MUHAMADIYAH
KELOMPOK 12
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
" GERAKAN PEMURNIAN PAHAM KEAGAAMAN MUHAMADIYAH "
sebagai salah satu tugas individual untuk memenuhi mata kuliah kebijakan
sistem administrasi pendidikan. Shalawat serta salam disampaikan kepada
junjungan kita nabi Muhammad SAW, semoga kita mendapat syafa'at Nya
di hari akhir nanti.
Penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan, dan kerja
sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima
kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Marzuki Noor,MS dan Prof. H. Sudarman, M.Ag selaku
Dosen pengampu Mata Kuliah Al-Islam dan Kemuhamadiyahan.
2. Kedua orang tua kami yang telah memberi banyak bantuan, dorongan
dan motivasi sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
3. Teman-teman mahasiswa kami semua, Mahasiswa Magister Administrasi
Pendidikan angkatan Tahun 2023 yang telah membantu dalam memberikan
masukan dan saran.
4. Almamater tercinta yaitu Universitas Muhammadiyah Metro.
Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada semua pihak yang namanya
tidak dapat disebutkan satu persatu. Kami menyadari penyusunan tugas ini
masih terdapat kesalahan, dan keterbatasan dalam beberapa hal, terutama
keluasan materi pembahasan, hal ini tidak lain karena keterbatasan dan
kemampuan kami. Semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi
para pembaca, dan semoga semua pihak yang telah berjasa dalam
membantu penulisan maupun penyusunan makalah ini mendapat imbalan
dari Allah SWT. Amin.
2
DAFTAR ISI
COVER JUDUL………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI…………………………………………………………….. 3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….. 4
A. LATAR BELAKANG MASALAH……………………………... 4
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………… 5
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH……………………………. 5
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………… 6
A. Pengertian muhamadiyah………………………………………… 6
B. Gerakan pemurnian paham keagamaan muhamadiyah………….. 6
C. Pendiri muhamadiyah……………………………………………. 8
D. Sejarah munculnya muhamadiyah……………………………….. 9
DAFTAR PUSAKA……………………………………………………… 16
3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan organisasi gerakan islam di Indonesia tumbuh dan
berkembang sejak dari negri ini belim mencapai kemerdekaan secara
fisik sampai pada masa reformasi sekarang ini. Perkembangannya,
bahkan, kian pesat dengan dilakukannya tadjid (pembaharuan) di
masing-masing gerakan islam tersebut. Salah satu organisasi gerakan
islam adalah muhamadiyah. Muhamadiyah adalah sebuah organisasi
islam yang besar di Indonesia.
Bahkan merupakan gerakan kemanusiaan terbesar di dunia di luar
gerakan kemanusiaan yang dilaksanakan oleh gereja, sebagaimana yang
dilansir oleh seorang James L. Peacock. Di sebagian Negara di dunia,
Muhamadiyah memiliki kantor cabang internasional (PCIM) seperti
PCIM Belanda, PCIM Jerman, PCIM inggris, PCIM Libya, PCIM kuala
lumpur, PCIM perancis, PCIM amerika serikat, dan PCIM jepang.
PCIM PCIM-PCIM tersebut didirikan dengan dasar SK PP
muhamadiyah. Di tanah air, muhamadiyah tidak hanya berada di kota-
kota besar, tapi telah merambah sampai ke tingkat kecamatan di seluruh
Indonesia, dari mulai tingkat pusat sampai ujung tingkat ranting.
Nama organisasi ini diambil dari nama nabi Muhammad SAW,
sehingga muhamadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang
menjadi pengikut nabi Muhammad SAW. Selain itu muhamadiyah
srbagai gerakan islam memiliki cita-cita ideal yang dengan sungguh-
sungguh ingin diraih, yaitu mewujudkan “masyarakat islam yang
sebenar-benarnya”. Dengan cita-cita yag ingin diwujudkan itu,
muhamadiyah memiliki arah yang jelas dalam gerakannya.
4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian muhamadiyah?
2. Apa yang di maksud dengan gerakan pemurnian paham keagamaan
muhamadiyah?
3. Siapa pendiri muhamadiyah?
4. Bagaimana sejarah berdirinya muhamadiyah
5. Apa maksud dan tujuan muhamadiyah?
5
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MUHAMADIYAH
Secara etimologi Muhamadiyah berasal dari kata bahasa arab
“Muhammad”, yaitu nama nabi dan rasul allah yang terakhir. Kemudian
mendapatkan “ya” nisbiyah, yang artinya menjeniskan. Jadi, muhamadiyah
berarti “umat muhammad shallallahu ‘alaih wassalam” atau “pengikut nabi
muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam”, yaitu semua orang islam yang
mengakui dan menyakini bahwa nabi Muhammad SAW adalah hamba dan
pesuruh allah yang terakhir.
Menurut istilah, dapat diberi batasan pengertian bahwa muhamadiyah
adalah organisasi islam yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan dengan
maksud agar umat islam di Indonesia dalam melaksanakan ajaran islam
sesuai dengan dituntun oleh rasulullah SAW.
Secara garis besar muhamadiyah adalah salah satu organisasi islam
pembaharuan di Indonesia. Gerakan muhamadiyah yang didirikan oleh K.H
Ahmad Dahlan sesungguhnya merupakan salah satu mata rantai yang
panjang dari gerakan pembaharuan islam yang dimulai sejak tokoh
pertamanya, yaitu taimiyah, ibnu qayyim al jauziyah, Muhammad bin abdul
wahab, sayyid jamaluddin al-afghani, Muhammad abduh, rasyid ridha, dan
sebagainya. Pengaruh gerakan pembaharuan tersebut terutama berasal dari
Muhammad abduh melalui tafsirnya, al manar, suntingan dari rasyid ridha
serta majalah al-urwatun wustqa.
C. PENDIRI MUHAMADIYAH
Organisasi islam muhamadiyah yang kini lebih dikenal dengan sebutan
persyarikatan muhamadiyah, didirikan oleh Muhammad Darwin yang
kemudian dikenal dengan nama K.H. Ahmad Dahlan di kauman
Yogyakarta, pada tanggal 8 dzulhijjah 1330 H / 18 November 1912.
Beliau adalah pegawai kesultanan kraton Yogyakarta sebagai seorang
khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat islam pada waktu
itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang
bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali
kepada ajaran islam yang sebenarnya berdasarkan qur’an dan hadist.
9
kiyai haji ahmad dahlan atau Muhammad darwis dari kota santri
kauman Yogyakarta.
10
Kepeloporan pembaruan kyai dahlan yang menjadi tonggak berdirinya
muhamadiyah juga ditunjukkan dengan merintis gerakan perempuan
aisyiyah tahun 1917, yang ide dasarnya dari pandangan kyai agar
perempuan muslim tidak hanya dirumah, tetapi harus giat di masyarakat
dan secara khusus menanamkan ajaran islam serta memajukan
kehidupan kaum perempuan. Langkah pembaharuan ini yang
membedakan kyai ahmad dahlan dari pemburu islam yang lain, yang
tidak dilakukan afghani, abduh, ahmad khan, dan lain-lain (mukti ali,
2000: 349-353). Perintisan ini menunjukan sikap dan visi islam yang
luas dari kyai dahlan mengenai posisi dan peran perempuan yang larir
dari pemahamannya yang cerdas dan bersemangat tadjid, padahal kyai
dahlan dari kauman ini tidak bersentuhan dengan idea tau gerakan
“feminism” seperti yang berkembang sekarang ini. Artinya, betapa
majunya pemikiran kyai dahlan yang kemudian melahirkan muhadiyah
sebagai gerakan iskam yang berkemajuan.
2. Sinkretisme
12
percampur adukan budaya ini tidakdapat
dihindari,namun kadang-kadang menimbulkan
persoalan ketika percampur adukan itu menyimpang
dan tidak dapat dipertanggung jawabkan dalam
tinjauan akidah islam. Orang jawa misalnya, meski
secara formal mengaku sebagai muslim, namun
kepercayaan terhadap agama asli mereka yang
animistis tidak berubah. Kepercayaan terhadap roh-
roh halus, pemujaan arwah nenek moyang,takut pada
yang angker, kuwalat dan sebagainya menyertai
kepercayaan orang jawa. Islam, hindu, budha dan
animism hadir secara bersama-sama dalam system
kepercayaan mereka, yang dalam aqidah islam tidak
dapat dipertanggung jawabkan secara tauhid.
2. Kolonialisme belanda
14
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Muhamadiyah adalah salah satu organisasi islam pembaharuan
di Indonesia yang dibangun K.H Ahmad Dahlan sesungguhnya
merupakan salah satu mata rantai yang panjang dari pergerakan
islam.
Maksud dan tujuan muhamadiyah, yaitu menegakan dan
menjunjung tinggi agama islam sehingga terwujud masyarakat
utama, adil dan makmur yang diridhoi allah subhanahu wa
ta’ala.
Muhamadiyah merupakan gerakan modernisasi islam yang
menjunjung tinggi humanitas, liberalisasi atau emansipasi dalam
menghadapi kehidupan zaman yang terus berdinamika.
Pembaharuan-pembaharuan secara pikiran dan logika sebagai
bentuk relevansi dan korelasi pada setiap masanya, yang
dipadukan dengan purifikasi pada landasan dasar yang teguh
yakni al-qur’an dan hadist merupakan kombinasi pola
pergerakan dan pola pikir yang sangat baik.
Gerakan muhamadiyah membuktikan bhawa islam merupakan
ajaran mendasar yang akan selalu mampu bertahan dan masuk
pada setiap zaman dengan kompleksitas dinamika yang ada,
tanpa harus kehilangan keotentikan serta pondasi islam itu
sendiri.
15
DAFTAR PUSAKA
16