SEJARAH MUHAMMADIYAH
DOSEN
PENGAMPUN:
Dr. Heri Rifhan Halili,M.Pd.I
DISUSUN OLEH :
Abdul Muhaimin
Akhmadi
SEKULAH TINGGI
AGAMA ISLAM
MUHAMMADIYAH
PROBOLINGGO
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Salawat dan salam semoga tercurahkan
kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, keluarga, sahabat, dan para
pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, berkat izin Allah yang Maha Besar, makalah yang berjudul Sejarah
Muhammadiyah ini telah selesai kami garap. Di dalam makalah ini kami menjelaskan
latar belakang berdirinya organisasi Muhammadiyah, profil singkat KH. Ahmad
Dahlan selaku pendiri Muhammadiyah, visi dan misi Muhammadiyah, tujuan
Muhammadiyah dan gerakan Muhammadiyah.
Kami menyadari, dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, yang
disebabkan keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan makalah
ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca umumnya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................5
A. Latar Belakang Muhammadiyah................................................................5
B. Faktor-faktor yang Melatar Belakangi Berdirinya Muhammadiyah..........6
C. Visi dan Misi Muhammadiyah...................................................................8
D. Tokoh Pendiri Muhammadiyah..................................................................9
E. Maksud dan Tujuan Muhammadiyah........................................................10
BAB III PENUTUP............................................................................................14
A. Kesimpulan..............................................................................................14
B. Saran........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Muhammadiyah adalah salah satu oraganisasi Islam besar di Indonesia. Nama
organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wa sallam,
sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi
pengikut Nabi Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Muhammadiyah didirikan
di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/18 Nopember
1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis, kemudian dikenal dengan Kiyai
Haji Ahmad Dahlan. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai
seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu
dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik,
beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang
sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist.
Berdasarkan itu kami ingin menggali lebih dalam tentang Muhammadiyah yang satu-
satunya menjadi organisasi masa islam yang modern tanpa mengesampingkan ajaran
islam itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang berdirinya Muhammadiyah?
2. Apa saja faktor yang melatar belakangi berdirinya Muhammadiyah?
3. Apa visi dan misi Muhammadiyah?
4. Siapa tokoh pendiri Muhammadiyah?
5. Apa maksud dan tujuan didirikannya Muhammadiyah?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah
Muhammadiyah secara etimologis berarti pengikut nabi Muhammad, karena berasal
dari kata Muhammad, kemudian mendapatkan ya nisbiyah, sedangkan secara
terminologi berarti gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dan tajdid,
bersumber pada al-Qur’an dan as-Sunnah. Bulan Dzulhijjah (8 Dzulhijjah 1330 H)
atau November (18 November 1912 M) merupakan momentum penting lahirnya
Muhammadiyah. Itulah kelahiran sebuah gerakan Islam modernis terbesar di
Indonesia, yang melakukan perintisan atau kepeloporan pemurnian sekaligus
pembaruan Islam di negeri berpenduduk terbesar muslim di dunia.
Keinginan dari Kiyai Haji Akhmad Dahlan untuk mendirikan organisasi yang dapat
dijadikan sebagai alat perjuangan dan da’wah untuk nenegakan amar ma’ruf nahyi
munkar yang bersumber pada Al-Qur’an, surat Al-Imron:104 dan surat Al-ma’un
sebagai sumber dari gerakan sosial praktis untuk mewujudkan gerakan tauhid.
Ketidak murnian ajaran islam yang dipahami oleh sebagian umat islam Indonesia,
sebagai bentuk adaptasi tidak tuntas antara tradisi islam dan tradisi lokal nusantara
dalam awal bermuatan faham animisme dan dinamisme. Sehingga dalam prakteknya
umat islam di indonesia memperlihatkan hal-hal yang bertentangan dengan prinsif-
prinsif ajaran islam, terutama yang berhubuaan dengan prinsif akidah islam yag
menolak segala bentuk kemusyrikan, taqlid, bid’ah, dan khurafat. Sehingga pemurnian
ajaran menjadi pilihan mutlak bagi umat islam Indonesia.
Keterbelakangan umat islam indonesia dalam segi kehidupan menjadi sumber
keprihatinan untuk mencarikan solusi agar dapat keluar menjadi keterbelakangan.
Keterbelakangan umat islam dalam dunia pendidikan menjadi sumber utama
keterbelakangan dalam peradaban. Pesantren tidak bisa selamanya dianggap menjadi
sumber lahirnya generasi baru muda islam yang berpikir moderen. Kesejarteraan
umat islam akan tetap berada dibawah garis kemiskinan jika kebodohan masih
melengkupi umat islam indonesia.
Maraknya kristenisasi di indonesia sebegai efek domino dari imperalisme Eropa ke
dunia timur yang mayoritas beragama islam. Proyek kristenisasi satu paket dengan
proyek imperialalisme dan modernisasi bangsa Eropa, selain keinginan untuk
memperluas daerah koloni untuk memasarkan produk-produk hasil refolusi industeri
yang melada erofa.
Imperialisme Eropa tidak hanya membonceng gerilya gerejawan dan para penginjil
untuk menyampaikan ’ajaran jesus’ untuk menyapa umat manusia diseluruh dunia
untuk ’mengikuti’ ajaran jesus. Tetapi juga membawa angin modernisasi yang sedang
melanda erofa. Modernisasi yang terhembus melalui model pendidikan barat (belanda)
di indonesia mengusung paham-paham yang melahirkan moernisasi erofa, seperti
sekularisme, individualisme, liberalisme dan rasionalisme. Jika penetrasi itu tidak
dihentikan maka akan terlahir generasi baru islam yang rasional tetapi liberal dan
sekuler.
Muhammadiyah juga hadir dengan ciri-ciri yang melekat dalam aktivis pergerakannya
sebagai berikut :
1. Muhammadiyah sebagai gerakan Gerakan Islam
Muhammadiyah secara proaktif tampil mempelopori pembaharuan untuk
kesempurnaan. Karena Muhammadiyah merupakan gerakannya Islam, maka
gerak- gerik langkah usahanya selalu berdasarkantuntunan agama Islam, sehingga
segala sesuatunya dijalankan dengan cara-cara yang dibenarkan oleh ajaran Islam.
Dari latar belakang berdirinya Muhammadiyah, maka jelaslah bahwa
sesungguhnya kelahiran Muhammadiyah itu tidak lain karena di ilhami, di motivasi
dan di semnangati oleh ajaran-ajaran Al Quran. Oleh karena itu, seluruh gerak
dan langkahnya tidak ada motif lain, kecuali semata-mata untuk merealisasikan
prinsip- prinsip ajaran Islam, baik dalam bidang pendidikan dan pengajaran,
kemasyarakatan, kerumahtanggaan, perekonomian dan sebagainya yang tidak dapat
dilepaskan dari ajaran-ajaran Islam.
Tegasnya, gerakan Muhammadiyah hendak berusaha untuk menampilkan
wajah Islam dalam wujud yag riil, konkret dan nyata, yang daopat dihayati dirasakan
dan dinikmati oleh umat, sebagai rahmatan lil a’lamin.
2. Muhammadiyah sebagai gerakan Dakwah
Karena pola gerakannya berdasarkan pada QS. Ali Imran ayat 104, maka
tampak bahwa sifat gerakannya selalu mendakwahkan Islam, di tengah-tengah
masyarakat dalam berbagai bentuk. Dalam dakwah amar ma’ruf nai nahi mungkar
Muhammadiyah mengarahkan kepada dua bidang :
· Bidang perorangan
Ø Orang yang telah masuk Islam, sifat dakwahnya adalah tajdid, yaitu pemurnian
ajaran agama Islam sebagaimana yang telah diajarkan dalam Al-Quran dan Al-Hadist,
pemurnian itu meliputi :
Pemurnian Akidah, yaitu tauhid yang bersih dari tahayyul. Khutofat dan syirik serta
pengamatan terhadap benda-benda serta pengeramatan terhadapan manusia baik yang
hidup maupun yang sudah mati.
Pemurnian Ibadah, yaitu membersihkan amal ibadah dari bid’ah dan taqlid, seperti :
berkirim pahala kepada orang yang telah mati dengan bermacam-macam bacaan dan
memperingatinya pada hari tertentu. Memurnikah Akhlak, yaitu berakhlak sesuai
yang dituntunkan Nabi Muhammad SAW.
Ø Orang yang belum masuk Islam, sifat dakwahnya adalah seruan dan ajakan disertai
dengan berbagai alasan dan penjelasan yang penuh dengan kebijaksanaan, sehingga
akhirnya menjatuhkan pilihan Islam sebagai agama yang mampu menyelamatkan
dirinya baik di dunia maupun di akhirat.
· Bidang Masyarakat
Sifat dakwahnya berupa bimbingan, perbaikan, dan peringatan kepada
masyarakat, sambil meyakinkan mereka, bahwa perbaikan masyarakat akan mereka
peroleh apabila mereka melaksanakan petunjuk-petunjuk Allah sebagai pedoman
dalam segala segi kehidupannya. Semua itu dilaksanakansemata-mata untuk
kemaslahatan masyarakat itu sendiri.
3. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Tajdid
Muhammadiyah selalu melangkah dan bergerak sesuai tuntunan nash Al Quran
dan Sunnah, serta menunjukkan metode-metode baru dalam melaksanakan ajaran
Islam di tengah-tengah kehidupan dan perkembangan masyarakat.
Pada ciri ketiga ini yang sangat melekat pada gerakan Muhammadiyah adalah
adanya gerakan tajdid atau reformasi. Sejak awal berdirinya, Muhammadiyah
menempatkan diri sebagai salah satu organisasi yang berkhidmat menyebarluaskan
ajaran ajaran Islam sebagaimana yang tercantum dalam Al Quran dan Sunnah.
Disamping itu juga sekaligus membersihkan berbagai amalan umat yang terang-
terangan menyimpang dari ajaran Islam, baik berupa bid’ah, khurafat dan syirik,
karena bagi Muhammadiyah segala bentuk amalan yang bernuansa sinkretisme
maupun formalis merupakan benalu yang dapat merusak akidah dan ibadah
seseorang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Muhammadiyah adalah salah satu oraganisasi Islam besar di Indonesia. Nama
organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wa sallam,
sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi
pengikut Nabi Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Muhammadiyah didirikan
di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/18 Nopember
1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis, kemudian dikenal dengan Kiyai
Haji Ahmad Dahlan. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai
seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu
dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik,
beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang
sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah yang berjudul “Sejarah Muhammadiyah”, kami dari
kelompok 3 menyadari bahwa masih banyak kesalahan sehingga belum sempurnanya
makalah kami. Maka kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
dosen pembimbing dan teman-teman sekalian.
C. DAFTAR PUSTAKA
· https://tonijulianto.wordpress.com/2012/12/14/sejarah-berdirinya-muhammadiyah-
di-indonesia/
· http://www.muhammadiyah.or.id/id/content-44-cam-tentang-muhammadiyah.html
· http://www.muhammadiyah.or.id/content-178-det-sejarah-singkat.html
· http://suara-muhammadiyah.com/
· http://www.biografiku.com/2011/12/biografi-kh-ahmad-dahlan.html