Saidul Amin
saidulamin@uinsusyqa.ac.id
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Qasim
Abstrak: The study of Tawheed in Islam is the regional foundation for discussion of
aqeedah.in this case aqeedah is something very important and fundamental in the formation of good
character in the life of a Muslim, which is used as a pillar and foundation of religion, so as to be
able to motivate a person in the form of trust and faith. therefore, aqeedah as the foundation for
establishing Islamic buildings is the beginning of noble character. If someone has strong Aqeedah,
surely they will carry out their worship in an orderly, noble manner, and bermu'amalat well. all the
worship that we carry out if without the foundation of Aqeedah then the worship will not be
accepted.
71
72 Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid , Vol. 22, No. 1, Juni 2019
pribadi-pribadi yang tangguh, selain juga Allah dalam zat-Nya dan dalam
sebagai inti atau akar daripada Aqidah perbuatan-Nya menciptakan alam
Islamiyah. Namun rupanya saat ini seluruhnya dan bahwa Ia sendiri-Nya pula
pembahasan masalah 'aqidah menjadi tempat kembali segala alam ini dan
sesuatu yang terkesampingkan dalam penghabisan segala tujuan.2 Misalnya
kehidupan, kencenderungan masyarakat Muhammad Abduh menjelaskan:
yang hedonis dengan persaingan hidup
yang begitu ketat, sehingga urusan-urusan ٍْ ث َع ٍْ ُٔ ُج ْٕ ِدهللاِ َٔ َيب ٌَ ِجتُ ا َ ٌْ ٌُثْجَذَ نَُّ ِي ٌ انز َّ ْٕ ِح ٍْد ُ ِع ْه ٌى ٌُ ْج َح
dunia menjadi suatu hal yang menyita ُُّْ ف ِث ِّ َٔ َيب ٌَ ِجتُ ا َ ٌْ ٌُ ُْفَى َع َ ص َ ُْٕ ٌ ٌْ َ د َٔ َيبٌَ ُج ْٕ ُزا ٍ صفَب ِ
perhatian manusia daripada hal-hal َ ُ ُ ْ َ
ِّ ٍْ سبنزِ ِٓ ْى َٔ َيب ٌَ ِجتُ اٌ ٌَك َْٕ ْٕا َعه َ َ د ِز ْ
ِ س ِم ِ ِِلثجَب ُ انس ُّ ٍِ َٔ َع
lainnya, termasuk masalah keberagamaan, 3 َ
ت اِنَ ٍْ ِٓ ْى َٔ َيبٌَ ًْزَ ُِ ُع ا َ ٌْ ٌ ُْه َحقَ ن ُٓ ْى َ ٕشا َ ٌْ ٌُ ُْ َس
ُ َٔ َيب ٌَ ُج
sehingga akan didapati banyak sekali
penyimpangan demi penyimpangan yang “Tauhid ialah suatu ilmu yang
terjadi di tengah-tengah umat Islam membahas tentang wujud Allah, sifat-
sifat yang wajib tetap pada-Nya, sifat-
B. PEMAHAMAN DAN TERM-TERM sifat yang boleh disifatkan kepada-
DALAM KAJIAN TAUHID Nya, dan tentang sifat-sifat yang sama
Kata tauhid berasal dari bahasa sekali wajib dilenyapkan pada-
Arab, masdar dari kata wahhada ( َ) َٔ َّحد Nya.Juga membahas tentang rasul-
yuwahhidu ( ُ ) ٌ َُٕ ِ ّحد. Secara etimologi, rasul Allah, meyakinkan kerasulan
tauhid berarti keesaan.Maksudnya, iktikad mereka, apa yang boleh dihubungkan
atau keyakinan bahwa Allah adalah Esa; (dinisbatkan) kepada mereka, dan apa
Tunggal; Satu. Pengertian ini sejalan yang terlarang menghubungkannya
dengan pengertian tauhid yang digunakan kepada diri mereka.”
dalam bahasa Indonesia, yaitu “keesaan Tauhid dalam kajian disebut
Allah”; mentauhidkan berarti “mengakui sebagai ilmu tauhid, yang juga dinamakan
keesaan Allah; mengesakan sebagai ilmu kalam, karena dalam
Allah.”1Secara istilah syar‟i, tauhid berarti pembahasannya mengenai eksistensi
mengesakan Allah dalam hal mencipta, Tuhan dan hal-hal yang berhubungan
menguasai, mengatur dan memurnikan dengan-Nya digunakan argumentasi-
(mengikhlaskan) peribadahan hanya argumentasi filosofis dengan
kepada-Nya, meninggalkan penyembahan menggunakan logika atau mantik.
kepada selain-Nya serta menetapkan Secara lebih rinciHasbi ash-
asma‟ul husna dan sifat al-„ulya bagi-Nya Shiddieqi menyebutkan alasan mengapa
dan mensucikan-Nya dari kekurangan dan ilmu ini disebutkan ilmu kalam, yaitu:
cacat. 1. Problema yang diperselisihkan
Asal makna “tauhid” ialah para ulama dalam ilmu ini
meyakinkan, bahwa Allahadalah “satu”, yang menyebabkan umat Islam
tidak ada syarikat bagi-Nya. Oleh sebab terpecahkan dalam beberapa
itu, sebab dinamakan “Ilmu Tauhid”, ialah golongan adalah masalah
karena bahagiannya yang terpenting,
menetapkan sifat “wahdah” (satu) bagi 2
Muhammad Abduh, Risalah Tauhid,
(diterjemahkan oleh Firdaus AN), (Jakarta: Bulan
1
Yusran Asmuni, Ilmu Tauhid,(Jakarta: Bintang, 1996), cet. Ke-10, h. 5.
3
RakaGrafindo Persada, 1996), cet. Ke-3, h. 1. Yusman Asmuni, Op.cit., h. 1.
Kalam Allah atau al-Qur‟an; dalam ajaran Islam.4Begitu pula ketika
apakah ia diciptakan (makhluk) ilmu ini disebut sebagai kajian didasarkan
atau tidak (qadim). pada argument bahwa „aqaid jamak dari
2. Materi-materi ilmu ini adalah „aqidah.Aqidah berasal dari kata „aqada
teori-teori (kalam); tidak ada yang artinya ikatan.Disebut ilmu tauhid
diantaranya yang diwujudkan dengan sebutan ilmu „aqaid atau ilmu
ke dalam kenyataan atau ushuluddin adalah karena pokok
diamalkan dengan anggota. pembicaraannya ialah soal-soal pokok-
3. Ilmu ini di dalam menerangkan pokok kepercayaan agama yang menjadi
cara atau jalan menetapkan dasar agama Islam.5
dalil pokok-pokok akidah Ketika dikaitkan dengan teologi
serupa dengan ilmu mantik. Islam sebagai istilah asing yang sering
4. Ulama-ulama mutaakhirin pula dikenal untuk ilmu tauhid ini.Teologi
membicarakan di dalam ilmu terdiri dari perkataan “theos” artinya
ini hal-hal yang tidak Tuhan dan “logos” yang berarti ilmu
dibicarakan oleh ulama salaf, (science, study, discourse).Jadi teologi
seperti pentakwilan ayat-ayat berarti ilmu tentang Tuhan atau ilmu
mutasyabihat, pembahasan ketuhanan.Dalam encyclopedia everimans
tentang pengertian qadha‟, yang dikutip oleh Muslim Munaf
kalam, dan lain-lain. dikemukakan defenisi teologi sebagai
Ilmu tauhid dinamakan ilmu berikut :“Science of religion, dealing
kalam, dalam hal ini para ahli di bidang therefore with god, and man in his
ini disebut mutakallimin.Penamaan ilmu relation to god” (pengetahuan tentang
tauhid dengan ilmu kalam sebenarnya agama, yang karenanya membicarakan
dimaksudkan untuk membedakan atara tentang Tuhan dan manuisa dalam
mutakallimin dan filosof tertaliannya dengan Tuhan). Banyak
Islam.Mutakallimin dan filosof Islam penulis yang memandang bahwa teologi
mempertahankan atau memperkuat bertalian erat dengan agama dan
keyakinan mereka sama-sama mendefenisikannya sebagai uraian yang
menggunakan metode filsafat, tetapi bersifat pikiran tentang agama.Akan
mereka berbeda landasan awal tetapi, pendapat ini kurang tepat.Karena
berpijak.Mutakallimin lebih dahulu seorang ahli teologi dapat menjalankan
bertolak dari al-Qur‟an dan hadits, penyelidikannya dengan bebas tanpa tanpa
sementara filosof berpijak pada menjadi seorang agamawan.Karena itu
logika.Meskipun demikian, tujuan yang lebih tepat dikatakan bahwa teologi dapat
ingin mereka capai adalah satu, yaitu bercorak agama (revealed theology) dan
keesaan dan kemahakuasaan Allah. dapat pula tidak bercorak agama (natural
Dengan kata lain, mereka berbeda jalan theology atau philoshopical theology).
untuk mencapai tujuan yang
sama.Selanjutnya, ilmu tauhid juga
dinamakan ilmu ushuluddin karena obyek 4
Ibid.,h. 4-5.
bahasan utamanya adalah dasar-dasar 5
Murni, Tauhid Ilmu Kalam, (Padang :
agama yang merupakan masalah esensial The Minangkabau Foundation Press, 2006), cet.
Ke-1, h. 5.
73
74 Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid , Vol. 22, No. 1, Juni 2019
75
76 Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid , Vol. 22, No. 1, Juni 2019
dengan segala spesifikasi yang telah manusia wajib menaati perinta dan
diberikannya kepada mereka. menjauhi larangan-Nya. Semua yang
Tauhid rububiyah mencakup berupa kebatilan langsung kepada Allah,
dimensi-dimensi keimanan berikut ini: tanpa perantara(wasilah).Allah melarang
Pertama, beriman kepada perbuatan- kita menyembah selain-Nya seperti
perbuatan Allah yang bersifat umum. menyembah batu, menyembah matahari,
Misalnya, menciptakan, memberi rizki, maupun menyembah manusia. Semua itu
menghidupkan, mematikan, adalah perbuatan syirin yang sangat besar
menguasai.Kedua, beriman kepada takdir dosanya dan dibenci oleh Allah, bahkan
Allah.Ketiga, beriman kepada zat Allah tidak akan mengampuni dosa syirik
Allah.Landasan tauhid rububiyah adalah itu.9
dalil-dalil berikut ini: Berikut firman firmal Allah
ًٍٍزة انعبنَ ِْان َح ًْدُهللا tentang tauhid Uluhiyah:
Artinya:“Segala uji Bagi Allah ٔانٓكى انّ ٔحد ِلانّ اِل ْٕا نسحًٍ انسحٍى
Rabb Semesta Alam.”(QS. Al-Fatihah: 1). )361:(انجقسح
Makna Rabb pada ayat diatas Artinya: Dan Tuhan kamu adalah
adalah bahwa Allah adalah Pencipta Tuhan yang maha Esa, tidak ada tuhan
mereka, Yang menguasai,Yang selain Dia, Yang Maha Pengasih Maha
memperbaiki dan Yang memelihara Penyayang.
dengan segala nikmat dan anugerah-Nya.8 Ilah artinya adalah ma‟luh
خبنق ك ّم شًء,ّْٕذا ِن ُك ُى هللاُ َز ُّث ُكى ِلانّ اِل maksudnya, yang disembah dengan penuh
ِٔفبعجد kecintaan dan pengagungan. Yakni
Artinya: Itulah Allah Tuhan Kamu, mengesakan Allah dengan segala bentuk
tidak ada tuhan selain Dia,Pencipta segala ibadah, sehingga kita tidak berdoa kecuali
sesuatu. (Q.S. Al-An‟am,6: 02). kepada Allah.Tauhid Uluhiyah inilah yang
Bahwasanya Allah lah yang diingkari oleh orang-orang kafir,baik pada
memberi rizki kepada semua makhluk, zaman dahulu maupun sekarang. Alla
sebagaimana firman Allah: berfirman:
ٔيب يٍ دآثّخ فً اِلزض اِلّ عهً هللا زشقٓب ّ اجعم اِلنٓخ انٓب ٔاحد
اٌ ْرا نشًء
Artinya: Dan tidak ada suatu )5:عجبة(ص
binatang melata pun dibumi melainkan Artinya: Apakah dia menjadikan
Allah yang memberi rizki.(Q.S Hud:11:6). tuhan tuhan itu Tuhan yang satu saja?
2. Tauhid Uluhiyah Sungguh, ini benar-benar sesuatu yang
Tauhid uluhiyah adalah Percaya sangat mengherankan
sepenuhnya bahwa Allah-lah yang berhak 3.TauhidUbudiyah
menerima semua peribadatan makhluk, Kata ubud berasal dari kata kerja
dan hanya Allah sajalah yang sebenarnya „Abada yang berarti mengabdikan
yang harus disembah.Manusia bersujud diri(Ibadah). Beribadah kepada allah
kepada Allah, Allah tempat meminta, dengan menyembah kepada-Nya.
Allah tempat mengadukan nasibnya, Penyembahan disini bukan bermaksud
Allah berhajat disembah hambanya karena
8
Allah tidak ingin disembahakan tetapi
Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul
Lathif,Pelajaran Tauhid Untuk Tingkat
9
Lanjutan.(Jakarta:Darul Haq,1998), cet. Ke-1, h. Zainuddin,Ilmu Tauhid Lengkap,
10. (Jakarta: Rineka Cipta,1996), cet. Ke-2, h. 17.
penyembahan disini merupakan artinya ikatan atau perjanjian. Kata al-
ketaatan,kepatuhan,ketumbuhan antara „aqdu ( ) انعقدyang berarti ikatan. Kata at-
hamba dengan Tuhannya.Antara makhluk tautsiqu ( )انزٕثىقyang berarti kepercayaan
dengan khaliknya tidak ubahnya kita atau yang kuat, ( اِلءحكبوal-ihkamu) berarti
kepatuhan ketundukannya seorang anak mengokohkan (menetapkan), نسثطسقٕح
terhadap orang tua. Seorang karyawan (danar-rabtu bi quwwah) yang berarti
kepada pimpinannya yang semua mengikat dengan kuat. Secara terminologi
kewajiban dilakukan dengan penuh rasa adalah keyakinan hati atas sesuatu, yang
tanggung jawab, hanya saja didalam mengharuskan hati untuk
ketaatan menjalankan kewajiban tidak membenarkannya, yang membuat jiwa
terdapat unsur benci sedikitpun tenang tentram kepadanya, dan yang
kepadanya. Dengan selalu menjalankan menjadi kepercayaan / keyakinan yang
perintah-perintahNya dan menjauhi segala bersih dari bimbang dan ragu. Menurut
larangan-laranganNya.10 Abu Bakar Jabir al-Jazairy mengatakan
Ibadah yang semata-mata bahwa Aqidah yaitu sejumlah kebenaran
mengingat perintah Allah Swt.Seperti yang dapat diterima secara umum oleh
dalam firman-Nya: manusia berdasarkan akal, wahyu, dan
ٌٍٔقضً زثك اِل رعجدٔآ اِلّ اٌبِ ٔثبنٕاند fitrah. Kebenaran itu dipraktekkan di
احسبَب dalam hati dan diyakini keshahihan dan
Artinya: Dan Tuhan mu telah keberadaannya secara pasti, dan ditolak
memerintahkan supaya kamu jangan segala sesuatu yang bertentangan dengan
menyembah selain Dia dan hendaklah kebenaran itu.
kamu berbuat baik kepada ibu Dalam ajaran Islam, aqidah Islam
bapakmu dengan sebaik-baiknya.(Q.S (al-aqidah al-Islamiyah) merupakan
Al-Isra:23). keyakinan atas sesuatu yang terdapat
ٌٔٔيبخهقذ انجٍ ٔاِلَس اِلنٍعجد dalam apa yang disebut dengan rukun
Artinya:Dan tidaklah aku iman, yaitu keyakinan kepadaAllah,
menciptakan jin dan manusia, melainkan malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-
supaaya mereka menyembah kepada- rasul-Nya, Hari Akhir,serta taqdir baik
Ku(Q.S. Adz-Dzariyat:56). dan buruk.11Akidah merupakan ilham
yang tumbuh dengan sendirinya yang tak
اٌ هللا ْٕزثً ٔزثكى فبعجدِٔ ْرا صساط dapat dirasakan, tumbuh dari sebab-sebab
يسزقٍى yang terlepas dari pengaruh kemauan,
Artinya: Sesungguhnya Allah, Dia- sedang ilmu hasil penciptaan akal yang
lah Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, diperoleh dari memperlihatkan sesuatu
Ini adalah jalan yang lurus. secara mendalam. Akidah ini terkadang-
kadang tumbuh di dalam hati, kemudian
C. KAJIAN TAUHID DALAM
KAWASAN AQIDAH ISLAM
Akidah secara etimologi berasal
dari kata dalam bahasa Arab berasal
dari„aqada-ya‟qidu-„uqdatan wa aqidatan 11
Yunahar Ilyas, Kuliah Akidah Islam,
(Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan
10
Ibid.,h.23. Pengalaman Islam(LPPI), h. 1-10.
77
78 Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid , Vol. 22, No. 1, Juni 2019
79
80 Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid , Vol. 22, No. 1, Juni 2019
13 14
H. Mahmud Yunus,Kamus Arab Ibid., h. 346.
15
Indonesia, (Jakarta:Hidakarya Agung,1972), h. Abudin Nata, Akhlak Taswuf,
274. (Jakarta:Raja Grafindo Persada,2002), h. 5.
81
82 Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid , Vol. 22, No. 1, Juni 2019
pencipta dengan benar, niscahya ia akan kepada kualitas individu dan masyarakat.
dengan mudah berperilaku baik lndividu dan masyarakat yang dikuasai
sebagaimana perintah allah. Sehingga ia dan dianggotai oleh nilai-nilai dan akhlak
tidak mungkin menjauh bahkan yang baik akan melahirkan individu dan
meninggalkan perilaku-perilaku yang masyarakat yang sejahtera. Begitulah
telah ditetapkanya. Pendidikan akhlak sebaliknya jika individu dan masyarakat
yang bersumber dari kaidah yang benar yang dikuasai oleh nilai-nilai dan
merupakan contoh perilaku yang harus tingkahlaku yang buruk, akan porak
diikuti oleh manusia. Mereka harus peranda dan kacau balau.
mempraktikanya dalam kehidupan Alquran juga menggambarkan
mereka, karena hanya inilah yang bagaimana aqidah orang-orang beriman,
menghantarkan mereka mendapatkan kelakuan mereka yang mulia dan
ridha allah dan atau membawa mereka gambaran kehidupan mereka yang penuh
mendapatkan balasan kebaikan dari Allah. tertib, adil, luhur dan mulia. Berbanding
Akhlak merupakan tingkahlaku dengan perwatakan orang-orang kafir dan
yang dipengaruhi oleh nilai-nilai yang munafiq yang jelek. Gambaran mengenai
diyakini oleh seseorang dan sikap yang akhlak mulia dan akhlak tercela begitu
menjadi sebahagian daripada jelas dalam perilaku manusia sepanjang
keperibadiannya. Nilai-nilai dan sikap itu sejarah. Alquran juga menggambarkan
pula terpancar daripada konsepsi dan bagaimana perjuangan para rasul untuk
gambarannya terhadap hidup. Dengan menegakkan nilai-niai mulia dan murni di
perkataan lain, nilai-nilai dan sikap itu dalam kehidupan dan bagaimana mereka
terpancar daripada aqidahnya yaitu ditentang oleh kefasikan, kekufuran dan
gambaran tentang kehidupan yang kemunafikan yang cuba menggagalkan
dipegang dan diyakininya.16Aqidah yang tertegaknya dengan kukuh akhlak yang
benar dan gambaran tentang kehidupan mulia sebagai teras kehidupan yang luhur
yang tepat dan tidak dipengaruhi oleh dan murni itu.17
kepalsuan, khurafat dan falsafah-falsafah
serta ajaran yang palsu, akan D. KESIMPULAN
memancarkan nilai-nilai benar yang murni Tauhid berarti mengesakan Allah
di dalam hati. Nilai-nilai ini akan dalam hal mencipta, menguasai, mengatur
mempengaruhi pembentukan sistem dan memurnikan (mengikhlaskan)
akhlak yang mulia. Sebaliknya, jika peribadahan hanya kepada-Nya,
aqidah yang dianuti dibina di atas meninggalkan penyembahan kepada
kepalsuan, maka ia akan memancarkan selain-Nya serta menetapkan asma‟ul
nilai-nilai buruk di dalam diri dan husna , sifat al-„ulya bagi-Nya, dan
mempengaruhi pembentukan akhlak yang mensucikan-Nya dari kekurangan dan
buruk. cacat.
Akhlak yang baik dan akhlak yang Secara klasifikasi, tauhid dibagi
buruk, merupakan dua jenis tingkah laku kepada tauhid Rububiyah sebagai
yang berlawanan dan terpancar daripada keyakinan bahwa hanya allah-lah satu-
dua sistem nilai yang berbeda. Kedua-
duanya memberi kesan secara langsung 17
Muhammad Daud Ali, Pendidikan
Agama Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
16
Yunahar Ilyas,Op.cit., h. 3. 2006), h. 199.
satunya pencipta, pemilik, pengendali Hasbi ash-Shiddieqi, 1999, Sejarahdan
alam raya yang dengan takdirnya-Nya ia Pengantar Ilmu Tauhid,
menghidupkan dan mematikan serta (Semarang: Pustaka Rizki Putra).
mengendalikan alam semesta ini; tauhid Mahmud Yunus, 1972, Kamus Arab
Uluhiyah merupakan kepercayaan Indonesia, (Jakarta:Hidakarya
sepenuhnya bahwa Allah yang berhak Agung).
menerima semua peribadatan makhluk, Abudin Nata, Ahlak Taswuf, 2002,
dan hanya Allah yang sebenarnya yang (Jakarta:Raja Grafindo Persada).
harus disembah; dan Tauhid Ubudiyah Yunahar Ilyas,Kuliah Ahklak, 2007,
sebagai pengabdian kepada allah dengan (Yogyakarta:Lembaga Pengkajian
menyembah kepada-Nya. dan Pengalaman Islam(LPPI), cet.
Hubungan antara aqidah dengan IX.
ibadah dan akhlak bermakna bahwa Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama
seseorang yang berakidah dengan benar Islam, 2006, (Jakarta: Raja
pasti dia beribadah dengan benar dan Grafindo Persada).
orang yang beribadah dengan benar pasti
dia berakhlak dengan benar.Artinya, buah
akidah ialah ibadah, buah ibadah ialah
akhlakul karimah. Akidah sebagai pondasi
utama yang teguh dan pasti, yang tidak
ada keraguan sedikit pun bagi orang yang
meyakininya; ibadah mencakup semua hal
yang dicintai dan diridhai Allah, baik
berupa ucapan dan amalan, yang nampak
dan yang tersembunyi, tentang nilai-nilai
yang berkaitan dengan perbuatan manusia
yang dapat disifatkan dengan baik atau
buruk, tentang nilai-nilai yang berkaitan
dengan perbuatan manusia yang dapat
disifatkan dengan baik atau buruk.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abdul Aziz bin Muhammad Ali Abdul
Lathif, 1998,Pelajaran Tauhid
untuk Tingkat Lanjutan,
(Jakarta:Darul Haq).
Zainuddin, 1996,Ilmu Tauhid
Lengkap(Jakarta: Penerbit Rineka
Cipta).
Yunahar Ilyas, 2001, Kuliah Akidah
Islam, (Yogyakarta: Lembaga
Pengkajian dan Pengalaman
Islam(LPPI).
83