MAKALAH
Disusun Oleh :
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmatnya makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, dan kepada seluruh pengikutnya sampai akhir zaman.
Kami sebagai penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT karena kami
diberikan kesehatan baik itu secara lahir dan bathin sehingga penulis dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini
Tentu kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna maka dari itu
kritik dan saran sangat kami butuhkan. Kami memohon maaf yang sebesar-
besarnya mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan
umumnya bagi kita semua. Aamiin
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................... i
A. Kesimpulan ................................................................................................14
B. Saran ...........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dakwah islam adalah usaha mengajak manusia supaya masuk ke
jalan Allah (agama islam) secara menyeluruh (kaffah). Baik dengan lisan
ataupun tulisan, maupun perbuatan sebagai ikhtiar muslim mewujudkan
ajaran islammenjadi kenyataan dalam kehidupan syahsiyah, usrah, jamaah,
dan ummah dalam semua segi kehidupan secara berjamaah (terorganisir)
sehingga terwujud Khairul ummah.1
Sistem dakwah berangkat dari anggapan dasar bahwa dakwah islam
merupakan suatu sistem usaha merealisasikan jaaran islam pada semua
dataran kenyataan kehidupan manusia. Sebagaiman ayang telah diuraikan
dalam hal ini menggunakan teori sisitem yang bersifat analitis, yakni
membentuk konstruksi pemikiran yang tersusun dari aspek realitas dakwah
islam. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dakwah islam
sesungguhnya merupakan suatu sistem usaha yang mewujudkan nilai-nilai
islam. Dakwah islam ini merupakan kebulatan dari sejumlah unsur atau
elemen yang natara satu dengan yang lainya saling berhubungan dan
berinteraksi dalam rangka mencapai satu tujuan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana unsur-unsur dakwah sebagai sebuah sistem dakwah
2. Bagaimana karakteristik unsur dakwah sebagai sebuah sistem dakwah
3. Bagaimana macam-macam dan jenis unsur-unsur dakwah sebagai
sebuah sistem dakwah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui unsur-unsur dakwah sebagai sebuah sistem dakwah
2. Untuk mengetahui karakteristik unsur dakwah sebagai sebuah sistem
dakwah
1
Amrullah Ahmad, dakwah islam sebagai ilmu, sebuah kajian epistimologi dan struktur keilmuan
dakwah.
1
3. Untuk mengetahui bagaimana macam-macam jenis unsur-unsur dakwah
sebagai sebuah sistem dakwah
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
H.M.S. Nasarudin Latief, Op.cit., hlm.20.
3
perilaku manusia tidak salah dan tidak melenceng. Oleh karena itu da’i
ataupun mubaligh haruslah memiliki beberapa persyaratan yang merupakan
sifat yang dituntut kepadanya baik da’i yang melaksanakan da’wahnya
secara munfarid/individual maupun da’i yang melaksanakan da’wahnya
secara jama’ah/terorganisasikan.
b) Mad’u (Penerima Dakwah)
3
Lihat.QS.al-Baqarah 2:20.
4
• Golongan yang berbeda dengan kedua golongan tersebut, mereka
senang membahas sesuatu tetapi hanya dalam batas tertentu saja,
dan tidak mampu membahasnya secara mendalam.
c) Maddah/Maadatu al-Da’wah (Materi Dakwah)
Maddah dakwah adalah isi pesan atau materi yang disampaikan da’I
kepada mad’u. Dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi maddah
adalah ajaran Islam itu sendiri. Ajaran yang dibawa Rasul itu sendiri tidak
lain adalah Al-Islam sebagai suatu agama.
d) Masalah syariah
Materi dakwah yang bersifat syariah ini sangat luas dan mengikat
seluruh umat Islam. Ia merupakan jantung yang tidak terpisah dari
kehidupan umat Islam diberbagai penjuru dunia dan sekaligaus merupakan
hal yang patuh dibanggaklkan. Kelebihan dari syariah antara lain, adalah
bahwa ia tidak dimiliki oleh umat-umat yang lain. Syariah ini bersifat
universal, yang menjelaskan hak-hak umat muslim dan non muslim, bahkan
hak seluruh umat manusia. Dengan adanya materi syariah ini, maka tatanan
sistem dunia akan teratur dan sempurna.
e) Masalah mu’amalah
5
Allah. Ibadah dalam mu’amalah disini, diartikan sebagai ibadah yang
mencakup hubungan dengan Allah dalam rangka mengabdi kepada Allah
SWT.
f) Masalah Akhlak
Secara etimologis, kata akhlaq berasal dari bahasa Arab, jama’ dari
“khuluqun” yang berarti budi pekerti, perangai, dan tingkah laku atau tabiat.
Kalimat-kalimat tersebut memiliki segi-segi persamaan dengan perkataan
“khuluqun” yang berarti kejadian, serta erat hubungannya dengan kholiq
yang berarti pencipta, dan “makhluq” yang berarti yang diciptakan.
4
Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedia Tematis Dunia Islam,[Jakarta: PT Ichtiar Baru Van
Hoeve,2002],hlm.190.
6
semakin efektif pula upaya pemahaman ajaran islam pada masyarakat yang
menjadi sasaran dakwah.5
Metode dakwah ialah jalan atau cara yang dipakai juru dakwah untuk
menyampaikan ajaran materi dakwah Islam. Dalam menyampaikan suatu
pesan dakwah, metode sangat penting perannya, karena suatu pesan
walaupun baik, tetapi disampaikan lewat metode yang tidak benar, maka
pesan itu bisa saja ditolak oleh si penerima pesan.
Atsar (efek) sering disebut dengan feedback (umpan balik) dari proses
dakwah ini sering dilupakan atau tidak banyak menjadi perhatian para da’i.
5
http://chochoviq.blogsot.com/2013/04/pengertian-dan-unsur-unsur-dakwah.html diakses
tanggal 6 November 2023
6
M. Syafaat Habib, Buku Pedoman Dakwah, [Jakarta: Wijaya, 1992], Cet.1,hlm.160
7
Soeleman Yusuf, Slamet Soesanto, Pengantar Sosial,[Surabaya: Usaha
Nasional,1981],hlm.38
7
Kebanyakan mereka menganggap bahwa setelah dakwah disampaikan,
maka selesailah dakwah. Padahal, atsar sangat besar artinya dalam
penentuan langkah-langkah dakwah berikutnya. Tanpa menganalisis atsar
dakwah, maka kemungkinan kesalahan strategi yang sangat merugikan
pencapaian tujuan dakwah akan terulang kembali. Sebaliknya, dengan
menganalisis atsar dakwah secara cermat dan tepat, maka kesalahan strategi
dakwah akan segera diketahui untuk diadakan penyempurnaan pada
langkah-langkah berikutnya (corrective action). Demikian juga stratehi
dakwah termaksud didalam penentuan unsur-unsur dakwah yang dianggap
baik dapat ditinggalkan.
8
b. Bertawakkal dalam dakwah dan meyakini kebenaran yang
disampaikan
2. Mad’u
Mad’u dapat dikelompokan dari beberapagolongan yaitu :
a. Dari segi sosiologis, yaitu masyasrakat terasing dan pedesaan
b. Dari struktur kelembagaan, ada golongan priyai, abangan dan santri
c. Dari segi tingkatan usia, ada golongan anak-anak, remaja dan orang
tua
d. Dari golongan profesi, ada golongan petani, pedagang, seniman,
buruh dan pegawai negeri
e. Dari segi tingkatan social ekonomi, ada golongan kaya, menengah
dan miskin
f. Dari segi kelamin, ada laki-laki dan Perempuan
g. Dari segi kekhususan, ada mayarakat tunasusila, tunawisma,
tunakarya, narapidana, dan sebagainya.
Mad’u juga bisa dilihat dari segi pemikiranya sebagai berikut :
a. Umat yang berfikir kritis, yaitu orang yang berpendidikan yang
selalu berfikir mendalam sebelum menerima sesuatu yang
dikemukakan padanya.
b. Umat yang mudah dipengaruhi, yaitu Masyarakat yang mudah
dipengaruhi oleh paham baru (suggestible) tanpa menimbang-
nimbang secara matang apa yang dikemukakan padanya.
c. Umat bertaklid, yaitu golongan yang fanatic, buta dan berpegang
pada tradisi, dan kebiasaan turn-temurun tempat menyelidiki
salah satu benarnya.
9
b. Golongan pasif, yaitu mad’u yang masa bodoh terhadap dakwah,
tidak merintangi dakwah,
c. Golongan yang natipati, yaitu mad’u yang tidak rela atu tidak
suka akan terlaksananya dakwah.
3. Maddah (Materi Dakwah)
Ajaran islam yang dijadikan maddah dakwah itu pada garis besarnya
dapat dikelompokan sebagaii berikut :
a. Akidah (Rukun Iman)
b. Syari’ah (Ibadah)
c. Muamalah, dalam arti luas meliputi :
a) Hukum Niaga
b) Hukum Nikah
c) Hukum Waris, dan sebgainya.
d. Al-Qunnul ‘am (hukum public)
a) Jinayah (hukum pidana)
b) Khilafah (hukum negara)
c) Jihad (hukum perang dan damai), dan lainya.
4. Wasilah (Media dakwah)
Hamzah bin ya’kub mmebagi wasilah kedalam lima macam, yaitu
tulisan, lukisan, audio visual dan akhlaq. Dalam lisan inilah wasilah
dakwah yang paling sederhana menggunakan lidah dan suara. Dakwah
dengan bnetuk wasilah dapat berbentuk pidato, ceramah, kuliah,
bimbingan, penyuluhan dan lainya.
a. Tulisan, seperti : buku, majalah, surat kabar, surat menyurat
(korespondensi) spanduk,flash-card, dan sebagainya.
b. Lukisan, seperti : gambar, karikatur, dan sebagainya.
c. Audi visual, yaitu dakawah yang merangsang Indera pendengaran
atau penglihatan dan kedua-duanya. Contohnya televisi, film, slide,
internet, dan sebagainya.
d. Akhlaq. Yaitu perbuatan nyata yang mencerminkan ajaran islam
dapat dinikmati sera didengarkan oleh mad’u.
10
5. Thoriqoh (Metode dakwah)
Diantar ametode dakwah yang diajarkan dan dicontohkan nabi sebagai
berikut :
a. Memberi kabar yang mneyennagkan mad’u dan tidakmmebuat
mad’u frustasi
b. Bertahap
c. Menggunakan sarana baru yang dianggap maslahat
d. Mengenai jiwa mad’u / menghujam pada dirinya
e. Mengundang kaum kerabat sambal makan, minum, berdakwah pada
keluarga, pidato terbuka dan hijrah.
C. Macam-Macam Jenis Unsur-Unsur Dakwah Sebagai Sistem Dakwah
a. Dakwah Fardiah
Macam-macam dakwah yang pertama yaitu Dakwah Fardiah. Dakwah
Fardiah adalah metode dakwah yang dilakukan seseorang kepada individu
lain (satu orang) atau kepada banyak orang dalam jumlah yang kecil dan
terbatas. Biasanya, Dakwah Fardiah berlangsung tanpa adanya kesiapan dan
tersusun secara tertib. Contoh Dakwah Fardiah ini di antaranya yaitu saat
seseorang menasihati teman sekantor, atau memberikan teguran, anjuran,
dan memberi contoh. Contoh lainnya yaitu saat seseorang mengunjungi
orang sakit, pada acara tahniah, hingga pada saat upacara kelahiran.
b. Dakwah Ammah
Macam-macam dakwah selanjutnya adalah Dakwah Ammah. Dakwah
Ammah merupakan jenis dakwah yang dilaksanakan seseorang dengan
media lisan yang diarahkan kepada orang banyak dengan tujuan memberi
pengaruh kepada orang lain. Contoh media yang dipakai dalam Dakwah
Ammah adalah khotbah atau pidato. Biasanya, orang yang melakukan
Dakwah Ammah ini bisa perorangan atau ada organisasi yang memang
bergerak dalam bidang dakwah.
c. Dakwah bil-lisan
Dakwah bil-lisan adalah macam-macam dakwah yang secara langsung
disampaikan dalam wujud lisan, sehingga ada interaksi yang terjalin antara
11
pemberi dakwah dengan orang yang mendengarkan dakwah tersebut. Pada
dakwah lisan atau dakwah langsung, seseorang bisa langsung
mendengarkan dan memahami apa yang telah disampaikan oleh pemberi
dakwah.
Jika ada hal-hal yang belum dipahami, maka orang tersebut bisa langsung
menanyakan hal tersebut agar lebih jelas dan mampu dipahami. Dakwah bil-
lisan ini akan menjadi efektif bila disampaikan berkaitan dengan hari ibadah
seperti khutbah Jumat atau khutbah hari Raya, kajian yang disampaikan
menyangkut ibadah praktis, konteks sajian terprogram, dan disampaikan
dengan metode dialog dengan hadirin.
d. Dakwah Bilhal
e. Dakwah bit-Tadwin
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, macam-macam dakwah juga
berkembang seiring perkembangan teknologi. Pola dakwah bit Tadwin atau
dakwah melalui tulisan, baik dengan menerbitkan kitab-kitab, buku,
majalah, tulisan internet, koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan
dakwah sangat penting dan efektif. Dakwah bit-tadwin tidak akan musnah
meskipun sang dai, atau penulisnya sudah wafat. Menyangkut dakwah bit-
Tadwin ini Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya tinta para ulama
adalah lebih baik dari darahnya para syuhada.”
12
f. Dakwah bil Hikmah
Dakwah bil Hikmah yakni macam-macam dakwah yang disampaikan
dengan cara yang arif bijaksana, yaitu melakukan pendekatan sedemikian
rupa. Hal ini mengakibatkan pihak objek dakwah bisa melaksanakan
dakwah atas kemauannya sendiri, tidak merasa ada paksaan, tekanan
maupun konflik. Kata lain dakwah bil-hikmah merupakan suatu metode
pendekatan komunikasi dakwah yang dilakukan atas dasar persuasif.
13
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dari pembahsan diatas terlihat bahwa yang dimaksud dengan unsur
dakwah adalah komponen-komponen yang selalu ada dalam setiap
kegiatan dakwah. Interaksi antar unsur dakwah yang merupakan suatu
sistem yang saling berkaitan antara satu den yang lainya, dan Gerakan
dakwah atau harakah addakwah mustahil dilakukan jika tanpa melihat
serta menggunakan dan memfungsikan sistem-sistem yang ada pada unsur
dakwah tersebut.
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, kami menyadari masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu kritik
dan saran yang membangun senantiasa kami tunggu guna memperbaiki
makalah ini selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua,
Aamiin ya robbal’alamin.
14
DAFTAR PUSTAKA
Amrullah Ahmad, dakwah islam sebagai ilmu, sebuah kajian epistimologi dan
struktur keilmuan dakwah.
http://chochoviq.blogsot.com/2013/04/pengertian-dan-unsur-unsur-dakwah.html
diakses tanggal 6 November 2023
15