Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“TREND-TREND SDM INTERNASIONAL DI MASA DEPAN ”

DOSEN :

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

WAFA AGIL KURNIA : 212021186


LILIS SUNDARI :
NANDA SUTRIYANI:

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Salawat dan salam semoga tercurahkan
kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, keluarga, sahabat, dan para
pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, berkat izin Allah yang Maha Besar, makalah yang berjudul “Latar
Belakang Berdirinya Muhammadiyah” ini telah selesai kami garap. Di dalam makalah ini
kami menjelaskan latar belakang berdirinya organisasi Muhammadiyah, faktor benyebab
berdirinya muhammadiyah, visi dan misi Muhammadiyah, Asas dan tujuan Muhammadiyah.
Kami menyadari, dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, yang
disebabkan keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca umumnya.

                                                                    Palembang, 17 September 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
1. Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah.................................................................5
2. Faktor-faktor berdirinya Muhammadiyah....................................................................5
3. Asas dan Tujuan Muhammadiyah..................................................................................7
4. Visi Dan Misi Muhmmadiyah.........................................................................................8
BAB III PENUTUP..................................................................................................................9
KESIMPULAN
SARAN-SARAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Muhammadiyah adalah salah satu oraganisasi Islam besar di Indonesia. Nama organisasi
ini diambil dari nama Nabi Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Muhammadiyah
sendiri terdiri dari dua kata, yaitu muhammad dan kata iyah. Kata muhammad dimaksudkan
adalah nama nabi dan rasulullah muhammad SAW. Bin abdullah, dan kata iyah diartikan
pengikut. Maka secara lengkap arti kata muhammadiyah itu ialah pengikut nabi muhammad
SAW. Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8
Dzulhijjah 1330 H/18 Nopember 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis,
kemudian dikenal dengan Kiyai Haji Ahmad Dahlan. Beliau adalah pegawai kesultanan
Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat
Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang
bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam
yang sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist.
Berdasarkan itu kami ingin menggali lebih dalam tentang Muhammadiyah yang satu-
satunya menjadi organisasi masa islam yang modern tanpa mengesampingkan ajaran islam
itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang berdirinya muhammadiyah berdirinya
muhammadiyah
2. Apa saja faktor yang melatar belakangi berdirinya muhammadiyah
3. Apa asas dan tujuan berdirinya muhammadiyah
4. Apa visi dan misi muhammadiyah

C. Tujuan
1. Mendeskripsikan berdirinya muhammadiyah
2. Mengetahui faktor-faktor berdirinya muhammadiyah
3. Mengetahui asas dan tujuan muhammadiyah
4. Mengetahui visi dan misi muhammadiyah
BAB II
PEMBAHASAN
1. Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah
Muhammadiyah secara etimologis berarti pengikut nabi Muhammad, karena berasal dari
kata Muhammad, kemudian mendapatkan ya nisbiyah, sedangkan secara terminologi berarti
gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dan tajdid, bersumber pada al-Qur’an dan
as-Sunnah. Bulan Dzulhijjah (8 Dzulhijjah 1330 H) atau November (18 November 1912 M)
merupakan momentum penting lahirnya Muhammadiyah. Itulah kelahiran sebuah gerakan
Islam modernis terbesar di Indonesia, yang melakukan perintisan atau kepeloporan
pemurnian sekaligus pembaruan Islam di negeri berpenduduk terbesar muslim di dunia.
Berdirinya Muhammadiyah dilatar belakangi oleh keprihatinan KH. Ahmad dahlan
terhadap umat islam Indonesia yang tertindas oleh penjajahan belanda yang mengakibatkan
kondisi pendidikannya mengalami stagnan.
Ketidak murnian ajaran islam yang dipahami oleh sebagian umat islam Indonesia, sebagai
bentuk adaptasi tidak tuntas antara tradisi islam dan tradisi lokal nusantara dalam awal
bermuatan faham animisme dan dinamisme. Sehingga dalam prakteknya umat islam di
indonesia memperlihatkan hal-hal yang bertentangan dengan prinsif-prinsif ajaran islam,
terutama yang berhubuaan dengan prinsif akidah islam yag menolak segala bentuk
kemusyrikan, taqlid, bid’ah, dan khurafat. Sehingga pemurnian ajaran menjadi pilihan mutlak
bagi umat islam Indonesia.
Maraknya kristenisasi di indonesia sebegai efek domino dari imperalisme Eropa ke dunia
timur yang mayoritas beragama islam. Proyek kristenisasi satu paket dengan proyek
imperialalisme dan modernisasi bangsa Eropa, selain keinginan untuk memperluas daerah
koloni untuk memasarkan produk-produk hasil refolusi industeri yang melada erofa.
Imperialisme Eropa tidak hanya membonceng gerilya gerejawan dan para penginjil untuk
menyampaikan ’ajaran jesus’ untuk menyapa umat manusia diseluruh dunia untuk
’mengikuti’ ajaran jesus. Tetapi juga membawa angin modernisasi yang sedang melanda
erofa. Modernisasi yang terhembus melalui model pendidikan barat (belanda) di indonesia
mengusung paham-paham yang melahirkan moernisasi eropa, seperti sekularisme,
individualisme, liberalisme dan rasionalisme. Jika penetrasi itu tidak dihentikan maka akan
terlahir generasi baru islam yang rasional tetapi liberal dan sekuler.

2. Faktor-faktor berdirinya Muhammadiyah


Ditinjau dari faktor yang melatar belakangi berdirinya persyarikatan muhammadiyah
secara garis besarnya menurut kamal pasya dan darban dibedakan menjadi 2 faktor yaitu:
a. Faktor subyektif
Faktor subyektif yang sangat kuat, bahkan dapat dikatakan sebagai faktor utama dan
faktor penentu yang mendorong berdirinya Muhammadiyah adalah hasil pendalaman KH.
Ahmad Dahlan terhadap Al Qur'an, baik dalam hal gemar membaca maupun menelaah,
membahas, dan mengkaji isi kandungannya. KH. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah
sesungguhnya dalam rangka mentadabburi, mencermati dan melaksanakan kandungan
firman-firman Allah, di antaranya dalam surat An-Nisa' ayat 82, surat Muhammad ayat 24
dan surat Ali Imran ayat 104.
Memahami ayat di atas, tergerak hatinya untuk membangun sebuah perkumpulan,
organisasi atau persyarikatan yang teratur dan rapi yang tugasnya berkhidmat melaksanakan
misi dakwah Islam amar ma'ruf dan nahi munkar ditengah-tengah masyarakat luas.

b. Faktor Obyektif
Ada beberapa sebab yang bersifat obyektif yang melatar belakangi berdirinya
Muhammadiyah, yang sebagian dapat dikelompokkan dalam faktor internal, yaitu faktor-
faktor penyebab yang muncul di tengah tengah kehidupan masyarakat Islam Indonesia, dan
sebagainya dapat dimasukkan ke dalam faktor eksternal, yaitu faktor-faktor penyebab yang
ada di luar tubuh masyarakat Islam Indonesia.
1) Faktor objektif yang bersifat internal
Faktor obyektif yang bersifat internal melatar belakangi berdirinya Muhammadiyah adalah:
a) Ketidakmurnian amalan Islam akibat tidak dijadikannya Al-Qur'an dan As-Sunnah
sebagai satu-satunya rujukan oleh sebagaian besar umat Islam Indonesia. Hal ini
disebabkan sebelum Islam masuk di Indonesia, masyarakat Indonesia telah memeluk
agama Hindu dan Budha, Animisme dan Dinamisme. Oleh karena itu, peninggalan
agama Hindu dan Budha yang dianut oleh nenek moyangnya dahulu masih begitu
terasa dan terlihat dalam kehidupan umat Islam Indonesia.
b) Lembaga pendidikan yang dimiliki umat Islam belum mampu menyiapkan generasi
yang siap mengemban misi selaku "Khalifah Allah di atas bumi". Pada awal abad 19
di Indonesia tedapat dualisme sistem pendidikan yang masing masing berdiri sendiri
dan tidak memiliki keterkaitan antara satu dengan lainnya. Pertama, sistem
pendidikan pesantren yang menitik beratkan materi pelajarannya pada bidang
keagamaan saja dalam arti sempit yang hanya mempelajari kitab-kitab klasik, seperti
nahwu dan sarf, fikik, ushul fikih, hadits, tafsir, tauhid, taSAWuf, tarikh dan
sebagainya. Sedang sistem pendidikan yang kedua, sistem pendidikan barat yang
menitik beratkan pelajarannya pada pengetahuan dan keterampilan duniawi, sering
pendidikan umum.
Karena ilmu-ilmu keagamaan dan ilmu-ilmu keduniaan ini sangat penting, maka
KHA. Dahlan memadukan kedua sistem pendidikan tersebut, yakni penggabungan
dari sitem pendidikan pesantren dan sistem pendidikan barat, yang disebut sistem
pendidikan Madrasah.
Dalam perspektif sejarah, madrasah dalam khazanah kehidupan manusia Indonesia
merupakan fenomena budaya yang telah berusia satu abad lebih. Bahkan, bukan suatu
yang berlebihan, madrasah telah telah menjadi salah satu wujud identitas budaya
Indonesia yang dengan sendirinya menjalani proses sosialisasi yang relatif intensif.
Indikasinya adalah kenyataan bahwa wujud identitas budaya ini telah diakui dan
diterima kehadirannya.
2) Faktor obyektif yang bersifat eksternal yaitu:
a) Semakin meningkatnya Gerakan Kristenisasi di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Sebagaimana halnya bangsa-bangsa penjajah Eropa lainnya, ketika masuk ke
Indonesia, bangsa Belanda juga mempunyai misi sama, yang terkenal dengan panji-
panji tiga G, yaitu: Glory (menang), Gold (emas/kekayaan), dan Gospel (penyebaran).

b) Penetrasi bangsa-bangsa Eropa terutama bangsa Belanda ke Indonesia


Kedatangan bangsa-bangsa Eropa terutama bangsa Belanda ke Indonesia
khususnya dalam aspek kebudayaan peradaban dan keagamaan telah membawa
pengaruh buruk terhadap perkembangan Islam di Indonesia lewat pendidikan model
barat yang mereka kembangkan karena itu maka lahirlah generasi baru bangsa
Indonesia yang terkena pengaruh paham rasionalisme dan individualisme dalam pola
pikir mereka serta mengalahkan pengaruh Islam di Indonesia

c) Pengaruh dari Gerakan Pembaharuan dalam Dunia Islam.


Gerakan Muhammadiyah yang dibangun oleh KH. Ahmad Dahlan sesungguhnya
merupakan mata rantai yang panjang dari gerakan pembaharuan Islam yang dimulai
sejak tokoh pertamanya, yaitu Ibnu Taimiyah, Ibnu Qoiyim al- Jauziyah, Muhammad
Ibnu Abdul Wahab, Jamaluddin al- Afgani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridla dan
sebagainya.

3. Asas dan Tujuan Muhammadiyah


1. Asas Muhammadiyah
Asas Muhammadiyah didirikan pada mulanya berasas Islam, sebagaimana terdapat dalam
Anggaran Dasar Muhammadiyah pada tahun 1950. Baru pada tahun 1985 asas
Muhammadiyah mengalami perubahan menjadi asas pancasila. Hal ini disebabkan
berdasarkan UU No.8 tahun 1985 yang mewajibkan setiap organisasi harus menyesuaikan
asas oraganisasinya dengan Pancasila sebagai satu-satunya asas.
2. Tujuan Muhammadiyah.
Semua yang dikerjakan oleh Muhammadiyah, didahului oleh adanya maksud dan tujuan
tertentu untuk mengarahkan gerak perjuangan, menentukan besar kecilnya kegiatan serta
macam-macam amal usaha Muhammadiyah, Mengenai tujuan Muhammadiyah sejak
didirikan sudah beberapa kali mengalami perubahan. Menurut Ibnu Salimi, dkk (1998: 56-57)
bahwa tujuan Muhammadiyah didirikan Pertama kalinya adalah menyebarkan pengajaran
agama kanjeng Nabi Muhammad SAW kepada penduduk bumi putera dalam residen
Yogyakarta, dan Kedua, memajukan hal agama kepada anggota-anggotanya.
Pada tahun 1921 tujuan Muhammadiyah mengalami perubahan. Berdasarkan besluit
Gubernur Jendral tanggal 2 September 1912 No. 36 berubah menjadi :
a. Memajukan dan menggembirakan pengajaran agama Islam di Hindia Nederland.
b. Memajukan dan menggenbirakan cara kehidupan sepanjang kemauan agama Islam
kepada segala sekutunya.
Selanjutnya, pada tahun 1950 rumusan maksud dan tujuan Muhammadiyah mengalami
perubahan lagi. Perubahan rumusan maksud dan tujuan yang pertama dalam suasana
Indonesia merdeka, yaitu sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah
pasal 3, yaitu "Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar benarnya".
Terjadi perubahan lagi, ketika Muktamar Muhammadiyah ke-41 di Solo. Adapun tujuan
Muhammadiyah berdasarkan Hasil Muktamar Muhammadiyah ke-41 di Solo adalah
"Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujudnya masyarakat utama,
adil dan makmur yang diridlai Allah Subhanahu Wata'alah".
Kemudian hasil Muktamar ke-45 di Malang Jawa Timur tahun 2005, maksud dan tujuan
Muhammadiyah adalah Meneggakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga
terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar benarnya.

4. Visi Dan Misi Muhmmadiyah


Muhammadiyah adalah Gerakan Islam yang melaksanakan da’wah amar ma’ruf  nahi
munkar dengan maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam
sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah berpandangan
bahwa Agama Islam menyangkut seluruh aspek kehidupan meliputi aqidah, ibadah, akhlaq,
dan mu’amalat dunyawiyah yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan harus dilaksanakan
dalam kehidupan perseorangan maupun kolektif. Dengan mengemban misi gerakan tersebut
Muhammadiyah dapat mewujudkan atau mengaktualisasikan Agama Islam menjadi rahmatan
lil-’alamin dalam kehidupan di muka bumi ini.
Visi Muhammadiyah adalah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan al-Qur’an dan as-
Sunnah dengan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqamah dan aktif dalam
melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar di segala bidang, sehingga menjadi
rahmatan li al-‘alamin bagi umat, bangsa dan dunia kemanusiaan menuju terciptanya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya yang diridhai Allah Subhanahu wa taala dalam
kehidupan di dunia ini. Misi Muhammadiyah adalah:
1. Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah Subhanahu wa taala
yang dibawa oleh Rasulullah yang disyariatkan sejak Nabi Nuh hingga Nabi Muhammad
Shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
2. Memahami agama dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam
untuk menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan yang bersifat duniawi.
3. Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber pada al-Qur’an sebagai kitab Allah yang
terakhir untuk umat manusia sebagai penjelasannya.
4. Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.
Lihat Tanfidz Keputusan Musyawarah Wilayah ke-39 Muhammadiyah Sumatera Barat tahun
2005 di Kota Sawahlunto
BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
       Muhammadiyah adalah salah satu oraganisasi Islam besar di Indonesia. Nama organisasi
ini diambil dari nama Nabi Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wa sallam, sehingga
Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi
Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman
Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/18 Nopember 1912 oleh seorang yang
bernama Muhammad Darwis, kemudian dikenal dengan Kiyai Haji Ahmad Dahlan. Beliau
adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang.
Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan
amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali
kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist.
B.  Saran
       Dalam penyusunan makalah yang berjudul “Latar Belakang Berdirinya
Muhammadiyah”, kami dari kelompok 3 menyadari bahwa masih banyak kesalahan sehingga
belum sempurnanya makalah kami. Maka kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari dosen pembimbing dan teman-teman sekalian.

Anda mungkin juga menyukai