Anda di halaman 1dari 5

Nama : abdul azis s

Nim : 1604046014

SEJARAH FILSAFAT ISLAM, MODEREN DAN TOKOH-TOKOH NYA

A. Filsafat Islam

Sejarah filsafat islam dan perkembangan pemikiran islam, beberapa ahli sejarah berpendapat
bahwa filsafat yunani ini dimulai pada zaman khalifah al-abbasi al-makmun pada tahun 215
hijriah. Filsafat yunani mudah diterima oleh orang-orang islam sebelum zaman khalifah al-
makmun, karena banyak pusat-pusat pendidikan atau madrasah yang muncul seperti madrasah
Alexandariah. Kemungkinan orang-orang islam saat itu sudah mempelajari filsafat yunani di
madrasah tersebut.

Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd. Mereka mempelajari filsafat yunani dengan
tekun dan mengambil studi beberapa karya-karya penting khusus nya dari aristoteles dan plato
serta melakukan kritik terhadap para filsuf yunani. Ini berarti mereka tidak menjadikan filsafat
yunani sebagai sumber refrensi tetapi mereka menggunakan Al-Qur’an sebagai sumber utama
kemudian berusaha mencari titik pertemuan antara kedua sember tersebut.

Menurut Kartanegara (2006) dalam filsafat islam ada empat aliran yakni:

1. Filsafat islam peripatetic (memutar atau berkeliling)


Merujuk kebiasaan aristoteles yang selalu berjalan-jalan mengelilingi muridnya ketika
mengajarkan filsafat. Ciri khas aliran ini adalah menggunakan logika formal yang
berdasarkan penalaran akal. Tokohnya yakni Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sinah, Ibn Rusyd,
dan Nashir al-Din Thusi.
2. Filsafat islam Iluminasionis
Didirikan oleh pemikir Iran, SuhrawardiAl-Maqtul. Menurutnya dunia ini terdiri dari cahay
dan kegelapan. Baginya tuhan adalah cahaya sebagai satu-satunya realitas sejati (nur al-
anwar) cahaya di atas cahaya.
3. Filsafat islam irfani (tasawuf)
Tasawuf bertumpu pada pengalaman mistis yang bersifat supra-rasional. Jika pengenalan
rasional bertumpu pada akal maka pengenalan sufistik bertumpu pada hati. Tokohnya
yakni Jalaluddin Rumi dan Ibn Arabi.

4. Filsafat islam hikmah muta’aliyyah


Muhammad Ibn Ibrahim Yahya Qawami yang di kenal dengan Mulla Shadra yaitu seorang
filosofis yang berhasil mensintesiskan ketiga aliran di atas.

B. Tokoh-tokoh
1. Al-Farabi
Al-farabi sangat berjasa dalam mengenalkan dan mengembangkan cara berfikir
logis (logika) kepada dunia islam. Berbagai karangan Aristoteles seperti Categories,
Hermeneutics, First dan Second Analysis telah di terjemahkan oleh al-farabi kedalam
bahasa Arab. Di samping itu beliau di anggap sebagai peletak dasar pertama ilmu music
dan menyempurnakan ilmu music yang telah di kembangkan sebelumnya oleh
phytagoras. Oleh karna jasa nya al-farabi di beri gelar guru kedua, sedangkan gelar
guru pertama diberikan kepada aristoteles. Al-farabi mengklasifikasi ilmu kedalam
tujuh cabang yaitu: logika, percakapan, matematika, fisika, metafisika politik dan ilmu
fiqih (hukum).
2. Ibnu Sinah
dikenal di barat dengan sebutan Aviciennaa, selain sebagai seorang filosof, ia
dikenal sebagai seorang doctor dan penyair. Ilmu pengetahauannya yang ditulisnya
banyyak ditulis dalam bentuk syair. Bukunya yang termasyhur Canon, telah
diterjemahkan kedalam bahasa Latin oleh Gerard Cremona di Toledo. Buku ini
kemudian dijadikan buku teks dalam ilmu kedokteran yang diajarkan pada beberapa
perguruan tinggi di Eropa, seperti Universitas Louvain dan Montpelier.
Dalam kitab Canon Ibnu sina menyatakan bahwa daya sembuh suatu jenis obat
sangat tergantung pada ketepatan dosis dan ketepatan waktu pemberian. Ibnu sina
membagi filsafat atas bagian yang bersifat teoritis dan praktis. Bagian teoritis meliputi:
matematika, fisika dan metafisika. Sedangkan praktis meliputi: politik dan etika. Ibnu
sina mengatakan alam pada dasarnya adalah potensi dan tidak mungkin bisa
mengadakan dirinya sendiri tanpa adanya tuhan.
Ibnu sina mengelompokan ilmu menjadi tiga macam yakni (1) obyek-obyek yang
secara niscahya tidak berkaitan dengan materi dan gerak (metafisik), (2) obyek-obyek
yang senantiasa berkaitan dengan materi dan gerak (fisika), (3) obyek-obyek yang pada
dirinya immaterial tetapi kadang melakukan kontak dengan materi dan gerak
(matematika).

3. Albiruni
Di kenal dalam bidang ilmu mineral, dikenal karya albiruni yang berjudul Al-
jawahir (batu-batu permata), selain itu pada abad ke-11 Al-biruni di kenal sebai the
master of observation di bidang geologi dan geografi karena albiruni berusaha
mengukur keliling bumi melalui metode eksperimen dengan menggabungkan
metode observasi dan teori trigonometri. Ahirnya ia sampai pada kesimpulan
bahwa keliling bumi adalah 24.778,5 mil dengan diameter 7.878 mil. Tentu saja ini
merupakan penemuan yang sangat luar biasa untuk masa itu, dengan ukuran
modern saja yaitu 24.585 mil (selisih kurang lebih 139 mil) dengan diameter 7.902
mil.

C. Filsafat Barat

Filsafat zaman modern adalah pengetahuan tidak berasal dari kitab suci atau ajaran agama,
tidak juga dari penguasa tetapi dari diri manusia sendiri. Aliran rasionalisme beranggapan
bahwa sumber pengetahuan adalah rasio dan aliran empirisme kebalikannya meyakini
pengalaman sumber pengetahuan itu, baik yang batin maupun indrawi.

Masa moderen menjadi identitas di dalam filsafat moderen. Pada masa ini rasionalisme
semakin dipikirkan, tidak gampang untuk menentukan mulai dari kapan abad pertengahan
berhenti. Namun dapat dikatan abad pertengahan itu berhenti pada abad 15 dan 16 atau pada
akhir masa Renaissance. Ada hal-hal yang jelas menandai masa moderen ini, yaitu berkembang
pesat berbagai kehidupan manusia barat, kususnya dalam bidang kebudayaan, ilmu
pengetahuan, dan ekonomi.
Pada masa moderen terjadi perkembangan yang sangat pesat pada bidang ekonomi. Hal ini
terlihat dari kota-kota yang berkembang menjadi pusat perdagangan, pertukaran barang,
kegiatan ekonomi monoter, dan perbankan. Dari sudut pandang sejarah filsafat barat melihat
bahwa masa moderen merupakan periode dimana berbagai aliran pemikiran baru mulai
bermunculan dan beradu dalam kancah pemikiran filosofis barat. Sejarah filsafat pada masa
moderen ini di bagi kedalam tiga zaman atau periode yaitu: (1) zaman renaissans (renaissance),
(2) zaman pencerahan budi (aufklarung), (3) zaman romantic, kususnya periode idealisme
jerman.

Adapun aliran-aliran pemikiran yang muncul pada filsafat moderen yaitu:

1. Rasionalisme
Rasionalisme adalah paham filsafat yang mengatakan bahwa akal adalah alat terpenting
untuk memperoleh pengetahuan karena suatu pengetahuan dapat diperoleh dengan cara
berfikir.
2. Empirisme
Aliran ini beranggapan bahwa pengetahuan yang bermanfaat pasty dan benar hanya
dapat diperoleh lewat indera.
3. Kritisme
Aliran ini beranggapan bahwa diperlukan upaya agar filsafat dapat berkembang sejajar
dengan ilmu pengetahuan alam.

D. Tokoh-tokoh
1. Rene Descartes
Cagito ergo sum, inilah sebuah metode yang dihasilkan oleh Descartes dengan
menjujung tinggi suatu keraguan untuk mengungkap sebuah kebenaran. Ia menyatakan
bahwa ketika seseorang bermimpi, dia pun akan mengalami hal yang sama ketika ia
dalam keadaan terjaga dari tidurnya (seolah-olah nyata). Dari hal semacam inilah
keraguan Descartes muncul. Dia pun meragukan atas keberadaan dirinya, akan tetapi
satu hal yang ia tidak dapat di ragukan adalah rasa ragu itu sendiri. Inilah yang menjadi
basis filsafat Descartes, yaitu saya ragu maka saya berfikir dan saya berfikir maka saya
ada.
2. Hegel
Nama lengkap hegel adalah georg Wilhelm friedrich hegel. Ia lahir di jerman pada 27
agustus 1770 dan meninggal pada 14 november 1831 m. tema filsafat hegel adalah ide
mutlak. Oleh karena itu, semua pemikirannya tidak terlepas dari ide mutlak, baik
berkenaan dari sistemnya, proses dialektiknya maupun titik awal dan titik ahir
kefilsafatanya. Oleh karena itu pulalah filsafatnya disebut filsafat idealis, suatu filsafat
yang menetapkan wujud yang pertama adalah ide (jiwa).

Anda mungkin juga menyukai