Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sistem transportasi adalah suatu sistem yang berfungsi memindahkan zat ke


dan dari sel atau dari jaringan ke jaringan lain. Sistem ini juga menolong stabilisasi
suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Dalam sistem transportasi sangat
dikenal darah sebagai komponenya, padahal sebenarnya masih terdapat satu sistem
lagi selain sistem sirkulasi, yaitu sistem limfatik. Dimana keduanya sangat berkaitan
erat dalam proses kerjanya di dalam tubuh. Darah sendiri merupakan suatu cairan
yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Sedangkan cairan limfa sendiri
berperan dalam sistem pertahanan tubuh.
Dalam hidupnya, organisme memerlukan makanan dan oksigen untuk
melangsungkan metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-zat yang
berguna juga menghasilkan sampah (zat sisa) yang harus dikeluarkan dari tubuh.
Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti makanan,oksigen, hasil metabolisme
dan sisanya diangkut dan diedarkan didalam tubuh melalui sistem peredaran darah.
Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan oleh darah keseluruh
jaringan tubuh, sementara sisa-sisa metabolisme diangkut oleh darah dari seluruh
jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan.
Sedangkan untuk menjaga kesehatan tubuh, dibutuhkan suatu pertahanan
yang diperankan oleh sistem limfatik sendiri. Sistem limfatik juga tak kalah
pentingnya seperti sistem sirkulasi (darah).
Allah telah meciptakan sedemikian rupa segala sesuatu dengan sistemnya
sendiri, dimana sistem itu akan berjalan ataupun berhenti atas izin Allah. Sehingga
manusia diharuskan untuk mengamalkan segala kebaikan dan menggunakan organ
tubuhnya untuk kebaikan. Sesuai firman Allah dalam Q.S Haqqah ayat 45-46

)46( َ‫ط ْعنَا ِم ْنه ْال َوتِين‬ ِ ‫ََل َ َخ ْذنَا ِم ْنه بِ ْاليَ ِم‬
َ َ‫) ثم لَق‬45(‫ين‬
Artinya :

“Niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-
benar Kami potong urat tali jantungnya.”
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sistem Transportasi ?
2. Apa saja komponen cairan yang terdapat dalam tubuh ?
3. Apa saja fungsi sistem transportasi pada manusia ?
4. Bagaimana sistem transportasi dalam tubuh manusia?
5. Apa saja penyakit yang menyerang sistem transportasi ?
6. Bagaimana Unity Of Science dalam sistem peredarah darah ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Menurut (Isnaeni,wiwi 2006) Sistem transportasi adalah suatu sistem yang
didalamnya terjadi transpor baik makanan atau zat-zat lain yang berfungsi untuk
menjaga metabolisme dan keseimbangan tubuh.
Darah adalah suatu sistem transportasi sejati yang mengatur dan berperan
penting dalam proses metabolisme tubuh. Darah termasuk dalam kategori sistem
sirkulasi. Darah manusia merupakan sistem sirkulasi tertutup dan bersifat ganda.
Dikatakan tertutup karena pada keadaan normal tidak ada darah yang berada diluar
wadah aliran darah. Wadah itu bisa berupa pembuluh nadi, pembuluh balik, kapiler
atau rongga (=sinus) di organ tertentu. Sedangkan dikatakan bersifat ganda karena
dua kali melewati jantung dalam peraliranya. Sistem ini perlu dibedakan dengan
sistem aliran getah bening yang merupakan aliran terbuka. Getah bening (=Lymph)
terdapat di sela-sela di seluruh tubuh , lalu mengalir masuk kedalam pembuluh getah
bening. Dan kerjanya saling berhubungan dengan sistem sirkulasi itu sendiri.

Sistem peredaran darah Sistem peredaran Limfe

B. Komponen Cairan yang Terdapat di dalam Tubuh


Menurut (Pearce,2013) Air beserta unsur-unsur di dalamnya yang diperlukan
untuk kesehatan sel disebut cairan tubuh, dan cairan ini sebagian berada di dalam
dan diluar sel. Cairan intraseluler yang merupakan 50% berat tubuh terletak didalam
sel dan mengandung elektrolit, kalium, fosfat, dan bahan makanan seperti asam
amino. Cairan ekstrasel atau cairan interstisiil membentuk 30 persen cairan tubuh
(kira-kira 12L). Plasma darah merupakan 5% berat tubuh (sekitar 3L) dan
merupakan sistem transpor yang melayani semua sel melalui medium cairan
ekstraseluler. Adapun fungsi dari cairan tubuh adalah sebagai berikut :
1. Mengatur suhu tubuh
2. Melancarkan peredaran darah
3. Membuang racun dan sisa makanan
4. Mengatur struktur kulit
5. Membantu proses pencernaan
6. Membantu proses pernafasan
7. Menjaga sendi dan otot
8. Membantu pemulihan penyakit
Adapun hasil-hasil pengeluaran cairan adalah sebagai berikut :
1. Urine
Pembentukan urine terjadi di ginjal dan di keluarkan melalui vesika urinaria
(kandung kemih) proses ini merupakan proses pengeluaran cairan tubuh yang
utama.
2. Keringat
Keringat terbentuk apabila tubuh menjadi panas akibat pengaruh suhu yang
panas. Keringat banyak mengandung garam, urea, asam laktat, dan ion kalium.
3. Fases
Fases yang keluar mengandung air dan sisanya berbentuk padat. Pengeluaran air
melalui fases merupakan pegeluaran cairan yangpaling sedikit jumlahnya. Jika
cairan yang keluar melalui fases jumlahnya berlebihan maka dapat
mengakibatkan tubuh menjadi lemas.
Dalam tubuh manusia sebanyak 70% terdiri dari air, 70% tersebut meliputi
cairan intrasel sebanyak 45% dan 25% adalah cairan ekstrasel. Cairan intrasel adalah
sitoplasma dan nukleoplasma. Sedangkan cairan ekstra sel terdiri dari cairan
jaringan, cairan limfe( cairan getah bening), hemolimfe, dan darah. (Isnaeni,2006)
C. Fungsi sistem transportasi pada Manusia
Adapun fungsi sistem transportasi pada manusia menurut (Saifudin,2010)
adalah sebagai berikut :
1. Sebagai sistem transpor dari tubuh, yaitu menghantarkan bahan kimia
oksigen dan nutrien ke seluruh tubuh.
2. Mengangkut sisa metabolit ke organ pembuangan.
3. Menghantarkan hormon-hormon ke organ sasaran.
4. Mengangkut enzim, zat buffer, elektrolit ke seluruh tubuh.
5. Mengatur keseimbangan suhu
a. Sistem Transportasi Pada Manusia
1. Darah
a. Komponen Penyusun
- Jantung
Jantung merupakan penyusun sistem sirkulasi yang berfungsi
sebagai pompa atau penggerak darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Jantung manusia terletak di daerah dada, terbungkus oleh selaput tipis
yang dinamakn perikardium. Jantung manusia terbagi menjadi beberapa
bagian, yaitu : serambi kanan dan serambi kiri, bilik kanan dan bilik kiri.
Jantung manusia bekerja secara involunter oleh otot-otot yang dikenal
dengan otot jantung.
- Pembuluh
Pembuluh merupakan saluran khusus untuk mengeluarkan darah.
Terdapat 3 pembuluh pada manusia, yaitu arteri, kapiler, dan vena.
1) Arteri
Arteri merupakan pembuluh yang mengangkut darah keluar
dari jantung. Darah yang dikeluarkan tekananya cukup besar
sehingga mempengaruhi tekstur dari arteri sendiri, yaiitu berdinding
tebal dan kuat. Tekanan pada arteri ketika jantung berkontraksi dan
berelaksasi disebut tekanan sistolik dan diastolik.
Arteri memiliki versi kecil, yaitu arteriola. Dindingnya
mengandung sejumlah besar otot polos.
2) Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah kecil dalam sistem peredaran
darah. Kapiler merupakan tempat terjadinya pertukaran gas serta
berbagai zat lainya antara pembuluh darah dan sel jaringan.
Teksturnya sangat tipis, hanya tersusun atas satu lapis sel endotelial,
tapi total luas permukaanya sangat besar.
3) Vena
Berfungsi untuk membawa darah dari jaringan ke jantung.
Vena memiliki versi kecil yaitu venula dan berhubungan langsung
dengan kapiler, yaitu venula. Tekanan vebula dan vena jauh lebih
rendah daripada tekanan dalam arteri. Sebagian besar vena
dilengkapi dengan banyak klep, yang fungsinya agar aliran darah
tidak kembali ke arah jaringan, dan darah mengalir dengan lancar ke
arah jantung. ( Isnaeni, 2006 )

b. Komposisi Darah
Menurut (Rindari, 2007) Dalam kondisi normal volume darah
dalam tubuh setiap orang kurang lebih 8% (sekitar 5 liter) dari berat
badan nya. Darah tersusun atas bagian yang padat (sel-sel darah)
sebanyak 55%.
1. Plasma Darah
Komponen terbesar plasma adalah air (90%). Komponen terbanyak
kedua adalah protein (8%). Protein penyusun plasma adalah albumin
(53%), globulin (43%) dan fibrinogen (4%). Albumin berperan
dalam menjaga tekanan osmosis darah, globulin berperan dalam
pembuatan antibodi, dan fibrinogen berperan dalam proses
pembekuan darah. Pada plasma darah juga terdapat bahan-bahan
organik seperti glukosa, asam amino, lemak, enzim, vitamin dan
hormon. Plasma darah tanpa fibrinogen dan faktor-faktor pembekuan
darah dinamakan serum. Serum merupakan cairan berwarna kuning
jernih dan mengadung antibdi. Zat atau benda asing yang masuk
kedalam tubuh dan terdapat didalah plasma darah dinamakan
antigen.
2. Sel-sel Darah
Sel-sel darah manusia terbagi menjadi sel-sel darah merah (eritroait)
dan sel darah putih (leukosit) dan keping-keping darah (trombosit).
a) Sel darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah berbentuk bulat pipih, cekung dibagian
tengah (bikonkaf) dan tidak berinti. Warna merah pada sel
darah ini disebabkan oleh Hemoglobin yaitu senyawa
protein yang mengandung unsur besi. Hemoglobin berfungsi
mengikat O2 dan CO2. Sel-sel darah merah dibentuk oleh
sumsum merah tulang pipih. Jika dalam darah kekurangan
Hb atau zat besi dalam eritrosit maka orang tersebut
dikatakan anemia (kekurangan darah).
b) Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih memiliki inti, tetapi tidak memiliki bentuk
yang tetap dan tidak berwarna. Sel-sel darah putih dibentuk
didalam sumsum merah tulang, limfa, nodus limfa, dan
jaringan retikulo endotelium. Fungsi utamanya untuk
melawan kuman yang masuk kedalam tubuh dan membentuk
zat antibodi. Berdasarkan ada atau tidaknya granular, sel
darah putih dibedakan menjadi agranulosit dan granulosit.
Agranulosit merupakan sel darah putih yang tidak
mengandung granula. Sedagkan granulosid adalah sel darah
putih yang mengandung granula. Granulosid dibedakan
menjadi neutrofil, eosinofil, dan basofil.
c) Keping-keping Darah (Trombosit)
Keping-keping darah tidak berinti dan memiliki bentuk yang
tidak teratur. Keping-keping darah berperan penting dalam
proses pembekuan darah untuk menghentikan pendarahan.

c. Jenis sirkulasi darah


Menurut (Isnaeni, 2006), sistem peredaran darah dibedakan menjadi
sistem peredaran darah terbuka dan sistem peredaran darah tertutup.
- Sistem sirkulasi terbuka
Sistem ini biasanya dimiliki oleh hewan yang jantungnya berupa
tubuler/vaskuler. Saat otot jantung relaksasi, menyebabkan dinding aorta
menimbulkan gelombang peristaltik untuk mendorong darah ke
depan(kepala). Pembuluh aorta membawa pasokan darah ke sebagian
besar tubuh, namun dalam sitem peredaran darah ini tidak dilengkapi
dengan pembuluh darah perifer(kapiler), sehingga pada tingkat jarigan
darah akan keluar dari pembuluh selanjutnya akan mengalir bebas
diantara sel jaringan. Kemudian darah akan perlahan-lahan tersaring dan
kembali ke jantung melalui ostia yang banyak.
- Sistem sirkulasi tertutup
Jantung bergerak dengan memompa, sehingga tekanan dalam
pembuluh dapat dipertahankan. Hasilnya, darah yang keluar dar
pembuluh aka segera masuk kembali ke jantung dengan cepat. Dan dalam
sistem ini, darah akan mengalir secara langsung ke setiap sel tubuh.
Apabila ada peningkatan metabolisme, sistem ini akan otomatis
menyebar darah ke sistem yang lebih aktif, misalnya ke otot yang sedang
melakukan latihan fisik.
2. Limfa
a. Komponen penyusun
Seperti sistem sirkulasi, sistem limfatik juga memiliki komponen
diantaranya adalah organ : kelenjar getah bening (limfonodus), tonsil, tymus,
limfa(spleen), pembuluh limfe, nodus limfati, , dan sel limfatik.
- Limfonodus atau cairan getah bening merupakan cairan dari limfe itu
sendiri.
- Tonsil adalah Kelompok sel limfatik dan matrix ekstraseluler yang
dibungkus oleh kapsul jaringan penyambung
- Tymus berda di mediastinum superior dan berukuran besar pada anak-
anak.
- Limfa(organ)terletak di kuadran atas kiri abdomen
- Pembuuh limfe adalah saluran (semacam vena dan kapiler darah) yang
berfungsi menghantarkan atau bersirkulasinya cairang limfa.
- Nodus limfatik berfungsi sebagai penyaring limfa, dan menyerang benda
asing yang toksik.
- Sel-sel yang berfungsi sebagai pertahanan, misal limfosit B dan T
( cambridge, 2000)

b. Asal cairan limfe


Cairan limfe merupakan cairan yang berasal dari seluruh tubuh diluar
atau ruang antar sel, cairan ini mengandung sedikit protein , sejumlah garam,
dan bahan nutritif , serta zat sisa. Cairan ini juga mengandung sel darah yang
berfungsi sebagai fagositik dan mampu bergerak melalui ruang antar jaringan
(Isnaeni,2006).
Dari sifatnya yang bergerak bebas dan menjadi pengembara tersebut,
maka secara fungsional sel tersebut berkaitan erat dengan transpor gas dan
pertahanan tubuh manusia serta melawan organisme yang bersifat toksik dan
berbahaya bagi manusia itu sendiri.
Adapun fungsi dari cairan ini adalah sebagai pencegah infeksi dan
sebagai fagosit bakteri karena menghasilkan limfosit, sebagai pengangkut
lemak atau lipid, memfagosit eritrosit yang sudah tua.
c. Mekanisme transportasi cairan limfa
Cairan yang memasuki sistem ini, melalui cara dengan berdifusi ke
dalam kapiler limfa kecil yang terjalin diantara kapiler-kapiler sistem
kardiovaskuler. Apabila sudah berada di sistem limfatik, cairan tersebut
dinamakan cairan limfa atau dikenal dengan cairan getah bening.
Sistem limfatik akan mengalirkan cairanya ke sistem peredaran darah
melalui persambungan antara vena cava ke atrium kanan, yang selanjutnya
akan diproses oleh sistem peredaran darah.
D. Penyakit yang mengganggu sistem transportasi
Sistem transportasi dapat mengalami berbagai macam gangguan ataupun
penyakit. Gangguan sistem transportasi dapat terjadi pada alat peredaran darah
(jantung dan pembuluh darah) atau terjadi pada darah itu sendiri. Berikut ini
merupakan gangguan atau penyakit sistem transportasi pada manusia, diantaranya:

1. Anemia/ penyakit kurang darah

Anemia sering disebut penyakit kurang darah. Anemia sebenarnya adalah


kekurangan hemoglobin di dalam darah. Penyebabnya bermaam-macam seperti
kurangnya kandungan hemoglobin dalam eritrosit, kurangnya jumlah eritrosit
dalam darah, dan kurangnya volume darah dari volume normal, kekurangan ion
K atau kekurangan vit B12 yang membantu pembentukan sel darah merah.

2. Leukimia/penyakit kanker darah

Leukimia disebut juga sebagai kanker darah. Penyakit ini disebabkan oleh
produksi sel-sel darah putih secara berlebih sehingga jumlahnya di dalam darah
melebihi normal. Sel darah putih yang berlebihan tidak hanya memakan bakteri
tetapi juga memakan sel darah merah sehingga tubuh akan mengalami anemia
berat.

3. Hipertensi/penyakit darah tinggi

Tekanan darah normal pada orang dewasa adalah 120/80mmHg. Jika


tekanan darahnya jauh di atas tekanan darah normal, orang akan mengalami
hipertensi. Tanda-tandanya sakit kepala dan susah tidur. Tekanan darah yang
tinggi dapat menyebabkan pecahnya kapiler. Jika pembuluh darah yang pecah
adalah pembuluh darah di otak maka akan terjadi stroke.

4. Hemofilia/hemofili//penyakit darah sulit beku

Hemofilia adalah penyakit darah sulit membeku. Luka yang sedikit saja
dapat menyebabkan darah mengucur sehingga penderita dapat mengalami
kekurangan darah, bahkan menyebabkan kematian

5. Sklerosis

Sklerosis merupakan pengerasan pada pembuluh darah. Pengerasan ini dapat


terjadi karena pengendapan zat kapur atau lemak. Pengendapan zat kapur atau
lemak menyebabkan menyempitnya pembuluh darah sehingga
menghambat/menyumbat aliran darah. Jika yang tersumbat adalah pembuluh nadi
yang menyuplai darah ke jantung, hal ini menyebabkan penyakit jantung koroner
atau serangan jantung. Jika penyumbatan ini terjadi pada arteri otak maka akan
menyebabkan terjadinya stroke.

6. Varises/penyakit otot nimbul

Varises merupakan pekebaran pembuluh balik, biasanya terlihat berwarna


kebiruan dan sering terdapat pada betis.

7. Wasir

Wasir dan ambeien atau hemoiroid ialah membesarnya vena yang berada
disekitar anus. Penyebabnya adalah aliran darah tidak lancer misalnya karena
terlalu banyak duduk atau kurang gerak.

8. AIDS
AIDS merupakan penyakit yang menyebabkan seorang tidak memiliki
system imun. AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. HIV mampu menyerang
limposit sehingga seseorang yang terserang oleh virus tersebut tidak memiliki
kemampuan menghasilkan antibody. Akibatnya, orang tersebut rentan terhadap
penyakit lain.

9. Thalassemia

Penyakit yang ditandai dengan bentuk sel darah merah yang tidak beraturan.
Akibatnya daya ikat terhadap oksigen dan karbon dioksida kurang (Maryati,2006)

E. Sistem Transportasi dalam Al-Qur’an


Allah berfirman dalam Q.S Qaaf ayat 16 :

‫سانَ َونَ ْعلَم َما ت َو ْس ِوس ِب ِه نَ ْفسه ۖ َونَحْ ن أ َ ْق َرب ِإلَ ْي ِه ِم ْن َح ْب ِل ْال َو ِري ِد‬ ِ ْ ‫َولَقَدْ َخلَ ْقنَا‬
َ ‫اْل ْن‬

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya”
(Qaaf 16).
Hadits Rosulullah :
Dari An-Nu’man Basyir RA berkata : Nabi SAW bersabda :

َ ‫سدَ ْال َج‬


‫سد كل َها‬ َ َ‫ت ف‬ َ ‫صلَ َح ْال َج‬
َ َ‫سد كله َواِذَا ف‬
ْ َ ‫سد‬ َ ‫ت‬ َ ‫ضغَةَ اِذَا‬
ْ ‫صلَ َح‬ َ ‫ا َ َل َواِن فِى ْال َج‬
ْ ‫س ِد م‬
‫ي ْالقَ ْلب‬
َ ‫َل َو ِه‬

“ Ingatlah dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau segumpal daging
itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya. Tetapi bila rusak, niscahya akan rusak
pula seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu bernama qolbun(jantung)”
Dari ayat Al-Qur’an dan hadits diatas dapat disimpulkan bahwa, manusia
mempunyai hati(jantung), dimana organ tersebut yang memberikan kehidupan
manusia atas izin Allah dengan waktunya yang telah ditentukan. Sehingga manusia
diperintahkan untuk selalu berbuat baik agar hati (tersebut juga baik).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sistem transportasi adalah suatu sistem yang didalamnya terjadi transpor baik makanan
atau zat-zat lain yang berfungsi untuk menjaga metabolisme dan keseimbangan tubuh.
2. Dalam tubuh manusia terdiri atas cairan intrasel sebanyak 45% dan 25% adalah cairan
ekstrasel. Cairan intrasel adalah sitoplasma dan nukleoplasma. Sedangkan cairan ekstra
sel terdiri dari cairan jaringan, cairan limfe( cairan getah bening), hemolimfe, dan darah.
3. Fungsi sistem transportasi manusia :
a. Sebagai sistem transpor dari tubuh, yaitu menghantarkan bahan kimia oksigen dan
nutrien ke seluruh tubuh.
b. Mengangkut sisa metabolit ke organ pembuangan.
c. Menghantarkan hormon-hormon ke organ sasaran.
d. Mengangkut enzim, zat buffer, elektrolit ke seluruh tubuh.
e. Mengatur keseimbangan suhu
4. Sistem transportasi manusia terdiri dari :
a. Sistem sirkulasi
- komponenya berupa jantung dan pembuluh
- jenis sirkulasinya terdiri atas sistem peredaran darah terbuka dan sistem peredaran
darah tertutup
b. sistem limfatik
- komponenya : terdiri atas sistem peredaran darah terbuka dan sistem peredaran darah
tertutup
5. pemyakit yang menyerang sistem transportasi

1. Anemia

2. Leukimia/penyakit kanker darah

3. Hipertensi/penyakit darah tinggi

4. Hemofilia/hemofili//penyakit darah sulit beku

5. Sklerosis

6. Varises/penyakit otot nimbul


7. Wasir

8. AIDS

9. Thalassemia

6. Q.S Qaaf ayat 16


DAFTAR PUSTAKA

Cambridge, 2000. Anatomi dan fisiologi’ kelenjar endokrin dan sistem persarafan’. Jakarta:
EGC
Isnaeni, wiwi.2006. fisiologi hewan. Yogyakarta: kanisius
Karmana O, 2007, Biologi, Bandung: PT Grafindo Media Pratama.
Maryati,Sri. 2006. Biologi Jilid II. Jakarta: Erlangga
Pearce E, 2013, Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis,Jakarta: CV Prima Grafika.
Riandari H, 2007, Sains Bioogi 2, Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Syaiffudin, 2010, Anatomi Fisiologi, Jakarta: EGC.
Tafsir.com. Qaff ayat 16. Diakses pada 03 Okt. 18
Tafsur.com. Al Haqqah ayat 45-46.Diakses pada 03 Okt. 18
Hanna, Jacob dkk. 2007. Treatmen Of Sickle Cell Anemia Mouse Model With IPS Cells
Generated From Autologous Skin.
Singh, Ajay dkk. 2006. Correction of Anemia With Epoetin Alfa in Chronic Kidney Disease.
Journal of medicine
Safitri, Rosnia. 2015. Hubungan Kepatuhan transfusi dan Konsumsi Kelasi Besi Terhadap
Pertumbuhan Anak Dengan Thalasemia. Jurnal kesehatan
Laksono dkk. 2011. Presentase Distribusi Penyakit Genetik dan Penyakit Yang Dapat
Disebabkan oleh Faktor Genetik Di RSUD Serang.

Anda mungkin juga menyukai