Disusun oleh:
NUR AZIZAH(4011522025)
NURUL HIDAYATI(4011522023)
ANA ATIKA(4011522026)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
telah melimpahkan rahmat dan berkah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas penulisan ini dengan baik dan tanpa kendala apapun.
Pada kesempatan ini, kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang telah membantu sekaligus memberi dukungan dalam penyusunan makalah
ini, terutama dosen pengampu Dr.Hj.Dakwah Chairoh,M.Ag ,dan teman-teman
seperjuangan.Makalah berjudul “SUMBER POKOK AJARAN ISLAM” ini
disusun untuk memenuhi tugas semester 2 mata kuliah Pengantar Studi Islam.
ii
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Sumber ajaran islam ialah segala sesuatu yang dijadikan dasar, acuan, atau
pedoman syariat islam. Ajaran Islam adalah pengembangan agama Islam. Agama
Islam bersumber dari Al-Quran yang memuat wahyu Allah dan al-Hadis yang
memuat Sunnah Rasulullah.
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN MASALAH
4
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber ajaran islam adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan acuan
pedoman, dasar untuk menjalankan syari'at islam. Agama Islam bersumber dari
Al-Quran yang memuat wahyu Allah dan al-Hadis yang memuat Sunnah
Rasulullah.
1.Al-qur‟an
Secara etimologi Alquran berasal dari kata qara‟a, yaqra‟u, qiraa‟atan, atau
qur‟anan yang berarti mengumpulkan (al-jam‟u) dan menghimpun (al-dlammu).
Sedangkan secara terminologi (syariat), Alquran adalah Kalam Allah ta‟ala atau
mu‟jizat yang diturunkan kepada Rasul dan penutup para Nabi-Nya, Muhammad
shallallaahu „alaihi wasallam,yang ditulis dalam mushaf diriwayatkan secara
mutawatir dan membacanya ibadah,dan diawali dengan surat al-Fatihah dan
diakhiri dengan surat an-Naas. Dan menurut para ulama klasik, Alquran sumber
agama (juga ajaran) Islam pertama dan utama yang memuat firman-firman
(wahyu) Allah, sama benar dengan yang disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada
Nabi Muhammad sebagai Rasul Allah sedikit demi sedikit selama 22 tahun 2
bulan 22 hari, mula-mula di Mekah kemudian di Medinah.
Ayat-ayat al-Quran yang diturunkan selama lebih kurang 23 tahun,13 tahun
sebelum hijrah hingga 10 tahun setelah hijrah. Ayat-ayat yang turun ketika Nabi
Muhammad masih berdiam di Mekkah di sebut ayat-ayat Makkiyah.Ayat-ayat
Makiyah pada umumnya pendek-pendek, terdiri dari 86 surat, 4.780 ayat, dimulai
dengan kata-kata yaa ayyuhannaas (hai manusia),berisi tentang tauhid yakni
keyakinan pada Kemaha Esaan Allah, hari Kiamat, akhlak dan kisah-kisah umat
manusia di masa lalu. Sedangkan ayat-ayat yang turun sesudah Nabi Muhammad
5
pindah ke Medinah dinamakan ayat-ayat Madaniyah. Ayat-ayat Madaniyah pada
umumnya panjang-panjang, terdiri dari 28 surat, 1456 ayat, dimulai dengan kata-
kata yaa ayyuhallaziina aamanu (hai orang-orang yang beriman), serta memuat
soal-soal hukum, keadilan, masyarakat dan sebagainya.
Al-Qur‟an pertama kali diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan (Nuzulul Qur‟an).
Wahyu yang pertama kali turun tersebut adalah Surat Alaq, ayat 1-5.
Al-Qur‟an terdiri atas 30 juz,114 bagian yang dikenal dengan nama surah
(surat) dan 6666 ayat. Setiap surat akan terdiri atas beberapa ayat, di mana surat
terpanjang dengan 286 ayat adalah surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya
memiliki 3 ayat yakni surat Al Kautsar, An-Nasr.
2.As-sunnah
Ada tiga peranan al-Hadis disamping al-Quran sebagai sumber agama dan
ajaran Islam, yakni sebagai berikut :
1. Menegaskan lebih lanjut ketentuan yang terdapat dalam al-Quran. Misalnya
dalam Al-Quran terdapat ayat tentang sholat tetapi mengenai tata cara
pelaksanaannya dijelaskan oleh Nabi.
2. Sebagai penjelasan isi Al-Quran. Di dalam Al-Quran Allah memerintah- kan
manusia mendirikan shalat.Namun di dalam kitab suci tidak dijelaskan banyaknya
raka‟at, cara rukun dan syarat mendirikan shalat. Nabi lah yang menyebut sambil
mencontohkan jumlah raka‟at shalat, cara, rukun dan syarat mendirikan shalat.
6
3. Menambahkan atau mengembangkan sesuatu yang tidak ada atau samar-samar
ketentuannya didalam Al-Quran. Sebagai contoh larangan Nabi mengawini
seorang perempuan dengan bibinya. Larangan ini tidak terdapat dalam larangan-
larangan perkawinan di surat An-Nisa (4) : 23. Namun, kalau dilihat hikmah
larangan itu jelas bahwa larangan tersebut mencegah rusak atau putusnya
hubungan silaturrahim antara dua kerabat dekat yang tidak disukai oleh agama
Islam.
7
3. Ijtihad
Ijtihad berasal dari kata ijtihada yang berarti mencurahkan tenaga dan
pikiran atau bekerja semaksimal mungkin. Sedangkan ijtihad sendiri berarti
mencurahkan segala kemampuan berfikir untuk mengeluarkan hukum syar‟i dari
dalil-dalil syara, yaitu Alquran dan hadist.
Hasil dari ijtihad merupakan sumber hukum ketiga setelah Alquran dan
hadist. Ijtihad dapat dilakukan apabila ada suatu masalah yang hukumnya tidak
terdapat di dalam Alquran maupun hadist, maka dapat dilakukan ijtihad dengan
menggunakan akal pikiran dengan tetap mengacu pada Alquran dan hadist.orang
yang melakukan ijtihad disebut mujtahid.
Contoh Ijma‟:
Menjadikan sunnah sebagai salah satu sumber hukum Islam.
Pengumpulan dan pembukuan Al-qur‟an sejak pemerintahan Abu Bakar tetapi
idenya berasal dari Umar bin Khatab
Penetapan awal ramadhan dan syawal berdasarkan ru‟yatul hilal.
2. Qiyas
Qiyas yaitu berarti mengukur sesuatu dengan yang lain dan menyamakannya.
Dengan kata lain Qiyas dapat diartikan pula sebagai suatu upaya untuk
8
membandingkan suatu perkara dengan perkara lain yang mempunyai pokok
masalah atau sebab akibat yang sama.
Contoh Qiyas :
Setiap minuman yang memabukan contohnya mensen, sabu-sabu dan lain-lain
disamakan dengan khamar, ilatnya sama-sama memabukan.
Harta anak wajib dikeluarkan zakat disamakan dengan harta dewasa. Menurut
syafei karena sama-sama dapat tumbuh dan berkembang, dan dapat menolong
fakir miskin.
3. Istihsan
Istihsan yaitu suatu proses perpindahan dari suatu Qiyas kepada Qiyas lainnya
yang lebih kuat atau mengganti argumen dengan fakta yang dapat diterima untuk
mencegah kemudharatan atau dapat diartikan pula menetapkan hukum suatu
perkara yang menurut logika dapat dibenarkan.
Contohnya, menurut aturan syarak, kita dilarang mengadakan jual beli yang
barangnya belum ada saat terjadi akad. Akan tetapi menurut Istihsan, syarak
memberikan rukhsah (kemudahan atau keringanan) bahwa jual beli diperbolehkan
dengan sistem pembayaran di awal, sedangkan barangnya dikirim kemudian.
4. Mushalat Murshalah
Mushalat murshalah menurut bahasa berarti kesejahteraan umum. Adapun
menurut istilah adalah perkara-perkara yang perlu dilakukan demi kemaslahatan
manusia.
5. Sududz Dzariah
Sududz dzariah menurut bahasa menutup jalan, sedangkan menurut istilah
adalah tindakan memutuskan suatu yang mubah menjadi makruh atau haram demi
kepentingan umat.
9
Contohnya adalah adanya larangan meminum minuman keras walaupun hanya
seteguk, padahal minum seteguk tidak memabukan. Larangan seperti ini untuk
menjaga agar jangan sampai orang tersebut minum banyak hingga mabuk bahkan
menjadi kebiasaan.
6.Istishab
Istishab yaitu melanjutkan berlakunya hukum yang telah ada dan telah
ditetapkan di masa lalu hingga ada dalil yang mengubah kedudukan hukum
tersebut.
7.Urf
Urf yaitu berupa perbuatan yang dilakukan terus-menerus (adat), baik berupa
perkataan maupun perbuatan.
Contohnya adalah dalam hal jual beli. Si pembeli menyerahkan uang sebagai
pembayaran atas barang yang telah diambilnya tanpa mengadakan ijab kabul
karena harga telah dimaklumi bersama antara penjual dan pembeli.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sumber ajaran agama islam terdiri dari sumber ajaran islam primer dan
sekunder. Sumber ajaran agama islam primer terdiri dari al-qur‟an dan as-sunnah
(hadist), sedangkan sumber ajaran agama islam sekunder adalah ijtihad.
Kemudian, mengenai sumber-sumber hukum Islam dapat kita simpulkan bahwa
segala sesuatu yang berkenaan dengan ibadah, muamalah, dan lain sebagainya itu
berlandaskan Al-qur‟an yang merupakan Firman Allah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad secara mutawatir dan diturunkan melalui malaikat Jibril dan
membacanya di nilai sebagai Ibadah, dan Al-Sunnah sebagai sumber hukum yang
kedua yang mempunyai fungsi untuk memperjelas isi kandungan Al-qur‟an dan
lain sebagainya.
B.Saran
Marilah kita mengamalkan dan menjadikan Al-qur‟an dan Al-sunnah sebagai
pedoman dalam kehidupan kita sehari-hari yang merupakan sumber dari hukum
agama Islam dan sekaligus dapat membuat kita bahagia baik itu di dunia maupun
diakhirat nanti.agar hidup yang kita jalani lebih sempurna dan mempunyai tujuan
hidup.
11
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Hj. Yuliharti, M. METODE PEMAHAMAN HADIS. PT. Indragiri Dot Com.
Prof. Dr. H. Idri, M. Ag. 2010. STUDI HADIS. Jakarta : Prenadamedia Group.
Ballaq, B. Wael. 2000. Sejarah Teori Hukum Islam. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada
Ramulyo, Mohd. Idris. 2004. Asas-asas Hukum Islam. Jakarta : Sinar Grafika
Attar, al-Doktor Daud al-., Mujaz „Ulum al-Qur'an, c, Beirut: Muassasah al-
A„lami liMatbu„at.
12