Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ALIRAN QADARIYAH

“Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Ilmu Kalam”

Dosen pengampu : Tita Rostitawati S.ag.M.fil.i.M.Fil.I

Disusun oleh :

Kelompok 6

Fitria Y. Dama (211032012)

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAN SULTAN AMAI GORONTALO
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telahmemberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikantugas makalah ini dengan judul“Aliran
Qadariyah” serta tak lupa pula penulishaturkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi kita
Muhammad SAWyang telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang
sekarangini yakni zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Makalah ini di persiapkan dan di susun untuk memenuhi tugas perkuliahanserta


menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, di dalam makalah ini penulismenyadari bahwa
penulisanya masih sangat sederhana dan jauh darikesempurnaan. Namun, besar harapan penulis
semoga makalah yang disusunini bisa bermanfaat. Makalah ini dapat terselesaikan atas
usahakeras penulis dan bantuan rekan-rekan dalam diskusi untuk mengisikekuranganya.Dalam
pembuatan makalah ini penulis sangat menyadari bahwa baikdalam penyampaian maupun
penulisan masih banyak kekurangannya untuk itusaran dan kritik dari berbagai pihak sangat
penulis harapkan untuk penunjangdalam pembuatan makalah penulis berikutnya.

Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.


DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR.................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1

1.1 LATAR BELAKANG............................................................................................................. 1

1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................................................... 2

1.3 TUJUAN PENULISAN.......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................... 2

2.1 PENGERTIAN DAN PENISBATAN QADARIYAH......................................................... 2

2.2 SEJARAH AWAL MUNCULNYA PAHAM QADARIYAH............................................ 3

2.3 LANDASAN BERPIKIR ALIRAN QADARIYAH............................................................ 4

2.3 POKOK-POKOK PEMIKIRAN PAHAM QADARIYAH................................................ 4

BAB III PENUTUP....................................................................................................................... 6

3.1 KESIMPULAN....................................................................................................................... 6

3.2 SARAN.................................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................... 7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam merupakan rahmatan lil 'alamin. Sebagai bentuk realisasinya, Islam selalu
mengajarkan kepada para pengikutnya untuk selalu bertoleransi kepada sesama, baik kepada
umat Islam sendiri maupun kepada para non-muslim.

Didalam kehidupan ini kita tentunya kita tidak bisa memungkiri bahwa kita selalu
dihadapkan dengan berbagai perbedaan. Salah satunya adalah perbedaan dalam memahami
agama. Kita sebagai umat Islam telah mengetahui bahwa didalam agama Islam sendiri terdapat
banyak paham atau aliran kalam. Diantaranya ada paham atau aliran Khawarij, Syiah,
Mu'tazilah, Qadariyah, Asy'ariyah, dll. Berbagai paham ini memiliki karakteristik ajaran dan
pokok-pokok pemikiran yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Sehingga tak jarang
menyebabkan perselisihan dan pertentangan yang berkepanjangan.

Hal ini bukanlah suatu yang baru. Sebab Rasulullah saw sendiri telah bersabda bahwa
kelak sepeninggal beliau umat Islam akan terpecah-belah menjadi 73 kelompok. Akan tetapi
hanya 1 saja yang akan masuk surga yaitu Ahlus Sunnah Wal Jama'ah. Terbukti kini berbagai
aliran kalam yang ada sering saling mengklaim diri menjadi yang paling benar. Mereka
mengedepankan egoisme tanpa menghargai aliran yang lain. Bahkan mereka ada yang dengan
mudahnya mengkafirkan umat Islam yang tidak sejalan dengan pemikiran mereka.

Sehingga jadilah dewasa ini banyak kita temukan berbagai kasus akibat adanya
perbedaan paham. Diantaranya seperti kasus-kasus saling membunuh, berselisih, dan berperang
diantara umat Islam sendiri. Sungguh merupakan sebuah ironi yang sangat membuat miris.
Dimana seharusnya kita sebagai sesama umat Islam saling menyayangi dan melindungi.
Bukannya saling menyakiti dan menghabisi.

Jika kita berkaca kepada negara kita sendiri yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia,
merupakan sebuah negara dengan mayoritas pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Hal ini
menjadikan Indonesia sebagai sasaran empuk bagi masuknya paham-paham yang radikal dan
sangat tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan agama Islam itu sendiri.

Kita sebagai rakyat Indonesia khususnya pemeluk agama Islam sudah sewajibnya
memiliki benteng pertahanan yang kuat dan kokoh. Agar aqidah lurus yang sudah ditanamkan
kepada kita sejak kecil tidak menjadi goyah oleh adanya gelombang besar penyebaran paham-
paham yang radikal. Kita harus mempertebal iman agar tidak terjatuh kepada jalan yang salah
dan menyesatkan. Allahumma aamiin.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian aliran Qadariyah ? dan bagaimana penisbatannya ?

2. Bagaimanakah sejarah awal munculnya aliran Qadariyah ?

3. Apa sajakah dalil yang mereka gunakan sebagai landasan pemikiran mereka ?

4. Apa sajakah pokok-pokok pemikiran dari aliranQadariyah ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dan penisbatan nama Qadariyah bagi aliran yang menekan
kebebasan bertindak bagi manusia.

2. Untuk mengetahui sejarah munculnya aliran Qadariyah dalam dunia Islam.

3. Untuk mengetahui ayat-ayat Al-Qur’an manakah yang mereka jadikan sebagai landasan
berpikir mereka.

4. Untuk mengetahui pokok-pokok pemikiran aliran Qadariyah yang membuat mereka berbeda
dengan aliran kalam lainnya.
BAB 2

PEMBAHASAN

A.Pengertian dan Penisbatan Qadariyah

Pengertian Qadariyah secara etimologi berasal dari bahasa arab yaitu qodaro yang
bermakna kemampuan dan kekuatan. Adapun secara terminologi adalah suatu aliran yang
percaya bahwa segala tindakan manusi tidak diintervensi oleh Allah swt. Aliran ini lebih
menekankan atas kebebasan dan kekuatan manusia dalam mewujudkan perbuatan-perbuatannya.

Harun Nasution menegaskan bahwa aliran ini berasal dari pengertian bahwa manusia
mempunyai kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya dan bukan berasal dari pengertian
bahwa manusia terpaksa tunduk pada qodar Tuhan. Sebab itulah aliran ini kemudian dinisbatkan
dengan istilah Qadariyah.

Dalam istilah Inggrisnya aliran ini dikenal dengan nama free will dan free act. Mereka
mengemukakan dalil-dalil aql dan dalil-dalil naql (al-Qur’an dan Hadis) untuk memperkuat
pendirian mereka. Jadi, istilah Qadariyah dinisbatkan kepada mereka bukan karena mereka
adalah sebuah aliran yang mengajarkan untuk percaya kepada dalil. Justru sebaliknya aliran
Qadariyah adalah aliran yang melakukan pengingkaran terhadap dalil.

Penyebab lebih dikenalnya penisbatan dan sebutan Qadariyah bagi aliran pengingkar
takdir ini ialah :

1. Tersebar luasnya paham Asy’ariyah sehingga menjadikan kaum Qadariyah dan Mu’tazilah
sebagai minoritas dihadapan kaum Asy’ariyah yang bernotabene sebagai mayoritas.

2. Adanya tuduhan tentang kesamaan paham Qadariyah dengan penganut agama Majusi,
sebab diketahui bahwa kaum Majusi membatasi takdir illahi hanya pada apa yang mereka
namakan sebagai kebaikan saja, sedangkan kejahatan berada diluar takdir illahi.
B.Sejarah muncul aliran Qadariyah

Aliran Qadariyah muncul sekitar tahun 70H (689M). Aliran ini dipelopori oleh seorang
yang bernama Ma’bad Al-Jauhany,ditanah Iraq. Ia adalah seorang yang alimtentang Al-Qur’an
dan Hadis, tetapi kemudian ia menjadi sesat dan membuat pendapat-pendapat yang salah serta
batal. Akan tetapi meskipun begitu, masih ada juga orang-orang yang terpengaruh sehingga
menjadi pengikutnya. Meskipun golongan ini tidak terlalu besar, akan tetapi golongan ini telah
pernah membuat sejarah didalam kehidupan kaum muslimin.

Semasa hidupnya Ma’bad Al-Jauhany berguru kepada Hasan Al-Bashri sebagaimana


Washil bin Atha’ tokoh pendiri Mu’tazilah. Jadi, Ma’bad termasuk tabi’in atau generasi kedua
sesudah NabiMuhammad saw wafat. Akan tetapi,setelah diketahui oleh pemerintah diwaktu itu
bahwa ia menyebarkan aliran yang salah dan dianggap sesat, lalu ia pun dibunuh. Ada dua
pendapat mengenai kematiannya. Pendapat pertama mengatakan bahwa ia terbunuh dalam
sebuah pertempuran melawan Al-Hajjaj pada tahun 80H. Ia terlibat dalam dunia politik dengan
mendukung gubernur Sajiztan yaitu Abdurrahman Al-Asy’ats menentang kekuasaan Bani
Umayyah. Sedangkan pendapat kedua mengatakan bahwa ia dibunuh oleh khalifah Abdul Malik
bin Marwan dan dimakamkan di Damaskus tahun 80H.

Setelah Ma’bad Al-Jauhany wafat, aliran Qadariyah dilanjutkan penyebarannya oleh


Ghailan Al-Dimasyqi. Ia adalah seorang ahli pidato sehingga banyak orang yang tertarik dengan
kata-kata dan pendapatnya tentang qodar. Maka, Hisyam bin Abdul Malik yang merupakan
khalifah dinasti Umayyah pada masa itu menahannya dan memerintahkan untuk dipotong kaki
dan tangannya. Setelah itu ia dibunuh dan disalib. Sehingga terhentilah usaha penyebaran aliran
Qadariyah yang dilakukan oleh dua tokoh besar aliran Qadariyah tersebut karena adanya
halangan dari penguasa.

C. Landasan Berfikir Aliran Qadariyah

Di antara dalil-dalil atau ayat-ayat yang mereka gunakan untuk mendukung pemikiran
mereka adalah :
· (QS. Fush-Shilat : 40).

‫ار َخ ْي ٌر أَ ْم َم ْن يَأْتِي آ ِمنًا يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة‬


ِ َّ‫إِ َّن الَّ ِذينَ ي ُْل ِح ُدونَ فِي آيَاتِنَا ال يَ ْخفَوْ نَ َعلَ ْينَا أَفَ َم ْن ي ُْلقَى فِي الن‬
)٤٠( ‫صي ٌر‬ ِ َ‫ا ْع َملُوا َما ِش ْئتُ ْم إِنَّهُ بِ َما تَ ْع َملُونَ ب‬

Artinya : “Kerjakanlah apa yang kamu kehendaki sesungguhnya Ia melihat apa yang kamu
perbuat”.

· (QS. Al-Kahfi : 29).

Artinya : “Katakanlah kebenaran dari Tuhanmu, barang siapa yang mau beriman maka
berimanlah dan barang siapa yang mau kafir maka kafirlah”.

· (QS.Ali Imran :165).

Artinya : “dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), Padahal kamu
telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar),
kamu berkata: "Darimana datangnya (kekalahan) ini?" Katakanlah: "Itu dari (kesalahan) dirimu
sendiri". Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

· (QS.Ar-Ra’du :11).

Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah
keadaan [Tuhan tidak akan merobah Keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-
sebab kemunduran mereka.] yang ada pada diri mereka sendiri”.
D. Pokok-pokok Pikiran Aliran Qadariyah

Ma’bad al-Jauhany menyebarkan aliran Qadariyah di Iraq dalam waktu yang relatif
singkat. Meskipun demikian, hasil yang diperolehnya cukup besar dan gemilang. Banyak orang
yang tertarik dan menganut alirannya. Setelah Ma’bad wafat, aliran ini disebarluaskan oleh
Ghailan al-Dimasyqi sebagaimana yang telah disebutkan diatas. Dengan usaha Ghailan, aliran
Qadariyah pun berkembang sampai ke Iran.

Ajaran Qadariyah yang pokok antara lain adalah manusia mempunyai kemampuan untuk
bertindak (qudrah) dan memilih untuk berkehendak (iradah). Karena itu manusialah yang berhak
menentukan perbuatannya, apakah ia ingin melakukan suatu kebaikan atau kejahatan. Serta
manusia pulalah yang mempertanggung-jawabkan perbuatannya itu dihadapan Alllah swt.

Secara terperinci pokok-pokok pikiranaliran Qadariyah adalah sebagai berikut:

1. Mengingkari takdir Allah swt.

2. Berlebihan atau melampaui batas didalam menetapkan kemampuan manusia dengan


menganggap mereka bebas berkehendak. Menurut aliran ini didalam perbuatan manusia,Allah
swt tidak mempunyai pengetahuan(ilmu) mengenai perbuatan tersebut dan ia terlepas dari takdir
kecuali setelah sesuatu itu terjadi.

3. Mereka berpendapat bahwa Al-Qur’an itu adalah makhluk (qadim). Hal ini disebabkan oleh
tindakan pengingkaran mereka terhadap sifat Allah swt.

4. Mengenal Allah swt adalah wajib menurut akal dan iman itu ialah mengenal Allah swt. Jadi,
menurut aliran Qadariyah iman adalah pengetahuan dan pemahaman. Sedangkan amal perbuatan
tidak mempengaruhi iman. Artinya seseorang yang berbuat dosa besar tidak akan mempengaruhi
tingkat keimanannya.

5. Mereka mengemukakan pendapat tentang surga dan neraka akan musnah (fana’) setelah ahli
surga merasakan nikmat dan ahli neraka merasakan azab.

Menurut aliran Qadariyah, Allah swt tidak mengetahui segala apapun yang diperbuat oleh
manusia dan tidak pula yang diperbuat oleh manusia itu dengan qudrah dan iradah Allah swt.
Bahkan menurut paham ini manusialah yang mengetahui serta mewujudkan segala yang
diamalkannya itu dan semuanya dengan qudrah dan iradah manusia sendiri. Allah swt sama
sekali tidak ikut campur didalam membuktikan perbuatan-perbuatan itu.

Kaum muslimin (ahlus sunnah wal jamaah) sendiri sudah sepakat seluruhnya
menghukumi aliran Qadariyah ini termasuk golongan kafir. Karena banyak pokok-pokok pikiran
aliran ini yang sangat tidak sesuai dan bertentangan dengan aqidah ahlus sunnah wal jama'ah
yang mengikuti tuntunan Allah swt dan rasul-Nya
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai agama rahmatan lil ’alamin dan agama yang menjunjung tinggi adanya toleransi
dalam beragama, Islam sendiri mempunyai problematika internal yang membuat Islam itu sendiri
pecah menjadi banyak kelompok atau aliran. Pada dasarnya aliran-aliran teologi dalam Islam
muncul sejak zaman khalifah Ar-Rasyidin Utsman Ibnu ‘Affan yang menerapkan sistem
nepotisme pada pemerintahannya.

Qadariyah adalah salah satu aliran teologi dalam Islam yang muncul pada zaman dinasti
Umayyah. Qadariyah secara etimologi berasal dari bahasa arab yaitu qodaro yang artinya
kemampuan dan kekuatan. Sedangkan secara istilah Qadariyah adalah aliran yang melakukan
pengingkaran terhadap dalil ‘aql dan naql (Qur’an dan Hadis) serta menekankan kebebasan
kepada manusia dalam mewujudkan perbuatannya. Pendiri aliran ini adalah Ma’had al-jauhany.
Ia adalah seorang alim Al-Qur’an dan Hadis tetapi kemudian ia menjadi sesat dan mengeluarkan
pendapat-pendapat salah dan batal.

Adapun pokok pikiran aliran Qadariyahdiantaranya :

1. Mengingkari takdir Allah SWT.

2. Berlebihan dalam menetapkan kemampuan manusia dan menganggap mereka bebas


berkehendak.

3. Menganggap Al-Qur’an adalah makhluk (qadim).

4. Mengungkapkan surga dan neraka akan musnah (fana’).

B. Saran

Sebagai umat Islam kita haruslah mendalami dan mengkaji ilmu-ilmu yang ada didalam
Al-Qur’an dan Hadis. Supaya kita bisa mengetahui mana hal-hal yang menuju kepada jalan
kebenaran dan mana hal-hal yang menuju kepada kesesatan. Serta kita juga harus belajar ilmu
agama Islam kepada ulama-ulama yang sudah jelas memiliki keluasan ilmu dan wawasan. Agar
berbagai informasi yang kita terima merupakan informasi yang shahih dan terpercaya.
DAFTAR PUSTAKA

Asmuni, H. Y. (1993). Ilm Tauhid. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Asrori, M. (1987). Perkembangan Aliran dalam Ilmu Kalam. Yogyakarta: Biro Penerbitan
Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

http://qadariyah.blogspot.co.id/

https://www.facebook.com/notes/jaelani-abdul/faham-qadariyah-latar-belakang-dan-
pemahamannya/549530568478220/

Anda mungkin juga menyukai