Anda di halaman 1dari 15

ILMU KALAM

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Agama

Dosen Pengampu:
Bapak Dr. Yadi Fahmi Arifudin, S.S.I, M.Pd.I

Oleh:
Kelompok 10

Azzahwa Milani Sopyanti NPM 2310631050012


Siti Hamidah. NPM 2310631050052

KELAS : 1A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA (PMTK)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Dr. Yadi Fahmi Arifudin,
S.S.I, M.Pd.I, sebagai dosen pengampu mata kuliah Agama Islam yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Karawang, 27 September 2023

Kelompok 10
DAFTAR ISI
BAB I.............................................................................................................................2
PENDAHULUAN.........................................................................................................2
A. Sub-CPMK............................................................................................................2
B Indikator..............................................................................................................2
C Studi Kasus.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
A. Pengertian dan Tujuan Ilmu Kalam....................................................................3
B. Latar Belakang Lahirnya Ilmu Kalam................................................................4
C. Aliran-Aliran Dan Paham Dalam Ilmu Kalam...................................................5
1. Aliran Khawarij..............................................................................................5
2. Aliran Murji’ah...............................................................................................5
3. Aliran Mu’tazilah............................................................................................6
4. Aliran Ahl Al-Sunah Wal-Jama’ah (Asy’ariyah dan Maturidiah)..................7
BAB III..........................................................................................................................8
PENUTUP.....................................................................................................................8
1. Kesimpulan.........................................................................................................8
b) Latar Belakang Lahirnya Ilmu Kalam............................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9
Buku 1 Penulis :.............................................................................................................9
SOAL LATIHAN........................................................................................................10
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1...................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Sub-CPMK

1. Mahasiswa mampu memahami definisi ilmu kalam


2. Mahasiswa mampu memahami latar belakang lahirnya ilmu kalam
3. Mahasiswa mampu memahami Aliran – aliran dan paham yang terhubung dengan
ilmu kalam

B Indikator

1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Ilmu Kalam


2. Menjelaskan latar belakang lahirnya ilmu kalam
3. Menyebutkan Aliran – aliran dan paham yang terhubung dengan ilmu kalam

C Studi Kasus

Gambar 1. 1

(Gambar di ambil dari khanzanah.republik.co.id)

Warga asal Karawang, Abdul Muhjib digiring ke markas Kepolisian Sektor


Pangkalan lantaran diduga menipu seseorang dari Medal Sari, Tegalwaru. Ia meminta uang
sebesar Rp 2 juta sebagai imbalan untuk iming-iming masuk surga.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Tujuan Ilmu Kalam

Ilmu kalam adalah ilmu yang membicarakan tentang wujudnya Tuhan (Allah),
sifat-sifat yang mesti ada pada-nya, yang tidak boleh ada pada-nya dan sifat yang
mungkin ada pada-nya, serta membicarakan tentang rasul-rasul tuhan, untuk menetapkan
kerasulannya dan mengetahui sifat-sifat yang mesti ada padanya, sifat-sifat yang tidak
boleh ada padanya, dan sifat-sifat yang mungkin ada padanya
(Dr. Taufik Abdillah Syukur, 2020)
.
Namun selain itu ilmu kalam adalah ilmu yang berkaitan dengan akidah imani ini
(Umi Hani, 2022)
.
Arti perkataan al kalam ialah kata yang tersusun yang menunjukkan suatu
maksud. sebagaimana terdapat pada ayat sebagai berikut:
‫َوِا ْن َاَح ٌد ِّم َن اْلُم ْش ِرِكْيَن اْسَتَج ا َرَك َفَا ِج ْر ُه َح ّٰت ى َيْس َم َع َكاَل َم ِهّٰللا ُثَّم َاْبِلْغ ُه َم ْأَم َنٗه ۗ  ٰذ ِلَك ِبَا َّنُهْم َقْو ٌم اَّل َيْع َلُم ْو َن‬

Artinya:

“Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu,
maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar kalamullah (firman Allah), kemudian
antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikianlah itu disebabkan mereka kaum
yang tidak mengetahui”. (QS. At Taubah:6).

Dilihat dari segi kandungan, peran dan fungsinya, ilmu kalam ini juga dinamakan
ilmu tauhid, yaitu ilmu yang mempelajari tentang kepercayaan kepada Allah yang maha
esa, tidak menyekutukan-nya, dengan tujuan menetapkan keesaan Allah dalam zat dan
perbuatan-nya.

B. Latar Belakang Lahirnya Ilmu Kalam

Terdapat sejumlah teori yang digunakan para ahli untuk menjelaskan latar
belakang lahirnya ilmu kalam:

2
a. Pertama, teori politik. Teori ini antara lain digunakan oleh Harun Nasution. Ia misalnya
mengatakan bahwa, persoalan Politik antara Ali Bin Abi Talib dan Mu’awiyah tentang
perebutan kekuasaan yang diselesaikan dengan jalan arbitrase oleh kaum Khawarij
dipandang bertentangan dengan ajaran islam.
b. Kedua, teori internal dan eksternal. Teori ini antara lain dikemukakan oleh A. Hanafi.
Menurutnya bahwa kita tidak akan dapat memahami persoalan-persoalan ilmu kalam
sebaik-baiknya kalau kita tidak dapat mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi
timbulnya kejadian politis dan historis. Faktor ini sebenarnya banyak, akan tetapi
digolongkan kepada dua bagian, yaitu faktor yang datang dari dalam Islam dan kaum
muslimin sendiri. dan faktor yang datang dari luar mereka. karena adanya kebudayaan
Lain dan agama-agama lain yang bukan Islam. Secara internal, al - qur’an sendiri di
samping ajarannya kepada tauhid dan mempercayai kenabian dan hal-hal lain yang
berhubungan dengan itu, menyinggung pula golongan dan agama-agama yang ada pada
masa Nabi Muhammad SAW, yang mempunyai kepercayaan yang tidak benar. alasan-
alasannya, antara lain:
1. Golongan yang mengingkari agama dan adanya Tuhan dan Mereka mengatakan
bahwa yang menyebabkan kebinasaan Dan kerusakan hanyalah waktu saja (lihat
QS. Al Jatsiah Ayat 24).
2. Golongan musyrik yang menyembah bintang, bulan, Matahari, (lihat QS. Al An’am
ayat 76-78) yang Mempertuhankan Nabi Isa dan ibunya (lihat QS. Al Maidah Ayat
116) dan yang menyembah berhala (lihat QS Al An’am Ayat 74 dan As Syu’ara
ayat 9).
Menghadapi berbagai pandangan dan pemikiran tersebut. Tuhan memberikan
bantahan dengan alasan yang meyakinkan, dan memerintahkan kepada Nabi
Muhammad SAW agar Menjalankan dakwahnya dengan mengemukakan berbagai
argumen dengan cara yang bijak, dan santun.

3
C. Aliran-Aliran Dan Paham Dalam Ilmu Kalam

1. Aliran Khawarij
Secara harfiah, Khawarij berasal dari kata kharaja yang berarti keluar.
Adapun menurut istilah, Khawarij adalah para pengikut Ali bin Abi Thalib yang
meninggalkan kelompoknya, karena tidak setuju dengan sikap Ali bin Abi Thalib dalam
menerima arbitrase sebagai jalan untuk menyelesaikan persengketaan tentang khalifah
dengan Mu’awiyah bin Abi Sufyan.

Pemimpin aliran Khawarij ini yang pertama adalah Abdullah bin Wahb Al Rasidi
yang dianggap sebagai ganti dari Ali bin Abi Thalib Kaum Khawarij pada umumnya
terdiri dari orang-orang Arab Badawi. Hidup di padang pasir yang serba tandus
membuat Mereka bersifat sederhana dalam cara hidup dan pemikiran, tetapi keras hati
serta berani, dan bersikap merdeka, tidak Bergantung pada orang lain. Oleh karena itu,
iman dalam paham mereka merupakan iman dan paham orang yang sederhana dalam
pemikiran lagi sempit akal serta fanatik. Iman yang tebal, tetapi sempit, ditambah lagi
dengan sikap fanatik ini Membuat mereka tidak dapat menoleransi penyimpangan
terhadap ajaran Islam menurut paham mereka, walaupun hanya Penyimpangan dalam
bentuk kecil

2. Aliran Murji’ah
Murjiah berasal dari kata rajaa, yakni mengembalikan kepada tuhan, dan arja’a
yang berarti menunda. Secara politik, kaum murjiah pada mulanya merupakan
golongan yang tidak mau turut campur dalam pertentangan yang terjadi ketika itu,
dan mengambil sikap menyerahkan penentuan hukum kafir atau tidaknya orang yang
bertentangan atau dianggap kafir itu kepada tuhan.

4
3. Aliran Mu’tazilah
Kata Mu’tazilah berasal dari kata i’tazala yang artinya Menjauhkan atau
Memisahkan diri. Pengertian tentang ibadah Mu’tazilah ini ada hubungannya dengan
peristiwa Washil bin Atha Serta temannya ‘Amr bin ‘Ubaid dan Hasan Al Basri di
masjid Bashrah. Pada suatu hari datang seseorang Bertanya mengenai pendapatnya
tentang orang yang berdosa Besar yang meninggal sebelum bertaubat. Sebagaimana
Dikemukakan tersebut, bahwa kaum Khawarij berpendapat Bahwa orang yang
berdosa besar itu hukumnya kafir, sedangkan Kaum Murjiah memandang mereka
masih mukmin. Ketika Hasan Al Basri masih berpikir. Washil mengeluarkan
pendapatnya sendiri. Dengan mengatakan: ”Saya berpendapat bahwa orang yang
Berdosa besar itu bukanlah mukmin dan buka pula kafir, tetapi Mengambil posisi di
antara keduanya, tidak mukmin dan tidak pula kafir.”
Kaum Mu’tazilah merumuskan ajaran pokoknya yang dikenal dengan nama
Al Ushul Al Khamsah, atau lima ajaran dasar, yaitu:
a. Al Tauhid, al-tauhid artinya mengesakan Tuhan, atau meyakini sungguh-sungguh
bahwa Tuhan Hanya satu saja.
b. Al-‘Adl, secara harfiah al-‘adl artinya menempatkan sesuatu pada tempatnya
(wadl’u syai fi mahallihi). Bagi Mu’tazilah, Paham al-‘adl ini memiliki hubungan
dengan al-tauhid.
c. Al-Wa’d wal-Wa’id, secara harfiah al-wa’ad dan al-wa’id Adalah janji kebaikan
(surga) bagi orang yang berbuat baik, dan ancaman keburukan (neraka) bagi
orang yang berbuat buruk.
d. Al-Manzilah bain Al-Manzilatain, secara harfiah adalah posisi Menengah bagi
yang berbuat dosa besar, serta erat hubungannya dengan paham keadilan Tuhan
sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya.
e. Amar Ma’ruf Nahi Munkar, secara harfiah adalah perintah mengerjakan yang
baik dan menjauhi perbuatan yang buruk.

5
4. Aliran Ahl Al-Sunah Wal-Jama’ah (Asy’ariyah dan Maturidiah)
Beberapa tokoh yang memiliki paham Ahl Al-Sunah wa Al-Jama’ah ini diantara lain
Asy’ariyah dan Maturidiah. Pemikiran Dari kedua tokoh ini dapat dikemukakan sebagi
berikut:
a) Asy’ariyah
Asy’ariyah adalah suatu paham teologi yang dinisbahkan Kepada Abu Al
Hasan ‘Ali bin Ismail Al-Asy’ari.
Beberapa paham teologi yang dikemukakan Al’Asy’ari antara lain:
1. Paham tentang sifat.
2. Paham tentang Al Qur’an
3. Paham tentang tuhan yang dapat dilihat di akhirat. Hal Ini didasarkan pada
alasan bahwa sifat-sifat yang tidak dapat diberikan kepada tuhan hanyalah sifat-
sifat yang Akan membawa kepada arti diciptakannya Tuhan.
4. Paham tentang perbuatan manusia.
b) Maturidiyah
Maturidiah adalah aliran teologi yang dibangun oleh Abu Mansur Muhammad
bin Muhammad bin Mahmud Al Maturidi.
Paham teologi Maturidiyah ini selengkapnya dapat dilihat sebagai berikut:
1. Paham tentang al-manzila bain al-manzilatain. Dalam hal ini Al-Maturidi
menolak paham posisi menengah kaum mu’tazilah.
2. Paham tentang al-wa’d wa al-wa’id. Dalam hal ini, Al-Maturidi sependapat
dengan kaum mu’tazilah.
3. Paham tentang anthropomorphism.
Dengan demikian, dapat dilihat dari pahamnya saja yang dekat Mu’tazilah,
yakni paham tentang perbuatan manusia (qadariyah), al-wa’d wa al-wa’id, dan
anthropomorphism, atau al-mutajassim (paham bahwa tuhan memiliki tubuh atau
raga). Dengan demikian, bersalah jika Al-Maturidi dikelompokkan pada aliran
Ahl Al-Sunah wa Al-Jamaah.

6
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

a) Pengertian dan Tujuan Ilmu Kalam


Ilmu kalam adalah ilmu yang membicarakan tentang wujudnya Tuhan (Allah), sifat-
sifat yang mesti ada pada-nya. Dilihat dari segi kandungan, peran dan fungsinya, ilmu kalam
ini juga dinamakan ilmu tauhid, yaitu ilmu yang mempelajari tentang kepercayaan kepada
Allah yang maha esa.

b) Latar Belakang Lahirnya Ilmu Kalam


Faktor ini sebenarnya banyak, akan Tetapi digolongkan kepada dua bagian, yaitu
faktor yang datang dari dalam Islam dan kaum muslimin sendiri, dan faktor yang datang dari
luar mereka, karena adanya kebudayaan Lain dan agama-agama lain yang bukan Islam.
Golongan yang mengingkari agama dan adanya tuhan dan mereka mengatakan bahwa
yang menyebabkan kebinasaan dan kerusakan hanyalah waktu saja (lihat QS.Al Maidah
Ayat 116) dan yang menyembah berhala (lihat QS Al An’am Ayat 74 dan As Syu’ara ayat
9).
c) Aliran-Aliran Dan Paham Dalam Ilmu Kalam
1 Aliran Khawarij
2 Aliran Murji’ah
3 Aliran Mu’tazilah
4 Aliran Ahl Al-Sunah Wal-Jama’ah (Asy’ariyah dan Maturidiah)
Pemikiran Dari kedua tokoh ini dapat dikemukakan sebagi berikut:
a) Asy’ariyah
1.Paham tentang tuhan yang dapat dilihat di akhirat.
b) Maturidiyah
1. paham tentang perbuatan manusia (qadari)

7
DAFTAR PUSTAKA

Buku 1 Penulis :
Dr. Taufik Abdillah Syukur, M. (2020). Pengantar Studi Islam (1st ed., Vol. 1; A. Kreatif, Ed.).
Bangutapan, Bantutl-Jogjakarta: Karya Bakti Makmur (KBM) Indonesia. Retrieved from

https://ejournal.staidarussalamlampung.ac.id/index.php/assalam/article/view/34/93

Buku 2 Penulis :

Umi Hani, S. Ag. , M. P. (2022). BUKU AJAR PENGANTAR STUDI ISLAM. In S. HI. , S. H. ,
M. H. Dr. Afif Khalid (Ed.), BUKU AJAR PENGANTAR STUDI ISLAM (1st ed., Vol. 1, p.
37). Banjarmasin: Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al- Banjary
Banjarmasin.

8
SOAL LATIHAN

A Soal Pilihan Ganda, pilihlah jawaban yang tepat dari pertanyaan berikut ini!
1 Ilmu kalam adalah ilmu yang membicarakan tentang….
A Berbuat baik kepada Orang lain
B Wujudnya manusia
C Wujudnya Allah dan sifat-sifatnya
D Perintah Allah kepada hambanya
E Wujudnya malaikat
2 Ilmu Kalam dinamakan dengan nama….
A Ilmu alam
B Ilmu akidah
C Ilmu sosial
D Ilmu tauhid
E Ilmu piqih
3 Ilmu yang membahas tentang keesaan Allah baik zat, sifat, afalnya, disebut….
A Ilmu tauhid
B Ilmu Aqoid
C Ilmu kalam
D Ilmu usuluddin
E Fiqhul akbar
4 Termasuk fungsi Ilmu Kalam adalah, kecuali….
A Menolak akidah sesat
B Memperkuat akidah islam
C Membela akidah islam
D Menjelaskan akidah islam
E Melemahkan akidah islam

9
5 Orang yang ahli dalam Ilmu Kalam disebut….
A Muslimun
B Mantiqun
C Orator
D Mu’minun
E Mutakalimun
6 Menurut bahasa pengertian Ilmu Kalam adalah….
A Perkataan dan percakapan
B Percakapan dan pengetahuan
C Percakap-percakapan
D Pengatahuan-pengetahuan
E Pengetahuan tentang keyakinan
7 Berikut ini adalah sebutan lain dari Ilmu Kalam, kecuali….
A Filsafat
B Ushuluddin
C Theologi
D Tauhid
E Akidah akhlak
8 Salah satu alasan ulama menamai ilmu kalam adalah….
A Penggunaan wahyu dalam menepatkan kebenaran
B Keahlain berdebat tentang wujud Tuhan
C Kecerdasan intelektual dalam menetapkan hukum
D Penggunaan dalil-dalil akal pikiran dalam pembicaraan ulama kalam
E Kecerdasan emosinal dan spiritual meyakini ketuhanan
9 Berikut ini yang tidak termasuk kedalam aliran dan paham ilmu kalam adalah….
A Aliran musdalifah
B Aliran khawarij
C Aliran muji’ah

10
D Aliran mu’tazilah
E Aliran Ahl Al- sunah Wal-jama’ah
10 Ilmu kalam dinamakan ilmu Ushuluddin karena….
A menjelaskan dasar-dasar aqidah Islam
B Menjelaskan dasar-dasar ushul fiqh
C Menjelaskan dasar-dasar bahasa Arab
D Menjelaskan dasar-dasar ilmu filsafat
E Menjelaskan dasar-dasar perbuatan mukallaf

11

Anda mungkin juga menyukai