Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGERTIAN ILMU TAUHID

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Tauhid

Dosen Pengampu : Ibu Muyassaroh Mpd

Disusun oleh : Kelompok 1

Ahmad hadi wijaya (2001011007)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

TAHUN AJARAN 2021/2022

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatuallahi wabarokatuh.

i
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan
baik dan tepat pada waktunya. Didalam makalah ini kami membahas mengenai
Pengertian Ilmu Tauhid.

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Muyassaroh Mpd, selaku


dosen pengampu mata kuliah llmu tauhid yang telah memberikan bimbingan dan
arahan dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada


makalah ini. Oleh karena itu, saya mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun saya. Kritik dari pembaca sangat saya harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua amin.

Wassalamualikum warrohmatuallahi wabarokatuh.

Metro, 13 Februari 2023

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii

ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Tauhid............................................................................. 3
B. Manfaat dan tujuan mempelajari ilmu tauhid
C. Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Tauhid

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada zaman modern ini banyak krisis yang harus dihadapi
manusia, seperti krisis moneter, krisis pangan, krisis bahan
bakar, dan yang patut kita renungkan adalah krisis iman.
Krisis iman dikarenakan kurangnya nutrisi rohani serta
kurangnya fungsi tauhid dalam kehidupan sehari-hari manusia saat
ini. Kebanyakan manusia hanya mementingkan kepentingan dunia
dibanding kepentingan akhirat. Sehingga yang terealisasi hanyalah
sifat-sifat manusia yang berbau duniawi, seperti hedonism,
fashionism, kepuasan hawa nafsu, dan lain-lain.
Hanya sedikit manusia yang dapat memanfaatkan fungsi dan
menempatkan peran tauhid secara benar dan sesuai dengan keadaan
zaman manusia sekarang ini.
Padahal, jika, masyarakat modern saat ini menempatkan tauhid
dalam kehidupan sehari-harinya, insya allah, akan tercipta
masyarakat yang damai, aman, dan terjauh dari sifat-sifat
tercela, seperti korupsi, kolusi, nepotisme, penipuan, dan
tindakan-tindakan yang melanggar hokum agama, maupun hokum
perdata dan pidana Negara.
Aqidah ilmu tauhid sebagaimana diketahui, membahas ajaran-
ajaran dasar dari suatu agama. Setiap orang yang ingin menyelami
seluk-beluk agamanya secara mendalam, perlu mempelajari akidah
yang terdapat dalam agamanya. Mempelajari akidah/teologi akan
memberi seseorang keyakinan-keyakinan yang berdasarkan pada
landasan yang kuat , yang tidak mudah diombang-ambingkan oleh
peredaran zaman.

1
Teologi dalam Islam disebut juga ilmu At-Tauhid. Kata Tauhid
mengandung arti satu/esa dan keEsaan dalam pandangan Islam
merupakan sifat yang terpenting diantara sifat-sifat Tuhan.
Teologi Islam disebut juga ilmu kalam.
B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah Antara lain Sebagai Berikut:
1. Apa Yang Dimaksud Dengan ilmu tauhid?
2. Apa Manfaat dan Tujuan Mempelajari ilmu tauhid?
3. Bagaimana Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Tauhid?
C. Tujuan Masalah
Tujuan yang diambil dari Rumusan masalah diatas sebagai
berikut:
1. untuk mengetahui pengertian dari ilmu tauhid.
2. untuk mengetahui Manfaat dan Tujuan Mempelajari ilmu tauhid .
3. untuk mengetahui Ruang Lingkup dari Ilmu Tauhid.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Tauhid


Perkataan tauhid berasal dari bahaa arab , masdar dari kata wahhada, yuwahhidu.
Secara etimologis, tauhid berarti keesahan. Maksudnya , iktikad atau keyakinan
bahwa Allah SWT adalah esa; tunggal; satu. Pengertian ini sejalan dengan
pengertian tauhid yang digunakan dalam bahasaindonesia , yaitu “ keesaan
Allah” ; mentauhidkan berarti “ mengakui keesaan Allah; mengesakan Allah”.1

1
Yusran asmuni, Ilmu Tauhid, (Jakarta: PT Raka Grafindo Perseda,1996) hlm.1

2
Ditinjau dari sudut bahasa (etimologi) kata tauhid adalah merupakan bentuk kata
mashdar dari asal kata kerja lampau yaitu: wahhadayuwahhiduwahdah yang
memiliki arti mengesakan atau menunggalkan. Kemudian ditegaskan oleh ibnu
Khaldun dalam kitabnya Muqaddimah bahwa kata tauhid mengandung makna ke
eseaan tuhan. bahwa tauhid mengandung makna meyakinkan (mengi’tikadkan )
bahwa allah adalah ‘’satu’’ tidak ada serikat bagi-Nya.2
Pengertian tauhid menurut istilah :
1. Tauhid ialah percaya tentang wujud tuhan yang esa yang tidak ada sekutu bagi
–Nya baik zat , sifat maupun perbuatan-Nya ; yang mengutus utusan-utusan
untuk member petunjuk kepada alam dan umat manusia kepada jalan kebaikan
yang meminta pertanggungjawaban seseorang diakhirat dan memberikan balasa
kepadanya atas apa yang telah diperbuatnya didunia ini, baik atau buruk.
2. Tauhid ialah suatu ilmu yang membahas tentang “ wujud Allah”, tentang sidat-
sifat yang wajib tetap pada-Nya , sifat-sifat yang boleh disifatkan kepadanya dan
tentang sifat-sifat yang sama sekali wajib dilwnyapkan dari padanya ; juga
membahas tentang rasul-rasul Allah, meyakinkan kerasulan mereka, apa yang
ada pada mereka , apa yang boleh dihubungkan (nisbah) kepada diri mereka dan
apa yang terlarang menghubungkan kepada diri mereka.
3. Ilmu tauhid adalah ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan
kepercayaan keagamaan (agama islam ) dengan bukti-bukti yang yakin .3
Menurut Syekh Muhammad Abduh
“ Tauhid adalah suatu ilmu yang membahas tentang wujud Allah, sifat-sifat yang
wajib tetap pada-Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan kepadanya, dan sifat-sifat
yang sama sekali wajib dilenyapkan padanya.
Husain Affandi Al-Jasr mengatakan
“Ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas hal-hal yang menetapkan akidah
agama dengan dalil-dalil yang meyakinkan”

2
Ibnu Khaldun,Muqaddimah terj. Ahmadiethoha Jakarta: Pustaka Firdaus, Cetakan Pertama 1986 )
hal. 589.
3
Syekh Muhammad Abduh, Risalah Tauhid, (Jakarta : Bulan Bintang, 1976), Cet Ke-VI, Halm.34

3
Dari kedua ta’rif ilmu tauhid tersebut itu dapatlah diambil suat pengertian bahwa
pada ta’rif pertama (Syekh Muhammad Abduh) lebih mengibaratkan pada obyek
formal ilmu tauhid yakni pembahasan tentang wujud allah dengan segala sifat
dan perbuatan-Nya serta membahas tentang rasul-Nya, sifa-sifat dengan segala
perbutannya. Sedangkan para ta’rif kedua (Syekh Husainal-Jisr) menekankan
pada metode pembahasannya yakni dengan menggunaan dalil-dalil yang
meyakinkan, dan yang dimaksud di sini adalah dalil naqli maupun dalil aqli.
Dengan demikian ilmu tauhid adalah suatu cabang ilmu studi keislaman yang
lebih memfocuskan pada pembahasan Wujud Allah dengan segala sifatnya
tentang para Rasul-Nya, sifat dan segala perbuatannya dengan berbagai
penekatan.4
Prof.M.Thahir A.Muin memberikan defenisi sebagai berikut :
“ Tauhid adalah ilmu yang menyelidiki dan membahas soal yang wajib, mustahil,
dan yang jaiz bagi Allah, juga mengupas dalil-dalil yang mungkin cocok
dengan akal pikiran sebagai alat untuk membuktikan adanya zat yang
mewujudkan “.5
Meskipun inti pokok risalah nabi Muhammad SAW adalah tauhid, namun pada
masa beliau belum merpakan ilmu keislamaan yang berdiri sendiri. Istilah ilmu
tauhid sendiri muncul pada abad ketiga hijriah; tepatnya di zaman pemerintah
khalifah al-makmum (813-833 M), khalifah ketujuh dinasti bani Abbas.
B. Manfaat dan tujuan mempelajari ilmu tauhid
Kesadaran seseorang akan tugas dan kewajibannya sebagai hamba allah akan
muncul dengan sendirinya. Hal ini nampak dalam pelaksanaan ibadat, tingkah
laku, sikap, perbuatan, dan perkataannya sehari-hari. Dengan demikian,
kepercayaan atau akidah merupakan pokok dan landasan berpikir bagi umat
Islam.
Maksud dan tujuan tauhid bukanlah sekedar mengakui bertauhid saja tetapi lebih
jauh dari itu, sebab tauhid mengandung sifat-sifat :

4
http://wardahcheche.blogspot.com/2014/04/ilmu-tauhid.html
5
M.Thahir A.Muin. Ikhtisar Ilmu tauhid, Yogyakarta tanpa tahun.hlm.1

4
1. Sebagai sumber dan motifator perbuatan kebajikan dan keutamaan.
2. Membimbing manusia ke jalan yang benar, sekaligus mendorong mereka
untuk mengerjakan ibadah dengan penuh keikhlasan.
3. Mengeluarkan jiwa manusia dari kegelapan, kekacauan dan kegoncangan
hidup yang dapat menyesatkan.
4. Mengantarkan manusia kepada kesempurnaan lahir dan batin.
Karena ilmu tauhid merupakan hasil kajian para Ulama’ terhadap al-Qur’an dan
Hadist, maka jelas, sumber ilmu tauhid adalah alQur’an dan Hadist. Namun
dalam pengembangannya, kedua sumber di hidup suburkan oleh rasio dan dalil-
dalil aqli.6
Tujuan Mempelajari Tauhid:
· Agar manusia mengetahui Allah (ma’rifatullah) dengan segala hal yang wajib
ada pada-Nya dan yang mustahil ada pada-Nya.
· Agar manusia membenarkan ada-Nya (tashdiqullah).
· Agar manusia mengEsakan-Nya (tauhidullah)
· Tahapan mentauhidkan Allah dari ma’rifatullah (mengetahui adanya Allah),
tashdiqullah (membenarkan & meyakini adanya Allah) dan tauhidullah
(mengEsakan Allah) ini mengharuskan manusia memiliki ilmu atau pengetahuan
tentang Allah melalui tuntunan Al-Qur’an (wahyu)dan akal fikiran manusia.7
Manfaat Mempelajari Ilmu Tauhid:
. Mengetahui tentang Allah dengan segala hal yang ada pada-Nya.
. Mendapatkan informasi tentang rukun iman (iman kepada Allah, Malaikat,
Rasul, Kitab dan Hari kiamat) dan rukun Islam.
· Melaksanakan perintah-Nya, dan menjauhi segala laranganNya.Semakin
meningkatkan dan memperteguh keimanan kita.
. Agar kita memperoleh kepuasan batin ,keselamatan dan kebahagian hidup
didunia dan akhirat, sebagaimana yanh dicita-citakan
. Agar kita terhindar dari pengaruh aqidah-aqidah yang menyesatkan.8
6
https://ridwan202.wordpress.com/istilah-agama/tauhid/
7
http://muanfisyah.blogspot.com/2013/11/hukum-tujuan-dan-manfaat-ilmu-tauhid.html
8
https://selamatdansukses.wordpress.com/category/uncategorized/page/2/

5
Dengan demikian maksud dan tujuan tauhid bukanlah sekedar mengaku
bertauhid saja,tetapi lebih jauh dari itu,sebab tauhid mengandung sifat-sifat yang
bermanfaat bagi kehidupan, memberikan ketemtraman batin dan menyelamatkan
manusia manusia dari kesesatan dan kemusyrikan, tetapi juga berpengaruh besar
terhadap pemebntukan sikap dan perilaku keseharian seseorang sebagai akidah
dan falsafah hidup. Tokoh yang dianggap pemula dalam penyusunan ilmu ini
adalah Abu al-Hasan Ali al-Asy’ari (260-324 H/873-935 M).
Sumber ilmu tauhid adalah al-Qur’an dan Hadist ini dihidup suburkan oleh rasio
dan dalil-dalil aqli,dijabarkan dengan pemikiran filsafat dan pemikiran lain, baik
diluar maupun didalam islam.9
C. Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Tauhid
Berdasarkan pengertian tauhid yang telah diterangkan dalam bab I sebenarnya
sudah dapat diketahui apa-apa yang menjadi lapangan pembahasan tauhid, Pokok
pembahasan ilmu tauhid terletak pada tiga macam persoalan :10
1. Esensi Tuhan itu sendiri dengan segenap sifat-sifat-Nya, bagian ini dinamakan
Qismul-Illahiyyah. Dalam membicarakan bagian ini, lahirlah masalah-masalah
hangat diperdebatkan oleh ahli ilmu Qalam yaitu :
a. Sifat-sifat Tuhan
Apakah memang ada sifat tuhan atau tidak. Maslaah ini diperdebatkan oleh aliran
mu’tazilah dan aliran asy-ariyah.
b. Qudrat dan iradat
Persoalan ini menimbulkan paham qodariyah dan jabariyah .
c. Persoalan kemauan bebas manusia
Masalah ini erat hubungannya dengan qudrat dan iradat tuhan. Apakah manusia
bebas berbuat menurut kehendaknya sendiri atau terpaksa menurut kehendak
Tuhan.
d. Masalah al-qur’an

9
ibid
10
Murni, Ilmu Kalam, The Minangkabau Foundation Press,2006. Hlm 9

6
2. Hubungan yang mempertalikan antara khalik dengan makhluk. Bagian ini
dinamakan Qismun-Nubuwwat.
Dalam hal ini dibicarakan tentang :
a. Utusan-utusan Tuhan atau petugas-petugas yang telah ditetapkan Tuhan
melakukan pekerjaan tertentu, yaitu Malaikat.
b. Wahyu yang disampaikan Tuhan sendiri kepada para Rasul-Nya, baik yang
langsung atau dengan perantara Malaikat.
c. Cara Rasul itu sendiri yang menerima perintah dari Tuhan untuk
menyampaikan ajaran-Nya kepada manusia.
3. Persoalan yang berkenaan dengan kehidupan sesudah mati nantinya, yang
disebut dengan qismu al-sam’iyat. Hal ini meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Kebangkitan manusia kembali keakhirat.
b. Hari perhitungan.
c. Persoalan shirat atau yang sering pula dikenal sebagai jembatan atau tititan.
d. Persoalan yang berhubungan dengan tempat pembalasan yaitu “ surga dan
neraka”11
Persoalan-persoalan ini pula yang menyibukkan umat islam yang menyebabkan
lahirnya berbagai aliran atau mazhab dalam islam.
Aspek pokok dalam ilmu Tauhid adalah keyakinan akan eksistensi Allah Yang
Maha Sempurna. Karena itu, ruang lingkup pembahasan dalam ilmu tauhid yang
pokok adalah
1. Hal-hal yang berhubungan dengan Allah SWT atau mabda. Dalam bagian ini
termasuk pula masalah takdir
2. Hal-hal yang berhubungan dengan utusan Allah sebagai perantara antara
manusia dan Allah, atau disebut pula wasithah. Meliputi : Malaikat, Nabi/Rasul,
dan kitab-kitab suci.
3. Hal-hal yang berhubungan dengan hari yang akan datang, atau disebut juga
ma’ad, meliputi : surga, neraka, dan sebagainya.

11
https://selamatdansukses.wordpress.com/2009/05/25/ilmu-tauhid/

7
Ketiga ruang lingkup di atas terangkum dalam pembahasan rukun iman, yaitu
Iman kepada Allah, Malaikat, Kitab-Kitab, Rasul-Rasul, hari Kiamat, dan iman
kepada Qadha dan Qadar.
1. Iman kepada Allah
Yang dimaksud dengan iman kepada Allah ialah percaya sepenuhnya, tanpa
keraguan sedikitpun, akan adanya Allah SWT Yang Maha Esa dan Maha
Sempurna, baik zat, sifat, maupun af’al (perbuatan)-Nya. Kemudian mengkuti
sepenuhnya bimbingan Allah dan Rasul-Nya serta melaksanakan perintah dan
menjauhi Larangan-Nya dengan penuh keikhlasan. Keimanan seseorang kepada
Allah ini sangat berpengaruh terhadap hidup dan kehidupannya, antara lain :
a. Ketakwaannya akan selalu meningkat.
b. Kekuatan batin, ketabahan, keberanian, dan harga dirinya akan timbul karena
ia hanya mengabdi kepada Allah dan meminta pertolongan kepada-Nya. Tidak
kepada yang lain.
c. Rasa aman, damai, dan tentram akan bersemi dalam jiwanya karena ia telah
menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.12
2. Iman kepada Malaikat
Iman kepada malaikat mengandung arti bahwa seseorang percaya sepenuhnya
bahwa Allah mempunyani sejenis makhluk yang disebut malaikat, makhluk
mulia yang tidak pernah durhaka kepada Tuhan dan senantiasa taat menjalankan
tugas dan kewajibannya. Keimanan kepada malaikat membawa pengaruh positif
bagi seseorang, antara lain ia akan selalu berhati-hati dalam setiap perkataan dan
perbuatan sebab malaikat selalu berada di dekatnya, merekam apa yang ia
katakana dan ia perbuat itu.
3. Iman kepada Kitab-kitab Allah
Beriman kepada kitab-kitab Allah ialah mempercayai bahwa Allah menurunkan
beberapa kitab kepada Rasul untuk menjadi pegangan dan pedoman hidup bagi
manusia dalam mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kitab-kitab yang
diturunkan Allah kepada para Rasul itu cukup banyak, namun yang secara jelas

12
http://kumpulanmakalah-rendi.blogspot.com/2011/12/pengertian-tauhidruang-lingkup.html

8
disebutkan di dalam Al-Quran hanya empat : Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Qur’an.
Masing-masing kitab tersebut diturunkan kepada Nabi Musa, Daud, Isa, dan
Muhammad.13
Pengaruh-pengaruh keimanan kepada kitab-kitab Allah terhadap seseorang antara
lain :
a. Mendidik toleransi terhadap pemeluk agama lain.
b. Memberikan keyakinan yang penuh bahwa al-Qur’an adalah kitab suci yang
paling lengkap dan sempurna, lebih baik dari kitab-kitab suci lainnya, karena ia
diturunkan kemudian dan merupakan kitab suci terakhir dari Allah SWT.14
4. Iman kepada Nabi/ Rasul
Pengertiannya beriman kepada nabi dan rasul ialah keyakinan dan kepercayaan
bahwa Allah telah memilih beberapa orang di antara manusia, memberikan
wahyu kepada mereka, dan menjadikan mereka sebagai utusan (rasul) untuk
membimbing manusia ke jalan yang benar.
Para ulama biasanya membedakan antara nabi dan rasul.Nabi adalah seseorang
yang menerima wahyu untuk dirinya sendiri tanpa kewajiban menyampaikan
wahyu itu kepada umat. Sedangkan rasul adalah seseorang yang menerima
wahyu dari Tuhan untuk dirinya dan untuk orang lain (umat). Rasul dibebani
tugas menyampaikan wahyu tersebut kepada kaum dan umatnya.Jumlah nabi/
rasul yang dicantumkan Allah di dalam Al-Qur’an adalah 25 orang.15
Dampak positif dari beriman kepada nabi dan rasul ini antara lain :
a. Menebalkan rasa toleransi beragama.
b.Memberi keyakinan bahwa misi para rasul adalah untuk membahagiakan umat
manusia, baik di dunia maupun di akhirat.
c. Mempertebal keimanan dan kecintaan kepada Allah SWT sebab Allah dengan
penuh cinta dan kasih-Nya selalu mengutus rasul untuk membimbing umat
manusia agar mereka tidak tersesat dan dapat mencapai kebahagiaan hidup.
5. Iman kepada Hari Kiamat.
13
Ibid
14
http://jumadibismillahsukses.blogspot.com/2011/11/ruang-lingkup-ilmu-tauhid.html
15
Ibid. Hlm 3

9
Yang dimaksud dengan hari kiamat (hari akhir) ialah hari kehancuran alam
semesta. Segala yang ada di dunia ini akan musnah dan semua makhluk hidup
akan mati. Selanjutnya alam berganti dengan yang baru disebut dengan alam
akhirat.
Hal-hal yang berhubungan dengan hari kiamat ini antara lain adalah al-ba’ts
(kebangkitan dari kubur), hisab (perhitungan amal baik dan buruk manusia yang
dilakukan selama ia berada di dunia), al-shirath (jalan yang terbentang di atas
punggung neraka), surga, dan neraka.16

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perkataan tauhid berasal dari bahaa arab , masdar dari kata
wahhada yuwahhidu. Secara etimologis, tauhid berarti keesahan.
Maksudnya , iktikad atau keyakinan bahwa Allah SWT adalah esa;
tunggal; satu. Pengertian ini sejalan dengan pengertian tauhid
yang digunakan dalam bahasaindonesia , yaitu “ keesaan Allah” ;

16
http://siyasahhjinnazah.blogspot.com/2013/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html

10
mentauhidkan berarti “ mengakui keesaan Allah; mengesakan
Allah”
Sumber ilmu tauhid adalah al-Qur’an dan Hadist ini dihidup
suburkan oleh rasio dan dalil-dalil aqli,dijabarkan dengan
pemikiran filsafat dan pemikiran lain, baik diluar maupun didalam
islam.
B. Saran
Saran yang peyusun sampaikan sampaikan adalah sebagai berikut:
· Agar lebih giat belajar masalah ilmu tauhid supaya bisa
menuntaskan ilmu tauhid
· Semoga makalah ini bisa menjadi bahan pembelajaran kita
semua dan menambah wawasan yang lebih luas bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

Nasir A Sahilun, Pengantar Ilmu Kalam, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.1996.

Murni, Ilmu Kalam, The Minangkabau Foundation Press.2006.

Ash-Shiddieqy Hasbi, Sejarah Dan Pengantar Ilmu Kalam , bulan bintang,


Jakarta.1990

Muin A Thahir. Ikhtisar Ilmu Tauhid, Yogyakarta tanpa tahun.

Asmuni Yusran, Ilmu Tauhid, PT Raka Grafindo Perseda, Jakarta .1996

Muhammad Abduh Syekh, Risalah Tauhid, Jakarta : Bulan Bintang, 1976

http://wardahcheche.blogspot.com/2014/04/ilmu-tauhid.html

11
https://ridwan202.wordpress.com/istilah-agama/tauhid/

http://muanfisyah.blogspot.com/2013/11/hukum-tujuan-dan-manfaat-ilmu-
tauhid.html

https://selamatdansukses.wordpress.com/category/uncategorized/page/2/

https://selamatdansukses.wordpress.com/2009/05/25/ilmu-tauhid/

http://kumpulanmakalah-rendi.blogspot.com/2011/12/pengertian-tauhidruang-
lingkup.html

http://jumadibismillahsukses.blogspot.com/2011/11/ruang-lingkup-ilmu-tauhid.html

http://siyasahhjinnazah.blogspot.com/2013/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html

12

Anda mungkin juga menyukai