Kelompok 2:
1..Ridwan (230603045)
2.Manyu Ismail Marzuki (230603054)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang maha esa,yg telah memberikan
Taufik dan hidayahnya, sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat waktu.
Tujuan utama pembuatan makalah ini untuk menyelesaikan tugas matkul TAUHID
DAN ILMU KALAM yg di berikan oleh dosen pengampu kami dr.H.lalu muchsin
effendi,MA. kami juga harapan semoga dgn makalah ini dapat menambah pengetahuan
pembaca mengenai ilmu-ilmu tentang tauhid dan ilmu Kalam.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh kata sempurna, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan keritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan makalah ini,
sehingga makalah ini bisa menjadi lebih baik untuk pembaca dan juga untuk kami
sebagai penyusun.
DAFTAR ISI
KOVER
KATA PENGANTAR......................... ........................... ..........................i
DAFTAR ISI...................................................................................... .....ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... .1
A. LATAR BELAKANG....................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH........... ...................................................1
C. TUJUAN....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................... .................................................2
A. SEJARAH KEMUNCULAN KELOMPOK SALAFIYYAH...................2
B. SEJARAH KEMUNCULAN KELOMPOK QADARIYYAH .................4
C. SEJARAH KEMUNCULAN KELOMPOK JABARIYYAH ..................6
D. TOKOH-TOKOH YANG YG SANGAT BERPENGARUH DALAM
KELOMPOK SALAFIYYAH ,QADARIYYAH DAN JABARIYYAH....7
BAB III PENUTUP..................................................................................8
A. KESIMPULAN..........................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................10
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Ilmu kalam merupakan ilmu yang membahas tentang keesaan Allah,
yang berisi keyakinan-keyakinan kebenaran agama yang di perintahkan
melalui Ilmu kalam atau metodologi termasuk salah satu bidang studi Islam
yang amat dikenal baik oleh kalangan akademis maupun oleh masyarakat
pada umumnya.
Ilmu kalam sangat penting untuk di pelajari, dalam makalah ini salah satu
pembahasan dalam ilmu kalam yg akan di bahas yaitu terkait dengan
berbagai firqah-firqah ( pemahaman ) dalam Islam.
B. Rumusan Masalah
1.Apa sejarah munculnya kelompok salafiyyah.?
2.Apa sejarah munculnya kelompok qadariyyah.?
3.Apa sejarah munculnya kelompok jabariyyah. ?
4.siapa saja tokoh-tokoh yang sangat berpengaruh dalam kelompok
Salafiyah,qadariyyah dan jabariyyah. ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sebab munculnya kelompok salafiyyah,qadariyyah,
Dan jabariyyah.
2.untuk mengetahui tokoh-tokoh yang berpengaruh di dalam kelompok
Salafiyyah, qadariyyah dan jabariyyah.
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah kemunculan kelompok salafiyyah
Sebelum kita membahas masalh salafiyyah, kami akan menguraikan
sedirkit tentang siapakan orng salaf itu. Secara bahasa, akar kata salaf
bermakna mendahului (taqaddum wa sabq), sedang kata salaf al-salaf
bermakna orang-orang yang telah berlalu .(1). Dalam perkembangan
ilmu fiqh kata al-salaf merupakan nama bagi setiap orang yang diikuti
pendapatnya dalam persoalan agama. Namun yg kita maksut dalam hal ini
adalah kelompok- kelompok salafiyyah, yg di mana salafiyyah adalah
kelompok orang yang paling layak untuk disebut sebagai orang yang
memahami firman Allah swt dan mengetahui sunnah RasuluLlah saw.(2)
Hal ini sudah disepakati oleh semua umat Islam, termasuk umat Islam
Indonesia.
Di indonesia kata salaf telah lama dikenal, terutama di lembaga
pendidikan tradisional, yang dalam konteks ini biasanya dipahami sebagai
ulama-ulama abad pertengahan. Namun kemudian muncul golongan
tertentu, yang mengidentifikasi-diri sebagai salafi, yang agak eksklusif dari
mainstream umat Islam dan mengaku berkomitmen untuk secara ketat
menaati ajaran al-salaf as-sālih dan beberapa ulama tertentu yang
dianggap sejalan dengan dengannya. Kelompok ini cenderung sangat
ketat dalam memahami agama, yang tidak sesuai dengan karakter
wasat}iyyah (pertengahan) dalam Islam.(3).Persoalan yang muncul
kemudian adalah eksklusifitas intelektual yang ditunjukan golongan ini
terhadap umat Islam lain yang menyebabkan mereka cenderung tidak
mengakui otoritas ulama di luar yang mereka akui sejalan dengan otoritas
salaf, kecuali apabila pendapat itu sejalan dengan pandangan mereka.
(4)1
Kata salafiyah berasal dari kata salafa, yaslufu, dan salafan yang
berpadanan dengan kata taqaddama dan mada yang berarti berlalu,
sesudah lewat atau terdahulu. As-salaf berarti al-mutaqaddimina fi as-asair, yakni
orang yang terdahulu, berlalu dan sudah lewat tindakannya. Mahmud Sa‟ad salaf
artinya ulama terdahulu, selain itu juga digunakan untuk merujuk generasi sahabat, (1)
tabi‟in,(2) tabi‟it tabi‟in, para pemuka abad ke-3 H dan para pengikutnya pada abad ke-
11. al-Khayl, Vol. 3, 1050.15 Abu al-Abbas Ahmad bin Muhammad al-Qasthalani, Irsyād al-Sāri li Syarh}S}ah}īh} al-
Bukhāri.
3.Muchlis M. Hanafi, ”Konsep Al-Wasathiyyah dalam Islam”, dalam ‘Kumpulan Makalah Peneliti INSISTS..
2 1.wahidin 2017
2.mufid 2013
3.ahmad 2012
4 yang terdiri dari para muhadditsin (4) dan lainnya, yang selanjutnya sering di sebut
salafus salih. As-salafus salih ialah generasi awal yang terdiri dari kalangan mereka yang
berilmu, mendapat hidayah melalui petunjuk Nabi SAW., dan sebagai pemelihara
sunnah nabi yang diridhai Allah. Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama
(masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti
mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah
SWT dan Allah SWT menyediakan bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai di
dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.
Pada awalnya salafi atau salafiyah terbatas pada faham semata, yang muncul dari para
pengikut madzhab Imam Hanbali pada tahun ke-7 H, paham ini makin populer. Pada
abad ke-12 H di tangan Syaikh Al-Islam ibn Taimiyah secara normatif salafi merupakan
idealisasi paling harfiyah untuk menjalankan praktik hidup generasi terdahulu. Generasi
terbaik pasca nabi.3 (3).
3 1.sahabat adalah setiap orang yg beriman kepada nabi Muhammad Saw semasa
hidupnya dan berkumpul dgnnya dan mati dalam keadaan muslim.( al itaq bisyarhi abi
syujaq hal14).
2.tabi’in adalah orang bertemu dgn salah satu sahabat walau sebentar kemudian dia
beriman.( isadurrofik wabugyatussodik 1/11).
3.ahmad 2012.
mempengaruhi keimanannya.
3. Orang yang sudah beriman tidak perlu tergesa-gesa menjalankan
ibadah dan amal-amal kebajikan lainnya.(3)4
Sejarah lahirnya aliran Qadariyah tidak dapat diketahui secara pasti dan
masih merupakan sebuah perdebatan. Akan tetepi menurut Ahmad Amin,
dan ada sebagian para pakar teologić(1) zaman dahulu yang mengatakan
bahwa Qadariyah pertama kali dimunculkan oleh Ma’bad al- Jauhani dan
Ghilan ad-Dimasyqi sekitar tahun 70 H/689M.
Kedua tokoh inilah yang pertama kali mempersoalkan tentang Qadar.
Semasa hidupnya Ma’bad al-juhani berguru dengan al-Bisri, sebagaiman
Washil bin Atha’ tokoh pendiri Muktazilah. Jadi Ma’bad termasuk tabiin
atau generasi kedua setelah Nabi. Sedangkan Ghailan semula tinggal di
Damaskus, ia seorang ahli pidato sehingga banyak orang yang tertarik
engan kata-kata dan pendapatnya.Kedua tokoh qadariyah ini mati
terbunuh. Mabad al-jualni mati terbunuh dalam pertempuran maelawan
Hajjaj tahun 80 H. ia terlibat dalam dunia politik dengan mendukung
gubernur Sajistan, Abdurrahman al-Asy’ats, menentang kekuasaan Bani
Umayyah. Sedangkan Ghailan al-Dimasyqi di hukurn bunuh pada masa
pemerintahan Hisyam bin Abdul Malik (pada tahun 105-125H/724-743M),
khalifah dinasti Umayyah kesepuluh. Hukuman bunuh atas Ghailan
dilakukan karena ia terus menyebar luaskan faham qadariyah yang
dianggap membahayakan pemerintah. Ghailan gigih menyebar luaskan
faham qadariyah di Damaskus sehingga mendapat tekanan dari khalifah
umar bin Abdul Aziz (717-720M).
Latar belakang timbulnya qadariah ini sebagai Isyarat menentang
kebijakan politik Bani Umayyah yang di anggapnya kejam. Apabila fikroh
Jabariah berependapat bahwa khalifah Bani Umayyah membunuh orang,
hal itu karena sudah di takdirkan Allah dan hal ini berarti merupakan
topeng kekejaman Bani Umayyah, maka fikroh(2) qadariah mau
membatasi qadar tersebut. Mereka mengatakakan bahwa Allah itu adil,
maka Allah akan menghukum orang yang bersalah dan memberi pahala
kepada orang yang berbuat kebaikan. 5 Manusia harus bebas dalam dalam
4 1.campur tangan.
2.ketentuan Allah SWT sejak zaman azzali.
3.https:// takberhentiberharap.wordpress.com/.
A. Kesimpulan
3. https://m-kumparan-com.
8.https:// takberhentiberharap.wordpress.com/.