Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SUMBER POKOK AJARAN ISLAM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar studi islam

Dosen pengampu:Dr.Hj.Dakwah Chairoh,M.Ag

Disusun oleh:

NUR AZIZAH(4011522025)

NURUL HIDAYATI(4011522023)

ANA ATIKA(4011522026)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SALAHUDDIN PASURUAN

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
telah melimpahkan rahmat dan berkah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas penulisan ini dengan baik dan tanpa kendala apapun.

Pada kesempatan ini, kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang telah membantu sekaligus memberi dukungan dalam penyusunan makalah
ini, terutama dosen pengampu Dr.Hj.Dakwah Chairoh,M.Ag ,dan teman-teman
seperjuangan.Makalah berjudul “SUMBER POKOK AJARAN ISLAM” ini
disusun untuk memenuhi tugas semester 2 mata kuliah Pengantar Studi Islam.

Kami memohon maaf bila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan


makalah ini, baik secara materi maupun penyampaian dalam karya tulis ini. Kami
juga menerima kritik serta saran dari pembaca agar dapat membuat makalah
dengan baik di kesempatan berikutnya.Kami mengharapkan makalah ini dapat
lebih bermanfaat bagi pembaca.

Pasuruan, 18 Maret 2023

ii
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 4

1.3 Tujuan ............................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian sumber pokok ajaran islam ............................................. 5

2.3 Macam-macam sumber ajaran islam ................................................ 5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 11

3.2 Saran ................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Sumber ajaran islam ialah segala sesuatu yang dijadikan dasar, acuan, atau
pedoman syariat islam. Ajaran Islam adalah pengembangan agama Islam. Agama
Islam bersumber dari Al-Quran yang memuat wahyu Allah dan al-Hadis yang
memuat Sunnah Rasulullah.

Berijtihad adalah berusaha sungguh-sungguh dengan memperguna kan seluruh


kemampuan akal pikiran, pengetahuan dan pengalaman manusia yang memenuhi
syarat untuk mengkaji dan memahami wahyu dan sunnah serta mengalirkan
ajaran, termasuk ajaran mengenai hukum (fikih) Islam dari keduanya.
Dalam upaya memahami ajaran Islam, berbagai aspek yang berkenaan dengan
Islam perlu dikaji secara seksama, sehingga dapat menghasilkan pemahaman
Islam yang komprehensif. Hal ini penting dilakukan, karena kualitas pemahaman
ke Islaman seseorang akan mempengaruhi pola pikir, sikap, dan tindakan ke
Islaman yang bersangkutan. Untuk itu uraian di bawah ini diarahkan untuk
mendapatkan pemahaman tentang Islam.

B.RUMUSAN MASALAH

a.Apa yang dimaksud Sumber pokok ajaran islam?

b.Apa saja Sumber pokok ajaran islam?

C.TUJUAN MASALAH

Untuk menambah wawasan tentang Pengertian dan macam-macam Sumber pokok


ajaran islam.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Sumber pokok ajaran islam

Sumber ajaran islam adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan acuan
pedoman, dasar untuk menjalankan syari'at islam. Agama Islam bersumber dari
Al-Quran yang memuat wahyu Allah dan al-Hadis yang memuat Sunnah
Rasulullah.

B.Macam-macam Sumber pokok ajaran islam

Sumber pokok ajaran islam terbagi menjadi 3,yaitu:Al-qur‟an,As-


sunnah,dan Ijtihad.

1.Al-qur‟an

Secara etimologi Alquran berasal dari kata qara‟a, yaqra‟u, qiraa‟atan, atau
qur‟anan yang berarti mengumpulkan (al-jam‟u) dan menghimpun (al-dlammu).
Sedangkan secara terminologi (syariat), Alquran adalah Kalam Allah ta‟ala atau
mu‟jizat yang diturunkan kepada Rasul dan penutup para Nabi-Nya, Muhammad
shallallaahu „alaihi wasallam,yang ditulis dalam mushaf diriwayatkan secara
mutawatir dan membacanya ibadah,dan diawali dengan surat al-Fatihah dan
diakhiri dengan surat an-Naas. Dan menurut para ulama klasik, Alquran sumber
agama (juga ajaran) Islam pertama dan utama yang memuat firman-firman
(wahyu) Allah, sama benar dengan yang disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada
Nabi Muhammad sebagai Rasul Allah sedikit demi sedikit selama 22 tahun 2
bulan 22 hari, mula-mula di Mekah kemudian di Medinah.
Ayat-ayat al-Quran yang diturunkan selama lebih kurang 23 tahun,13 tahun
sebelum hijrah hingga 10 tahun setelah hijrah. Ayat-ayat yang turun ketika Nabi
Muhammad masih berdiam di Mekkah di sebut ayat-ayat Makkiyah.Ayat-ayat
Makiyah pada umumnya pendek-pendek, terdiri dari 86 surat, 4.780 ayat, dimulai
dengan kata-kata yaa ayyuhannaas (hai manusia),berisi tentang tauhid yakni
keyakinan pada Kemaha Esaan Allah, hari Kiamat, akhlak dan kisah-kisah umat
manusia di masa lalu. Sedangkan ayat-ayat yang turun sesudah Nabi Muhammad

5
pindah ke Medinah dinamakan ayat-ayat Madaniyah. Ayat-ayat Madaniyah pada
umumnya panjang-panjang, terdiri dari 28 surat, 1456 ayat, dimulai dengan kata-
kata yaa ayyuhallaziina aamanu (hai orang-orang yang beriman), serta memuat
soal-soal hukum, keadilan, masyarakat dan sebagainya.
Al-Qur‟an pertama kali diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan (Nuzulul Qur‟an).
Wahyu yang pertama kali turun tersebut adalah Surat Alaq, ayat 1-5.

Al-Qur‟an memiliki beberapa nama lain,diantaranya:


• Al-Furqan (Pembeda benar salah)
• Adz-Dzikr (Pemberi peringatan)
• Asy-Syifa‟ (Obat/penyembuh)

Al-Qur‟an terdiri atas 30 juz,114 bagian yang dikenal dengan nama surah
(surat) dan 6666 ayat. Setiap surat akan terdiri atas beberapa ayat, di mana surat
terpanjang dengan 286 ayat adalah surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya
memiliki 3 ayat yakni surat Al Kautsar, An-Nasr.

2.As-sunnah

Hadits disebut juga As-Sunnah. Menurut Etimologi hadist adalah jalan /


tradisi, kebiasaan, adat istiadat,dapat juga berarti undang-undang yang
berlaku.sedangkan Terminologi hadist ialah berita / kabar, segala perbuatan,
perkataan dan takrir ( keizinan / pernyataan ) Nabi Muhammad saw.

As-Sunnah adalah sumber hukum Islam yang kedua sesudah Al-Qur‟an.

Ada tiga peranan al-Hadis disamping al-Quran sebagai sumber agama dan
ajaran Islam, yakni sebagai berikut :
1. Menegaskan lebih lanjut ketentuan yang terdapat dalam al-Quran. Misalnya
dalam Al-Quran terdapat ayat tentang sholat tetapi mengenai tata cara
pelaksanaannya dijelaskan oleh Nabi.
2. Sebagai penjelasan isi Al-Quran. Di dalam Al-Quran Allah memerintah- kan
manusia mendirikan shalat.Namun di dalam kitab suci tidak dijelaskan banyaknya
raka‟at, cara rukun dan syarat mendirikan shalat. Nabi lah yang menyebut sambil
mencontohkan jumlah raka‟at shalat, cara, rukun dan syarat mendirikan shalat.

6
3. Menambahkan atau mengembangkan sesuatu yang tidak ada atau samar-samar
ketentuannya didalam Al-Quran. Sebagai contoh larangan Nabi mengawini
seorang perempuan dengan bibinya. Larangan ini tidak terdapat dalam larangan-
larangan perkawinan di surat An-Nisa (4) : 23. Namun, kalau dilihat hikmah
larangan itu jelas bahwa larangan tersebut mencegah rusak atau putusnya
hubungan silaturrahim antara dua kerabat dekat yang tidak disukai oleh agama
Islam.

3 ) HUBUNGAN AS-SUNNAH DENGAN AL-QUR‟AN


1. Sebagai Bayan ( menerangkan ayat-ayat yang sangat umum).
2. Sebagai Taqrir ( memperkokoh dan memperkuat pernyataan al-Qur‟an ).
3. Sebagai Bayan Tawdih ( menerangkan maksud dan tujuan sesuatu ).

4 ) PERBEDAAN AL-QUR‟AN DAN AS-SUNNAH / HADITS SEBAGAI


SUMBER HUKUM

Sekalipun al-Qur‟an dan as-Sunnah sama-sama sebagai sumber hukum


Islam, namun diantara keduanya terdapat perbedaan-perbedaan yang cukup
prinsipil, antara lain sebagai berikut :

1. Al-Qur‟an bersifat Qath‟i ( mutlak ) kebenarannya,sedangkan As-Sunnah


bersifat Dzhanni ( relatif ), kecuali Hadits Mutawatir.

2. Seluruh ayat al-Qur‟an mesti dijadikan sebagai pedoman hidup,sedangkan


Tidak seluruh Hadits dapat dijadikan pedoman hidup karena disamping ada
Hadits Shahih, ada pula Hadits yang Dhaif .

3. Al-Qur‟an sudah pasti autentik lafadz dan maknanya,sebaliknya As-Sunnah


belum tentu autentik lafadz dan maknanya.

4. Apabila al-Qur‟an berbicara tentang masalah-masalah aqidah atau hal-hal yang


ghaib, maka setiap muslim wajib mengimaninya,sedangkan Apabila as-Sunnah
berbicara tentang masalah-masalah aqidah atau hal-hal yang ghaib, maka setiap
muslim tidak diharuskan mengimaninya seperti halnya mengimani al-Qur‟an.

7
3. Ijtihad
Ijtihad berasal dari kata ijtihada yang berarti mencurahkan tenaga dan
pikiran atau bekerja semaksimal mungkin. Sedangkan ijtihad sendiri berarti
mencurahkan segala kemampuan berfikir untuk mengeluarkan hukum syar‟i dari
dalil-dalil syara, yaitu Alquran dan hadist.
Hasil dari ijtihad merupakan sumber hukum ketiga setelah Alquran dan
hadist. Ijtihad dapat dilakukan apabila ada suatu masalah yang hukumnya tidak
terdapat di dalam Alquran maupun hadist, maka dapat dilakukan ijtihad dengan
menggunakan akal pikiran dengan tetap mengacu pada Alquran dan hadist.orang
yang melakukan ijtihad disebut mujtahid.

Syarat –syarat orang yang ijtihad sebagai berikut:


• Memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam,
• Memiliki pemahaman mendalam tentang bahas Arab, ilmu tafsir, usul fiqh, dan
tarikh (sejarah),
• Mengenal cara meng-istinbat-kan (perumusan) hukum dan melakukan qiyas,
• Memiliki akhlaqul qarimah.

B. Macam-macam ijtihad yang dikenal dalam syariat islam, yaitu


1. Ijma‟
Ijma menurut bahasa artinya sepakat, setuju, atau sependapat. Sedangkan
menurut istilah adalah kebulatan pendapat ahli ijtihad umat Nabi Muhammad
SAW sesudah beliau wafat pada suatu masa, tentang hukum suatu perkara dengan
cara musyawarah. Hasil dari Ijma‟ adalah fatwa, yaitu keputusan bersama para
ulama dan ahli agama yang berwenang untuk diikuti seluruh umat.

Contoh Ijma‟:
Menjadikan sunnah sebagai salah satu sumber hukum Islam.
Pengumpulan dan pembukuan Al-qur‟an sejak pemerintahan Abu Bakar tetapi
idenya berasal dari Umar bin Khatab
Penetapan awal ramadhan dan syawal berdasarkan ru‟yatul hilal.

2. Qiyas
Qiyas yaitu berarti mengukur sesuatu dengan yang lain dan menyamakannya.
Dengan kata lain Qiyas dapat diartikan pula sebagai suatu upaya untuk

8
membandingkan suatu perkara dengan perkara lain yang mempunyai pokok
masalah atau sebab akibat yang sama.

Contoh Qiyas :
Setiap minuman yang memabukan contohnya mensen, sabu-sabu dan lain-lain
disamakan dengan khamar, ilatnya sama-sama memabukan.
Harta anak wajib dikeluarkan zakat disamakan dengan harta dewasa. Menurut
syafei karena sama-sama dapat tumbuh dan berkembang, dan dapat menolong
fakir miskin.

3. Istihsan
Istihsan yaitu suatu proses perpindahan dari suatu Qiyas kepada Qiyas lainnya
yang lebih kuat atau mengganti argumen dengan fakta yang dapat diterima untuk
mencegah kemudharatan atau dapat diartikan pula menetapkan hukum suatu
perkara yang menurut logika dapat dibenarkan.

Contohnya, menurut aturan syarak, kita dilarang mengadakan jual beli yang
barangnya belum ada saat terjadi akad. Akan tetapi menurut Istihsan, syarak
memberikan rukhsah (kemudahan atau keringanan) bahwa jual beli diperbolehkan
dengan sistem pembayaran di awal, sedangkan barangnya dikirim kemudian.

4. Mushalat Murshalah
Mushalat murshalah menurut bahasa berarti kesejahteraan umum. Adapun
menurut istilah adalah perkara-perkara yang perlu dilakukan demi kemaslahatan
manusia.

Contohnya, dalam Al Quran maupun Hadist tidak terdapat dalil yang


memerintahkan untuk membukukan ayat-ayat Al Quran. Akan tetapi, hal ini
dilakukan oleh umat Islam demi kemaslahatan umat.

5. Sududz Dzariah
Sududz dzariah menurut bahasa menutup jalan, sedangkan menurut istilah
adalah tindakan memutuskan suatu yang mubah menjadi makruh atau haram demi
kepentingan umat.

9
Contohnya adalah adanya larangan meminum minuman keras walaupun hanya
seteguk, padahal minum seteguk tidak memabukan. Larangan seperti ini untuk
menjaga agar jangan sampai orang tersebut minum banyak hingga mabuk bahkan
menjadi kebiasaan.

6.Istishab
Istishab yaitu melanjutkan berlakunya hukum yang telah ada dan telah
ditetapkan di masa lalu hingga ada dalil yang mengubah kedudukan hukum
tersebut.

Contohnya: seseorang yang ragu-ragu apakah ia sudah berwudhu atau belum. Di


saat seperti ini, ia harus berpegang atau yakin kepada keadaan sebelum berwudhu
sehingga ia harus berwudhu kembali karena shalat tidak sah bila tidak berwudhu.

7.Urf
Urf yaitu berupa perbuatan yang dilakukan terus-menerus (adat), baik berupa
perkataan maupun perbuatan.

Contohnya adalah dalam hal jual beli. Si pembeli menyerahkan uang sebagai
pembayaran atas barang yang telah diambilnya tanpa mengadakan ijab kabul
karena harga telah dimaklumi bersama antara penjual dan pembeli.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sumber ajaran agama islam terdiri dari sumber ajaran islam primer dan
sekunder. Sumber ajaran agama islam primer terdiri dari al-qur‟an dan as-sunnah
(hadist), sedangkan sumber ajaran agama islam sekunder adalah ijtihad.
Kemudian, mengenai sumber-sumber hukum Islam dapat kita simpulkan bahwa
segala sesuatu yang berkenaan dengan ibadah, muamalah, dan lain sebagainya itu
berlandaskan Al-qur‟an yang merupakan Firman Allah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad secara mutawatir dan diturunkan melalui malaikat Jibril dan
membacanya di nilai sebagai Ibadah, dan Al-Sunnah sebagai sumber hukum yang
kedua yang mempunyai fungsi untuk memperjelas isi kandungan Al-qur‟an dan
lain sebagainya.

B.Saran
Marilah kita mengamalkan dan menjadikan Al-qur‟an dan Al-sunnah sebagai
pedoman dalam kehidupan kita sehari-hari yang merupakan sumber dari hukum
agama Islam dan sekaligus dapat membuat kita bahagia baik itu di dunia maupun
diakhirat nanti.agar hidup yang kita jalani lebih sempurna dan mempunyai tujuan
hidup.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Hj. Yuliharti, M. METODE PEMAHAMAN HADIS. PT. Indragiri Dot Com.

Prof. Dr. H. Idri, M. Ag. 2010. STUDI HADIS. Jakarta : Prenadamedia Group.

Khallaf, S. A. W. (2015). Ijtihad dalam syariat Islam. Pustaka Al-Kautsar.

Ballaq, B. Wael. 2000. Sejarah Teori Hukum Islam. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada

Muhibah, Siti. 2009. Islam dan Karakteristiknya. Serang : Untirta

Ramulyo, Mohd. Idris. 2004. Asas-asas Hukum Islam. Jakarta : Sinar Grafika

Shihaq,Quraish,M. Wawasan Al-qur‟an: Mizan.

Attar, al-Doktor Daud al-., Mujaz „Ulum al-Qur'an, c, Beirut: Muassasah al-
A„lami liMatbu„at.

Siregar,Laila,Hapni.2022 Kaffah:Kencana Emas Sejahtera.

12

Anda mungkin juga menyukai