Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ALIRAN QADARIYAH

Disusun Oleh
Kelompok 1 (XI IPS 4)
1. Ahmad Gilang Ramadan
2. Ari Firdaus
3. Azka As Sajidah
4. Duta Lesmana Mandala Putra
5. Fadhilah Sulastri
6. Firyal Imtyaz
7. Galeri Febriano

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2022/2023


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ ........ i


KATA PENGANTAR.............................................................................................. ....... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ ...... iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... ....... 1
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................. ....... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................... ....... 1
1.3 TUJUAN PENULISAN........................................................................... ....... 1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... ....... 2
2.1 PENGERTIAN DAN PENISBATAN QADARIYAH............................ ....... 2
2.2 SEJARAH AWAL MUNCULNYA PAHAM QADARIYAH............... ....... 2
2.3 LANDASAN BERPIKIR ALIRAN QADARIYAH............................... ....... 2
2.3 POKOK-POKOK PEMIKIRAN PAHAM QADARIYAH..................... ....... 3
BAB III PENUTUP.................................................................................................. ....... 6
3.1 KESIMPULAN........................................................................................ ....... 6
3.2 SARAN.................................................................................................... ....... 6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 7

iii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt. yang telah memberikan segenap
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Aliran
Qadariyah” ini dengan sebagaimana mestinya.
Makalah ini kami susun guna memenuhi tugas Aqidah Akhlak. Selain itu, kami
berharap makalah ini tidak hanya menjadi sekedar rangkaian kata-kata diatas kertas saja. Akan
tetapi dapat menjadi penambah wawasan kita dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.
Dalam penulisan makalah ini tentunya kami sebagai penulis menemui banyak kendala
dalam proses penulisannya. Akan tetapi karena bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak
yang terlibat, kesulitan tersebut dapat teratasi. Kami juga memberikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada ust yayan. selaku guru aqidah akhlak yang telah membimbing
dan memberikan materi selama proses pembelajaran yang berlangsung didalam kelas.
Kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
sekali kekurangan. Sehingga itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan bagi
perbaikan penulisan makalah kedepannya.
Akhir kata, kami tetap berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Wassalamu'alaikum wr.wb

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islam merupakan rahmatan lil 'alamin. Sebagai bentuk realisasinya, Islam selalu
mengajarkan kepada para pengikutnya untuk selalu bertoleransi kepada sesama, baik kepada
umat Islam sendiri maupun kepada para non-muslim.
Didalam kehidupan ini kita tentunya kita tidak bisa memungkiri bahwa kita selalu
dihadapkan dengan berbagai perbedaan. Salah satunya adalah perbedaan dalam memahami
agama. Kita sebagai umat Islam telah mengetahui bahwa didalam agama Islam sendiri terdapat
banyak paham atau aliran kalam. Diantaranya ada paham atau aliran Khawarij, Syiah,
Mu'tazilah, Qadariyah, Asy'ariyah, dll. Berbagai paham ini memiliki karakteristik ajaran dan
pokok” pemikiran yang berbeda-beda antara satu dengan yg lainnya.
Sehingga tak jarang menyebabkan perselisihan dan pertentangan yang berkepanjangan.
Hal ini bukanlah suatu yang baru. Sebab Rasulullah saw sendiri telah bersabda bahwa kelak
sepeninggal beliau umat Islam akan terpecah-belah menjadi 73 kelompok. Akan tetapi hanya
1 saja yang akan masuk surga yaitu Ahlus Sunnah Wal Jama'ah. Terbukti kini berbagai aliran
kalam yang ada sering saling mengklaim diri menjadi yang paling benar. Mereka
mengedepankan egoisme tanpa menghargai aliran yang lain. Bahkan mereka ada yang
dengan mudahnya mengkafirkan umat Islam yang tidak sejalan dengan pemikiran mereka.
Sehingga jadilah dewasa ini banyak kita temukan berbagai kasus akibat adanya
perbedaan paham. Diantaranya seperti kasus-kasus saling membunuh, berselisih, dan
berperang diantara umat Islam sendiri. Sungguh merupakan sebuah ironi yang sangat membuat
miris. Dimana seharusnya kita sebagai sesama umat Islam saling menyayangi dan melindungi.
Bukannya saling menyakiti dan menghabisi.
Jika kita berkaca kepada negara kita sendiri yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia,
merupakan sebuah negara dengan mayoritas pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Hal ini
menjadikan Indonesia sebagai sasaran empuk bagi masuknya paham-paham yang radikal dan
sangat tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan agama Islam itu sendiri.
Kita sebagai rakyat Indonesia khususnya pemeluk agama Islam sudah
sewajibnya memiliki benteng pertahanan yang kuat dan kokoh. Agar aqidah lurus yang sudah
ditanamkan kepada kita sejak kecil tidak menjadi goyah oleh adanya gelombang besar
penyebaran paham-paham yang radikal. Kita harus mempertebal iman agar tidak terjatuh
kepada jalan yang salah dan menyesatkan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian aliran Qadariyah ? dan bagaimana penisbatannya ?
2. Bagaimanakah sejarah awal munculnya aliran Qadariyah ?
3. Apa sajakah dalil yang mereka gunakan sebagai landasan pemikiran mereka ?
4. Apa sajakah pokok-pokok pemikiran dari aliran Qadariyah ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian dan penisbatan nama Qadariyah bagi aliran yang menekan
kebebasan bertindak bagi manusia.
2. Untuk mengetahui sejarah munculnya aliran Qadariyah dalam dunia Islam.
3. Untuk mengetahui ayat”Al-Qur’an manakah yg mereka jadikan sebagai landasan berpikir.
4. Untuk mengetahui pokok”pemikiran aliran Qadariyah yg membuat mereka berbeda dengan
aliran kalam lainnya.
1
BAB 2
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN PENISBATAN QADARIYAH


Pengertian Qadariyah secara etimologi berasal dari bahasa arab yaitu qodaro yang
bermakna kemampuan dan kekuatan. Adapun secara terminologi adalah suatu aliran yang
percaya bahwa segala tindakan manusi tidak diintervensi oleh Allah swt. Aliran ini lebih
menekankan atas kebebasan dan kekuatan manusia dalam mewujudkan perbuatan-
perbuatannya.
Harun Nasution menegaskan bahwa aliran ini berasal dari pengertian bahwa manusia
mempunyai kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya dan bukan berasal dari pengertian
bahwa manusia terpaksa tunduk pada qodar Tuhan. Sebab itulah aliran ini kemudian
dinisbatkan dengan istilah Qadariyah.
Dalam istilah Inggrisnya aliran ini dikenal dengan nama free will dan free act. Mereka
mengemukakan dalil-dalil aql dan dalil-dalil naql (al-Qur’an dan Hadis) untuk memperkuat
pendirian mereka. Jadi, istilah Qadariyah dinisbatkan kepada mereka bukan karena mereka
adalah sebuah aliran yang mengajarkan untuk percaya kepada dalil. Justru
sebaliknya aliran Qadariyah adalah aliran yang melakukan pengingkaran terhadap dalil.
Penyebab lebih dikenalnya penisbatan dan sebutan Qadariyah bagi aliran pengingkar
takdir ini ialah :
1. Tersebar luasnya paham Asy’ariyah sehingga menjadikan kaum Qadariyah dan Mu’tazilah
sebagai minoritas dihadapan kaum Asy’ariyah yang bernotabene sebagai mayoritas.
2. Adanya tuduhan tentang kesamaan paham Qadariyah dengan penganut agama Majusi, sebab
diketahui bahwa kaum Majusi membatasi takdir illahi hanya pada apa yang mereka namakan
sebagai kebaikan saja, sedangkan kejahatan berada diluar takdir illahi.

B. SEJARAH MUNCULNYA ALIRAN QADARIYAH


Aliran Qadariyah muncul sekitar tahun 70H (689M). Aliran ini dipelopori oleh seorang
yang bernama Ma’bad Al-Jauhany,ditanah Iraq. Ia adalah seorang yang alimtentang Al-Qur’an
dan Hadis, tetapi kemudian ia menjadi sesat dan membuat pendapat-pendapat yang salah serta
batal. Akan tetapi meskipun begitu, masih ada juga orang-orang yang terpengaruh sehingga
menjadi pengikutnya. Meskipun golongan ini tidak terlalu besar, akan tetapi golongan ini telah
pernah membuat sejarah didalam kehidupan kaum muslimin.
Semasa hidupnya Ma’bad Al-Jauhany berguru kepada Hasan Al-Bashri sebagaimana
Washil bin Atha’ tokoh pendiri Mu’tazilah. Jadi, Ma’bad termasuk tabi’in atau generasi kedua
sesudah NabiMuhammad saw wafat. Akan tetapi,setelah diketahui oleh pemerintah diwaktu
itu bahwa ia menyebarkan aliran yang salah dan dianggap sesat, lalu ia pun dibunuh. Ada dua
pendapat mengenai kematiannya. Pendapat pertama mengatakan bahwa ia terbunuh
dalam sebuah pertempuran melawan Al-Hajjaj pada tahun 80H. Ia terlibat dalam dunia politik
dengan mendukung gubernur Sajiztan yaitu Abdurrahman Al-Asy’ats menentang kekuasaan
Bani Umayyah. Sedangkan pendapat kedua mengatakan bahwa ia dibunuh oleh khalifah Abdul
Malik bin Marwan dan dimakamkan di Damaskus tahun 80H.
Setelah Ma’bad Al-Jauhany wafat, aliran Qadariyah dilanjutkan penyebarannya oleh
Ghailan Al-Dimasyqi. Ia adalah seorang ahli pidato sehingga banyak orang yang tertarik
dengan kata-kata dan pendapatnya tentang qodar. Maka, Hisyam bin Abdul Malik yang
merupakan khalifah dinasti Umayyah pada masa itu menahannya dan memerintahkan untuk
dipotong kaki dan tangannya. Setelah itu ia dibunuh dan disalib. Sehingga terhentilah usaha
penyebaran aliran Qadariyah yang dilakukan oleh dua tokoh besar aliran Qadariyah tersebut
karena adanya halangan dari penguasa.
C. LANDASAN BERPIKIR ALIRAN QADARIYAH

Di antara dalil-dalil atau ayat-ayat yang mereka gunakan untuk mendukung pemikiran
mereka adalah :

 (QS. Fush-Shilat : 40).


ْ ً ْ َ َ َّ َْ ََ َ َ َ َ ْ َ َ ُ ْ َ َّ َّ
‫ين ُيل ِحدون ِ يف َآي ِاتنا ال َيخف ْون َعل ْينا أف َم ْن ُيلق ِ يف الن ِار خ ْْ ٌي أ ْم َم ْن َيأ ِ َ يت ِآمنا َي ْو َم ال ِق َي َام ِة‬‫ِإن ال ِذ‬
َ َ ُ َ ُ َّ ُ ْ ُ ْ
)٤٠( ‫اع َملوا َما ِشئت ْم ِإنه ِب َما ت ْع َملون ب ِص ْ ٌي‬
Artinya : “Kerjakanlah apa yang kamu kehendaki sesungguhnya Ia melihat apa yang kamu
perbuat”.

 (QS. Al-Kahfi : 29).


Artinya : “Katakanlah kebenaran dari Tuhanmu, barang siapa yang mau beriman maka
berimanlah dan barang siapa yang mau kafir maka kafirlah”.
·
 (QS.Ali Imran :165).
Artinya : “dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), Padahal kamu
telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar),
kamu berkata: "Darimana datangnya (kekalahan) ini?" Katakanlah: "Itu dari (kesalahan) dirimu
sendiri". Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

 (QS.Ar-Ra’du :11).
Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merobah keadaan [Tuhan tidak akan merobah Keadaan mereka, selama mereka tidak merobah
sebab-sebab kemunduran mereka.] yang ada pada diri mereka sendiri”.

D. POKOK-POKOK PIKIRAN ALIRAN QADARIYAH


Ma’bad al-Jauhany menyebarkan aliran Qadariyah di Iraq dalam waktu yang
relatif singkat. Meskipun demikian, hasil yang diperolehnya cukup besar dan gemilang.
Banyak orang yang tertarik dan menganut alirannya. Setelah Ma’bad wafat, aliran ini
disebarluaskan oleh Ghailan al-Dimasyqi sebagaimana yang telah disebutkan diatas. Dengan
usaha Ghailan, aliran Qadariyah pun berkembang sampai ke Iran.
Ajaran Qadariyah yang pokok antara lain adalah manusia mempunyai kemampuan
untuk bertindak (qudrah) dan memilih untuk berkehendak (iradah). Karena itu manusialah
yang berhak menentukan perbuatannya, apakah ia ingin melakukan suatu kebaikan atau
kejahatan. Serta manusia pulalah yang mempertanggung-jawabkan perbuatannya itu
dihadapan Alllah swt.

Secara terperinci pokok-pokok pikiranaliran Qadariyah adalah sebagai berikut:


1. Mengingkari takdir Allah swt.
2. Berlebihan atau melampaui batas didalam menetapkan kemampuan manusia dengan
menganggap mereka bebas berkehendak. Menurut aliran ini didalam perbuatan
manusia,Allah swt tidak mempunyai pengetahuan(ilmu) mengenai perbuatan tersebut dan ia
terlepas dari takdir kecuali setelah sesuatu itu terjadi.
3. Mereka berpendapat bahwa Al-Qur’an itu adalah makhluk (qadim). Hal ini disebabkan oleh
tindakan pengingkaran mereka terhadap sifat Allah swt.
4. Mengenal Allah swt adalah wajib menurut akal dan iman itu ialah mengenal Allah swt.
Jadi, menurut aliran Qadariyah iman adalah pengetahuan dan pemahaman. Sedangkan amal
perbuatan tidak mempengaruhi iman. Artinya seseorang yang berbuat dosa besar
tidak akan mempengaruhi tingkat keimanannya.
5. Mereka mengemukakan pendapat tentang surga dan neraka akan musnah (fana’) setelah ahli
surga merasakan nikmat dan ahli neraka merasakan azab.
Menurut aliran Qadariyah, Allah swt tidak mengetahui segala apapun yang diperbuat
oleh manusia dan tidak pula yang diperbuat oleh manusia itu dengan qudrah dan
iradah Allah swt. Bahkan menurut paham ini manusialah yang mengetahui serta mewujudkan
segala yang diamalkannya itu dan semuanya dengan qudrah dan iradah manusia sendiri. Allah
swt sama sekali tidak ikut campur didalam membuktikan perbuatan-perbuatan itu.
Kaum muslimin (ahlus sunnah wal jamaah) sendiri sudah sepakat seluruhnya
menghukumi aliran Qadariyah ini termasuk golongan kafir. Karena banyak pokok-pokok
pikiran aliran ini yang sangat tidak sesuai dan bertentangan dengan aqidah ahlus sunnah wal
jama'ah yang mengikuti tuntunan Allah swt dan rasul-Nya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sebagai agama rahmatan lil ’alamin dan agama yang menjunjung tinggi adanya toleransi
dalam beragama, Islam sendiri mempunyai problematika internal yang membuat Islam itu
sendiri pecah menjadi banyak kelompok atau aliran. Pada dasarnya aliran-aliran teologi dalam
Islam muncul sejak zaman khalifah Ar-Rasyidin Utsman Ibnu ‘Affan yang menerapkan sistem
nepotisme pada pemerintahannya.
Qadariyah adalah salah satu aliran teologi dalam Islam yang muncul pada zaman
dinasti Umayyah. Qadariyah secara etimologi berasal dari bahasa arab yaitu qodaro yang
artinya kemampuan dan kekuatan. Sedangkan secara istilah Qadariyah adalah aliran yang
melakukan pengingkaran terhadap dalil ‘aql dan naql (Qur’an dan Hadis) serta menekankan
kebebasan kepada manusia dalam mewujudkan perbuatannya. Pendiri aliran ini adalah Ma’had
al-jauhany. Ia adalah seorang alim Al-Qur’an dan Hadis tetapi kemudian ia menjadi sesat dan
mengeluarkan pendapat-pendapat salah dan batal.

Adapun pokok pikiran aliran Qadariyah diantaranya :


1. Mengingkari takdir Allah SWT.
2. Berlebihan dalam menetapkan kemampuan manusia dan menganggap mereka bebas
berkehendak.
3. Menganggap Al-Qur’an adalah makhluk (qadim).
4. Mengungkapkan surga dan neraka akan musnah (fana’).

B. SARAN
Sebagai umat Islam kita haruslah mendalami dan mengkaji ilmu-ilmu yang
ada didalam Al-Qur’an dan Hadis. Supaya kita bisa mengetahui mana hal-hal yang menuju
kepada jalan kebenaran dan mana hal-hal yang menuju kepada kesesatan. Serta kita juga harus
belajar ilmu agama Islam kepada ulama-ulama yang sudah jelas memiliki keluasan ilmu dan
wawasan. Agar berbagai informasi yang kita terima merupakan informasi yang shahih dan
terpercaya.
DAFTAR PUSTAKA

Asmuni, H. Y. (1993). Ilm Tauhid. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.


Asrori, M. (1987). Perkembangan Aliran dalam Ilmu Kalam. Yogyakarta: Biro Penerbitan Fakultas
Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
http://qadariyah.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/notes/jaelani-abdul/faham-qadariyah-latar-belakang-dan
pemahamannya/549530568478220/

Anda mungkin juga menyukai