dua puluh


Sebenarnya ilmu sifat 20 adalah penyederhanaan dari kata ilmu tauhid atau
ilmu kalam atau bisa di sebut juga Itiqad dua puluh. Bahkan ada Ulama
berpendapat bahwa bila seorang tidak mampu menguasai sifat dua puluh
tersebut ada yang mengatakan tidak sah iman orang tersebut. Ilmu ini membahas
tentang sifat-sifat ketuhanan.( http://www.mahlil.com/2016/03/pengertian-ilmu-
tauhid-nama-nama-lain.html).

3.2 Manfaat Ilmu Tauhid


Ilmu tauhid memiliki beberapa manfaat. Manfaat tersebut antara lain :
1. Tauhid merupakan sebab lapangnya dada sesorang dalam kehidupan di
dunia. Firman Allah swt. dalam QS. Az-zumar :22 yang artinya maka
apakah orang-orang yang dibukakan Allah swt. hatinya untuk (menerima)
agama islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan Allah
orang yang membantu hatinya.
Artinya, ilmu tauhid merupakan sebab lapangnya dada seseorang. Semakin
kuat tauhidnya maka akan semakin sempurna pula hatinya, maka dadanya
semakin lapang , sempurna, dan kuat. (d)
2. ilmu tauhid merupakan sebab paling utama terhapusnya dosa dan
kesalahan. Dari HR. Anas beliau berkata:saya mendengar Rasulullah
bersabda, wahai anak adam, seandainya engkau mendatangi-Ku dengan
sepenuh bumi dosa, kemudian engkau menemuiku dalam keadaan tidak
menyekutukan Aku sedikitpun (bertauhid) maka Aku akan mendatangimu
dengan sepenuh itu pula ampunan.
Artinya, Allah swt. mengampuni dosa hamba-Nya dengan sebab tauhidnya
yang murni. (d)
3. Sesungguhnya tauhid mencegah pemiliknya kekal di neraka, walau di
dalam hatinya masih ada tauhid meski sekecil apapun. Adapun jika tauhid
telah sempurna dalam hati maka hal tersebut menjadikannya terhindar dari
neraka sama sekali. (d)
4. Seseorang yang bertauhid dan merealisasikan tauhid-Nya dengan
sempurna, sebagaimana yang diajarkan Rasul saw, maka akan mendapat
petunjuk dan keamanan yang sempurna di dunia dan akhirat. Dia akan
selamat dari azab Allah swt., aman dari kekekalan dalam neraka, diapun
akan selalu mendapat petunjuk dalam syariat Allah swt. dengan ilmu dan
amal, serta akan mendapat petunjuk di akhirat. (d)
5. Akan mendapat syafaat dari Nabi Muhammad SAW. (j)
6. Tauhid memberikan ketentraman batin dan menyelamatkan manusia dari
kesesatan dan kemusyrikan. (j)
7. Tauhid sebagai pembimbing manusia ke jalan yang benar sekaligus
mendorong manusia untuk mengerjakan ibadah dengan ikhlas. (j)

Daftar Pustaka
a) http://www.tongkronganislami.net/pengertian-tauhid/diakses pada Jumat,
8 September 2017 jam 10.00
b) https://www.scribd.com/doc/35219330/Makalah-ILMU-TAUHID diakses
pada Jumat, 8 September 2017 jam 10.00
c) http://www.mahlil.com/2016/03/pengertian-ilmu-tauhid-nama-nama-
lain.html diakses pada Sabtu, 9 September 2017 jam 21.00
d) https://d1.islamhouse.com/data/id/ih_books/single/id_Tauhid_Urgensi_da
n_Manfaatnya.pdf diakses pada Sabtu, 9 September 2017 jam 21.00
e) HR. Tirmidzi (V/548, no. 3435), Ibnu Majah (II/1255, no. 3821) dan Anas
f) (Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Agama Islam Edisi Senior, Jakarta:
Penebar Salam, 1994) cet, I-XIII, hlm. 44.
g) (http://twitter.com/anisha8588)/Kamis, 22 April 2010) diakses pada Sabtu,
9 September 2017 jam 21.30
h) (DR. H. Abuddin Nata, MA, Metodelogi Studi Islam, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2000), cet. IV, hlm. 221.
i) (http://kawansejati.ee.itb.ac.id/book/export/html/1823/(BAB 9 Amalan
Syariat dan Hakikat Mesti Serentak) diakses pada Minggu, 10 September
2017 jam 10.00
j) http://ridwan202.wordpress.com/istilah-agama/tauhid/)/ (Dunia Ilmu
Rumahnya Pengetahuan Indonesia) diakses pada Minggu, 10 September
2017 jam 10.00

Anda mungkin juga menyukai