Anda di halaman 1dari 12

“TEOLOGI ISLAM”

( Nama-nama Ilmu Tauhid )

“Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teologi Islam”

DOSEN PENGAMPU :

DR. Ira Suryani, M. Si

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:

Siti Afnizar (0303192090)

Zia Azkia (0303192228)

Yana Yupita (0303192103)

Aismat Ihsan (0303192089)

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM 3

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohiim

Assalamu’alaikum warohmatullohi wa barokaatuh.

Segala puji dan syukur kehadirat Allah ‘azza wajala Robb semesta
alam karena atas hidayah dan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik, Sholawat serta salam tercurahkan kepada Nabi
Muhammad sholallohu ‘alaihi wasalam serta segenap keluarga dan
sahabatnya serta para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Makalah ini membahas tentang ”Nama-nama Ilmu Tauhid” semoga


bisa bermanfa’at bagi kita, meskipun dalam penyusunannya masih jauh dari
kesempurnaan, akan tetapi tanpa mengurangi rasa hormat, kami penyusun
juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun baik dari
dosen mata kuliah maupun dari mahasiswa sekalian. Kesempurnaan dan
kebenaran itu hanya dari Allah ‘azza wajala, sedangkan kesalahan dan
kekurangan adalah dari manusia kami pribadi.

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokaatuh.

Medan, 16 Maret 2020

Penyusun,

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................
ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................
1

A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 2
A. Pengertian Ilmu Tauhid...................................................................... 2
B. Nama-Nama Ilmu Tauhid..................................................................
2

 Ilmu Kalam..................................................................................
2
 Ilmu Aqaid...................................................................................
4
 Ilmu Ma’rifah.............................................................................. 4
 Ilmu Ushuluddin......................................................................... 5
 Ilmu Teologi............................................................................... 5

BAB III PENUTUP......................................................................................7

A. Kesimpulan...................................................................................... 7
B. Saran................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Tauhid adalah suatu ilmu yang membahas tentang “Wujud Allah”, tentang
sifat-sifat yang wajib tetap pada-Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya
dan tentang sifat-sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan dari pada-Nya; juga
membahas tentang para Rasul Allah, meyakinkan kerasulan mereka, meyakinkan apa
yang wajib ada pada diri mereka, apa yang boleh dihubungkan (nisbah) kepada diri
mereka dan apa yang terlarang menghubungkannya kepada diri mereka. Ilmu Tauhid
juga dikenal dengan sebutan Ilmu Kalam,Ilmu Aqa’id,Ilmu Ma’rifah, Ilmu
Ushuluddin, dan Teologi Islam. 

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Ilmu Tauhid?
2. Apa saja Nama-nama Ilmu Tauhid ?
3. Mengapa dinamakan Ilmu Kalam,Ilmu Aqa’id,Ilmu Ma’rifah, Ilmu
Ushuluddin, dan Teologi Islam.?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui mengenai Ilmu Tauhid.
2. Untuk mengetahui nama-nama Ilmu Tauhid.
3. Untuk mengetahui sebab dinamakan Ilmu Kalam,Ilmu Aqa’id,Ilmu Ma’rifah,
Ilmu Ushuluddin, dan Teologi Islam.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Tauhid

Makna dasar ilmu tauhid adalah pengetahuan bahwa sesuatu itu satu. Dalam
pandang agama,tauhid adalah ilmu yang mengaji tentang penetapan aqidah keagamaan
dengan menggunakan dalil-dalil yang menyakinkan.Ilmu Tauhid adalah suatu ilmu yang
membahas tentang “Wujud Allah”, tentang sifat-sifat yang wajib tetap pada-Nya, sifat-
sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya dan tentang sifat-sifat yang sama sekali wajib
dilenyapkan dari pada-Nya; juga membahas tentang para Rasul Allah, meyakinkan
kerasulan mereka, meyakinkan apa yang wajib ada pada diri mereka, apa yang boleh
dihubungkan (nisbah) kepada diri mereka dan apa yang terlarang menghubungkannya
kepada diri mereka. Ilmu Tauhid juga dikenal dengan sebutan Ilmu Kalam,Ilmu
Aqa’id,Ilmu Ma’rifah, Ilmu Ushuluddin, dan Teologi Islam. 

B. Nama-nama Ilmu Tauhid


 Ilmu Kalam
Ilmu kalam menurut bahasa ialah ilmu yang membicarakan/membahas tentang
masalah ke-Tuhanan/ketauhidan (meng-Esakan Tuhan), atau kalam menurut
loghatnya ialah omongan atau perkataan.1  Menurut Syekh Muhammad
Abduh definisi Ilmu Kalam adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah, sifat-
sifat yang wajib bagi-Nya, sifat-sifat yang jaiz bagi-Nya dan tentang sifat-sifat yang
ditiadakan dari-Nya dan juga tentang rasul-rasul Allah baik mengenai sifat wajib, jaiz
dan mustahil dari mereka.2

Ilmu Kalam baru dikenal setelah Nabi Muhammad saw wafat, karena proses
pengkajian agama berlangsung terus setelah Rasul wafat, sehingga muncul beberapa
ilmu yang setelah menjadi besar kemudian memecah menjadi cabang-cabang yang
lebih sempit tetapi kajiannya semakin mendalam. Ilmu Kalam sebagai disiplin ilmu
yang berdiri sendiri terwujud pada masa Khalifah Al Ma’mun (wafat 218 H).
Sebelum itu ilmu tersebut termasuk dalam Fiqh.

Ilmu Kalam ini kemudian mencakup beberapa obyek pembahasan :

1
Drs. H. Bakri Dusar. Tauhid dan ilmu kalam. Hal: 3
2
Muhammad Abduh. Risalah Tauhid. Bulan bintang. Jakarta.1965. Hal:25

2
1. Kepercayaan terhadap Allah , dalam segala seginya, termasuk wujud-Nya,
keesaan-Nya, dan sifat-sifat-Nya.
2. Hubungan antara Allah dengan alam semesta,yang mencakup kekuasaan
Allah, proses penciptaan alam, pengaturan Allah terhadap alam, penciptaan
serta kedudukan malaikat dan jin.
3. Hubungan Allah secara khusus dengan manusia, yang mencakup keadilan dan
kebijaksanaan Allah, kasih sayang Allah, keadilan Allah, pengutusan Rasul-
rasul dan wahyu yang diturunkan kepada mereka, hari Kiamat dan
pemeriksaan atas semua sikap dan perilaku setiap orang, pembalasan Allah
atas perbuatan baik dan buruk yang dilakukan manusia selama hidup di dunia.3

Kehadiran Ilmu kalam dalam sejarahnya dipicu oleh persoalan politik yang
menyangkut peristiwa pembunuhan ‘Ustman bin affan yang berbuntut pada penolakan
Mu’awiyyah atas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Ketegangan antara Mu’awiyyah
dan Ali bin Abi Thalib mengkristal menjadi perang siffin yang berakhir dengan
keputusan tahkim (arbitrase). Sikap Ali yang menerima tipu muslihat Amr bin Al-
Ash, utusan dari pihak Mu’awiyyah dalam tahkim, sungguhpun dalam keadaan
terpaksa, tidak disetujui oleh sebagian tentaranya.

Mereka berpendapat bahwa persoalan yang terjadi saat itu tidak dapat
diputuskan melalui tahkim. Putusan hanya datang dari Allah dengan kembali kepada
hukum-hukum yang ada dalam al-Qur’an. La hukma illa lillah (tidak ada hukum
selain dari hukum Allah) atau La hukma illa Allah (tidak ada perantara selain Allah)
menjadi semboyan mereka. Mereka memandang Ali bin Abi Thalib telah berbuat
salah sehingga mereka meninggalkan barisannya.4

Prof. Dr. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy menyebutkan alasan ilmu ini disebut ilmu
kalam yaitu :

1. Problematika yang diperselisihkan para ulama dalam ilmu ini yang menyebabkan
umat Islam terpecah ke dalam beberapa golongan adalah masalah Kalam Allah atau
Al-Quran, apakah ia diciptakan (makhluk) atau tidak (qadim).
2. Materi-materi ilmu ini adalah teori-teori (kalam), tidak ada yang diwujudkan ke
dalam kenyataan atau diamalkan dengan anggota.

3
Tsuroya Kiswati, Al-Juwaini Peletak Dasar Rasional Teologi dalam Islam (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 41-60.
4
Murtadha Mutahhari, Mengenal Ilmu Kalam terj. Ilyas Hasan (Jakarta: Pustaka Zahrah, 2002), lahirnya kalam,
h. 15-24.

3
3. Ilmu ini, di dalam menerangkan cara atau jalan menetapkan dalil pokok-pokok
akidah serupa dengan ilmu mantik.
4. Ulama-ulama mutaakhirin membicarakan di dalam ilmu ini hal-hal yang tidak
dibicarakan oleh ulama salaf, seperti penakwilan ayat-ayat mutasyabihat,
pembahasan tentang qada’, kalam, dan lain-lain5

 Ilmu Aqa’id

Ilmu aqaid berasal dari bentuk kata jamak aqidah “aqad-yaqidu-aqdan” yang
berarti pengikatan. Karena dalam pengetahuan ini ada pasal-pasal yang harus diikat,
dibutuhkan erat-erat dalam hati kita yang harus menjadi kepercayaan yang teguh .
Ilmu ini membahas tentang keyakinan terhadap Allah, para rasul, malaikat-malaikat,
kitab-kitab Allah hari akhir dan keyakinan terhadap Qadha’ dan Qadar, sebab di
namakan ilmu aqidah, karena ilmu ini banyak membicarakan soal aqidah (keyakinan)

Dinamakan dengan ilmu aqa’id (aqidah) karena tujuan utama dari pembahasan
ilmu ini adalah agar setelah memahaminya kita dapat mengikatkan seluruh pikiran,
perasaan dan aktifitas hidup hanya kepada Allah semata, bukan kepada yang lain.

 Ilmu Ma’rifah

Dari segi bahasa Ma’rifat berasal dari kata arafa, ya’rifu, irfan, ma’rifat yang
artinya pengetahuan dan pengalaman. Dan dapat pula berarti pengetahuan tentang
rahasia hakikat agama, yaitu ilmu yang lebih tinggi daripada ilmu yang bisa didapati
oleh orang-orang pada umumnya. Ma’rifat adalah pengetahuan yang objeknya bukan
pada hal-hal yang bersifat zahir, tetapi lebih mendalam bathin nya dengan mengetahui
rahasianya. Dinamakan Ilmu Ma’rifat karena dengan pengetahuan ini dapat
mengetahui benar-benar akan Allah dan segala sifat-sifat-Nya dan dengan keyakinan
yang teguh.

Hakikat ma’rifat (pengenalan akan Allah) yang sebenarnya adalah dengan kita
meyakini sepenuh jiwa dan raga bahawasanya Allah itu ada (maujud), beserta nama-
nama-Nya yang indah tak tertandingi, yang jumlahnya tidak kurang dari 99 buah yang
Maha Kuasa, Maha Esa, Maha Agung, yang tak tergantung pada alam semesta dan
sebagainya.

5
Muhammad Ahmad, Tauhid Ilmu Kalam, (Bandung : Pustaka Setia, 1998), 10.

4
 Ilmu Ushuluddin

Ushuluddin (lawan kata Furu’uddin) berasal dari bahasa Arab, yaitu  ‫أصول‬
‫)الدين‬. Uṣūl adalah dasar, fondasi. Sedangkan al-Dīn adalah agama. Sehingga apabila
digabungkan menjadi Uṣūl al-Dīn berarti adalah dasar-dasar keyakinan agama
Islam. Uṣul al-Dīn juga sering disebut ilmu tauhid.

Ilmu usuluddin dinamakan ilmu tauhid karrena pokok pembahasannya


bertujuan memurnikan keesaan Allah SWT. Hal ini karena ilmu ushuluddin
menerangkan kepercayaan tentang wujud Allah SWT dan sifat-sifat yang wajib,
mustahil dan harus yang ada pada Allah SWT. Demikian pula tentang sifat-sifat yang
wajib, mustahil dan harus ada pada rasul-rasul-Nya. 

 Ilmu Teologi

Istilah teologi bukan barasal dari tradisi Islam. Dalam Islam, istilah tersebut
lebih dikenal dengan sebutan ilmu tauhid dan ilmu kalam. Secara etimologi
“Theologi” itu terdiri dari dua kata yaitu “theos” berarti “Tuhan” dan “Legos” berarti
ilmu. Dengan demikian dapat diartikan sebagai ILMU KETUHANAN. Sedangkan
secara terminologi (istilah), theologi itu diartikan:

1. “The discipline which concert God or Devene Reality and Gods Relation to
the world”, maksudnya suatu pemikiran manusia secara sistematis yang
berhubungan alam semesta.
2. “Sciense of religion, dealing therefore with God and Man in his relation to
God”, maksudnya pengetahuan tentang agama yang karenanya
membicarakan tentang Tuhan dan Manusia serta manusia dalam
hubungannya dengan Tuhan.

Dari beberapa pengertian di atas dapatlah disimpulkan bahwa theologi itu


merupakan ilmu yang membicarakan tentang Tuhan dan hubungannya dengan
manusia, baik berdasarkan kebenaran agama (wahyu) ataupun berdasarkan
penyelidikan akal murni. Inilah sebabnya theologi itu bukan hanya berupa uraian
bersifat pikiran tentang agama semata (the intelectual expression of religion) tetapi
dapat juga bercorak agama (reaviled theologi) or (filosophical theologi).6

6
http://eprints.walisongo.ac.id/9568/1/1_Safii_Tauhid_teologi_Jurnal_Theologia.pdf

5
Teologi sebagai suatu disiplin ilmu yang membicarakan tentang “Tuhan” dalam
tradisi keilmuan Islam terhitung sangat baru sekali. Ilmu ini dipopulerkan di Indonesia
sejak Harun Nasution memasukkannya menjadi mata kuliah di Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) sejak tahun 1975. Berbeda dengan ilmu Tauhid, yang hanya
mengajarkan cara bertuhan atau cara beriman menurut satu model atau satu aliran
pemikiran saja, yang oleh seorang guru Tauhid saat itu di pandang sebagai doktrin,
tetapi Teologi, mengajarkan banyak cara menuju Tuhan. Artinya dalam ilmu ini
diajarkan berbagai aliran atau mazhab yang membicarakan Tuhan atau membicarakan
bagaimana Tuhan berhubungan dengan manusia, menurut persepsi manusia.7

Meskipun nama yang diberikan berbeda-beda, inti pokok pembahasan Ilmu


Tauhid adalah sama, yaitu Wujud Allah SWT. Aspek terpenting dalam Ilmu Tauhid
ialah keyakinan akan adanya Allah Yang Maha Sempurna dan Mahakuasa. Keyakinan
ini pada giliranya akan membawa kepada keyakinan terhadap adanya Malaikat, Kitab-
kitab, Nabi dan Rasul, Hari Akhir dan melahirkan kesadaran akan tugas dan
kewajiban terhadap khalik (pencipta).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

7
Amin Syukur, “Paradigma Baru Ilmu Kalam” dalam Amin Syukur, dkk (et.al), Teologi Islam Terapan, Upaya
Antisipatif Terhadap Hedonisme Kehidupan Modern (Klaten: Tiga Serangkai, 2003), 20-23

6
Ilmu Tauhid juga dikenal dengan sebutan Ilmu Kalam,Ilmu Aqa’id,Ilmu
Ma’rifah, Ilmu Ushuluddin, dan Teologi Islam. Ilmu kalam ialah ilmu yang
membicarakan/membahas tentang masalah ke-Tuhanan/ketauhidan (meng-Esakan
Tuhan) . Ilmu Aqa’id ,Ilmu ini membahas tentang keyakinan terhadap Allah, para
rasul, malaikat-malaikat, kitab-kitab Allah hari akhir dan keyakinan terhadap Qadha’
dan Qadar, sebab di namakan ilmu aqidah, karena ilmu ini banyak membicarakan soal
aqidah (keyakinan). Ilmu Ma’rifat,ilmu yang karena dengan pengetahuan nya dapat
membuat umat islam mengetahui benar-benar akan Allah dan segala sifat-sifat-Nya
dan dengan keyakinan yang teguh. Ilmu ushuluddin, ilmu yang menerangkan
kepercayaan tentang wujud Allah SWT dan sifat-sifat yang wajib, mustahil dan harus
yang ada pada Allah SWT. Teologi Islam, ilmu yang membicarakan tentang Tuhan
dan hubungannya dengan manusia, baik berdasarkan kebenaran agama (wahyu)
ataupun berdasarkan penyelidikan akal murni.

Meskipun ilmu tauhid memiliki nama yang berbeda-beda, tapi inti pokok
pembahasan Ilmu Tauhid adalah sama, yaitu Wujud Allah SWT. Aspek terpenting
dalam Ilmu Tauhid ialah keyakinan akan adanya Allah Yang Maha Sempurna dan
Mahakuasa. Keyakinan ini pada giliranya akan membawa kepada keyakinan terhadap
adanya Malaikat, Kitab-kitab, Nabi dan Rasul, Hari Akhir dan melahirkan kesadaran
akan tugas dan kewajiban terhadap khalik (pencipta).

B. Saran

Kami menyadari bahwa tulisan ini sangat sederhana sekali dan masih jauh dari
kesempurnaan.  Oleh karena itu, luangkanlah waktu sedikit untuk mengoreksi kembali
apa yang sudah kami paparkan di atas. Mudah-mudahan pemikiran dan saran yang
akan pembaca berikan kepada kami dapat membuat makalah ini lebih berguna bagi
kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

Kiswati Tsuroya, Al-Juwaini ,2006, Peletak Dasar Rasional Teologi dalam Islam (Jakarta:
Erlangga)

Mutahhari Murtadha,2002 ,Mengenal Ilmu Kalam terj. Ilyas Hasan (Jakarta: Pustaka Zahrah)

7
Muhammad Ahmad, 1998,Tauhid Ilmu Kalam, (Bandung : Pustaka Setia,)
Muhammad Abduh. 1965,Risalah Tauhid, (Jakarta:Bulan bintang.)

SYAFI’I, 2012, Dari Ilmu Kalam/Tauhid ke Teologi: Analisis Epistemologis, TEOLOGIA,


VOL 23, No 1, Januari 2012 diambil dari :
http://eprints.walisongo.ac.id/9568/1/1_Safii_Tauhid_teologi_Jurnal_Theologia.pdf

Anda mungkin juga menyukai