Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah
SWT yang telah senantiasa memberikan limpahan rahmat-Nya kepada kita semua.
Kamipun tidak lupa untuk mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah ikut serta berkontribusi dengan cara memberikan sumbangan
baik materi mupun pikirannya. .
Kami sangat berharap makalah sederhana yang kami susun ini dapat
dipahami dan dapat berguna bagi pembaca dalam rangka menambah wawasan
tentang kemuhammadiyahan dan isme dewasa ini. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan. oleh sebab itu,
Apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan, kami mengharap
kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini diwaktu
yang akan datang.
Kelompok sembilan
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………. 1
DAFTAR ISI……………………………………………………………2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………….. 3
1.2 Rumusan Masalah……………………………………….………….3
1.3 Tujuan……………………………………………………………… 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Muhammadiyah di masa sekarang ………………............................4
2.2 Islam……………………………………………………………….. 5
2.3 Isme-isme modern…………………………………………………..7
Daftar Pustaka…………………………………………………………. 16
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui Apa itu muhammadiyah, islam dan
isme.
2. Agar mahasiswa dapat memahami pandangan Muhammadiyah
terhadap isme-isme yang terjadi di masyarakat sekarang ini.
3. Agar mahasiswa dapat berfikir kritis terhadap isme yang ada.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Jawaisme
Menurut kunto wijoyo,KH Ahmad Dahlan menggunakan metode
mengedepankan ammar ma’ruf nahi munkar. Praktik-praktik ibadah
yang di jalankan umat islam pada saat itu bercampur dengan tradisi
masyarakat setempat. Contohnya, banyaknya bangunan masjid di
Tanah Jawa yang pembangunannya tidak di dasarkan untuk
kepentingan agama, tetapi di dasarkan untuk kerapian pembangunan
negara. Akibatnya, banyak masjid yang kiblatnya tidak tepat ke arah
Masjidil Haram di Mekkah. Kemudian KH Ahmad Dahlan berusaha
untuk membenarkan arah kiblat masjid. Terutama di Yogyakarta.
Muhajir menjelaskan, ketiga hal tersebut menjadi landasan pembaruan
bagi warga muhammadiyah saat ini . pada prinsipnya, gerakan
pembaruan yang di lakukan muhammadiyah, tidak akan pernah
berhenti. Pernyataan itu juga di ungkapkan oleh Prof.Yunahar Ilyas,
ketua pimpinan pusat Muhammadiyah. Menurutnya, pembaruan yang
di kembangkan Muhammadiyah adalah tetap melakukan pemurnian.
a. Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan apa
yang diturunkan Allah dalam Alquran dan yang disebut dalam Sunnah
maqbulah, berupa perintah-perintah, larangan-larangan, dan petunjuk-
petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat).
b. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang
diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai hidayah dan
rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin
kesejahteraan hidup baik duniawi maupun ukhrawi.
a. Aqidah
5
Pertama, nash diyakini sepenuhnya hanya dengan berpedoman
pada kedua sumber, jelaslah bahwa sumber aqidah
Muhammadiyah adalah alquran dan Sunnah yang dikuatkan
dengan berita-berita yang mutawatir.
Kedua, keterbatasan peranan akal dalam soal aqidah
Muhammadiyah termasuk kelompok yang memandang kenisbian
(relative) akal dalam masalah aqidah.
Ketiga, percaya kepada qadha’ dan qadar. Dalam Muhammdiyah
qadha’ dan qadar diyakini sebagai salah satu pokok aqidah yang
terakhir.
Keempat, menetapkan sifat-sifat Allah. Seperti halnya pada
aspek-aspek aqidah.
b. Akhlak
Akhlak adalah nilai-nilai dan sifat yang tertanam dalam jiwa, yang
menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan. Dalam hal ini, untuk menghidupkan
akhlak, muhammadiyah berusaha untuk menegakan nilai-nilai akhlak
mulia dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Alquran dan Sunnah
Rasul, sehingga kepatuhan dan ketundukan hanya semata-mata kepada
Allah.
c. Ibadah
3. Mu’amalah duniawi
6
2.2 Islam
Secara umum Islam berasal dari kata “aslama” yang berarti berserah diri
atau pasrah. Maksudnya adalah penyerahan diri kepada allah, atau hanya
beriman kepada satu tuhan yaitu Allah. Hal ini menunjukkan bahwa seorang
pemeluk islam merupakan seorang yang secara ikhlas menyerahkan jiwa dan
raganya hanya kepada Allah SWT. Sebagai mana yang dijelaskan dalam surat
keempat, yaitu surat An-nisa ayat ke 125 yang artinya “dan siapakah yang
lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada
Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti ajaran Ibrahim
yang lurus? Dan Allah menjadikan Ibrahim menjadi kesayangannya”.
Adapun islam secara harfiah memiliki arti damai, selamat, tunduk, dan
bersih. Sehingga dapat disimpulkan bahwa islam adalah agama yang
membawa keselamatan hidup di dunia dan di akhirat. Agama islam itu sendiri
diturunkan oleh Allah kepada nabi Muhammad saw untuk disampaikan
kepada umat-umatnya yang ada di seluruh dunia. Pengikut ajaran islam
dikenal dengan sebutan muslim. Yang berarti “seorang yang tunduk kepada
tuhan”, atau lebih lengkapnya adalam muslimin bagi laki-laki, dan muslimat
bagi perempuan.
Al quran adalah sebuah kitab suci yang ada di dalam islam yang
diturunkan Allah SWT kepada nabi Muhammad saw. Dimana al
quran itu sendiri dijadikan sebagai pedoman hidup umat islam.
Assunnah menurut syariat adalah segala sesuatu yang dilakukan
oleh nabi Muhammad saw dalam bentuk ucapan, petbuatan, dan
keputusan.
7
kucukupkan kepadamu nikmatKu dan telah ku ridhoi islam sebagai
agamamu.
a. Faham Sekulerisme
Pluralism agama adalah sebuah konsep yang mempunyai makna yang luas,
berkaitan dengan penerimaan terhadap agama-agama yang berbeda, dan
dipergunakan dalam cara yang berlainan pula:
8
Pluralisme Menurut Islam juga di sebutkan dalam al quran :
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari laki-laki dan
perempuan dan Kami menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku agar saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di
antara kalian adalah orang yang paling bertakwa di sisi Allah (QS al-
Hujurat [49]: 13).
d. Aliran-aliran sesat
Di kalangan umat Islam, ada dua golongan yang timbul akibat pemahaman
yang berbeda bidang pembahasannya yaitu:
9
FIRQOH. Seperti: Syiah, Khawarij, Oodariyah, Jabariyah, Mu'tazilah,
Ahlus-Sunnah wal Jama'ah.
Firqah Syi'ah.
Firqah Khawarij.
10
pengikutnya, dengan maksud jabatan khalifah segera dapat diambil
olehnya. Oleh karena itu beberapa pengnasa daerah yang dahuiu
diangkat oleh khalifah Usman dan kebetulan masih kera-batnya
mengadakan aksi pembangkangan terhadap pemerintahan Ali bin Abi
Thalib, Di antara mereka adalah Muawiyah Gubernur Basrah (Siria)
dan Amru bin 'Ash Gubernur Mesir, Sudah barang teniu aksi mereka
tidak dibenarkan oleh. Ali. Berlarut-larutnya ketegangan antara
penguasa daerah dengan penguasa pusat menimbulkan peperangan. Di
satu pihak khalifah Ali beserta pengikut-pengikutnya di lain fihak
Muawiyah dengan pengikut-pengikutnya yang dibantu oleh Gubernur
Amru bin 'Ash. Peperangan tersebut pada akhirnya menunjukkan tanda-
tanda kemenangan di fihak Ali. Maka dengan penuh tipu daya
Muawiyah mengajukan ajakan perdamaian yang diterima juga oleh Ali.
Terkenallah perdamaian itu dengan nama "Tahkim". Ternyata
keputusan Tahkim memperlihatkan kemenaringan di fihak Muawiyah,
atas jasa Amru bin 'Ash yang ditunjuk selaku wakil Muawiyah. Kiranya
keputusan tersebut membuat sementara golongan ekstrim pendukung
Ali merasa tidak puas dan tidak mau menerimanya, sehingga mereka
memisahkan diri dari kelompok Ali, dan kelak mereka itu dikenal
sebagi golongan Khawarij. Golongan Khawarij ini mempunyai
pendirian bahwa golongan Ali serta pendukungnya yang menyetujui
Tahkim, golongan Muawi-yah dan Amru bin 'Ash serta kawan-
kawannya telah keluar dari batas-batas Islam. Dengan Tahkim berarti
mereka telah menyerahkan hukum tidak kepada Allah, sedang mereka
berpendirian “tidak ada hukum kecuali hukum Allah sendiri". Karena
kenyataan seperti itu akhirnya mereka merencanakan pembunuhan
kepada semua orang yang terlibat dalam peristiwa Tahkim.
Mu’tazilah
11
sangat menonjolkan peranan akal, dan justru karena itu mereka terkenal
pula dengan julukan: Golongan Rasionalisme dalam Islam.
Firqoh Qodariyah
Sekelompok umat Islam berpendapat bahwa qadar atau taqdir itu tidak
ada. Manusia diberi kebebasan untuk menentukan pilihan dan
melakukan perbuatannya. Allah telah menyerahkan sepenuhnya nasib
manusia di dalam tangannya sendiri Pendapat seperti ini sesungguhnya
timbul dari itikad yang baik juga, sebab mereka bermaksud nntuk
mensucikan Allah agar jangan sampai ada seseorang yang beranggapan
bahwa perbuatannya yang buruk dan yang jahat itu dinyatakan sebagai
ketentuan Allah, dan baginya tidak ada kemampuan menolaknya.
Golongan yaag sangat mengagungkan kekuasan dan ikhtiar pada diri
manusia sendiri dikenal sebagai Firqoh Qadariyah.
Firqoh Jabariyah
Ahmadiyah
12
Aliran-aliran dalam Ahmadiyah :
a. Jama’at Ahmadiyah
13
umumnya masalah jihad adalah diibaratkan semisal "taring".
Islam tanpa jihad seperti harimau tanpa taring.
Kedua aliran Ahmadiyah tersebut juga tidak mau semena-
mena atau saling kawin dengan umat Islam lainnya. Tidak
bersedia melakukan shalat berjarama'ah bersama dengan
umat Islam lainnya, baik mereka jadi imam ataupun menjadi
makmum.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Mahsyar Idris, M,Ag. 2007. Studi Tentang Muhammadiyah, Parepare : Lembaga
Penerbitan Universitas Muhammadiyah Parepare.
Adabi Darban, H, Drs, SU, Mustafa Kamal Pasha, H, Drs, B.Ed,. 2003. Muhammadiyah
Sebagai Gerakan Islam, Dalam Perspektif Historis dan Ideologis. Yogyakarta: LPPI UMY
https://id.m.wikipedia.org
https://almanhaj.or.id
16