HALAMAN JUDUL
ASTRAK
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan dan manfaat pembahasan
BAB II ISI
A. Kedudukan Hadits sebagai sumber ajaran islam
B. Dalil kehujjahan hadits
C. Fungsi hadits sebagai sumber ajaran islam kedua
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
KESIMPULAN
1. Hadits merupakan sumber hukum kedua bagi umat Islam setelah Al-
Quran sebagai sumber utama, hadits juga sebagai pedoman hukum
serta ajaran-ajaran yang terdapat dalam Al-Qur’an. Hadits adalah
sumber hukum Islam yang kedua setelah Al-Qur’an. Bagi mereka
yang telah beriman terhadap Al-Qur’an sebagai sumber hukum Islam,
maka secara otomatis harus percaya bahwa Hadits juga merupakan
sumber hukum Islam. Bagi mereka yang menolak kebenaran Hadits
sebagai sumber hukum Islam, bukan saja memperoleh dosa, tetapai
juga murtad hukumnya.
2. Kedudukan hadits sebagai sumber hukum Islam, dapat dilihat dalam
beberapa dalil, baik dalam bentuk naqli ataupun aqli : dalil Al-Qur’an,
dalil Hadits, Ijma’ dan Ijtihad. Kehujjahan hadits dapat dipahami dari
7 aspek yaitu: Ishmah, sikap sahabat terhadap sunnah, Al-Qur’an, Al-
Sunnah, Kebutuhan Al-Qur’an terhadap al-sunnah, realitas – sunnah
sebagai wahyu dan Ijma’
3. Fungsi hadits terhadap Al-Qur’an yaitu: bayan tafsir, bayan taqrir,
bayan tasyri’ dan bayan an-nasakh
DAFTAR PUSTAKA
Bisri Affandi. (1993) “Dirasat Islamiyyah (Ilmu Tafsir & Hadits)”.CV Aneka
Bahagia Offset,
http://uinkediri.blogspot.co.id/2014/12/contoh-makalah-kedudukan-
haditssebagai.html
http://syuekri.blogspot.co.id/2012/10/hadist-sebagai-ajaran-agama.html