Anda di halaman 1dari 13

ALIRAN KALAM KHAWARIJ

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas ILMU TAUHID

Dosen Pengampu: Drs. H. Yaya. M. Ag

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 2:

Muhammad Ilham 1224030078


Moch. Arham Maulani 1224030064
Nada Nursani 1224030081

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI


JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji Syukur mari kita panjatkan atas Kehadirat Allah SWT yang
mana telah memberikan kita kesempatan kepada kita agar selalu memperbaiki dan terus
bertaqwa kepada-Nya. Shalawat dan Salam tidak pula hendaknya mengucapakannya untuk
baginda Nabi besar Muhammad SAW, yang mana karenanya kita dapat merasakan lezatnya
iman.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Drs. H. Yaya. M. Ag sebagai
dosen pengampu mata kuliah ILMU TAUHID yang telah membantu memberikan arahan dan
pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Besar harapan, semoga apa yang ditulis didalam makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan, Aamiin

Bandung, 10 September 2023

II
Kelompok 5

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................................2
A. Pengertian:................................................................................................................................2
B. Tokoh-tokoh Aliran Khawarij:.....................................................................................................4
C. Latar Belakang...........................................................................................................................4
D. Doktrin Ajaran/ Pemikiran Kalam...............................................................................................5
BAB III....................................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................................9
A. Kesimpulan....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................10

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengkaji aliran-aliran ilmu kalam pada dasarnya merupakan upaya memahami


kerangka berpikir dan proses pengambilan keputusan para ulama aliran teologi dalam
menyelesaikan persoalan-persoalan kalam. Pada dasarnya, potensi yang dimiliki setiap
manusia, baik berupa potensi biologis maupun potensi psikologis secara natural adalah sangat
distingtif. Oleh sebab itu, perbedaan kesimpulan antara satu pemikiran dan pemikiran lainnya
dalam mengkaji suatu objek tertentu merupakan suatu hal yang bersifat natural pula.

Salah satu dari aliran kalam tersebut adalah aliran khawarij, aliran ini termasuk salah
satu dari aliran-aliran menyimpang dari islam itu sendiri. Membahas aliran ini agar kiranya
kita dapat mengambil hikmah dan mengapa aliran tersebut disebut menyimpang bahkan sesat.

B. Rumusan Masalah

a) Siapa saja tokoh-tokoh aliran kalam khawarij?


b) Apa latar belakang aliran kalam khawarij?
c) Apa saja pemikiran kalam khawarij?

C. Tujuan

a) Mengetahui tokoh-tokoh aliran kalam khawarij


b) Mengetahui latar belakang aliran kalam khawarij
c) Mengetahui pemikiran kalam khawarij

IV
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian:

Istilah Khawarij berasal dari bahasa arab Khoroja, yaitu yang berarti keluar, muncul,
timbul, atau memberontak. Berdasarkan pengertian menurut bahasa khawarij juga dapat
diartikan setiap muslim yang ingin keluar dari kesatuan umat islam.

Mereka ini dinamakan Khawarij karena mereka memisahkan diri atau ke luar dari
jamaah umat. Mereka memang menerima sebutan khawarij dengan pengertian sebagai orang-
orang yang ke luar pergi berperang untuk menegakkan kebenaran

Khawarij adalah suatu nama yang mungkin diberikan oleh kalangan lapangan di sana
karena tidak mau menerima arbitrase dalam pertempuran siffin yang terjadi wantara Ali dan
Mu‟awiyah dalam upaya penyelesaian persengketaan antara keduanya tentang masalah
khalifah. Khawarij berasal dari kata kharaja, artinya ialah keluar, dan yang dimaksudkan
disini ialah mereka yang keluar dari barisan Ali sebagai diterimanya arbitse oleh Ali. Tetapi
sebagaian orang berpendapat bahwa nama itu diberikan kepada mereka, karena mereka keluar
dari rumah-rumah mereka dengan maksud berjihad di jalan Allah. Hal ini di dasarkan pada
QS An-Nisa: 100. Berdasarkan ayat tersebut, maka kaum khawarij diri mereka sebagai orang
yang meninggalkan rumah atau kampung halamannya untuk berjihad.1
Bila di masa Rasulullah kafir hanya untuk mereka yang tidak memeluk Islam tapi
kaum Khawarij memperluas pengertiannya dengan memasukkan orang-orang yang telah
masuk Islam. Yakni orang Islam yang bila ia menghukum, maka yang digunakan bukanlah
hukum Allah.2
Ajaran Khawarij bermula dari masalah pandangan mereka tentang kufur. Kufur
(orang-orang kafir), berarti tidak percaya. Lawannya adalah iman (orang yang dikatakan
mukmin) berarti percaya. Di masa Rasulullah kedua kata itu termanifestasi secara tajam
sekali, yakni orang yang telah percaya kepada Allah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad
SAW dan orang-orang yang tidak percaya kepada Allah tersebut. Dengan kata lain, mukmin

1
Chaerudji, Ilmu Kalam (Jakarta: Diadit Media, 2007), hlm. 33
2
Yunan Yusuf, Alam pikiran islam pemikiran: dari khawarij ke Buya Hamka Hingga Hasan
Hanafi (Jakarta: Kencana, 2004), hlm.44

V
adalah orang yang telah memeluk agama Islam sedangkan kafir adalah orang yang belum
memeluk agama Islam.
Bila pada masa Rasulullah kata kafir hanya dipakai untuk mereka yang belum
memeluk Islam, kaum Khawarij memperluas makna kafir dengan memasukkan orang yang
telah beragama Islam ke dalamnya. Yakni orang Islam yang bila ia menghukum, maka yang
digunakannya bukanlah hukum Allah.
Secara umum, konsep mereka tentang iman bukan pembenaran dalam hati semata-
mata. Pembenaran hati (al-tasdiq bi al-qabl) menurut mereka, mestilah disempurnakan
dengan menjalankan perintah agama. Seseorang yang telah memercayai bahwa tiada Tuhan
melainkan Allah dan Muhammad itu utusan Allah, tapi ia tidak melakukan kewajiban agama,
berarti imannya tidak benar,maka ia akan menjadi kafir.3
Pengikut Khawarij terdiri dari suku Arab Badui yang masih sederhana cara
berpikirnya. Jadi sikap keagamaan mereka sangat ekstrem dan sulit menerima perbedaan
pendapat. Mereka menganggap orang yang berada di luar kelompoknya adalah kafir dan halal
dibunuh. Sikap picik dan ekstrem ini pula yang membuat mereka terpecah menjadi beberapa
sekte.
Berbeda dengan kelompok Sunni dan Syi‟ah, mereka tidak mengakui hakhak
istimewa orang atau kelompok tertentu untuk menduduki jabatan khalifah. Khawarij tidak
memandang kepala negara sebagai orang yang sempurna. Ia adalah manusia biasa juga yang
tidak luput dari kesalahan dan dosa. Karenanya, mereka menggunakan mekanisme syura
untuk mengontrol pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan. Kalau ternyata kepala negara
menyimpang dari semestinya, dia dapat diberhentikan atau dibunuh.4

• Dasar Ajaran:
Kaum Khawarij menganggap bahwa nama itu berasal dari kata dasar kharaja yang
terdapat pada QS. An Nisa’ [4]; 100. yang merujuk pada seseorang yang keluar dari
rumahnya untuk hijrah di jalan Allah dan Rasul-Nya.
“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini
tempat hijrah yang Luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan
maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpa- nya (sebelum

3
M. Yunan Yusuf, Alam Pikiran Islam Pemikiran Kalam, (Jakarta: Kencana, 2014), hlm. 46-47
4
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam, (Jakarta: Kencana, 2014),
hlm. 140

VI
sampai ke tempat yang dituju), Maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. dan adalah
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Selanjutnya kaum khawarij menyebut kelompoknya sebagai Syurah yang berasal dari kata
yasyri (menjual), yakni menjual diri untuk memperoleh ridha Allah. Sebagaimana disebutkan
dalam QS. Al Baqarah [2]: 207.
“dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari kerid-
haan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.”
Selain itu mereka juga disebut “Haruriyah” yang merujuk pada “Harurah’ sebuah
tempat di pinggiran sungai Furat dekat kota Riqqah. Di tempat ini mereka memisahkan diri
dari barisan pasukan Ali ra. saat pulang dari perang Siffin. Kelompok ini juga dike- nal
sebagai kelompok “Muhakkimah”. Sebagai kelompok dengan prinsip dasar “lâ hukma illa
lillâh”.

B. Tokoh-tokoh Aliran Khawarij:

Aliran Khawarij memiliki banyak tokoh yang dianggap sebagai pemimpin dan
pengajar dalam aliran ini. Berikut adalah beberapa tokoh-tokoh aliran Khawarij:
1. Abdullah bin Wahab al-Rasibi
Abdullah bin Wahab al-Rasibi adalah salah satu tokoh aliran Khawarij yang terkenal. Ia
dikenal sebagai seorang ulama dan ahli tafsir. Ia juga menjadi pemimpin dalam beberapa
pertempuran melawan pemerintah Islam.
2. Abu Bakr al-Ahwal
Abu Bakr al-Ahwal juga merupakan tokoh aliran Khawarij yang terkenal. Ia dikenal sebagai
seorang pemimpin dan pejuang dalam beberapa pertempuran melawan pemerintah Islam.
3. Najdah bin Amir
Najdah bin Amir adalah salah satu tokoh aliran Khawarij yang terkenal. Ia dikenal sebagai
seorang ahli hukum dan ahli tafsir. Ia juga menjadi pemimpin dalam beberapa pertempuran
melawan pemerintah Islam.

C. Latar Belakang

Khawarij : aliran teologi pertama yang muncul dalam dunia Islam. Mulai timbul pada
abad ke-1 H/ 8 M (pada masa pemerintahan Ali). Dilatar belakangi oleh adanya pertikaian
politik antara Khalifah Ali dan Muawiyah (dalam menjabat gubernur syam).Ali terpilih

VII
menjadi khalifah dan mau tidak mau semua harus mengikuti kebijakan Ali (menurunkan
semua gubernur yang telah diangkat oleh khalifah sebelumnya). Namun Muawiyah menolak
memberikan baiat kepada Ali (tidak mau menyerahkan jabatannya sebagai gubernur karena
merasa kuat menjadi gubernur selama 22 tahun).
Kemudian Muawiyah membawa pasukan untuk memberontak Ali.Pertempuran antara
pasukan Ali dan Muawiyah tidak bisa dihindarkan (terjadi di Siffin).Pasukan Ali hampir
memperoleh kemenangan dalam perang Shiffin tersebut. Namun, tangan kanan Muawiyah
( Amr Ibn al-Ash) mengajak berdamai (tahkim/arbitrase) dengan mengangkatkan al-Quran ke
atas (ali terpaksa menerima ajakan damai meskipun terpaksa karena ia suadah mencium
kelicikan dibalik ajakan damai). Kemudian Keputusan tahkim bahwa Ali diturunkan dari
jabatannya sebagai khalifah dan mengangkat Muawiyah sebagai khalifah pengganti Ali.
Kaum Khawarij merasa kecewa dan saat itu pula mereka menyatakan keluar dari golongan
Ali Ibn Abi Thalib (Mereka beranggapan bahwa tahkim yang dilakukan tidak berdasarkan al-
Quran).
Ayat yang digunakan sebagai dasar kemunculan Aliran tersebut; al-Quran surat al-
Maidah ayat 44 "Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah,
Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir".

D. Doktrin Ajaran/ Pemikiran Kalam

Ajaran pokok firqoh khawarij adalah khilafah, dosa, dan iman. Di bawah ini
merupakan intisari pendapat-pendapat mereka:
1. Menurut faham mereka, dosa yang ada hanya dosa besar saja, tidak ada pembagian
dosa besar dan kecil. Semua pendurhakaan terhadap Allah swt adalah berakibat dosa
besar dan menjadikan mereka kafir.
2. Pengangkatan khalifah akan sah jika hanya berdasarkan pemilihan yang benar-benar
bebas dan dilakukan oleh semua umat Islam tanpa diskriminasi.
3. Mereka sama sekali tidak menyetujui pendapat yang menyatakan bahwa seorang
khalifah haruslah berasal dari suku Quraisy.
4. Ketaatan kepada khalifah adalah sesuatu yang wajib hukumnya selama ia masih
berada di jalan keadilan dan kebaikan. Apabila ia menyimpang, maka wajib
memeranginya, memakzulkannya atau membunuhnya.

 Doktrin Aliran Khawarij

VIII
Aliran Khawarij memiliki doktrin yang khas dan berbeda dengan aliran-aliran Islam
lainnya. Berikut adalah beberapa doktrin aliran Khawarij:

1. Takfir
Takfir adalah doktrin yang mendasari aliran Khawarij. Doktrin ini mengajarkan
bahwa orang yang tidak sepaham dengan pandangan mereka dianggap kafir dan keluar dari
Islam. Mereka menganggap bahwa hanya mereka yang benar dan seluruh umat Islam yang
lain salah.
2. Khuruj
Khuruj adalah doktrin yang mengajarkan bahwa keluar dari pemerintahan Islam dan
melawan penguasa adalah suatu kewajiban bagi setiap Muslim. Mereka menganggap bahwa
pemerintah Islam yang ada saat itu telah keluar dari syariat Islam dan tidak lagi memenuhi
kriteria seorang pemimpin Muslim yang baik.
3. Jihad
Jihad adalah doktrin yang mengajarkan bahwa perang melawan pemerintah Islam
yang mereka anggap sesat adalah suatu kewajiban bagi setiap Muslim. Mereka menganggap
bahwa perang adalah jalan yang harus ditempuh untuk membela kebenaran dan menghapus
kebatilan.

Sekte-sekte Khawarij Kaum Khawarij terus berkembang hingga muncul beberapa


sekte. Berikut adalah beberapa sekte Khawarij:

1. Al Zariqah
*Merupakan pengikut Nafi’ bin Al Azraq yang muncul pada masa kepemimpinan
Abdullah bin Zubair. Doktrinnya antara lain:
 Mengkafirkan Usman dan Ali
 Menghukumi pelaku dosa besar sebagai orang kafir dan menghukumi mereka
kekal dalam
 Mengkafirkan siapa saja yang berbeda pendapat dan tidak berhijrah ke
wilayah mereka
 Setiap negara yang menyelisihi mereka adalah negara kafir.
 Menghapus hukum Al rajam dan al Qadz.

2. Al Najdat
IX
*Merupakan pengikut Najdah A’mir Al Hanafi. Kelompok ini merupakan pecahan
dari kelompok Nafi’ yang mencoba meringankan sebagian pendapat kelompok
Nafi’ yang ekstrim. Doktrinnya antara lain:
 Mengkafirkan golongan yang berselisih dengan mereka, kecali yang tidak
berilmu di antara mereka, semuanya diberikan penangguhan hukum kafir
hingga dakwah sampai kepada mereka.
 Negara atau wilayah yang tidak sepaham dengan mereka sebagai negara yang
fasik bukan kafir.
 Membela para pelaku kesalahan dengan syarat satu pemahaman dengan
mereka, tetapi mereka tetap kekal dalam neraka.
 Mukmin adalah orang-orang yang sepemahaman dengan mereka.
3. Al Ibadiah
* Merupakan pengikut Abdullah bin Iyadh at Tamimi. Kelompok ini adalah
pecahan dari kelompok Nafi’ yang sangat memuliakan Jabir bin Zaid Ahmad. Al
Ibadiah adalah salah satu kelompok khawarij yang masih tersisa sampai sekarang.
Doktrinnya antara lain:
 Mengingkari sifat Allah
 Meyakini Al Quran adalah makhluk
 Meyakini bahwa pelaku dosa besar akan kekal di neraka, tanpa menghukum
mereka sebagai kufur akbar
 Mengkafirkan orang-orang yang berpendapat bahwa saat di akhirat kelak
Allah bisa dilihat dengan mata
 Melakukan ta’wil terhadap Al Quran.

Doktrin-Doktrin Khawarij yang lainnya


 Khalifah harus dipilih bebas seluruh umat Islam.
 Khalifah tidak harus berasal dari keturunan Arab.
 Dapat dipilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan
menjalankan syariat Islam. Ia dijatuhkan bahkan dibunuh apabila melakukan
kedzaliman.
 Khalifah sebelum Ali adalah sah, tetapi setelah tahun ke tujuh Ustman dianggap
menyeleweng. Dan khalifah Ali adalah sah tetapi setelah terjadi arbitrase (tahkim),
ia dianggap menyeleweng.

X
 Muawiyah dan Amr bin Ash serta Abu Musa Al-Asy‟ari juga dianggap
menyeleweng dan telah menjadi kafir.
 Pasukan perang jamal yang melawan Ali kafir.
 Seseorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim sehingga harus dibunuh
dan seseorang muslim dianggap kafir apabila ia tidak mau membunuh muslim
lainnya yang telah dianggap kafir.
 Setiap Muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka.
 Seseorang harus menghindar dari pemimpin yang menyeleweng.
 Orang yang baik harus masuk surge dan orang yang jahat masuk ke neraka.
 Qur‟an adalah makhluk.
 Manusia bebas memutuskan perbuatannya bukan dari tuhan.

XI
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Aliran khawarij merupakan aliran yang sangat keras dalam beragama. Aliran inilah
yang ditengarahi menjadi cikal bakal terorisme di dunia islam. Hal ini dikarenakan pema-
haman yang kurang konprehensip dan lengkap dalam beragama.
Secara umum, konsep mereka tentang iman bukan pembenaran dalam hati semata-
mata. Pembenaran hati (al-tasdiq bi al-qabl) menurut mereka, mestilah disempurnakan
dengan menjalankan perintah agama. Seseorang yang telah memercayai bahwa tiada Tuhan
melainkan Allah dan Muhammad itu utusan Allah, tapi ia tidak melakukan kewajiban agama,
berarti imannya tidak benar,maka ia akan menjadi kafir.

XII
DAFTAR PUSTAKA

https://iqipedia.com/2023/05/13/aliran-khawarij-tokoh-tokohnya-dan-doktrinnya/

https://www.kompasiana.com/orchidanadia6089/625b8d57bb448635bc4deee5/ringkasan-
latar-belakang-munculnya-aliran-khawarij

https://an-nur.ac.id/pengertian-khawarij-dasar-ajaran-doktrin-dan-sektenya/

XIII

Anda mungkin juga menyukai