Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SUMBER AJARAN ISLAM

KELAS : X AGAMA 2

DISUSUN OLEH:

 M. ARASY ABID AS

 MUH. ABUDZAR ALGIFARI

 AURA NABILA

 FITRAH

MA NUHIYAH PAMBUSUANG

TAHUN AJARAN 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan berkah dan
izinnya, makalah tentang “Sumber Ajaran Islam” dapat kami selesaikan dengan
waktu yang telah di tentukan sebelumnya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan,
namun tentu saja selalu ada yang kurang. Penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Kami ucapkan
terimakasih, dan semoga isi makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Pambusuang, 31 Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................................. 1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................2
A. Kedudukan Al-Qur’an sebagai sumber ajaran Islam............................................ 2
B. Kedudukan As-Sunnah sebagai sumber ajaran Islam........................................... 3
C. Pengertian Ijtihad.................................................................................................. 4
BAB III PENUTUP...................................................................................................... 5
A. Kesimpulan............................................................................................................5
B. Saran......................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................6

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam sebagai agama terakhir, diketahui memiliki banyak karakteristik
yang khas dibandingkan dengan agama-agama lain yang datang sebelumnya.
Berbagai literatur yang berbicara tentang islam dapat dijumpai dalam berbagai
aspek. Dalam upaya memahami agama islam, perlunya memahami arti dari
pengertian agama islam itu sendiri adalah modal utama bagi memahami dan
meyakini agama islam ini. Adapun Dari segi kebahasaan, Islam berasal dari
bahasa Arab yaitu dari kata “salima” yang mengandung arti selamat, sentosa dan
damai. Lalu kata “salima” tersebut diubah menjadi bentuk “aslama” yang berarti
berserah diri masuk kedalam kedamaian..Agama islam merupakan agama yang
memiliki pemahaman agama yang komprehensif dikarenakan melibatkan berbagai
aspek pendekatan dalam pemahamannya itu sendiri.
Kualitas pemahaman agama islam sendiri berpengaruh besar pada pola
pikir, sikap dan tindak keislaman lainnya. Dan tentu saja, dalam memahami
agama islam sendiri perlunya kita mengetahu dari mana asal segala keputusan dan
hukum yang ada di agama islam sangatlah penting. Agama islam memiliki
pedoman atau sumber hukum yang kuat, relevan, tidak kontekstual sehingga
menciptakan suatu agama yang sempurna dalam segala hal dan kompleks.

B. RumusanMasalah
1. Bagaimana kedudukan Al-Qur’an sebagai sumber ajaran islam?
2. Bagaimana kedudukan As-Sunnah sebagai sumber ajaran islam?
3. Apa yang dimaksud dengan Ijtihad?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahuikedudukan Al-Qur’an sebagai sumber ajaran islam.
2. Untuk mengetahui kedudukan As-Sunnah sebagai sumber ajaran islam.
3. Untukmengetahui dan memahami apa itu Ijtihad.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kedudukan Al-Qur’an Sebagai Sumber Ajaran Islam


Secara etimologi Alquran berasal dari kata qara’a, yaqra’u, qiraa’atan, atau
qur’anan yang berarti mengumpulkan (al-jam’u) dan menghimpun (al-dlammu).
Sedangkan secara terminologi (syariat), Alquran adalah Kalam Allah ta’ala yang
diturunkan kepada Rasul Muhammad. Dan Manna al-Qaaththan secara ringkas
mengutip pendapat para ulama pada umumnya yang menyatakan bahwa Al-qur’an
adalah firman Allah diturunkan kepada nabi Muhammad saw dan dinilai ibadah
bagi yang membacanya.
Al-Qur’an memiliki kedudukan yang sangat tinggi dari seluruh ajaran islam.
Al-Qur’an sebagai sumber utama dan pertama sehingga umat islam menjadikan
Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya. Adapun fungsi dari Al-Qur’an itu sendiri
adalah sebagai konfirmasi dalam memperkuat keyakinan pendapat akal pikiran,
dan sebagai informasi terhadap hal-hal yang tidak dapat diketahui oleh akal.
Kemudian, Al-qur’an juga berfungsi sebagai suatu tata cara atau aturan untuk
mengatur jalannya kehidupan manusia agar berjalan lurus

Al-Quran mengandung tiga komponen dasar hukum, sebagai berikut:


1) Hukum I’tiqadiah, yakni hukum yang mengatur hubungan rohaniah manusia
dengan Allah SWT dan hal-hal yang berkaitan dengan akidah/keimanan.
2) Hukum Amaliah, yakni hukum yang mengatur secara lahiriah hubungan
manusia dengan Allah SWT, antara manusia dengan sesama manusia, serta
manusia dengan lingkungan sekitar.
3) Hukum Khuluqiah, yakni hukum yang berkaitan dengan perilaku normal
manusia dalam kehidupan, baik sebagai makhluk individual atau sosial.

B. Kedudukan As-Sunnah Sebagai Sumber Ajaran Islam


Menurut bahasa, As-sunnah artinya adalah jalan hidup yang dibiasakan.
Kata As-sunnah pengertiannya juga sering dikaitkan dengan kata-kata Al-hadist,
Al-khabar, dan Al-atsar. Menurut sebagian ulama, penyebutan tersebut memiliki
arti yang saling berbeda, dimana As-sunnah adalah sesuatu yang dibiasakan nabi

2
muhammad, Al hadist adalah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi muhammad
baik ucapan, perbuatan, maupin ketetapan namun jarang dibiasakan oleh nabi, dan
Khabar adalah ucapan, perbuatan, dan ketetapan yang berasal dari sahabat, serta
Atsar adalah ucapan, perbuatan, dan ketetapan yang berasal dari para
tabi’in.Namun, menurut Jumhurul Ulama atau kebanyakan ulama ahli,
mengatakan bahwa semua penyebutan diatas memiliki makna yang sama saja
yaitu segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw baik dalam
bentuk ucapan, perbuatan maupun ketetapan.
AS-Sunnah adalah sumber ajaran kedua setelah Al-Qur’an yang berfungsi
sebagai penjelasan tentang pesan-pesan Al-Qur’an. Kedudukan As-sunnah
sebagai sumber ajaran islam didasarkan pada kesepakatan seluruh sahabat untuk
menetapkan tentang wajib mengikuti hadist, baik pada mada Rasullullah masih
hidup maupun setelah beliau wafat. Dan keberadaan as-sunnah sendiri didasari
karena ayat-ayat al-qur’an yang masih bersifat global dan umum sehingga kurang
detail dan terperinci.

Adapun macam-macam As-Sunnah diantaranya:


A. Ditinjau dari bentuknya
1) Sunnah qauliyah, yaitu semua perkataan Rasulullah
2) Sunnah fi’liyah, yaitu semua perbuatan Rasulullah
3) Sunnah taqririyah, yaitu penetapan dan pengakuan Rasulullah
4) Sunnah hammiyah, yaitu sesuatu yang telah direncanakan akan
dikerjakan tapi tidak sampai dikerjakan
Ditinjau dari segi jumlah orang-orang yang menyampaikannya
1) Mutawatir, yaitu yang diriwayatkan oleh orang banyak
2) Masyhur, diriwayatkan oleh banyak orang, tetapi tidak sampai
(jumlahnya) kepada derajat mutawatir
3) Ahad, yang diriwayatkan oleh satu orang.
Ditinjau dari kualitasnya
1) Shahih, yaitu hadits yang sehat, benar, dan sah
2) Hasan,yaitu hadits yang baik, memenuhi syarat shahih, tetapi dari segi
hafalan pembawaannya yang kurang baik.
3) Dhaif, yaitu hadits yang lemah
4) Maudhu’, yaitu hadits yang palsu.

3
Ditinjau dari segi diterima atau tidaknya
1) Maqbul, yang diterima.
2) Mardud, yang ditolak.
C. Pengertian Ijtihad
Ijtihad berasal dari kata “ijtihada” yang berarti mencurahkan tenaga dan
pikiran atau bekerja semaksimal mungkin. Sedangkan ijtihad sendiri berarti
mencurahkan segala kemampuan berfikir untuk mengeluarkan hukum syar’i dari
dalil-dalil syara, yaitu Al-Qur’an dan hadist. Hasil dari ijtihad merupakan sumber
hukum ketiga setelah Al-Qur’an dan hadist. Ijtihad dapat dilakukan apabila ada
suatu masalah yang hukumnya tidak terdapat di dalam Al-Qur’an maupun hadist.
Ijtihad sendiri memiliki banyak macam, yaitu Ijma’, Qiyas, urf, ishtihsan,
murshalat murhsalah, sududz dariah dan ishtishab. Namun dapat diklasifikasikan
secara umum menjadi 2 yaitu Ijma’ dan Qiyas.
1) Ijma’
Yaitu menurut bahasa artinya sepakat, setuju, atau sependapat. Sedangkan
menurut istilah adalah kebulatan pendapat ahli ijtihad umat Nabi Muhammad
SAW. sesudah beliau wafat pada suatu masa, tentang hukum suatu perkara
dengan cara musyawarah. Hasil dari Ijma’ adalah fatwa, yaitu keputusan
bersama para ulama dan ahli agama yang berwenang untuk diikuti seluruh
umat.
2) Qiyas
Qiyas secara bahasa ialah ukuran atau mengukur, mengetahui ukuran
sesuatu, atau menyamakan sesuatu dengaan yang lain. Qiyas juga bisa berarti
menyamakan sesuatu yangg tidak ada nash hukumnya dengaan sesuatu yangg
ada nash hukumnya karena ada persamaan illat hukum. Karena dengan qiyas
ini berarti para mujtahid telah mengembalikan ketentuan hukum kepada
sumbernya Al-Qur’an dan hadits. Sebab dalaam hukum Islam kadang tersurat
jelas dalaam Al-Qur,an dan hadits, tapi kadang juga bersifat implicit-analogik
(tersirat) yangg terkandung dalam nash.
Beliau Imam Syafi’i mengatakan “Setiap peristiwa pasti ada kepastian
hukum dan umat Islam wajib melaksanakannya”. Namun jika tidak ada
ketentuan hukum yangg pasti, maka haruslah dicari dengaan cara ijtihad. Dan
ijtihad itu ialah qiyas.

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan materi diatas dapat disimpulkan bahwa agama Islam


adalah agama yang mengacu pada kedamaian, ketentraman dan rasa berserah diri
kepada Allah swt dimana dikemas dalam suatu agama yang kompleks,
komprehensif dan tidak kaku. Agama islam sendiri merupakan agama
penyempuran bagi kitab-kitab sebelumnya. Dan agama islam sendiri memiliki
sumber-sumber hukum islam yang sangat jelas dan pasti serta dapat dijadikan
keyakinan dan tidak bisa dielakkan lagi. Sumber ajaran islam terdiri atas Al-
Qur’an sebagai sumber utama ajaran islam, As-Sunnah yang merupakan sumber
ajaran islam kedua setelah Al-Qur’an dan Ijtihad sebagai sumber hukum ketiga
setelah Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Karena itu, Allah sedemikian rupa menurunkan agama islam dengan
begitu kompleks dan sempurna dengan berbagai sumber-sumber ajarannya yang
terus relevan dan mengimbangi keadaan zaman. Dan daripada itu semua,
kebenaran bahwa Islam sendiri adalah suatu agam yang mendasarkan perdamaian,
ketentrama dan ketaatan adalah suatu hal yang paling pokok.

B. Saran
Sebelum kita mempelajari agama islam lebih jauh, terlebih dahulu kita
harus mempelajari sumber-sumber ajaran agama islam agar agama islam yang kita
pelajari sesuai dengan Al-Qur’an dan tuntunan nabi Muhammad SAW yang
terdapat dalam As-Sunnah (Hadist)

5
DAFTAR PUSTAKA

Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo persada, 2013),


cet.20
http://www.rumahpintarr.com/2016/09/makalah-pengertian-dan-contoh-ijma-
dan.html?m=1
http://mujtahid269.blogspot.co.id/2014/07/sumber-ajaran-islam.html?m=1
http://baihaqi-annizar.blogspot.co.id/2014/11/sumber-ajaran-islam.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai