Anda di halaman 1dari 8

TOKOH DAN AJARAN ALIRAN QADARIYAH

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Kalam
Dosen Pengampu : Dr. Al-Fadhli M.Ag.

Disusun oleh:

Irfansyah Rafsanjani (11190340000138)

PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan penulis keteguhan
serta kelancarana dalam mengerjakan makalah ini. Terimakasih kami ucapkan
kepada para penulis buku, jurnal dan artikel yang dengan semangat tinggi
mendedikasikan hasil karyanya untuk mempermudah pengerjaan makalah ini.
Kepada bapak dosen kami selaku mahasiswa berterima kasih sebesar-besarnya
karena telah bersedia membimbing kami dalam berbagai aspek terkait dengan ilmu
kalam seperti pada makalah saya yang berjudul ALIRAN QADARIYAH sulit
rasanya saya bisa menyelesaikan apabila bapak dosen tidak memberikan kejelasan
materi dan pemahaman kepada saya. Kepada para pembaca, mungkin makalah ini
masih banyak kekurangan, akan tetapi dilain sisi kami mencoba memberikan
informasi yang actual melalui sumber yang terpercaya sehingga mungkin para
pembaca bisa menjadikan makalah saya sebagai salah satu referensi dalam
pembuatan karya tulis lainnya nanti.

Senin, 22 Maret 2021


DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR………………………………………………………….2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………3
BAB 1 …………………………………………………………………………..4
PENDAHULUAN……………………………………………………………....4
Latar belakang…………………………………………………………………..4
1. Rumusan masalah………………………………………………………..4
2. Tujuan Masalah…………………………………………………………..4
BAB II…………………………………………………………………………..5
PEMBAHASAN………………………………………………………………..5
A. Tokoh dan ajaran aliran Qadariyah……………………………………...5
1. Aliran Qadariyah……………………………………………………..5
2. Asal-usul aliran Qadariyah……………………………………….......5-6
3. Tokoh-tokoh aliran Qadariyah……………………………………….6
4. Doktrin-doktrin aliran Qadariyah…………………………………….6
BAB III………………………………………………………………………….7
PENUTUP………………………………………………………………………7
kesimpulan………………………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKAA…………………………………………………………8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Agama islam sangat menjunjung tinggi akal, dengan adanya akal manusia
mampu membedakan mana yang salah dan benar. Termasuk dalam hal ini islam
yang dibawa Nabi Muhammad menjadikan akal sebagai salah satu media dalam
mempelajarai kitab suci Al-Qur’an dan merasionalkan keadaan social sekitar, pada
masa rasulullah, belum ada aliran yang muncul dan perbedaan pendapat yang
mencolok, hal ini didasari karena pada masa itu hanya rasulullah yang dirasa
mampu untuk memecahkan berbagai permasalahan yang ada. Setelah Rasulullah
wafat, baru muncul perbedaan pemahaman terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah
yang menimbulkan konflik. Dilantiknya utsman bin Affan sebagai khalifah yang
ke-3 menimbulkan ketidaksenengan dari berbagai pihak, sehingga puncaknya
adalah dengan terbunuhnya utsman. Konflik yang muncul sejak awal tidak hanya
berheti disitu saja, diangkatnya Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah yang ke-4
membuat Muawiyah ibn sufyan tidak puas dan akhirnya menyebabkan perpecahan
diantara umat islam. Puncaknya ketika kubu Ali bin Abi Thalib dan kubu
Muawiyah ibn Aufyan bertemu di medan perang yang dinamakan sebagai perang
Siffin.
Munculny aliran-aliran awal seperti khawarij dan syi’ah memberikan
gambaran bahwa kondisi social masyarakat pada masa itu tidak begitu stabil.
Perbedaan pemahaman terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah menajdikan Khazanah
theological islam menjadi lebih beragam, tapi dilain sisi juga sebagai wujud saling
klaim kebenaran sehingga islam akhirnya terpecah menjadi beberapa aliran
termasuk yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu Aliran Qadariyah,
1. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan aliran qadariyah?
2. Bagaimana asal-usulnya aliran qadariyah?
3. Siapa saja tokoh-tokoh dalam aliran qadariyah?
4. Apasaja doktrin-doktrin dalam aliran qadariyah?
2. Tujuan masalah
1. Menjelaskan apa yang di maksud dengan aliran qadariyah.
2. Menjelaskan bagaimana asal-usul aliran qadariyah.
3. Menjelaskan siapa saja tokoh-tokoh yang ada dalam aliran qadariyah.
4. Menjelaskan apa saja doktrin-doktrin dalam aliran qadariyah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Aliran Qaddariyah
Qaddariyah berasal dari kata *qodar* yang artinya memutuskan dan kemampuan
dan memiliki kekuatan, sedangkan sebagai aliran dalam memberikan penekanan
terhadap kebebasan dan kekuatan manusia dalam menghasilkan penekanan terhadap
kebebasan dan kekuatan manusia dalam menghasilkan perbuatan-perbuatannya.
Dalam paham qadariyah manusia dipandang mempunyai qudrat atau kekuatan untuk
melaksanakan kehendaknya, dan bukan berasal dari pengertian bahwa manusia
terpaksa tunduk kepada Qasar atau pada Tuhan.
Adapun menurut pengertian terminology Qodariyyah adalah suatu aliran yang
mempercayai bahwa segala tindakan manusia tidak diintervensi oleh tuhan. Aliran
ini juga berpendapat bahwa tiap-tiap orang adalah pencipta bagi segala
perbuatannya, ia dapat berbuat sesuatu atau meninggalkannya atas kehendak sendiri.
Berdasarkan pengertian tersebut, qodariyyah merupakan nama suatu aliran yang
memberikan suatu penekanan atas kebebasan dan kekuatan manusia dalam
mewujudkan perbuatannya. Harun Nasution menengaskan bahwa kaum qodariyyah
berasal dari pengertian bahwa manusia mempunyai qodrat atau kekuatan untuk
melaksanakan kehendaknya, akan tetapi bukan berarti manusia terpaksa tunduk pada
qodrat Tuhan. Kata qadar dipergunakan untuk menamakan orang yang mengakui
qadar digunakan untuk kebaikan dan keburukan pada hakekatnya kepada Allah.22
1. Asal Usul Aliran Qadariyah
Sekilas pemahaman qadariyah ini sangat ideal dan sesuai dengan ajaran islam.
Di samping benar menurut logika, juga didasarkan pada ayat-ayat al-qur’an dan
hadis yang memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih dan
menentukan perbuatannya senidir. Akan tetapi jika kita mendalami ajaran Al-
qur’an dan Hadis secara komprehensif serta memerhatikan realitas kehidupan
sehari-hari, maka akan tampak jelas bahwa paham Qadariyah yang tidak
mempercayai adanya takdri adalah mengandung berbagai kelemahan dan telah
menyimpang dari ajaran islam yang benar.23
2. Tokoh-tokoh aliran Qadariyah:
• Ma’bad al-Jauhani
• Ghailan al-Dimasyqi
3. Doktrin-doktrin aliran Qadariyah
• Manusia memiliki kebebasan untuk menentukan tindakannya sendiri
• Dalam memahami takdir aliran Qadariyah terlalu liberal
• Aliran Qadariyah mengukur keadilan Allah dengan barometer keadilan
manusia
• Paham ini tidak percaya jika ada takdir dari allah.24

22.
Yusran Asmuni, Dirasah Islamiyah:Pengantar studi sejarah kebudayaan islam dan pemikiran.
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996). Hlm.
Jurnal Ad-Dirasah:Jurnal Hasil Pembelajaran Ilmu-Ilmu Keislaman
23.
Hamdan Rasyid dan Syaiful Hadi El-Sutha, Panduan Muslim Sehari-hai lahir sampai mati,
(Jakarta: Wahyu Qolbu, 2016), hlm. 140.
24.
Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El-Sutha, Panduan muslim…, hlm. 141.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Aliran qadariyah merupakan aliran yang berafiliasi dengan paham free
will atau free act, dimana dalam aliran ini kebebasan manusia dalam terhadap
perbuatan tidak ada sangkut pautnya dengan keberadaan tuhan. Dalam hal ini
aliran qadariyah mengangap bahwa tuhan hanya sebatas perlambang simbolik
dari hokum-hokum yang tertera dalam al-Qur’an dan As-Sunnah, lain dari itu
manusia memiliki hak untuk menentukan kebebasan dan mempertanggung
jawabkannya sendiri.
Dalam perkembangannya, aliran Qadariyah membawa berbagai
doktrin-doktrin terkait dengan pemahaman mereka terhadap takdir dan tuhan.
Menurut aliran ini, tuhan menciptakan alam dan seluruh isinya yang dalam al-
qur’an adalah sunnatullah. Secara ilmiah manusia tidak dapat merubahnya,
tapi manusia dapat melakukan berbagai cara untuk merubah takdir terhadap
dengan usaha-usahanya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bacaanmadani.com/2018/02/pengertian-qadariyah-tokoh-
aliran.html?m=1
Achmad Surya,pemikiran jabariyah dan Qadariyah (Achmad
surya.id1945.com)
Hamdan Rasyid dan Syaiful hadi El-Sutha, Pandun Muslim Sehari-hari dari
lahir sampai mati (Jakarta, WahyuQolbu, 2016)
Faizal Amin, Ilmu Kalam Sejarah Pemikiran Islam dan Aktualisasinya,
(Pontianak:SRAIN Pontianak Press,2012)

Anda mungkin juga menyukai