Anda di halaman 1dari 12

KEDUDUKAN AL-QUR’AN DAN HADIST

DALAM SYARIAT ISLAM, HUBUNGAN


AL-QUR’AN DAN HADIST

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Al-Qur’an Hadist

Dosen Pengampu:
Sigid Sardiyanto, S.H.I.,M.E.

Oleh:
Kelompok 2

Alya Cahya Kamila NIM. 33030230012


Lailatunnafi’ah NIM. 33030230017
Umi Muslikhah NIM. 33030230022

PROGRAM HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SALATIGA
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Sigid Sardiyanto,
S.H.I,M.E. sebagai dosen pengampu mata kuliah Al-Qur,an Hadist yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Salatiga, …

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .......................................................................................i


KATA PENGANTAR ........................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
A. Latar Belakang .........................................................................................2
B. Rumusan Masalah .....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................3
A. Pengertian Dari Al-Qur’an dan Hadist .....................................................3
B. Kedudukan Al-Qur’an dan Hadist dalam Syariat Islam............................5
C. Hubungan Antara Al-Qur’an dan Hadist dalam Syariat Islam .................6
BAB III PENUTUP ............................................................................................8
A. Kesimpulan ...............................................................................................8
B. Saran .........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap ajaran di setiap agama tentunya terdapat hukum-hukum atau
syariat yang mengikat para pemeluknya. Dalam agama Islam sendiri, terdapat
beberapa sumber hukum yang mengatur segala tindakan pemeluknya dalam
kegiatannya maupun saat beribadah. Sumber hukum Islam sendiri merupakan
dasar utama untuk mengambil dalil hukum. Oleh karena itu, segala sesuatu
yang menjadi pokok permasalahan haruslah didasari pada sumber hukum
tersebut. Dan Al-Quran dan hadis sendiri merupakan dua sumber rujukan
hukum terpenting dalam Islam. Kedua rujukan itu memiliki berbagai
keistimewaan dan fungsi masing-masing dalam kehidupan seorang muslim.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari al-qur’an dan hadist?
2. Apa kedudukan dari al-qur’an dan hadist dalam membangun syariat
islam?
3. Apa hubungannya al-qur’an dan hadist dalam membangun syariat islam?

C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui tentang pengertian dari al-qur’an dan hadist
b. Untuk memahami tentang kedudukan dari al-qur’an dan hadist dalam
syariat islam
c. Untuk memahami tentang hubungannya al-qur’an dan hadist dalam syariat
islam

iv
BAB II
PEMBAHASAN

Syariat Islam adalah sesuatu yang meliputi hukum-hukum dan


peraturan Islam yang termasuk kedalam bagian dari tradisi Islam. Berasal dari
ajaran agama Islam dan berdasarkan kitab suci Islam, yang mana termasuk Al-
Quran dan Hadits. Dalam bahasa Arab, istilah “syarah” mengacu pada hukum
Allah SWT yang tidak dapat diubah dan sudah selaras dengan fiqih yang
mengacu pada interpretasi ilmiah manusia. Al-Qur'an dan hadits sendiri juga
merupakan dua sumber utama hukum dalam Islam. 1 Dimana, Al-Quran yang
merupakan wahyu atau kalamullah yang sudah pasti terjamin keasliannya dan
juga terlindungi dari campur tangan manusia. Di sisi lain, hadis juga
mempunyai fungsi menjelaskan dan menafsirkan hukum-hukum duniawi
dalam Al-Qur'an. Hadits juga berfungsi sebagai penegasan dan penguatan
terhadap hukum-hukum yang terkandung dalam Al-Qur'an. Dalam Islam,
pengetahuan tentang hadis penting untuk memahami ajaran dan hukum Islam.

A. Pengertian Al-Qur’an dan Hadist.


Al-Qur'an dan Hadits merupakan sumber utama umat Islam di seluruh
dunia dalam menjalani kehidupannya. Al-Qur'an sendiri merupakan mukjizat
terbesar Nabi Muhammad SAW yang diturunkan secara bertahap kepadanya
oleh malaikat Jibril. Tak hanya Al-qur’an saja, namun Allah juga menurunkan
firman-Nya kepada Nabi Muhammad SAW yang dikenal dengan hadis.
Meskipun sama-sama mukjizat ada beberapa hal yang membedakan antara Al-
Qur’an dan Hadist, berikut penjelasannya:

1
https://id.wikipedia.org/wiki/Syariat_Islam

v
1. Al-Qur’an
Al-Qur’an dalam bahasa Arab artinya membaca. Quran artinya
membaca, karena merupakan kitab yang wajib dibaca dan dipelajari.
Sesuai dengan istilahnya, kitab suci utama bagi umat Islam ini diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW oleh Allah SWT. Dimana, didalamnya
berisi kumpulan dari firman-firman Allah dalam bahasa Arab. Dan
turunnya Al-Qur'an sendiri terjadi secara bertahap. Selain diturunkan
kepada nabi Muhammad SAW, Al-Qur’an di klasifikasikan menjadi
menjadi 2, yaitu surah Makkiyah atau golongan surah yang diturunkan di
Mekkah atau sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Adapun surah
Madaniyah atau surah diturunkan di Madinah atau diturunkan setelah
Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Dari segi kedudukan Al-Qur'an
menduduki tempat yang sangat tinggi di antara semua ajaran Islam. Al-
Quran merupakan sumber utama bagi seluruh umat Islam untuk dijadikan
sebagai petunjuk dan pedoman dalam hidup mereka2.

2. Hadist
Hadis berasal dari bahasa Arab yang berarti berita, cerita atau
ucapan. Berbeda dengan Al-Qur’an, hadits sendiri merupakan kumpulan
sunnah atau sabda nabi Muhammad SAW. Umat Islam meyakini bahwa
hadis merupakan perkataan serta tindakan dan kesepakatan yang dilakukan
oleh Nabi Muhammad SAW. Hadits juga disebut juga perkataan,
perbuatan, ketetapan, dan persetujuan nabi Muhammad yang dijadikan
sebagai dasar hukum Islam. Dari segi kedudukan Hadits mempunyai
kedudukan sebagai sumber hukum Islam yang kedua setelah Al-Qur’an.
Fungsi utama hadits sendiri adalah untuk meneguhkan, memperjelas dan
memperkuat hukum-hukum yang terkandung dalam Al-Qur'an.3

2
Arif Nur Rahman., Sumber Hukum Islam: (Jawa Tengah: PT Cempaka,2019), Hlm. 8.
3
Arif Nur Rahman., Sumber Hukum Islam: (Jawa Tengah: PT Cempaka,2019), Hlm. 12

vi
B. Kedudukan Al-Qur’an dan Hadist dalam Syariat Islam
a) Al-Qur’an dalam Syariat
Sebagian besar isi Al-Quran adalah terdiri dari dasar-dasar hukum dan
pengetahuan, manusialah yang berperan dan bertanggung jawab
menganalisis, menyajikan rincian dan memberikan gambaran tentang
kebenaran Al-Quran sehingga dapat dijadikan sebagai jalan keluar dari
permasalahan kehidupan manusia. Sebagai sumber hukum Islam yang
pertama dan mendasar, Al-Quran memegang peranan penting dalam
menegakkan hukum Islam. Sebagaimana kita ketahui, Al-Quran
merupakan kitab yang menuntun orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-
orang yang beriman kepada Allah, rajin beribadah, bersedekah sebagian
hartanya, dan orang-orang yang beriman akan adanya hari akhir. Selain
itu, ada pula fungsi Al-qur’an yaitu sebagai petunjuk, sumber informasi,
pembeda antara mana yang benar dan yang salah, kemudian Rahmat dan
yang terakhir adalah sebagai nasihat.4

b) Hadist dalam Syariat


Hadist mempunyai kedudukan yang tidak kalah penting dalam syariat
islam, yaitu sebagai sumber hukum islam kedua. kedudukan utama hadits
dalam syariat islam sendiri adalah untuk menegaskan, memperjelas dan
memperkuat hukum-hukum dan unsur-unsur lain dalam Al-Qur'an, atau
secara singkatnya Hadist itu memperkuat hukum yang sudah ada dalam
Al-Qur’an. Tidak hanya itu, Hadits juga digunakan untuk menetapkan
aturan hukum Syariah yang harus dipatuhi dan dihormati oleh setiap
Muslim. sebagaimana yang terangkum firman Allah SWT dalam surat Al-
Hasyr ayat 7 yang berbunyi:

‫ا ْن وا ۚ ا َّتُق وا ال َّلَه ۖ ِإَّن ال َّلَه َش ِد ي ُد ا ْل ِعَق ا ِب‬


‫َتُه َو‬
4
https://www.academia.edu/31344787/Al-Qur_an_Sumber_Hukum_1

vii
Artinya: “Apa yang diperintahkan Rasul, maka laksanakanlah, dan apa
yang dilarang Rasul maka hentikanlah” (QS.Al-Hasyr:7)5

C. Hubungan antara Al-Qur’an dan Hadist dalam Syariat Islam


Mengingat dari penjelasan kedudukannya diatas, dapat dilihat jika Al-
Quran dan Hadits adalah sebagai pedoman hidup umat muslim, dan juga
sumber ajaran Islam yang jelas tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Al-
Qur'an sebagai sumber utama memuat ajaran-ajaran umum yang perlu
dijelaskan secara lebih jelas dan menyeluruh. Dan di sinilah Sunnah
menempati dan menempati fungsi pengajaran yang kedua. Serta Sunnah Nabi
Muhammad SAW yang menjadi penjelasan dari Al-Qur'an. Selain hubungan
sebagai sesama sumber atau pedoman syariat islam, terdapat beberapa fungsi
hadist atau hubungan nya dengan Al-Qur’an.

1) Bayan at-Taqrir
Dimana bayan tersebut adalah memperkuat apa yang telah diterangkan
atau menguatkan isi kandungan dalam Al-Qur’an.
2) Bayan at-Tafsir
Bayan ini memberikan perincian dan juga penafsiran dalam ayat-ayat
Al-Qur’an yang masih belum diketahui atau masih mujmal, sehingga
dapat dipahami oleh Masyarakat luas.

3) Bayan at-Tasyri’

5
Departemen Agama RI, Al-Hikmah Al-Qur‟an dan Terjemahnya (Bandung: CV. Diponegoro,
2014), 546

viii
Artinya mewujudkan atau menetapkan hukum yang dilandasi oleh al-
qur’an. Yang mana, akan menjadi sebuah kepastian hukum.
4) Bayan an-Nasakh
Banyak sekali pendapat yang berbeda mengenai pengertian dari bayan
an-Nasakh, namun ada salah satu pengertian yang mengatakan bahwa
adanya dalil syara' (yang dapat menghapuskan ketentuan yang telah
ada) karena datangnya dalil berikutnya.6

BAB III
6
Pengertian Hadits Menurut Bahasa, Fungsi, dan Kedudukannya (detik.com)

ix
PENUTUP

A. Kesimpulan
Syariat Islam adalah sesuatu yang meliputi hukum-hukum dan
peraturan Islam yang termasuk kedalam bagian dari tradisi Islam. Berasal
dari ajaran agama Islam dan berdasarkan kitab suci Islam, yang mana
termasuk Al-Quran dan Hadits. Dalam bahasa Arab, istilah “syarah”
mengacu pada hukum Allah SWT yang tidak dapat diubah dan sudah
selaras dengan fiqih yang mengacu pada interpretasi ilmiah manusia. Al-
Qur'an dan hadits sendiri juga merupakan dua sumber utama hukum dalam
Islam.
Al-Qur'an dan Hadits merupakan sumber utama umat Islam di
seluruh dunia dalam menjalani kehidupannya. Al-Qur’an adalah kitab suci
utama bagi umat Islam ini diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW oleh
Allah SWT. Hadits sendiri merupakan kumpulan sunnah atau sabda nabi
Muhammad SAW, Hadits sendiri juga disebut sebagai perkataan,
perbuatan, ketetapan, dan persetujuan nabi Muhammad yang dijadikan
sebagai dasar hukum Islam.
Al-Quran adalah terdiri dari dasar-dasar hukum dan pengetahuan,
manusialah yang berperan dan bertanggung jawab menganalisis,
menyajikan rincian dan memberikan gambaran tentang kebenaran Al-
Quran sehingga dapat dijadikan sebagai jalan keluar dari permasalahan
kehidupan manusia. Hadist mempunyai kedudukan yang tidak kalah
penting dalam syariat islam, yaitu sebagai sumber hukum islam kedua.
kedudukan utama hadits dalam syariat islam sendiri adalah untuk
menegaskan, memperjelas dan memperkuat hukum-hukum dan unsur-unsur
lain dalam Al-Qur'an.

x
Al-Quran dan Hadits adalah sebagai pedoman hidup umat muslim,
dan juga sumber ajaran Islam yang jelas tidak dapat dipisahkan satu sama
lain. Al-Qur'an sebagai sumber utama memuat ajaran-ajaran umum yang
perlu dijelaskan secara lebih jelas dan menyeluruh. Dan di sinilah Sunnah
menempati dan menempati fungsi pengajaran yang kedua. Serta Sunnah
Nabi Muhammad SAW yang menjadi penjelasan dari Al-Qur'an.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa penulis masih sangat jauh sekali dari kata-kata
sempurna, untuk kedepannya penulis akan lebih jelas dan lebih fokus lagi dalam
menerangkan penjelasan mengenai makalah diatas dengan sumber-sumber yang
lebih lengkap dan lebih banyak lagi, dan tentunya bisa untuk dipertanggung
jawabkan.

xi
DAFTAR PUSTAKA

Arif Nur Rahman, A. (2019). Sumber Hukum Islam. Kabupaten Klaten, Jawa
Tengah: PT Cempaka Putih.

Dr.H. Abdul Majid, K, M.Ag. (2012). Ikhtisar Tarikh Tasyri’. Jakarta: Amzah.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Al-Hikmah: Al-Qurān dan Terjemahnya.


Terjemahan Tim Penerjemah Departemen Agama RI. Bandung: CV
Penerbit Diponegoro.

https://p2k.unkris.ac.id/q7a/3065-2962/Hubungan-Hadis-dan-Al-
Quran_46_2221131_p2k-unkris.html

https://www-kompasiana-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/
amp/rizkinurkumala/5d8f5e65097f36126c26bcb2/kedudukan-al-qur-an-hadis-
dan-ijtihad?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM
%3D#aoh=16952849794093&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fwww.kompasiana.com%2Frizkinurkumala
%2F5d8f5e65097f36126c26bcb2%2Fkedudukan-al-qur-an-hadis-dan-ijtihad

https://www.academia.edu/31344787/Al-Qur_an_Sumber_Hukum_1

Pengertian Hadits Menurut Bahasa, Fungsi, dan Kedudukannya (detik.com)

Dosen Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin (2017), Urgensi Kedudukan Hadist


Terhadap Al-Qur’an dan Kehujjahannya Dalam Ajaran Islam. IAIN SU.

xii

Anda mungkin juga menyukai