TEOLOGI ISLAM
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Islam semester dua.
Disusun oleh :
(Kelompok 1, Kelas Farmasi B)
Nur Amelia Khodijah
11151020000055
Zahrotul Anis
11151020000060
Afifah Amatullah
11151020000066
Sahrul Fauzi
11151020000090
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga dalam pembuatan makalah ini dapat terselesaikan
sebagaiman mestinya. Salam dan shalawat semoga tetap tercurah kepada
rasulullah Muhammad SAW, kepada sahabat-sahabatnya, dan kepada umatnya
hingga akhir zaman.
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang dengan
kegigihan dan keikhlasannya membimbing kami sehingga kami bisa mengetahui
sedikit demi sedikit apa yang sebelumnya kami tidak ketahui. Juga tak lupa
teman-teman seperjuangan yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah
ini.
Makalah ini kami buat dengan sesederhana mungkin dan jika ada kesalahan
dalam penulisan makalah ini, kami berharap dan memohon saran serta kritikan
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini ke depannya. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
2|Page
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................4
B. Rumusan Masalah .................................................................4
C. Tujuan Makalah ....................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Teologi Islam ......................................................5
B. Perbedaan Teologi dengan Ilmu Tauhid, Aqidah,
Keimanan dan Ushuluddin ...................................................6
C. Sejarah Lahirnya Teologi Islam ..........................................10
D. Pokok-pokok Masalah dalam Teologi Islam ......................25
E. Menyikapi Perbedaan Paham Teologi Islam ......................30
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................31
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................32
TABEL .................................................................................................. 33
LAMPIRAN ..................................................................................39
3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Ilmu teologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tuhan dan segala
yang berkaitan dengan-Nya. Imu teologi termasuk salah satu nama lain dari
ilmu kalam. Nama-nama lain dari ilmu kalam selain teologi islam adalah ilmu
tauhid, aaid dan ushuluddin.
Banyak sekali masayarakat umum yang beragama islam tidak
mengetahui tentang pengetahuan dari agama yang mereka anut, terutama
muslim. Maka dari itu, kami sebagai penulis membuat makalah ini agar
masyarakat bisa lebih memahami arti dari keyakinan kita terhadap islam dan
juga bisa mengenal tuhan kita yaitu Allah SWT secara lebih mendalam.
B. RumusanMasalah
a. Mengetahui pengertian dari teologi islam
b. Mengetahui perbedaan antara ilmu teologi dengan ilmu-ilmu lainnya
c. Mengetahui sejarah adanya teologi dalam islam
d. Mengetahui pokok-pokok masalah dalam teologi islam
e. Mengetahui cara dalam menyikapi perbedaan dalam teologi islam
C. TujuanMakalah
Setelahterselesaikannyamakalahini,
semogamakalahinidapatmembermanfaatbagipembacadanlebihmemahamilagia
paitu teologi islam, perbedaanya dengan ilmu-ilmu yang lain serta masalahmasalah yang ada didalamnya.
4|Page
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teologi Islam
Teologi menurut bahasa yunani yaitu theologia. Yang tersusun
dari kata theos yang berarti tuhan atau dewa, dan logos yang artinya ilmu.
Sehingga teologi adalah pengetahuan ketuhanan . menurut William L.
Resse, Teologi berasal dari bahasa Inggris yaitu theology yang artinya
discourse or reason concerning god (diskursus atau pemikiran tentang
tuhan) dengan kata-kata ini Reese lebih jauh mengatakan, teologi
merupakan disiplin ilmu yang berbicara tentang kebenaran wahyu serta
independensi filsafat dan ilmu pengetahuan. Gove mengatkan bahwa
teologi merupakan penjelasan tentang keimanan, perbuatan, dan
pengalaman agama secara rasional1.
Sedangkan pengertian teologi islam secara terminologi terdapat
berbagai perbedaan. Menurut abdurrazak, Teologi islam adalah ilmu yang
membahas aspek ketuhanan dan segala sesuatu yang berkait dengan-NYA
secara rasional. Muhammad Abduh :
Tauhid adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah, tentang
sifat yang wajib tetap pada-Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan kepadaNya, sifat-sifat yang sma sekali wajib di lenyapkan dari pada-Nya; juga
membahas tentang Rasul-rasul Allah, meyakinkan keyakinan mereka,
meyakinkan apa yang ada pada diri mereka, apa yang boleh di hubungkan
kepada diri mereka dan apa yang terlarang menghubungkanya kepada diri
mereka2
Abdur Razak dan Rosihan Anwar, Ilmu kalan, (Pustaka Setia: Bandung, 2006), Cet II, hlm. 14
Muhammad Abduh, Risalah tauhid, terj, Firdaus A.N, (Bulan Bintang: Jakarta, 1979) , hlm. 36
5|Page
6|Page
2. Ushuluddin
Ilmu Ushuluddin adalah ilmu yang membahas pokok-pokok
(dasar) agama, yaitu akiah, tauhid, dan Itikad (keyakinan) tentang rukun
Iman yang enam, beriman kepada:8
a. Allah SWT
b. Al-Quran dan kitab-kitab suci samawi
c. Nabi Muhammad dan para Rasul
d. Para Malaikat
e. Perkara ghaib
f. Takdir baik dan buruk
Menurut ulama-ulama Ahli Sunnah:
Ilmu Ushuluddin ialah ilmu yang membahas padanya tentang prinsipprinsip kepercayaan agama dengaan dalil-dalil yang qathI (Al-Quran
dan hadis mutawatir) dan dalil-dalil akal fikiran.9
Sebutan
lain
bagi
Ilmu
Ushuludinadalah
Ilmu
Teologi
ilmu
mantiq
(logika)
sedangkan
kata
mantiq
secara
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu%20Ushuludin.htm
Lihat Drs. H. Salihun A. Nasir, Pengantar Ilmu Kalam, 1996, hal. 6
10
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu%20Ushuludin.htm, diakses 10/03/2016, 21.00 WIB
11
Ibid
9
7|Page
Juga
membahas
tentang
Rasul-rasul
Allah
untuk
iman,
dengan
mempergunakan
dalil-dalil
13
8|Page
1. Rububiyah
Beriman bahwa hanya Allah satu-satunya Rabb yang
memiliki, merencanakan, menciptakan, mengatur, memelihara,
memberi rezeki, memberikan manfaat, menolak mudharat serta
menjaga seluruh Alam Semesta. Sebagaimana terdaapat dalam
Q.S Az-Zumar ayat 62:
Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara
segala sesuatu
Hal seperti ini diakui oleh seluruh manusia, tidak ada
seorangpun yang mengingkarinya.
2. Uluhiyah
Beriman bahwa hanya Allah semata yang berhak disembah,
tidak ada sekutu bagi-Nya. Sesuai dengan fiman Allah dalam
Q.S Ali-Imran ayat 18:
Allah menyatakan bahwa tida ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia yang menegakkan kedilan. Para malaikat
dan orang orangyaang berilmu (juga menyatak demikian).
Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang
Mahaperkasa lagi maha Bijaksan.
3. Asma wa Sifat
Beriman
bahwa
Allah
memiliki
nama
dan
sifat
Ibid
Ibid
9|Page
menggunakan dalil pikiran dan berisi bantahan terhadap orangorang yang menyeleweng dari kepecayaan aliran golongan salaf
dan ahli sunah
b) Menurut
Husain
Tripoli,
Ilmu
Kalam
ialah
ilmu
yang
yang di
bangun dengan
argumentasi-argumentasi rasional16
Adanya nas-nas yang kelihatannya saling bertentangan, sehingga
datang orang- orang yang mengumpulkan ayat tersebut dan
memfilsafatinya. Contohnya; adanya ayat-ayat yang menunjukkan adanya
paksaan (jabr), (Q.S. Al-Baqarah(2): 6, Al-Muddsir(74):17
Ibid
10 | P a g e
terjadi di Irak tahun 656.Talhah dan Zubeir mati terbunuh dan Aisyah
dikirim kembali ke Mekkah.
Tantangan kedua datang dari Muawiyah, Gubernur Damaskus dan
keluarga yang dekat bagi Usman. Sebagaimana halnya Talhah dan
Zubeir, ia tak mau mengakui Ali sebagai khalifah. Ia menuntut kepada
Ali supaya menghukum pembunuh-pembunuh Usman, bahkan ia
menuduh Ali turut campur dalam soal pembunuhan itu.17Salah seorang
pemuka pemberontak-pemberotak Mesir, yang dating ke Madinah dan
kemudian membunuh Usman adalah Muhammad Ibn Abi Bakar, anak
angkat dari Ali Ibn Abi Talib.18Dan pula Ali tidak mengambil tindakan
keras terhadap pemberontak-pemberontak itu, bahkan Muhammad Ibn
Abu Bakar diangkat menjadi Gubernur Mesir.19
Dalam pertempuran yang terjadi antara kedua golongan ini di
Siffin, tentara Ali dapat mendesak tentara Muawiyah sehingga yang
tersebut akhir ini bersiap-siap untuk lari.Tetapi tangan kanan Muawiyah,
Amr Ibn al-As yang terkenal sebagai orang licik, minta berdamai dengan
mengangkat al-Quran ke atas.Qurra yang ada di pihak Ali mendesak
ali supaya menerima tawaran itu dan dengan demikian dicarilah
perdamaian dengan mengadakan arbritase. Sebagai pengantara diangkat
dua orang: Amr Ibn al-As dari pihak Muawiyah dan Abu Musa alAsyari dari pihak Ali. Dalam pertemuan mereka, kelicikan Amr
mengalahkan perasaan takwa Abu Musa.Sejarah mengatakan antara
keduanya terdapat pemufakatan untuk menjatuhkan kedua pemuka yang
bertentangan, Ali dan Muawiyah.Tradisi menyebutkan bahwa Abu Musa
al-Asyari, sebagai yang tertua, terlebih dahulu berdiri mengumumkan
kepada orang ramai putusan mejatuhkan kedua pemuka yang bertentangan
itu. Berlainan dengan apa yang telah disetujui, Amr Ibn al-As,
17
Tarikh al-Tabari (Selanjutnya disebut Tarikh), Kairo, Dar al-Maarif 1963, Jilid V, hlm. 7.
Ibid., Jilid IV, hlm. 353, 357, 391, dan 393, Jilid III, hm. 426 dan Jilid V, hlm. 154.
19
Ibid., Jilid IV, hlm. 555.
18
11 | P a g e
paristiwa
ini
merugikan
bagi
Ali
dan
20
21
12 | P a g e
dan setelah Ali Ibn Abi Talib wafat is dengan mudah dapat memperoleh
pengakuan sebagai khalifah umat Islam pada tahun 661 M.
Persoalan-persoalan yang terjadi dalam lapangan politik sebagai
digambarkan di atas inilah yang akhirnya membawa kepada timbulnya
persoala-persoalan teologi.Timbullah persoalan siapa yang kafir dan siapa
yang bukan kafir dalam arti siapa yang telah keluar dari Islam dan siapa
yang masih tetap dalam Islam.
Khawarij memandang bahwa Ali, Muawiyah, Amr Ibn al-As,
Abu Musa al-Asyari dan lain lain yang menerima arbitrase adalah kafir,
karena al-Quran mengatakan :
22
Al-maidah (5) 44. Siapa yang tidak menentukan hukum dengan apa yang telah diturunkan
Allah, adalah kafir.
13 | P a g e
Demikian ini pula orang yang berbuat zina menurut mereka adalah
dosa besar, kafir dan keluar dari Islam. Begitu pula orang yang
membunuh sesama manusia tanpa sebab-sebab yang sah adalah dosa
besar, keluar dari Islam dan menjadi kafir. Demikian pula dengan
dosa-dosa besar lainnya, dapat mengakibatkan dapat keluar dari Islam
dan kafir.[23]
2. Al-Azariqah
Al-Azariqah adalah bagian dari golongan Khawarij yang dapat
menyusun barisan baru yang besar dan kuat. Daerah kekuasaannya
terletak diperbatasan Irak dan Iran. Jika nama Muhakkimah dinisabkan
pada peristiwa tahkim, maka nama Azariqah dinisabkan pada tokohnya
bernama Nafi Ibn al-Azariqah. Para pengikut golongan ini, menurut albaghdadi berjumlah lebih dari dua puluh ribu orang. Khalifah yang
pertama mereka pilih adalah Nafi sendiri, dan kepadanya mereka
memberi gelar Amir al-Muminin. Tokoh ini kemudian wafat pada
pertempuran di Irak pada tahun 686 M.
Sekte al-Azariqah ini sikapnya lebih radikal dari alMuhakkimah. Mereka mengubah tern kafir menjadi musyrik dan
polytheis dan tern yang disebut terakhir ini lebih tinggi kedudukannya
daripada kufur. Keradikalan sub sekte ini antara lain terlihat pada
pendapat-pendapatnya, seperti boleh membunuh anak kecil yang tidak
sealiran dengan mereka, menghukum anak-anak musyrik di dalam
neraka
beserta
orang
tuanya,
menghukum
orang-orang
yang
23
M. Yusran Asumsi, Ilmu Tauhid, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), h.31
Ibid, hlm. 31-31
24
14 | P a g e
15 | P a g e
para
pelaku
tahkim
termasuk
yang
menerima
dan
26
25
26
16 | P a g e
sendiri. Dalam hal ini, terdapat problem yang cukup mendasar ketika para
pengamat mengklasifikasikan.
Pada umunmnya kaum Murjiah di golongkan menjadi dua golongan
besar, yaitu Golongan Moderat dan golongan Ekstrim.
a) Golongan Moderat
Tokoh-tokoh kelompok moderat adalah Hasan bin Muhammad
bin Ali bin Abi Thalib, Abu Hanifah (Imam Hanafi), Abu Yusuf dan
beberapa ahli hadits. Golongan moderat berpendapat bahwa orang yang
berdosa besar bukanlah kafir dan tidak kekal dalam neraka. Tetapi akan
dihukum dalam neraka sesuai dengan besarnya dosa yang dilakukannya,
dan ada kemungkinan bahwa tuhan akan mengampuni dosanya dan oleh
karena itu tidak akan masuk neraka.
Golongan Murjiah yang moderat ini termasuk Al-Hasan Ibn
Muhammad Ibn Ali bin Abi Thalib, Abu Hanifah, Abu Yusuf dan
beberapa ahli Hadits. Menurut golongan ini, bahwa orang islam yang
berdosa besar masih tetap mukmin. Dalam hubungan ini Abu Hanifah
memberikan definisi iman sebagai berikut: iman adalah pengetahuan
dan pengakuan adanya Tuhan, Rasul-rasul-Nya dan tentang segala yang
datang dari Tuhan dalam keseluruhan tidak dalam perincian iman tidak
mempunyai sifat bertambah dan berkurang, tidak ada perbedaan iman.
Dengan gambaran serupa itu, maka iman semua orang islam di
anggap sama, tidak ada perbedaan antara iman orang islam yang berdosa
besar dan iman orang islam yang patuh menjalankan perintah-perinyah
Allah. Jalan pikiran yang dikemukakan oleh Abu Hanifah itu dapat
membawa kesimpulan bahwa perbuatan kurang penting dibandingkan
dengan iman.27
b) Golongan Ekstrim
27
17 | P a g e
Adapun yang termasuk ke dalam kelompok ekstrim adalah AlJahmiyah, Ash-Shalihiyah, Al-Yunusiyah, Al-Ubaidiyah dan AlHasaniyah, Al-Ghailaniyah, As-Saubaniyah, Al-Marisiyah, dan AlKaramiyah. Pandangan tiap kelompok ini dapat dijelaskan sebagi
berikut:
Al-Jahmiyah
Adapun golongan Murjiah ekstrim adalah Jahm bin Safwan
dan pengikutnya disebut al-Jahmiah. Golongan ini berpendapat
bahwa orang Islam yang percaya pada Tuhan, kemudian menyatakan
kekufurannya secara lisan, tidaklah menjadi kafir, karena kafir dan
iman tempatnya bukan dalam bagian tubuh manusia tetapi dalam
hati sanubari. Lebih lanjut mereka mengatakan bahwa orang yang
telah
menyatakan
iman,
meskipun
menyembah
berhala,
Muhammad Imarah, Tayyarat Al-Fikr Al-Islamy, (Surabaya: Logos Wacana Ilmu, 1991), hlm.
33-34
18 | P a g e
29
Ibid, hlm. 34
19 | P a g e
menambahkan
bahwa
yang
termasuk
iman
adalah
Ibid, hlm. 34
Ibid, hlm. 35
31
20 | P a g e
33
21 | P a g e
Dalam pada itu timbul pula dalam Islam dua aliran dalam teologi
yang terkenal dengan nama al-qadariah dan al-jabariah. Menurut
qadariah manusia mempunyai kemerdekaan dalam kehendak dan
perbuatannya, dalam istilah Inggrisnya free will dan free act. Jabariah,
sebaliknya, berpendapat bahwa manusia tidak mempunyai kemerdekaan
dalam kehendak dan perbuatanya. Manusia dalam segala tingkah launya,
menurut paham jabariah, bertindak dengan paksa Tuhan.Segala gerak-
34
Ibid, hlm. 76
Ibid, hlm. 51
35
22 | P a g e
36
mahzab
Ibn
Hambal.Politik
menyiarkan
aliran
Lebih lanjut mengenai hal ini dapat dibaca dalam bab IV.
Qodim sebenarnya berarti tidak bermula dan lawannya baqi, tidak berkesudahan.Oleh karena itu
dala bahasa Inggris qadim telah mulai diterjemahkan menjadi eteral in the past, dan baqi, eternal
in the future.
38
Hal ini dibicarakan lebih lanjut, infra hlm. 46 dst., 58 dst., dan 137 dst.
37
23 | P a g e
24 | P a g e
Khawarij,
Murjiah
dan
Mutazilah
tak
mempunyai wujud lagi kecuali dalam sejarah. Yang masih ada sampai
sekarang ialah aliran-aliran asyariah dan Maturidiah, dan keduanya
disebut Ahl Sunnah wa al-Jamaah. Aliran Maturidiah bayak dianut oleh
umat Islam yang bermahzab Hanafi, sedangkan aliran Asyariah pada
umumnya dipakai umat Islam Sunni lainnya. Dengan masuknya kembali
paham rasionalisme ke dunia Islam, yang kalau dahulu masuknya itu
melalu kebudayaan Yunani klasik akan tetapi sekarang melalui
kebudayaan Barat Modern, maka ajaran-ajaran Mutazilah mulai timbul
kembali, terutama sekali di kalangan kaum intelegensia Islam yang
mendapat pendidikan Barat. Kata neo-Mutazilah mulai dipakai dalam
tulisan-tulisan mengenai Islam.40
40
25 | P a g e
berarti
keluar,
muncul,
timbul
atau
terhadap
keputusan
Ali
yang
42
Rosihon Anwar, Abdul Rozak , Ilmu Kalam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2006), h.49
Harun Nasution, Teologi islam:Aliran-aliran sejarah perbandingan , (Ui-Press,Jakarta,1986),
h.11
44
Amir An-Najar, Al-kahwarij:Aqidatan wa Fikratan wafalsafatan ,Terj.Afif Muhammad , dkk,
Lentera.Cet.I, Bandung, 1993,h.5.
43
26 | P a g e
Ali bin Abi Thalib. Adapun menurut Watt, Syiah baru benar-benar
muncul ketika berlangsung peperangan antara Ali dan Muawiyah
yang dikenal dengan Perang Siffin. Dalam peperangan ini, sebagai
respon atas penerimaan Ali terhadap arbitrase yang ditawarkan
Muawiyah, pasukan Ali diceritakan terpecah menjadi dua, satu
kelompok mendukung sikap Ali-kelak disebut Syiah, dan
kelompok lain menolak sikap Ali, kelak disebut Khawarij. 45
3. Timbulnya Persoalan Teologi Mutazilah
Istilah Mutazilah menunjuk ada dua golongan,golongan
pertama, (disebut Mutazilah I) muncul sebagai respon politik
murni. Golongan ini tumbuh sebagai kaum netral politik,
khususnya
dalam
arti
bersikap
lunak
dalam
menangani
46
27 | P a g e
hari
menangguhkan
Kiamat
atau
nanti.Karena
menunda
mereka
persoalan
berpendirian
tersebut,
mereka
47
Hadariansyah Ab, Pemikir-pemikir teologi dalam Sejarah Pemikir Islam (Banjarmasin: Antasari
Press, 2008), h.58
48
Ahmad Hanafi, Teologi Islam/Ilmu Kalam(Jakarta: PT Bulan Bintang, 1974),h.10-11
28 | P a g e
49
Aziz dahlan, sejarah pemikiran perkembangan dalam islam, (beunneubi cipta. Jakarta,1987), h.
27-29.
50
Sahiludin a. Nasir, pengantar ilmu kalam, (rajawali, 1991, Jakarta) ,h.133
51
Rosihon Anwar, Abdul Rozak , Ilmu Kalam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2006), h.81
29 | P a g e
h.28
53
Rosihon Anwar, Abdul Rozak , Ilmu Kalam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2006), h.146
30 | P a g e
sebuah taman jauh lebih indah jika ditumbuhi aneka bunga dibandingkan
taman yang hanya memiliki satu macam bunga? Tidak ada kebenaran,
kecuali Allah SWT.
31 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa:
1.
Teologi dari segi etimologi berasal dari bahasa yunani yaitu theologia.
Yang terdiri dari kata theos yang berarti tuhan atau dewa, dan logos yang
artinya ilmu. Sehingga teologi adalah pengetahuan ketuhanan.
Dalam arti umum teologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang
kenyataan-kenyataan dan gejala-gejala agama yang juga membicarakan
tentang hubungan manusia dengan Tuhannya, baik jalan penyelidikan
atau pemikiran murni, atau dengan jalan wahyu.
2.
Pada dasarnya teologi islam adalah sama dengan ilmu tauhid, akidah dan
ushuluddin. Karena mereka masih termasuk ilmu kalam, yaitu ilmu yang
membahas tentang segala firman-firman Allah, sifat-sifat Allah,
ketetapan Allah, dsb.
3.
32 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Hasbi
Ash
Shiddieqy.
1992.Sejarah
dan
Pengantar
Ilmu
Tauhid/Kalam.
Kartanegara, Mulyadi dkk. 2010. Pengantar Studi Islam. Jakarta: UIN
Press.
Hanafi A. Theology Islam, Jakarta: Bulan Bintang, Cetakan ke-5, 1983
Asumsi, M. Yusran, Ilmu Tauhid, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
1996
Imarah,
Muhammad, Tayyarat
33 | P a g e
Al-Fikr
Al-Islamy, Surabaya:
Logos
TABEL
Iman dan Kufur
Orang yang
Aliran Kalam
Khawarij
Unsur Iman
Tashdiq bi al-
Iqrar bi al-
amal bi al-
Menjadi
qalb
lisan
arkan
Kafir
Tetap Mumin
Tashdiq bi al-
Iqrar bi al-
amal bi al-
Di antara kafir
qalb
lisan
arkan
dan mumin
Tetap Mumin
Tetap Mumin
Tashdiq bi al-
Murjiah
qalb
Mutazilah
Tashdiq bi al-
Jabariyah
qalb
Asyariyyah
Berdosa
Tashdiq bi alqalb
Besar
Maturidiyah
Tashdiq bi al-
Iqrar bi al-
amal bi al-
Samarqand
qalb
lisan
arkan
Maturidiyah
Tashdiq bi al-
Iqrar bi al-
Bukhara
qalb
lisan
Tetap Mumin
Tetap Mumin
Mengetahui
Kalam
Tuhan
Keajiban
Mengetahui Mengerjakan
Mengetahui
Baik dan
baik &
Tuhan
Buruk
Meninggakan
Corak
Kalam
Buruk
Mutazilah
Akal
Akal
Akal
Akal
Rasional
Asyariyyah
Akal
Wahyu
Wahyu
Wahyu
Tradisional
34 | P a g e
Maturidiyah
Samarqand
Maturidiyah
Bukhara
Akal
Akal
Akal
Wahyu
Rasional
Akal
Wahyu
Akal
Wahyu
Tradisional
Perbuatan Manusia
Aliran Kalam
Kehendak
Daya
Perbuatan
Qadariyah
Manusia
Manusia
Manusia
Jabariyah
Tuhan
Tuhan
Tuhan
Mutazilah
Manusia
Manusia
Manusia
Tuhan (efektif)
Tuhan
Asyariyyah
Tuhan
Manusia (tidak
(sebenarnya)
efektif)
Manusia (kiasan)
Manusia
Manusia
Maturidiyah
Samarqand
Maturidiyah
Bukhara
Manusia
Tuhan (efektif)
Tuhan
Manusia (?)
Tuhan
(sebenarnya)
Manusia (kiasan)
Kekuasaan Tuhan
35 | P a g e
Aliran Kalam
Kekuasaan Tuhan
Mutazilah
Asyariyyah
Maturidiyah Samarqand
Maturidiyah Bukhara
Keadilan Tuhan
Aliran Kalam
Keadilan Tuhan
Asyariyyah
Maturidiyah Samarqand
Maturidiyah Bukhara
36 | P a g e
Perbuatan Tuhan
Kewajiban
Aliran
Tuhan
Kalam
Pada
Manusia
Berbuat
Baik dan
Terbaik
Beban
Diluar Batas
Mengirim
Janji dan
Kemampuan
Rasul
Ancaman
Tidak
Tidak
Wajib bagi
mungkin
penting
Tuhan
Manusia
Tuhan
wajib
Mutazilah
berbuat
Tuhan
yang baik
harus
dan terbaik,
selalu
menepati
berbuat
janji,
yang baik
mengirim
dan
rasul, mem
terbaik
bagi
Beri rezeki
manusia
bagi
manusia
Tidak ada
Asyariyyah
kewajiban
bagi Tuhan
Tidak
harus
Bisa saja
Sangat
penting
Tidak
wajib bagi
Tuhan
Tuhan
wajib
menepati
Maturidiyah
Samarqand
janji,
Tidak
Tidak
mengirim
harus
mungkin
rasul,
memberi
rezeki bagi
37 | P a g e
Tidak
begitu
penting
Wajib bagi
Tuhan
manusia
Maturidiyah
Bukhara
Tidak ada
kewajiban
bagi Tuhan
Tidak
harus
Tidak
Bisa saja
Penting
wajib bagi
Tuhan
Sifat Tuhan
Aliran Kalam
Mutazilah
Asyariyyah
Asyariyyah
38 | P a g e
Khilafah
Aliran Kalam
Doktrin Khilafah
Yang berhak menjadi khalifah adalah
Khawarij
Syiah
Aswaja
39 | P a g e
LAMPIRAN
40 | P a g e