Anda di halaman 1dari 7

REVIEW JURNAL

SUMBER-SUMBER AJARAN ISLAM

OLEH
1. Rizky Agil Risanto (1860404222023)
2. Rahma Dwi Nazura (1860404221007)

PRODI MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
2022
Nama : Rahma Dwi Nazura
Nim : 1860404221007
Nama : Rizky Agil Risanto
Nim : 1860404222023
Kelas : S1 Manajemen Zakat dan Wakaf 1B
Mata kuliah : Studi Keislaman
Judul Memahami Sumber Ra’yu Sebagai
Ajaran Islam Sumber Hukum
Islam

Jurnal Jurnal kajian islam Al Adalah


Volume dan Halaman Vol 20,No 98-99 Vol 10,No 2

Tahun 2003 2012


Penulis R. ABUY SODIKIN Nur Arfiyah
Febriani
Reviewer Rahma Dwi Nazura RahmaDwiNazura
Rizky Agil Risanto Rizky Agil Risanto

Tanggal 19 September 2022 19 September 2022

Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menambah pemahaman tentang


sumber-sumber ajaran islam yang meliputi Al-Quran sebagai
sumber ajaran islam,Al Sunnah sebagai sumber ajaran islam,dan
al-ra’yu sebagai sumbe ajaran islam. Diharapkan setelah kita
memperlajarinya kita semakin paham tentang sumber-sumber
ajran islam ini.
Metode penelitian Metode yang dipakai adalah deskripsi analisi yang meliputi
pengertian materi tersebut. Meringkas dan menyimpulkan materi
supaya mudah dipahami ,
Hasil penelitian  AL-Qur’an Sebagai Sumber Ajaran Islam
 Kandungan

1. Akidah
Akidah secara bahasa berarti keyakinan. Sedangkan
secara istilah artinya suatu kepercayaan yang harus
diyakini dengan sepenuh hati, dinyatakan dengan lisan, dan
dibuktikan dengan amal perbuatan.Inti pokok dari akidah
adalah tauhid atau keyakinan penuh akan keesaan Allah
SWT.
2. Ibadah dan muamalah
Eksistensi manusia di muka bumi ini tentu karena
kuasa Allah SWT. Kuasa Allah sebagai pencipta
menjadikan-Nya satu-satunya zat yang pantas untuk
disembah.

Untuk itu setiap manusia diperintahkan untuk


menyembah Allah dengan melakukan ibadah. Artinya,
manusia diperintahkan untuk menyembah atau mengabdi
sepenuhnya kepada Allah SWT dengan tunduk, taat, dan
patuh kepada-Nya

Selain beribadah, manusia juga memiliki kecenderungan


untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan manusia
lain. Untuk itu, Allah mengatur hubungan antarmanusia
dalam Alquran yang disebut muamalah.
3. Hukum
Hukum dalam Alquran berisikan kaidah-kaidah dan
ketentuan-ketentuan dasar serta menyeluruh bagi umat
manusia. Hukum ini dapat menjadikan hidup manusia
menjadi lebih tentram, adil, dan sejahtera.

Adapun hukum yang tercantum dalam Alquran meliputi


hukum perkawinan, hukum waris, hukum perjanjian,
hukum pidana, hukum perang, dan hukum antarbangsa.
4. Sejarah
Alquran mengungkapkan sejarah dan cerita masa lalu
untuk dijadikan pelajaran (‘ibrah) bagi umat Islam.
Pelajaran ini bisa menjadi pedoman untuk menjalani
kehidupan agar senantiasa diridhoi Allah SWT.

Banyak diceritakan kisah para sahabat yang memiliki


akhlak baik, senantiasa mematuhi perintah Allah dan
menjauhi larangan-Nya. Dan begitu pula sebaliknya,
supaya manusia bisa mengambil pelajaran dari kisah
tersebut
5. Akhlak
Isi kandungan yang tak kalah penting untuk dijadikan
pedoman manusia adalah akhlak. Secara istilah, akhlak
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia dan muncul
secara spontan dalam tingkah laku sehari-hari.

Figur yang bisa dijadikan suri tauladan bagi umat Islam


adalah Rasulullah SAW. Sebab, kepribadian beliau
bersumber langsung pada Alquran. Dengan mengikuti
akhlak Rasulullah, seorang Muslim akan menjadi pribadi
yang berakhlak mulia dan jauh dari akhlak tercela

6. Ilmu pengetahuan
Alquran banyak mengandung ayat yang
mengisyaratkan ilmu pengetahuan sains dan teknologi.
Ilmu ini sangat potensial untuk kemudian dikembangkan
guna kemaslahatan dan kesejahteraan umat manusia.
Ayat yang pertama kali diturunkan Allah adalah Al-
Alaq, yang memerintahkan umat Islam untuk membaca
sebagai jembatan utama untuk mendalami ilmu
pengetahuan.

 Ulumul quran dan pembahasan ilmunya

Secara bahasa, arti ulumul quran berasal dari kata ulum dan
Alquran. Ulum sebagai bentuk jamak kata ilmu, yang berarti ilmu-
ilmu atau kumpulan pengetahuan. Bila digabungkan, maka
maknanya menjadi ilmu-ilmu mengenai Alquran.

Bahasan Pokok Ulumul Quran


Dalam buku Sejarah dan Pengantar Ilmu Alquran, Hasbi Ash-
Shiddiqy (1994: 100) menjelaskan bahwa ulumul quran memiliki
enam pokok topik bahasan, yaitu sebagai berikut.

1. Proses turunnya Alquran (Nuzulul Quran)


Bahasannya berupa waktu dan tempat turunnya suatu ayat,
penyebab, dan sejarah lengkapnya.

2. Pembahasan terkait sanad (rangkaian periwayat)


Bahasan tentang ini berupa jenis-jenis riwayat (riwayat mutawatir,
riwayat ahad, riwayat syadz), macam qira’at nabi, penjelasan
mengenai para perawi dan penghapal Alquran, dan proses
penyebaran riwayat (tahammul).

3. Pembahasan soal qira’at (cara membaca Alquran)


Topik ini menyangkut beberapa hal, diantaranya cara berhenti
(waqaf), cara memulai bacaan (ibtida’), macam bacaan yang harus
dipanjangkan (mad), cara membaca jenis hamzah, dan bunyi huruf
sukun dimasukkan pada bunyi huruf setelahnya (idgham).
4. Pembahasan terkait kata-kata dalam Alquran
Topik yang dibahas antara lain mengenai kata-kata asing dalam
Alquran (gharib), kata-kata yang berubah harakat akhirnya
(mu’rab), kata-kata yang memiliki makna serupa (homonim),
padanan kata-kata dalam ayat (sinonim), isti’arah, dan
penyerupaan (tasybih).

5. Pembahasan mengenai makna-makna dalam Alquran


Ternyata makna dalam ayat Alquran tidak selalu harfiah. Ada
beberapa jenis makna lain, misalnya makna umum (‘am), makna
lahir, makna global (mujmal), makna konteks pembicaraan
(manthuq), makna yang tidak melahirkan keraguan (muhkam), dan
makna yang terdapat kesamaran di dalamnya (mutasyabih).

6. Pembahasan terkait makna kata dalam Alquran


Tidak hanya membahas kata-katanya, ada bahasan ulumul quran
yang membahas makna dibalik kata tersebut. Diantara topik
bahasan ini adalah fashl, washl, uraian singkat (i’jaz), uraian
panjang (ithnab), dan uraian seimbang

 Metode penafsiran Al Qur’an

Jika ditelusuri perkembangan tafsir al-Qur’an sejak dulu sampai


sekarang, akan ditemukan bahwa dalam garis besarnya penafsiran
al-Qur’an dibagi empat cara / metode yaitu ijmali (global), tahlili
(analitis), muqarin (perbandingan) dan maudhu’i (tematik).

 corak penafsiran Al-Qur’an

1. Corak tafsir lughowi


Corak tafsir al-Quran lughawi adalah penafsiran yang
dilakukan dengan kecenderungan atau pendekatan melalui
analisa kebahasaan.
2. Corak tafsir Ilmi
Nama lain tafsir ilmi adalah tafsir sains. Corak tafsir
Al-Quran ini adalah penafsiran al-Quran yang membahas
dan menjelaskan ayat-ayat kauniyah
3. Corak tafsir fiqhi
Corak tafsir al-Quran fiqhi adalah tafsir yang
didasarkan atas ayat-ayat hukum dan kebanyakan
dilakukan oleh para ulama ahli fikih sesuai dengan
kecenderungan mazhab dan latar belakang keilmuan yang
dimilikinya
4. Corak tafsir tasawuf
Corak Tafsir Al-Quran sufi adalah penafsiran al-
Qur’an yang di lakukan para kaum sufi, penafsiran
semacam ini lebih bersumber pada irfani, yang di peroleh
dari ilham.
5. Corak tafsir falsafi
Tafsîr al-Falâsifah, yakni menafsirkan ayat-ayat
Alquran berdasarkan pemikiran atau pandangan falsafi,
seperti tafsir bi al-Ra`yi.
6. Corak tafsir adabi ijtima’i
Tafsir adabi ijtima‘i adalah corak tafsir Al-Quran
yang menjelaskan petunjuk-petunjuk ayat-ayat al-Qur’an
yang berkaitan langsung dengan masyarakat, serta usaha-
usaha untuk menanggulangi penyakit-penyakit masyarakat
atau masalah-masalah mereka berdasarkan petunjuk ayat-
ayat, dengan mengemukakan petunjuk-petunjuk tersebut
dalam bahasa yang mudah dimengerti tapi indah didengar

 Al-Sunnah Sebagai Sumber Ajaran Islam

 Kandungan
Isi kandungan As-sunnah sebagai sumber hukum islam kedua bagi
umat islam berisi tiga hal , yaitu sebagai berikut :
1.) Berisi Sunnah Qauliyah , artinya sunah yang berupa
perkataan Rasulullah saw. Contohnya hadist tentang niat
“ Sesungguhnya setiap amal itu tergantung kepada niatnya” ( HR .
Bukhari Muslim )

2.) Berisi sunnah Fi’liyah, yaitu perbuatan Rasulullah saw.


Yang di simpulkan sebagai perintah atau larangan melalui
contoh atau teladan Rasulullah saw. Contohnya ;
pelaksanaan salat , zakat dan haji

3.) Berisi Sunnah Taqririyah , yakni sunah yang berbentuk


pengakuan atau ketetapan Rasulullah saw, tentang segala
sesuatu seperti kisah salatnya dua orang sahabat sedang
musafir.

 Ulumul hadis dan pembahasan ilmunya

Ilmu hadits adalah ilmu yang membahas kaidah-


kaidah untuk mengetahui kedudukan sanad dan
matan, apakah diterima atau ditolak, yang
disandarkan kepada Nabi baik berupa perkataan,
perbuatan, dan ketetapan (taqrir).

 Fungsi Sunnah
Imam Syafi'i dalam sebagian kitabnya
meletakkan Al-Qur'an
dan Hadits dalam satu martabat atas dasar bahwa
Hadits merupakan kelengkapan bagi AI-Qur'an.
Oleh karena itu menurutnya, sebagairnana dikutip
Taufiqullah (1991:55), fungsi Sunnah dalarn
syariah adalah sebagai berikut:
a. Sebagai penjelas dari AI-Qur'an yang masih
bersifat global, mengkhususkan yang masih bersifat
umum, dan menjabarkan yang masih mutlak.
b. Menentukan hukum tersendiri. Seperti Nabi
menetapkan bahwa seorang Muslim tidak boleh
mewariskan kepada orang kafir dan sebaliknya
orang kafir tidak boleh mewariskan kepada orang
Islam.

 Al-Ra’yu Sebagai Sumber Ajaran Islam

Secara bahasa (ra’yu) berasal dari bahasa Arab yang


berarti “melihat”. Menurut Abû Hasan kata ra’yu memiliki
arti: pengelihatan dan pandangan dengan mata atau hati,
segala sesuatu yang dilihat oleh manusia, jamaknya (al-
Ara’). terminologi, ra’yu menurut Muhammad Rowas,
yaitu segala sesuatu yang diutamakan manusia setelah
melalui proses berfikir dan merenung.

 Fungsi Ijtihat

Ijtihad adalah proses penetapan hukum syariat


dengan menggunakan semua pikiran dan tenaga
secara bersungguh-sungguh.

1. Fungsi Ijtihad al-ruju' (kembali) yaitu


mengembalikan ajaran-ajaran Islam dari segala
jenis interpretasi yang kurang jelas berdasarkan Al-
Quran dan Sunnah

. 2. Fungsi ijtihad al-ihya (kehidupan) yaitu


menghidupkan kembali bagian-bagian dari nilai agar semangat dan
mampu menjawab tantangan zaman menurut Islam.
3. Fungsi ijtihad al-inabah (pembenahan) yaitu
memenuhi ajaran-ajaran Islam yang sebelumnya
diijtihadi oleh ulama terdahulu yang kemungkinan
ada kesalahan menurut kondisi dan konteks zaman
sekarang.

 Syarat Mujtahit
1) Islam,
2) Baligh,
3) Berakal
4) 4) Adil.
Kesimpulan Yang dapat kita simpulkan Sumber ajaran islam itu
ada 3
1. Alquran
2. hadist dan sunnah
3. Ijtihad para ulama
Yang digunakan untuk bahan dalam metadologi studi
islam, metode ini sebagai bahan untuk mempelajari
islam dari sumber ajaran islam adalah hal yang paling
dasar setelah kemudian dipelajari dengan metode
pendekatan dengan multi-inter disipliner.

Anda mungkin juga menyukai