Anda di halaman 1dari 11

METODE MEMPELAJARI ASSUNNAH

DAN HADITS
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Studi Islam
Dibina Oleh:Bpk.Iwan Hermawan,S.Ag.,M.Pd.I.

Disusun Oleh:
 Saepul anwar : 1810631110058
 Fasikha: 18106311100
 Indah Sri Wahyuni : 1810631110054

Pendidikan Agama Islam


Fakultas Agama Islam
Universitas Singaperbangsa Karawang
Karawang
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT,yang telah melimpahkan rahmatnya berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga makalah ini dapat terselesaikan,Selanjutnya
penulis ,mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen pengajar mata kuliah Pengantar Studi Islam atas segala
bimbingan,ilmu,nasehat yang beliau berikan.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam
penulisan maklah ini,mka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Karawang,Desember 2018

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang .........................................................................
B.Rumusan Masalah.....................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian Asunnah/Hadits Sebagai Sumber Ajaran
Islam................................................................................
B.Metode mempelajari Asunnah/Hadits.......................................
C.Peranan Hadits Disamping Al-Qur’an Sebagai Sumber Agama
Ajaran Islam...............................................................................
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan ................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.latar Belakang
Hadits disebut juga Assunnah,Sunnah secara bahasa berarti “adat-
istiadat” atau kebiasaan. Sunnah ialah segala perkataan,perbuatan,dan
penetapan serta kebiasaan Nabi Muhammad SAW. Assunnah/hadits
dipandang oleh mayoritas umat Islam sebagai sumber ajaran Islam
kedua setelah Al-Qur’an.Sebab ia juga merupakan
bayan(penjelas),terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang masih mujmal
(global),’aam(umum) dan yang mutlaq(tanpa batasan).Bahkan secara
mandiri hadits juga dapat berfungsi sebagai penetap (muqarrir)suatu
hukum yang belum ditetapkan oleh Al-Qur’an.
Oleh karena itu,diperlukan pemahaman yang baik dan benar untuk
mengkaji hadits.Namun unutk memahami hadits secara benar
tidak”gampang”,khususnya jika kita menemukan hadits-hadits yang
tampaknya bertentangan’.Untuk menyikapi permasalahn dalam
memahami metode yang dapat mempermudahkan hal tersebut
Selain itu hadits juga tidak cukuphanya dibaca dan dipelajari tapi
kandungan-kandungan yang terdapat dalam suatu haditspun juga perlu
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, untuk mengamalkannya pun
tidak boleh asl mengaqmalkan semua hadits yang ada tetapi diperlukan
metode-metode ataupun cara tertentu
B. Rumusan Masalah
1.Bagaimana pengertian as-sunnah/hadits sebagai sumber ajaran Islam?
2.Apa metode yang digunakan dalam mempelajari hadits?
3.Apa peranan hadits disamping Al-Qur’an sebagai sumber agama dan
ajaran Islam?
C. Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian dari Assunnah/hadits sebagai sumber
ajaran Islam
2.Untuk mengetahui metode apa saja dalam mempelajari
assunnah/hadits
3.Untuk mengetahu peranan hadits disamping Al-Qur’an sebagai
sumber agama dan ajara Islam
BAB II
PEMBAHASAN

A. Assunah/Hadits sebagai sumber ajaran islam


Kedudukan Assunnah sebagai sumber ajaran Islam dijelaskan Al-
Qur’an dan sabda Nabi Muhammad SAW
“Maka demi Tuhanmu,mereka (pada hakekatnya)tidak beriman hngga
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka
perselisihkan,kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka
sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan,dan mereka
menerima dengan sepenuhnya.”(Q,S 4:65).
“Berpeganglah kalian kepada sunnahku dan kepada sunnah
khulafaurRasyidin setelahku.”(H.R.Abu Daud).
Sunnah merupakan penafsir sekaligus juklak (petunjuk
pelaksanaan) Al-Qur’an. Sebagai contoh,Al-Qur’an menegaskan
tentang kewajiban shalat dan berbicara tentang ruku’ dan sujud.
Sunnah atau hadits Rasulullah-lah yang memberikan contoh langsung
bagaimana shalat itu dijalankan, mulai takbiratul ihram (bacaan
“Allahu Akbar sebagai pembuka shalat),do’a iftitah,bacaan Al-
Fatihah,gerakan ruku’,sujud,hingga bacaan tahiyat dan salam.
Ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup,beliau melarang para
sahabatnya menuliskan apa yang dikatakannya. Kebijakan itu
dilakukan agar ucpan-ucapannya tidak bercampur bawur dengan
wahyu (Al-Qur’an). Karenanya,seluruh hadits waktu itu hanya berada
dalam ingatan atau hapalan para sahabat.
Kodifikasi hadits dilakukan pada masa khalifah Umar binAbdul
Aziz (100H/718M),lalu disempurnakan sistematikanya pada masa
khalifah Al-Mansur (136H/174M).Para ulama waktu itu mulai
menyusun,diantaranya iman malaikat di Madinah dengan kitabnya Al-
Mutwattha,imam Abu Hanifah menulis Al-Fiqh,serta Imam Syafi’i
menulis iktilaful hadits,Al-Um,dan Assunnah.
Berikutnya muncul Imam Ahmad dengan musnadnya yang berisi
40.000 Hadits.Ulama hadits terkenal yang diakui kebenaran hingga kini
adalah Imam Bukhari (194H/256M)dengan kitabnya Shahih Bukhari
dan Imam Muslim(206H/261M)dengan kitabnya Sahih muslim. Kedua
kitab hadist itu menjadi rujukan utama umat Islam hingga kini.Imam
Bukhari berhasil mengumpulkan sebnayak 600.000 hadits yang
kemudian diseleksinya Imam Muslim mengumpulkan 300.000 hadits
yang kemudian diseleksinya.
B. Metode mempelajari As-sunnah/Hadits
Sunnah(Hadits)merupakan sumber ajaran Islam setelah Al-
Qur’an.periwayatan Al-Qur’an berlangsung secara mutawatir
sedangkan hadits ada yang mutawatir juga beralngsung secara ahad.
Objek pnelitian Hadits
Sanad:Rangkaian para periwayat yang menyampaikan materi hadits
Matan:Materi hadits atau ajaran yang terkandung dalam kata-kata
hadist tersebut.
Langkah-langkah penelitian hadits
Langkah awal dari penelitian hadits adalah dengan cara takrijul
hadits,yaitu pencarian hadits pada berbagai kitab sebagai sumber asli
dari hadits yang bersangkutan ynag didalam sumber itu,dikemukakan
secara lengkap matan dan sanad hadits bersangkutan.
Macam-macam Takrijul hadits
 Takrijul hadits bi lafdzi(kata-kata)
 Takrijul hadits bil maudhu’i(topik)
Al-Hadits adalah sumber kedua agama dan ajaran Islam.sebagai
sumber agama dan ajaran Islam, al-hadist mempunyai peranan penting
setelah Al-Qur’an .Al-quran sebagai kitab suci dan pedoman hidup
umat Islam diturunkan pada umumnya pada kata-kata yang perlu
dirinci dan dijelaskan lebih lanjut,agar dapat dipahami,diamalkan

C.Peranan Al-Hadits disamping Al-Qur’an sebagai sumber agama


dan ajaran Islam

1)Menegaskan lebih lanjut misalnya Al-Qur’an ketentuan yang


terdapat dalam Al-Qur’an terdapat ayat tentang shalat tetapi mengenai
kata-kata cara pelaksanaannya dijelaskan oleh nabi.
2). Sebagai penjelasan isi Al-Qur’an,didalam Al-Qur’an Allah
memerintahkan manusia mendirikan shalat.Namun didalam suci tidak
dijelaskan rakaat,cara rukun dan syarat mendirikan shalat.Nabilah yang
mrnyebut sambil mencontohkan jumlah rakaat setiap
shalat,cara,rukun,dan syarat mendirikan shalat
3). Menambahkan atau mengembangkan suatu yang tidak ada atau
samar-samar ketentuannya didalam Al-Qur’an.Sebagai contoh larangan
nabi mengawini seoran perempuan dengan bibinya.Larangan ini tidak
terdapat dalam larangan-larangan perkawinan disurat
Annisa(4):23,namun rusak atau putusnya hubungan silaturrahmmi
antara dua kerabat dekat yang tidak sukai oleh agama Islam
Hadits atau sunnah yang dihimpun kini dalam kitab-kitab hadits (al-
hadits),terdiri dari ucapan (qaul),perbuatan (fi’il) dan sikap diam nabi
tanda setuju (taqrir atau sukut). Orang-orang yang mengumpulkan
sunnah nabi (dalam kitab-kitab hadits) menyelusuri seluruh jalur
riwayat ucapan,perbuatan dan sikap diam nabi. Hasilnya dikalangan
Sunni terdapat enam kumpulan hadits,yang utama ialah yang
dikumpulkan oleh bukhari dan mulslim yang mendapat pengakuan
dikalangan Sunni (Ahlul sunnah waljama’ah)sebagai sumber ajaran
Islam kedua(utama)sesudah kitab suci Al-Qur’an.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Sunnah adalah perkataan,perbuatan,dan penetapan/persetujuan serta
kebiasaan Nabi Muhammad SAW,Kedudukan Assunnah sebagai
sumber ajaran Islam pada Hadits nabi “Berpegang teguhlah kalian pada
sunnahku dan kepada sunnah khulafaurRasyidin.
Metode mempelajari Assunnah:

 Objek penelitian hadits


 Langkah-langkah penelitian hadits
 Macam-macam Takhrijul Hadits
Terdapat tiga peranan penting assunnah disamping Al-qur’an sebagai
sumber ajaran islam yaitu menegaskaan ketentuan yang terdapat dalam
Al-Qur’an,penjelasan isi Al-Qur’an,menambahkan atau
mengembangkan sesuatu yang tidak ada atau samar-samar dalam Al-
Qur’an
DAFTAR PUSTAKA
Syaefudin93.blogspot.com<2015/11
Buku Pengantar Studi Islam Bp.Iwan Hermawan,S.Ag.,M.Pd.I.

Anda mungkin juga menyukai